Definisi Operasional - PowerPoint PPT Presentation

1 / 7
About This Presentation
Title:

Definisi Operasional

Description:

Definisi Operasional 1. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok menggunakan kecakapan dan kelebihan khusus ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:97
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 8
Provided by: mmunsoed2
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Definisi Operasional


1
Definisi Operasional
  • 1. Kepemimpinan
  • Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk
    mempengaruhi orang lain atau kelompok menggunakan
    kecakapan dan kelebihan khusus, dengan atau tanpa
    pengangkatan resmi untuk melakukan usaha bersama
    mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran
    tertentu.
  • Indikator kepemimpinan sebagai berikut
  • Kemampuan menganalisa dan menarik kesimpulan.
  • Kemampuan menyusun, menyeleksi, dan menempatkan
    orang-orang yang tepat.
  • Kemampuan mengorganisasikan pekerjaan.
  • Pengetahuan tentang alat-alat teknis dan
    prosedur-prosedur yang dipergunakan.
  • Pengetahuan dan pengertian tentang garis-garis
    besar kebijaksanaan organisasi.
  • Sikap setia, memegang teguh setiap ucapannya,
    serta senantiasa menepati janji.
  • Kemampuan memberikan penilaian yang baik terhadap
    semua permasalahan, baik yang bersifat kedinasan
    maupun yangbersifat pribadi.
  • Tabah dan tekun dalam mencari cara-cara melakukan
    sesuatu sampai mendapatkan yang paling tepat
    untuk mencapai tujuan organisasi.
  • Kemampuan untuk memahami manusia serta
    reaksi-reaksinya.
  • Bersifat obyektif, senantiasa berterus terang,dan
    transparan.

2
  • 2. Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Manajemen sumber daya manusia adalah proses
    sistematis melalui pengolahan/pemanfaatan asset
    manusia dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
    organisasi dengan mengacu pada kebijakan,
    pelaksanaan, dan sistem yang mempengaruhi
    perilaku, sikap, dan kinerja karyawan.
  • Indikator manajemen sumber daya manusia sebagai
    berikut
  • Struktur organisasi. Perusahaan memiliki struktur
    organisasi jelas, dan rinci yang masih berlaku,
    diketahui dan dijadikan acuan oleh seluruh
    pimpinan dan karyawan.
  • Fungsi Sumber Daya Manusia. Semua fungsi sumber
    daya manusia dilaksanakan secara sistematis.
  • Perencanaan Sumber Daya Manusia. Kebutuhan
    mengenai jumlah., kualitas posisi sumber daya
    manusia mulai karyawan tingkat manajer dalam
    skala waktu minimal satu tahun telah
    diproyeksikan berdasarkan perencanaan/rencana
    pengaembangan bisnis.
  • Sistem Komunikasi. Perusahaan membangun sistem
    komunikasi antara karyawan dengan pimpinan secara
    jelas, karyawan mengetahui adanya saluran-saluran
    komunikasi tersebut dan secara aktif
    memanfaatkannya.
  • Falsafah SumberDaya Manusia. Falsafah sumber daya
    manusia dibuat jelas dan dihidupkan dalam bentuk
    nilai-nilai yang dikomunikasikan kepada seluruh
    karyawan.
  • Penggkuan dan Penghargaan. Sumber daya manusia
    menyelenggarakan pemilihan-pemilihan karyawan
    berprestasi dan memberikan pengakuan dan
    penghargaan pada kesempatan-kesempatan khusus
    yang dihadiri oleh pimpinan puncak (direksi).
  • Tingkat Konsistensi dan Aspek Kekinian (Up Date)
    Manual Sumber Daya Manusia. Manual sumber daya
    manusia secara lengkap dibuat dan dipakai sebagai
    secara konsisten dan isinya selalu ditinjau ulang
    dan disesuaikan dengan tuntutan terkini.
  • Ketaatan terhadap Legal Aspect Sumber Daya
    Manusia. Semua peraturan pemerintah mengenai
    sumber daya manusia diikuti dengan baik dan
    persyaratan normatif dipenuhi sehingga tidak ada
    gejolak/keresahan karyawan.
  • Kebijakan terhadap Sumber Daya Manusia.
    Kebijakan-kebijakan sumber daya manusia
    diputuskan sesuai kebutuhan perusahaan dan
    rencana pengembanganperusahaan (visi-misi).
  • Sistem Audit. Perusahaan memprogramkan audit
    secara berkala yang mencakup fungsi sumber daya
    manusia.

3
  • 3 Kompetensi
  • Kompetensi adalah kombinasi pengetahuan,
    kemampuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki
    seseorang karyawan sehingga ia mampu melaksanakan
    pekerjaan yang telah dirancang bagi dirinya baik
    untuk saat ini maupun dimasa mendatang.
  • Indikator kompetensi sebagai berikut
  • Pemahaman mengenai target-target pekerjaan yang
    ingin dicapai.
  • pemahaman mengenai tujuan yang harus dicapai oleh
    departemen tempat bekerja.
  • Sejauh mana memahami peran dalam pekerjaan.
  • pengetahuan mengenai sistem dan prosedur kerja.
  • Kepedulian terhadap mutu hasil pekerjaan.
  • Kedisiplinan karyawan dalam melaksanakan
    pekerjaan.
  • Kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
  • Kepedulian karyawan terhadap kesulitan rekan
    kerja.
  • Pemahaman mengenai proses-proses kerja karyawan.
  • Kebutuhan informasi yang diperlukan untuk
    melaksaanakan tugas dan tanggunga jawab karyawan.

4
  • 4. Motivasi Kerja
  • Motivasi kerja adalah daya dorong bekerja bagi
    seorang karyawan untuk memberikan kontribusi
    sebesarmungkin demi keberhasilan mencapai tujuan
    organisasi.
  • Indikator motivasi kerja sebagai berikut
  • Kebutuhan Rohani. Sebagai makhluk yang beragama
    berkeyakinan bahwa bekerja dalam rangka beribadah
    kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Kebutuhan Ekonomis. Merupakan kebutuhan dasar
    manusia untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
    dan papan.
  • Kebutuhan Psikologis. Mencakup rasa aman,
    memperoleh penghargaan.
  • Kebutuhan Sosial. Sebagai makhluk yang
    bersosialisasi dengan manusia lain atau makhluk
    lain dalam menjalankan aktivitas kehidupannya.
  • Kompensasi. Mencakup upah, gaji, imbalan/balas
    jasa, kebijakan manajemen, dan aturan
    administrasi pengupahan.
  • Pengakuan. Pengakuan pihak manajemen terhadap
    karyawan
  • Komunikasi. Mencakup hubungan antara manusia,
    baik hubungan atasan-bawahan, hubungan sesama
    atasan dan hubungan sesama bawahan.
  • Kepemimpinan. Mencakup gaya kepemimpinan dan
    supervisi.
  • Pelatihan. Mencakup pelatihan dan pengembangan
    serta kebijakan manajemen dalam mengembangkan
    karyawan.
  • Prestasi kerja. Mencakup prestasi dan kondisi
    serta lingkungan kerja yang mendorong prestasi
    kerja tersebut.

5
  • 5. Kepuasan Kerja
  • Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
    menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana
    para karyawan memandang pekerjaan mereka sebagai
    generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaannya
    yang didasarkan atas aspek-aspek pekerjaannya
    yang bermacam-macam.
  • Indikator Kepuasan Kerja sebagai berikut
  • Gaji dan Keamanan. Kuantitas gaji dan tingkat
    keamanan sering memicu ketidakpuasan kerja bagi
    karyawan.
  • Pengawasan. Pengawasan yang terlalu ketat bagi
    karyawan dapat mempengaruhi ruang gerak serta
    menimbulkan dampak psikologis yang negatif.
  • lingkungan Kerja. Lingkungan kerja yang kondusif
    dapat menekan tingkat ketidakpuasan kerja yang
    tinggi bagi katryawan.
  • hubungan Sosial. Hubungan antar rekan kerja, atau
    hubungan dengan atasan atau bawahan seringkali
    mempengaruhi gairah bekerja.
  • kebijaksanaan Perusahaan. Perusahaan merumuskan
    kebijakan sebagai kesepakatan bersama yang
    menguntungkan posisi owner, manajemen, dan
    karyawan.
  • Pencapaian. Jika tujuan yang ingin dicapai dalam
    bekerja dapat tercapai, ketidakpuasan karyawan
    positif dapat dikurangi.
  • Pengakuan. Dengan pengakuan atas hasil kerja,
    karyawan semakin terdorong untuk berprestasi
    lebih baik dalam bekerja.
  • Pekerjaan. Penempatan karyawan sesuai dengan
    kompetensi yang dimilikinya dapat meningkatkan
    motivasi kerja.
  • Tanggung Jawab. Peluang yang diberikan oleh
    atasan untuk melaksanakan pekerjaan dengan penuh
    tanggung jawabmeningkatkan kepercayaan diri dan
    mengurangi ketidakpuasan kerja.
  • Kemajuan dan Perkembangan. Berdasarkan pengukuran
    kerja menghasilkan kemajuan dan perkembangan maka
    perasaan positif karyawan atas mutu pekerjaannya
    semakin tinggi.

6
  • 6. Budaya Organisasi
  • Budaya organisasi adalah persepsi yang sama
    dikalangan seluruh anggota organisasi tentang
    makna hakiki kehidupan bersama bahwa lingkungan
    suatu organisasi mutlak diperlukan pemahaman yang
    tepat cara-cara bertindak dan berperilaku yang
    akseptabel bagi organisasi (the way thing are
    done in this organization).
  • Indikator budaya organisasi sebagai berikut
  • Inisiatif Individu. Tingkat tanggung jawab,
    kebebasan, dan kemandirian yang dimiliki
    individu.
  • Toleransi Resiko. Timgkat pengambilan resiko,
    inovasi, dan keberanian individu.
  • Arahan. Kemampuan organisasi dalam menciptakank
    kreasi terhadap sasaran dan harapan kinerja.
  • Intregasi. Kemampauan organisasi dalam melakukan
    koordinasi seluruh unit menjadi satu kesatuan
    gerak.
  • Dukungan Manajemen. Kemampuan jajaran manajemen
    dalam proses komunikasi, pembimbingan, dan
    memberikan dukungan terhadap anak buah.
  • Kontrol. Seberapa besar aturan, arahan supervisi
    mampu mengontrol perilaku kerja anak buah.
  • Identitas. Seberapa kuat jati diri sosial
    organisasi dalam diri karyawan.
  • Kejelasan Visi Organisasi. Seberapa kuat visi
    organisasi memotivasi karyawan.
  • Toleransi Konflik. Kesempatan karyawan untuk
    dapat mengungkapkan konflik secara terbuka.
  • Pola Kumunikasi. Seberapa jauh komunikasi yang
    dibangun organisasi membatasi hierarki secara
    formal.

7
  • 7. Produktivitas Kerja
  • Produktivitas kerja adalah sebagai sikap mental
    dalam bekerja yang selalu berpandangan mutu
    kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari
    kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini,
    berdasarkan perbandingan antara output dan input
    yang merupakan sebuah ukuran dari efisiensi
    karyawan dalam menggunakan sumber daya langka
    milik organisasi untuk menghasilkan barang dan
    jasa.
  • Indikator produktivitas kerja sebagai berikut
  • Pemahaman tentang pentingnya efisiensi.
  • Tingkat kesadaran terhadap pemeliharaan sumber
    daya perusahaan secara cermat dan hati-hati.
  • Perhaitian terhadap sumber daya manusia sebagai
    elemen yang paling strategik.
  • Tujuan organisasi dan penentuan startegi
    organisasi.
  • Perumusan visi dan misi.
  • Pemanfaatan teknologi.
  • Perbaikan terus-menerus sebagai salah satu etos
    kerja. Seluruh komponen organisasi harus
    melakukan perbaikan secara terus-menerus.
  • Peningkatan mutu hasil pekerjaan. Organisasi
    memperoleh sertifikasi ISO 90012000 sebagai
    ukuran keberhasilan peningkatan mutu semua jenis
    pekerjaan dan proses manajerial dalam organisasi
    yang bersangkutan.
  • Pemberdayaan sumber daya manusia. Komitmen oleh
    semua eselon manajemen dalam hirarki organisasi
    untuk memberdayakan sumber daya menusia.
  • Filsafat Organisasi. TQM sebagai kredo manajemen
    yang menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh
    atau holistik dalam mengelola organisasi
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com