Title: BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Mien Danumihardja
1BELAJAR DAN PEMBELAJARANMien Danumihardja
2STANDAR KOPETENSI
- Mahasiswa memahami hakekat belajar dan
pembelajaran beserta unsur dan pendekatannya
serta mampu mengaplikasikannya dalam kegiatan
belajar pembelajaran
3BUKU SUMBER
- 1. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan
Pembelajaran - Jakarta Rineka Cipta
- 2. Nana Sudjana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar
Mengajar. - Bandung Sinar Baru
- 3. W. Gulo.2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta Gramedia - 4. Winkel. 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta
Grasindo - 5. Depdikbud. 1981. Psikologi Pendidikan. Jakarta
Ditjendikti - 6. Dinas P dan K Prop. Jawa Timur. 2003.
Pengintegrasian Life - Skills ke Dalam Silabus Berdasarkan KBK
- 7. Mohamad Nur., dkk. 1999. Teori Belajar.
Surabaya University Press Universitas Negeri
Surabaya
4BELAJAR
- APA YANG DIMAKSUD DENGAN BELAJAR ?
- Belajar merupakan aktivitas kearah perubahan
tingkahlaku melalui interaksi aktif individu
terhadap lingkungan (pengalaman)
5Bagaimana ciri-ciri belajar ?
- 1. Dari segi proses
- a. adanya aktivitas ( fisik, mental, emosional )
- b. melibatkan unsur lingkungan
- c. bertujuan kearah terjadinya
perubahan tingkah laku (behavioral
changes) - 2. Dari segi hasil
- a. bersifat relatif tetap
- b. diperoleh melalui usaha
6Mengapa perlu belajar ?
- 1. Potensi manusia bersifat
- laten dan terbuka
- 2. Pertumbuhan dan perkembangan
- manusia lebih banyak terjadi
- secara non instingtif/alamiah
7PEMBELAJARAN
- 1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran ?
- Pembelajaran adalah penyediaan sistem lingkungan
yang mengakibatkan terjadinya proses belajar pada
diri siswa
8Bagaimana ciri-ciri pembelajaran ?
- 1. Adanya unsur guru
- 2. Adanya unsur siswa
- 3. Adanya aktivitas guru dan siswa
- 4. Adanya interaksi antar guru siswa
- 5. Bertujuan kearah perubahan
- tingkah laku siswa
- 6. Proses dan hasilnya terencana/ terprogram
9Mengapa perlu pembelajaran ?
- 1. Peristiwa belajar tidak selalu terjadi atas
inisiatif diri individu - 2. Individu memerlukan bantuan untuk
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya - 3. Perlunya lingkungan yang kondusif guna
mencapai perkembangan individu secara optimal
10Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses
dan hasil belajar-pembelajaran ?
- 1. Guru
- 2. Siswa
- 3. tujuan
- 4. Materi
- 5.Instrumental
- 6. lingkungan
11Faktor guru
- 1. Kondisi fisik
- a. kondisi kesehatan fisik secara umum
- b. kondisi fungsi inderawi
- 2. Kondisi psikis
- a. suasana kejiwaan
- b. kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial,
profesional)
12FAKTOR SISWA
- 1. Kondisi Fisik
- a. kondisi kesehatan fisik
- secara umum
- b. kondisi fungsi inderawi
- 2. Kondisi Psikis
- bakat, minat, kemampuan,
- motivasi, situasi kejiwaan
-
-
13FAKTOR TUJUAN
- 1. Kejelasan
- 2. Urgensi
- 3. Tingkat kesulitan
- 4. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa
14FAKTOR MATERI
- 1. Kejelasan
- 2. Kemenarikan
- 3. Sistematika
- 4. Jenis materi
15FAKTOR INSTRUMEN
- 1. Kelengkapan
- 2. Kuantitas
- 3. Kualitas
- 4. Kesesuaian
16FAKTOR LINGKUNGAN
- 1. Lingkungan fisik
- Suhu dan kelembapan udara
- 2. Lingkungan sosial
- a. manusia
- b. representasi manusia
17TUJUAN BELAJAR - PEMBELAJARAN
18Apa yang dimaksud dengan tujuan belajar -
pembelajaran ?
- Tujuan belajar-pembelajaran merupakan
perilaku yang diharapkan dapat dicapai siswa
sehubungan dengan aktivitas belajar pembelajaran
dilakukan -
19Apa urgensi penetapkan dan perumusan tujuan
belajar-pembelajaran ?
- Penetapan dan perumusan tujuan belajar -
pembelajaran sangat penting, karena sebagai
dasar dalam - 1. Menyusun alat/instrumen evaluasi
- 2. Menentukan materi yang diperlukan
- 3. Memilih dan menentukan sarana (alat
- pelajaran, alat peraga, media)
yang diperlukan - 4. Memilih dan menetukan metode belajar
pembelajaran yang diperlukan -
20 Jenis tujuan dalam belajar pembelajaran
meliputi apa saja ?
- 1. Tujuan kurikuler ( standart kompetensi)
Menggambarkan perilaku internal dalam lingkup
yang luas - 2. Tujuan pembelajaran umum (kompetensi dasar)
Menggambarkan perilaku internal dalam lingkup
yang relatif terbatas - 3. Tujuan pembelajaran khusus (indikator)
Menggambarkan perilaku eksternal dalam lingkup
yang spesifik
21Jenis-jenis perilaku yang menjadi dasar dalam
penentuan dan perumusan tujuan belajar-pembelajara
n meliputi apa saja ?
- 1. Perilaku ranah kognitif
- 2. Perilaku ranah afektif
- 3. Perilaku ranah psikomotor
22PERILAKU RANAH KOGNITIF
- Jenis perilaku yang berkaitan dengan kemampuan
mengingat dan berfikir (memecahkan masalah)
23- TERDIRI DARI 6 PERILAKU
- 1. Pengetahuan (kemampuan mengingat dan
mengenal suatu obyek) - Perilaku internal mengetahui ...........
- Perilaku eksternal a.l menyebutkan,
menunjukkan,
mengidentifikasi - 2. Pemahaman (kemampuan menangkap makna suatu
obyek) - Perilaku internal a.l memahami ..........,
menginterpretasikan Perilaku eksternal
a.l menjelaskan, menerangkan, memberi
contoh -
24- 3. Penerapan (kemampuan menerapkan dalam
situasi yang baru/konkrit) - Perilaku internal a.l menggunakan..,membuat.
., - Perilaku eksternal a.l mendemonstrasikan,
menghitung, membuktikan - 4. Analisis (kemampuan menguraikan suatu kesatuan
kedalam bagian-bagian)Perilaku internal a.l
menganalisis, merinciPerilaku eksternal a.l
membandingkan, membagi, memilih
25- Sintesis (kemampuan mengintegrasikan
bagian-bagian ke dalam satu kesatuan) Perilaku
internal a. l menyususun..,Menghasilkan - Perilaku eksternal a. l merangkaikan,
menyimpulkan - 6. Evaluasi (kemampuan melakukan penilaian
terhadap suatu obyek tertentu)Perilaku internal
a.l mempertimbangkan, menilaiPerilaku
eksternal a. l membedakan, mengkritik
26PERILAKU RANAH AFEKTIF
- Jenis perilaku yang berkaitan dg nilai, norma,
sikap, perasaan, kemauan
27- TERDIRI DARI 5 PRILAKU
- 1. Penerimaan (adanya kesadaran dan perhatian
terhadap stimulan yang datang ) - Perilaku internal menunjukkan ..........
- Perilaku eksternal mengikuti, menyatakan,
menjawab, - 2. Partisipasi ( memberikan tanggapan secara
verbal ataupun tindakan) - Perilaku internal mematuhi......., berperan
secara aktif ... - Perilaku eksternal melaksanakan,
menyumbangkan, melaporkan
28-
- 3. Penilaian/Penetuan sikap ( penyesuaian diri
sesuai dengan penilaian yang telah dilakukannya) - Perilaku internal mengakui, menyepakati,
menyukai, menghargai - Perilaku eksternal mengajak, menolak,
melaksanakan, membela, - ikut serta
-
- Organisasi (menghubungkan antar nilai menjadi
suatu sistem nilai) Perilaku internal
membentuk sistem nilai Perilaku eksternal
merumuskan, mengatur, - 5. Pembentukan pola hidup (menjadikan sistem
nilai sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
kehidupannya) -
- Perilaku internal menunjukkan
......melibatkan diri ........Perilaku eksternal
memperlihatkan, Bertahan, membuktikan
29 merupakan perilaku yang menyangkut aspek
ketrampilan/gerakan
PERILAKU RANAH PSIKOMOTOR
30- TERDIRI DARI 7 PERILAKU
- 1. Persepsi (kemampuan mengenal obyek motorik
dengan panca indera) - Perilaku internal membedakan, menafsirkan,
- Perilaku eksternal mengidentifikasi,
membedakan, memilih - 2. Kesiapan (kemampuan mempersiapkan diri untuk
melakukan suatu gerakan) - Perilaku internal berkonsentrasi, menyiapkan
diri - Perilaku eksternal menunjukkan, mengawali,
mempersiapkan -
- 3. Gerakan terbimbing (kemampuan melakukan
gerakan dengan mengikuti contoh) - Perilaku internal meniru contoh
- Perilaku eksternal mengikuti, memasang,
mencoba, membuat
31- 4. Gerakan terbiasa (kemampuan melakukan gerakan
tanpa melihat contoh)Perilaku internal
terampilPerilaku eksternal memainkan,
mendemonstrasikan, mengatur - 5. Gerakan kompleks ( kemampuan melakukan
serangkaian gerakan secara tepat, lancar,
luwes)Perilaku internal terampil
..............Perilaku eksternal memasang,
membongkar, mendemonstrasikan
32Penyesuaian pola gerakan (kemampuan menyesuaikan
gerakan dengan situasi dan kondisi yang
dihadapinya) Perilaku internal
menyesuaikan diri, bervariasiPerilaku eksternal
mengubah, mengatur, membuat
variasIPenciptaan pola gerakan (kemampuan
membuat pola gerakan baru)Perilaku internal
menciptakan sesuatu yang baruPerilaku eksternal
merancang, menciptakan, mendesain
33TEORI-TEORI BELAJAR
34BehavioristikThorndike
- Pembelajaran dengan memberi stimulus kepada
siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti
yang kita inginkan. Hubungan stimulus dan respons
ini bila diulang kan menjadi sebuah
kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan
kesulitan atau msalah, guru menyuruhnya untuk
mencoba dan mencoba lagi (trial and error)
sehingga akhirnya diperoleh hasil.
35B. Kognitivisme Piaget
- Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera
siswa agar memperoleh pemahaman/insigh sedangkan
pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan
jalan menggunakan media/alat Bantu. Disamping itu
penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi
artinya menggunakan banyak metode.
36C. Humanistic Eggen Kauchak
- Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing
memberi pengarahan agar siswa dapat
mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai
manusia yang unik untuk mewujudkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri.
Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan
inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya
secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam
proses belajar, agar dapat memperoleh hasil.
37D. Social learning/Permodelan Albert Bandura
- Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian
dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat
unsure utama dalam proses pembelajaran melalui
pemerhatian atau pemodelan, iaitu pemerhatian
(attention), mengingat (retention), reproduksi
(reproduction), dan penangguhan (reinforcement)
motivasi (motivion). Implikasi daripada kaedah
ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat
dicapai melalui beberapa cara yang berikut - Penyampaian harus interktif dan menarik
- Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik,
mudah dan tepat - Hasilan guru atau contoh-contoh seperti
ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi
38E. Kontruktivis
- proses individu menghubungkan dan
mengasimilasikan pengetahuan/kecakapan/ - pengalaman yang telah dimilikinya dengan
- pengetahuan/kecakapan/pengalaman
- baru sehingga terjadi rubahan/perkem-bangan
391. ALIRAN BEHAVIORISTIK
- A. ASUMSI
- Manusia dipandang sebagai organisme yang pasif.
Prilaku manusia dikuasai oleh stimulus yang ada
di lingkungannya. Oleh karena itu perilaku
manusia dapat dikontrol/ dikendalikan melalui
pemanipulasian lingkungan - B. CIRI-CIRI
- 1. Mementingkan pengaruh lingkungan
- 2. Mementingkan bagian-bagian
- 3. Mementingkan peranan reaksi
- 4. Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil
belajar - 5. Mementingkan sebab-sebab pada waktu yang
lalu - 6. Mementingkan pembentukan kebiasaan
- 7. Dalam pemecahan masalah ciri khasnya adalah
trial and error
40- Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman - Teori ini lalu berkembang menjadi aliran
psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah
pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
pembelajaran yang dikenal sebagai aliran
behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar. - Teori behavioristik dengan model hubungan
stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode
pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya
perilaku akan semakin kuat bila diberikan
penguatan dan akan menghilang bila dikenai
hukuman.
41- Tokoh-tokoh aliran behavioristik di antaranya
adalah Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin
Guthrie, dan Skinner. Berikut akan dibahas
karya-karya para tokoh aliran behavioristik dan
analisis serta peranannya dalam pembelajaran.
42TEORI KONEKSIONISMEThorndikeBelajar
berlangsung melalui Pembiasaan/pembentukan
koneksi (asosiasi, bond) antara stimulus dengan
respon ( learning by selecting and connecting
atau trial and error learning ) berdasarkan
hukum tertentu a.l a. hukum kesiapan b.
hukum latihan/pengulanganc. hukum
efek/akibatS R Stimulus
bond Respon
43B. TEORI KLASIKAL KONDISIONING Ivan Pavlov
- Proses pembentukan tingkah laku melalui
pemanipulasian lingkungan, yaitu secara
berulangkali tingkah laku dipancing dengan
sesuatu yang memang secara alami menimbulkan
tingkah laku tersebut CS 1 US 1
R 1 (UR)CS 2 US 2 R 2
(UR) --------------------------------------------
---------CS 15 US 15 R 15 (UR
CR)CS 16 US 16 R 16 (UR CR)
--------------------------------------------------
--- CS n R n ( CR) - Ada makanan, keluar air liur
- Dibunyikan lonceng, tdk keluar air liur
- Dibunyikan lonceng dan makanan, keluar air liur
- Dibunyikan lonceng, keluar air liur
44C. TEORI OPERAN CONDITIONING Skinner
- Tingkah laku yang muncul karena stimulus
tertentu akan lebih kuat jika diikuti dengan
adanya stimulan penguat (reinforcing stimuli)ES
RR RS OR - Eliciting Respondent Reinforcing
OperanStimuli Response Stimuli Response - Operan Bertindak ke atas
- Anjing akan mengangkat kedua kaki depan bila tahu
akan diberi makan - Anak mengemas buku dgn rapi jika tahu akan diberi
hadiah
45Analisis teori Behavioristik
- Pandangan teori behavioristik telah cukup lama
dianut oleh para pendidik. Namun dari semua teori
yang ada, teori Skinnerlah yang paling besar
pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar
behavioristik. Program-program pembelajaran
seperti Teaching Machine, Pembelajaran
berprogram, modul dan program-program
pembelajaran lain yang berpijak pada konsep
hubungan stimulus-respons serta mementingkan
faktor-faktor penguat (reinforcement), merupakan
program pembelajaran yang menerapkan teori
belajar yang dikemukakan Skiner. - Teori behavioristik banyak dikritik Teori ini
tidak mampu menjelaskan penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi dalam hubungan stimulus dan respon. - Pandangan behavioristik juga kurang dapat
menjelaskan adanya variasi tingkat emosi siswa,
Mereka tidak memperhatikan adanya pengaruh
pikiran atau perasaan. - Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan
pebelajar untuk berfikir linier, konvergen, tidak
kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori ini
bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau
shaping, yaitu membawa pebelajar menuju atau
mencapai target tertentu, sehingga menjadikan
peserta didik tidak bebas berkreasi dan
berimajinasi.
462. TEORI BELAJAR ALIRAN KOGNITIF Jean Piaget
- A. ASUMSI
- Manusia sebagai organisme yang aktif yang
menjadi sumber dari semua aktivitas. Tingkah laku
manusia merupakan ekspresi dan akibat dari
eksistensi internal manusia yang dapat diamati - B. CIRI-CIRI
- 1. Mementingkan apa yang ada pada diri individu
- 2. Mementingkan keseluruhan
- 3. Mementingkan perenan fungsi kognitif
- 4. Mementingkan keseimbangan dalam diri individu
- 5. Mementingkan kondisi saat ini
- 6. Mementingkan pembentukan struktur kognitif
- 7. Dalam memecahkan masalah ciri khasnya adalah
insight -
-
47- Menurut Piaget pengetahuan (knowledge) adalah
interksi yangterus menerus antara individu dengan
lingkungan. Fokus perkembangan kognitif Piaget
adalah perkembangan secara alami fikiran
pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa.
Konsepsi perkembangan kognitif Piaget, duturunkan
dari analisa perkembangan biologi organisme
tertentu. Menurut Piaget, intelegen
(IQkecerdasan) adalah seperti system kehidupan
lainnya, yaitu proses adaptasi. - Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan
kognitif yaitu - 1) lingkungan fisik
- 2) kematangan
- 3) pengaruh social
- 4) proses pengendalian diri (equilibration)
(Piaget, 1977) - Tahap perkembangan kognitif
- 1) Periode Sensori motor (sejak lahir 1,5 2
tahun) - 2) Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8
tahun) - 3) Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai
12-14 tahun) - 4) Periode operasi formal
- Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah
instruktur/guru/dosen/guru harus memfasilitasi
agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir
logis.
48A. Teori Gestalt
- Sumber utama dalam belajar adalah dimengertinya
hal-hal yang dipelajari. Pemahaman(insight ) - Insight dipengaruhi oleh 1. Kemampuan dasar
yang dimiliki2. Pengalaman yang relevan3.
Situasi yang dihadapi -
- Proses insight dapat terjadi melalui periode
mencari dan mencoba-coba. Simpance dimasukan ke
kandang yang didlmnya terdapt 3 balok kayu dan di
atas kandang diberikan pisang. Simpanse mencoba
meraih pisang dan tdk terjangkau . Dr proses itu
simpance memahami hub dia, balok dan pisang.
Simpance menyusun balok agar bisa meraih pisang
49B. Teori Pemrosesan Informasi. Gagne
- Teori pemrosesan informasi merupakan teori
kognitif tentang belajar yang menjelaskan
bagaimana informasi diterima, disimpan, dan
dipanggil kembali dari otak, bahwa dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi,
untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan
keluaran dalam bentuk hasil belajar - Teori ini menggunakan analogi komputer yang
digambarkan sebagai manusia. Komputer memproses,
menyimpan dan mengingat
50SKEMA PEMROSESAN INFORMASI
Memori jangka panjang
- Pemrosesan
- awal
- Perhatian
- Perlu waktu
Stimulus Melihat Mendengar Meraba Membau Mencecap
recall
pengulangan
Memori jangka pendek
Lupa/hilang
Lupa/hilang
pengulangan
51REGISTER PENGINDRAAN
Pemrosesan awal 1. Perhatian 2. Perlu waktu
Stimulus Melihat Mendengar Meraba Membau mencecap
Lupa/hilang
Sesaat setelah stimulus diterima oleh indra, otak
segera memproses stimulus tsb. Gambaran yang ada
dalam otak (persepsi) tdk persis sama dengan yang
diterima oleh indra. persepsi merupakan
interpretasi seseorang thd stimulus yang telah
dipengaruhi oleh status mental, pengalaman masa
lalu, pengetahuan yang telah dimiliki, motivasi,
dll.
52Lanjutan teori pemrosesan informasi
Register pengindraan
stimulus
Proses awal
-
-
- Persepsi masuk dan berada dalam register
penginderaan - dalam waktu yang relatif singkat (tidak lebih
dari 2 detik). - Jika tidak ada pemrosesan lebih lanjut atau
terdesak - informasi baru, maka informasi akan hilang/lupa,
tetapi - jika ada pemrosesan lebih lanjut maka informasi
akan - masuk dan tersimpan dalam memori jangka pendek.
lupa/hilang
53SIFAT REGISTER PENGINDERAAN
- 1. KAPASITAS TERBATAS
- 2. WAKTU SANGAT SINGKAT (TDK LEBIH DARI 2
DETIK)
54PROSES AWAL
Pemrosesan awal
MEMORI jangka panjang
-
-
- 1. Perlu perhatian
- a. Pemusatan energi psikis terhadap obyek
tertentu - b. kadar kesadaran yang menyertai aktivitas yang
- sedang dilakukan
- 2. Perlu waktu untuk sampai dalam kesadaran
-
55HAL-HAL YANG MENARIK PERHATIAN
- 1. Sesuatu yang lain dari yang lain
- 2. Sesuatu yang mendadak datang atau yang
mendadak hilang - 3. Sesuatu yang menyangkut diri si subyek
56Implikasi dalam pembelajaran
- Agar informasi tidak hilang/lupa dilakukan
pemrosesan dengan membangkitkan perhatian, antara
lain - A. untuk komunikasi lisan
- 1.Mengulang
- 2.Mengeraskan suara
- 3.Memperlemah suara
- 4.Melambatkan suara
- 5.Pernyataan mohon diperhatikan !, ini
penting ! dll - B. Untuk komunikasi tulis 1.
pewarnaan
2. cetak tebal
3. cetak
miring, dll
57MEMORI JANGKA PENDEKShort Term Memory
Memori Jangka pendek
- Persepsi yang telah diproses ditransfer ke memori
jangka pendek - Memori jangka pendek kapasitasnya terbatas ( 5
9 bits (hal yang berbeda dlm satuan waktu
tertentu/ 10-20 menit) - Informasi yang masuk ke memori jangka pendek
dapat berasal dari register pengindraan atau dari
memori jangka panjang dan sering terjadi secara
bersamaan -
pengulangan
lupa
58 LANJUTAN MEMORI JANGKA PENDEK
-
- penyimpanan dilakukan dengan rehearsal
(mengucapkan secara berulangkali) -
- Jika dalam waktu 30 detik tidak ada pengulangan
maka informasi akan hilang/dilupakan - Semakin lama informasi berada dalam memori
jangka pendek semakin besar kesempatan untuk
masuk ke dalam memori jangka panjang
59Implikasi dalam pembelajaran
- 1. Tidak terlalu cepat dalam penyampaian
informasi satu ke yang lain (kesempatan
rehearsal, dan tidak terdesak informasi
berikutnya) - 2. Tidak terlalu banyak ide dalam satu kali
penyampaian, kecuali telah ada informasi pengait
dalam memori jangka panjang - 3. Memberikan waktu/kesempatan berfikir ketika
harus menjawab pertanyaan
60Memori jangka panjang
memori Jangka panjang
Pengulangan pengkodean
recall
61Lanjutan
- 1. Memori jangka panjang merupakan bagian dari
sistem memori untuk meyimpan informasi dalam
kurun waktu yang panjang dengan kapasitas yang
besar - 2. informasi yang telah tersimpan dalam memori
jangka panjang tidak pernah akan terlupakan.
Kemungkinan yang terjadi adalah kehilangan
kemampuan untuk menemukan kembali (recall)
62Mengapa lupa ?
- 1. Persepsi tidak diproses lebih lanjut
- 2. Informasi dalam memori jangka pendek tidak
ditranfer ke dalam memori jangka panjang - 3. Distorsi recall
- 4. Interferensi ( tercampur atau terdesak oleh
informasi lain)
63Mengapa ingat ?
- 1. Efek pertama (perhatian masih penuh) dan efek
terakhir (tidak terinferensi informasi lain) - 2. Belajar informasi baru lebih mudah bila
sebelumnya telah mempelajari hal serupa
64C. TEORI KONSTRUKTIVISTIK
-
-
- Dasar pandangan
- Perubahan kognitif hanya terjadi jika konsepsi-
konsepsi yang telah dimiliki sebelumnya diolah
melalui suatu proses ketidakseimbangan dalam
upaya memahami informasi baru - Menurut teori ini proses individu menghubungkan
dan mengasimilasikan pengetahuan/kecakapan/pengala
man yang telah dimilikinya dengan - pengetahuan/kecakapan/pengalaman baru sehingga
terjadi rubahan/perkem-bangan -
-
65 Prinsip teori kostruktivistik 1. pembelajaran
sosial, siswa belajar melalui interaksi dengan
orang dewasa dan teman sebaya yang lebih
mampu2. zona perkembangan terdekat, siswa
belajar konsep paling baik apa bila konsep itu
berada pada zona perkembangan terdekat
mereka3. pemagangan kognitif, siswa secara
bertahap memperoleh keahlian melalui
interaksinya dengan mereka yang telah menguasai
bidangnya4. scaffolding, siswa diberikan
tugas-tugas kompleks, sulit dan realistik
untuk kemudian diberikan bantuan secukupnya
untuk menyelesaikan tugas- tugas tersebut
66IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN
- Dasar pembelajaran adalah bahwa dalam diri siswa
sudah ada pengetahuan, pemahaman, kecakapan,
pengalaman tertentu - Melalui proses pembelajaran siswa menambah,
merevisi, atau memodivikasi pengetahuan,
pemahaman, kecakapan, pengalaman lama menjadi
pengetauan,pemahaman, kecakapan, pengalaman yang
baru ( proses konstruksi) - 3. Guru berperan memvasilitasi terjadinya proses
konstruksi
67Ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme
- Menekankan pada proses belajar bukan mengajar
- Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu
proses, bukan menekankan hasil - Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu secara
alami pada siswa - Mendorong siswa untuk melakukan penyeledikan
- Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja
dan pemahaman siswa - Memberi kesempatan pada siswa untuk membangun
pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan
pada pengalaman yang nyata
68Skema Pembelajaran Berdasar Teori Konstruktivistik
Siswa dengan pengetahuan, pemahaman, kecakapan,
pengalaman
struktur kognitif lama
peran guru menvalitasi terjadinya proses
kontruksi siswa
proses pembelajaran
Siswa menambah merevisi, memodivikasi pengetahuan,
pemahaman, kecakapan, pengalaman,
proses konstruksi
struktur kognitif baru
69MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN
70Pengertian motivasi
- Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada
perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION".
Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah
dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia
kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam
surat khabar, kerap pemberita menulis ayat "motif
pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita
fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong
sesuatu pembunuhan itu dilakukan.
71KASUS
- 1. Beberapa siswa tetap bersemangat mengikuti
pelajaran, sementara yang lain ingin pelajaran
segera berakhir - 2. Sebagian siswa bekerja keras mengerjakan
tugas, sementara yang lainnya asyik bermain - 3. Terdapat siswa tidak puas dengan nilai B
sementara yang lainnya cukup puas dengan nilai C
72Apa yang dimaksud motivasi belajar ?
-
- Motivasi belajar merupakan proses internal yang
mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan
perilaku belajar dalam rentang waktu tertentu -
- Motivasi belajar adalah kekuatan yang mendorong
seseorang untuk melakukan aktivitas belajar -
-
73Motivasi
- Apa yang ..............?
- membuat orang berbuat
- membuat orang tetap berbuat
- menetukan arah perbuatan
74APA URGENSI MOTIVASI BAGI KEPENTINGAN BELAJAR ?
- 1. Motivasi menentukan arah tindakan seseorang
dalam belajar ( analogi seperti kemudi mobil) - 2. Motivasi menentukan intensitas/kadar tindakan
seseorang dalam belajar ( analogi seperti mesin
mobil)
75Jenis motivasi meliputi apa saja ?
- 1. Dari segi sifat
- a. motivasi dasar ( dorongan untuk memenuhi
- kebutuhan dasar hidup manusia yang bersifat
biologis/jasmaniah) - b. motivasi sosial ( dorongan untuk memenuhi
kebutuhan sosial manusia ) - c. motivasi religius ( dorongan untuk memenuhi
kebutuhan religi )
76- 2. Dari segi sumber
- a. Motivasi internal, berfungsinya
motivasi karena bersumber dari - dalam diri individu
- b. Motivasi eksternal, berfungsinya
motivasi karena bersumber dari - luar diri individu
-
77Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi
belajar ?
- 1. Faktor internal
- a. kepribadian siswa
- b. kemampuan
- 2. Faktor eksternal
- a. karakteristik tugas
- b. insentif
- c. perilaku guru
- d. setting pembelajaran
78APA TUGAS GURU TERKAIT DENGAN MOTIVASI BELAJAR ?
-
- MEMBANGKITKAN MENGEMBANGKAN
- MEMELIHARA MENINGKATKAN
79BAGAIMANA CARANYA ?
- 1. Mengemukakan arti pentingnya hal yang
dipelajari - 2. Mengkaitkan materi dengan latar belakang
kehidupan siswa - Menimbulkan perasaan ingin tahu (penasaran)
- 4. penggunaan multi metode/media
- 5. mengemukakan tujuan ( jelas, penting,
- memungkinkan untuk dicapai)
80PRINSIP BELAJAR DAN IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN
81PENDEKATAN PEMBELAJARAN(CBSA)
- A. SIFAT CBSA
- CBSA bersifat NON dikotomis
- tetapi bersifat kontinum
-
82lanjutan sifat CBSA
tinggi
diskusi
Aktifitas siswa
ceramah
tinggi
aktivitas guru
rendah
83B. Rasional
- 1. Aktivitas dalam diri pelajar merupakan salah
satu unsur dari hakekat belajar - 2. Ragam pengalaman memperkuat efektivitas
belajar - 3. Keterlibatan dalam persoalan yang dipelajari
merupakan sumber motivasi belajar siswa - 4. Mengkonkritkan konsep abstrak sehingga
mempermudah untuk dipelajari - 5. Hasil belajar optimal memerlukan pengalaman
langsung dan motivasi internal
84C. Ciri ciri
- 1. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa
- 2. Guru berperan sebagai pembimbing dalam
mewujudkan terjadinya pengalaman belajar siswa - 3. Guru aktif melakukan tindakan pembelajaran
- 4. Siswa aktif melakukan tindakan belajar
85D. Idikator Kadar CBSA ( Mc. Keachie)
- 1. Keterlibatan siswa dalam menentukan tujuan
belajar pembelajaran - 2. Kadar afektif dalam belajar pembelajaran
- 3. Partisipasi siswa dalam belajar
pembelajaran - 4. Kohesivitas kelas
- 5. Perbuatan siswa yang salah/kurang relevan
- 6. Keterlibatan siswa dalam pengambilan
keputusan - 7. Jumlah waktu yang digunakan untuk
menanggulangi masalah siswa -
86E. Saran
HINDARI PENGGUNAAN
GUNAKAN
AKTIFITAS NON PRODUKTIF
AKTIFITAS PRODUKTIF
- Menulis
- Membaca
- Mengamati grafik
- Membuat laporan
- Meringkas
- Menafsirkan grafik
87Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP)
- 1. Arti Ketrampilan proses
- Yang dimaksud ketrampilan proses adalah
ketrampilan proses kerja ilmiah yang diperlukan
siswa untuk mengelola hasil belajarnya -
88 Lanjutan PKP
- 2. Macam Ketrampilan Proses
-
- a. Ketrampilan dasar
-
- b. ketrampilan lanjut (integratif)
-
89KETRAMPILAN PROSES DASAR
- 1) Mengamati (melihat, mendengar, meraba,
membau,mencecap) -
- 2) mengklasifikasi (mengelompokkan,
mengkontraskan, mencari persamaan, perbedaan
) - 3) Mengenterpretasikan ( menaksir, menyimpulkan)
-
90 Lanjutan ketrampilan proses dasar
- 4) Memprediksi ( emperkirakan kecenderungan)
- 5) menerapkan ( menggunakan ....)
- 6) mengkomunikasikan ( mempresentasikan,
- melaporkan, memperagakan, mendiskusikan)
91KETRAMPILAN PROSES LANJUT(Ketrampilan melakukan
penelitian)
- 1) mencari, menemukan, mengidentifikasi masalah,
merumuskan masalah - 2) mengidentifikasi variabel
- 3) merumuskan hipotesis
- 4) membuat instrumen
- 5) pengumpulan data
- 6) menganalisa data 7) menyimpulkan
92PENGERTIAN PEMBELAJARAN DENGAN PKP
-
-
- Suatu bentuk pembelajaran yang didalamnya
memberi pengalaman pada siswa dalam proses kerja
ilmiah
93SKEMA PKP DALAM PEMBELAJARAN
PENGETAHUAN SIKAP, NILAI, KETRAMPILAN
OUT PUT
PROSES
INPUT
KETRAMPILAN PROSES KERJA ILMIAH
MELAKUKAN PROSES KERJA ILMIAH
94RASIONAL
- 1. Iptek berkembang pesat, siswa tidak cukup
hanya mengandalkan apa yang diberikan di sekolah,
siswa perlu belajar diluar sekolah. Oleh
karenanya pembelajaran disekolah harus
mengembangkan kemauan dan kemampuan untuk
belajar. Siswa tidak hanaya bersifat konsumtif
tetapi juga produktif dalam bidang iptek
95Lanjutan rasional
- 2. Kebenaran ilmu pengetahuan bersifat
relatif, oleh karenanya perlu senantiasa
untuk dipertanyaakan dan diperbaharui - 3. Hasil belajar optimal memelukan pengaalaman
langsung dan motivasi internal
96CIRI CIRI PKP
- 1. Pembelajaran tidak hanya berorientasi pada
hasil tetapi juga berorientasi pada proses
(keterlibatan siswa dalam proses kerja ilmiah) - 2. Menampakkan aktivitas siswa dalam bentuk
ketrampilan kerja ilmiah - 3. Materi pembelajaran berupa bahan mentah
untuk selanjutnya diproses dalam pembelajaran
97PENDEKATAN LIFE SKILL
- 1. Arti life skill
- Yang dimaksud life skill adalah kecakapan
siswa dalam menghadapi persoalan hidup secara
wajar tanpa tertekan, dan secara proaktif dan
kreatif dapat mencari dan menemukan solusinya
98Macam Life Skills
Self Awareness
Personal Skills
Thinking Skills
General Life Skills
Social Skills
Life Skills
Academic Skills
Specific Life Skills
Vocational Skills
99Self Awareness
- Kesadaran
- Sbg. makhluk Tuhan
- Akan eksistensi diri
- Akan potensi diri
100- Kecakapan
- Menggali informasi
- Mengolah informasi
- Mengambil keputusan
- Memecahkan masalah
101- KECAKAPAN KOMUNIKASI LISAN
- KECAKAPAN KOMUNIKASI TULIS
- KECAKAPAN BEKERJASAMA
102Academic Skills
- kecakapan
- mengidentifikasi variabel
- menghubungkan variabel
- merumuskan hipotesis
- melaksanakan penelitian
103Lanjutan macam life skills
Kecakapan dalam bidang pekerjaan tertentu
104Life Skills dalam Jenjang Pendidikan
SMK
VOCATIONAL LIFE SKILLS
ACADEMIC LIFE SKILLS
SMU
GENERAL LIFE SKILLS
TK/SD/SMP
105Contoh pengintegrasian komponen life skills dalam
silabus
- Standar kompetensi
- siswa mampu menulis berbagai jenis wacana,
surat, dan isi ringkas suatu bacaan
106Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
- Kompetensi dasar
- Siswa mampu
- menggunakan EYD
- menggunakan kalimat efektif
- membuat berbagai surat resmi
107Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
- Materi Pokok
- macam dan karakteristik surat
- surat undangan
- surat penawaran
- surat perijinan
- surat permohonan
108Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
- Pengalaman belajar
-
- 1. Masing-masing siswa mengumpulkan sedikitnya
4 macam surat -
- ketrampilan
- menggali informasi, sadar akan eksistensi
diri, dan sadar akan potensi diri
109Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
- 2. siswa berdiskusi kelompok untuk menentukan
karakteristik setiap macam surat - Ketrampilan
- mengolah informasi, bekerjasama, berkomunikasi
lisan, berkomunikasi tulis, mengambil keputusan
110Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
- 3. siswa presentasi hasil diskusi kelompok
- ketrampilan
- berkomunikasi lisan
111Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
- 4. Siswa menyimpulkan tentang karakteristik
setiap macam surat - ketrampilan
- mengambil keputusan
112Lanjutan contoh pengintegrasian komponen life
skills dalam silabus
-
- 5. Masing-masing siswa mempraktekkan membuat
salah satu macam surat - Ketrampilan
- Komunikasi lisan, kesadaran akan eksistensi
diri, kesadaran akan potensi diri
113KESULITAN BELAJAR
1141. ARTI KESULITAN BELAJAR
- Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang
ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam
mencapai tujuan belajar baik yang disadari,
tidak disadari, bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosiologis.
1152. CIRI-CIRI KESULITAN BELAJAR
- hasil belajar dibawah passing grade
- hasil belajar dibawah potensi yang dimilikinya
- hasil belajar tidak sebanding dengan usahanya
- lambat dalam melakukan tugas belajar
116Lanjutan ciri-ciri kesulitan belajar
- menunjukkan sikap yang kurang/tidak wajar
(misalnya acuh tak acuh, menentang,
berpura-pura ) - Menunjukkan prilaku yang kurang/tidak wajar (
misalnya membolos, sering datang terlambat,
tidak mengerjakan tugas - Menunjukkan gejala emosional yang tidak/kurang
wajar ( misalnya mudah marah, mudah
tersinggung, murung )
1173. LATAR BELAKANG KESULITAN BELAJAR
- a. Faktor intern
- 1) Kelemahan fisik
- a) Kurang berfungsinya panca indera
- b) Sakit
- c) Cacat tubuh/pertumbuhan yang kurang
sempurna
118Lanjutan latar belakang kesulitan belajar
- 2) Kelemahan mental baik bawaan maupun
- pengalaman (misal IQ rendah, gangguan
mental) - 3) Kelemahan emosional (misalnya immaturity,
pobia) - 4) Kebiasaan dan sikap yang salah ( misalnya
bamyak melakukan tindakan yang tidak relefan,
sering bolos, sering tidak masuk) - 5) Tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan
dasar yang diperlukan
119Lanjutan latar belakang kesulitan belajar
- b. Faktor eksternal
- 1) kurikulum yang tidak sesuai dengan
karakteristik siswa - 2) kelemahan dalam sistem instruksional
- 3) terlampau berat beban belajar
- 4) sering pindah sekolah
- 5) kelemahan dalam lingkungan keluarga
- 6) terlampau banyak kegiatan di luar kelas
120PENDEKATAN THD KESULITAN BELAJAR
- Kesulitan belajar bukan hanya masalah
instruksional-paedagogis tetapi juga masalah
psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari
aspek psikologis terutama gangguan kepribadian
dan penyesuaian diri oleh karena itu bantuan yang
diberikan disamping bersifat instruksional-paedago
gis juga diperlukan bantuan psikologis yang
bersifat terapiutik.
121TEKNIK PENGUNGKAPAN KESULITAN BELAJAR
- Observasi
- Tes hasil belajar
- Tes diagnostik
- Tes bakat/minat
- Angket/kuesioner
122UPAYA PENANGANAN KESULITAN BELAJAR
- Penanganan secara instruksional paedagogis
- a. pembelajaran ulang
- b. program pengayaan
- c. pembelajaran individual
- d. penyediaan pelajaran pilihan
- 2. Penangan secara psikologis melalui layanan BP
yang bersifat terapiutik
123Kurikulum Pembelajaran
124A. Pengertian Kurikulum
- 1. Secara etimologis
- a. kurikulum berasal dari kata curere (bhs.
Latin) - yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh
pelari - b. kurikulum berasal dari kata chariot (bhs.
Yunani) yang berarti kereta pacu yang membawa
seseorang dari start sampai finish -
125Lanjutan pengertian kurikulum
- 2. Secara terminologis
- a. Kurikulum dalam arti sempit
- kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh untuk mencapai program/tingkat
pendidikan tertentu -
- kurikulum dalam arti sempit memunculkan
istilah kegiatan kurikuler,
ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler
126Lanjutan pengertian kurikulum
- b. kurikulum dalam arti luas
- kurikulum adalah seperangkat pengalaman yang
diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
pendidikan tertentu - Menurut UU No 20 Th 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
127B. KOMPONEN KURIKULUM
- 1. Tujuan
- Tujuan sebagai komponen dari kurikulum berupa
kemampuan/kompetensi yang diharapkan dikuasai
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran - kejelasan rumusan tujuan penting karena
digunakan sebagai dasar dalam menentukan
materi, bentuk kegiatan, sarana, organisasi,
dan evaluasi
128Lanjutan komponen kurikulum
- 2. Komponen isi/materi
- isi/materi berupa bahan yang harus diajarkan
oleh guru/ dipelajari oleh siswa - Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah terkait
dengan - a. kedudukan umum, akademik, profesi/vokasi
- b. sifat materi kognitif, afektif,
psikomotorik - c. urutan mudah-sukar, kronologis, deduktif
induktif - d. sumber materi benda, tempat, orang, barang
cetakan -
-
129Lanjutan komponen kurikulum
- 3. Komponen strategi
- Komponen strategi berupa bentuk kegiatan/ pe
- ngalaman yang diperlukan ( tanya jawab,
- diskusi, eksperimen, observasi, simulasi
dll.) - 4. Komponen organisasi
- Komponen organisasi berupa model penyusunan
- dan penyajian isi/materi
130Lanjutan komponen kurikulum
- a. Terpisah (subject centered curiculum)
- materi disusun dan disampaikan dalam bentuk mata
pelajaran-mata pelajaran yang terpisah antara
satu dengan yang lain - b. Gabungan (broad field curiculum)
- materi disusun dan disampaikan dalam bentuk
bidang studi yang merupakan gabungan dari materi
yang serumpun/sejenis
131Lanjutan komponen kurikulum
- c. Terpadu (integrated curiculum)
- materi disusun dan disampaikan dalam bentuk
kegiatan yang bersifat wholistik - 4. Komponen evaluasi
- Komponen evaluasi berupa kegiatan mengetahui
- proses dan hasil pembelajaran yang menyangkut
- efektifitas, efisiensi, relevansi, dan
produktifitas
132C. ASAS KURIKULUM
-
- 1. asas filosofis
- 2. asas sosio-kultural-religius
- 3. asas psikologis
- 4. asas perkembangan IPTEK
133D. PRINSIP KURIKULUM
- 1. Prinsip relefansi
- kesesuaian antara kurikulum dengan
- dunia kerja, perkembangan masyarakat, lingkungan
kehidupan siswa, serta kesesuaian antara tujuan
isi pengalaman - evaluasi
134Lanjutan prinsip kurikulum
- 2. Prinsip efektifitas
- kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan
- targetnya.
-
- dalam rangka mencapai efektifitas dapat
dilakukan dengan - penataran, pemilihan dan penggunaan
- media yang tepat.
135Lanjutan komponen kurikulum
- 3. Prinsip efisiensi
- kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan
- tenaga, biaya, waktu yang digunakan
- 4. Prinsip kesinambungan
- kesinambungan antar tingkat pendidikan
(vertikal), antar materi (horisontal)
136Lanjutan komponen kurikulum
- 5. Prinsip fleksibelitas
-
- memungkinkan untuk dapat disesuaikan dengan
sikon pada saat pelaksanaannya
137E. TUGAS GURU DALAM BIDANG KURIKULUM
- 1. Merencanakan kegiatan
belajar-pembelajaran ( tujuan materi
pengalaman/strategi evaluasi) - 2. Melaksanakan kegiatan belajar -
pembelajaran - 3. Melakukan evaluasi kegiatan belajar -
pembelajaran