Title: Menurunkan Tingkat Arus Harmonisa Pada Sistem Tenaga Listrik Dengan Filter Pasif Frekuensi Tunggal ( Single-Tuned )
1Menurunkan Tingkat Arus Harmonisa Pada Sistem
Tenaga Listrik Dengan Filter Pasif Frekuensi
Tunggal ( Single-Tuned )
- Nama Marsya Christalia Lesnussa
- NRP 23405042
2Latar Belakang Masalah
- Harmonisa merupakan gangguan yang terjadi pada
sistem distribusi tenaga listrik akibat
terjadinya distorsi gelombang arus dan tegangan. - Penggunaan peralatan yang mempunyai karakteristik
non linier menyebabkan timbulnya harmonisa - Keberadaan Arus harmonisa dalam sistem tenaga
listrik tidak dapat dihilangkan. - Salah satu cara untuk menurunkan kandungan arus
harmonisa adalah dengan filter pasif frekuensi
tunggal.
3Perumusan Masalah
- Bagaimana menurunkan Total Harmonic Distortion
(THD) arus dengan Filter Pasif Frekuensi Tunggal
(Single-Tuned) yang disusun secara resonansi seri
dan resonansi paralel. - Bagaimana cara menentukan kapasitas filter pasif
untuk mereduksi arus harmonisa yang mengalir ke
sumber sistem daya - Membandingkan hasil unjuk kerja resonansi seri
dan resonansi paralel dalam menurunkan THD
4Tujuan Tugas Akhir
- Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari filter
pasif terhadap penurunan Total Harmonic
Distortion pada sistem tenaga listrik
5Ruang Lingkup Pembahasan
- Data yang digunakan untuk penelitian adalah data
sekunder (data dari buku TA Hendra Lokito,
Handoko, dan Eko Hadiwibowo serta data dari
laporan KP Melinda dan Hartanto). - Pembahasannya dilakukan dengan simulasi
menggunakan software ETAP
6Dasar Teori
- Perkembangan beban listrik yang semakin besar dan
komplek, serta pemakaian komponen semikonduktor
dalam konversi energi listrik seperti peralatan
converter, inverter, dan lain-lain yang merupakan
beban non-linier akan menimbulkan perubahan
bentuk gelombang aslinya, yang disebabkan oleh
interaksi antara bentuk gelombang sinusoidal
sistem dengan komponen gelombang lain. - Distorsi harmonik memberikan kerugian berupa
penurunan kualitas sistem tenaga listrik antara
lain, terjadi pemanasan pada peralatan, penurunan
faktor daya, masalah resonansi dan lain-lain.
Untuk meningkatkan kualitas sistem tenaga listrik
maka distorsi harmonik harus ditekan seminimal
mungkin
7Harmonisa
- Definisi Harmonisa
- Harmonisa merupakan suatu fenomena yang timbul
akibat pengoperasian beban listrik non linier
sehingga terbentuklah gelombang frekuensi tinggi
yang merupakan kelipatan dari frekuensi
fundamentalnya
8Pengaruh Harmonisa
- Efek utama dari tegangan dan arus harmonisa di
dalam sistem tenaga adalah - Penambahan tingkat harmonisa akibat dari
resonansi hubungan seri dan pararel. - Penurunan efisiensi pada daya generator,
transmisi dan pemakaiannya. - Interferensi dengan rangkaian-rangkaian telepon
(telekomunikasi) dan pemancar karena arus
harmonisa urutan nol. - Kesalahan-kesalahan pada meter-meter piringan
putar pengukur energi.
9Standart Harmonisa
- Berdasarkan IEEE Standard 519-1992
- Tabel 2.1. Current Distortion Limits untuk
General Distribution System
Maximum Harmonics Current Distortion In IL Maximum Harmonics Current Distortion In IL Maximum Harmonics Current Distortion In IL Maximum Harmonics Current Distortion In IL Maximum Harmonics Current Distortion In IL Maximum Harmonics Current Distortion In IL Maximum Harmonics Current Distortion In IL
Individual Harmonic Order (Odd Harmonics) Individual Harmonic Order (Odd Harmonics) Individual Harmonic Order (Odd Harmonics) Individual Harmonic Order (Odd Harmonics) Individual Harmonic Order (Odd Harmonics) Individual Harmonic Order (Odd Harmonics) Individual Harmonic Order (Odd Harmonics)
Isc/ IL lt 11 11lthlt17 17lthlt23 23lthlt35 35lth THD
lt20 4 2 1.5 0.6 0.3 5
20-50 7 3.5 2.5 1 0.5 8
50-100 10 4.5 4 1.5 0.7 12
100-1000 12 5.5 5 2 1 15
gt1000 15 7 6 2.5 1.4 20
10Tabel 2.2. Voltage Distortion Limits
Voltage at PCC Individual Voltage Distortion () Total Harmonic Distortion THD ()
69 kV and below 3.0 5.0
69 kV 161 kV 1.5 2.5
161 kV 1.0 1.5
11Filter Pasif
- Filter pasif merupakan konfigurasi rangkaian RLC
(resistor, induktor, kapasitor) dan di-tune untuk
mengontrol harmonisa - Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
menurunkan tingkat arus harmonisa, yaitu dengan
filter pasif frekuensi tunggal (Single-Tuned)
maupun multi frekuensi (Multiple-Tuned).
12Komponen Filter
- Kapasitor
- Untuk mencari besarnya kapasitor yang dibutuhkan
adalah -
-
- Untuk mencari tegangan kapasitor, dapat digunakan
rumus sebagai berikut -
-
- Untuk mencari impedansi harmonisa ke-h, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut -
-
13Komponen Filter
- Induktor
- Induktor yang digunakan dalam rangkaian filter
dirancang untuk mampu menahan frekuensi tinggi
yaitu skin effect dan rugi-rugi histerisis. - Untuk mencari besar induktor yang dibutuhkan
adalah -
- Untuk mencari impedansi induktor pada harmonisa
ke-h, dapat digunakan rumus sebagai berikut - XL(h) h XL
14 - Untuk mencari arus harmonisa beban
- I harmonisa beban
-
15PENGUMPULAN DATA
- Sumber Pembangkit Listrik
- P.T. Yanaprima Hastapersada mendapatkan suplai
listrik dari 2 Gardu Induk, yaitu dari Gardu
Induk Sidokepung dan Gardu Induk Tulangan. - Suplai dari PLN akan masuk ke transformator step
down, dari tegangan tinggi (20 kV), masuk ke 3
buah transformator yang digunakan untuk
menurunkan tegangan menjadi 400 V. Adapun daya
masing-masing transformator adalah 2000 kVA, 1000
kVA dan 1250 kVA.
16Spesifikasi Transformator
- Tabel 3.1. SpesifikasiTransformator1
Phase Phase 3
Frekuensi Frekuensi 50
kVA kVA 2000
Volt HV 20000
LV 400
Ampere HV 57,73
LV 2886,75
Impedance Impedance 6
BIL (kV) HV BIL (kV) HV LI 125 AC50 / LI AC3
Order no. Order no. STK 405796
Serial no. Serial no. 9630776
Year of manufacture Year of manufacture 1996
Standard Standard IEC-76
Type of cooling Type of cooling ONAN
Vector Group Vector Group Dyn-5
Oil (Diala B) Oil (Diala B) 1480 Liter
17Spesifikasi Transformator
- Tabel 3.1. Spesifikasi Transformator 1 (sambungan)
Transformator weight 5210 kg
HV Tap Voltage 21000
HV Tap Voltage 20500
HV Tap Voltage 20000
HV Tap Voltage 19500
HV Tap Voltage 19000
18Spesifikasi Transformator
- Tabel 3.2. Spesifikasi Transformator 2
Phase Phase 3
Frekuensi Frekuensi 50
kVA kVA 1000
Volt HV 20000
LV 400
Ampere HV 28,86
LV 1443,37
Impedance Impedance 5
BIL (kV) HV BIL (kV) HV LI 125 AC50 / LI AC3
Order no. Order no. V2-460
Serial no. Serial no. 231522
Year of manufacture Year of manufacture 2002
Standard Standard IEC-76
19Spesifikasi Transformator
- Tabel 3.2. Spesifikasi Transformator 2 (sambungan)
Type of cooling ONAN
Vector Group Dyn-5
Oil (Diala B) 817 Liter
Transformator weight 3000 kg
HV Tap Voltage 22000
HV Tap Voltage 21000
HV Tap Voltage 20000
HV Tap Voltage 19000
HV Tap Voltage 18000
20Spesifikasi Transformator
- Tabel 3.3. Spesifikasi Transformator 3
Phase Phase 3
Frekuensi Frekuensi 50
kVA kVA 1250
Volt HV 20000
LV 400
Ampere HV 36
LV 1804,2
Impedance Impedance 5,5
BIL (kV) HV BIL (kV) HV LI 125 AC50 / LI AC3
21Spesifikasi Transformator
- Tabel 3.3. Spesifikasi Transformator 3 (sambungan)
Order no. STK 005198
Serial no. 9630776
Year of manufacture 1998
Standard IEC-76
Type of cooling ONAN
Type of cooling
Vector Group Dyn-5
Oil (Diala B) 920 Liter
Transformator weight 920 Liter
HV Tap Voltage 21000
HV Tap Voltage 20500
HV Tap Voltage 20000
HV Tap Voltage 19500
HV Tap Voltage 19000
22Data Hasil Pengukuran
- Hasil Pengukuran tegangan, arus, frekuensi,
cos phi, dan daya, dapat dilihat pada tabel 3.4.
Data Pengukuran (lihat bab 3, hal.25-27) - Data hasil pengukuran 3 fasa yang dilakukan pada
SDP PP1 dapat dilihat pada - Tabel 3.5. Data Pengukuran 3 Fasa Pada Fasa R
(bab 3, hal.28) - Tabel 3.6. Data Pengukuran 3 Fasa Pada Fasa S
(bab 3, hal.29) - Tabel 3.7. Data Pengukuran 3 Fasa Pada Fasa T
(bab 3, hal.30)
23- Berdasarkan tabel 3.4. jumlah daya aktif pada
PP1, PP2 dan PP7 adalah sebesar 1046.6 kW,
sedangkan untuk daya reaktif adalah sebesar
902.24 kVAR. - ? P1,2,7 1046.6 kW
- ? Q1,2,7 902.24 kVAR
- P S x cos T
- Q S x sin T
-
24- tg T 0.862
- T arc tg 0.862
- T 40.76
- Cos T 0.75
- Jadi faktor daya awal adalah 0.75
- Sedangkan berdasarkan data dari Gambar 3.1. maka
besar kVA terpasang adalah 1391 kVA.
25Sistem Suplai Listrik P.T. Yanaprima Hastapersada
26PERENCANAAN FILTER DAN ANALISA
- Perhitungan Total Harmonic Distortion (THD)
- Perhitungan ITHD.
- Diasumsikan bahwa spektrum harmonisa PP1, PP2
dan PP7 sama, karena itu perhitungan THDi
disederhanakan dengan menggunakan persentasi arus
rms sesuai tabel 3.7. pengukuran pada fasa T
33,67
27- Perhitungan VTHD.
- Berdasarkan tabel 3.7. pengukuran pada fasa T
1,78
28- Perhitungan Kapasitas Filter Pasif untuk
Mereduksi Arus Harmonisa yang mengalir ke Sumber
Sistem Tenaga Listrik.
29- Impedansi hubung singkat saluran 20 kV ke 400V
- Resistansi sumber
dengan
mO
30mO
31mO
mO
32 dengan Z
mO
mO
mO
33- Menentukan kapasitas efektif daya reaktif filter
(Rumus. 2.6) - Qeff S x sin(arc cos pf0) sin(arc cos
pf1) - Qeff 1391 x sin(arc cos 0.75) sin(arc cos
0.95) - Qeff 1391 x (0.661 0.312)
- Qeff 485.459 kVAR
34- Menentukan frekuensi tuning filter
- Menurut IEEE 1531-2003 filter harmonisa
frekuensi tunggal, pemilihan frekuensinya
ditentukan 3-15 dibawah frekuensi yang
ditentukan. - Jadi frekuensi tuning filter adalah 3 dari 250
hz (frekuensi harmonisa ke-5) hasilnya (f5) 243
hz, dan nilai penalaannya (h) adalah 4.86
35- Menentukan reaktansi efektif filter (Rumus. 2.7)
O
36- Menentukan reaktansi kapasitif dan reaktansi
induktif pada frekuensi fundamental (Rumus. 2.8)
37- Tentukan nilai kapasitor (Rumus. 2.14)
mF
38- Reaktansi induktif (Rumus. 2.18)
39- Tentukan nilai induktor (Rumus. 2.19)
0.0461mH
40- Menentukan arus rms filter
- Tentukan arus fundamental beban
41- Tentukan arus fundamental filter (Rumus. 2.9)
42- Arus orde ke-5 pada filter
- Tentukan reaktansi induktor pada harmonisa ke-5.
(Rumus. 2.20) - Tentukan reaktansi kapasitor pada harmonisa ke-5.
(Rumus. 2.16)
43- Nilai resistansi hubung singkat untuk orde ke-5
- Arus harmonisa beban orde ke-5
- Pada hasil pengukuran (lihat tabel 3.7)
diketahui bahwa arus harmonisa ke-5 sebesar
30.49, maka total harmonisa beban dapat dicari
sesuai dengan perhitungan di bawah ini
mO
44- Impedansi hubung singkat pada harmonisa orde
ke-5 - Arus harmonisa orde ke-5 menuju ke filter
-
mO
45- Arus harmonisa orde ke-5 menuju ke sumber
- Perbandingan terhadap arus fundamental
- Dengan perhitungan yang sama maka pemasangan
filter pada orde ke-5 pada frekuensi tune 4.86
tersebut akan menghasilkan pembagian arus orde 1
sampai orde 31 seperti dalam tabel 4.1.
46Tabel 4.1. Hasil perhitungan arus setelah
pemasangan filter pasif orde ke-5 di bus 0.4 kV
h IL (A) If(h) Is(h) Is(h) ()
1 1901.53 701.08 1200.4 63.131
3 78.7032 13.82 64.883 3.4122
5 612.159 527.83 84.327 4.4347
7 120.263 48.122 72.142 3.7939
9 15.6603 5.1336 10.527 0.5536
11 98.379 29.545 68.834 3.6199
13 48.9887 14.035 34.953 1.8382
15 10.8418 3.0191 7.8227 0.4114
17 9.03481 2.4696 6.5652 0.3453
19 25.4982 6.8809 18.617 0.9791
21 5.42089 1.4494 3.9715 0.2089
23 12.448 3.3055 9.1425 0.4808
25 12.448 3.2881 9.1598 0.4817
27 2.20851 0.581 1.6275 0.0856
29 12.2472 3.2112 9.0359 0.4752
31 8.23172 2.1526 6.0791 0.3197
47- Berdasarkan data dari tabel 4.1.maka perhitungan
arus THD adalah sebagai berikut - 12.73
48- Simulasi Sistem dengan Program ETAP
- Simulasi dengan menggunakan kapasitor existing
690 kVAR - Simulasi tanpa menggunakan kapasitor
- Simulasi dengan menggunakan kapasitor existing
dan filter pasif (690 kVAR) - Simulasi dengan menggunakan filter pasif dan
kapasitor hasil perhitungan (485.459 kVAR)
disusun secara resonansi seri - Simulasi dengan menggunakan filter pasif dan
kapasitor hasil perhitungan (485.459 kVAR)
disusun secara resonansi paralel
49- Simulasi Dengan Menggunakan Kapasitor Existing
690 kVAR - Dari hasil simulasi (Lampiran 1) terlihat bahwa
total arus harmonisa pada bus 3 adalah sebesar
91.39 dengan faktor daya sebesar 0.978.
50- Simulasi Tanpa Menggunakan Kapasitor
- Dari hasil simulasi (Lampiran 2) terlihat bahwa
total arus harmonisa pada bus 3 adalah sebesar
32.54 dengan faktor daya sebesar 0.753. -
51- Simulasi Dengan Menggunakan Kapasitor Existing
dan Filter Pasif 690 kVAR - Berdasarkan hasil perhitungan diatas, hasil
simulasi (Lampiran 3) terlihat bahwa total arus
harmonisa pada bus 3 adalah sebesar 10.65
dengan faktor daya sebesar 0.98.
52- Simulasi Dengan Menggunakan Filter Pasif dan
Kapasitor Hasil Perhitungan (485.459 kVAR)
Disusun Secara Resonansi Seri - Dari hasil simulasi (Lampiran 4) terlihat bahwa
total arus harmonisa pada bus 3 adalah sebesar
11.69 dengan faktor daya sebesar 0.933.
53- Simulasi Dengan Menggunakan Filter Pasif dan
Kapasitor Hasil Perhitungan (485.459 kVAR)
Disusun Secara Resonansi Paralel - Dari hasil simulasi (Lampiran 5) terlihat bahwa
total arus harmonisa pada bus 3 adalah sebesar
12.39 dengan faktor daya sebesar 0.932.
54- Tabel 4.2. Rekap Hasil Simulasi Sistem di ETAP
Kondisi ITHD Standar ITHD VTHD Standar VTHD Cos f Ketetapan Cos f PLN
Dengan kapasitor existing 690 kVAR 91.39 20 16.62 5 0.97 gt 0.85
Tanpa kapasitor 32.54 20 8.03 5 0.75 gt 0.85
Dengan kapasitor existing dan filter pasif (690 kVAR) 10.65 20 2.88 5 0.98 gt 0.85
Dengan filter pasif dan kapasitor hasil perhitungan (485.459 kVAR) (resonansi seri) 11.69 20 3.29 5 0.93 gt 0.85
Dengan filter pasif dan kapasitor hasil perhitungan (485.459 kVAR) (resonansi paralel) 12.39 20 3.31 5 0.93 gt 0.85
55PENUTUP
- KESIMPULAN
- Dari perhitungan dan hasil simulasi menggunakan
ETAP Versi 4.0.0 dapat disimpulkan bahwa - Filter pasif dapat digunakan untuk meredam
harmonisa arus, baik yang disusun secara
resonansi seri maupun resonansi paralel, terlihat
dari tingkat penurunan ITHD yang dihasilkan,
dimana keduanya masih dalam standar yang
ditetapkan. - Dari hasil perhitungan yang dilakukan nilai
kapasitor dan induktor yang dibutuhkan untuk
meredam harmonisa arus ke-5 adalah sebesar 9.2578
mF dan 0.0461 mH, agar filter dapat bekerja
dengan baik sesuai dengan perancangan sistem pada
simulasi. - Filter pasif yang disusun secara resonansi seri
maupun yang disusun secara resonansi paralel,
sama-sama efektif didalam meredam harmonisa arus
yang terjadi dalam sistem kelistrikan.
56