Mohamad Samsul - PowerPoint PPT Presentation

1 / 167
About This Presentation
Title:

Mohamad Samsul

Description:

PASAR MODAL & MANAJEMEN PORTOFOLIO Mohamad Samsul Penerbit Erlangga BAGIAN 1 PASAR MODAL BAB 1 PASAR MODAL GLOBAL SISTEM EKONOMI PASAR Keberhasilan negara-negara ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2116
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 168
Provided by: femanajem
Category:
Tags: modal | mohamad | pasar | samsul

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Mohamad Samsul


1
MANAJEMEN PORTOFOLIO
PASAR MODAL
  • Mohamad Samsul

Penerbit Erlangga
2
BAGIAN 1
  • PASAR MODAL

Penerbit Erlangga
3
BAB 1
  • PASAR MODAL GLOBAL

Penerbit Erlangga
4
SISTEM EKONOMI PASAR
  • Keberhasilan negara-negara Barat dan Amerika
    Serikat dalam membangun perekonomian melalui
    sistem ekonomi kapitalis (istilah sekarang adalah
    ekonomi pasar) telah mendorong negara-negara
    ekonomi komunis beralih ke sistem ekonomi
    kapitalis

Penerbit Erlangga
5
SISTEM EKONOMI PASARCina
  • Pada tahun 1988, di Cina didirikan bursa efek
    yang beroperasi secara nasional di berbagai kota
    besar
  • Anggotanya berasal dari propinsi, kotamadya, dan
    daerah otonom lainnya

Penerbit Erlangga
6
SISTEM EKONOMI PASARUni Soviet
  • Uni Soviet telah terpecah belah menjadi beberapa
    negara dan mengubah sistem perekonomian dari
    ekonomi komunis menjadi sistem kapitalis
  • Negara-negara baru eks Uni Soviet beramai-ramai
    mendirikan bursa efek

Penerbit Erlangga
7
SISTEM EKONOMI PASARNegara-negara Komunis
  • Negara-negara komunis mantan anggota Pakta
    Warsawa juga telah mendirikan bursa efek
  • Perubahan global dari sistem ekonomi komunis ke
    sistem kapitalis itu bersamaan waktunya dengan
    selesainya perang dingin antara Blok Barat dan
    Blok Timur sekitar tahun 1988

Penerbit Erlangga
8
Bursa-bursa Efek di Negara-negara Eks Komunis
Penerbit Erlangga
9
SISTEM EKONOMI PASARNegara-negara Sosialis dan
Indonesia
  • Negara-negara yang tadinya merupakan negara
    sosialis juga mengubah sistem perekonomiannya
    dengan menyebut sistem ekonomi pasar, termasuk
    Indonesia
  • Kebangkitan Pasar Modal di Indonesia juga mulai
    terjadi pada akhir tahun 1988

Penerbit Erlangga
10
SISTEM PEREKONOMIAN DAN KERJA SAMA EKONOMI
REGIONAL
  • Sejak usainya perang dingin banyak negara
    berupaya membangun sistem perekonomiannya lebih
    terbuka daripada sebelumnya
  • Kerja sama ekonomi regional mulai bermunculan
    seperti APTA, NAFTA, APEC, dan EEC, yang
    selanjutnya akan menuju ke pelaksanaan WTO pada
    tahun 2020

Penerbit Erlangga
11
NEGARA BERKEMBANG
  • Setiap negara berkembang berupaya memodernisasi
    Pasar Modal dan melengkapinya dengan Bursa
    Berjangka
  • Negara-negara berkembang berupaya menciptakan
    stabilitas politik, keamanan negerinya,
    stabilitas nilai mata uang domestik, pemerataan
    kemakmuran rakyatnya, dan penegakan hukum untuk
    menarik para investor internasional agar mau
    menanamkan modalnya di Pasar Modal

Penerbit Erlangga
12
KERJA SAMA PERDAGANGAN
  • Kerja sama perdagangan antara bursa efek lokal
    dan asing telah dilakukan agar dapat beroperasi
    24 jam sehari dan sebagai persiapan menghadapi
    persaingan global, khususnya di bidang Pasar Modal

Penerbit Erlangga
13
INVESTOR INTERNASIONAL
  • Investor internasional mudah masuk dan mudah
    keluar
  • Suatu negara yang dengan mudah mendatangkan
    investor masuk, tetapi tidak memiliki ketahanan
    untuk mencegah investor keluar, akan mengalami
    capital flight besar-besaran

Penerbit Erlangga
14
BAB 2
  • PASAR MODAL INDONESIA

Penerbit Erlangga
15
PEMBANGUNAN EKONOMI
  • Pembangunan ekonomi membutuhkan tiang-tiang
    perekonomian yang kuat dan saling berhubungan

Penerbit Erlangga
16
ERA GLOBALISASI
  • Era globalisasi, yaitu era persaingan
    internasional yang tajam, akan terjadi setelah
    perjanjian WTO dilaksanakan pada tahun 2020
  • Semua negara yang telah menandatangani WTO harus
    melakukan persiapan dengan membangun
    subsistem-subsistem yang dibutuhkan

Penerbit Erlangga
17
ERA GLOBALISASIPerekonomian Bebas
  • Dasar perekonomian yang dianut adalah
    perekonomian bebas
  • Perekonomian bebas adalah perekonomian kapitalis
    yang menuntut kreativitas individual serta
    kreativitas perusahaan untuk menciptakan inovasi
    produk, inovasi pelayanan, dan inovasi keuangan

Penerbit Erlangga
18
ERA GLOBALISASILembaga-lembaga Pasar
  • Pemerintah juga dituntut melakukan inovasi
    infrastruktur, misalnya kelengkapan lembaga pasar
    seperti
  • Pasar Uang
  • Pasar Modal
  • Pasar Komoditas
  • Pasar Berjangka

Penerbit Erlangga
19
Hubungan Antarpasar
Penerbit Erlangga
20
LEMBAGA-LEMBAGA PASARNegara-negara Maju
  • Negara-negara maju sudah berhasil mengaitkan
    secara erat ke-4 lembaga pasar tersebut
  • Amerika Serikat dengan 8 Bursa Efek dan 10 Bursa
    Berjangka
  • Jepang dengan 9 Bursa Efek dan 13 Bursa Berjangka

Penerbit Erlangga
21
Bursa-bursa Efek di Amerika Serikat
Penerbit Erlangga
22
Bursa-bursa Berjangka di Amerika Serikat
Penerbit Erlangga
23
Bursa-bursa Efek di Jepang
Penerbit Erlangga
24
Bursa-bursa Berjangka di Jepang
Penerbit Erlangga
25
LEMBAGA-LEMBAGA PASARCina
  • Cina sebagai negara berkembang yang baru menganut
    sistem ekonomi kapitalis telah mendirikan 4 Bursa
    Efek dan 7 Bursa Berjangka hanya dalam waktu 4
    tahun
  • Itulah sebabnya mengapa Cina mengalami kemajuan
    ekonomi yang luar biasa, dengan pertumbuhan
    ekonomi rata-rata 8,6 per tahun selama 12 tahun
    terakhir

Penerbit Erlangga
26
LEMBAGA-LEMBAGA PASARPerdagangan Efek di Cina
  • Cina telah melaksanakan national trading system
    untuk 4 Bursa Efeknya
  • Kegiatan perdagangan efek meluas melalui
    kota-kota besar di seluruh negeri, didukung oleh
    otonomi daerah yang berhasil

Penerbit Erlangga
27
Bursa-bursa Efek di Cina
Penerbit Erlangga
28
Bursa-bursa Berjangka di Cina
Penerbit Erlangga
29
MEKANISME PERDAGANGAN EFEK
  • Mekanisme perdagangan efek saat ini sudah sangat
    modern di mana hal ini tercermin dari
    pelaksanaan
  • scripless trading
  • remote trading
  • central custodian
  • central clearing
  • lending borrowing

Penerbit Erlangga
30
MEKANISME PERDAGANGAN EFEKAmerika Serikat
  • Di negara yang Pasar Modalnya sudah maju
    (misalnya, Amerika Serikat), 4 jenis pasar dapat
    berjalan dengan baik, yaitu
  • Pasar Perdana
  • Bursa Efek
  • Over The Counter (OTC)
  • Electronic Communication Network (ECN)

Penerbit Erlangga
31
MEKANISME PERDAGANGAN EFEKIndonesia
  • Di Indonesia yang ada saat ini hanya
  • Pasar Perdana
  • Bursa Efek

Penerbit Erlangga
32
Mekanisme Perdagangan Pasar Perdana
Penerbit Erlangga
33
BURSA EFEK DI AMERIKA SERIKAT
  • Di Amerika Serikat ada 8 Bursa Efek sebagai Unit
    system, dan 1 Bursa Efek sebagai Branch system
    yang sekaligus melaksanakan National Trading
    System
  • Semua Bursa Efek di Amerika Serikat dapat hidup
    karena melaksanakan intermarket trading system
  • Kemakmuran di setiap negara bagian relatif merata
    karena Bursa Efek berjalan secara nasional

Penerbit Erlangga
34
Bursa Efek dengan Branch System
Penerbit Erlangga
35
BAB 3
  • EMISI EFEK

Penerbit Erlangga
36
ERA GLOBALISASIPerbaikan Struktur Modal
  • Dalam menyambut datangnya era globalisasi, setiap
    negara mendorong perusahaan swasta untuk
    memperbaiki struktur modal agar
  • Dapat bersaing di bidang harga produk
  • Memiliki modal sendiri yang lebih besar daripada
    modal pinjaman

Penerbit Erlangga
37
PERBAIKAN STRUKTUR MODALPenjualan Saham dan
Obligasi
  • Perbaikan struktur modal dapat dilakukan dengan
  • Menjual saham di Pasar Modal
  • Menjual obligasi untuk mengganti pinjaman dari
    perbankan

Penerbit Erlangga
38
PENJUALAN SAHAMTujuan-tujuan Lain
  • Selain dari perbaikan struktur modal,
    tujuan-tujuan dari menjual saham kepada
    masyarakat umum (IPO) adalah untuk
  • Meningkatkan kapasitas produksi
  • Memperluas pemasaran
  • Memperluas hubungan bisnis
  • Meningkatkan kualitas manajemen

Penerbit Erlangga
39
IPO / GO PUBLICTahapan
  • IPO atau go public membutuhkan beberapa tahapan
  • Rencana go public
  • Persiapan go public
  • Pelaksanaan go public
  • Penawaran umum
  • Kewajiban setelah go public

Penerbit Erlangga
40
IPO / GO PUBLICPersiapan Mental
  • Dalam proses rencana go public, hal yang
    terpenting adalah kesiapan mental dari
  • Para pemegang saham
  • Anggota direksi
  • Komisaris
  • Para karyawan

Penerbit Erlangga
41
IPO / GO PUBLICPerubahan Mental
  • Mental akan berubah setelah perusahaan go public,
    karena sifat keterbukaan informasi yang
    dipaksakan oleh peraturan perundangan
  • Sebelum go public, mungkin pihak perusahaan dapat
    menutupi peristiwa penting yang berdampak negatif
    ataupun positif terhadap kinerja perusahaan,
    tetapi setelah go public hal tersebut wajib
    diinformasikan kepada masyarakat luas baik
    diminta maupun tidak diminta

Penerbit Erlangga
42
IPO / GO PUBLICPenyediaan Informasi
  • Para wartawan atau media masa serta investor
    mempunyai hak untuk menanyakan informasi
  • Oleh karena itu, setiap perusahaan yang sudah go
    public (disebut emiten) diwajibkan mengangkat
    Sekretaris Perusahaan (corporate secretary) yang
    bertanggung-jawab melayani semua pihak yang
    membutuhkan informasi

Penerbit Erlangga
43
IPO / GO PUBLICKepentingan Investor Minoritas
  • Untuk menjaga kepentingan investor minoritas,
    organisasi perusahaan diwajibkan memiliki
    komisaris independen dan komite audit
  • Semua aset juga sudah harus atas nama perusahaan,
    dan tersedia informasi tentang transaksi yang
    mengandung conflict of interest

Penerbit Erlangga
44
IPO / GO PUBLICPersyaratan dan Prosedur
  • Calon emiten wajib menyiapkan semua dokumen untuk
    akuntan publik, konsultan hukum, notaris,
    penilai, dan penjamin emisi
  • Harga Perdana ditetapkan melalui proses tawar
    menawar antara emiten dan penjamin emisi dan
    diikat dalam perjanjian penjaminan emisi
  • Emiten wajib memahami persyaratan dan prosedur
    pencatatan efek di Bursa

Penerbit Erlangga
45
BAB 4
  • BURSA EFEK

Penerbit Erlangga
46
PASAR MODAL
  • Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan
  • Untuk mendapatkan modal dari masyarakat luas
  • Untuk pemerataan kepemilikan perusahaan oleh
    masyarakat
  • Untuk keterbukaan informasi perusahaan

Penerbit Erlangga
47
BURSA EFEK
  • Bursa efek merupakan sarana untuk berdagang efek
    antarinvestor, yaitu efek dari perusahaan yang
    sudah go public
  • Bursa efek adalah sarana atau tempat berdagang
    bagi para Anggota Bursa, yaitu perusahaan efek
    yang telah memperoleh Surat Persetujuan Anggota
    Bursa (SPAB) yang dikeluarkan oleh Bursa

Penerbit Erlangga
48
Pasar Modal dan Bursa Efek
Penerbit Erlangga
49
BURSA EFEKKepemilikan dan Keanggotaan
  • Pemilik bursa efek di Indonesia adalah para
    perusahaan efek
  • Di Singapura ada pemisahan antara pemilik bursa
    dan Anggota Bursa

Penerbit Erlangga
50
BURSA EFEKKPEI dan KSEI
  • Setelah transaksi perdagangan terjadi di Bursa
    Efek, penyelesaian transaksi itu dilakukan di
    KPEI dan KSEI
  • KPEI dan KSEI harus berada dalam satu atap agar
    penyelesaiannya berjalan lancar
  • KPEI, KSEI, dan Bursa Efek berada dalam satu
    jaringan perdagangan dan penyelesaian transaksi
    efek

Penerbit Erlangga
51
Mekanisme Perdagangan Efek
Penerbit Erlangga
52
BURSA EFEKTransaksi Anggota Bursa
  • Anggota Bursa yang menjadi anggota kliring dapat
    berdagang di Bursa Efek
  • Anggota Bursa akan menyelesaikan kliring
    transaksi di KPEI, sementara penyerahan dan
    penerimaan efek dilakukan di KSEI
  • Apabila Anggota Bursa mengalami gagal serah, hal
    itu dapat diatasi dengan lending borrowing

Penerbit Erlangga
53
BURSA EFEKPerdagangan Marjin
  • Perdagangan marjin (margin trading) untuk
    beberapa saham tertentu juga diperbolehkan
    menurut peraturan perundangan, tetapi tindakan
    short selling dilarang
  • Mekanisme perdagangannya menganut price priority
    dulu, baru time priority
  • Peraturan perundangan mewajibkan Anggota Bursa
    untuk hanya menerima limit order/price

Penerbit Erlangga
54
SEGMEN PASAR
  • Segmen pasar terdiri dari
  • Pasar reguler
  • Pasar tunai
  • Pasar negosiasi
  • Saham dapat diperdagangkan di ketiga segmen pasar
    itu, sedangkan obligasi hanya diperdagangkan di
    pasar negosiasi

Penerbit Erlangga
55
SEGMEN PASARProduk-produk
  • Produk-produk yang diperdagangkan adalah
  • Saham
  • Obligasi
  • Bukti right
  • Waran

Penerbit Erlangga
56
Sertifikat Saham Atas Nama
Penerbit Erlangga
57
BAGIAN 2
  • ANALISIS EFEK

Penerbit Erlangga
58
BAB 5
  • LAPORAN KEUANGAN

Penerbit Erlangga
59
INFORMASI PENTINGBagi Investor Jangka Pendek
  • Bagi investor jangka pendek informasi yang
    penting adalah
  • Laba per saham
  • Return on equity (ROE)
  • Debt equity ratio (DER)

Penerbit Erlangga
60
INFORMASI PENTINGBagi Investor Jangka Panjang
  • Bagi investor jangka panjang semua informasi
    sangat penting, terutama untuk mengetahui
    kualitas manajemen

Penerbit Erlangga
61
INFORMASI PENTINGRasio-rasio Jangka Panjang
  • Rasio-rasio -semuanya meliputi puluhan rasio dan
    bersifat trend antara tahun ke tahun- yang sangat
    penting bagi investor jangka panjang, antara
    lain
  • Rasio profitabilitas
  • Rasio solvabilitas
  • Rasio rentabilitas
  • Rasio turnover

Penerbit Erlangga
62
ANALISIS LAPORAN KEUANGANLaba Ekonomis dan
Cashflow
  • Penghitungan yang perlu dibuat sendiri oleh
    investor atau melalui para analis agar sesuai
    untuk pengambilan keputusan jual beli saham,
    antara lain
  • Laba ekonomis
  • Cashflow operasional
  • Cash-flow keuangan

Penerbit Erlangga
63
ANALISIS LAPORAN KEUANGANLaba Akuntansi
  • Laba akuntansi perlu dikoreksi oleh investor,
    karena laba akuntansi menganut konsep historical
    cost dan metode penyusutan yang konvensional
    sehingga tidak pas bagi investor yang ingin
    melakukan jual beli saham

Penerbit Erlangga
64
Perbandingan Laba Akuntansi, Laba Ekonomis, dan
Dividen Tunai Maksimal
Penerbit Erlangga
65
ANALISIS LAPORAN KEUANGANInflasi yang Tinggi
  • Dalam suatu negara yang ekonominya mengalami
    inflasi yang cukup tinggi, penggunaan metode FIFO
    untuk penilaian persediaan dan penyusutan aktiva
    dengan menggunakan metode straight line, akan
    menghasilkan laporan akuntansi yang menunjukkan
    laba yang besar, tetapi mengandung distorsi modal
  • Investor harus melakukan rekalkulasi dalam
    analisis laporan keuangan

Penerbit Erlangga
66
Beban Penyusutan Tahunan Menurut Tiga
MetodeStraight Line, Double Decline, dan Sum
of the Years Digit
Penerbit Erlangga
67
BAB 6
  • ANALISIS SAHAM

Penerbit Erlangga
68
Tipe Investor
Penerbit Erlangga
69
ANALISIS SAHAMPendekatan Relatif
  • Analisis saham yang mudah dipraktikkan adalah
    pendekatan relatif, yang meliputi
  • Price Earnings Ratio (PER)
  • Price Dividend Ratio (PDR)
  • Price Book Value Ratio

Penerbit Erlangga
70
ANALISIS SAHAMEstimasi Harga
  • Dalam menentukan estimasi harga yang akan
    digunakan untuk mengajukan tawaran beli dan
    tawaran jual, kita dapat menggunakan rumus P
    E R atau P D R atau P B R
  • R atau ratio diambil dari pengalaman sebelumnya,
    sementara rata-rata bulanan/tahunan E (earnings),
    D (dividend), dan B (book value) diestimasi
    berdasarkan laporan keuangan terakhir yang
    diterbitkan, sehingga selalu berubah setiap ada
    terbitan baru

Penerbit Erlangga
71
P.E.R dan Siklus Ekonomi Up Trend
Penerbit Erlangga
72
ANALISIS SAHAMDividend Discounted Cash Flow
  • Pendekatan dividend discounted cash flow tidak
    berlaku jika
  • Growth lebih besar daripada k (cost of capital)
  • Tidak ada pembagian dividen tunai
  • Dividen tunai berubah setiap tahun

Penerbit Erlangga
73
ANALISIS SAHAMEstimasi Harga Menurun
  • Jika ROE turun dan plowback ratio tetap, maka
    estimasi harga saham akan menurun

Penerbit Erlangga
74
BAB 7
  • INDEKS HARGA SAHAM DAN CORPORATE ACTION

Penerbit Erlangga
75
INDEKS HARGA SAHAMAngka Dasar
  • Indeks harga saham merupakan cermin dari
    fluktuasi harga saham di pasar yang dinyatakan
    dalam suatu angka dan didasarkan pada angka dasar
    tertentu
  • Angka dasar merupakan angka indeks awal sebelum
    harga pasar terbentuk
  • Angka dasar ditetapkan oleh masing-masing Bursa
    Efek, yaitu 100, 500, atau 1.000

Penerbit Erlangga
76
INDEKS HARGA SAHAMPerubahan
  • Begitu harga pasar terbentuk untuk detik yang
    pertama kali, berarti indeks harga saham sudah
    berubah, mungkin di atas mungkin di bawah angka
    dasar
  • Dalam setiap detik perdagangan efek terjadi
    transaksi bursa, sehingga angka indeks saham
    individu dan indeks saham gabungan berubah

Penerbit Erlangga
77
INDEKS HARGA SAHAMPerubahan Total Nilai Dasar
  • Indeks harga saham berubah karena harga saham di
    pasar berubah
  • Indeks harga saham juga dapat berubah karena
    perubahan total nilai dasar saham
  • Perubahan total nilai dasar saham terjadi karena
    perusahaan mengeluarkan modal saham tambahan
    melalui right issue, waran, dan convertible bonds
  • Saham bonus dan split tidak mengubah total nilai
    dasar

Penerbit Erlangga
78
Struktur Modal Sebelum dan Sesudah Right Issue
Penerbit Erlangga
79
INDEKS HARGA SAHAMJenis-jenis
  • Jenis-jenis indeks harga saham, yaitu
  • Indeks harga saham individu
  • Indeks harga saham parsial
  • Indeks harga saham gabungan (composite index)
  • Setiap pihak boleh membuat indeks parsial untuk
    kepentingan sendiri

Penerbit Erlangga
80
Indeks Harga Saham Parsial untuk 100 Emiten
Penerbit Erlangga
81
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Penerbit Erlangga
82
INDEKS HARGA SAHAMReturn Saham
  • Indeks harga saham banyak digunakan untuk
    menganalisis return saham
  • Return saham yang dihitung dengan menggunakan
    harga saham dalam rupiah sangat berbahaya apabila
    selama periode pembanding harga tersebut telah
    terjadi corporate action

Penerbit Erlangga
83
INDEKS HARGA SAHAMReturn Saham dengan Adjusted
Price
  • Penggunaan rupiah hanya dibenarkan dalam
    menghitung return saham, jika harga pasar sebelum
    corporate action disesuaikan dengan corporate
    action sehingga terbentuk adjusted price
  • Harga pasar sekarang (setelah corporate action)
    dibandingkan dengan adjusted price akan
    menghasilkan return yang benar

Penerbit Erlangga
84
INDEKS HARGA SAHAMReturn Tahunan
  • Untuk menghitung return tahunan dari sejumlah
    saham yang diteliti, tentu akan sangat sukar
    mencari adjusted price setiap jenis saham yang
    diteliti itu, sehingga cara ini tidak praktis

Penerbit Erlangga
85
INDEKS HARGA SAHAMReturn dengan Indeks Individu
  • Cara yang mudah untuk menghitung return saham
    bulanan atau tahunan adalah dengan menggunakan
    indeks harga saham individu, karena tidak perlu
    memperhatikan lagi ada tidaknya corporate action

Penerbit Erlangga
86
INDEKS HARGA SAHAMReturn dalam Rupiah
  • Jika dalam suatu periode waktu tidak ada tindakan
    corporate action yang dilakukan perusahaan yang
    return-nya akan dianalisis, maka harga saham
    dalam nilai rupiah dapat digunakan
  • Apabila masih ingin menggunakan harga saham dalam
    nilai rupiah walaupun ada tindakan corporate
    action, maka harga saham sebelum corporate action
    harus disesuaikan atau dikoreksi secara
    proporsional

Penerbit Erlangga
87
BAGIAN 3
  • MANAJEMEN PORTOFOLIO

Penerbit Erlangga
88
BAB 8
  • MAKROEKONOMI

Penerbit Erlangga
89
HARGA SAHAMFaktor dan Variabel
  • Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
    makroekonomi maupun mikroekonomi
  • Suatu faktor atau variabel memiliki pengaruh yang
    tidak sama terhadap jenis saham, yaitu dapat
    positif atau negatif

Penerbit Erlangga
90
HARGA SAHAMSiklus Ekonomi
  • Harga saham juga dipengaruhi oleh siklus ekonomi
    yang sedang berlangsung
  • Dalam siklus recovery dan siklus expansion harga
    saham cenderung mengalami peningkatan
  • Sementara dalam siklus resesi dan siklus depresi
    harga saham cenderung mengalami penurunan

Penerbit Erlangga
91
Siklus Ekonomi
Penerbit Erlangga
92
Siklus Ekonomi Indonesia
Penerbit Erlangga
93
HARGA SAHAMSistem Ekonomi Negara
  • Sistem ekonomi dalam suatu negara akan
    berpengaruh terhadap perkembangan pasar modal itu
    sendiri
  • Negara dalam mengendalikan ekonomi dapat
    menggunakan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter

Penerbit Erlangga
94
HARGA SAHAMKebijakan Moneter dan Fiskal Negara
  • Pengendalian dengan cara menambah atau mengurangi
    jumlah uang beredar disebut pengendalian moneter
  • Sedangkan pengendalian ekonomi dengan APBN
    merupakan kebijakan fiskal

Penerbit Erlangga
95
HARGA SEKURITASUang Beredar dan Ekspor-Impor
  • Jumlah uang beredar akan mempengaruhi tingkat
    bunga, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
    harga sekuritas
  • Demikian pula, kegiatan ekspor dan impor (neraca
    perdagangan) serta arus keluar masuk valuta asing
    (neraca pembayaran) akan mempengaruhi harga
    sekuritas

Penerbit Erlangga
96
BAB 9
  • ANALISIS OBLIGASI

Penerbit Erlangga
97
Sertifikat Obligasi Atas Unjuk
Penerbit Erlangga
98
OBLIGASIJenis-jenis
  • Terdapat banyak jenis obligasi, di mana yang
    terpenting adalah
  • Obligasi pemerintah (government bonds)
  • Obligasi perusahaan (corporate bonds)
  • Callable bonds
  • Puttable bonds

Penerbit Erlangga
99
OBLIGASIPemerintah
  • Obligasi pemerintah merupakan obligasi tanpa
    risiko, yaitu pasti dilunasi karena tidak pernah
    ada suatu pemerintahan yang bangkrut secara
    keuangan
  • Oleh karena itu, tingkat kupon obligasi
    pemerintah pada umumnya lebih rendah

Penerbit Erlangga
100
OBLIGASIPerusahaan
  • Obligasi perusahaan merupakan obligasi yang
    berisiko
  • Untuk mengetahui tingkat risiko ini kita dapat
    melihatnya pada bondrating

Penerbit Erlangga
101
OBLIGASICallable dan Puttable Bonds
  • Callable bonds merupakan obligasi yang dapat
    dilunasi sebelum jatuh tempo oleh issuer, jika
    tingkat bunga umum turun tajam, sehingga tidak
    merugikan bondissuer dan bondholder
  • Puttable bonds merupakan obligasi yang
    pelunasannya dapat dimintakan lebih awal oleh
    pemegang obligasi kepada issuer, jika tingkat
    bunga umum naik tajam, sehingga tidak merugikan
    kedua pihak

Penerbit Erlangga
102
Puttable / Callable Bonds Periode-periode
Penerbit Erlangga
103
OBLIGASIKupon Tetap dan Mengambang
  • Obligasi yang rawan risiko adalah yang berkupon
    tetap, sedangkan yang berkupon mengambang relatif
    tidak berisiko terhadap fluktuasi bunga umum

Penerbit Erlangga
104
Kupon Obligasi Triwulanan
Penerbit Erlangga
105
BAB 10
  • EFISIENSI PASAR

Penerbit Erlangga
106
EFISIENSI PASARWeak-form vs Strong-form
  • Dalam pasar modal yang tingkat efisiensi pasarnya
    masih weak-form, yaitu pengambilan keputusan yang
    dilakukan oleh investor hanya didasarkan pada
    harga-harga masa lalu, fluktuasi harga masih
    sangat besar sehingga mereka yang sudah
    berpengalaman di pasar efisien akan lebih mudah
    memperoleh keuntungan berlebih
  • Dalam pasar modal yang tingkatan efisiensi
    pasarnya sudah strong-form, perbedaan harga pasar
    sangat tipis sehingga amat sulit mendapatkan
    keuntungan berlebih

Penerbit Erlangga
107
Pasar Efisiensi Lemah
Penerbit Erlangga
108
Pasar Efisiensi Kuat
Penerbit Erlangga
109
FAKTOR HARGA SAHAMKejadian Peristiwa
  • Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, di
    mana salah satunya adalah terjadinya peristiwa
    yang tidak dapat diduga terlebih dahulu dan yang
    dapat diduga terlebih dahulu

Penerbit Erlangga
110
FAKTOR HARGA SAHAMPeristiwa Corporate Action
  • Peristiwa corporate action pada umumnya tidak
    sulit diduga karena tanda-tanda awal akan
    diterbitkannya pengumuman corporate action dapat
    tercermin dari sisi undangan RUPS
  • Peristiwa corporate action muncul dari keputusan
    hasil RUPS

Penerbit Erlangga
111
FAKTOR HARGA SAHAMKemungkinan Corporate Action
  • Perubahan harga saham dapat terjadi sebelum
    tanggal pengumuman corporate action akibat adanya
    kebocoran informasi yang berasal dari informasi
    orang dalam (insider information)
  • Corporate action dapat mempengaruhi harga saham,
    baik secara positif ataupun negatif, tergantung
    pada jenis corporate action tersebut dan siklus
    ekonomi yang sedang berlangsung

Penerbit Erlangga
112
FAKTOR HARGA SAHAMPeristiwa Tak Terduga
  • Contoh peristiwa yang terjadi tanpa diduga
    terlebih dahulu antara lain
  • Peristiwa pengeboman di Jl. Legian Bali (2002)
  • Bom yang meledak di Hotel Marriot Jakarta (2003)
  • Runtuhnya Gedung WTC dl New York (2001)
  • Dampak dari peristiwa ini baru dirasakan setelah
    peristiwa itu terjadi dan tidak mungkin sebelum
    peristiwa terjadi

Penerbit Erlangga
113
Return IHSG Sesudah Peristiwa Runtuhnya WTC
Penerbit Erlangga
114
MEMPELAJARI PERISTIWA YANG MEMPENGARUHI HARGA
SAHAM
  • Manfaat dari mempelajari suatu peristiwa yang
    dapat mempengaruhi harga saham adalah bisa
    mengambil keputusan secara cepat untuk membeli
    atau menjual saham apabila peristiwa serupa
    terjadi lagi pada suatu saat
  • Dengan mengambil keputusan tersebut secara cepat,
    investor tidak akan kehilangan kesempatan untuk
    mendapatkan untung yang lebih besar atau hanya
    menderita rugi yang lebih kecil dibandingkan jika
    terlambat mengambil keputusan

Penerbit Erlangga
115
BAB 11
  • TEORI PORTOFOLIO

Penerbit Erlangga
116
INVESTASI PORTOFOLIOKomposisi dan Risiko
  • Dalam melakukan investasi portofolio, investor
    harus memperhatikan siklus ekonomi ketika
    memutuskan komposisi dari berbagai instrumen
    keuangan
  • Untuk mengurangi risiko investasi, investor perlu
    melakukan hedging atau diversifikasi lebih banyak
    jenis saham

Penerbit Erlangga
117
Risiko Investasi
Penerbit Erlangga
118
INVESTASI PORTOFOLIOKeuntungan dan Kerugian
  • Mengenali tanda-tanda awal (leading indicator)
    sangat penting dalam melakukan shifting stock
    sebelum terlambat, dalam rangka
  • Mencegah kerugian yang lebih besar
  • Meraup untung yang lebih besar
  • Investor dikatakan beruntung jika dapat menerima
    kembali minimal sejumlah nilai modal awal
    (capital maintenance).

Penerbit Erlangga
119
PORTOFOLIOAlokasi Investasi dan Seleksi Saham
  • Portofolio adalah masalah alokasi investasi dan
    seleksi saham
  • Alokasi investasi ditetapkan terlebih dahulu,
    baru kemudian dilakukan seleksi saham dengan
    menggunakan berbagai metode, seperti
  • Reward to variability ratio (R/V)
  • Excess return
  • Alpha

Penerbit Erlangga
120
Reward to Variability Ratio (R / V)
Penerbit Erlangga
121
PORTOFOLIOSaham Multi-jenis
  • Memilih saham dalam suatu sektor yang terdiri
    dari berbagai jenis saham diperlukan peringkat
    R/V atau peringkat alpha atau peringkat appraisal
    ratio
  • Semakin besar peringkat positif berarti semakin
    baik untuk dibeli dan semakin besar peringkat
    negatif berarti semakin besar kesempatan untuk
    dijual

Penerbit Erlangga
122
PORTOFOLIOProduk-produk
  • Produk yang dapat diinvestasikan dapat berupa
  • Saham individual yang dipilih dengan menggunakan
    analisis securities market line (SML)
  • Reksa dana yang dipilih dengan menggunakan
    analisis capital assets line (CAL)
  • Indeks pasar yang dipilih dengan menggunakan
    analisis capital market line (CML)

Penerbit Erlangga
123
Capital Allocation Line (CAL)
Penerbit Erlangga
124
PORTOFOLIOPrediksi Return
  • Dalam memprediksi return pada masa datang yang
    menggunakan data return masa lalu, lebih baik
    memakai metode rata-rata aritmatika daripada
    metode geometrika

Penerbit Erlangga
125
BAB 12
  • SINGLE MODEL

Penerbit Erlangga
126
PREDIKSI SAHAM
  • Memprediksi harga saham atau return saham dapat
    dilakukan dengan menggunakan
  • Single factor model
  • Single market model

Penerbit Erlangga
127
SINGLE FACTOR MODEL
  • Prediksi mengenai harga atau return saham harian
    dengan single factor model dapat menggunakan
  • Data harian
  • Data bulanan

Penerbit Erlangga
128
SINGLE FACTOR MODELFaktor Dominan
  • Setiap jenis saham dapat dipengaruhi oleh satu
    faktor yang berbeda dan paling dominan
  • Hal yang sangat sulit adalah menemukan satu
    faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap
    suatu jenis saham
  • Eksperimen perlu dilakukan untuk mendapatkan satu
    faktor yang paling dominan dibandingkan faktor
    lainnya dengan mencoba berbagai faktor dan
    berbagai initial set dalam berbagai training set

Penerbit Erlangga
129
Initial Set dan Training Set
Penerbit Erlangga
130
SINGLE FACTOR MODELFaktor
  • Yang dimaksudkan dengan faktor di sini adalah
    variabel-variabel dari faktor makroekonomi
    ataupun faktor mikroekonomi
  • Namun demikian, tidak ada satu faktor yang dapat
    mempengaruhi harga saham untuk jangka waktu yang
    lama
  • Pada saat ini, perkembangan ekonomi sangat pesat
    sehingga banyak faktor yang berubah-ubah dalam
    mempengaruhi harga saham

Penerbit Erlangga
131
SINGLE FACTOR MODELJangka Waktu Prediksi
  • Oleh karena pesatnya perubahan faktor, lebih baik
    prediksi harga saham dilakukan untuk jangka waktu
    pendek, misalnya mingguan atau bulanan
  • Prediksi harga saham yang lebih dari waktu
    tersebut pasti mengandung unsur kesalahan
    prediksi yang lebih besar

Penerbit Erlangga
132
Keputusan Jual-beli Metode Single Factor Model
Penerbit Erlangga
133
SINGLE MARKET MODEL
  • Prediksi harga atau return saham lebih mudah
    dilakukan dengan menggunakan single market model
  • Indeks harga saham gabungan (IHSG BEJ) dan indeks
    LQ45 dapat dipakai sebagai market index

Penerbit Erlangga
134
SINGLE MARKET MODELStruktur Model
  • Untuk mendapatkan struktur model terbaik perlu
    dilakukan eksperimen atas berbagai initial set
    dan training set
  • Walaupun demikian, suatu struktur model tidak
    akan pernah berlaku untuk jangka waktu yang
    panjang
  • Jadi perlu didapatkan struktur model yang baru
    berdasarkan data terakhir setiap kali akan
    melakukan prediksi harga saham

Penerbit Erlangga
135
SINGLE MARKET MODELHarian, Mingguan, dan Bulanan
  • Apabila ingin memprediksi harga harian, berarti
    data yang digunakan adalah sampai dengan data
    kemarin
  • Jika ingin memprediksi harga saham minggu depan,
    harus digunakan data terakhir dan data minggu
    sebelumnya
  • Jika ingin memprediksi harga saham bulan ini,
    harus digunakan data terakhir dan data bulan lalu

Penerbit Erlangga
136
Keputusan Jual-beli Metode Single Market Model
Penerbit Erlangga
137
REGRESI SEDERHANA
  • Prediksi harga saham atau return saham yang
    dilakukan dengan single factor model maupun
    single market model dapat dilaksanakan dengan
    menggunakan regresi sederhana (simple regression)

Penerbit Erlangga
138
HASIL PREDIKSIUndervalued atau Overvalued
  • Setelah harga prediksi atau return prediksi
    diketahui, proses berikutnya adalah
    membandingkannya dengan harga sekarang atau
    return sekarang untuk menentukan apakah suatu
    saham sudah undervalued atau overvalued

Penerbit Erlangga
139
UNDERVALUED ATAU OVERVALUED
  • Saham dikatakan sudah undervalued
    apabila Harga prediksi gt harga
    sekarang Return prediksi gt return sekarang
  • Saham dikatakan sudah overvalued apabila Harga
    prediksi lt harga sekarang Return prediksi lt
    return sekarang

Penerbit Erlangga
140
UNDERVALUED ATAU OVERVALUEDBeli atau Jual
  • Saham yang sudah termasuk dalam "undervalued"
    berarti layak dibeli, sedangkan yang termasuk
    "overvalued berarti layak dijual

Penerbit Erlangga
141
BELI ATAU JUAL
  • Proses berikutnya adalah mengambil keputusan
    untuk membeli atau menjual
  • Setelah keputusan beli atau jual diambil,
    investor akan menghadapi dunia nyata bahwa yang
    dibeli tidak selalu menguntungkan

Penerbit Erlangga
142
BELI ATAU JUALUntung atau Rugi
  • Pembelian yang menguntungkan berarti prediksi
    harganya tepat, sedangkan yang merugikan berarti
    prediksi harganya meleset
  • Penjualan yang menguntungkan berarti prediksi
    harganya tepat, sedangkan yang merugikan berarti
    prediksi harganya meleset

Penerbit Erlangga
143
HARGA PREDIKSI VS HARGA RIIL
  • Perbedaan harga prediksi dan harga riil dapat
    dipelajari untuk memperbaiki keputusan investasi
    berikutnya

Penerbit Erlangga
144
BAB 13
  • MODEL MULTIFAKTOR

Penerbit Erlangga
145
HARGA SAHAMPrediksi dengan Model Majemuk
  • Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor baik
    makroekonomi maupun mikroekonomi
  • Prediksi harga saham dapat dilakukan dengan
    menggunakan model regresi majemuk, khususnya
    stepwise regression

Penerbit Erlangga
146
MODEL MAJEMUKStruktur
  • Untuk memperoleh struktur model yang baik
    diperlukan eksperimen atas berbagai kombinasi
    dari
  • Initial set
  • Training set
  • Lead time

Penerbit Erlangga
147
MODEL MAJEMUKHarga Prediksi
  • Estimasi nilai variabel bebas harus dilakukan
    terlebih dahulu untuk dimasukkan ke dalam
    struktur model sehingga keluar harga prediksi
  • Harga prediksi dibandingkan dengan harga sekarang
    umuk mengetahui saham yang undervalued dan
    overvalued

Penerbit Erlangga
148
Nilai Variabel Bebas dan Harga Prediksi
Penerbit Erlangga
149
UNDERVALUED ATAU OVERVALUEDBeli atau Jual
  • Saham undervalued berarti keputusan adalah
    membeli
  • Saham overvalued berarti keputusan adalah menjual

Penerbit Erlangga
150
Undervalued atau Overvalued Beli atau Jual
Penerbit Erlangga
151
Keputusan Jual-beli Saham
Penerbit Erlangga
152
BELI ATAU JUALTerjadinya Kesalahan
  • Kesalahan fatal terjadi apabila keputusan yang
    seharusnya "jual" tetapi diputuskan "beli" atau
    seharusnya "beli" tetapi diputuskan "jual
  • Kesalahan prediksi dapat terjadi karena kesalahan
    struktur model dan/atau nilai estimasi variabel
    bebas

Penerbit Erlangga
153
BAB 14
  • REKSA DANA

Penerbit Erlangga
154
REKSA DANA
  • Reksa Dana merupakan wahana untuk mengumpulkan
    dana dari masyarakat, yang kemudian akan
    diinvestasikan ke dalam financial instrument
  • Dana dan aset investasi wajib disimpan di Bank
    Kustodian

Penerbit Erlangga
155
PENGELOLAAN REKSA DANAManajer Investasi
  • Manajer investasi adalah pihak yang mengelola
    dana masyarakat yang diperoleh lewat Reksa Dana
  • Manajer investasi -sebagai pengelola dana- tidak
    diperbolehkan menyimpan sendiri dana dan aset
    investasi, melainkan wajib disimpan di Bank
    Kustodian

Penerbit Erlangga
156
PENGELOLAAN REKSA DANAInvestment Companies
  • Untuk investment companies, perjanjian
    pengelolaan dana dilakukan antara direksi Reksa
    Dana dan manajer investasi

Penerbit Erlangga
157
BENTUK-BENTUK REKSA DANA
  • Reksa Dana yang diterbitkan oleh investment
    company, antara lain
  • Dalam bentuk saham tanpa nominal yang bersifat
    open-end fund, disebut mutual fund
  • Dalam bentuk saham bernominal yang bersifat
    closed-end fund, disebut traded fund

Penerbit Erlangga
158
BENTUK-BENTUK REKSA DANAClosed-end dan Open-end
Fund
  • Traded fund diperjualbelikan di Bursa Efek
    sehingga disebut juga closed-end fund
  • Mutual fund diperjualbelikan lewat manajer
    investasi sehingga disebut open-end fund
  • Reksa Dana berupa KIK diperjualbelikan lewat
    manajer investasi sehingga juga disebut open-end
    fund

Penerbit Erlangga
159
REKSA DANAHarga Pasar
  • Harga pasar open-end fund didasarkan pada Nilai
    Aktiva Bersih (NAB) yang direrbitkan oleh Bank
    Kustodian setiap hari
  • Harga pasar closed-end fund tergantung pada
    kekuatan permintaan dan penawaran di Bursa Efek,
    di mana NAB mingguan untuk Reksa Dana closed-end
    fund hanya berfungsi sebagai pedoman

Penerbit Erlangga
160
REKSA DANAKategori Bobot
  • Jenis Reksa Dana dikategorikan sesuai dengan
    bobot atau komposisi efek dalam portofolio,
    yaitu
  • Reksa Dana Saham
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap
  • Reksa Dana Campuran
  • Reksa Dana Pasar Uang
  • Kategorisasi di atas searah dengan tipe investor
    risk taker, risk averter, dan risk moderate

Penerbit Erlangga
161
PENGELOLAAN PORTOFOLIO
  • Pengelolaan portofolio, yaitu pengubahan
    komposisi atau bobot akan disesuaikan dengan
    perubahan siklus bisnis

Penerbit Erlangga
162
PENGELOLAAN PORTOFOLIOShifting
  • Shifting dari jenis saham perusahaan yang membuat
    durable goods menjadi nondurable goods dilakukan
    setelah melihat tanda-tanda awal akan memasuki
    siklus resesi
  • Shifting dari nondurable goods ke durable goods
    dilakukan setelah ada tanda-tanda awal siklus
    recovery

Penerbit Erlangga
163
BAB 15
  • EVALUASI KINERJA REKSA DANA

Penerbit Erlangga
164
KINERJA REKSA DANA
  • Kinerja Reksa Dana dimaksudkan untuk digunakan
    sebagai dasar untuk memprediksi return yang akan
    datang
  • Dalam hal ini, return yang akan datang dianggap
    sama dengan return masa lalu

Penerbit Erlangga
165
KINERJA REKSA DANAPengukuran
  • Kinerja Reksa Dana diukur dengan
  • Perbandingan antara return dan risiko (disebut
    dengan reward to variability ratio) menurut
    Sharpe dan Treynor
  • Selisih antara average return dan minimum return
    (disebut alpha) menurut Jensen

Penerbit Erlangga
166
KINERJA REKSA DANAPerbandingan Model Analisis
  • Hasil penelitian Sharpe menunjukkan bahwa 32
    Reksa Dana yang diteliti (34 buah) memiliki
    return di atas return pasar, yaitu indeks DJIA
    yang memiliki return 67
  • Penelitian Jensen menunjukkan bahwa sekitar 34
    Reksa Dana yang diteliti (115) memiliki alpha
    positif
  • Hal ini berarti analisis risk and return model
    Sharpe dan model Jensen menghasilkan kesimpulan
    yang hampir sama

Penerbit Erlangga
167
Penerbit Erlangga
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com