teknologi lemak dan minyak (fat and oil technology - PowerPoint PPT Presentation

1 / 63
About This Presentation
Title:

teknologi lemak dan minyak (fat and oil technology

Description:

teknologi lemak dan minyak (fat and oil technology) pendahuluan kepentingan lemak dan minyak bagi kehidupan: nutritional function * sumber energi /kalori – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:2106
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 64
Provided by: rinibaharf
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: teknologi lemak dan minyak (fat and oil technology


1
TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK (FAT AND OIL
TECHNOLOGY)
  • PENDAHULUAN
  • KEPENTINGAN LEMAK DAN MINYAK BAGI KEHIDUPAN
  • NUTRITIONAL FUNCTION
  • SUMBER ENERGI /KALORI
  • NONKALORI ? (KOMPONEN MEMBRAN SEL,
  • PELARUT VITAMIN, SUMBER ASAM LEMAK
  • ESENSIAL)
  • 2. NON-NUTRITIONAL FUNCTION
  • SENSORY CHARACTERISTIC) ? FLAVOUR,
    TEXTURE
  • HEAT TRANSFER MEDIUM

2
  • LEMAK DAN MINYAK DUNIA
  • gt 70 DARI LEMAK PANGAN DARI NABATI
  • PRODUKSI MENINGKAT DENGAN TAJAM SEBAGAI
    RESPON DARI
  • - PENAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK
  • - PENINGKATAN KUALITAS HIDUP
  • - PENINGKATAN DAYA GUNA LEMAK DAN
  • MINYAK

3
SUMBER LEMAK DAN MINYAK
  • TANAMAN (NABATI)
  • A. KELOMPOK TANAMAN PALAWIJA
  • (JAGUNG, KEDELAI, KACANG TANAH, BIJI
  • MATAHARI DLL)
  • B. KELOMPOK. TANAMAN TAHUNANAN
  • ( KELAPA SAWIT, KELAPA, OLIVE)
  • C. KEL. BIJI2AN TANAMAN TAHUNANAN
  • (CACAO, INTI SAWIT, KAPAS, KEMIRI DLL)

4
2. HEWANI A. HEWAN PELIHARAAN (
LEMAK SUSU SAPI, SAPI, LEMAK DAGING
SAPI, DOMBA DLL) B. HASIL LAUT (
MINYAK IKAN PAUS, IKAN SARDINE DLL)
5
PENGGUNAAN LEMAK DAN MINYAK
  • 1. KELOMPOK PANGAN
  • SHORTENING INDUSTRY
  • MARGARINE INDUSTRY
  • LIQUID OIL INDUSTRY
  • BUTTER INDUSTRY
  • FOOD INDUSTRY
  • 2. KELOMPOK NON-PANGAN
  • INDUSTRI SABUN
  • INDUSTRI OBAT2AN
  • INDUSTRI CAT
  • INDUSTRI LAINNYA
  • (RUBBER, PLASTICK POLIMER
  • INDUSTRI KOSMETIK
  • INDUSTRI BIODISEL

6
KLASIFIKASI LEMAK DAN MINYAK
  • BERDASARKAN KEGUNAAN PADA INSDUSTRI PEMAKAI LEMAK
    DAN MINYAK
  • 1. KELOMPOK LEMAK SUSU (MILK FAT GRUP)
  • DARI HEWAN PELIHARAAN DAN MEMPUNYAI KOMPOSISI
    YG HAMPIR SAMA UTK SETIAP SUMBER
  • (EX BUTTER MILK OF COW, GOAT, )
  • KOMPOSISI
  • - ASAM LEMAK DENGAN BM RENDAH DALAM
  • JMLAH YG BESAR CTH ASAM BUTIRAT (3,5)
  • - AS LEMAK JENUH CTH MIRISTAT, PALMITAT,
    STEARAT (45 50)
  • - ASAM LEMAK TIDAK JENUH (OLEAT) ?
    (30-40)
  • - IODINE NUMBER (BILANGAN IODINE) ? 32 -
    37

7
  • 2. KEL. ASAM LAURAT (LAURIC ACID ROUP) HASIL
    DARI PENGOLAHAN TANAMAN PALMA (EX KELAPA,
    PALM KERNEL)KOMPOSISI - KANDUNGAN AS. LAURAT
    YANG TINGGI (40 - 50)
  • - AS.LEMAK JENUH LAINNYA C 8,10,14,16.18
    (KECIL)
  • - AS. LEMAK TIDAK JENUH OLEAT DAN LINOLEAT
    (SEDIKIT)
  • - BM. RENDAH ----- gt TITIK CAIR RENDAH
  • - PENGGUNAAN ( MEDIA PENGGORENGAN, INDUSTRI
    SABUN,
  • KOSMETIK
    DLL)
  • - PRODUKSI TINGGI ----gt RELATIF LEBIH MURAH
    DARI KEL. MILK

  • FAT
  • ? IN 7,5 - 10

8
  • 3. KEL. LEMAK SAYURAN (VEGETABLE BUTTER
    GROUP) ----gt CTH COCOA BUTTER KOMPOSISI
    AS.LEMAK BM. RENDAH ( .gt50 ) C14,16,18
    TRIGLISERIDA DARI ASAM LEMAK JENUH ( OLEO
  • PALMITO STEARIN, OLEODISTEARIN)
  • AS.LEMAK OELAT DAN LINOLEAT (SEDIKIT)-? IN
    33 44
  • INDUSTRI FARMASI DAN MAKANAN
  • RELATIF LEBIH MAHAL DARI KEL. ASAM LAURAT
  • 4. KEL. LEMAK HEWAN (ANIMAL FAT GROUP) (EX
    LARD DR LEMAK BABI , TALLOW DR SAPI)KOMPOSISI
    AS. LEMAK JENUH C16 DAN 18 DG BM. TINGGI
    DOMINAN (40-50)
  • TRIGLISERIDA TIDAK JENUH OLEAT DAN
    LINOLEAT (SEDIKIT) BERBENTUK PADAT PADAT PADA
    SUHU KAMAR

9
  • 5. KEL. ASAM LEMAK OLEAT-LINOLEAT
  • ? BIJI KAPAS, KACANG TANAH, JAGUNG, KELAPA
    SAWIT, OLIVE, BIJI BUNGA MATAHARI
  • MERUPAKAN KELOMPOK YANG PALING BANYAK
    DITEMUKAN DAN SANGAT BERVARIASI DALAM KOMPOSISI
    DAN KARAKTERISTIK DARI MASING-MASING SUMBER
    DIDOMINASI OLEH ASAM LEMAK TIDAJ JENUH (OLEAT DAN
    LINOLEAT ( LEBIH DARI 70) DAN SISANYA AS.
    LEMAK JENUH SEHINGGA TRIGLISERIDANYA CAMPURAN
    HAMPIR TIDAK ADA AS. LEMAK TIDAK JENUH LINOLENAT
    ----gt KERUSAKAN FLAVOR (FLAVOR REVERSION)
    BERBENTUK CAIR PADA SUHU KAMAR DAN COCOK UNTUK
    DAERAH DINGIN (WARM CLIMATE) PEMAKAIAN
    TERBESAR ADALAH UNTUK EDIBLE OIL (MEDIA
    PENGGORENGAN, MARGARIN, SHORTENING DLL)

10
  • 6. ERUCIC ACID GROUP ? 221
  • rapeseed oil, mustard seed oil
  • 7. LINOLENIC ACID GROUP
  • linseed oil ? Bil iod 177,
  • soybean oil ? Bil iod 120 -141
  • 8.CONJUGATED ACID GROUP
  • tung oil -? Bil Iod 160 175
  • 9. MARINE OILS -? whale n sardine
  • BJ ? 0,91 0,92 Bil iod 110 135
  • 10. HIDROXY ACID OILS -? castor oil

11
STUKTUR DAN KOMPOSISI LEMAK MINYAK
  • LEMAK DAN MINYAK MERUPAKAN SENYAWA YG TIDAK
    LARUT DALAM AIR YG BERASAL DARI TANAMAN DAN HEWAN
    YG MENGANDUNG SENYAWA TERBESAR ESTER ASAM LEMAK
    DG GLISEROL ATAU TRIGLISERIDA.

O H2 - C - O
C - R1 (asam lemak)
O H - C - O C - R2 (asam lemak)
O H2 - C - O
C - R3 (asam lemak)
94 96 dari BM merupakan BM
dr asam lemak 4 6 adalah dari BM gliserol
KARAKTERISTIK TRIGLISERIDA SANGAT TERGANTUNG
KEPADA ASAM LEMAK PENYUSUNNYANYA
LEMAK (FAT)? TG YG BERBENTUK PADAT /SEMI PADAT
PD TEMPRTR RUANG. MINYAK (OIL) -? TG YANG
BERBENTUK CAIR PADA TEMPERATUR RUANG
12
ASAM LEMAK
  • 1. ASAM ORGANIK YANG MEMILIKI GUGUS KARBOKSIL
    TUNGGAL DAN EKOR HIDROKARBON YANG PANJANG. (
    ATOM C 4 36)
  • 2. TERIKAT PADA BERBAGAI KELAS LIPID
  • 3. DITEMUKAN DALAM 2 BENTUK
  • 1. ASAM LEMAK JENUH (SATURATED FATTY ACID/
    SFA)
  • CH3 CH2 CH2 CH2 - .. COOH
  • 2. ASAM LEMAK TIDAK JENUH (UNSATURATED
    FATTY ACID/ UFA)
  • CH3 CH2 CH CH CH2 ..COOH
  • 3. PEMBEDA MASING-MASING ASAM LEMAK
  • 1. JUMLAH ATOM KARBON
  • 2. ADA ATAU TIDAK IKATAN RANGKAP
  • - JUMLAH IKATAN RANGKAP
  • - POSISI IAKATAN RANGKAP (TERKONYUGASI
    ATAU TIDAK)

13
(No Transcript)
14
CONTOH BEBERAPA ASAM LEMAK JENUH
  • NAMA UMUM SIMBOL STRUKTUR
    T. LEBUR ( Co )
  • A.ASETAT 2 0 CH3-COOH
    -16,6
  • A.BUTIRAT 4 0 CH3-(CH2)2-
    COOH -7,6
  • A.KAPROAT 6 0 CH3-(CH2)4-
    COOH -1,5
  • A.KAPRILAT 8 0 CH3-(CH2)6
    COOH 16,7
  • A.KAPRAT 10 0 CH3-(CH2)8-
    COOH 31,5
  • A.LAURAT 12 0
    CH3-(CH2)10-COOH 44
  • A.MIRISTAT 14 0
    CH3-(CH2)12-COOH 54
  • A.PALMITAT 16 0
    CH3-(CH2)14-COOH 63
  • A.STEARAT 18 0
    CH3-(CH2)16-COOH 70

15
ASAM LEMAK TIDAK JENUH (UFA)
  • MONOSATURATED
  • C14H26 O2 MYRISTOLEIC (9- tetradecenoic)
    14 1 9 - (animal milk fat)
  • C16 H30 O2 PALMITOLEIC (9-hexadecenoic)
    16 1 9 33 ( amf, seed fats,
    beef)
  • C18 H34 O2 OLEIC (9-octadecenoic)
    18 1 9 13 (vegetable
    oil, af)
  • C20 H38O2 GADOLEIC (9-eicosenoic)
    20 1 9 - (marine
    oil)
  • C22 H42 O2 ERUCIC (13-docosenoic)
    22 1 13 33,5 (mustard oil)
  • POLYUNSATURATED
  • C18 H32 O2 LINOLEIC (9,12 octadecadienoic
    18 2 9,12
    - 5
  • C18 H30 O2 LINOLEIC (9,12,15 octadecatrienoic)
    18 2 9,12,15 -
    11
  • C20 H32 O2 ARACHIDONIC (5,8,11,14
    eicosatetranoic) 204 5,8,11,14
    - 50
  • C22 H34 O2 CLUPANODONIC (4,8,12,15,19
    docosapentanoic) 225 4,8,12,15,19 -

16
ASAM LEMAK YG TIDAK UMUM
  • RICINOLEAT ACID ( 12 HYDROXY 9
    OCTADECENOIC) ? castor oil (m. jarak)
  • CH3 (CH2)2 CH2 CH2 CH2 CH CH2 CH
    CH (CH2)7 COOH

  • OH
  • ELEOSTEARIC ACID (9,11,13, OCTADECA TRIENOIC)
    ? TUNG OIL

CH3 (CH2)2 CH2 CH CH CH2 CH CH CH
(CH2)7 COOH

17
AS. LEMAK POLY US LAINNYA
  • ? SERING TERDAPAT PADA MARINE OIL
  • EPA ? C20 PENTANOIC
  • DPA ? C22 PENTAENOIC
  • DHA ? C22 HEXAENOIC
  • SCOLIODONIC ? C24 PENTAENOIC
  • NISINIC ? C24 HEXAENOIC
  • MOROTIC ? C18 TETRAENOIC (4,8,12,15)

18
TRIGLISERIDA (TRI ASIL GLISEROL) / TAG
TRIGLISERIDA ? MERUPAKAN HASIL KONDENSASI DARI
MOL GLISEROL DG 3 MOL ASAM LEMAK YG MENGHASILKAN
3 MOL AIR DAN 1 MOL TRIGLISERIDA

O H2 - C - O
C - R1 O H -
C - O C - R2
O H2 - C - O C - R3
H2 C OH H - C - OH H2 C - OH
R1 - COOH R2 COOH R3 - COOH
3 H2O

GLISEROL 3. MOL ASAM LEMAK
TRIGLISERIDA 3. MOL AIR
KARAKTERISTIK TRIGLISERIDA SANGAT TERGANTUNG
KEPADA ASAM LEMAK PENYUSUNNYANYA -? (PADAT ATAU
CAIR)

R1 R2 R3 ? TRIGLISERIDA SEDERHANA R1 R2
R3 ? TRIGLISERIDA CAMPURAN
KE 3 R BERBEDA -? MEMPUNYAI 3 ISOMER
2 R YG BERBEDA ?
MEMPUNYAI 4 ISOMER
19
SINTESA TRIGLISERIDA
GLISEROL
MONOGLISERIDA DIGLISERIDA
TRIGLISERIDA
Asam lemak
Asam lemak
Asam lemak
mono dan digliserida jarang ditemukan di
alamtetapi bisa dihasilkan melalui proses
hidrolisis sebagian
20
  • TRIGLISERIDA CAMPURAN gtgtgt TRIGLISERIDA SEDERHANA
  • RESTRICTED RANDOM DISTRIBUTION THEORY?
  • GS3, GS2U, GSU2, GU3
  • SUMBER L/M KOMP.TRIGLISERIDA ( MOL)
  • GS3
    GS2U GSU2 GU3
  • JAGUNG 0 12
    43 45
  • SAWIT 9 54
    27 9
  • COCOA 2 77
    21 0
  • IKN PAUS - 9
    75 16
  • DOMBA 22 63
    14 1

21
NON GLISERIDA COMPONENT (NGC)
  • CRUDE OIL ? 5 REFINED OIL ? 2
  • BBRP SIFAT NGC ? - tidak memberikan warna, rasa
    dan aroma dan bersifat inert
  • -
    memberikan warna rasa dan aroma tertentu
    (negatif)
  • - bersifat
    antioksidan.
  • - bersifat
    pro-oksidan
  • NGC
  • PHOSPHATIDA ? LECITHIN DAN CEPHALIN ? (m.kedele
    1,8 -3,2, m.jagung 1-2, m. bijikapas 0,7 -0,9)
    ? emulgator pada produk pangan.?
  • REMOVED BY ALKALI REFINING
  • 2. KARBOHIDRAT DAN DERIVATNYA ? RAFFINOSA DAN
    PENTOSANS
  • 3. PROTEIN ? BIASANYA DARI BAHAN BAKU YANG RUSAK
    (DAMAGED)

SOME ARE NOT REMOVED BY ALKALI REFINING
BAHAN BAKU YANG BAIK/TIDAK RUSAK
22
  • 4. STEROL
  • VEGETABLE OIL ? PHYTOSTEROL ( SITOSTEROL
    C29H50O DAN STIGMASTEROL C29H48O, KOLESTEROL
    C27H46O)
  • ANIMAL FAT ? CHOLESTEROL
  • ? INERT AND NOT CONTRIBUTE TO ANY IMPORTANT
    PROPERTY OF THE OIL) ? REMOVED BY ALKALI REFINING
  • ? RECOVERY FROM OIL ? VIT D AND SEX HORMONS
  • WHEAT GERM OIL ( 1,3 1,7)
  • SOYBEAN OIL ( 0,15 -0,38)
  • RICE BRAN OIL (0,75)
  • CORN OIL (0,58 -15)
  • REMOVE BY ALKALI REFINING
  • 5. FATTY ALCOHOLS AND WAXES ? CORN OIL, SOYBEAN
    OIL (0,005) ? CLOUD AT LOW TEMPERATURE
  • 6. SQUALEN (C30H50) ? COLORLESS AND HAVE 6 DOUBLE
    BONDS ? OLIVE OIL 383 mg/100g, CORN 28 mg/100g,
    LIVER FISH OIL

23
  • CAROTENOIDS (C40 H56) 7 DB ? (ALPHA, BETA ,GAMA)
    CAROTENE, LYCOPENE ? MEMBERIKAN WARNA KUNING
    MERAH PADA FAT/OIL ? ANTIOXIDANT ? REMOVE BY
    BLEACHING (PEMUCATAN).
  • 8. TOCOPHEROL ? ANTIOXIDANT ? AFFECTING THE
    STABILITY OF OILS ? REMOVE BY BLEACHING
  • 9. GOSSYPOL ? STRONG ANTIOXIDANT ? AFFECTING
    THE STABILITY OF OILS
  • 10. VITAMIN LARUT LEMAK ? VIT. A, D, E, K ?
    NUTRITIONAL COMPONENTS
  • 11. MINERAL ? PHOSPHOR, COPPER, MANGANES, IRON,
    NICKEL

H3C CH3 C H2C CH
- H2C CH 2HC CH3
H3C CH3 C H2C
CH H2C CH 2HC CH3
CH3 (CH CH C CH)2
CH3 (CHCH-CCH)2 -
- CHCH-
24
REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK
  • 1. REAKSI HIDROLISIS
  • O
  • C O C
    CH2OH
  • R1
  • O H2O
    R1COOH
  • C - O C ------?
    CHOH R2COOH

  • R3COOH

  • R2 O
  • C O C
    CH2OH As.lmk bebas
  • R3

  • GLISEROL
  • ? HIDROLITYC RANCIDITY
  • Reaksi dipercepat oleh air, temperatur, tekanan,
    katalisator ( asam, enzim lipolitik,
  • ion metal
    )

25
REAKSI KIMIA LEMAK DAN MINYAK (Lanjutan)
  • 2. REAKSI HIDROLISIS OLEH BASA (NaOH/KOH)---?
    REAKSI


  • PENYABUNAN
  • O
  • C O C
    CH2OH
  • R1
  • O NaOH
  • C - O C --------?
    CHOH 3 RCOONa
  • R2
  • O
  • C O C
    CH2OH
  • R3

  • GLISEROL
  • ? INDUSTRI SABUN, PEMURNIAN MINYAK

26
  • 3. REAKSI ESTERIFIKASI
  • CH2OH R1COOH CH2 O
    COR1
  • CHOH R2COOH CH O
    COR 2 3H2O
  • CH2OH R3COOH CH2 O
    COR3

H O H - C O C (CH2)16
CH3 H - C - OH H C OH H
H H - C - OH H - C OH H C OH
H
CH3 (CH2)16 COOH
27
H H - C - OH H - C OH H C OH
H
H O H - C O C (CH2)16
CH3 O H - C - O C
(CH2)16 CH3 H C OH H
CH3 (CH2)16 COOH CH3 (CH2)16 COOH

GLISEROL
DISTEARIN (DIGLISERIDA)
ASAM STEARAT
  • KAT? Asam sulfat, asam toluen sulfat, benzen, zn,
    sn.
  • HASIL ? CAMPURAN TG, DG, MG

  • MG() DG() TG()
  • GLISEROL AS. STEARAT -? 64,9
    33,8 1,3
  • GLISEROL AS. OLEAT 65,6
    33,2 1,1
  • GLISEROL AS. LAURAT 70,8
    29,0 0,2
  • REKASI INI BIASA DILAKUKAN UNTUK MEMBUAT MG DAN
    DG ?EMULGATOR


28
REAKSI KIMIA LEMAK MINYAK (Lanjutan)
  • 4. REAKSI INTERESTERIFIKASI
  • --? REAKSI DIMANA ESTER ASAM LEMAK DIREAKSIKAN
    DENGAN ASAM LEMAK/ALKOHOL SEHINGGA TERJADI
    PERTUKARAN ASAM LEMAK PADA ESTER ASAM LEM AK
    MEMBENTUK ESTER ASAM LEMAK YANG BARU SEHINGGA
    MEROBAH SIFAT FISIK DARI ESTER ASAM LEMAK AWAL
  • 4.1. REAKSI ESTERIFIKASI ESTER ASAM LEMAK DENGAN

  • ASAM LEMAK (ACIDOLYSIS)
  • CH2 O COR1
    CH2 O COR
  • CH O COR 2 RCOOH -? CH O
    COR 2 R1COOH
  • CH2 O COR3
    CH2 O COR3
  • Kat ? Nat Metoksida
  • -? margarin dan shortening (Memperbaiki tekstur
    dan ttitik lebur)

29
  • 4.2. REAKSI ESTER ASAM LEMAK DENGAN ALKOHOL
    (ALCOHOLYSIS)
  • CH2 O COR1
    CH2OH
  • CH O COR2 3 (CH3OH) ? CHOH
    3 ( R- COOCH3)

  • CH2 O COR3
    CH2OH
  • trigliserida metil
    alkohol gliserol ester asamlemak
    dg alkohol (BIODISEL)



  • (ex metil oleat, metil laurat dll)
  • KAT ? KOH/NaOH
  • DEPEND ON ? SUHU, JUMLAH KOH, JUMLAH ALKOHOL
  • REAKSI UMUM DALAM PEMBUATAN BIODISEL

30
  • 5.REAKSI HIDROGENASI
  • -? PROSES PENAMBAHAN HIDROGEN PADA IKATAN RANGKAP
    ASAM LEMAK TIDAK JENUH DENGAN BANTUAN KATALISATOR
    Ni/Pt

  • H2
  • CH3 - (CH2)7 - CH CH - (CH2)7 - COOH
    CH3 - (CH2)16 COOH

  • Ni/Pt
  • Tujuan
  • 1. Menurunkan ketidakjenuhan minyak
  • Linolenat -------? lenoleat ----? oleat
    ------? stearat
  • 2. Merobah bentuk fisik Trigliserida dari cair
    menjadi semi padat atau padat
  • 3. Menaikkan titik cair
  • 4. Meningkatkan daya tahan trigliserida dari
    proses oksidasi
  • ? TEMPERATUR, TEKANAN, KONSENTRASI KATALIS,
    KONSENTRASI HIDROGEN , TINGKAT PENGADUKAN.

31
  • 6. REAKSI OKSIDASI/AUTOOKSIDASI
  • ? MERUPAKAN REAKSI YANG DAPAT MENYEBABKAN
    TERJADINYA KERUSAKAN PADA LEMAK/MINYAK ATAU BAHAN
    PANGAN BERLEMAK AKIBAT TERJADINYA PENGIKATAN
    OKSIGEN PADA ASAM LEMAK TIDAK JENUH SEHINGGA
    MEMBENTUK SENYAWA RADIKAL BEBAS YANG PADA AKHIR
    REAKSI AKAN TERBENTUK SENYAWA ALKOKSI RADIKAL,
    EPOKSIDA,ALKOHOL, ALDEHID, KETON, ASAM LEMAK
    BEBAS RANTAI PENDEK YANG DAPAT MENYEBABKAB
    PEROBAHAN PADA FLAVOUR LEMAK/MINYAK. ? OKSIDATIF
    RANCIDITY

  • 11 10 9 8
  • CH3- (CH2)4 CH - CH - CH CH CH CH CH -
    (CH2)5 COOH O2

  • - CH CH - CH CH CH CH -
    - CH - CH - CH - CH CH CH -
  • 00 00
    00H
    00H
  • PEROKSIDA RADIKAL
    HIDROPEROKSIDA RADIKAL
  • KAT ? suhu tinggi, sinar uv, peroksida, logam
    berat (Fe)

32
11
10 9 8 CH3- (CH2)4 CH - CH -
CH CH CH CH CH - (CH2)5 COOH O2 ---?


MENURUT TEORI FARMER OKSIDASI OLEAT MENGHASILKAN
4 ISOMER PADA REAKSI PRIMER (REAKSI AWAL)
3. TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No.
10 11 10 9
8 R CH2 CH - CH CH2 R
00H
  • TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No. 8
  • 11 10 9
    8
  • R CH2 CH CH CH2 R
  • 00H

2. TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No.
9 11 10 9
8 R CH2 CH - CH CH2 R
00H
4. TERJADI PENGIKATAN OKSIGEN PADA ATOM C No.
11 11 10 9 8
R CH2 CH CH CH2 R
00H
33
  • REAKSI LANJUTAN (DEGRADASI SEKUNDER)
  • PEMBENTUKAN SENYAWA ALKOKSI DAN HIDROPEROKSIDA
    RADIKAL
  • R CH R R CH R
    OH
  • OOH O
  • HIDROPEROKSIDA ALKOKSI
    HIDROPEROKSIDA
  • RADIKAL RADIKAL
    RADIKAL

MENGALAMI 4 MACAM REAKSI
  • PEMBENTUKAN RADIKAL ALKIL DAN ALDEHID
  • R CH R R
    R-CHO OFF
    FLAVOUR
  • O alkil
    radikal aldehid

34
  • 2. PEMBENTUKAN ALKOHOL DAN RADIKAL ALKIL BARU

R CH R R1H R-CHOH
R1 O
Alkohol Radikal alkil
3. PEMBENTUKAN KETON DARI 2 RADIKAL R CH R
R1 R C - R R1
O
O
Keton
4. PEMBENTUKAN EPOKSIDA DARI HIDROPEROKSIDA DG
ASAL LEMAK TIDAK JENUH ROOH -
CH CH - - CH - CH -
ROH
O
Epoksid
35
  • 7.1. REAKSI POLIMERISASI
  • ? MERUPAKAN REAKSI PENGGABUNGAN DARI ASAM LEMAK
    TIDAK JENUH MEMBENTUK SENYAWA KOMPLEKS YANG
    DISEBUT DIMER DAN TRIMER YG MEMPUNYAI BM TINGGI
    DAN BERWARNA GELAP
  • ? TERJADI PADA MINYAK/LEMAK JIKA DIPERLAKUKAN
    PADA SUHU TINGGI (250OC)
  • 7.2. REAKSI POLIMERISASI PADA TRIGLISERIDA YG
    MENGANDUNG ASAM LEMAK TIDAK JENUH YANG
    TERKONYUGASI BAIK DG ADANYA OKSIGEN ATAU TIDAK
    PADA TEMPERATUR TINGGI/ RUANG SEHINGGA MEMBENTUK
    SENYAWA RESIN/GEL YG PADAT
  • MINYAK TUNG (MINYAK KEMIRI) --? VARNISH, CAT,
    QUICK-DRYING ENAMELS

36
SIFAT FISIKO- KIMIA LEMAK DAN ASAM LEMAK
  • KENAPA PENTING?
  • MENENTUKAN KUALITAS LEMAK/MINYAK
  • MENENTUKAN ARAH PEMANFAATAN (EDIBLE ATAU NON
    EDIBLE)
  • MENENTUKAN TREATMEN YANG DIPAKAI DALAM
    PEMANFAATANNYA
  • MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN YANG TERJADI PADA
    LEMAK/MINYAK
  • BEBERAPA SIFAT FISIK YG PENTING
  • VISKOSITAS (KEKENTALAN) Merupakan ukuran dari
    pergeseran internal

  • dalam molekul lemak/minyak
  • Sangat dipengaruhi oleh ketidak jenuhan minyak
    --? hidrogenasi
  • Berat
    molekul -? BM rendah viskositas rendah
  • Suhu -?
    makin rendah suhu viskositas makin tinggi
  • EX AS. KAPRILAT 5,74 Centipoise (20oC)
    AS. LAURAT -
  • 2,62
    (50oC)
    7,3 (50oC)
  • 1,86
    (75oC)
    3,84 (75oC)
  • Alat -? VISKOMETER -? CENTIPOISES

37
  • 2. WARNA -? COLORIMETER
  • Warna lemak/minyak murni, asam lemak, dan
    derivatnya ? colorless dan transparan
  • Warna minyak disebabakan oleh pigmen
    yang ada dalam bahan

  • kerusakan pigmen dalam bahan

  • kerusakan proses kimia lemak/minyak
  • 3. BOBOT JENIS (SPESIFIC GRAFITY) -? piknometer
  • tergantung kepada BM, ketidak jenuhan,
    temperatur
  • -? UNTUK MENENTUKAN KEMURNIAN MINYAK DAN
    KUALITASNYA
  • 4. TITIK LELEH (MELTING POINT)
  • TERGANTUNG KEPADA Panjang rantai atom c,
    ketidakjenuhan, geometrik
  • 5. TITIK DIDIH (BOILING POINT)

  • ? panjang rantai atom c, BM,
    tekanan
  • Contoh BOILING
    POINT (oC)
  • TEKANAN LAURAT MIRISTAT
    PALMITAT
  • 1 mm 130,2
    149,2 167,4
  • 256 mm 256,6
    281,5 303,6

38
  • 6. SMOKE POINT (TITIK ASAP)
  • Menunjukkan temperatur pada saat pertama
    lemak/minyak mengeluarkan asap tipis pada
    pemanasan ( labor dg kondisi tetentu)
  • 7. FLASH POINT (TITIK NYALA)
  • Menunjukkan termperatur pada saat produk
    senyawa volatil mulai terbakar
  • 8. FIRE POINT (TITIK API)
  • Temperatur pada saat dimana senyawa volatil
    terbakar secara terus menerus
  • Tergantung kepada jumlah FFA dalam lemak/minyak
  • MINYAK JAGUNG
  • Smoke Point -? 450 oF pada 0,01 FFA
    menjadi 200 oF pada 100 FFA
  • Flash Point ? 625 oF pada 0,01 FFA
    menjadi 386 oF pada 100 FFA
  • Fire Point ? 685 oF pada 0,01 FFA
    menjadi 430 oF pada 100 FFA

39
  • 9. KELARUTAN (S0LUBILITY)
  • Trigliserida dan asam lemak rantai panjang tidak
    larut dalam air kecuali, asam lemak rantai pendek
    (C2 dan C4) dan minyak jarak (castor oil)
  • Minyak larut dalam pelarut non polar seperti
    benzen, etil eter
  • Unsaturated lebih tinggi kelarutannya
    dibanding saturated
  • --? ekstraksi dan pemisahan minyak.
  • 10. INDEKS BIAS ( REFRACTIVE INDEKS)
    -?REFRAKTOMETER
  • ? merupakan ukuran penyimpangan/bias dari
    cahaya yang dilewatkan pada medium yang
    cerah/transparan.
  • Indeks bias tergantung kepada rantai ataom
    c, ketidak jenuhan, BM, temperatur
  • ?PENGUJIAN KEMURNIAN MINYAK DAN KERUSAKAN
  • 11. OILINESS (Kemampuan untuk membentuk lapisan
    berminyak pada permukaan
  • bahan ? lubricant
    film)
  • edible fat -? margarin, shortening ?
    mudah dioles, mudah mencair dimulut
  • non edible ? pelumas (lubrication)

40
SIFAT FISIKO-KIMIA LEMAK MINYAK
  • BEBERAPA SIFAT KIMIA PENTING LEMAK/MINYAK
  • BILANGAN ESTER ? TG
  • BILANGAN ASAM LEMAK BEBAS? FFA
  • BILANGAN PENYABUNAN ? FA
  • BILANGAN IODIUM ? USFA
  • BILANGAN PEROKSIDA ? USFA DG O2
  • BILANGAN REICHERT-MEISSL ? VOLATIL POLAR ?C4
    C6
  • BILANGAN POLENSKI ? VOLATIL NON POLAR ? C8
    C12
  • BILANGAN HEHNER ? NON POLAR
  • BILANGAN TAK TERSABUNKAN ? NON TG
  • BILANGAN THIOCYANOGEN ?USFA ? KOMPOSISI MSFA
    PSFA
  • BILANGAN ASETIL ? GUGUS OH ? M. jarak, MG

41
PENGOLAHAN/ EKSTRAKSI LEMAK MINYAK
  • TUJUAN
  • 1. MENGHASILKAN LEMAK/MINYAK YANG BERKUALITAS
    BAIK DAN BEBAS DARI SENYAWA ASING (NON TRI
    GLISERIDA) YG TIDAK DIINGINKAN.
  • 2. MENGHASILKAN LEMAK/MINYAK DENGAN RENDEMEN YANG
    TINGGI DAN DENGAN BIAYA PROSES YANG RENDAH.
  • 3. MENGHASILKAN RESIDU (OIL CAKE) YANG MASIH
    MEMPUNYAI NILAI MANFAAT YANG TINGGI.
  • PENGOLAHAN/ EKSTRAKSI ? PROSES PEMISAHAN
    LEMAK/MINYAK DARI BAHAN2 YANG DIDUGA MENGANDUNG
    LEMAK/MINYAK (HEWANI/NABATI)
  • HEWANI ? KANDUNGAN L/M TINGGI DG NON TRI
    GLISERIDA RENDAH
  • ? PROSES MUDAH


  • NABATI ? KANDUNGAN L/M LEBIH RENDAH DG NON TRI
    GLISERIDA
  • TINGGI ? PROSES AGAK RUMIT


42
  • METODA EKSTRAKSI
  • 1. RENDERING
  • 2. PENGEPRESAN MEKANIS (MECHANICAL EXPRESSION)
  • 3. EKSTRAKSI DENGAN PELARUT L/M (SOLVENT
    EXTRACTION)
  • 4. ENZIMATIS/ FERMENTASI
  • EX. HASIL L/M DR BBRP TANAMAN PENGHASIL L/M
  • COPRA (COCONUT) 63 ( ME)
  • CORN 45
    (ME)
  • COTONSEED 18 (SE)
  • CASTOR BEANS 43 (ME)
  • SOYBEANS 18 (SE)
  • RICE BRAN 14 (SE)
  • TUNG 35
    (ME)
  • PEMILIHAN METODE EKSTRAKSI ? SUMBER (HEWANI/
    NABATI)

  • KANDUNGAN ASAM LEMAK

43
  • 3 TAHAP PROSES PENGOLAHAN
  • 1. PERLAKUAN PENDAHULUAN (MECHANICAL
    PRETREATMENT)
  • TUJUAN ? MENINGKATKAN KAPASITAS
  • MENINGKATKAN
    KUALITAS
  • MENURUNKAN
    KEHILANGAN MINYAK PADA RESIDU
  • (OIL CAKE) ?
    MENINGKATKAN RENDEMEN
  • 2. EKSTRAKSI ? MENGHASILKAM MINYAK
    SETINGGI-TINGGINYA
  • DENGAN KUALITAS YANG BAIK DAN DG
    BIAYA PROSES RENDAH
  • 3. PEMURNIAN ? MEMISAHKAN SENYAWA NTG YANG
    TERBAWA
  • SETELAH EKSTRAKSI ?
    MENINGKATKAN KUALITAS L/M
  • 1. PERLAKUAN PENDAHULUAN
  • PEMBERSIHAN ? PEMBUANGAN KULIT LUAR (DEHULLING),

  • PENGECILAN UKURAN, PEMANASAN
  • HEWANI ? PEMBERSIHAN/PENCUCIAN (DARAH,
    TULANG DLL)

44
  • NABATI
  • 1. PEMBERSIHAN ? PEMISAHAN BAHAN ASING (
    RANTING, DAUN,
  • PASIR
    BATU, BAHAN BUSUK/RUSAK)
  • ALAT ? AYAKAN (SCREEN), ELEKTROMAGNETIK TOOL
  • 2. PENGUPASAN (DEHULLING)
  • KULIT MEMPUNYAI KANDUNGAN L/M RENDAH ? KCG
    TANAH,
  • KEDELE, BIJI MTHR,
    BIJI KAPAS. PLM KERNEL DLL)
  • ? MENINGKATKAN RENDEMEN ? MENURUNKAN JMLH L/M
    PADA

  • RESIDU
  • ? MENINGKATKAN KAPASITAS ALAT EKSTRAKSI
  • ALAT ? BAR HULLER, DISC HULLER

45
  • 3. PENGECILAN UKURAN (PENGHALUSAN,
    PEMIPIHAN,PENGGILINGAN)
  • TUJUAN
  • 1. MEMPERLUAS PERMUKAAN BAHAN SEHNGGA MINYAK
    LEBIH MUDAH KELUAR
  • 2. MERUSAK DINDING SEL SEHINGGA MINYAK MUDAH
    UNTUK DIEKSTRAK
  • 3. MEMPERSINGKAT WAKTU EKSTRAKSI
  • 4. MENURUNKAN KEHILANGAN MINYAK DALAM RESIDU
    (HASIL TGGI)
  • 4. PEMANASAN
  • PEMBERIAN PANAS PADA BAHAN YANG MENGANDUNG L/M
    ADA 2
  • 1. PEMANASAN UNTUK MENGELUARKAN MINYAK SECARA
    LANSUNG
  • ? RENDERING, SOLVENT EKSTRACTION
  • 2. PEMANASAN YG MERUPAKAN PERLAKUAN PENDAHULUAN
    UNTUK
  • MEMFASILITASI PROSES EKSTRAKSI SELANJUTNYA
    SEPERTI
  • METODA MENGGUNAN MECHANICAL EQUIPMENT

46
  • TUJUAN ? UNTUK MEMUDAHKAN PENGELUARAN L/M
    SEHINGGA
  • RENDEMEN TINGGI DAN
    MENINGKATKAN KUALITAS
  • MINYAK ? KARENA PEMANASAN
    DAPAT MENYEBABKAN
  • 1. MENGGUMPALKAN PROTEIN YG ADA PADA DINDING SEL
    L/M
  • SEHINGGA DINDING SEL PERMIABEL TERHADAP
    ALIRAN MINYAK.
  • 2. MENURUNKAN VISKOSITAS MINYAK (PENINGKATAN
    FLUIDITAS) SEHINGGA MINYAK MUDAH MENGALIR
  • 3. MENURUNKAN AFFINITAS MINYAK TERHADAP PERMUKAAN
    BAHAN PADATAN SHINGGA MINYAK MUDAH MENGALIR WAKTU
    PENGEMPAAN
  • 4. MENURUNKAN KADAR AIR BAHAN SEHINGGA BAHAN
    MENJADI
  • PLASTIS DAN MUDAH UNTUK DIKEMPA.
  • 5. MEMBUAT BAHAN NTG MENJADI TIDAK LARUT SEHINGGA
    TIDAK TERBAWA BERSAMA MINYAK WAKTU PENGEMPAAN
  • 6. MENGINAKTIFKAN AKTIFITAS ENZIM, MIKRO
    ORGANISME SEHINGGA DAPAT MENURUNKAN FFA.

47
BEBERAPA FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
PEMANASAN1. SUHU ? 115oC 130oC ( EFEK THDP
MUTU MINYAK DAN OIL CAKE) 2. LAMA/WAKTU ? 30 MNT
120 MN (TEGANTUNG KA, BAHAN)3. TEKANAN ? 70
90 psi4. AERASI
  • METODA EKSTRAKSI
  • RENDERING -? PALING SEDERHANA DICIRIKAN DENGAN
    PENGGUNAAN PANAS YG BERTUJUAN UNTUK MENGGUMPALKAN
    PROTEIN DAN MEMBUAT VISKOSITAS MINYAK RENDAH
    (MENCAIR)
  • -? UNTUK HEWAN (SAPI, DOMBA, BABI, IKAN PAUS,
    SARDIN)
  • ADA 2 CARA ?1. WET RENDERING -? EDIBLE OIL (
    KUALITAS)
  • 2. DRY RENDERING ?
    NON EDIBLE (KUANTITAS)
  • ALAT BERUPA TANGKI SILENDER YG DILENGKAPI DG
    AGITATOR, PENGATUR SUHU DAN ALAT SENTRIFUS

48
  • 2. MECHANICAL EXPRESSION (PENGEMPAAN)
  • PRINSIP ? MEMBERI TEKANAN PADA BAHAN YANG TELAH
    MENGALAMI PERLAKUAN PENDAHULUAN SEHINGGA MINYAK
    KELUAR DAN TERPISAH DARI BAHAN.
  • UNTUK BAHAN DG KANDUNGAN MINYAK YANG TINGGI (
    KELAPA, PALM OIL, PLM KERNEL, KACANG TANAH,
    JARAK, KAKAO , JAGUNG DLL)
  • ADA 2 METODA
  • HIDRAULIC PRESSING ? MENGGUNAKAN TENAGA HIDROLIK

  • ( BAHAN TIDAK BERGERAK)
  • ADA 2 SISTEM ? TERBUKA DAN TERTUTUP
  • 2. SCREW PRESSING ? BAHAN BERGERAK SECARA
    KONTINIU (BERULIR) -? TEKANAN LEBIH TINGGI

49
  • BEBERPA HAL YANG MEMPENGARUHI
  • 1. KADAR AIR
  • 2. PERLAKUAN PENDAHULUAN TERHADAP BAHAN
  • 3. TINGKAT KERUSAKAN BAHAN
  • 4. TINGKAT TEKANAN YG DIBERIKAN DAN TINGKAT
  • TEKANAN MAKSIMUM (2000 psi)
  • 5. WAKTU PEMEBERIAN TEKANAN MAKSIMUM ( 30 -35)
  • 6. TEMPERATUR BAHAN (205 oF/ 96oC) ? komposisi
    l/m dlm bahan ? VISKOSITAS MINYAK
  • 8. KANDUNGAN KULIT BIJI (OIL CAKE DAN KAPASITAS)
  • 9. JUMLAH BAHAN YANG DIPRESS (ketebalan oil cake
    dan rendemen, efisiensi secara ekonomis)

50
EKSTRAKSI DENGAN PELARUT
  • PRINSIP MELARUTKAN LEMAK/MINYAK DARI BAHAN DALAM
    PELARUT ORGANIK KEMUDIAN DIAKHIR PROSES MINYAK
    DIPISAHKAN DARI PELARUT.
  • ? BAHAN2 YANG KANDUNGAN L/M RENDAH TETAPI
    MEMPUNYAI HARGA YANG TINGGI ? KEDELE, OLIVE,
    JAGUNG
  • DASAR PEMIKIRAN ? LEMAK/MINYAK LARUT DALAM
    PELARUT ORGANIK SPT HEKSAN, SIKLOHEKSAN, BENZEN,
    DLL
  • PRINSIP ? TERJADI KONTAK YANG SEMPURNA ANTARA
    PELARUT DENGAN BAHAN SEHINGGA AKAN MELARUTKAN
    SEMUA LEMAK/MINYAK YG TERDAPAT DALAM BAHAN,
    KEMUDIAN PADA AKHIR EKSTRAKSI LEMAK.MINYAK
    DIPISAHKAN DARI PELARUT.
  • METODA EKSTRAKSI SISTEM PERKOLASI
  • PERKOLASI SISTEM BATCH (SINGLE/ MULTIPLE
    EXTRACTOR)
  • PERKOLASI SISTEM CONTINIU

51
BEBERAPA HAL YG PERLU DIPERHATIKAN 1. LUAS
PERMUKAAN BAHAN YG KONTAK DG PELARUT ?
pengecilan ukuran2. JENIS DAN JUMLAH PELARUT
YANG DIPERGUNAKAN SYARAT PELARUT ? daya
larut tinggi, titik didih seragam, tidak
toksik,
tidak mudah terbakar.3.KADAR AIR BAHAN (10
14)4. LAMA EKSTRAKSI( 60 180 MNT)5. SUHU
EKSTRAKSI (25 40 oC)6. RECOVERI PELARUT ( .
95)
  • KEUNGGULAN
  • 1. RENDEMEN MINYAK TINGGI ? OIL CAKE 1 3
  • 2. KUALITAS MINYAK TINGGI ? NTG SGT RENDAH
  • 3. KUALITAS OIL CAKE BAGUS ? SUHU RENDAH
  • KELEMAHAN
  • 1. MAHAL (PERALATAN DAN BAHAN PELARUT)
  • 2. MUDAH TERBAKAR DAN EKSPLOSIF
  • 3. COTTON SEED MENGANDUNG SENYAWA TOKSIK (SUHU
    RENDAH)

52
  • 4. EKSTRAKSI DENGAN ENZIM/FERMENTASI
  • KHUSUS UNTUK PENGOLAHAN MINYAK KELAPA.
  • PRINSIP MERUSAK KESTABILAN SANTAN DENGAN CARA
    MENURUNKAN Ph SAMPAI TERCAPAI TITIK ISOELEKTRIK
    DARI EMULGATOR (PROTEIN) SEHINGGA TERJADI
    PENGENDAPAN PROTEIN YG MENYEBABKAN MINYAK
    TERPISAH DARI AIR DAN EMULGATOR.
  • PEMISAHAN TANPA PANAS ? MINYAK KELAPA MURNI (VCO)
  • PEMISAHAN DENGAN PANAS ? MINYAK KELAPA
  • CARA MENURUNKAN Ph
  • 1. MENGGUNAKAN RAGI (Sacharomyces cereviceae) .
  • ? ragi roti, ragi tempe, ragi tapai.
  • 2. MENGGUNKAN ENZIM BROMELIN.
  • BEBERAPA HAL YG PERLU DI PERHATIKAN
  • 1. SUHU
  • 2. KONSENTRASI ENZIM

53
PEMURNIAN MINYAK
  • TUJUAN UMUM ADALAH UNTUK MEMISAHKAN SENYAWA
    KOTORAN (IMPURITIES) DARI LEMAK/MINYAK KASAR
    (CRUDE OIL) SEMAKSIMAL MUNGKIN DENGAN KEHILANGAN
    MINYAK SERENDAH MUNGKIN DAN KERUSAKAN TERHADAP
    SENYAWA NONTRIGLISERIDA YANG DIPERLUKAN SERENDAH
    MUNGKIN.
  • KOTORAN/IMPURITIES/ NTG DIKELOMPOKKAN MENJADI 3
    KELAS
  • 1. KOTORAN TIDAK LARUT DALAM MINYAK (FAT
    INSOLUBLE COMPN)
  • ? PENGENDAPAN, PENYARINGAN, SENTRIFUSI
  • 2. KOTORAN BERBENTUK SUSPENSI KOLOID DALAM MINYAK
  • -? 1. MENGALIRKAN UAP PANAS
  • 2. CARA ELEKTROLIT DAN DIIKUTI CARA
    MEKANIK
  • 3.KOTORAN LARUT DALAM MINYAK (FAT SOLUBLE COMPNT)
  • ? 1. NETRALISASI
  • 2. DEKOLORISASI (BLEACHING)
  • 3. DEODORISASI

54
TAHAP-TAHAP PEMURNIAN
  • 1. PENJERNIHAN ? MENGHILANGKAN SENYAWA FAT
    INSOLUBLE
  • 2. DEGUMMING ? MENGHILANGKAN GETAH/LENDIR
    DAN
  • SENYAWA
    BERBENTUK SUSPENSI KOLOID
  • 3. NETRALISASI ? MENGHILANGKAN SENYAWA YANG
    LARUT DALAM
  • (REFINING) L/M (FAT SOLUBLE)
    EX ASAM LEMAK BEBAS (FFA)
  • 4. DEKOLORISASI ? MENGHILANGKAN ZAT WARNA
  • 5. DEODORISASI -? MENGHILANGKAN SENYAWA
    FLAVOUR YG TIDAK

  • DIINGINKANKAN
  • PENJERNIHAN DAN DEGUMMING PENTING DILAKUKAN DG
    TUJUAN
  • 1. MEMUDAHKAN PROSES NETRALISASI
  • LENDIR DAPAT MENYERAP MINYAK
  • LENDIR DAPAT MENGHALANGI PEMBENTUKAN SABUN
  • LENDIR DAPAT MENGENDAP MENYUMBAT TANGKI
    NETRALISASI

55
1. PENJERNIHAN
  • ADA 4 CARA
  • 1. PENJERNIHAN DENGAN PENGENDAPAN
  • PRINSIP ? MENDIAMKAN L/M BEBERAPA WAKTU
    SAMPAI TERBENTUK
  • ENDAPAN BHG BAWAH
    TANGKI KEMUDIAN DI PISAHKAN
  • ? AGAR PENGENDAPAN SEMPURNA BUTUH WAKTU YG
    LAMA ? PROSES
  • HIDROLISIS ( AIR DAN M.O PADA LENDIR)
    ? SEDERHANA (KURANG


  • EFEKTIF)
  • 2. PENJERNIHAN DENGAN PENYARINGAN
  • PRINSIP ? MELEWATKAN L/M PADA SARINGAN/
    FILTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKANAN SEHINGGA
    KOTORAN AKAN TERTAHAN PADA SARINGAN
  • ALAT PENYARING FILTER PRESS DAN CHAMBER PRESS
  • KECEPATAN PENYARINGAN DIPENGARUHI OLEH
  • 1. LUAS PERMUKAAN FILTER

56
1. PENJERNIHAN (LANJUTAN)
  • 3. PENJERNIHAN DENGAN CARA DESTEARINISASI
    (WINTERISASI)
  • ? KHUSUS UNTUK MENGHILANGAKAN TRIGLISERIDA
    PADAT YANG MENYEBABKAN KEKERUHAN MINYAK PADA
    SUHU RENDAH
  • PRINSIP ? MENDINGINKAN L/M PADA SUHU RENDAH
    SEHINGGA TRIGLISERIDA PADAT AKAN MENGKRISTAL
    KEMUDIAN DILAKUKAN PENYARINGAN.
  • 4. PENJERNIHAN DENGAN SENTRIFUSI
  • ? EFEKTIF UNTUK MENGHILANGKAN SENYAWA
  • SUSPENSI KOLOID
    YG SANGAT HALUS DLM
  • MINYAK
    BERDASARKAN BERAT PARTIKEL.
  • PRINSIP ? L/M DISENTRIFUS DG SENTRIFUGATOR
    SEHINGGA KOTORAN AKAN TERPISAH BERDASARKAN BERAT
    PARTIKEL

57
2. PROSES DEGUMMING
  • PRINSIP MENGHILANGKAN SENYAWA LENDIR/GUM DARI
    CRUDE OIL DENGAN CARA MENGHIDRASI PHOSPATIDA DAN
    SENYAWA LAINNYA MENJADI SENYAWA YG TIDAK LARUT
    DLM MINYAK SEHINGGA MUDAH DIPISAHKAN DARI MINYAK
    (TRIGLISERID)
  • CARA KERJA MINYAK DALAM KETEL DEGUMMING
    DIPANASKAN SAMPAI SUHU 80oC KEMUDIAN DIALIRKAN
    UAP PANAS SAMPAI SUHU 100oC, DIBIARKAN 10 15
    MNT SAMPAI TERBENTUK ENDAPAN KEMUDIAN DI
    SENTRIFUSI AGAR PEMISAHAN LEBIH SEMPURNA.
  • DITAMBAHKAN ? AMONIUM HIDROKSIDA ? ( MENGURANGI
    KEASAMAN)

  • NATRIUM
    CHLORIDA ? ( MENYERAP AIR)
  • SETELAH PROSES DEGUMMING
  • RENDEMEN MINYAK 96,5
  • OIL GUM MATERIAL 3,5 (25 AIR, 50
    PADATAN GUM, 25 MINYAK)
  • LECITIN

58
3.PROSES NETRALISASI
  • MERUPAKAN PROSES MENGHILANGKAN SENYAWA NTG
    TERUTAMA ASAM LEMAK BEBAS (FFA) DARI LEMAK/MINYAK
  • PRINSIP MENAMBAHKAN ALKALI PADA L/M SEHINGGA
    SENYAWA ASAM LEMAK BEBAS TERIKAT DG ALAKLI
    MEMBENTUK SABUN YG TIDAK LARUT DALAM MINYAK
    (OIL-INSOLUBLE SOAPS)
  • EFEK LAIN ? DAPAT MENGENDAPKAN LENDIR ,
  • MENYERAP ZAT WARNA,
    PROTEIN (SENYWA N),
  • STEROL, TOCOPHEROL,
    LOGAM BERAT, VIT A DAN
  • CAROTENE ? SOAPSTOCK
    MENGANDUNG STEROL

  • DAN TOCOPHEROL
  • KELEMAHAN JIKA PENAMBAHAN BERLEBIHAN DAPAT
    MENYABUNKAN DAN MEMBENTUK EMULSI DG TRIGLISERIDA
    (L/M NETRAK) -? RENDEMEN L/M RENDAH

59
  • PADA PROSES NETRALISASI SELALU DIBERIKAN
    PENAMBAHAN ALKALI (EXCESS) KARENA DIPERKIRAKAN
    MASIH ADA SENYAWA NTG YANG KEMUNGKINAN JUGA DAPAT
    BEREAKSI DENGAN ALKALI
  • EXCESS TERGANTUNG KEPADA JENIS MINYAK DAN JUMLAH
    LENDIR YG MASIH TERISA SETELAH PROSES DEGUMMING
  • EX. MINYAK KELAPA 0,1 0,2
  • M. KCG TANAH 0,25 0,47
  • M. KEDELE 0,15 0,2
  • PERHITUNGAN PENGGUNAAN ALKALI BERDASARKAN
    KANDUNGAN FFA
  • (DIHITUNG SEBAGAI OLEAT) PADA BBRP DRAJAT BAUME
  • KAND. FFA DRAJAT BAUME
  • 16
    18 20
  • 1,0 1,29
    1,11 0,99
  • 1,5 1,93
    1,67 1,49
  • 2,0 2,57
    2,23 1,98
  • 2,5 3,21
    2,8 2,47
  • 3,0 3,85
    3,36 2,97
  • 3,5 4,50
    3,90 3,46

60
  • BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
  • 1. KONSENTRASI ALKALI YANG DIPAKAI
  • ? KANDUNGAN ASAM LEMAK BEBAS DALAM L/M (FFA)
  • MAKIN TINGGI FFA MAKIN TINGGI KONSENTRASI
    ALKALI
  • ? BERLEBIHAN -? OVERSAPONIFIKASI (TRIGLISERIDA
    JUGA

  • TERSABUNKAN ) ? KEHILANGAN MINYAK
  • REFINING FACTOR MENJADI BESAR (Tidak
    diinginkan)

KEHILANGAN TOTAL ()
RF
------------------------------------
ALB DALAM MINYAK ()
61
  • 2. SUHU NETRALISASI ? 40 95 oC
  • rendah -? sabun yg terbentuk kompak tetapi
    tidak semua tersabunkan
  • Tinggi ? sabun encer sulit dipisahkan
  • ERAT HUBUNGANNYA DENGAN
    RENDEMEN
  • ALAT TANGKI NETRALISASI BERBENTUK KERUCUT DAN
    DILENGKAPI DG
  • ALAT AGITATOR DAN PENGATUR SUHU.
  • CARA KERJA NETRALISASI
  • MINYAK DIMASUKKAN KEDALAM TANGKI , KEMUDIAN
    DIMASUKKAN ALKALI (NaOH) PADASUHU 20-30oC, SELAMA
    20 -30 MNT DAN DIAGITASI AGAR SEMUA L/M KONTAK
    DENGAN ALKALI, KEMUDIAN SUHU DINAIKKAN SAMPAI 60
    -80oC (SOAPSTOCK MULAI TERBENTUK DAN MENGENDAP
    DIBHAGIAN BAWAH TANGKI) AGITASI DIPERKECIL UNTUK
    MENCEGAH PEMBENTUKAN EMULSI, LALU SUHU DITURUNKAN
    AGAR SOAPSTOCK SEMPURNA MENGENDAP , SOAPSTOCK
    DIKELUARKAN MELALUI BAHAGIAN BAWAH TANGKI.
  • FEKTIFITAS DIUKUR DENGAN MENGHITUNG KADAR FFA/
    ALB

62
  • BEBERAPA CARA NETRALISASI
  • 1. NETRALISASI DG KAUSTIK SODA (NaOH)
  • murah, dapat mengurangi zat warna dan gum
  • - menyabunkan sejumlah trigliserida
  • 2. NETRALISASI DG NATRIUM KARBONAT (Na2CO3)
  • trigliserida tidak ikut tersabunkan,
    sabun yg terbentuk
  • kompak
  • - terbentuk gas CO2 ? sulit dalam pemisahan
  • 3. NETRALISASI DG METODA PENYULINGAN
  • PRINSIP ? MENGUAPKAN FFA DG SUHU TINGGI ATAU
  • SUPERHEATED STEAM DAN PADA TEKANAN RENDAH
  • rendemen tinggi dan ada kemungkinan
    re-esterifikasi
  • - suhu tinggi (240 oC) ? oksidasi

63
4. DEKOLORISASI (PEMUCATAN)
  • MERUPAKAN PROSES PENGHILANGAN ZAT WARNA YG TIDAK
    DIINGINKAN DALAM LEMAK/MINYAK
  • PRINSIP --gt Mencampurkan bahan yg dapat menyerap
    zat warna (adsorben) ke dalam minyak kemudian
    setelah proses dilakukan penyaringan.
  • ADSORBEN
  • 1. Tanah pemucat (bleaching clay/earth)
  • 2. Tanah pemucat yg diaktifasi (activated clay)
  • aktifaor asam seperti HCl dan H2SO4
  • 3. Arang (bleaching carbon)
  • 4. Arang aktif (carbon actif)
  • aktifator HNO3, H3PO4, Ca (OH)2, CaCl2,
    NaOH, ZnCl2, DLL
  • AKTIFITAS ADSORBEN TERGANTUNG KEPADA
  • 1. Jenis adsorben berhub dg sifat adsorben
    secara alamiah
  • 2. Ukuran partikel berhub dg luas permukaan
    partikel
  • 3. Luas penampang kapiler
  • 4. kadar air
  • 5. Jumlah ktifator yang digunakan.

64
PROSES MINYAK DIPANAS KAN SAMPAI SUHU 70 80
oC, LALU DITAMBAHKAN ADSORBEN (1 2) DARI BERAT
MINYAK, DILAKUKAN AGITASI DAN SUHU DINAIKKAN
SAMPAI 100 105 Oc SELAMA 1 JAM.
  • METODA DEKOLORISASI LAINNYA
  • 1. PEMUCATAN DG BAHAN KIMIA
  • DIKHROMAT PEROKSIDA, OZON, CHLORIN, CHLORIN
  • DIOKSIDA.
  • 2. PEMUCATAN DG PANAS PADA SUASANA VAKUM ?
  • PADA SUHU 210oC ? MINYAK HARUS BEBAS Fe.
  • 3. PEMUCATAN DG REAKASI REDUKSI
  • Natrium bisulfit, asam sulfat

65
5. PROSES DEODORISASI
  • ? PROSES PEMURNIAN YG BERTUJUAN UNTUK
    MENGHILANGKAN BAU DAN RASA (FLAVOR) YANG TIDAK
    DIINGINKAN DALAM LEMAK/MINYAK.
  • FLAVOR DLAM L/M ADA 2 GOL
  • FLAVOR ALAMIAH ? pigmen (karotenoid,
    khlorophil), terpen, sterol dan

  • tokoferol.

  • pada biji22an ? glukosid, alllyl thiosianida
  • 2. FLAVOR DARI HASIL REAKSI KIMIA PADA L/M

  • ? ffa, keton, aldehid, alkohol, dll
  • PRINSIP ? Mengalirkan uap panas minyak pada
    tekanan rendah atau dalam keadaan vakum pada suhu
    tinggi (200 250 oC), sehingga senyawa yang
    mudah menguap akan ikut bersama uap panas.
  • Untuk menghindari kerusakan selama penyimpanan
    pada akhir proses pemurnian seringkali
    ditambahkan ZAT ANTI OKSIDAN
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com