Title: teknologi lemak dan minyak (fat and oil technology
1TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK (FAT AND OIL
TECHNOLOGY)
- PENDAHULUAN
- KEPENTINGAN LEMAK DAN MINYAK BAGI KEHIDUPAN
- NUTRITIONAL FUNCTION
- SUMBER ENERGI /KALORI
- NONKALORI ? (KOMPONEN MEMBRAN SEL,
- PELARUT VITAMIN, SUMBER ASAM LEMAK
- ESENSIAL)
- 2. NON-NUTRITIONAL FUNCTION
- SENSORY CHARACTERISTIC) ? FLAVOUR,
TEXTURE - HEAT TRANSFER MEDIUM
-
2- LEMAK DAN MINYAK DUNIA
- gt 70 DARI LEMAK PANGAN DARI NABATI
- PRODUKSI MENINGKAT DENGAN TAJAM SEBAGAI
RESPON DARI - - PENAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK
- - PENINGKATAN KUALITAS HIDUP
- - PENINGKATAN DAYA GUNA LEMAK DAN
- MINYAK
3SUMBER LEMAK DAN MINYAK
- TANAMAN (NABATI)
- A. KELOMPOK TANAMAN PALAWIJA
- (JAGUNG, KEDELAI, KACANG TANAH, BIJI
- MATAHARI DLL)
- B. KELOMPOK. TANAMAN TAHUNANAN
- ( KELAPA SAWIT, KELAPA, OLIVE)
- C. KEL. BIJI2AN TANAMAN TAHUNANAN
- (CACAO, INTI SAWIT, KAPAS, KEMIRI DLL)
42. HEWANI A. HEWAN PELIHARAAN (
LEMAK SUSU SAPI, SAPI, LEMAK DAGING
SAPI, DOMBA DLL) B. HASIL LAUT (
MINYAK IKAN PAUS, IKAN SARDINE DLL)
5PENGGUNAAN LEMAK DAN MINYAK
- 1. KELOMPOK PANGAN
- SHORTENING INDUSTRY
- MARGARINE INDUSTRY
- LIQUID OIL INDUSTRY
- BUTTER INDUSTRY
- FOOD INDUSTRY
-
- 2. KELOMPOK NON-PANGAN
- INDUSTRI SABUN
- INDUSTRI OBAT2AN
- INDUSTRI CAT
- INDUSTRI LAINNYA
- (RUBBER, PLASTICK POLIMER
- INDUSTRI KOSMETIK
- INDUSTRI BIODISEL
6KLASIFIKASI LEMAK DAN MINYAK
- BERDASARKAN KEGUNAAN PADA INSDUSTRI PEMAKAI LEMAK
DAN MINYAK - 1. KELOMPOK LEMAK SUSU (MILK FAT GRUP)
- DARI HEWAN PELIHARAAN DAN MEMPUNYAI KOMPOSISI
YG HAMPIR SAMA UTK SETIAP SUMBER - (EX BUTTER MILK OF COW, GOAT, )
- KOMPOSISI
- - ASAM LEMAK DENGAN BM RENDAH DALAM
- JMLAH YG BESAR CTH ASAM BUTIRAT (3,5)
- - AS LEMAK JENUH CTH MIRISTAT, PALMITAT,
STEARAT (45 50) - - ASAM LEMAK TIDAK JENUH (OLEAT) ?
(30-40) - - IODINE NUMBER (BILANGAN IODINE) ? 32 -
37
7- 2. KEL. ASAM LAURAT (LAURIC ACID ROUP) HASIL
DARI PENGOLAHAN TANAMAN PALMA (EX KELAPA,
PALM KERNEL)KOMPOSISI - KANDUNGAN AS. LAURAT
YANG TINGGI (40 - 50) - - AS.LEMAK JENUH LAINNYA C 8,10,14,16.18
(KECIL) - - AS. LEMAK TIDAK JENUH OLEAT DAN LINOLEAT
(SEDIKIT) - - BM. RENDAH ----- gt TITIK CAIR RENDAH
- - PENGGUNAAN ( MEDIA PENGGORENGAN, INDUSTRI
SABUN, - KOSMETIK
DLL) - - PRODUKSI TINGGI ----gt RELATIF LEBIH MURAH
DARI KEL. MILK -
FAT - ? IN 7,5 - 10
8- 3. KEL. LEMAK SAYURAN (VEGETABLE BUTTER
GROUP) ----gt CTH COCOA BUTTER KOMPOSISI
AS.LEMAK BM. RENDAH ( .gt50 ) C14,16,18
TRIGLISERIDA DARI ASAM LEMAK JENUH ( OLEO
- PALMITO STEARIN, OLEODISTEARIN)
- AS.LEMAK OELAT DAN LINOLEAT (SEDIKIT)-? IN
33 44 - INDUSTRI FARMASI DAN MAKANAN
- RELATIF LEBIH MAHAL DARI KEL. ASAM LAURAT
- 4. KEL. LEMAK HEWAN (ANIMAL FAT GROUP) (EX
LARD DR LEMAK BABI , TALLOW DR SAPI)KOMPOSISI
AS. LEMAK JENUH C16 DAN 18 DG BM. TINGGI
DOMINAN (40-50) - TRIGLISERIDA TIDAK JENUH OLEAT DAN
LINOLEAT (SEDIKIT) BERBENTUK PADAT PADAT PADA
SUHU KAMAR
9- 5. KEL. ASAM LEMAK OLEAT-LINOLEAT
- ? BIJI KAPAS, KACANG TANAH, JAGUNG, KELAPA
SAWIT, OLIVE, BIJI BUNGA MATAHARI - MERUPAKAN KELOMPOK YANG PALING BANYAK
DITEMUKAN DAN SANGAT BERVARIASI DALAM KOMPOSISI
DAN KARAKTERISTIK DARI MASING-MASING SUMBER
DIDOMINASI OLEH ASAM LEMAK TIDAJ JENUH (OLEAT DAN
LINOLEAT ( LEBIH DARI 70) DAN SISANYA AS.
LEMAK JENUH SEHINGGA TRIGLISERIDANYA CAMPURAN
HAMPIR TIDAK ADA AS. LEMAK TIDAK JENUH LINOLENAT
----gt KERUSAKAN FLAVOR (FLAVOR REVERSION)
BERBENTUK CAIR PADA SUHU KAMAR DAN COCOK UNTUK
DAERAH DINGIN (WARM CLIMATE) PEMAKAIAN
TERBESAR ADALAH UNTUK EDIBLE OIL (MEDIA
PENGGORENGAN, MARGARIN, SHORTENING DLL)
10- 6. ERUCIC ACID GROUP ? 221
- rapeseed oil, mustard seed oil
- 7. LINOLENIC ACID GROUP
- linseed oil ? Bil iod 177,
- soybean oil ? Bil iod 120 -141
- 8.CONJUGATED ACID GROUP
- tung oil -? Bil Iod 160 175
- 9. MARINE OILS -? whale n sardine
- BJ ? 0,91 0,92 Bil iod 110 135
- 10. HIDROXY ACID OILS -? castor oil
11STUKTUR DAN KOMPOSISI LEMAK MINYAK
- LEMAK DAN MINYAK MERUPAKAN SENYAWA YG TIDAK
LARUT DALAM AIR YG BERASAL DARI TANAMAN DAN HEWAN
YG MENGANDUNG SENYAWA TERBESAR ESTER ASAM LEMAK
DG GLISEROL ATAU TRIGLISERIDA.
O H2 - C - O
C - R1 (asam lemak)
O H - C - O C - R2 (asam lemak)
O H2 - C - O
C - R3 (asam lemak)
94 96 dari BM merupakan BM
dr asam lemak 4 6 adalah dari BM gliserol
KARAKTERISTIK TRIGLISERIDA SANGAT TERGANTUNG
KEPADA ASAM LEMAK PENYUSUNNYANYA
LEMAK (FAT)? TG YG BERBENTUK PADAT /SEMI PADAT
PD TEMPRTR RUANG. MINYAK (OIL) -? TG YANG
BERBENTUK CAIR PADA TEMPERATUR RUANG
12ASAM LEMAK
- 1. ASAM ORGANIK YANG MEMILIKI GUGUS KARBOKSIL
TUNGGAL DAN EKOR HIDROKARBON YANG PANJANG. (
ATOM C 4 36) - 2. TERIKAT PADA BERBAGAI KELAS LIPID
- 3. DITEMUKAN DALAM 2 BENTUK
- 1. ASAM LEMAK JENUH (SATURATED FATTY ACID/
SFA) -
- CH3 CH2 CH2 CH2 - .. COOH
- 2. ASAM LEMAK TIDAK JENUH (UNSATURATED
FATTY ACID/ UFA) - CH3 CH2 CH CH CH2 ..COOH
- 3. PEMBEDA MASING-MASING ASAM LEMAK
- 1. JUMLAH ATOM KARBON
- 2. ADA ATAU TIDAK IKATAN RANGKAP
- - JUMLAH IKATAN RANGKAP
- - POSISI IAKATAN RANGKAP (TERKONYUGASI
ATAU TIDAK)
13(No Transcript)
14CONTOH BEBERAPA ASAM LEMAK JENUH
- NAMA UMUM SIMBOL STRUKTUR
T. LEBUR ( Co ) - A.ASETAT 2 0 CH3-COOH
-16,6 - A.BUTIRAT 4 0 CH3-(CH2)2-
COOH -7,6 - A.KAPROAT 6 0 CH3-(CH2)4-
COOH -1,5 - A.KAPRILAT 8 0 CH3-(CH2)6
COOH 16,7 - A.KAPRAT 10 0 CH3-(CH2)8-
COOH 31,5 - A.LAURAT 12 0
CH3-(CH2)10-COOH 44 - A.MIRISTAT 14 0
CH3-(CH2)12-COOH 54 - A.PALMITAT 16 0
CH3-(CH2)14-COOH 63 - A.STEARAT 18 0
CH3-(CH2)16-COOH 70
15ASAM LEMAK TIDAK JENUH (UFA)
- MONOSATURATED
-
- C14H26 O2 MYRISTOLEIC (9- tetradecenoic)
14 1 9 - (animal milk fat)
- C16 H30 O2 PALMITOLEIC (9-hexadecenoic)
16 1 9 33 ( amf, seed fats,
beef) - C18 H34 O2 OLEIC (9-octadecenoic)
18 1 9 13 (vegetable
oil, af) - C20 H38O2 GADOLEIC (9-eicosenoic)
20 1 9 - (marine
oil) - C22 H42 O2 ERUCIC (13-docosenoic)
22 1 13 33,5 (mustard oil) - POLYUNSATURATED
- C18 H32 O2 LINOLEIC (9,12 octadecadienoic
18 2 9,12
- 5 - C18 H30 O2 LINOLEIC (9,12,15 octadecatrienoic)
18 2 9,12,15 -
11 - C20 H32 O2 ARACHIDONIC (5,8,11,14
eicosatetranoic) 204 5,8,11,14
- 50 - C22 H34 O2 CLUPANODONIC (4,8,12,15,19
docosapentanoic) 225 4,8,12,15,19 - -
16ASAM LEMAK YG TIDAK UMUM
- RICINOLEAT ACID ( 12 HYDROXY 9
OCTADECENOIC) ? castor oil (m. jarak) - CH3 (CH2)2 CH2 CH2 CH2 CH CH2 CH
CH (CH2)7 COOH -
OH - ELEOSTEARIC ACID (9,11,13, OCTADECA TRIENOIC)
? TUNG OIL
CH3 (CH2)2 CH2 CH CH CH2 CH CH CH
(CH2)7 COOH
17AS. LEMAK POLY US LAINNYA
-
- ? SERING TERDAPAT PADA MARINE OIL
- EPA ? C20 PENTANOIC
- DPA ? C22 PENTAENOIC
- DHA ? C22 HEXAENOIC
- SCOLIODONIC ? C24 PENTAENOIC
- NISINIC ? C24 HEXAENOIC
- MOROTIC ? C18 TETRAENOIC (4,8,12,15)
18TRIGLISERIDA (TRI ASIL GLISEROL) / TAG
TRIGLISERIDA ? MERUPAKAN HASIL KONDENSASI DARI
MOL GLISEROL DG 3 MOL ASAM LEMAK YG MENGHASILKAN
3 MOL AIR DAN 1 MOL TRIGLISERIDA
O H2 - C - O
C - R1 O H -
C - O C - R2
O H2 - C - O C - R3
H2 C OH H - C - OH H2 C - OH
R1 - COOH R2 COOH R3 - COOH
3 H2O
GLISEROL 3. MOL ASAM LEMAK
TRIGLISERIDA 3. MOL AIR
KARAKTERISTIK TRIGLISERIDA SANGAT TERGANTUNG
KEPADA ASAM LEMAK PENYUSUNNYANYA -? (PADAT ATAU
CAIR)
R1 R2 R3 ? TRIGLISERIDA SEDERHANA R1 R2
R3 ? TRIGLISERIDA CAMPURAN
KE 3 R BERBEDA -? MEMPUNYAI 3 ISOMER
2 R YG BERBEDA ?
MEMPUNYAI 4 ISOMER
19SINTESA TRIGLISERIDA
GLISEROL
MONOGLISERIDA DIGLISERIDA
TRIGLISERIDA
Asam lemak
Asam lemak
Asam lemak
mono dan digliserida jarang ditemukan di
alamtetapi bisa dihasilkan melalui proses
hidrolisis sebagian
20- TRIGLISERIDA CAMPURAN gtgtgt TRIGLISERIDA SEDERHANA
- RESTRICTED RANDOM DISTRIBUTION THEORY?
- GS3, GS2U, GSU2, GU3
-
- SUMBER L/M KOMP.TRIGLISERIDA ( MOL)
- GS3
GS2U GSU2 GU3 - JAGUNG 0 12
43 45 - SAWIT 9 54
27 9 - COCOA 2 77
21 0 - IKN PAUS - 9
75 16 - DOMBA 22 63
14 1 -
21NON GLISERIDA COMPONENT (NGC)
- CRUDE OIL ? 5 REFINED OIL ? 2
- BBRP SIFAT NGC ? - tidak memberikan warna, rasa
dan aroma dan bersifat inert - -
memberikan warna rasa dan aroma tertentu
(negatif) - - bersifat
antioksidan. - - bersifat
pro-oksidan -
- NGC
- PHOSPHATIDA ? LECITHIN DAN CEPHALIN ? (m.kedele
1,8 -3,2, m.jagung 1-2, m. bijikapas 0,7 -0,9)
? emulgator pada produk pangan.? - REMOVED BY ALKALI REFINING
- 2. KARBOHIDRAT DAN DERIVATNYA ? RAFFINOSA DAN
PENTOSANS - 3. PROTEIN ? BIASANYA DARI BAHAN BAKU YANG RUSAK
(DAMAGED)
SOME ARE NOT REMOVED BY ALKALI REFINING
BAHAN BAKU YANG BAIK/TIDAK RUSAK
22- 4. STEROL
- VEGETABLE OIL ? PHYTOSTEROL ( SITOSTEROL
C29H50O DAN STIGMASTEROL C29H48O, KOLESTEROL
C27H46O) - ANIMAL FAT ? CHOLESTEROL
- ? INERT AND NOT CONTRIBUTE TO ANY IMPORTANT
PROPERTY OF THE OIL) ? REMOVED BY ALKALI REFINING
- ? RECOVERY FROM OIL ? VIT D AND SEX HORMONS
- WHEAT GERM OIL ( 1,3 1,7)
- SOYBEAN OIL ( 0,15 -0,38)
- RICE BRAN OIL (0,75)
- CORN OIL (0,58 -15)
- REMOVE BY ALKALI REFINING
-
- 5. FATTY ALCOHOLS AND WAXES ? CORN OIL, SOYBEAN
OIL (0,005) ? CLOUD AT LOW TEMPERATURE - 6. SQUALEN (C30H50) ? COLORLESS AND HAVE 6 DOUBLE
BONDS ? OLIVE OIL 383 mg/100g, CORN 28 mg/100g,
LIVER FISH OIL
23- CAROTENOIDS (C40 H56) 7 DB ? (ALPHA, BETA ,GAMA)
CAROTENE, LYCOPENE ? MEMBERIKAN WARNA KUNING
MERAH PADA FAT/OIL ? ANTIOXIDANT ? REMOVE BY
BLEACHING (PEMUCATAN). - 8. TOCOPHEROL ? ANTIOXIDANT ? AFFECTING THE
STABILITY OF OILS ? REMOVE BY BLEACHING - 9. GOSSYPOL ? STRONG ANTIOXIDANT ? AFFECTING
THE STABILITY OF OILS - 10. VITAMIN LARUT LEMAK ? VIT. A, D, E, K ?
NUTRITIONAL COMPONENTS - 11. MINERAL ? PHOSPHOR, COPPER, MANGANES, IRON,
NICKEL
H3C CH3 C H2C CH
- H2C CH 2HC CH3
H3C CH3 C H2C
CH H2C CH 2HC CH3
CH3 (CH CH C CH)2
CH3 (CHCH-CCH)2 -
- CHCH-
24REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK
- 1. REAKSI HIDROLISIS
- O
- C O C
CH2OH - R1
- O H2O
R1COOH - C - O C ------?
CHOH R2COOH -
R3COOH
- R2 O
- C O C
CH2OH As.lmk bebas - R3
-
GLISEROL - ? HIDROLITYC RANCIDITY
- Reaksi dipercepat oleh air, temperatur, tekanan,
katalisator ( asam, enzim lipolitik, - ion metal
)
25REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK (Lanjutan)
- 2. REAKSI HIDROLISIS OLEH BASA (NaOH/KOH)---?
REAKSI
-
PENYABUNAN - O
- C O C
CH2OH - R1
- O NaOH
- C - O C --------?
CHOH 3 RCOONa - R2
- O
- C O C
CH2OH - R3
-
GLISEROL -
- ? INDUSTRI SABUN, PEMURNIAN MINYAK
-
26- 3. REAKSI ESTERIFIKASI
-
- CH2OH R1COOH CH2 O
COR1 - CHOH R2COOH CH O
COR 2 3H2O - CH2OH R3COOH CH2 O
COR3 -
-
H O H - C O C (CH2)16
CH3 H - C - OH H C OH H
H H - C - OH H - C OH H C OH
H
CH3 (CH2)16 COOH
27 H H - C - OH H - C OH H C OH
H
H O H - C O C (CH2)16
CH3 O H - C - O C
(CH2)16 CH3 H C OH H
CH3 (CH2)16 COOH CH3 (CH2)16 COOH
GLISEROL
DISTEARIN (DIGLISERIDA)
ASAM STEARAT
- KAT? Asam sulfat, asam toluen sulfat, benzen, zn,
sn. - HASIL ? CAMPURAN TG, DG, MG
-
MG() DG() TG() - GLISEROL AS. STEARAT -? 64,9
33,8 1,3 - GLISEROL AS. OLEAT 65,6
33,2 1,1 - GLISEROL AS. LAURAT 70,8
29,0 0,2 - REKASI INI BIASA DILAKUKAN UNTUK MEMBUAT MG DAN
DG ?EMULGATOR -
28REAKSI KIMIA LEMAK MINYAK (Lanjutan)
- 4. REAKSI INTERESTERIFIKASI
- --? REAKSI DIMANA ESTER ASAM LEMAK DIREAKSIKAN
DENGAN ASAM LEMAK/ALKOHOL SEHINGGA TERJADI
PERTUKARAN ASAM LEMAK PADA ESTER ASAM LEM AK
MEMBENTUK ESTER ASAM LEMAK YANG BARU SEHINGGA
MEROBAH SIFAT FISIK DARI ESTER ASAM LEMAK AWAL - 4.1. REAKSI ESTERIFIKASI ESTER ASAM LEMAK DENGAN
-
ASAM LEMAK (ACIDOLYSIS) - CH2 O COR1
CH2 O COR - CH O COR 2 RCOOH -? CH O
COR 2 R1COOH -
- CH2 O COR3
CH2 O COR3 - Kat ? Nat Metoksida
- -? margarin dan shortening (Memperbaiki tekstur
dan ttitik lebur)
29- 4.2. REAKSI ESTER ASAM LEMAK DENGAN ALKOHOL
(ALCOHOLYSIS) - CH2 O COR1
CH2OH - CH O COR2 3 (CH3OH) ? CHOH
3 ( R- COOCH3) -
- CH2 O COR3
CH2OH - trigliserida metil
alkohol gliserol ester asamlemak
dg alkohol (BIODISEL)
-
(ex metil oleat, metil laurat dll) - KAT ? KOH/NaOH
- DEPEND ON ? SUHU, JUMLAH KOH, JUMLAH ALKOHOL
- REAKSI UMUM DALAM PEMBUATAN BIODISEL
30- 5.REAKSI HIDROGENASI
- -? PROSES PENAMBAHAN HIDROGEN PADA IKATAN RANGKAP
ASAM LEMAK TIDAK JENUH DENGAN BANTUAN KATALISATOR
Ni/Pt -
H2 - CH3 - (CH2)7 - CH CH - (CH2)7 - COOH
CH3 - (CH2)16 COOH -
Ni/Pt - Tujuan
- 1. Menurunkan ketidakjenuhan minyak
-
- Linolenat -------? lenoleat ----? oleat
------? stearat -
- 2. Merobah bentuk fisik Trigliserida dari cair
menjadi semi padat atau padat - 3. Menaikkan titik cair
- 4. Meningkatkan daya tahan trigliserida dari
proses oksidasi - ? TEMPERATUR, TEKANAN, KONSENTRASI KATALIS,
KONSENTRASI HIDROGEN , TINGKAT PENGADUKAN.
31- 6. REAKSI OKSIDASI/AUTOOKSIDASI
- ? MERUPAKAN REAKSI YANG DAPAT MENYEBABKAN
TERJADINYA KERUSAKAN PADA LEMAK/MINYAK ATAU BAHAN
PANGAN BERLEMAK AKIBAT TERJADINYA PENGIKATAN
OKSIGEN PADA ASAM LEMAK TIDAK JENUH SEHINGGA
MEMBENTUK SENYAWA RADIKAL BEBAS YANG PADA AKHIR
REAKSI AKAN TERBENTUK SENYAWA ALKOKSI RADIKAL,
EPOKSIDA,ALKOHOL, ALDEHID, KETON, ASAM LEMAK
BEBAS RANTAI PENDEK YANG DAPAT MENYEBABKAB
PEROBAHAN PADA FLAVOUR LEMAK/MINYAK. ? OKSIDATIF
RANCIDITY -
11 10 9 8 - CH3- (CH2)4 CH - CH - CH CH CH CH CH -
(CH2)5 COOH O2 -
- - CH CH - CH CH CH CH -
- CH - CH - CH - CH CH CH - -
- 00 00
00H
00H - PEROKSIDA RADIKAL
HIDROPEROKSIDA RADIKAL - KAT ? suhu tinggi, sinar uv, peroksida, logam
berat (Fe)
32 11
10 9 8 CH3- (CH2)4 CH - CH -
CH CH CH CH CH - (CH2)5 COOH O2 ---?
MENURUT TEORI FARMER OKSIDASI OLEAT MENGHASILKAN
4 ISOMER PADA REAKSI PRIMER (REAKSI AWAL)
3. TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No.
10 11 10 9
8 R CH2 CH - CH CH2 R
00H
- TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No. 8
- 11 10 9
8 - R CH2 CH CH CH2 R
- 00H
2. TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No.
9 11 10 9
8 R CH2 CH - CH CH2 R
00H
4. TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No.
11 11 10 9 8
R CH2 CH CH CH2 R
00H
33- REAKSI LANJUTAN (DEGRADASI SEKUNDER)
- PEMBENTUKAN SENYAWA ALKOKSI DAN HIDROPEROKSIDA
RADIKAL - R CH R R CH R
OH - OOH O
- HIDROPEROKSIDA ALKOKSI
HIDROPEROKSIDA - RADIKAL RADIKAL
RADIKAL
MENGALAMI 4 MACAM REAKSI
- PEMBENTUKAN RADIKAL ALKIL DAN ALDEHID
- R CH R R
R-CHO OFF
FLAVOUR - O alkil
radikal aldehid
34- 2. PEMBENTUKAN ALKOHOL DAN RADIKAL ALKIL BARU
R CH R R1H R-CHOH
R1 O
Alkohol Radikal alkil
3. PEMBENTUKAN KETON DARI 2 RADIKAL R CH R
R1 R C - R R1
O
O
Keton
4. PEMBENTUKAN EPOKSIDA DARI HIDROPEROKSIDA DG
ASAL LEMAK TIDAK JENUH ROOH -
CH CH - - CH - CH -
ROH
O
Epoksid
35- 7.1. REAKSI POLIMERISASI
- ? MERUPAKAN REAKSI PENGGABUNGAN DARI ASAM LEMAK
TIDAK JENUH MEMBENTUK SENYAWA KOMPLEKS YANG
DISEBUT DIMER DAN TRIMER YG MEMPUNYAI BM TINGGI
DAN BERWARNA GELAP - ? TERJADI PADA MINYAK/LEMAK JIKA DIPERLAKUKAN
PADA SUHU TINGGI (250OC) - 7.2. REAKSI POLIMERISASI PADA TRIGLISERIDA YG
MENGANDUNG ASAM LEMAK TIDAK JENUH YANG
TERKONYUGASI BAIK DG ADANYA OKSIGEN ATAU TIDAK
PADA TEMPERATUR TINGGI/ RUANG SEHINGGA MEMBENTUK
SENYAWA RESIN/GEL YG PADAT - MINYAK TUNG (MINYAK KEMIRI) --? VARNISH, CAT,
QUICK-DRYING ENAMELS
36SIFAT FISIKO- KIMIA LEMAK DAN ASAM LEMAK
- KENAPA PENTING?
- MENENTUKAN KUALITAS LEMAK/MINYAK
- MENENTUKAN ARAH PEMANFAATAN (EDIBLE ATAU NON
EDIBLE) - MENENTUKAN TREATMEN YANG DIPAKAI DALAM
PEMANFAATANNYA - MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN YANG TERJADI PADA
LEMAK/MINYAK - BEBERAPA SIFAT FISIK YG PENTING
- VISKOSITAS (KEKENTALAN) Merupakan ukuran dari
pergeseran internal -
dalam molekul lemak/minyak - Sangat dipengaruhi oleh ketidak jenuhan minyak
--? hidrogenasi
- Berat
molekul -? BM rendah viskositas rendah - Suhu -?
makin rendah suhu viskositas makin tinggi -
- EX AS. KAPRILAT 5,74 Centipoise (20oC)
AS. LAURAT - - 2,62
(50oC)
7,3 (50oC) - 1,86
(75oC)
3,84 (75oC) - Alat -? VISKOMETER -? CENTIPOISES
37- 2. WARNA -? COLORIMETER
- Warna lemak/minyak murni, asam lemak, dan
derivatnya ? colorless dan transparan - Warna minyak disebabakan oleh pigmen
yang ada dalam bahan -
kerusakan pigmen dalam bahan -
kerusakan proses kimia lemak/minyak - 3. BOBOT JENIS (SPESIFIC GRAFITY) -? piknometer
- tergantung kepada BM, ketidak jenuhan,
temperatur - -? UNTUK MENENTUKAN KEMURNIAN MINYAK DAN
KUALITASNYA -
- 4. TITIK LELEH (MELTING POINT)
- TERGANTUNG KEPADA Panjang rantai atom c,
ketidakjenuhan, geometrik -
- 5. TITIK DIDIH (BOILING POINT)
-
? panjang rantai atom c, BM,
tekanan - Contoh BOILING
POINT (oC) - TEKANAN LAURAT MIRISTAT
PALMITAT - 1 mm 130,2
149,2 167,4 - 256 mm 256,6
281,5 303,6
38- 6. SMOKE POINT (TITIK ASAP)
- Menunjukkan temperatur pada saat pertama
lemak/minyak mengeluarkan asap tipis pada
pemanasan ( labor dg kondisi tetentu) - 7. FLASH POINT (TITIK NYALA)
- Menunjukkan termperatur pada saat produk
senyawa volatil mulai terbakar - 8. FIRE POINT (TITIK API)
- Temperatur pada saat dimana senyawa volatil
terbakar secara terus menerus - Tergantung kepada jumlah FFA dalam lemak/minyak
- MINYAK JAGUNG
- Smoke Point -? 450 oF pada 0,01 FFA
menjadi 200 oF pada 100 FFA - Flash Point ? 625 oF pada 0,01 FFA
menjadi 386 oF pada 100 FFA - Fire Point ? 685 oF pada 0,01 FFA
menjadi 430 oF pada 100 FFA -
-
39- 9. KELARUTAN (S0LUBILITY)
- Trigliserida dan asam lemak rantai panjang tidak
larut dalam air kecuali, asam lemak rantai pendek
(C2 dan C4) dan minyak jarak (castor oil) - Minyak larut dalam pelarut non polar seperti
benzen, etil eter - Unsaturated lebih tinggi kelarutannya
dibanding saturated - --? ekstraksi dan pemisahan minyak.
- 10. INDEKS BIAS ( REFRACTIVE INDEKS)
-?REFRAKTOMETER - ? merupakan ukuran penyimpangan/bias dari
cahaya yang dilewatkan pada medium yang
cerah/transparan. -
- Indeks bias tergantung kepada rantai ataom
c, ketidak jenuhan, BM, temperatur - ?PENGUJIAN KEMURNIAN MINYAK DAN KERUSAKAN
- 11. OILINESS (Kemampuan untuk membentuk lapisan
berminyak pada permukaan
- bahan ? lubricant
film) - edible fat -? margarin, shortening ?
mudah dioles, mudah mencair dimulut - non edible ? pelumas (lubrication)
40SIFAT FISIKO-KIMIA LEMAK MINYAK
- BEBERAPA SIFAT KIMIA PENTING LEMAK/MINYAK
- BILANGAN ESTER ? TG
- BILANGAN ASAM LEMAK BEBAS? FFA
- BILANGAN PENYABUNAN ? FA
- BILANGAN IODIUM ? USFA
- BILANGAN PEROKSIDA ? USFA DG O2
- BILANGAN REICHERT-MEISSL ? VOLATIL POLAR ?C4
C6 - BILANGAN POLENSKI ? VOLATIL NON POLAR ? C8
C12 - BILANGAN HEHNER ? NON POLAR
- BILANGAN TAK TERSABUNKAN ? NON TG
- BILANGAN THIOCYANOGEN ?USFA ? KOMPOSISI MSFA
PSFA - BILANGAN ASETIL ? GUGUS OH ? M. jarak, MG
41PENGOLAHAN/ EKSTRAKSI LEMAK MINYAK
- TUJUAN
- 1. MENGHASILKAN LEMAK/MINYAK YANG BERKUALITAS
BAIK DAN BEBAS DARI SENYAWA ASING (NON TRI
GLISERIDA) YG TIDAK DIINGINKAN. - 2. MENGHASILKAN LEMAK/MINYAK DENGAN RENDEMEN YANG
TINGGI DAN DENGAN BIAYA PROSES YANG RENDAH. - 3. MENGHASILKAN RESIDU (OIL CAKE) YANG MASIH
MEMPUNYAI NILAI MANFAAT YANG TINGGI. - PENGOLAHAN/ EKSTRAKSI ? PROSES PEMISAHAN
LEMAK/MINYAK DARI BAHAN2 YANG DIDUGA MENGANDUNG
LEMAK/MINYAK (HEWANI/NABATI) - HEWANI ? KANDUNGAN L/M TINGGI DG NON TRI
GLISERIDA RENDAH - ? PROSES MUDAH
-
- NABATI ? KANDUNGAN L/M LEBIH RENDAH DG NON TRI
GLISERIDA - TINGGI ? PROSES AGAK RUMIT
42- METODA EKSTRAKSI
- 1. RENDERING
- 2. PENGEPRESAN MEKANIS (MECHANICAL EXPRESSION)
- 3. EKSTRAKSI DENGAN PELARUT L/M (SOLVENT
EXTRACTION) - 4. ENZIMATIS/ FERMENTASI
- EX. HASIL L/M DR BBRP TANAMAN PENGHASIL L/M
- COPRA (COCONUT) 63 ( ME)
- CORN 45
(ME) - COTONSEED 18 (SE)
- CASTOR BEANS 43 (ME)
- SOYBEANS 18 (SE)
- RICE BRAN 14 (SE)
- TUNG 35
(ME) - PEMILIHAN METODE EKSTRAKSI ? SUMBER (HEWANI/
NABATI) -
KANDUNGAN ASAM LEMAK
43- 3 TAHAP PROSES PENGOLAHAN
- 1. PERLAKUAN PENDAHULUAN (MECHANICAL
PRETREATMENT) - TUJUAN ? MENINGKATKAN KAPASITAS
- MENINGKATKAN
KUALITAS - MENURUNKAN
KEHILANGAN MINYAK PADA RESIDU - (OIL CAKE) ?
MENINGKATKAN RENDEMEN - 2. EKSTRAKSI ? MENGHASILKAM MINYAK
SETINGGI-TINGGINYA - DENGAN KUALITAS YANG BAIK DAN DG
BIAYA PROSES RENDAH - 3. PEMURNIAN ? MEMISAHKAN SENYAWA NTG YANG
TERBAWA - SETELAH EKSTRAKSI ?
MENINGKATKAN KUALITAS L/M - 1. PERLAKUAN PENDAHULUAN
- PEMBERSIHAN ? PEMBUANGAN KULIT LUAR (DEHULLING),
-
PENGECILAN UKURAN, PEMANASAN - HEWANI ? PEMBERSIHAN/PENCUCIAN (DARAH,
TULANG DLL)
44- NABATI
- 1. PEMBERSIHAN ? PEMISAHAN BAHAN ASING (
RANTING, DAUN, - PASIR
BATU, BAHAN BUSUK/RUSAK) - ALAT ? AYAKAN (SCREEN), ELEKTROMAGNETIK TOOL
- 2. PENGUPASAN (DEHULLING)
- KULIT MEMPUNYAI KANDUNGAN L/M RENDAH ? KCG
TANAH, - KEDELE, BIJI MTHR,
BIJI KAPAS. PLM KERNEL DLL) - ? MENINGKATKAN RENDEMEN ? MENURUNKAN JMLH L/M
PADA -
RESIDU - ? MENINGKATKAN KAPASITAS ALAT EKSTRAKSI
- ALAT ? BAR HULLER, DISC HULLER
45- 3. PENGECILAN UKURAN (PENGHALUSAN,
PEMIPIHAN,PENGGILINGAN) - TUJUAN
- 1. MEMPERLUAS PERMUKAAN BAHAN SEHNGGA MINYAK
LEBIH MUDAH KELUAR - 2. MERUSAK DINDING SEL SEHINGGA MINYAK MUDAH
UNTUK DIEKSTRAK - 3. MEMPERSINGKAT WAKTU EKSTRAKSI
- 4. MENURUNKAN KEHILANGAN MINYAK DALAM RESIDU
(HASIL TGGI) - 4. PEMANASAN
- PEMBERIAN PANAS PADA BAHAN YANG MENGANDUNG L/M
ADA 2 - 1. PEMANASAN UNTUK MENGELUARKAN MINYAK SECARA
LANSUNG - ? RENDERING, SOLVENT EKSTRACTION
- 2. PEMANASAN YG MERUPAKAN PERLAKUAN PENDAHULUAN
UNTUK - MEMFASILITASI PROSES EKSTRAKSI SELANJUTNYA
SEPERTI - METODA MENGGUNAN MECHANICAL EQUIPMENT
46- TUJUAN ? UNTUK MEMUDAHKAN PENGELUARAN L/M
SEHINGGA - RENDEMEN TINGGI DAN
MENINGKATKAN KUALITAS - MINYAK ? KARENA PEMANASAN
DAPAT MENYEBABKAN - 1. MENGGUMPALKAN PROTEIN YG ADA PADA DINDING SEL
L/M - SEHINGGA DINDING SEL PERMIABEL TERHADAP
ALIRAN MINYAK. - 2. MENURUNKAN VISKOSITAS MINYAK (PENINGKATAN
FLUIDITAS) SEHINGGA MINYAK MUDAH MENGALIR - 3. MENURUNKAN AFFINITAS MINYAK TERHADAP PERMUKAAN
BAHAN PADATAN SHINGGA MINYAK MUDAH MENGALIR WAKTU
PENGEMPAAN - 4. MENURUNKAN KADAR AIR BAHAN SEHINGGA BAHAN
MENJADI - PLASTIS DAN MUDAH UNTUK DIKEMPA.
- 5. MEMBUAT BAHAN NTG MENJADI TIDAK LARUT SEHINGGA
TIDAK TERBAWA BERSAMA MINYAK WAKTU PENGEMPAAN - 6. MENGINAKTIFKAN AKTIFITAS ENZIM, MIKRO
ORGANISME SEHINGGA DAPAT MENURUNKAN FFA.
47BEBERAPA FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
PEMANASAN1. SUHU ? 115oC 130oC ( EFEK THDP
MUTU MINYAK DAN OIL CAKE) 2. LAMA/WAKTU ? 30 MNT
120 MN (TEGANTUNG KA, BAHAN)3. TEKANAN ? 70
90 psi4. AERASI
- METODA EKSTRAKSI
- RENDERING -? PALING SEDERHANA DICIRIKAN DENGAN
PENGGUNAAN PANAS YG BERTUJUAN UNTUK MENGGUMPALKAN
PROTEIN DAN MEMBUAT VISKOSITAS MINYAK RENDAH
(MENCAIR) - -? UNTUK HEWAN (SAPI, DOMBA, BABI, IKAN PAUS,
SARDIN) - ADA 2 CARA ?1. WET RENDERING -? EDIBLE OIL (
KUALITAS) - 2. DRY RENDERING ?
NON EDIBLE (KUANTITAS) - ALAT BERUPA TANGKI SILENDER YG DILENGKAPI DG
AGITATOR, PENGATUR SUHU DAN ALAT SENTRIFUS -
48- 2. MECHANICAL EXPRESSION (PENGEMPAAN)
- PRINSIP ? MEMBERI TEKANAN PADA BAHAN YANG TELAH
MENGALAMI PERLAKUAN PENDAHULUAN SEHINGGA MINYAK
KELUAR DAN TERPISAH DARI BAHAN. - UNTUK BAHAN DG KANDUNGAN MINYAK YANG TINGGI (
KELAPA, PALM OIL, PLM KERNEL, KACANG TANAH,
JARAK, KAKAO , JAGUNG DLL) - ADA 2 METODA
- HIDRAULIC PRESSING ? MENGGUNAKAN TENAGA HIDROLIK
-
( BAHAN TIDAK BERGERAK) - ADA 2 SISTEM ? TERBUKA DAN TERTUTUP
- 2. SCREW PRESSING ? BAHAN BERGERAK SECARA
KONTINIU (BERULIR) -? TEKANAN LEBIH TINGGI
49- BEBERPA HAL YANG MEMPENGARUHI
- 1. KADAR AIR
- 2. PERLAKUAN PENDAHULUAN TERHADAP BAHAN
- 3. TINGKAT KERUSAKAN BAHAN
- 4. TINGKAT TEKANAN YG DIBERIKAN DAN TINGKAT
- TEKANAN MAKSIMUM (2000 psi)
- 5. WAKTU PEMEBERIAN TEKANAN MAKSIMUM ( 30 -35)
- 6. TEMPERATUR BAHAN (205 oF/ 96oC) ? komposisi
l/m dlm bahan ? VISKOSITAS MINYAK - 8. KANDUNGAN KULIT BIJI (OIL CAKE DAN KAPASITAS)
- 9. JUMLAH BAHAN YANG DIPRESS (ketebalan oil cake
dan rendemen, efisiensi secara ekonomis)
50EKSTRAKSI DENGAN PELARUT
- PRINSIP MELARUTKAN LEMAK/MINYAK DARI BAHAN DALAM
PELARUT ORGANIK KEMUDIAN DIAKHIR PROSES MINYAK
DIPISAHKAN DARI PELARUT. - ? BAHAN2 YANG KANDUNGAN L/M RENDAH TETAPI
MEMPUNYAI HARGA YANG TINGGI ? KEDELE, OLIVE,
JAGUNG - DASAR PEMIKIRAN ? LEMAK/MINYAK LARUT DALAM
PELARUT ORGANIK SPT HEKSAN, SIKLOHEKSAN, BENZEN,
DLL - PRINSIP ? TERJADI KONTAK YANG SEMPURNA ANTARA
PELARUT DENGAN BAHAN SEHINGGA AKAN MELARUTKAN
SEMUA LEMAK/MINYAK YG TERDAPAT DALAM BAHAN,
KEMUDIAN PADA AKHIR EKSTRAKSI LEMAK.MINYAK
DIPISAHKAN DARI PELARUT. - METODA EKSTRAKSI SISTEM PERKOLASI
- PERKOLASI SISTEM BATCH (SINGLE/ MULTIPLE
EXTRACTOR) - PERKOLASI SISTEM CONTINIU
51BEBERAPA HAL YG PERLU DIPERHATIKAN 1. LUAS
PERMUKAAN BAHAN YG KONTAK DG PELARUT ?
pengecilan ukuran2. JENIS DAN JUMLAH PELARUT
YANG DIPERGUNAKAN SYARAT PELARUT ? daya
larut tinggi, titik didih seragam, tidak
toksik,
tidak mudah terbakar.3.KADAR AIR BAHAN (10
14)4. LAMA EKSTRAKSI( 60 180 MNT)5. SUHU
EKSTRAKSI (25 40 oC)6. RECOVERI PELARUT ( .
95)
- KEUNGGULAN
- 1. RENDEMEN MINYAK TINGGI ? OIL CAKE 1 3
- 2. KUALITAS MINYAK TINGGI ? NTG SGT RENDAH
- 3. KUALITAS OIL CAKE BAGUS ? SUHU RENDAH
- KELEMAHAN
- 1. MAHAL (PERALATAN DAN BAHAN PELARUT)
- 2. MUDAH TERBAKAR DAN EKSPLOSIF
- 3. COTTON SEED MENGANDUNG SENYAWA TOKSIK (SUHU
RENDAH)
52- 4. EKSTRAKSI DENGAN ENZIM/FERMENTASI
- KHUSUS UNTUK PENGOLAHAN MINYAK KELAPA.
- PRINSIP MERUSAK KESTABILAN SANTAN DENGAN CARA
MENURUNKAN Ph SAMPAI TERCAPAI TITIK ISOELEKTRIK
DARI EMULGATOR (PROTEIN) SEHINGGA TERJADI
PENGENDAPAN PROTEIN YG MENYEBABKAN MINYAK
TERPISAH DARI AIR DAN EMULGATOR. - PEMISAHAN TANPA PANAS ? MINYAK KELAPA MURNI (VCO)
- PEMISAHAN DENGAN PANAS ? MINYAK KELAPA
- CARA MENURUNKAN Ph
- 1. MENGGUNAKAN RAGI (Sacharomyces cereviceae) .
- ? ragi roti, ragi tempe, ragi tapai.
- 2. MENGGUNKAN ENZIM BROMELIN.
- BEBERAPA HAL YG PERLU DI PERHATIKAN
- 1. SUHU
- 2. KONSENTRASI ENZIM
53PEMURNIAN MINYAK
- TUJUAN UMUM ADALAH UNTUK MEMISAHKAN SENYAWA
KOTORAN (IMPURITIES) DARI LEMAK/MINYAK KASAR
(CRUDE OIL) SEMAKSIMAL MUNGKIN DENGAN KEHILANGAN
MINYAK SERENDAH MUNGKIN DAN KERUSAKAN TERHADAP
SENYAWA NONTRIGLISERIDA YANG DIPERLUKAN SERENDAH
MUNGKIN. - KOTORAN/IMPURITIES/ NTG DIKELOMPOKKAN MENJADI 3
KELAS - 1. KOTORAN TIDAK LARUT DALAM MINYAK (FAT
INSOLUBLE COMPN) - ? PENGENDAPAN, PENYARINGAN, SENTRIFUSI
- 2. KOTORAN BERBENTUK SUSPENSI KOLOID DALAM MINYAK
- -? 1. MENGALIRKAN UAP PANAS
- 2. CARA ELEKTROLIT DAN DIIKUTI CARA
MEKANIK - 3.KOTORAN LARUT DALAM MINYAK (FAT SOLUBLE COMPNT)
- ? 1. NETRALISASI
- 2. DEKOLORISASI (BLEACHING)
- 3. DEODORISASI
54TAHAP-TAHAP PEMURNIAN
- 1. PENJERNIHAN ? MENGHILANGKAN SENYAWA FAT
INSOLUBLE - 2. DEGUMMING ? MENGHILANGKAN GETAH/LENDIR
DAN - SENYAWA
BERBENTUK SUSPENSI KOLOID - 3. NETRALISASI ? MENGHILANGKAN SENYAWA YANG
LARUT DALAM - (REFINING) L/M (FAT SOLUBLE)
EX ASAM LEMAK BEBAS (FFA) -
- 4. DEKOLORISASI ? MENGHILANGKAN ZAT WARNA
- 5. DEODORISASI -? MENGHILANGKAN SENYAWA
FLAVOUR YG TIDAK -
DIINGINKANKAN - PENJERNIHAN DAN DEGUMMING PENTING DILAKUKAN DG
TUJUAN - 1. MEMUDAHKAN PROSES NETRALISASI
- LENDIR DAPAT MENYERAP MINYAK
- LENDIR DAPAT MENGHALANGI PEMBENTUKAN SABUN
- LENDIR DAPAT MENGENDAP MENYUMBAT TANGKI
NETRALISASI
551. PENJERNIHAN
- ADA 4 CARA
- 1. PENJERNIHAN DENGAN PENGENDAPAN
- PRINSIP ? MENDIAMKAN L/M BEBERAPA WAKTU
SAMPAI TERBENTUK - ENDAPAN BHG BAWAH
TANGKI KEMUDIAN DI PISAHKAN - ? AGAR PENGENDAPAN SEMPURNA BUTUH WAKTU YG
LAMA ? PROSES - HIDROLISIS ( AIR DAN M.O PADA LENDIR)
? SEDERHANA (KURANG -
EFEKTIF) - 2. PENJERNIHAN DENGAN PENYARINGAN
- PRINSIP ? MELEWATKAN L/M PADA SARINGAN/
FILTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKANAN SEHINGGA
KOTORAN AKAN TERTAHAN PADA SARINGAN - ALAT PENYARING FILTER PRESS DAN CHAMBER PRESS
- KECEPATAN PENYARINGAN DIPENGARUHI OLEH
- 1. LUAS PERMUKAAN FILTER
561. PENJERNIHAN (LANJUTAN)
- 3. PENJERNIHAN DENGAN CARA DESTEARINISASI
(WINTERISASI) - ? KHUSUS UNTUK MENGHILANGAKAN TRIGLISERIDA
PADAT YANG MENYEBABKAN KEKERUHAN MINYAK PADA
SUHU RENDAH - PRINSIP ? MENDINGINKAN L/M PADA SUHU RENDAH
SEHINGGA TRIGLISERIDA PADAT AKAN MENGKRISTAL
KEMUDIAN DILAKUKAN PENYARINGAN. - 4. PENJERNIHAN DENGAN SENTRIFUSI
- ? EFEKTIF UNTUK MENGHILANGKAN SENYAWA
- SUSPENSI KOLOID
YG SANGAT HALUS DLM - MINYAK
BERDASARKAN BERAT PARTIKEL. - PRINSIP ? L/M DISENTRIFUS DG SENTRIFUGATOR
SEHINGGA KOTORAN AKAN TERPISAH BERDASARKAN BERAT
PARTIKEL
572. PROSES DEGUMMING
- PRINSIP MENGHILANGKAN SENYAWA LENDIR/GUM DARI
CRUDE OIL DENGAN CARA MENGHIDRASI PHOSPATIDA DAN
SENYAWA LAINNYA MENJADI SENYAWA YG TIDAK LARUT
DLM MINYAK SEHINGGA MUDAH DIPISAHKAN DARI MINYAK
(TRIGLISERID) - CARA KERJA MINYAK DALAM KETEL DEGUMMING
DIPANASKAN SAMPAI SUHU 80oC KEMUDIAN DIALIRKAN
UAP PANAS SAMPAI SUHU 100oC, DIBIARKAN 10 15
MNT SAMPAI TERBENTUK ENDAPAN KEMUDIAN DI
SENTRIFUSI AGAR PEMISAHAN LEBIH SEMPURNA. - DITAMBAHKAN ? AMONIUM HIDROKSIDA ? ( MENGURANGI
KEASAMAN)
- NATRIUM
CHLORIDA ? ( MENYERAP AIR) - SETELAH PROSES DEGUMMING
- RENDEMEN MINYAK 96,5
- OIL GUM MATERIAL 3,5 (25 AIR, 50
PADATAN GUM, 25 MINYAK) -
- LECITIN
583.PROSES NETRALISASI
- MERUPAKAN PROSES MENGHILANGKAN SENYAWA NTG
TERUTAMA ASAM LEMAK BEBAS (FFA) DARI LEMAK/MINYAK - PRINSIP MENAMBAHKAN ALKALI PADA L/M SEHINGGA
SENYAWA ASAM LEMAK BEBAS TERIKAT DG ALAKLI
MEMBENTUK SABUN YG TIDAK LARUT DALAM MINYAK
(OIL-INSOLUBLE SOAPS) - EFEK LAIN ? DAPAT MENGENDAPKAN LENDIR ,
- MENYERAP ZAT WARNA,
PROTEIN (SENYWA N), - STEROL, TOCOPHEROL,
LOGAM BERAT, VIT A DAN - CAROTENE ? SOAPSTOCK
MENGANDUNG STEROL -
DAN TOCOPHEROL - KELEMAHAN JIKA PENAMBAHAN BERLEBIHAN DAPAT
MENYABUNKAN DAN MEMBENTUK EMULSI DG TRIGLISERIDA
(L/M NETRAK) -? RENDEMEN L/M RENDAH
59- PADA PROSES NETRALISASI SELALU DIBERIKAN
PENAMBAHAN ALKALI (EXCESS) KARENA DIPERKIRAKAN
MASIH ADA SENYAWA NTG YANG KEMUNGKINAN JUGA DAPAT
BEREAKSI DENGAN ALKALI - EXCESS TERGANTUNG KEPADA JENIS MINYAK DAN JUMLAH
LENDIR YG MASIH TERISA SETELAH PROSES DEGUMMING - EX. MINYAK KELAPA 0,1 0,2
- M. KCG TANAH 0,25 0,47
- M. KEDELE 0,15 0,2
- PERHITUNGAN PENGGUNAAN ALKALI BERDASARKAN
KANDUNGAN FFA - (DIHITUNG SEBAGAI OLEAT) PADA BBRP DRAJAT BAUME
- KAND. FFA DRAJAT BAUME
- 16
18 20 - 1,0 1,29
1,11 0,99 - 1,5 1,93
1,67 1,49 - 2,0 2,57
2,23 1,98 - 2,5 3,21
2,8 2,47 - 3,0 3,85
3,36 2,97 - 3,5 4,50
3,90 3,46
60- BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
- 1. KONSENTRASI ALKALI YANG DIPAKAI
- ? KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DALAM L/M (FFA)
- MAKIN TINGGI FFA MAKIN TINGGI KONSENTRASI
ALKALI - ? BERLEBIHAN -? OVERSAPONIFIKASI (TRIGLISERIDA
JUGA -
TERSABUNKAN ) ? KEHILANGAN MINYAK -
- REFINING FACTOR MENJADI BESAR (Tidak
diinginkan)
KEHILANGAN TOTAL ()
RF
------------------------------------
ALB DALAM MINYAK ()
61- 2. SUHU NETRALISASI ? 40 95 oC
- rendah -? sabun yg terbentuk kompak tetapi
tidak semua tersabunkan - Tinggi ? sabun encer sulit dipisahkan
- ERAT HUBUNGANNYA DENGAN
RENDEMEN - ALAT TANGKI NETRALISASI BERBENTUK KERUCUT DAN
DILENGKAPI DG - ALAT AGITATOR DAN PENGATUR SUHU.
- CARA KERJA NETRALISASI
- MINYAK DIMASUKKAN KEDALAM TANGKI , KEMUDIAN
DIMASUKKAN ALKALI (NaOH) PADASUHU 20-30oC, SELAMA
20 -30 MNT DAN DIAGITASI AGAR SEMUA L/M KONTAK
DENGAN ALKALI, KEMUDIAN SUHU DINAIKKAN SAMPAI 60
-80oC (SOAPSTOCK MULAI TERBENTUK DAN MENGENDAP
DIBHAGIAN BAWAH TANGKI) AGITASI DIPERKECIL UNTUK
MENCEGAH PEMBENTUKAN EMULSI, LALU SUHU DITURUNKAN
AGAR SOAPSTOCK SEMPURNA MENGENDAP , SOAPSTOCK
DIKELUARKAN MELALUI BAHAGIAN BAWAH TANGKI. - FEKTIFITAS DIUKUR DENGAN MENGHITUNG KADAR FFA/
ALB
62- BEBERAPA CARA NETRALISASI
- 1. NETRALISASI DG KAUSTIK SODA (NaOH)
- murah, dapat mengurangi zat warna dan gum
- - menyabunkan sejumlah trigliserida
- 2. NETRALISASI DG NATRIUM KARBONAT (Na2CO3)
- trigliserida tidak ikut tersabunkan,
sabun yg terbentuk - kompak
- - terbentuk gas CO2 ? sulit dalam pemisahan
-
- 3. NETRALISASI DG METODA PENYULINGAN
- PRINSIP ? MENGUAPKAN FFA DG SUHU TINGGI ATAU
- SUPERHEATED STEAM DAN PADA TEKANAN RENDAH
- rendemen tinggi dan ada kemungkinan
re-esterifikasi - - suhu tinggi (240 oC) ? oksidasi
634. DEKOLORISASI (PEMUCATAN)
- MERUPAKAN PROSES PENGHILANGAN ZAT WARNA YG TIDAK
DIINGINKAN DALAM LEMAK/MINYAK - PRINSIP --gt Mencampurkan bahan yg dapat menyerap
zat warna (adsorben) ke dalam minyak kemudian
setelah proses dilakukan penyaringan. - ADSORBEN
- 1. Tanah pemucat (bleaching clay/earth)
- 2. Tanah pemucat yg diaktifasi (activated clay)
- aktifaor asam seperti HCl dan H2SO4
- 3. Arang (bleaching carbon)
- 4. Arang aktif (carbon actif)
- aktifator HNO3, H3PO4, Ca (OH)2, CaCl2,
NaOH, ZnCl2, DLL - AKTIFITAS ADSORBEN TERGANTUNG KEPADA
- 1. Jenis adsorben berhub dg sifat adsorben
secara alamiah - 2. Ukuran partikel berhub dg luas permukaan
partikel - 3. Luas penampang kapiler
- 4. kadar air
- 5. Jumlah ktifator yang digunakan.
64PROSES MINYAK DIPANAS KAN SAMPAI SUHU 70 80
oC, LALU DITAMBAHKAN ADSORBEN (1 2) DARI BERAT
MINYAK, DILAKUKAN AGITASI DAN SUHU DINAIKKAN
SAMPAI 100 105 Oc SELAMA 1 JAM.
- METODA DEKOLORISASI LAINNYA
- 1. PEMUCATAN DG BAHAN KIMIA
- DIKHROMAT PEROKSIDA, OZON, CHLORIN, CHLORIN
- DIOKSIDA.
- 2. PEMUCATAN DG PANAS PADA SUASANA VAKUM ?
- PADA SUHU 210oC ? MINYAK HARUS BEBAS Fe.
- 3. PEMUCATAN DG REAKASI REDUKSI
- Natrium bisulfit, asam sulfat
-
655. PROSES DEODORISASI
- ? PROSES PEMURNIAN YG BERTUJUAN UNTUK
MENGHILANGKAN BAU DAN RASA (FLAVOR) YANG TIDAK
DIINGINKAN DALAM LEMAK/MINYAK. - FLAVOR DLAM L/M ADA 2 GOL
- FLAVOR ALAMIAH ? pigmen (karotenoid,
khlorophil), terpen, sterol dan -
tokoferol. -
pada biji22an ? glukosid, alllyl thiosianida - 2. FLAVOR DARI HASIL REAKSI KIMIA PADA L/M
-
? ffa, keton, aldehid, alkohol, dll - PRINSIP ? Mengalirkan uap panas minyak pada
tekanan rendah atau dalam keadaan vakum pada suhu
tinggi (200 250 oC), sehingga senyawa yang
mudah menguap akan ikut bersama uap panas. - Untuk menghindari kerusakan selama penyimpanan
pada akhir proses pemurnian seringkali
ditambahkan ZAT ANTI OKSIDAN