GOOD CORPORATE GOVERNANCE - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Description:

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Kelompok : Manuella Suliman dan Riswono Parameter Implementasi GCG : Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana perusahaan telah mematuhi ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:3710
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 51
Provided by: Universita71
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: GOOD CORPORATE GOVERNANCE


1
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
  • Kelompok Manuella Suliman dan Riswono

2
Corporate Governance
  • Tata kelola perusahaan
  • adalah rangkaian proses, kebiasaan,
    kebijakan, aturan, dan institusi yang
    mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta
    pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi.
    Tata kelola perusahaan juga mencakup hubungan
    antara para pemangku kepentingan (stakeholder)
    yang terlibat serta tujuan pengelolaan
    perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola
    perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan
    dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya
    termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan
    kreditor lain, regulator, lingkungan, serta
    masyarakat luas.

3
  • Salah satu topik utama dalam tata kelola
    perusahaan adalah menyangkut masalah
    akuntabilitas dan tanggung jawab mandat,
    khususnya implementasi pedoman dan mekanisme
    untuk memastikan perilaku yang baik dan
    melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus
    utama lain adalah efisiensi ekonomi yang
    menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan
    harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil
    ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan
    para pemegang saham, pemangku kepentingan
    menuntuk perhatian dan akuntabilitas lebih
    terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham,
    misalnya karyawan atau lingkungan.

4
  • Perhatian terhadap praktik tata kelola
    perusahaan di perusahaan modern telah meningkat
    akhir-akhir ini, terutama sejak keruntuhan
    perusahaan-perusahaan besar AS seperti Enron
    Corporation dan Worldcom.
  • Di Indonesia, perhatian pemerintah terhadap
    masalah ini diwujudkan dengan didirikannya Komite
    Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada akhir
    tahun 2004.

5
Membangun Tatakelola Perusahaan Menurut
Prinsip-Prinsip GCG
  • Sistem tatakelola organisasi perusahaan yang
    baik ini menuntut dibangunnya dan dijalankannya
    prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (GCG)
    dalam proses manajerial perusahaan. Dengan
    mengenal prinsip-prinsip yang berlaku secara
    universal ini diharapkan perusahaan dapat hidup
    secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi
    para stakeholdernya.

6
Prinsip-Prinsip GCG
  • Akuntabilitas (Accountability)
  • Pertanggungan Jawab (Responsibility)
  • Keterbukaan (Transparancy)
  • Kewajaran (Fairness)
  • Kemandirian (Independency)

7
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP-RI)
  • Tim GCG BPKP mendefinisikan GCG dari segi soft
    definition yang mudah dicerna, sekalipun orang
    awam, yaitu
  • "KOMITMEN, ATURAN MAIN, SERTA PRAKTIK
    PENYELENGGARAAN BISNIS SECARA SEHAT DAN BERETIKA"

8
PERAN BPKP DALAM PENGEMBANGAN GCG
  • Sesuai surat Nomor S-359/MK.05/2001 tanggal 21
    Juni 2001 tentang Pengkajian Sistem Manajemen
    BUMN dengan prinsip-prinsip good corporate
    governance, Menteri Keuangan meminta Badan
    Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk
    melakukan kajian dan pengembangan sistem
    manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
    mengacu pada prinsip Good Corporate Governance
    (GCG). Selanjutnya, BPKP telah membentuk Tim Good
    Corporate Governance dengan Surat Keputusan
    Kepala BPKP Nomor KEP-06.02.00-316/K/2000 yang
    diperbaharui dengan KEP-06.02.00-268/K/2001.
  • Tim GCG tersebut mempunyai tugas
  • "MERUMUSKAN PRINSIP-PRINSIP PEDOMAN EVALUASI,
    IMPLEMENTASI DAN SOSIALISASI PENERAPAN GCG, SERTA
    MEMBERIKAN MASUKAN KEPADA PEMERINTAH DALAM
    MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN KINERJA DALAM
    RANGKA PENERAPAN GCG PADA BUMN/BUMD DAN BADAN
    USAHA LAINNYA (BUL)"

9
PRODUK BPKP DALAM PENGUKURAN DAN PENGEMBANGAN CGG
  • Modul Pengenalan GCG
  • Pedoman Evaluasi GCG
  • Pedoman Asistensi GCG
  • Pedoman/Referensi Lain
  • 1. Kamus Scorecard GCG BPKP
  • 2. Frequently Asked Question Good Corporate
    Governance

10
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI)
  • Penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar
    yang saling berhubungan, yaitu negara dan
    perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha
    sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai
    pengguna produk dan jasa dunia usaha.

11
Prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh
masing-masing pilar adalah
  • Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan
    perundang-undangan yang menunjang iklim usaha
    yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan
    peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum
    secara konsisten (consistent law enforcement)
  • Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG
    sebagai pedoman dasar pelaksanaan usaha.
  • Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia
    usaha serta pihak yang terkena dampak dari
    keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan
    melakukan kontrol sosial (social control) secara
    obyektif dan bertanggung jawab.

12
Peraturan INTERNATIONAL tentang GCG
  • UNCAC pasal 12, 21, 22,
  • SOX Act
  • POBO (Prevention of Bribery Ordinance)

13
Peraturan Nasional Negara Indonesia tentang GCG
terangkum dalam
  • KUMPULAN UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK
    PIDANA KORUPSI, EDISI PERTAMA 2006
  • UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION,
    2003 (KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSAMENENTANG
    KORUPSI, 2003)
  • UU RI NOMOR 7 TAHUN 2006, TENTANG PENGESAHAN
    UNITED NATION CONVENTION AGAINST CORRUPTION 2003.
  • UU RI NOMOR 30 TAHUN 2002, TENTANG KOMISI
    PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI,
  • PENJELASAN UU RI NOMOR 30 TAHUN 2002, TENTANG
    KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
  • UU RI NOMOR 31 TAHUN 1999, TENTANG PEMBERANTASAN
    TINDAK PIDANA KORUPSI
  • UU RI NOMOR 20 TAHUN 2001, TENTANG PERUBAHAN ATAS
    UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG
    PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
  • UU RI NOMOR 28 TAHUN 1999, TENTANG PENYELENGGARA
    NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI
    DAN NEPOTISME
  • PENJELASAN UU RI NOMOR 28 TAHUN 1999, TENTANG
    PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI
    KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME
  • Yang Diterbitkan oleh
  • DIREKTORAT PEMBINAAN KERJA ANTAR KOMISI
    DAN INSTANSI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

14
ETIKA BISNIS PEDOMAN PERILAKU
  • Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka
    panjang, pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh
    integritas yang tinggi. Oleh karena itu,
    diperlukan pedoman perilaku (code of conduct)
    yang dapat menjadi acuan bagi organ perusahaan
    dan semua karyawan dalam menerapkan nilai-nilai
    (values) dan etika bisnis sehingga menjadi bagian
    dari budaya perusahaan.

15
Prinsip dasar yang harus dimiliki oleh perusahaan
adalah
  • Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai
    perusahaan (corporate values) yang menggambarkan
    sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan
    usahanya.
  • Untuk dapat merealisasikan sikap moral dalam
    pelaksanaan usahanya, perusahaan harus memiliki
    rumusan etika bisnis yang disepakati oleh organ
    perusahaan dan semua karyawan. Pelaksanaan etika
    bisnis yang berkesinambungan akan membentuk
    budaya perusahaan yang merupakan manifestasi dari
    nilai-nilai perusahaan.
  • Nilai-nilai dan rumusan etika bisnis perusahaan
    perlu dituangkan dan dijabarkan lebih lanjut
    dalam pedoman perilaku agar dapat dipahami dan
    diterapkan.

16
Pedoman Pokok Pelaksanaan
  • A. Nilai-nilai Perusahaan
  • 1. Nilai-nilai perusahaan merupakan landasan
    moral dalam mencapai visi dan misi perusahaan.
    Oleh karena itu, sebelum merumuskan nilai-nilai
    perusahaan, perlu dirumuskan visi dan misi
    perusahaan.
  • 2. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya
    universal, namun dalam merumuskannya perlu
    disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter
    dan letak geografis dari masing-masing
    perusahaan.
  • 3. Nilai-nilai perusahaan yang universal antara
    lain adalah terpercaya, adil dan jujur.

17
  • B. Etika Bisnis
  • 1. Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan
    dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk dalam
    berinteraksi dengan pemangku kepentingan
    (stakeholders) .
  • 2. Penerapan nilai-nilai perusahaan dan etika
    bisnis secara berkesinambungan mendukung
    terciptanya budaya perusahaan.
  • 3. Setiap perusahaan harus memiliki rumusan
    etika bisnis yang disepakati bersama dan
    dijabarkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku.

18
  • C. Pedoman Perilaku
  • Fungsi Pedoman Perilaku
  • 1. Pedoman perilaku merupakan penjabaran
    nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam
    melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi
    organ perusahaan dan semua karyawan perusahaan
  • 2. Pedoman perilaku mencakup panduan tentang
    benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan
    hadiah dan donasi, kepatuhan terhadap peraturan,
    kerahasiaan informasi, dan pelaporan terhadap
    perilaku yang tidak etis.

19
KODE ETIK
  • I. PERNYATAAN ETIKA BISNIS
  • A. Pernyataan Kebijakan
  • B. Tujuan Pernyataan etika Bisnis
  • C. Ruang Lingkup dan Penerapan
  • II. DASAR KEBIJAKAN ETIKA BISNIS
  • Kebijakan Etika
  • Kebijakan Konflik Kepentingan
  • Kebijakan Pemberian dan Hiburan
  • Kebijakan Keamanan
  • Kebijakan Lingkungan
  • Kebijakan Hubungan Pengguna dan Kualitas Produk
  • Kebijakan Persamaan Kesempatan Pegawai
  • III. KEPATUHAN
  • IV. LAPORAN KOMUNIKASI TERBUKA

20
Implementasi Good Corporate Governance di Sektor
Swasta, BUMN dan BUMD
  • -- KPK --

21
  • Corporate governance adalah seperangkat tata
    hubungan diantara manajemen, direksi, dewan
    komisaris, pemegang saham dan para pemangku
    kepentingan/stakeholders lainnya yang mengatur
    dan mengarahkan kegiatan perusahaan (OECD, 2004)

22
  • Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk
    menjaga kelangsungan hidup perusahaan melalui
    pengelolaan yang didasarkan pada asas
    transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
    independensi serta kewajaran dan kesetaraan.

23
  • Analisis implementasi GCG dilakukan dengan
    mengukur implementasi berdasarkan prinsip-prinsip
    GCG yaitu transparansi, akuntabilitas,
    responsibilitas, independensi, dan fairness,
    serta berdasarkan kerangka kerja GCG yaitu
    compliance, conformance, dan performance. Selain
    itu, secara khusus dilihat aspek code of conduct,
    pencegahan korupsi dan disclosure.

24
  • Sebuah perusahaan wajib memiliki Komite Audit,
    Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen
    Resiko, Komite Asuransi, Komite Kepatuhan, Komite
    Eksekutif, dan Komite GCG.

25
  • Lembaga-lembaga yang berfungsi mengawasi dan
    membina seperti Bank Indonesia, Menneg BUMN dan
    Bapepam LK agar lebih proaktif dalam mengawasi
    implementasi GCG terutama berkaitan dengan
    potensi terjadinya benturan kepentingan. Selain
    itu, perlu diterbitkan peraturan yang dapat
    memaksa perusahaan swasta yang belum terbuka dan
    BUMD untuk menerapkan GCG.

26
  • Implementasi Good Goverment dan Clean Goverment
    pada institusi pemerintah terutama yang berkaitan
    dengan pelayanan publik seperti Ditjen Pajak, Bea
    Cukai, Imigrasi, BPN, Institusi yang mengeluarkan
    perizinan, dan institusi penegak hukum.

27
  • Perlu adanya sosialisasi yang intensif tentang
    pedoman umum GCG, penyusunan code of conduct,
    kaitan GCG dengan pencegahan korupsi, dan best
    practices dalam penerapan GCG melalui berbagai
    media

28
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance
(KNKCG)
  • Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance
    (KNKCG) dibentuk berdasarkan Keputusan Menko
    Ekuin Nomor KEP/31/M.EKUIN/08/1999

29
KNKG pengganti KNKCG
  • Pemerintah dengan Keputusan Menko Bidang
    Perekonomian Nomor KEP/49/M.EKON/11/2004 telah
    menyetujui pembentukan Komite Nasional Kebijakan
    Governance (KNKG) yang terdiri dari Sub-Komite
    Publik dan Sub-Komite Korporasi.

30
Pedoman Sektoral (pedoman pokok pelaksanaan GCG)
yang diterbitkan oleh KNKG
  • Bab I - PENCIPTAAN SITUASI KONDUSIF UNTUK
    MELAKSANAKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
  • Bab II - ASAS GOOD CORPORATE GOVERNANCE
  • Bab III - ETIKA BISNIS DAN PEDOMAN PERILAKU
  • BAB IV - ORGAN PERUSAHAAN
  • BAB V - PEMEGANG SAHAM
  • BAB VI - PEMANGKU KEPENTINGAN
  • BAB VII - PERNYATAAN TENTANG PENERAPAN PEDOMAN
    GCG
  • BAB VIII - PEDOMAN PRAKTIS PENERAPAN GCG

31
PERKEMBANGAN GCG DI INDONESIA
  • Peringkat Corruption Perception Index (CPI) atau
    Indek Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia Diantara
    Negara-negara ASEAN tahun 2008

32
Corruption Perceptions Index 2009
33
  • Indonesia (CPI 2009 Score 2,8 / Convidence
    Range 2,4-3,2) still has a long way to go to
    eradicate corruption but the recent tough
    approach by the Corruption Eradication Commission
    (KPK) is encouraging. The KPK has reported a 100
    per cent conviction rate for corruption cases
    involving some of the country's highest-ranking
    officials. A crucial task for the new
    administration is to continue support of the KPK.
    Local anti-corruption advocate must ensure that
    this agency is not weakened. Source transparency
    international 2009, http//www.transparency.org

34
Parameter Implementasi GCG
  • Compliance (kepatuhan) yaitu sejauh mana
    perusahaan telah mematuhi aturan-aturan yang ada
    dalam memenuhi prinsip-prinsip GCG
  • Conformance (kesesuaian dan kelengkapan) yaitu
    sejauh mana perusahaan telah berperilaku sesuai
    dengan berbagai aspek yang menjadi prinsip GCG
    dan kelengkapan perangkat dalam memenuhi
    kebutuhan implementasi GCG
  • Performance (unjuk kerja) yaitu sejauh mana
    perusahaan telah menampilkan bukti (evidence)
    yang menunjukkan bahwa perusahaan telah
    mendapatkan manfaat yang nyata dari perapan
    prinsip GCG di dalam perusahaan.

35
Tentang Transparency International
  • Transparency International (TI), merupakan
    sebuah organisasi kemasyarakatan yang memfokuskan
    diri melawan korupsi dengan menyertakan seluruh
    masyarakat ke dalam sebuah koalisi internasional
    yang kuat dalam rangka membasmi efek buruk dari
    korupsi yang berimbas kepada kaum lelaki,
    perempuan dan anak-anak di seluruh dunia. Misi
    utama dari TI adalah untuk menciptakan sebuah
    lingkungan yang bersih dari praktik korupsi.
  • Transparency International berpusat di
    Berlin, Jerman dan mempunyai cabang di 99 negara.

36
ORGANISATION FOR ECONOMIC CO-OPERATION AND
DEVELOPMENT
  • OECD Principles of Corporate Governance
  • THE RIGHTS OF SHAREHOLDERS
  • THE EQUITABLE TREATMENT OF SHAREHOLDERS
  • THE ROLE OF STAKEHOLDERS IN CORPORATE GOVERNANCE
  • DISCLOSURE AND TRANSPARENCY
  • THE RESPONSIBILITIES OF THE BOARD

37
Implementasi GCG pada Perusahaan Manufaktur /Jasa
berdasarkan prinsip moral dan etika pada struktur
organisasi (hardware) dan berdasarkan moral,
etika visi dan misi (software).
  • Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di
    PT Petrokimia Gresik tercermin dalam Wujud
    Komitmen, sbb
  • Anggaran Dasar Perusahaan
  • Board Policy Manual (BPM)
  • Corporate Policy Manual (CPM)
  • Pedoman Perilaku Bisnis (PPB)
  • Pedoman Manajemen Risiko (PMR)
  • Sistem Manajemen
  • State of Corporate Intent (SCI)
  • Contract Management (KPI)
  • Internal Audit Charter (IAC)
  • Coommittee Audit Charter (CAC)
  • Risk Based Audit
  • RJP, RKAP, SK. M. BUMN No. 100/MBU/2002
  • Hubungan Anak Perusahaan, Anggota Holding
  • Corporate Social Responsibility (CSR)
  • Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan
    dengan penerapan GCG

38
SURAT EDARAN BANK INDONESIA NO. 9/12/DPNP PERIHAL
PELAKSANAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK
UMUM
  • Pokok-pokok penjelasan dalam SE-BI ini
  • Memperjelas difinisi independen atau independensi
    bagi Komisaris Independen dan Pihak Independen
    termasuk Presiden Direktur.
  • Memperjelas tata cara melakukan self assessment
    pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
  • Memperjelas aspek-aspek yang perlu diungkap dalam
    Laporan Pelaksanaan GCG.

39
cara Bank melakukan self assessmnet pelaksanaan
Good Corporate Governance (GCG)
  • Self assessment GCG dilakukan dengan mengisi
    Kertas Kerja Self Assessment GCG yang telah
    ditetapkan, yang meliputi 11 (sebelas) Faktor
    Penilaian, dengan cara
  • a. Menetapkan Nilai Peringkat per Faktor, dengan
    melakukan Analisis Self Assessment dengan cara
    membandingkan Tujuan dan Kriteria/Indikator yang
    telah ditetapkan dengan kondisi Bank yang
    sebenarnya.
  • b. Menetapkan Nilai Komposit hasil self
    assessment , dengan cara membobot seluruh Faktor,
    menjumlahkannya dan selanjutnya memberikan
    Predikat Kompositnya.

40
penulisan Laporan Pelaksanaan Good Corporate
Governance dalam Laporan Tahunan Bank
  • Laporan Pelaksanaan GCG dapat menjadi Bab
    tersendiri dalam Laporan Tahunan Bank atau
    disajikan terpisah dari Laporan Tahunan Bank yang
    disampaikan bersamasama dengan Laporan Tahunan
    Bank

41
Bagaimana perlakuan terhadap hasil pelaksanaan
self assessment GCG Bank yang berbeda dengan
hasil pemeriksaan/pengawasan Bank Indonesia
  • Apabila hasil pelaksanaan self assessment GCG
    Bank menunjukkan perbedaan yang material yakni
    mengakibatkan hasil Predikat Komposit yang
    berbeda, maka Bank wajib menyampaikan revisi
    hasil pelaksanaan self assessment GCG Bank
    tersebut secara lengkap kepada Bank Indonesia.
  • Revisi hasil self assessment pelaksanaan GCG Bank
    tersebut, harus dipublikasikan dalam Laporan
    Keuangan Publikasi Bank pada periode terdekat,
    meliputi Nilai 5 Komposit dan Predikatnya.

42
Beberapa Contoh Software aplikasi untuk penerapan
Good Corporate Governance
  • Microsoft SAM (Software Asset Management)
  • Corporate Governance Software/Board Management
    Software
  • Boardvantage corporate governance software
  • Compliance360 web-based corporate governance
    software
  • Protiviti's Governance Portal, etc

43
Catatan
  • Corporate Politics
  • Politik organisasional Adalah penggunaan
    kekuasaan untuk mempengaruhi pengambil keputusan
    dalam organisasi atau pada perilaku
    anggota-anggotanya yang bersifat mementingkan
    diri sendiri dan secara organisasional tidak
    bersangsi.
  • Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
    perilaku politik yakni
  • A. Faktor indifidu
  • B. Faktor organisasi
  • Realokasi sumber daya
  • Keputusan promosi
  • Tingkat kepercayaan rendah
  • Ambiguitas peran
  • Sistem evaluasi kinerja tidak jelas
  • Praktik-praktik imbalan zero-sum
  • Pengambilan keputusan yang demokratis
  • Tekanan kinerja tinggi
  • Para manajer yang egois

44
STRUKTUR ORGANISASI
  • Pengertian
  • Robbins (2003 176). Struktur organisasi
    menetapkan cara tugas pekerjaan dibagi,
    dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
  • Gibson et al. (2006 7). Struktur organisasi
    adalah cetak biru yang mengindikasikan bagaimana
    orang dan pekerjaan dikelompokkan bersama dalam
    suatu organisasi. Struktur digambarkan oleh
    suatu bagan organisasi.
  • Robbins dan Judge (2007 478)
  • Struktur organisasi didefinisikan bagaimana
    tugas pekerjaan dipisahkan secara formal.
  • McShane dan Glinow (2006 233)
  • Struktur organisasi merujuk pada pembagian
    karyawan dan pola koordinasi, komunikasi,
    aliran kerja, dan kekuasan formal yang langsung
    pada aktivitas organisasi.

45
  • Elemen struktur organisasi
  • Robbins (2003)
  • Rentang kendali
  • Sentralisasi dan desentralisasi
  • Formalisasi
  • Departementalisasi
  • Spesialisasi pekerjaan
  • Rantai komando
  • McShane Glinow (2006)
  • Rentang kendali
  • Sentralisasi dan desentralisasi
  • Formalisasi
  • Departementalisasi

46
  • TIPE/DESAIN ORGANISASI
  • Robbins (2003)
  • Desain org yg lazim
  • Sederhana
  • Birokrasi
  • Matrik
  • Pilihan desain baru
  • Struktur tim
  • Organisasi virtual
  • Org tanpa tapal batas
  • McShane Glinow (2006), Tipe departementalisasi
    murni
  • Struktur sederhana
  • Struktur fungsional
  • Struktur divisional
  • Struktur matrik
  • Struktur tim

47
  • Power
  • Power merupakan sesuatu yang penting di lingkup
    manajerial. Power adalah kemampuan menyuruh orang
    lain melakukan apa yang kita ingin untuk mereka
    lakukan. Power berbeda dengan pengaruh
    (influence). Pengaruh adalah suatu respon yang
    berupa tindakan atas digunakannya power.

48
  • Perbedaan antara kepemimpinan dengan kekuasaan
    yakni terkait dengan kesesuaian tujuan. Kekuasaan
    tidak mensyaratkan kesesuaian tujuan hanya
    ketergantugan, sebaliknya kepemimpinan
    mensyaratkan keserasian antara tujuan pemimpin
    dan mereka yang dipimpin. Perbedaan kedua
    berkaitan dengan arah pengaruh. Kepemimpinan
    berfokus pada pengaruh kebawah kepada para
    pengikut. Kepemimpinan meminimalkan pola-pola
    pengaruh kesamping dan keatas kekuasaan tidak
    demikian.

49
  • Empowerment adalah proses melalui mana para
    manajer membantu pihak lain mendapatkan dan
    menggunakan power yang diperlukan untuk membuat
    keputusan yang mempengaruhi mereka sendiri dan
    kerja mereka.

50
  • Struktur organisasi adalah bagaimana organisasi
    membagi tugas dan pekerjaan serta bagaimana
    mengkoordinasikannya. Ada enam elemen struktur
    organisasi yaitu spesialisasi pekerjaan,
    departementalisasi, rantai komando, rentang
    kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta
    formalisasi. Tipe struktur atau desain
    organisasi yang dikenal adalah struktur
    sederhana, fungsional, divisional, matrik, tim,
    birokrasi, organissi virtual, dan organisasi
    tanpa tapal batas. Perbedaan struktur/desain
    organisasi antara organisasi yang satu dengan
    yang lain dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
    ukuran organisasi, teknologi, dan strategi
    organisasi.
  • Budaya organisasi merupakan serangkaian praktik
    organisasi yang dapat dilihat sebagai
    karakteristik yang sifatnya spesifik dan relatif
    konstan jika dibandingkan dengan sifat organisasi
    lain. Ada tujuh karakteristik primer dari budaya
    organisasi inovasi dan pengambilan risiko,
    perhatian terhadap detail, orientasi hasil,
    orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, dan
    kemantapan.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com