Recognition - PowerPoint PPT Presentation

1 / 35
About This Presentation
Title:

Recognition

Description:

1-D (signal processing), 2-D (image processing, multidimensional signal. Decision Making ... (jumlah iterasi, beda pusat kluster lama dan baru, tidak ada piksel pindah ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:280
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 36
Provided by: yudhogir
Category:
Tags: lama | recognition

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Recognition


1
Recognition Interpretation
  • Prof.Dr. Aniati Murni (R 1202)
  • Dina Chahyati, MKom, (R 1226)
  • Fakultas Ilmu Komputer
  • Universitas Indonesia

2
Perancangan Sistem Pengenalan Pola
  • Domain-specific knowledge
  • Acquisition and Representation
  • Data acquisition
  • TV camera, Ultrasound, Multispectral scanner,
    X-Ray, MRI
  • Preprocessing
  • 1-D (signal processing), 2-D (image processing,
    multidimensional signal
  • Decision Making
  • Template matching, statistical PR, syntactic PR,
    artificial neural network, fuzzy logic, expert
    system, knowledge- based system

3
Pattern Recognition and Applications
Problem Input Output 1. Speech
recognition Speech waveform Spoken
words, Speaker identity 2. Non-destructive
Ultrasound, Acoustic Type and location of
testing emission waveform flaw 3. Natural
resources Multispectral images, Type of
land-cover identification SAR radar
images objects 4. Character recognition Optical
scanner images Alphanumeric char 5. Blood-cell
identification and Slides of blood sample, Types
of cells counting microsection of tissue 6.
Detection of flaws (PC Visible Infrared
Acceptable / Unaccep- boards, IC masks,
textile) images table flaws 7. Robotics 3-D
scenes Object identification
4
Tiga pendekatan proses pengenalan dan
interpretasi yang dibahas
  • Clustering (unsupervised classification)
  • Memasukkan suatu pola yang diamati ke suatu kelas
    pola yang belum diketahui dan disebut sebagai
    kluster pola
  • Classification (supervised classification)
  • Melakukan identifikasi suatu pola yang diamati
    sebagai anggota dari suatu kelas pola yang sudah
    diketahui
  • Pattern Matching
  • Mencocokkan atau membandingkan obyek-obyek yang
    dikandung dalam suatu citra dengan template /
    deskriptor obyek yang telah diketahui

5
Metode Pengambilan Keputusan
  • Bila adalah suatu n-D
    vektor pola dan M adalah jumlah kelas pola
    , maka masalah utama pada teori
    keputusan di bidang pengenalan pola adalah
    mendapatkan sejumlah M aturan keputusan
  • dengan suatu sifat
  • Bahwa bila suatu pola merupakan anggota suatu
    kelas
  • pola , maka
  • Garis batas keputusan (decision boundary) antara
    kelas
  • dan dapat dinyatakan dengan


6
Clustering - Unsupervised Classification (1)
  • Pengertian pendekatan unsupervised (tanpa
    pengarahan) tidak ada bantuan dari expert (tanpa
    pelatihan)
  • Informasi yang tersedia jumlah kluster
  • Pengelompokan dilakukan sepenuhnya berdasarkan
    karakteristik data

7
Clustering Feature Space Diagram (2)
  • Penggambaran kluster pada diagram ruang ciri

8
Clustering Obyek berbagai warna (3)
  • Penggambaran kluster obyek berbeda warna

9
Clustering Obyek Monokrom (4)
  • Penggambaran kluster obyek monokrom

10
Clustering Chernoffs Faces (5)
  • Penggambaran kluster dengan representasi
    Chernoffs faces of wood, cloud, sand, and snake
    skin based on average texture measures

Wood Cloud Sand
Snake Skin
11
Clustering K-Mean Method (6)
  • K-Mean Clustering
  • Menentukan jumlah kluster yang diingini
  • Memberikan nilai awal pusat-pusat kluster secara
    acak
  • Untuk seluruh piksel citra lakukan proses
    berikut
  • Masukkan piksel ke kluster dengan pusat terdekat
  • Hitung pusat-pusat kluster yang baru
  • Cek stopping criteria (jumlah iterasi, beda pusat
    kluster lama dan baru, tidak ada piksel pindah
    kluster lagi sudah stabil)
  • Bila stopping criteria belum dipenuhi, kembali ke
    butir (3) bila criteria sudah dipenuhi ke butir
    (7).
  • Stop

12
Classification Pendekatan Supervised
  • Pengertian pendekatan supervised (dengan
    pengarahan) disediakan pakar untuk mengarahkan
    atau memberi informasi atau pengetahuan tentang
    obyek-obyek yang ada
  • Bantuan pakar dimanifestasikan dalam bentuk
    pemilihan sampel untuk pelatihan (training sample
    set)
  • Training sample set terdiri dari contoh-contoh
    pola dengan kategori / kelas obyeknya yang akan
    digunakan untuk melatih sistem
  • Dari training sample set dapat diestimasi
    ukuran-ukuran karakteristik / ciri obyek yang
    akan membantu proses pengenalan obyek

13
Classification Pendekatan Geometrik (1)
  • Plot training sample set pada diagram ruang ciri

Pola X
14
Classification Pendekatan Geometrik (2)
  • Disebut dengan pendekatan geometrik karena
    menggunakan aturan keputusan berdasarkan jarak

Euclidean Distance
15
Classification Pendekatan Geometrik (3)
  • Klasifikasi Citra dengan Pendekatan Geometrik
    Minimum-distance Classifier
  • Suatu pola X akan dimasukkan ke kelas obyek 3,
    padahal secara visual jelas bahwa pola tersebut
    harusnya masuk ke kelas obyek 1.
  • Kelemahan tersebut terjadi karena aturan
    pengambilan keputusan tidak memperhatikan
    parameter varian dari distribusi sebaran X . Hal
    ini bisa diperbaiki dengan menggunakan
    Mahalanobis distance atau menggunakan
    klasifikasi citra dengan pendekatan statistik
    (Gaussian Maximum-likelihood Classifier).

16
Klasifikasi Citra Pendekatan Statistik (1)
  • Pengertian posterior dan prior probability serta
    probability density function pada statistik
  • Aturan keputusan pada klasifikasi citra
    berdasarkan pendekatan statistik

posterior prior probability
nilai tetap probability
probability density untuk suatu
(bobot) function X yang diamati
17
Klasifikasi Citra Loss Function (2)
  • Menggambarkan besarnya kerugian (loss) bila
    terjadi kesalahan memasukkan suatu pola yang
    diamati ke kelas obyek yang benar
  • Bila suatu pola X yang sebenarnya termasuk obyek
    kelas tapi dinyatakan menjadi anggota kelas
    obyek , maka loss dan average
    loss conditional average loss (kesalahan
    memasukkan ke kelas obyek )
  • Dengan rumus dinyatakan sebagai

nilai sama untuk semua j
18
Klasifikasi Citra 0-1 Loss Function (3)
  • Bayes Classifier keputusan diambil berdasarkan
    minimum loss, yaitu dengan meminimumkan total
    average loss
  • Untuk mempermudah perumusan diambil fungsi 0-1
    loss function
  • bila (artinya )
  • bila (artinya )
  • Sehingga
  • Meminimumkan dapat dilakukan dengan
    memaksimumkan

19
Klasifikasi Citra Bayes Classifier
  • Aturan keputusan Bayes Classifier menjadi
  • Masukkan suatu pola X ke kelas obyek bila
    dipenuhi syarat
  • dengan
    dan

20
Gaussian Maximum-Likelihood Classifier (1)
  • Merupakan Bayes Classifier untuk Gaussian pattern
    classification, dimana diasumsikan bahwa
    distribusi nilai piksel pola X pada setiap kelas
    obyek memenuhi model densitas Gaussian
  • Dibandingkan dengan Minimum-Distance Classifier
    berdasarkan jarak Euclidean, kesalahan
    klasifikasi dapat diperbaiki karena menggunakan
    parameter estimasi tidak hanya mean tapi juga
    varian yang dihitung dari training sample set
    (set sampel pembelajaran)

21
Gaussian Maximum-Likelihood Classifier (2)
  • Konsep ini dapat digambarkan dengan diagram
    densitas probabilitas versus nilai intensitas
    pola X
  • Dengan Minimum-Distance Classifier, Xo akan
    dikategorikan ke kelas sedangkan dengan
    Gaussian Maximum-Likelihood secara benar akan
    dimasukkan ke kelas

22
Langkah-Langkah Supervised Classification (1)
  • Interpretasi citra secara visual oleh expert,
    biasanya dibantu dengan peta ground truth
  • Diketahui adanya 5 kelas obyek Hhutan, Aair,
    Tpertanian, Kperkebunan, dan Mpermukiman

23
Langkah-Langkah Supervised Classification (2)
Contoh Proses Pemilihan Training Sample Set
Sampel daerah hutan Sampel daerah air Sampel
daerah awan
24
Langkah-Langkah Supervised Classification (3)
  • Contoh berkas training sample set yang diperoleh
  • Posisi piksel Nilai intensitas Kode kategori
  • x y piksel
    obyek
  • 30 45 10
    A
  • 31 45 12
    A
  • . . .
    .
  • 120 60 40
    H
  • 119 60 45
    H
  • . . .
    .
  • 90 95 180
    M
  • dan seterusnya

25
Langkah-Langkah Supervised Classification (4)
  • Menghitung statistik kelas obyek berdasarkan
    informasi training sample set yang selanjutnya
    akan digunakan sebagai estimator dalam proses
    pengenalan
  • Dihitung mean ( ) dan standard deviation ( )
    untuk setiap kelas obyek ( ). Dari contoh
    akan diperoleh pasangan estimator

26
Langkah-Langkah Supervised Classification (5)
  • Penentuan aturan keputusan (decision rules)
  • Pemilihan metode-nya dan penghitungan nilainya
    untuk setiap kelas obyek
  • Berdasarkan nilai fungsi aturan keputusan untuk
    setiap kelas obyek suatu keputusan akan diambil,
    dimana suatu piksel akan dimasukkan ke kategori
    kelas obyek yang mana

27
Langkah-Langkah Supervised Classification (6)
  • Bila aturan keputusan yang akan diambil adalah
    berdasarkan jarak Euclidean
  • Untuk citra 1-D (hanya satu citra) maka jarak
    Euclidean antara suatu piksel x dengan mean (
    ) kelas obyek ( ) merupakan suatu harga
    selisih antara intensitas piksel tersebut dengan
    intensitas rata-rata setiap kelas obyek
  • Akan diperoleh 5 harga , masing-masing
    jaraknya terhadap kelas obyek A, H, K, T, dan M
  • Piksel x akan dimasukkan ke kelas obyek dengan
    terkecil.

28
Langkah-Langkah Supervised Classification (7)
  • Bila aturan keputusan yang akan diambil adalah
    berdasarkan probabilitas densitas Gaussian
  • Untuk citra 1-D (hanya satu citra) maka untuk
    setiap kelas dapat dihitung fungsi probabilitas
    densitasnya, yaitu
  • Untuk suatu piksel x akan diperoleh M nilai
    dimana M adalah jumlah kelas obyek
  • Piksel x akan dimasukkan ke kelas obyek dengan
    terbesar

29
Confusion-Table (Classification Accuracy)
  • Baris merupakan hasil klasifikasi menurut metode
    yang digunakan
  • Kolom merupakan hasil klasifikasi menurut
    ground-truth atau citra acuan
  • Contoh
  • Obyek-1 Obyek-2 Obyek-3
  • Obyek-1 87 5 0
  • Obyek-2 0 40 0
  • Obyek-3 13 5 100

30
Object Recognition
  • Yang akan dibahas
  • Berdasarkan template matching dengan metode cross
    correlation (sudah dibahas)
  • Berdasarkan bentuk region regional descriptor
    (sudah dibahas)
  • Berdasarkan ciri bentuk obyek dengan metode Hough
    transform

31
Object Recognition Shape Matching (1)
  • Shape matching dengan Hough transform untuk
    mendeteksi obyek-obyek berbentuk lingkaran
  • Circle Equation
  • Circle center (r0,c0)
  • Circle radius d

(r0,c0) (r,c)
d
32
Object Recognition Shape Matching (2)
  • Voting Algorithm
  • Menggunakan array accumulator Ar0.c0.d
  • Informasi edge yang berada pada lingkaran
    (r0.c0.d) akan diakumulasikan pada akumulator
    yang sama
  • Diperlukan suatu nilai ambang pendukung
    akumulator (akumulator dengan pendukung yang
    kecil dapat dikatakan tidak cukup untuk membentuk
    suatu bentuk lingkaran)
  • Akumulator dengan anggota yang cukup banyak
    (diatas nilai ambang) dianggap merupakan lokasi
    lingkaran yang terdeteksi dengan (r0.c0.d)

33
Object Recognition Shape Matching (3)
  • Voting Algorithm
  • for all edge pixels at (r,c) do
  • for each possible value of d do

34
Object Recognition Shape Matching (4)
  • Voting Algorithm
  • Obyek lingkaran yang betul ada pada citra adalah
    lingkaran dengan garis solid, sedangkan
    lingkaran-lingkaran dengan garis dash adalah
    possible lingkaran yang melalui edge dengan
    (r0.c0.d) . Bila bukan obyek lingkaran yang ada
    pada citra, maka voting pada Ar0.c0.d
    bersang-kutan jumlahnya akan kecil
  • semua lingkaran melalui piksel edge (r,c)

35
Object Recognition Shape Matching (5)
  • Hasil pada citra studi kasus
  • Ada satu obyek lingkaran kecil yang tidak
    berhasil terdeteksi. Hal ini disebabkan karena
    jumlah voting masih dibawah nilai ambang yang
    diambil. Kalau nilai ambang diperlunak,
    kemungkinan lingkaran kecil tersebut terdeteksi
    tapi lingkaran palsu lainnya juga akan muncul
    sebagai obyek.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com