NAMA: MARIO NOVIYANTO NPM: 10406457 FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN: TEKNIK ELEKTRO PEMBIMBING: ~ Dr. Ir. Hartono Siswono, MT ~ Dr. Setiyono, ST., MT - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

NAMA: MARIO NOVIYANTO NPM: 10406457 FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN: TEKNIK ELEKTRO PEMBIMBING: ~ Dr. Ir. Hartono Siswono, MT ~ Dr. Setiyono, ST., MT

Description:

nama : mario noviyanto npm : 10406457 fakultas : teknologi industri jurusan : teknik elektro pembimbing : ~ dr. ir. hartono siswono, mt – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:122
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 26
Provided by: marion110
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: NAMA: MARIO NOVIYANTO NPM: 10406457 FAKULTAS : TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN: TEKNIK ELEKTRO PEMBIMBING: ~ Dr. Ir. Hartono Siswono, MT ~ Dr. Setiyono, ST., MT


1
NAMA MARIO NOVIYANTONPM
10406457FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRIJURUSAN TEKNIK ELEKTROPEMBIMBING
Dr. Ir. Hartono Siswono, MT
Dr. Setiyono, ST., MT
  • UNIVERSITAS GUNADARMA 2011

2
Judul Penulisan
  • RANCANG BANGUN
  • KERETA WISATA TANPA REL
  • BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

3
LATAR BELAKANG
  • Pusat perbelanjaan merupakan suatu tempat dimana
    masyarakat bisa membeli barang kebutuhanya
  • Namun, lambat laun hanya sedikit pusat
    perbelanjaan yang dirasa nyaman bagi pengunjung.
    Karena kenyamanan dianggap faktor penting di
    dalamnya, maka penulis membuat terobosan baru
    dalam teknologi yaitu merancang kereta wisata
    tanpa rel yang berbasis mikrokontroler

4
TUJUAN PENULISAN
  • merancang dan merealisasikan sistem kerja kereta
    wisata yang dapat beroperasi secara otomatis
    tanpa memerlukan operator di atas kereta tersebut
    dengan menggunakan cara kerja dari
  • line follower.

5
BATASAN MASALAH
  • Kereta wisata ini dibuat tidak memerlukan
    bantalan rel berupa besi, sebagai gantinya
    menggunakan garis hitam yang dimanipulasi sebagai
    rel ataupun jalur bagi kereta tersebut. Dengan
    kemampuan untuk dapat menghindar dari garis hitam
    sebagai pembatas (rel) yang berada di samping
    maupun depan sensor.

6
belakang
garis
garis
DEPAN
7
FLOWCHART
8
BLOK DIAGRAM
9
(No Transcript)
10
KEADAAN KERETA
  • KERETA BERHENTI
  • KERETA MAJU
  • KERETA BERBELOK KE KANAN
  • KERETA BERBELOK KE KIRI

11
UJI COBA ALAT
  • Pengujian pada Catu Daya
  • Pengujian Sensor
  • Pengujian Mikrokontroller

12
PENGUJIAN CATU DAYA
Pengukuran titik A
Pengukuran titik B
Percobaan Output
ke - Output
1 9,2 V
2 9,1 V
3 9,2 V
4 9,2 V
5 9,2 V
rata-rata 9,2 V
Percobaan Output
ke - Output
1 5,01 V
2 4,98 V
3 5,01 V
4 5,01 V
5 4,98 V
rata-rata 4,99 V
13
PENGUJIAN SENSOR
14
Pengukuran SENSOR A SENSOR A SENSOR B SENSOR B SENSOR C SENSOR C SENSOR D SENSOR D SENSOR E SENSOR E
Tegangan (V) Alas Alas Alas Alas Alas Alas Alas Alas Keadaan Keadaan
ke- Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Hitam Putih Terhalang Tidak Terhalang
1 0.39 4.62 0.38 4.62 0.37 4.62 0.37 4.62 0.56 4.62
2 0.38 4.63 0.4 4.63 0.39 4.64 0.39 4.64 0.53 4.64
3 0.38 4.65 0.4 4.66 0.39 4.66 0.4 4.66 0.52 4.66
4 0.38 4.66 0.4 4.67 0.39 4.66 0.39 4.67 0.53 4.66
5 0.37 4.67 0.41 4.7 0.39 4.68 0.4 4.68 0.53 4.68
Tegangan 0.38 V 4.64 V 0.39 V 4.65 V 0.38 V 4.65 V 0.39 V 4.65 V 0.53 V 4.65 V
rata-rata 0.38 V 4.64 V 0.39 V 4.65 V 0.38 V 4.65 V 0.39 V 4.65 V 0.53 V 4.65 V
15
PENGUJIAN MIKROKONTROLLER
16
Keadaan 1 (kereta berhenti)
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1  4.67 4.67  4.68  4.65 0.51
2  4.71  4.71  4.69 4.70 0.52
3  4.72  4.72  4.72 4.72 0.53
4  4.70  4.71  4.71 4.70 0.53
5  4.71  4.72  4.71 4.71 0.53
Tegangan  4.70 V  4.70 V 4.70 V 4.69 V  0.52 V 
rata-rata  4.70 V  4.70 V 4.70 V 4.69 V  0.52 V 
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1  0  0 0 
2  0  0  0
3  0  0  0
4  0  0  0
5  0 0   0
Tegangan  0 V  0 V  0 V
rata-rata  0 V  0 V  0 V
17
Keadaan 2 (kereta maju)
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1 4.74 4.73 4.73 4.73 4.73
2 4.72 4.73 4.73 4.72 4.73
3 4.73 4.73 4.73 4.73 4.73
4 4.73 4.72 4.73 4.73 4.73
5 4.74 4.74 4.74 4.73 4.74
Tegangan 4.73 V 4.73 V 4.73 V 4.73 V 4.73 V
rata-rata 4.73 V 4.73 V 4.73 V 4.73 V 4.73 V
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1 4.68 4.14 4.16
2 4.65 4.12 4.15
3 4.66 4.12 4.15
4 4.67 4.13 4.16
5 4.67 4.14 4.16
Tegangan 4.66 V 4.13 V 4.16 V
rata-rata 4.66 V 4.13 V 4.16 V
18
Kereta ke kanan A HITAM
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1 0.36 4.70 4.70 4.70 4.70
2 0.37 4.70 4.71 4.71 4.70
3 0.37 4.71 4.74 4.74 4.74
4 0.37 4.73 4.72 4.72 4.72
5 0.37 4.72 4.74 4.74 4.73
Tegangan 0.37 V 4.71 V 4.72 V 4.72 V 4.72 V
rata-rata 0.37 V 4.71 V 4.72 V 4.72 V 4.72 V
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1 4.65 0 4.14
2 4.65 0 4.13
3 4.68 0 4.16
4 4.67 0 4.17
5 4.69 0 4.17
Tegangan 4.67 V 0 V 4.15 V
rata-rata 4.67 V 0 V 4.15 V
19
Kereta ke kanan B HITAM
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1 4.73 0.41 4.74 4.74 4.74
2 4.73 0.41 4.74 4.74 4.74
3 4.74 0.42 4.74 4.76 4.76
4 4.77 0.43 4.77 4.77 4.77
5 4.78 0.43 4.79 4.79 4.79
Tegangan 4.75 V 0.42 V 4.76 V 4.76 V 4.76 V
rata-rata 4.75 V 0.42 V 4.76 V 4.76 V 4.76 V
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1 4.68 0 4.16
2 4.70 0 4.18
3 4.71 0 4.19
4 4.72 0 4.20
5 4.73 0 4.21
Tegangan 4.71 V 0 V 4.18 V
rata-rata 4.71 V 0 V 4.18 V
20
Kereta ke kanan AB HITAM
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1 0.42 0.46 4.81 4.81 4.82
2 0.43 0.46 4.82 4.82 4.82
3 0.43 0.46 4.82 4.83 4.82
4 0.43 0.46 4.83 4.83 4.83
5 0.43 0.47 4.84 4.84 4.84
Tegangan 0.43 V 0.46 V 4.82 V 4.83 V 4.82 V
rata-rata 0.43 V 0.46 V 4.82 V 4.83 V 4.82 V
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1 4.77 0 4.25
2 4.77 0 4.18
3 4.78 0 4.26
4 4.78 0 4.26
5 4.78 0 4.26
Tegangan 4.78 V 0 V 4.24 V
rata-rata 4.78 V 0 V 4.24 V
21
Kereta ke kiri C HITAM
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1 4.81 4.84 0.43 4.83 4.83
2 4.85 4.85 0.45 4.85 4.85
3 4.85 4.85 0.45 4.85 4.85
4 4.86 4.86 0.45 4.86 4.86
5 4.85 4.85 0.38 4.86 4.86
Tegangan 4.84 V 4.85 V 0.43 V 4.85 V 4.85 V
rata-rata 4.84 V 4.85 V 0.43 V 4.85 V 4.85 V
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1 4.72 4.24 0
2 4.80 4.26 0
3 4.81 4.27 0
4 4.80 4.26 0
5 4.80 4.27 0
Tegangan 4.78 V 4.26 V 0 V
rata-rata 4.78 V 4.26 V 0 V
22
Kereta ke kiri D HITAM
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1 4.86 4.86 4.86 0.45 4.86
2 4.86 4.87 4.86 0.47 4.87
3 4.87 4.87 4.87 0.46 4.86
4 4.87 4.87 4.87 0.47 4.87
5 4.87 4.87 4.87 0.46 4.87
Tegangan 4.87 V 4.87 V 4.87 V 0.46 V 4.87 V
rata-rata 4.87 V 4.87 V 4.87 V 0.46 V 4.87 V
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1 4.81 4.27 0
2 4.81 4.27 0
3 4.81 4.27 0
4 4.82 4.27 0
5 4.82 4.27 0
Tegangan 4.81 V 4.27 V 0 V
rata-rata 4.81 V 4.27 V 0 V
23
Kereta ke kiri CD HITAM
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan
ke- Sensor A Sensor B Sensor C Sensor D Sensor E
1 4.87 4.87 0.47 0.48 4.87
2 4.80 4.80 0.45 0.45 4.84
3 4.86 4.86 0.47 0.48 4.87
4 4.87 4.87 0.47 0.48 4.87
5 4.87 4.87 0.47 0.48 4.86
Tegangan 4.85 V 4.85 V 0.47 V 0.47 V 4.86 V
rata-rata 4.85 V 4.85 V 0.47 V 0.47 V 4.86 V
Pengukuran Tegangan Tegangan Tegangan
ke- P (2.0) P (2.2) P (2.4)
1 4.82 4.27 0
2 4.80 4.25 0
3 4.81 4.27 0
4 4.81 4.27 0
5 4.81 4.27 0
Tegangan 4.81 V 4.26 V 0 V
rata-rata 4.81 V 4.26 V 0 V
24
KESIMPULAN
  • Kereta wisata ini tidak memerlukan operator dalam
    pengoperasiannya, namun hanya menggunakan
    mikrokontroler AT89S51 sebagai pengganti operator
    yang menggerakan kereta wisata ini berjalan
    secara otomatis
  • Kereta wisata ini menggunakan prinsip kerja dari
    line follower dengan menggunakan sensor dari LED
    serta Photodioda sebagai sensor pembaca garis
    antara hitam dan putih agar mempermudah teknis
    pembuatan karena bentuknya yang praktis jadi
    tidak membutuhkan selubung sehingga sensor ini
    lebih presisi.
  • Kereta wisata ini terdapat 2 motor DC, di sebelah
    kanan dan di sebelah kiri sebagai penggerak roda.
    Cara kerja dari kedua motor tersebut jika kereta
    berbelok ke kanan, maka roda sebelah kiri akan
    berputar sedangkan roda sebelah kanan akan
    berhenti. Jika kereta berbelok kiri, maka roda
    sebelah kanan akan berputar sedangkan roda
    sebelah kanan akan berhenti

25
SARAN
  • Kereta wisata ini adalah salah satu contoh
    pengimplementasian prinsip line follower dalam
    kehidupan sehari-hari.
  • Prinsip dari line follower ini dapat dikembangkan
    lagi agar dapat diimplementasikan kembali,
    sebagai contoh dijadikan alat pengantar makanan
    otomatis, trolley otomatis, dll.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com