NEOPLASIA - PowerPoint PPT Presentation

1 / 60
About This Presentation
Title:

NEOPLASIA

Description:

NEOPLASIA Dyah Fauziah, dr, SpPA 4. Epidemiology Epidemiologi kanker (study tentang pola kanker pada populasi) dapat memberikan pengetahuan tentang: Penyebab / asal ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:183
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 61
Provided by: Adm9183
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: NEOPLASIA


1
NEOPLASIA
  • Dyah Fauziah, dr, SpPA

2
1. Definisi
  • New growth
  • Willis massa jaringan yang abnormal, tumbuh
    berlebihan, tidak terkoordinasi dengan jaringan
    normal dan tumbuh terus meskipun stimulus yang
    menimbulkannya telah hilang.
  • Dasar pertumbuhan neoplasma hilangnya kontrol
    pertumbuhan normal.

3
  • Sifat neoplasma
  • Parasit
  • Autonomi (tdk bisa dikendalikan, tapi punya
    kendali sendiri)
  • Clonal seluruh populasi sel dalam tumor berasal
    dari sel tunggal (single cell) yang telah
    mengalami perubahan genetik.
  • Istilah neoplasma dalam medis sering disebut juga
    sebagai tumor.
  • Tumor (arti sebenarnya) semua tonjolan abnormal
    pada tubuh. Pada awalnya istilah tumor ini
    diterapkan pada pembengkakan (swelling) akibat
    inflammasi.
  • Kanker (cancer)
  • terminologi umum untuk semua tumor ganas.
  • diambil dari bahasa Latin kepiting (crab).
  • Ilmu yang mempelajari neoplasma disebut onkologi.

4
Kanker crab / kepiting
5
2. Tata Nama Klasifikasi
  • Berdasarkan perilaku klinis, neoplasma dibagi
  • Jinak (benign)
  • Ganas (malignant)
  • Neoplasma (jinak / ganas) mempunyai 2 komponen
    dasar
  • Parenkim sel tumor/neoplastik yang proliferatif,
    yang menentukan perilaku biologis tumor.
  • Stroma jaringan pendukung parenkim, tidak
    bersifat neoplastik, terdiri dari jaringan ikat
    pembuluh darah
  • Penamaan neoplasma --- berdasarkan komponen
    parenkimnya.

6
Komponen Dasar Tumor ( Parenkim stroma)
7
  • Klasifikasi berdasarkan
  • Sifat Biologik ? ditentukan oleh parenkim
  • Jinak lambat, berkapsul, tidak infiltratif, anak
    sebar (-)
  • Ganas cepat, infiltratif, anak sebar () ---
    kematian.
  • Intermediate jinak tetapi destruktif / ganas
    tetapi metastase lambat.

8
  • Klasifikasi lain
  • Simple neoplasma
  • Terdiri dari satu tipe sel
  • Contoh fibroma, fibrosarcoma, adenoma,
    adenocarcinoma, squamous cell carcinoma.
  • Mixed neoplasma (neoplasma campur)
  • Terdiri dari gt 1 tipe sel yang berasal dari 1
    germ cell layer
  • Contoh
  • jinak Benign mixed tumor dari kelenjar liur,
    fibroadenoma mamma.
  • Ganas Wilms tumor (nefroblastoma).
  • Compound neoplasma (neoplasma gabungan)
  • Terdiri dari gt 1 tipe sel yang berasal dari gt 1
    germ layer
  • Contoh Teratoma.

9
Tata nama tumor jinak
  • Secara umum dengan menambah akhiran oma pada
    sel asal tumor.
  • Mesenkimal tumor
  • Fibrosit ---------------------- FibromaLipid
    -------------------------- LipomaOsteosit
    --------------------- OsteomaChondrosit
    ----------------- ChondromaOtot polos
    ------------------ LeiomyomaOtot bergaris
    -------------- Rhabdomyomapembuluh darah
    ---------- Hemangioma, dst.

10
  • Epitelial tumor --- tata nama lebih kompleks
  • Berdasarkan sel asal
  • Adrenocortical adenoma, bronchial adenoma
  • Arsitektur mikroskopis
  • Adenoma ginjal
  • Papilloma squamous cell papilloma, transisional
    cell papilloma
  • Bentuk makroskopis
  • Papilloma membentuk tonjolan seperti jari pada
    epitel permukaan
  • Cystadenoma membentuk massa kistik
  • Papillary cystadenoma membentuk papil menonjol
    dalam kista
  • Polyp membentuk tonjolan diatas permukaan mukosa
    dan menonjol ke dalam lumen (lambung/usus)
  • Pengecualian
  • neoplasma jinak sel epitel plasenta disebut Mola
    Hidatidosa

11
A)-Adenoma thyroidB)-Polyp colon
12
A)-cystadenoma ovarii, unilokulareB)-cystadenoma
ovarii, multilokulare
13
A)-cystadenoma ovariiB)-papillary
cystadenomaovarii
14
Tata nama tumor ganas
  • Tumor ganas mesenkimal akhiran sarcoma
  • Fibrosit ----------------------
    FibrosarcomaLipid --------------------------
    LiposarcomaOsteosit ---------------------
    OsteosarcomaChondrosit -----------------
    ChondrosarcomaOtot polos ------------------
    LeiomyosarcomaOtot bergaris --------------
    Rhabdomyosarcomapembuluh darah ----------
    Angiosarcoma, dst.
  • Pengecualian limfoma ( limfo sarcoma) tumor
    ganas jaringan limfoid

15
  • Tumor ganas epitelial akhiran carcinoma
  • Contoh
  • Adenoma --- adenocarcinoma
  • Squamous cell papilloma --- squamous cell
    carcinoma
  • Cystadenoma --- cystadenocarcinoma
  • Pengecualian
  • Hepatoma hepatocellular carcinoma
  • Basalioma basal cell carcinoma
  • seminoma carcinoma dari testicular epithelium
  • Choriocarcinoma neoplasma ganas dari epitel
    plasenta (bentuk ganas dari Mola Hidatidosa)
  • Melanoma tumor ganas sel melanosit (jinak
    nevus)

16
A)-papillary cystadenomaovariiB)-papillary
cystadeno-carcinoma ovarii
17
3. Karakteristik Neoplasma Jinak Ganas
  • Neoplasma dapat dibedakan menjadi jinak / ganas,
    berdasarkan
  • Differensiasi anaplasia
  • Kecepatan pertumbuhan (rate of growth)
  • Invasi lokal (local invasion)
  • Metastasis (anak sebar)

18
3.1 Differensiasi anaplasia
  • Differensiasi derajat kemiripan sel neoplastik
    (sel parenkim tumor) dengan sel normal. Makin
    mirip makin baik differensiasinya.
  • Well differentiated
  • Moderately differentiated
  • Poorly differentiated
  • undifferentiated
  • Semua tumor jinak --- tersusun dari sel
    neoplastik yang mirip dengan sel normal (well
    differentiated)
  • Tumor ganas bisa well differentiated s.d
    undifferentiated.

19
  • Anaplasia --- menunjukkan pertumbuhan ke arah
    tingkatan lebih rendah atau hilangnya
    differensiasi struktural fungsional suatu sel
    normal.
  • Anaplasia --- hallmark of malignant
    transformation (petanda tumor ganas).

20
  • Ciri-ciri morfologik sel anaplastik
  • Pleomorfik ukuran bentuk bervariasi (variation
    in size shape). Sel bisa berukuran gtgt besar
    atau ltlt kecil.
  • Morfologi inti sel tidak normal
  • Inti sel hiperkromatik (karena DNA gtgt)
  • Rasio inti sitoplasma (N/C ratio) (hampr
    11) (normalnya N/C ratio 14 atau 16)
  • Butiran kromatin kasar
  • Nukleoli (anak inti) nyata / prominent
  • Mitosis jumlah gt didapatkan mitosis atipik.
  • Hilangnya polaritas gangguan orientasi susunan
    sel dalam jaringan.

21
Sel anaplastik
22
  • DYSPLASIA
  • Artinya disordered growth.
  • Terutama pada sel epitelial, ditandai oleh
    hilangnya uniformitas individual sel hilangnya
    orientasi arsitektur normal sel dalam jaringan.
  • Morfologi
  • Pleomorfisme () ( ukuran bentuk bervariasi )
  • Inti hiperkromatik () ( DNA gtgtgt )
  • Mitosis meningkat ( jumlah gt didapatkan
    mitosis atipik )
  • Derajat dysplasia
  • Displasia ringan (mild dysplasia)
  • Displasia sedang (moderate dysplasia)
  • Displasia berat (severe dysplasia) Carsinoma
    insitu.

23
Dysplasia cervix
24
3.2 Kecepatan pertumbuhan (rate of growth)
  • Secara umum
  • Kebanyakan tumor jinak tumbuh lambat.
  • tergantung hormon supply darah
  • contoh leiomyoma uterus akan tumbuh cepat jika
    estrogen gtgt (kehamilan)
  • Kebanyakan tumor ganas tumbuh cepat.
  • Secara umum, kecepatan pertumbuhan tumor
    berhubungan dengan derajat differensiasinya
    kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat
    daripada tumor jinak.

25
3.3 Invasi lokal (local invasion)
  • Tumor jinak
  • Tumbuh lokal tidak mempunyai kemampuan untuk
    menginfiltrasi, menginvasi jaringan sekitarnya.
  • Berbatas jelas dengan jaringan sekitar, mempunyai
    kapsul (simpai) ataupun pseudocapsul (simpai
    semu).
  • Tidak metastasis (tidak beranak sebar)
  • Pengecualian hemangioma (tumor jinak pembuluh
    darah) tidak berkapsul tumbuh seperti
    infiltratif dalam jaringan.

26
Leiomyoma uteri
27
  • Tumor ganas
  • Tumbuh progresif, invasi infiltrasi ke jaringan
    sekitarnya.
  • Batas tidak jelas tidak berkapsul
  • pengecualian tumor ganas yang tumbuhnya lambat
    bisa terlihat berbatas jelas pada makroskopis,
    namun secara mikroskopis akan terlihat
    pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan sekitar.

28
  • Beberapa kanker dapat tumbuh dari suatu lesi
    preinvasif, disebut sebagai Carcinoma insitu.
  • Biasanya terjadi pada cervix, kulit, mamma.
  • Ca insitu menunjukkan gambaran sel ganas tetapi
    tidak menginvasi membran basal (basal membrane
    intak).

29
3.4 Metastasis
  • Adalah anak sebar ke jaringan yang jauh dari
    tumor asal.
  • Merupakan petanda keganasan yang paling kuat
    diantara tanda lain
  • Tumor jinak --- tidak metastasis
  • Tumor ganas --- metasatasis
  • Metastasis
  • Percontinuatum lewat rongga
  • Limfogen
  • Hematogen

30
  • Metastasis per continuatum
  • Lewat rongga tubuh (body cavity)
  • Contoh Ca ovarium --- ke peritoneum
  • Ca colon --- ke cavum peritoneum
  • Ca paru --- ke cavum pleura
  • Metastasis secara limfogen
  • Terutama pada carcinoma
  • Pola penyebaran metastasis kelenjar limfe
    mengikuti rute normal dari lymphatic drainage.
  • contoh Ca mamma - metastasis KGB axilla
  • Ca paru metastasis ke KGB hilus
  • Ca nasofaring metastasis KGB colli

31
  • Metastases secara hematogen
  • Terutama pada sarcoma
  • Dapat juga terjadi pada carcinoma
  • Renal cell ca --- vena renalis
  • Penetrasi ke vena gt arteri, karena arteri
    memiliki dinding gt tebal lebih tahan.
  • Invasi pada vena --- sel tumor mengikuti aliran
    vena --- metastasis sering terjadi pada paru
    hepar.

32
Hepar yang mengandung metastasis kanker
33
Perbandingan antara tumor jinak ganas(contoh
leiomyoma gtlt leiomyosarcoma)
34
(No Transcript)
35
4. Epidemiology
  • Epidemiologi kanker (study tentang pola kanker
    pada populasi) dapat memberikan pengetahuan
    tentang
  • Penyebab / asal kanker
  • Faktor resiko terjadinya kanker
  • Hubungan antara lingkungan, faktor herediter,
    faktor kebudayaan dengan terjadinya kanker.

36
4.1 Insidens Kanker
37
(No Transcript)
38
4.2 Faktor geografik lingkungan
  • Faktor geografik lingkungan merupakan salah
    satu faktor penting dalam terjadinya kanker.
  • Perbedaan geografik kanker
  • Ca mamma gt sering di AS Eropa daripada di
    Jepang diet gtgtgt lemak
  • Ca lambung 7x lebih banyak di Jepang daripada di
    AS
  • Ca Liver sering di Afrika konsumsi alkohol
  • Ca nasofaring sering di Cina makan ikan asap /
    asin

39
  • Faktor Lingkungan
  • Merokok --- Ca. paru
  • Sirih --- Ca bibir / rongga mulut
  • Kawin muda ---- Ca. cervix
  • Makanan ikan asap/asin Ca. Nasofaring
  • Konsumsi alkohol --- Ca liver
  • Diet gtgtlemak --- Ca. colon, Ca. mamma

40
4.3 Umur (age)
  • Secara umum, frekuensi kanker meningkat dengan
    meningkatnya umur, terkait dengan akumulasi
    mutasi somatik penurunan sistem imun.
  • Kebanyakan kematian akibat kanker terjadi antara
    umur 55-75 tahun.
  • Pada anak-anak dibawah usia 15 tahun --- kanker
    menyebabkan kematian sekitar 10 dari seluruh
    total kematian pada anak.
  • Kanker penyebab kematian pada anak yang tersering
    adalah leukemia, tumor CNS, limfoma, soft tissue
    sarcoma, bone sarcoma.

41
4.4 Herediter
  • Faktor herediter juga berperan dalam terjadinya
    kanker.
  • Inheredited Cancer Syndromes
  • Mutasi pada single gene meningkatkan resiko
    terjadinya tumor
  • Contoh
  • Retinoblastoma
  • Neurofibromatosis tipe 1 2

42
  • Familial Cancers
  • Contoh Ca colon, Ca mamma, Ca ovarium.
  • Ciri khas tumor terjadi pada usia gt muda, tumor
    terjadi pada 2/ gt hubungan keluarga, tumor
    bilateral / multiple.
  • Autosomal Recessive Syndromes of Defective DNA
    Repair
  • Contoh Xeroderma pigmentosusm terjadi gagngguan
    DNA repair Ca kulit.

43
5. Karsinogenesis Dasar Molekular
Pembentukan Kanker
  • Oncogen gen yang produknya berkaitan dengan
    terjadinya transformasi neoplastik (genes that
    promotes autonomous cell growth in cancer cells)
  • Prinsip fundamental
  • Dasar karsinogenesis adalah adanya kerusakan
    genetik nonlethal pada sel. Kerusakan genetik ini
    dapat karena pengaruh lingkungan atau herediter.
  • Tumor merupakan hasil dari proliferasi klonal
    suatu single cell yang telah mengalami kerusakan
    genetik.

44
  • Terdapat 3 golongan gen pengatur pertumbuhan
  • Pencetus pertumbuhan --- protooncogen
    (protoncogen mengalami mutasi menjadi oncogenes)
  • Penghambat pertumbuhan --- tumor supressor genes
    / antioncogenes
  • Gen pengatur apoptosis
  • Ketiga golongan gen ini merupakan target utama
  • kerusakan genetik.
  • Selain ke-3 gen diatas, terdapat gen lain yang
    juga penting yaitu gen yang mengatur perbaikan
    kerusakan DNA (DNA repair genes).
  • Kerusakan pada DNA repair genes --- mutasi gen
    tidak dapat diperbaiki --- transformasi
    neoplastik.

45
Skema dasar molekuler terjadinya kanker
46
6. Penyebab Kanker (Carcinogen)
  • 3 golongan karsinogen
  • Bahan kimia
  • Radiasi
  • Agen biologik
  • Virus
  • Mikroba lain.

47
6.1 Karsinogen Kimia
  • Karsinogen kimia sangat beragam, termasuk bahan
    kimia natural maupun synthetic.
  • Karsinogen kimia dapat secara langsung (direct)
    menyebabkan kanker.
  • Kebanyakan karsinogen kimia bersifat tidak
    langsung (indirect) --- disebut procarcinogens
    --- perlu perubahan metabolik untuk menjadi bahan
    aktif (ultimate carcinogens) --- menyebabkan
    kanker
  • Beberapa karsinogen kimia dapat bekerja sama
    dengan karsinogen lain dalam menimbulkan kanker.

48
6.2 Karsinogen Radiasi
  • Sumber radiasi
  • Sinar ultra-violet (matahari)
  • Sinar X
  • nuklir
  • Sinar UV dapat menyebab kanker kulit (melanoma,
    basalioma, squamous cell ca). Efek sinar UV pada
    sel
  • Inaktifasi enzim, perubahan protein
  • Induksi mutasi
  • Sinar UV --- pembentukan pyrimidine dimer pada
    DNA --- kerusakan DNA --- gangguan DNA repair ---
    kanker.
  • Nuklear (Hiroshima Nagasaki) menyebabkan
    leukemi. Mekanisme radiasi kerusakan
    makromolekul/ interaksi cairan sel --- radikal
    bebas --- perubahan ikatan2 kimia --- inaktifasi
    enzym, perubahan protein, fragmentasi kromosom/
    translokasi/ point mutasi.

49
6.3 Karsinogen Agen Biologik
  • Virus oncogenic penyebab kanker
  • RNA virus
  • DNA virus
  • Virus RNA
  • Human T-cell Leukemia Virus Type 1 menyebabkan
    T cell leukemia / lymphoma.
  • mekanisme infeksi HTLV-1--- stimulasi
    proliferasi sel limfosit T--- mutasi ---
    proliferasi klonal sel T.

50
  • Virus DNA
  • Human Papilloma Virus (HPV)
  • Tipe 1,2,4,7 menyebabkan squamous papilloma
    (warts).
  • Tipe 6,11 menyebabkan genital warts
  • Tipe 16, 18, 31 menyebabkan ca. cervix
  • Epstein-Barr Virus (EBV)
  • menyebabkan limfoma Burkit, Hodgkins disesase,
    carcinoma nasofaring.
  • Hepatitis B Virus (HBV)
  • Menyebabkan Hepatocellular carcinoma
  • Human Herpes Virus 8 (HHV-8)
  • menyebabkan Kaposi sarcoma ? muncul pada
    penderita HIV

51
  • Helicobacter Pylori (HP)
  • Bukan virus, tetapi suatu bakteri.
  • Menyebabkan infeksi lambung ulkus lambung
    (peptic ulcer)
  • Berhubungan dengan terjadi ca. lambung limfoma
    lambung.
  • Mekanisme
  • Infeksi HP --- gatritis kronis --- gastric
    atrophy --- intestinal metaplasia --- dysplasia
    --- ca. lambung.
  • Infeksi HP --- gastritis kronis --- proliferasi
    folikel limfoid pada mukosa --- proliferasi sel
    limfosit B --- limfoma lambung.

52
7. Gambaran Klinik Neoplasia7.1 Efek tumor pada
host
  • Kanker lebih mengancam jiwa pasien daripada tumor
    jinak, namun baik tumor ganas maupun jinak
    keduanya dapat menyebabkan morbiditas
    mortalitas, dikarenakan lokasinya gangguan pada
    organ sekitar, efek pada aktifitas fungsional
    (seperti sintesis hormon), perdarahan serta
    sekunder infeksi.
  • Kanker juga dapat menyebabkan cachexia (adanya
    penurunan berat badan)

53
  • Efek lokal
  • Adenoma hipofise kecil (dia.1cm) --- dapat
    menyebabkan kompresi merusak kelenjar lain
    sekitarnya --- terjadi hypopituitary.
  • Tumor hipofise --- mendesak chiasma opticum ---
    visus menurun
  • Leiomyoma pada dinding a.renalis --- menyebabkan
    renal ischemia--- hipertensi
  • Carcinoma pada common bile duct, diameter kecil
    --- menyebabkan obstruksi bilier
  • Ameloblastoma --- menyebabkan destruksi tulang
  • Tumor ganas infiltratif --- nekrosis
    perdarahan --- anemia infkesi.

54
  • Efek Metabolik
  • Adenoma / carcinoma dari ß cells of the islets
    of the pancreas --- hyperinsulinisme
  • Adenoma / carcinoma pada korteks adrenal ---
    kortikosteroid gtgt --- retensi Na, hipertensi,
    hipokalemia.
  • Tumor parathyroid --- PTH gtgt --- parathyroidisme.
  • Cancer cachexia suatu keadaan pada penderita
    kanker (advance / stadium lanjut) dimana terjadi
    penurunan berat badan, anorexia dan anemia,
    akibat kelainan metabolisme.

55
7.2 Grading Staging kanker
  • Grading
  • Derajat keganasan tumor
  • Dilhat secara mikroskopis, berdasarkan
  • Differensiasi sel
  • Jumlah mitosis
  • Kriteria grading pada berbagai kanker
    berbeda-beda.
  • Contoh Adenocarcinoma grade I / II / III,
  • Squamous cell ca Broders grade
    I-IV.
  • Staging
  • Stadium kanker, penting untuk menentukan
    prognosis.
  • Berdasarkan pemeriksaan klinis radiologis,
    kadang juga berdasarkan eksplorasi saat operasi.
  • Digambarkan dengan TNM system
  • T Tumor size (ukuran tumor)
  • N Nodal metastasis (metastasis KGB regional)
  • M Metastasis (anak sebar)

56
8.3 Diagnosis Laboratorium Kanker8.3.1 Metode
Morfologi
  • Sitologi
  • Aspiratif --- Biopsi Aspirasi Jarum Halus / Fine
    Needle Aspiration Biopsy
  • Exfoliatif --- Pap smear, sitologi cairan tubuh
    lainnya.
  • Histopatologi
  • Frozen Section examination / Vries Coupe
    pemeriksaan histologi cepat saat operasi
    (jaringan dbekukan dipotong dicat dilihat
    dgn mikroskop). Contoh
  • untuk menentukan radikalitas operasi tumor ganas
  • untuk menentukan jinak / ganas saat operasi

57
  • Imunohistokimia (immunohistochemistry)
  • Adalah suatu metode dimana antibodi (Ab)
    digunakan sebagai probe untuk mendeteksi antigen
    (Ag) dalam potongan jaringan
  • Flow cytometry
  • Terutama digunakan pada kasus leukemia limfoma
  • Berguna untuk mengetahui DNA content (ploidy)
    dari sel tumor --- menentukan prognosis

58
8.3.2 Pemeriksaan Biokimia (biochemical assays)
  • Menentukan kadar enzim, hormon dan petanda tumor
    dalam darah.
  • Tidak dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis
    kanker
  • Berguna untuk
  • Deteksi dini (menemukan kasus). Contoh level PSA
    dalam darah tinggi --- curiga ca. prostat.
  • Menilai efektifitas terapi. Contoh level CEA
    tinggi setelah operasi ca. colon --- curiga
    terjadi kekambuhan / metastasis.

59
8.3.3 Diagnosis Molekular
  • Penggunaan teknik molekuler di negara maju telah
    berkembang, untuk menentukan diagnosis tumor
    maupun melihat prognosis tumor (memperkirakan
    perilaku tumor).
  • Fluorescent in situ hybridization (FISH)
  • Dapat mendeteksi translokasi
  • Dapat melihat amplifikasi oncogene
  • Polymerase Chain Reaction (PCR)
  • Untuk membedakan sel limfosit T yang monoclonal
    (neoplastik) policlonal (jinak)
  • Dapat melihat amplifikasi oncogene

60
TERIMAKASIH SELAMAT BELAJAR
  • Created by Dyah Fauziah,dr,SpPA
  • November, 2007
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com