CLASH OF CIVILIZATION - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

CLASH OF CIVILIZATION

Description:

CLASH OF CIVILIZATION NUIM HIDAYAT Peneliti Insists Redaksi Jurnal Islamia-Republika Dosen Pascasarjana UIKA Bogor HUNTINGTON: THE AGE OF MUSLIM WARS ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1389
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 89
Provided by: NuimHi
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: CLASH OF CIVILIZATION


1
CLASH OF CIVILIZATION
  • NUIM HIDAYAT
  • Peneliti Insists
  • Redaksi Jurnal Islamia-Republika
  • Dosen Pascasarjana UIKA Bogor

2
HUNTINGTON THE AGE OF MUSLIM WARS
  • Contemporary global politics is the age of
    Muslim wars. Muslims fight each other and fight
    non Muslims far more often than do peoples of
    other civilizations. Muslims wars have replaced
    the cold war as the principal form of
    international conflict. These wars include wars
    of terrorism, guerilla wars, civil wars and
    interstate conflicts. (Huntington, Newsweek,
    Special Davos Edition, December 2001-February
    2002)

3
HUNTINGTON THE AGE OF MUSLIM WARS
  • These instances of Muslim Violence could congeal
    into one major clash of civilizations between
    Islam and the West or between Islam and the
    Rest.
  • (Huntington, Newsweek, Special Davos Edition,
    December 2001-February 2002)

4
Siapa Huntington?
  • Huntington adalah ilmuwan politik dari Harvard
    University yang juga dikenal sebagai penasihat
    politik kawakan Gedung Putih. Di samping pernah
    menduduki jabatan-jabatan prestisius di bidang
    akademis, Huntington juga aktif terlibat dalam
    perumusan kebijakan luar negeri AS. Tahun
    1977-1978 ia bekerja di Gedung Putih sebagai
    Coordinator of Security Planning for the National
    Security Council. Ia lahir di New York City pada
    18 April 1927.

5
Siapa Fukuyama?
  • Francis Fukuyama Biography
  • Francis Fukuyama is the Bernard L. Schwartz
    Professor of International Political Economy at
    the Paul H. Nitze School of Advanced
    International Studies (SAIS) of Johns Hopkins
    University, and the director of SAIS'
    International Development Program.  He is also
    chairman of the editorial board of a new
    magazine, The American Interest. 
  • Dr. Fukuyama has written widely on issues
    relating to questions concerning political and
    economic development.  His book, The End of
    History and the Last Man, was published by Free
    Press in 1992 and has appeared in over twenty
    foreign editions.  It made the bestseller lists
    in the United States, France, Japan, and Chile,
    and has been awarded the Los Angeles Times' Book
    Critics Award in the Current Interest category,
    as well as the Premio Capri for the Italian
    edition.   He is also the author of Trust The
    Social Virtues and the Creation of Prosperity
    (1995), The Great Disruption  Human Nature and
    the Reconstitution of Social Order (1999), Our
    Posthuman Future  Consequences of the
    Biotechnology Revolution (2002), State-Building 
    Governance and World Order in the 21st Century,
    (2004), and America at the Crossroads 
    Democracy, Power, and the Neoconservative Legacy
    (2006).

6
Siapa Fukuyama?
  • Francis Fukuyama was born on October 27, 1952, in
    Chicago.  He received his B.A. from Cornell
    University in classics, and his Ph.D. from
    Harvard in Political Science.  He was a member of
    the Political Science Department of the RAND
    Corporation from 1979-1980, then again from
    1983-89, and from 1995-96.  In 1981-82 and in
    1989 he was a member of the Policy Planning Staff
    of the US Department of State, the first time as
    a regular member specializing in Middle East
    affairs, and then as Deputy Director for European
    political-military affairs.  In 1981-82 he was
    also a member of the US delegation to the
    Egyptian-Israeli talks on Palestinian autonomy. 
    From 1996-2000 he was Omer L. and Nancy Hirst
    Professor of Public Policy at the School of
    Public Policy at George Mason University. 
  • Dr. Fukuyama was a member of the Presidents
    Council on Bioethics from 2001-2005.  He holds an
    honorary doctorate from Connecticut College,
    Doane College, and Doshisha University
    (Japan).  He is a member of the Board of Trustees
    of the Rand Corporation, of the Board of
    Governors of the Pardee Rand Graduate School, and
    of the advisory boards for the National Endowment
    for Democracy (NED), the Journal of Democracy,
    the Inter-American Dialogue, The New America
    Foundation, and FINCA. As an NED board member, he
    is responsible for oversight of the Endowments
    Middle East programs.  He is married to Laura
    Holmgren and has three children.
  • http//www.sais-jhu.edu

7
(No Transcript)
8
Fukuyama
  • Akhir sejarah, yaitu Hegel dengan negara liberal,
    sedangkan Karl Marx dengan masyarakat komunis.

9
The End of History
  • Pada akhir sejarah, kata Fukuyama, tak ada lagi
    tantangan ideologis yang serius terhadap
    Demokrasi Liberal. Di masa lalu, manusia menolak
    Demokrasi Liberal sebab mereka percaya bahwa
    Demokrasi Liberal adalah inferior terhadap
    berbagai ideologi dan sistem lainnya, seperti
    monarki, teokrasi, fasisme, komunisme,
    totalitarianisme, atau apapun. Tetapi, sekarang,
    katanya, sudah menjadi konsensus umat manusia,
    kecuali dunia Islam, untuk menerapkan Demokrasi
    Liberal sebagai bentuk pemerintahan yang paling
    rasional.
  • Francis Fukuyama, The End of History and the
    Last Man, hal. 211-212.

10
Fukuyama
  • Dalam makalahnya itu, Fukuyama, mencatat, bahwa
    setelah Barat menaklukkan rival ideologisnya,
    monarkhi herediter, fasisme, dan komunisme, dunia
    telah mencapai satu konsensus yang luar biasa
    terhadap demokrasi liberal. Ia berasumsi, bahwa
    demokrasi liberal adalah semacam titik akhir dari
    evolusi ideologi atau bentuk final dari bentuk
    pemerintahan. Dan ini sekaligus sebuah akhir
    sejarah (the end of history).
  • Francis Fukuyama, The End of History and the
    Last Man, hal. xi

11
The End of History
  • Saya berpendapat bahwa demokrasi liberal mungkin
    merupakan titik akhir dari ideologis umat
    manusia dan bentuk final pemerintahan manusia
    sehingga ia bisa disebut sebagai akhir sejarah.
    (Fukuyama, hal.1)

12
Huntington dan Fukuyama
  • Francis Fukuyama The end of history as such
    that is the end point of mankinds ideological
    evolution and the universalization of Western
    liberal democracy as the final form of human
    government. (dalam Huntington, Clash of
    Civilization, hal. 31)

13
Fukuyama
  • Dalam artikel itu (The End of History, 1989),
    saya berpendapat bahwa sebuah konsensus luar
    biasa berkenaan dengan legitimasi demokrasi
    liberal sebagai sistem pemerintahan telah muncul
    di seluruh dunia, selama beberapa tahun terakhir,
    setelah ia menaklukkan ideologi-ideologi
    pesaingnya seperti monarki turun menurun, fasisme
    dan baru-baru ini komunisme.

14
Fukuyama
  • Dalam bukunya, Fukuyama memasang sederet negara
    yang pada tahun 1990-an memilih sistem
    demokrasi-liberal, sehingga ini seolah-olah
    menjadi indikasi, bahwa sesuai Ramalan Hegel
    maka akhir sejarah umat manusia adalah
    kesepakatan mereka untuk menerima Demokrasi
    Liberal. Tahun 1790, hanya tiga negara, AS,
    Swiss, dan Prancis, yang memilih demokrasi
    liberal. Tahun 1848, jumlahnya menjadi 5 negara
    tahun 1900, 13 negara tahun 1919, 25 negara,
    tahun 1940, 13 negara tahun 1960, 36 negara
    tahun 1975, 30 negara dan tahun 1990, 61 negara.
  • Francis Fukuyama, The End of History and the Last
    Man, hal. 49-50.

15
Enam Peradaban Besar
  • Peradaban Tionghoa (berkembang sejak 1500 SM)
  • Peradaban Jepang (sejak 100 dan 400 M)
  • Peradaban Hindu (sejak 1500 SM)
  • Peradaban Islam (sejak abad ke-7/622M)
  • Peradaban Orthodoks/Rusia
  • Peradaban Barat (sejak 700/800 M)
  • Peradaban Amerika Latin
  • Peradaban Afrika

16
Islam vs Kristen
  • Huntington mencatat The twentieth century
    conflict between liberal-democracy and
    Marxist-Leninism is only a fleeting and
    superficial historical phenomenon compared to the
    continuing and deeply conflictual relation
    between Islam and Christianity. (Huntington,
    Clash of Civilization, hal. 209).

17
Agama dan Peradaban
  • Christopher Dawson The great religions are the
    foundation which the great civilizations rests.
    (Agama-agama besar adalah bangunan-bangunan dasar
    bagi peradaban-peradaban besar). (Huntington,
    Clash of Civilization hal. 47)
  • Empat agama besar di dunia adalah
    peradaban-peradaban mayor. Yaitu Kristen,
    Hindu, Islam, dan Konfusianisme. (Budha dianggap
    terlebur dalam Konfusianisme danTaoisme)

18
Barat vs Islam
  • Islam is the only civilization which has put the
    survival of the West in doubt, and it has done at
    least twice. (Huntington, Clash of Civilization)

19
Arti Barat
  • The term the West is now universally used to
    refer to what used to be called Western
    Christendom.
  • Historically, Western civilization is European
    civilization. In the modern era, Western
    civilization is Euroamerican or North Atlantic
    can be found a map the West can not.
  • The name of the West as also given rise to the
    concept of Westernization...(Huntington, Clash
    of Civilization, hal 46-47)

20
Jumlah Pemeluk Agama
  • Selama masa-masa panjang bagaimanapun juga Islam
    telah menang. Agama Kristen tersebar melalui
    konversi, sedangkan Islam disamping melalui
    konversi juga melalui reproduksi...persentase
    pemeluk Kristen pada tahun 2025 hanya akan
    mencapai 25 dari seluruh penduduk dunia..jumlah
    pemeluk Islam terus mengalami kenaikan dramatis
    dan mencapai sekitar 20 dari seluruh penduduk
    dunia pada peralihan abad (XX), yang beberapa
    tahun kemudian akan melebihi jumlah pemeluk
    Kristen, dan mencapai 30 dari seluruh penduduk
    dunia pada tahun 2025. (Huntington, hal 91)

21
(No Transcript)
22
(No Transcript)
23
(No Transcript)
24
(No Transcript)
25
Demokrasi Liberal dan Islam
  • Kegagalan demokrasi liberal di wilayah-wilayah
    Muslim merupakan fenomena yang sejak akhir tahun
    1880-an, selalu terulang selama satu abad penuh.
    Kegagalan ini disebabkan oleh adanya hubungan
    tidak sehat antara kultur masyarakat Islam dengan
    pandangan-pandangan Barat yang liberal.

26
Huntington
  • Dalam kajiannya tentang Gelombang Demokratisasi
    Ketiga, Huntington mengungkap penelitian yang
    menunjukkan adanya hubungan negatif antara Islam
    dan demokratisasi. Sebaliknya, ada korelasi yang
    tinggi antara agama Kristen Barat dengan
    demokrasi. Di tahun 1988, agama Katolik dan
    Protestan merupakan agama dominan pada 39 dari 46
    negara demokratis. Ke-39 negara demokratis itu
    merupakan 57 persen dari 68 negara dimana Kristen
    Barat merupakan agama dominan. Sebaliknya, papar
    Huntington, dari 58 negara yang agama dominannya
    bukan Kristen Barat, hanya ada 7 negara (12
    persen) yang dapat dikategorikan negara
    demokratis.

27
Huntington
  • Jadi, simpul Huntington, demokrasi sangat jarang
    terdapat di negeri-negeri di mana mayoritas besar
    penduduknya beragama Islam, Budha, atau
    Konfusius. Diakui oleh Huntington, korelasi itu
    bukan merupakan hubungan sebab akibat. Huntington
    memaparkan Namun, agama Kristen Barat menekankan
    martabat individu dan pemisahan antara gereja dan
    negara (sekuler). Di banyak negeri,
    pemimpin-pemimpin gereja Protestan dan Katolik
    telah lama merupakan sosok utama dalam perjuangan
    menentang negeri-negeri represif. Tampaknya masuk
    akal menghipotesakan bahwa meluasnya agama
    Kristen mendorong perkembangan demokrasi.
    Samuel P. Huntington, Gelombang Demokratisasi
    Ketiga, (Jakarta Grafiti, 1997), hal. 89.

28
Kebangkitan Islam
  • Kebangkitan Islam ini dalam makna yang paling
    dalam dan paling luas, merupakan fase akhir dari
    hubungan antara Islam dengan Barat sebuah upaya
    untuk menemukan jalan keluar yang tidak lagi
    melalui ideologi-ideologi Barat, tapi dalam
    Islam. Ia merupakan perwujudan dari penerimaan
    terhadap modernitas, penolakan terhadap
    kebudayaan Barat dan rekomitmen terhadap Islam
    sebagai petunjuk hidup dalam dunia modern.
  • Mengingkari pengaruh kebangkitan Islam terhadap
    kehidupan politik masyarakat Timur akhir abad XX
    sama artinya dengan mengingkari pengaruh
    reformasi Protestan terhadap kehidupan politik
    masyarakat Eropa akhir abad XIX.
  • Proses Islamisasi pertama kali terjadi dalam
    wilayah kultural dan kemudian bergerak ke bidang
    politik dan sosial. (Huntington, Clash of
    Civilization)

29
Militant Islam vs America
  • Huntington membuat sub judul khusus Militant
    Islam vs America (Who Are We? The Challenges to
    America's National Identity,New York
    SimonSchuster, 2004).
  • As the Communist International once did, militant
    Muslim groups maintain a network of cells in
    countries throughout the world. Like the
    Communists, they organize peaceful protests and
    demontrations, and Islamist parties compete in
    elections. They sponsor organizations pursuing
    legitimate religious, charitable, and civic
    goals, from whose members individuals are
    recruited for more violent purposes. (hal. 358)

30
Islam Militan Menggantikan Komunisme
  • The retoric of Americas ideological war with
    millitant communism has been transferred to its
    religious and cultural war with militant Islam.
    (hal. 359)

31
DEFINISI ISLAM MILITAN
  • Mereka yang bertekad untuk mengembalikan
    peradaban Islam
  • Mereka yang bersikeras menerapkan syariat Islam
  • Mereka yang menyatakan Islam adalah agama dan
    negara
  • Mereka yang bersikap keras terhadap Barat
  • Mereka yang menjadikan masa silam sebagai
    petunjuk dan pelajaran masa depan.
  • Richard Nixon, Seize the Moment

32
Huntington (Who Are We?)
  • There is no country in the world, Tocquivlle
    said, where the christian religion retains a
    greater influence over the solus of men than ia
    America...
  • Christianity, Bryce similarly observed, is the
    national religion of Americans.
  • We are a Christian people, the Supreme Court
    declared in 1811.
  • In 1908, a House of Representatives committee
    said that The United States ia a Christian
    nation. (hal. 98)

33
Fukuyama
  • Tentang hubungan agama dengan sekularisasi,
    Fukuyama mencatat, bahwa liberalisme tidak akan
    muncul, jika Kristen tidak melakukan
    sekularisasi. Dan itu sudah dilakukan oleh
    Protestanisme di Barat, yang telah membuang
    adanya kelas khusus pemuka agama dan menjauhkan
    diri dari intervensi terhadap politik. Tulis
    Fukuyama
  • Kristen dalam arti tertentu harus membentuk
    dirinya melalui sekularisasi tujuan-tujuannya
    sebelum liberalisme bisa lahir. Agen sekularisasi
    yang umumnya segera bisa diterima di Barat adalah
    Protestanisme. Dengan menempatkan agama sebagai
    masalah pribadi antara Kristen dan Tuhan,
    Protestanisme telah menghilangkan kebutuhan akan
    kelas pendeta yang terpisah, lebih luas lagi
    tidak ada juga kebutuhan akan intervensi agama ke
    dalam politik.
  • Francis Fukuyama, The End of History and the Last
    Man, hal. 216,

34
Yahudi Ortodoks dan Islam Fundamentalis
  • Fukuyama menyorot dua kelompok agama yang
    menurutnya sangat sulit menerima demokrasi, yaitu
    Yahudi Ortodoks dan Islam fundamentalis. Keduanya
    dia sebut sebagai totalistic religions yang
    ingin mengatur semua aspek kehidupan manusia,
    baik yang bersifat publik maupun pribadi,
    termasuk wilayah politik. Meskipun agama-agama
    itu bisa menerima demokrasi, tetapi sangat sulit
    menerima liberalisme, khususnya tentang kebebasan
    beragama. Karena itulah, menurut Fukuyama, tidak
    mengherankan, jika satu-satunya negara Demokrasi
    Liberal di dunia Islam adalah Turki, yang secara
    tegas menolak warisan tradisi Islam dan memilih
    bentuk negara sekular di awal abad ke-20.
  • Francis Fukuyama, The End of History and the Last
    Man, hal. 217.

35
Islam Militan
  • Padahal Islam Militan, menurut intelektual AS
    (intelektual akomodasionis), John L Esposito,
    lebih sebagai tantangan daripada ancaman.
    Esposito menyarankan agar negaranya jangan main
    hantam kromo terhadap Islam Militan. Ia
    menyayangkan standar ganda pemerintah AS.
    Pemerintah Amerika (seperti medianya) tidak
    menyamakan aksi-aksi pemimpin atau kelompok
    ekstrimis Yahudi dan Kristen dengan Yudaisme dan
    Kristianitas secara keseluruhan, apakah itu
    pemboman atas klinik aborsi, pembantaian atas
    kaum Muslim yang sedang sholat di Mesjid Hebron,
    atau kebijakan pembantaian etnis Serbia (Kristen)
    di Bosnia. Pemerintah Amerika juga tidak
    mengutuk perpaduan agama dan politik di Israel,
    Polandia, Eropa Timur atau Amerika Latin. Bila
    berkenaan dengan Islam, Amerika segera saja
    mengutuk. (Esposito,2000245).

36
Hukum Islam
  • Dan terhadap masyarakat yang menginginkan
    penerapan hukum Islam beda dengan Nixon,
    Huntington dllEsposito menyarankan Amerika
    Serikat pada prinsipnya tidak boleh keberatan
    kalau hukum Islam diterapkan atau aktivis Islam
    terlibat dalam pemerintah. Para pelaku dan
    kelompok politik yang berorientasi Islam supaya
    dinilai sama dengan pemimpin potensial atau
    partai oposisi lainnya.

37
PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM
38
Al-QURAN DAN SUNNAH SEBAGAI SUMBER PERADABAN
Bala tentara Islamtidak berbekalkan apa-apa
secara kultural selain dari Kitab Suci dan Sunnah
Nabi. Tapi karena inner-dynamic-nya, maka ajaran
Islam itu telah menjadi landasan pandangan hidup
yang dinamis yang kelakmemberi manfaat untuk
seluruh umat manusia. George F Kneller, Science
as a Human Endeavor, New York Columbia
University Press, 1978, hal. 3-4
39
Di Spanyol umat Islam telah memprakarsai gerakan
intelektual yang membuat Spanyol-Islam dari abad
9 sampai 11 menjadi salah satu pusat kebudayaan
Islam Kemajuan dalam bidang seni, sastra, ilmu
agama, sains, filsafat, tata kota dan lain-lain
telah mempesona orang-orang Kristen yang akhirnya
mereka terdorong untuk meniru gaya hidup orang
Islam. Karena jumlah mereka cukup banyak dan
membentuk kelas sosial tersendiri maka akhirnya
orang-orang peniru itu diberi julukan Mozarab
(arabnya Mustarib) Philip K Hitti, History
of The Arab,
40
Maalim fit Thariq
  • Masyarakat Islami adalah satu-satunya masyarakat
    yang berperadaban, sedangkan masyarakat jahiliah
    dengan berbagai variasi bentuknya adalah
    masyarakat yang terbelakang. Quthb berkata, Bila
    kekuasaan tertinggi dalam suatu masyarakat
    kembali kepada Allah semata, terlambang dalam
    berdaulatnya syariat Ilahi, maka ini adalah
    satu-satunya bentuk manusia dapat menjadi bebas
    dengan sempurna dan sesungguhnya dari penghambaan
    manusia. Inilah yang merupakan peradaban
    manusia (al-hadhaarah al-insaaniyah), yang
    sesungguhnya, karena peradaban manusia itu
    menghendaki adanya suatu fondasi pokok untuk
    kebebasan manusia yang sesungguhnya dan sempurna.
    Fondasi demi ketinggian martabat yang mutlak
    bagi setiap individu dalam masyarakat.1
  • 1 hlm. 118-119

41
Al Adalatul Ijtimaiyah fil Islam
  • Quthb berkata, "Dalam bidang ekonomi, seseorang
    tidak boleh memaksakan diri berutang sebelum ia
    meninjau terlebih dahulu kekayaan yang
    dimilikinya, masih cukupkah atau memang tidak
    mencukupi. Demikian pula halnya dengan negara,
    suatu negara tidak boleh mengimpor barang dari
    negara lain sebelum ia meninjau kekayaan yang
    dimilikinya, dan juga kemampuan yang ada padanya
    Becermin dari hal ini, kita bisa bertanya,
    'Tidakkah kekayaan jiwa, kekayaan pemikiran, dan
    kekayaan hati itu bisa dibangun, sebagaimana
    halnya dengan kekayaan material yang ada pada
    diri manusia?' Pasti dapat! Apalagi kita yang
    berada di Mesir, dan yang berada di negara-negara
    Islam. Kekayaan dan modal semangat serta konsep
    kita belum akan ambruk sepanjang kita tidak
    berpikir untuk mengimpor prinsip-prinsip dan
    ideologi, serta meminjam sistem dan aturan dari
    negara-negara di balik awan dan di seberang
    lautan."1
  • 1 Sayyid Quthb, Keadilan Sosial dalam Islam,
    (Bandung Pustaka, 1984), hlm. 1

42
Al Adalatul Ijtimaiyah fil Islam
  • Quthb berkata, Apabila Kristen memandang manusia
    dari segi kebutuhan rohaniahnya semata, dan
    berusaha untuk mengekang dorongan-dorongan yang
    akan muncul. Apabila komunisme memandang manusia
    dari segi kebutuhan materialnya belaka dan bahkan
    memandang alam semesta ini dengan kacamata
    materialisme, maka Islam memandang manusia
    sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
    antara kebutuhan rohani dan dorongan
    jasmaniahnya, antara kebutuhan spiritual dan
    kebutuhan materialnya. Islam memandang alam
    semesta dan kehidupan dengan kacamata integral
    yang tidak beraneka dan terpisah-pisahDan inilah
    titik persimpangan antara komunisme dan Kristen
    dalam Islam.1
  • 1 Ibid., hlm. 34. Lihat juga John L.
    Esposito, Ancaman Islam, hlm. 141

43
As Salamul Alami wal Islam
  • Islam memulai upaya perdamaian pertama-tama di
    dalam perasaan setiap individu, kemudian meluas
    ke semua anggota keluarga lalu ke masyarakat.
    Setelah itu barulah Islam berusaha mewujudkan
    perdamaian internasional, yakni perdamaian di
    antara semua umat dan bangsa. 1
  • 1 Ibid., hlm. 26

44
Dirasah Islamiyah
  • Quthb menyatakan, Jika Anda melihat keaniayaan
    terjadi, bila Anda mendengar orang-orang yang
    teraniaya menjerit, lalu Anda tidak menemui umat
    Islam ada di sana untuk menentang ketidakadilan
    itu, menghancurkan orang yang aniaya itu, maka
    Anda boleh langsung curiga apakah umat Islam itu
    ada atau tidak. Tidak mungkin hati-hati yang
    menyandang Islam sebagai akidahnya, akan rela
    untuk menerima ketidakadilan sebagai
    sistemnya.1
  • Sayyid Quthb, Beberapa Studi tentang Islam
    (terj. Diraasah Islamiyah), (Jakarta Media
    Dakwah, 1987), hlm.10-12 1 Ibid., hlm. 37

45
Sayyid Quthb Mengungkap Amerika
  • Para penjajah dewasa ini tidak mengalahkan kita
    dengan senjata dan kekuatan, tetapi melalui
    orang-orang kita yang telah terjajah jiwa dan
    pikirannya. Kita dikalahkan oleh dampak yang
    ditinggalkan oleh para imperialis pada departemen
    pendidikan dan pengajaran, juga di pers serta
    buku-buku. Kita kalah oleh pena-pena yang
    tenggelam dalam tinta kehinaan dan jiwa yang
    kerdil, sehingga pena-pena itu hanya bangga jika
    menulis tentang para pembesar Prancis, Inggris,
    dan Amerika.1
  • Shalah Abdul Fatah al-Khalidi, Sayyid Quthb
    Mengungkap Amerika, (Surabaya Sarana Ilmiah
    Press, 1990), hlm. 25 1 Ibid., hlm. 63

46
Dirasah Islamiyah
  • , Telah jelas terlihat, keunggulan Amerika
    tampak dan menonjol pada bidang pekerjaan dan
    produksi, hingga tidak tersisa segi lain yang
    menghasilkan sesuatu dalam nilai kemanusiaan.
    Dalam hal di atas Amerika telah mencapai jenjang
    yang belum bisa dicapai oleh bangsa lain, bahkan
    Amerika telah membuat suatu mukjizat
    (karya-karya) yang mengubah kehidupan nyata
    menjadi tingkatan yang sulit digambarkan dan
    dipercaya oleh orang yang tidak menyaksikannya
    sendiriSesungguhnya mereka semua tumbuh dari
    satu akar yang sama, yaitu budaya materi yang
    tidak memiliki hati dan jiwa, yang hanya
    mendengarkan suara dan alat-alat. Hanya bicara
    dengan bahasa perdagangan, hanya melihat dengan
    lensa keuntungan dan mengukur nilai-nilai
    kemanusiaan dengan ukuran tersebut. Betapa saya
    muak dan memandang hina kepada orang-orang
    Barat.1
  • 1 Ibid., hlm. 71-73

47
Tulisan dan Jihad
  • Dalam bukunya Dirasah Islamiyah, Sayid Qutb
    menyatakan, Di beberapa saat, yaitu saat-saat
    perjuangan yang pahit dilakukan umat di masa
    lalu, saya terkadang didatangi gagasan putus asa,
    yang terbentang di depan mata dengan jelas
    sekali. Dalam saat seperti itu, saya bertanya
    kepada diri sendiri, Apa gunanya menulis? Apakah
    gunanya makalah-makalah yang memenuhi
    halaman-halaman harian? Apakah tidak lebih baik
    daripada semuanya ini kalau kita mempunyai sebuah
    pistol dan beberapa peluru, setelah itu kita
    berjalan ke luar dan menyelesaikan persoalan kita
    berhadapan dengan kepala-kepala yang berbuat
    sewenang-wenang dan melampaui batas? Apa gunanya
    kita duduk di meja tulis, lalu mengeluarkan semua
    kemarahan kita dengan kata-kata dan
    membuang-buang seluruh tenaga kita untuk sesuatu
    yang tidak akan sampai kepada kepala-kepala yang
    harus dihancurkan itu?

48
Tulisan dan Perbuatan
  • Jawab Sayid Qutb sendiri, Saya merasa bahwa
    tulisan-tulisan para pejuang tidak semuanya
    hilang begitu saja. Karena ia dapat membangunkan
    orang-orang yang tidur, membangkitkan semangat
    orang-orang yang tidak bergerak, dan menciptakan
    suatu arus publik yang mengarah kepada suatu
    tujuan tertentu, kendatipun belum mengkristal.
    Tapi ada sesuatu yang dapat diselesaikan di bawah
    pengaruh pena itu.
  • Sayyid Quthb melanjutkan, Tetapi kata-kata itu
    sendiri, walaupun bagaimana ikhlas dan penuh daya
    ciptanya, ia tidak dapat melakukan apa-apa,
    sebelum ia menempatkan diri dalam suatu gerakan,
    sebelum ia terlambang dalam diri seorang manusia.
    Manusia-manusialah yang merupakan kata-kata yang
    hidup yang dapat melaksanakan pemahaman dalam
    bentuk yang paling lancar.

49
Dana Washington
  • Universitas (UIN/Umum)
  • LSM
  • Ormas dan organisasi
  • Peneliti/Dosen/Tokoh-tokoh
  • Agen Politik/Intel
  • Media Massa

50
Hearts. Minds and Dollars
51
Hearts. Minds and DollarsIn an Unseen Front in
the War on Terrorism, America is Spending
Millions...To Change the Very Face of Islam
  • David E Kaplan, www.usnews.com, 25/4/2005

52
Hearts. Minds and Dollars
  • As war games go, this one was unique the
    first-ever exercise on "strategic
    communications," its sponsors said. It was July
    2003, and the government's leading players in
    winning the "war of ideas" against terrorism had
    gathered at National Defense University, in
    Washington, D.C.

53
Hearts. Minds and Dollars
  • In at least two dozen countries, Washington has
    quietly funded Islamic radio and TV shows,
    coursework in Muslim schools, Muslim think tanks,
    political workshops, or other programs that
    promote moderate Islam. Federal aid is going to
    restore mosques, save ancient Korans, even build
    Islamic schools.

54
Battle of Minds
  • CIA Political Influence and Propaganda
  • Pentagon Psyops or Strategic Influence Efforts
  • Deplu AS Public Diplomacy
  • Paul Wolfowitz This is a battle of ideas and a
    battle for minds
  • Condoleeza Rice, Menlu AS To win the war of
    terror, we must win a war of ideas
  • (lihat www.usnews.com, 25/4/2005)

55
Hearts, Minds and Dollars
  • April 2005 lalu, David E Kaplan menulis artikel
    panjang di usnews.com tentang upaya Amerika
    memoles wajahnya di dunia Islam. Artikel yang
    didasarkan pada riset yang serius itu diberi
    judul Hearts, Minds, and Dollars.

56
Hearts, Minds and Dollars
  • Di bidang media, AS juga makin giat. Washington
    telah mengeluarkan dana lebih dari 1,3 miliar
    dolar AS untuk mempengaruhi opini di Timur
    Tengah. Jaringan radio dan televisi AS yang
    bernama Radio Sawa dan Alhurra TV, telah
    mengalami sukses yang luar biasa. Radio Sawa,
    yang menyuguhkan informasi yang diselingi
    musik-musik pop, sekarang menjadi salah satu
    stasiun radio yang terpopuler di Timteng. Begitu
    pula Alhurra hanya enam bulan sejak mengudara
    telah meraih pemirsa sekitar 20-33 persen di
    negara-negara Arab, menurut survei AC Nielsen.
    Ada inisiatif-inisiatif baru untuk melebarkan
    sayap Alhurra ke Iran dan Eropa.

57
Hearts, Minds and Dollars
  • Working behind the scenes, USAID now helps fund
    over 30 Muslim organizations in the country.
    Among the programs media production, workshops
    for Islamic preachers, and curriculum reform for
    schools from rural academies to Islamic
    universities. One talk show on Islam and
    tolerance is relayed to radio stations in 40
    cities and sends a weekly column to over a
    hundred newspapers. Also on the grants list
    Islamic think tanks that are fostering a body of
    scholarly research showing liberal Islam's
    compatibility with democracy and human rights.

58
Program Islam ala Amerika
  • Program kampanye liberal Islam sebenarnya mulai
    digencarkan pasca tragedi WTC. Tahun 2002,
    Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld
    merencanakan program pendidikan Islam ala Amerika
    (lihat Times dalam Islamonline.net, 16/12/2002).
    Rencana itu adalah untuk mencegah
    pengaruh-pengaruh Masjid dan sekolah-sekolah yang
    selama ini dianggap AS sebagai pusat-pusat
    perkembangbiakan Islam Miitan yang anti Amerika.
    Program ini diluncurkan mulai dari Timur Tengah,
    Asia sampai Eropa.

59
Program Islam Moderat
  • Menurut Harian Times, program itu juga
    dimungkinkan untuk men-setup sekolah-sekolah
    dengan bantuan-bantuan rahasia AS.
    Sekolah-sekolah ini akan mengajarkan sebuah
    program Islam moderat (moderate islamic position)
    termasuk program publikasi bagaimana agama
    diajarkan di Amerika. Program melawan terorisme
    seperti ini, dirancang untuk jangka waktu yang
    panjang, sebagai propaganda untuk melawan
    pandangan yang negatif AS di banyak negara.

60
Strategi Orientalis
  • Motivasi Agama
  • Motivasi Imperialisme
  • Motivasi Bisnis
  • Motivasi Ilmiah
  • (pernyataan Dr. Mustafa as Syibai)

61
The Asia Foundation
  • Radio News Agency and Muhammadiyah
  • Establishment of community radio stations in
    Banda Aceh and Meulaboh in the Aftermath of
    December 2004 earthquake and tsunami
  • Institute for Islam and Social Studies (LKIS)
  • Publication and distribution of the Weekly
    Pamphlet Al Ikhtilaf in 21 Cities in Java,
    Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Lombok and Madura

62
The Asia Foundation
  • Liberal Islam Network (JIL)
  • Promotion of pluralism and tolerance throgh a
    weekly radio talkshow and syndicated newspaper
    column reaching two million listeners and readers
    (www.asiafoundation.org/locations/indonesia_projec
    ts.html)

63
Donatur TAF
  • Dalam situs resminya (www.asiafoundation.org),
    TAF menyatakan bahwa donasinya diperoleh dari
    American Jewish World Service, Charles Stewart
    Mott Foundation, The Ford Foundation, The Freeman
    Foundation, The William and Flora Hewlett
    Foundation, The Henry Luce Foundation, Inc., The
    McConnell Foundation, The Myer Foundation, Starr
    Foundation, The Sungkok Foundation for
    Journalism, Tang Foundation dan US-China Legal
    Cooperation Fund

64
Program USAID
  • Thus, the program seeks to promote the twin
    objectives of the U.S. foreign policy of
    strengthening democracy in the largest Muslim
    country and of engaging Muslim leaders and
    organizations in fight against extremism and
    terrorism. (lihat /www.usaid.gov/policy/cdie/note
    s10.html).

65
Program The Asia Foundation
  • Dalam Program Bidang Media di Indonesia di brosur
    itu dinyatakan
  • The Asia Foundation turut mendukung Kantor 68H,
    yakni kantor berita radio independen yang baru
    pertama kali di Indonesia, sejak didirikan pada
    awal tahun 1999Kantor Berita 68H mempekerjakan
    sebuah tim wartawan di Jakarta yang bertugas
    membuat dan menyebarluaskan berita nasional serta
    tajuk-tajuk karangan ke stasiun-stasiun daerah di
    seluruh pelosok Indonesia. Stasiun-stasiun radio
    daerah ini juga mengirimkan berbagai berita
    tentang daerah mereka kepada Kantor Berita 68H.
    Berita-berita dan tajuk karangan ini
    disebarluaskan kepada puluhan juta pendengar
    radio di seluruh wilayah Nusantara mulai dari
    Aceh hingga Papua melalui sebuah jaringan yang
    mencakup hampir 200 mitra stasiun radio di 28
    propinsi, yang dihubungkan melalui internet dan
    teknologi satelit. Bahan-bahan berita tersebut
    juga dimuat, baik dalam bahasa Inggris maupun
    bahasa Indonesia, dalam situs (http//www.radio.68
    .com) milik Kantor Berita 68H.

66
Program The Asia Foundation
  • Dengan dukungan The Asia Foundation, Kantor
    Berita 68H memberikan pelatihan kepada para
    wartawan radio di seluruh pelosok Indonesia, baik
    yang menyangkut teknologi jaringan nasional
    maupun tentang ketrampilan dan profesionalisme
    dalam pemberitaan
  • Untuk mengurangi bias jender dalam pemberitaan,
    The Asia Foundation membantu sebuah proyek
    percobaan berupa pelatihan bagiu 30 orang
    wartawan media cetak yang berasal dari Indonesia
    Timur mengenai berbagai persoalan jender dan
    sebuah program radio mingguan tentang kekerasan
    dalam rumah tangga yang menjangkau sekitar satu
    juta pendengar di daerah Yogyakarta

67
Pengakuan Ulil Abshor Abdalla
  • Kepada Majalah Hidayatullah, edisi Desember 2004,
    Ulil mengaku mendapat dana 1,4 milyard dari Asia
    Foundation setahunnya.

68
Dana Washington
  • Tahun 2003 lalu, Washington berencana mengucurkan
    dana 170 juta US Dolar (sekitar 1,428 triliun)
    untuk sekolah-sekolah di Indonesia, guna
    mengkounter ajaran-ajaran radikal di
    pesantren-pesantren (Weekend Australian dalam
    Indopos, 5/10/2003). Laporan tersebut
    menambahkan, bahwa dampak pesantren penanam
    radikalisme itu perlu dibendung mengingat selama
    ini merekalah yang mengajarkan prinsip dan
    keyakinan anti Barat. Mengutip sumber-sumber
    diplomatik, Weekend Australian memaparkan,
    rencana bantuan pendidikan AS itu diarahkan ke
    sekolah-sekolah negeri dan sekolah-sekolah Islam
    yang selama ini dinilai moderat.

69
Dana Washington
  • Rencana itu kemudian terealisasi setelah Bush
    bertemu dengan Megawati dan beberapa tokoh Islam
    pada 22/10/2003 di Bali. Saat itu presiden
    Megawati menyambut gembira keinginan Bush itu,
    setelah sebelumnya ia juga mengamini perintah
    Washington untuk menutup dan menghambat dana-dana
    dari Timteng untuk Indonesia.

70
(No Transcript)
71
Buku Paradigma Baru Pendidikan Islam (Depag RI,
2008)
  • Melalui pengiriman para dosen IAIN ke McGill
    dalam jumlah yang sangat masif dari seluruh
    Indonesia, berarti juga perubahan yang luar biasa
    dari titik pandang tradisional studi Islam ke
    arah pemikiran modern ala Barat. Perubahan yang
    paling menyolok terjadi pada tingkat elit.
    Tingkat elit inilah yang selalu menggerakkan
    tingkat grass root. (hal. 6).

72
  • Paradigma Baru Pendidikan Islam
  • (Wilfred C.) Smith adalah sosok yang kemudian
    selalu dikagumi Mukti Ali karena sikap ramahnya
    terhadap Islam dan metodologi yang dipakainya
    dalam mempelajari Islam. Menurut Mukti Ali, Smith
    tidak hanya menarik dari sisi simpatiknya
    terhadap Islam tetapi juga dari pendekatan
    holistik yang digunakannya. Bahwa Islam tidak
    semata fenomena normatif, tetapi harus dipandang
    dari sudut lain, sebagai fakta sejarah dan
    sebagaimana agama-agama lain di dunia, Islam
    muncul dalam peradaban manusia. Maka pendekatan
    yang digunakan pun pendekatan kemanusiaan.
    Empiris kemanusiaan menjadi pendekatan yang
    dipilih untuk mendekati ajaran Islam dan fenomena
    umatnya. (hal. 10).

73
  • Paradigma Baru Pendidikan Islam
  • Terlebih selama ini pendekatan yang digunakan
    dalam dunia pendidikan secara dominan masih
    bersifat normatif dan kurang historis. Dengan
    demikian, program ini akan menghasilkan sumber
    daya manusia yang memiliki paradigma historis
    dalam kajian Islam. Pendekatan historis dan
    empirik dalam kajian agama akan dipandang penting
    untuk meningkatkan tradisi keilmuan dan
    menciptakan model pemahaman keagamaan yang bijak,
    demokratis dan toleran.

74
PENJAJAHAN PERADABAN
75
Penjajahan
  • Menurut Abul Ala Maududi (Penjajahan Peradaban),
    pejajahan ada dua macam, pertama penjajahan
    maknawi dan moral, kedua penjajahan fisik dan
    politik. Kata Ulama Besar India ini Yang
    pertama (penjajahan moral) muncul lantaran adanya
    suatu bangsa yang maju dan kuat dalam pemikiran
    dan konsepsi, yang membuat bangsa-bangsa lain
    mempercayai pemikiran-pemikiran mereka. Sehingga
    konsepsinya dapat menguasai hati nurani dan
    akidahnya mengendalikan kesadaran dan intelektual
    bangsa itu.

76
Penjajahan
  • Tolok ukur bagi kebenaran, kejujuran, perilaku,
    etika, kemanusiaan dan pendidikan, adalah apa
    yang telah dipasang oleh Barat di semua bidang
    tersebut. Kemudian mereka pun mengukur semua apa
    yang ada dalam tangan mereka, termasuk keimanan
    dan akidah, dengan tolok ukur Barat, serta
    menyelaraskan alam pikiran, konsepsi, kebudayaan,
    pendidikan, etika dan perilaku mereka dengan
    tolok ukur itu pula.

77
Peradaban
  • Menurut Professor Naquib al-Attas, peradaban
    Barat memiliki sejumlah ciri pertama,
    berdasarkan filsafat dan bukan agama. Kedua,
    filsafat itu menjelma menjadi humanisme yang
    meneriakkan dengan lantang prinsip dikotomi
    sebagai nilai dan kebenaran. Ketiga, berdasarkan
    pandangan hidup yang tragis. Prinsip tragedi ini
    disebabkan oleh kekosongan kepercayaan (iman) dan
    karenanya mereka memandang kehidupan secara
    dikotomis. Konsep ini berujung pada keresahan
    jiwa, selalu mencari sesuatu yang tiada akhir,
    mencari suatu kebenaran tanpa asas kebenaran atau
    (tanpa) prinsip kebenaran mutlak.

78
Peradaban
  • Sedangkan Abul Hasan An Nadwi mencatat bahwa
    bahwa peradaban Eropa (Barat) adalah rangkaian
    peradaban Yunani dan Romawi yang mereka warisi
    dalam politik pemikiran dan peradaban mereka.
    Dari kedua sumber itu, peradaban Eropa itu
    mewarisi seluruh peninggalannya, sistem
    politiknya, filsafat kemasyarakatannya,
    peninggalan pemikiran dan ilmunya. Bahkan
    seluruh apa yang ditinggalkan oleh bangsa Yunani
    itu merupakan suatu yang pertama-tama mengagumkan
    bagi pemikiran bangsa Eropa seperti yang dicatat
    oleh sejarah. Setelah peradaban Yunani mulai
    runtuh, berdiri menggantikannya peradaban Romawi
    yang senada dengan peradaban Yunani itu.

79
Peradaban
  • Bangsa Yunani adalah bangsa yang mempunyai
    kelebihan tersendiri diantara bangsa-bangsa saat
    itu. Ia adalah bangsa yang paling cerdas dan
    paling banyak menghasilkan cabang ilmu
    pengetahuan maupun karya sastra. Bangsa ini
    telah mewariskan kepada dunia ilmu filsafat,
    kesusastraan dan berbagai macam hasil karya
    ilmiah yang hingga kini masih menghiasi setiap
    perpustakaan di seluruh dunia. Ciri khas
    peradaban Yunani adalah Pertama, selalu percaya
    dengan apa saja yang dapat diraba oleh indera dan
    tidak banyak memperhatikan kepada hal yang tidak
    dapat diraba oleh indera. Kedua, rasa keagamaan
    dan kehusyukannya kurang. Ketiga, kecenderungan
    duniawi dan hidup senang sangat besar dan
    keempat, rasa fanatik kebangsaan (nasionalis)
    yang tinggi.

80
Peradaban Yunani
  • Bangsa Yunani adalah bangsa yang mempunyai
    kelebihan tersendiri diantara bangsa-bangsa saat
    itu. Ia adalah bangsa yang paling cerdas dan
    paling banyak menghasilkan cabang ilmu
    pengetahuan maupun karya sastra. Bangsa ini
    telah mewariskan kepada dunia ilmu filsafat,
    kesusastraan dan berbagai macam hasil karya
    ilmiah yang hingga kini masih menghiasi setiap
    perpustakaan di seluruh dunia. Ciri khas
    peradaban Yunani adalah Pertama, selalu percaya
    dengan apa saja yang dapat diraba oleh indera dan
    tidak banyak memperhatikan kepada hal yang tidak
    dapat diraba oleh indera. Kedua, rasa keagamaan
    dan kehusyukannya kurang. Ketiga, kecenderungan
    duniawi dan hidup senang sangat besar dan
    keempat, rasa fanatik kebangsaan (nasionalis)
    yang tinggi.

81
Peradaban Barat
  • Marvin Perry dengan tepat menggambarkan paradoks
    peradaban Barat ini dengan ungkapan
  • Peradaban Barat adalah sebuah drama besar namun
    tragis. Barat telah melupakan instrumen-instrumen
    akal yang memungkinkan terjadinya keselarasan
    rasional antara alam fisik dan budaya manusia,
    menawarkan gagasan tentang kebebasan politik, dan
    mengakui nilai-nilai intrinsik setiap individu.
    Barat modern, walaupun telah berhasil menyingkap
    berbagai misteri alam, namun gagal menemukan
    pemecahan rasional bagi penyakit-penyakit sosial
    serta konflik antarbangsa. Sains, sebagai
    pencapaian besar para intelektual Barat, sembari
    memperbaiki berbagai kondisi kehidupan, telah
    pula menghasilkan senjata pemusnah massal.
    Walaupun Barat telah menjadi pionir bagi
    perlindungan hak-hak asasi manusia, ia juga telah
    menghasilkan rezim-rezim totaliter yang
    menginjak-injak kebebasan individu dan martabat
    manusia. Dan walaupun Barat telah menunjukkan
    komitmen akan kesetaraan manusia, ia telah pula
    mempraktikkan rasisme yang brutal.
  • Marvin Perry, Western Civilization, hal. xxi
    dalam Adian H., Wajah Peradaban Barat.

82
KHATIMAH
83
Puisi Raja Ali Haji
  • Jika hendak mengenal orang berbangsa
  • Lihat kepada budi dan bahasa
  • Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
  • Sangat memeliharakan (diri dari) yang sia-sia
  • Jika hendak mengenal orang mulia
  • Lihatlah kepada kelakuan dia

84
Puisi Raja Ali Haji
  • Jika hendak mengenal orang yang berilmu
  • Bertanya dan belajar tiada jemu
  • Jika hendak mengenal orang yang berakal
  • Di dalam dunia mengambil bekal
  • Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
  • Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
  • (Gurindam Dua Belas (1846/1847), Fasal yang
    Kelima, petikan Hasan Junus, 1988217 dalam
    Bustan al Katibin karya Raja Ali Haji yang
    diperkenalkan oleh Prof. Dr. Hashim Haji Musa,
    editor Dato Dr. Hassan Ahmad. Bustan al Katibin
    ditulis pada tahun 1267H/1850M)

85
  • ?????? ?????????? ?????????? ?????? ??????
    ?????? ??????? ???? ?????????? ??????? ??????
    ?????? ?????? ??????? ???? ????????? ???????
    ?????? ????? ?????? ????????? ???????? ??????????
    ??? ???????????
  • Al Baqarah 216

86
  • ???????? ???????? ??????? ???????? ????????????
    ???????? ????????? ?????????? ??????? ????????
    ??? ???????? ???????? ?????????? ??? ?????????
    ???????? ???????? ??????? ????????????
  • Ar Rad 17

87
  • ????? ?????? ????????????? ????????????? ????
    ???????? ????????
  • (QS. Al Furqan 52)

88
  • ????????? ????? ????? ????????????
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com