Title: Nalar Arab, Bayani, Irfani dan Burhani (Pengantar Pemikiran al-Jabiri)
1Nalar Arab, Bayani, Irfani dan Burhani(Pengantar
Pemikiran al-Jabiri)
2Formasi Islamic studies selama ini
- Filsafat ilmu Barat (Rasionalisme, empirisme,
pragmatisme) tidak cocok dengan Islamic studies - Sebab Barat berwilayah Natural sciences (bukan
humanities, social sciences), padahal Islamic
Studies berwilayah classical humanities - Karenanya perlu mengembalikan model berfilsafat
yang sesuai, yaitu Nalar Arab!
3Kenyataan dan Anomali
- Model Islamic Studies (dan dianggap kebenaran)
adalah Bayani - Kelahiran tekstual Bayani lebih didominasi secara
politis ? sehingga pemikiran islam kaku - Teks, pemikiran salaf ? Ushul Fiqh lebih
diunggulkan dari pada akal, alam dan intuisi,
sehingga epistemologi keagamaan tidak peduli
dengan kontekstual-bahtsiyah - Bayani membuahkan ilmu Tauqifi sehingga wilayah
kerja akal perlu dibatasi, Irfani statusnya
dipertanyakan dan dianggap terlalu Liberal (tidak
sesuai dengan teks ?)
4Celakanya, Irfani jatuh kepada bentuk
institusional (sufi order?), oleh karena itu
harus passing over! Misalnya?
- Wahdatul Wujud unity in multiplicity, unity in
difference. - Menyatunya unsur manusia dengan Tuhan berarti
menyatunya basic human need - Ittihad bila washithah (tanpa perantara), bila
hijaab (mencairnya batas-batas formal agama,
etnis, dll)
5Apa itu Nalar Arab ?
- Fokusnya bukan Pemikiran, tetapi perangkat yang
memproduksi pemikiran. - Kondisinya tergambar dalam berbagai bahasa.
- Ada perbedaan, antara Fikiran sebagai
perangkat, dan pemikiran sebagai produk pemikiran
? ini masalah metodologis
6Berpikir melalui suatu kebudayaan tertentu
artinya berpikir melalui sistem referensial yang
membentuk kordinat-kordinat dasarnya (faktor
penentu) dan pembentuk kebudayaan ini (Misal,
warisan intelektual, sosial, cara pandang masa
depan, pandangan terhadap alam, dunia dan manusia)
- Nalar Arab Pemikiran sebagai Perangkat untuk
menelorkan produk-produk teoritis yang dibentuk
oleh suatu kebudayaan yang memiliki kekhasan
kebudayaan yang memuat sejarah peradaban arab
7Nalar Arab tidak sama dengan Produk Pemikiran
Arab (Pandangan, teori, Mazhab, ideologi)
- Berpikir tentang akal memiliki tingkat
rasionalitas lebih tinggi daripada Berpikir
dengan akal
8Peradaban Yunani, Eropa Modern,
Arab.Perbedaannya?
- Unsur permanen Yunani-Eropa
- 1) Hubungan akal dan alam adalah sebagai hubungan
langsung ? cara pandang terhadap wujud. - 2) Akal mampu menjelaskan rahasia-rahasia alam ?
cara pandang terhadap Pengetahuan. - Disini tuhan hilang! Terkait dengan sistem alam
? jatuh pada akal universal
9Ciri Nalar Arab adanya relasi langsung yang
berpusat pada Tuhan, Alam, Manusia.Di Arab akal
diharapkan merenungkan alam agar sampai pada Allah
- Di Yunani Eropa Allah digunakan sebagai
sarana untuk memahami alam, atau menjamin
pemahamannya terhadap Alam
10Yunani Eropa akhlaq dibangun berdasarkan
Pengetahuan.Arab Pengetahuan dibangun
berdasarkan Akhlaq.
- Yang membentuk dunia Arab adalah Arab Badui!
Pada tingkat kata, ungkapan, konsepsi dan
imajinasi bahkan pada tingkat Nalar, nilai dan
emosi. - Dunia yang miskin, dangkal, kering dan inderawi a
historis yang mencerminkan Pra-Sejarah Arab
era Jahili
11Epistemologi Bayani
- (Tekstual oriented)
- Oleh zainul adzvar
12Origin ( Sumber) Bayani
- Nash / Teks / Wahyu ? (otoritas Teks).
- Al-Khabar, al-Ijma ? (otoritas Salaf).
- Al-Ilm al-Tauqify
13Metode (Proses and Procedure) Bayani
- Ijtihadiyah.
- Istinbatiyah.
- Istintajiyah
- Istidlaliyyah.
- Qiyas (Qiyas al-Ghoib ala al-Syahid)
14Approach (Epistemology) Bayani Lughowiyah
(Bahasa) ? Dalalah Lughowiyyah
- Tolok ukur validitas keilmuan Bayani Keserupaan
/ kedekatan antara teks atau Nash dengan Realitas
15Theoretical Framework (kerangka teori) Bayani
- Al-Ashl al-Far
- Istinbatiyyah (polapikir deduktif yang berpangkal
pada teks) - Qiyas al-illah (Fiqih)
- Qiyas al-Dalalah (Kalam) ? al-Lafadh al-mana.
- Am, khas, Musytarak, Hakikat, Majaz, Muhkam,
Mufassar, Zahir, Khofi, Musykil, Mujmal,
Mutasyabih.
16Fungsi dan Peran Akal Bayani
- Akal sebagai pengekang / pengatur hawa nafsu
- Justifikatif
- Repetitif.
- Taqlidy.
- Pengukuh kebenaran (otoritas teks)
17Types of Argument Bayani
- Dialektik (jadaliyyah) al-Uqul al-Mutanaffisah
- Defensif
- Apologetik
- Polemik.
- Dogmatik
- Pengaruh pola Logika Stoia (bukan Aristoteles)
18Prinsip-prinsip dasar Bayani
- Infishol (Discontinue) atomistik
- Tajwiz (keserba bolehan) tidak ada hukum
kausalitas - Muqarabah (kedekatan, keserupaan)
- Analogi Deduktif Qiyash
19Kelompok Pendukung Bayani Kalam (Teologi),
Fiqih (Jurisprudensi), Nahwu (Grammar), Balaghah.
- Hubungan Subyek dan Obyek
- Subjective (theistic subjectivism)
20Epistemologi Nalar Irfani
- (orientasi pada Imajinasi kreatif -ala Ibn
Arabi-)
21Origin (Sumber) Irfani
- Experince
- Al-Ruyah al-Mubasyirah
- Direct Experience ilm al-Hudhuri
- Preverbal Prelogical Knowledge
22Metode (Proses dan Prosedur) Irfani
- Al-Dzauqiyah (al-Tajribah al-Bathiniyyah)
- Al-Riyadhah
- Al-Mujahadah
- Al-Kasyfiyyah
- Al-Isyraqiyyah
- Al-Laduniyyah
- penghayatan bathin ? Tasawuf
23Approach (Epistemologi) Irfani Psiko-Gnosis
intuitif Dzauq (Qalb) La aqlaniyyah
- Theoretical Framework (kerangka teori) Irfani
antara - Dzahir dan Bathin,
- Tanzil dan Takwil,
- Nibuwah dan Walayah
24Fungsi dan Peran akal dalam Irfani
Partisipatif.Al-Hads wa al-wijdanBila
washithah bila hijaab
- Types of Argument Irfani
- atifiyyah wijdaniyyah
- Spirituality (esoteric)
25Prinsip-prinsip dasar Irfani
- Al-Marifah
- Al-Ittihad / al-Fana (al-Insan yadzubu fi allah)
? al-Insan (partikular) yadzubu fi al-Nas
(universal) - Hulul (Allahu nafsuhu yaghzu al-Nafs al-Insaniyah
fa yahulla fiha wa yatahawalu al-Insanu hinaidzin
ila kainin jadidin)
26Tolok ukur validitas keilmuan Irfani Universal
ReciprocityEmpati, Simpati, Understanding others
- Kelompok ilmuwan Pendukung irfani
- Al-Mutashawifah,
- Ashhab al-Irfan / Marifah (esoterik),
- Hermes
27Hubungan Subyek dan Obyek dalam Irfani
- Intersubjective
- Wihdatul al-Wujud (Unity in Difference Unity in
Multiplicity) - Ittihad al-Arif wa al-Maruf (Lintas Ruang
dan Waktu) ittihada al-aql , al-aqil wa
al-maqul
28Epistemologi Nalar Burhani
29Origin (sumber) Burhani Realitas / al-Waqi
(alam, sosial, Humanitas).Al-Ilm al-Hushuli
- Approach (Epistemologi) Burhani Filosofis -
Scientific
30Metode (Proses dan Prosedur) Burhani
- Abstraksi (al-Maujudah al-Barilah min al-Madah)
- Bahtsiyyah
- Tahliliyah
- Tarkibiyyah
- Naqdiyyah (al-Muhkamah al-Aqliyah)
31Theoretical Framework (kerangka teori) Burhani
- Premis premis Logika (al-Manthiq)
- Silogisme
- A B
- B C
- -------
- A C
- Tahlilu al-anasir al-asasiyyah li tuida binaahu
bi syaklin yubarrizu ma huwa jauhariyyun fihi.
32Fungsi dan Peran akal Burhani Heuristik
Analitik Kritis,al-Muanah wa al-Mukabadah wa
ijalah al-Nadzar,Idraku al-Sabab wa al-Musabbab
- Types of Argument Burhani
- Demonstratif (Eksploratif Verifikatif
Explanatif). - Pengaruh pola Logika Aristoteles dan Logika
keilmuan pada umumnya
33Tolok Ukur Validitas keilmuan Burhani
- Korespondensi ? (Hubungan antar akal dan alam)
- Koherensi ? ( Konsistensi Logik)
- Pragmatik ? (Fallibility of Knowledge)
34Prinsip-prinsip Dasar Burhani 1. Idrak al-asbab
(Nidzam al-Sababiyyah al-Tsabit) Prinsip
Kauslitas.2. al-Hatmiyyah (Kepastian,
Certainty)3. al-Mutabaqah baina al-aql wa nizam
al-tabiah
- Kelompok Ilmuwan Pendukung Burhani
- Falasifah (fakkar)
- Ilmuwan (Alam, Sosial, Humanitas)