Title: TERAPI DALAM PSIKIATRI
1TERAPI DALAM PSIKIATRI
2ORGANO-BIOLOGIK
- Insulin coma therapy
- Pharmacological convulsive therapy
- Electro convulsive therapy (ECT)
- Operasi otak? psycho surgery
- Terapi farmakolgik, dg obat psikotropika
- Cara 1,2,4 sangat jarang/tak pernah dipakai
lagi
3PSIKO-EDUKATIF
- Psikoterapi
- Behaviour Therapy ( terapi perilaku )
- Terapi / Latihan Kerja
4SOSIO-KULTURAL
- Sosial rekreasi
- Terapi musik tari drama
- Manipulasi Lingkungan
5Terapi Kejang Listrik(ECT)
- Dasar pemikiran
- Schizophrenia tidak pernah terjadi bersama-sama
dg epilepsi pd seorang penderita - Gejala Psikosis hilang sesudah terjadi kejang
6ECT
- Sekarang ternyata pemikiran ini tidak benar.
Cerletti dan Bini ? menemukan alat ECT ? memakai
aliran listrik yg melalui 2 elektroda yg
diletakkan secara bifrontal. - Dengan alat ECT yg lebih modern ? besarnya arus
(ampere , voltase dan lamanya ? dapat diatur
secara otomatis). - Orang muda mempunyai ambang kejang lebih rendah
dan wanita lebih banyak daripada pria
7Indikasi
- Depresi berat ? termasuk depresi involutif (pd
usia lanjut) - Gangguan bipolar
- Schizophrenia , terutama
- Tipe katatonik
- Tipe schizoafektif
- Akut
8Indikasi kontra
- Mutlak
- SOL (Space Occupying Lesion)
- Infark Myocard
- Relatif
- Penyakit jantung dekompensasio kordis, angina
pektoris, A-V Block, aneurisma aorta, dll - Kelainan tulang ? skoliosis, kiphosis, dll
- Kehamilan ? keguguran
- Hipertensi berat
- Hiperpireksia
- Diatesa Haemoragic
- Epilepsi (?)
- Ansietas berat
9Komplikasi
- Kematian sangat jarang
- Dislokasi fraktur
- Apneu (berhenti bernafas)
- Cardiac arrest
- Reaktivasi proses tambah lama
- Pneumonia
- Amnesia
- Delirium ? lebih sering
10Frekwensi
- Biasanya 2 sd. 5 x / minggu
- Terapi segera dihentikan sesudah tampak kemajuan
klinis
11Fase-fase dlm Kejang Listrik
- Fase laten 2-5 ? tremor cepat
- Fase tonik kurang lebih 10 ? seluruh sistem
otot kerangka ? kejang tonik - Fase klonik kurang lebih 30 ? kejang klonik
(berdenyut) menyeluruh ? makin lama makin
berkurang - Fase Apneu dan belum sadar ? beberapa detik
- Fase bernafas spontan makin lama makin teratur
? beberapa menit - Fase sadar kembali 5 sesudah kejang berhenti.
Pasien ? disorientasi ? beberapa menit - Fase tidur ½ - 1 jam sesudah pasien menguasai
lagi orientasinya
12Mekanisme Kerja
- Pasti ? belum diketahui
- Pada kejang listrik ? cortex cerebri (otak besar)
terangsang dg cepat dan hebat. - Oksigen otak habis sedang supply-oxygen darah tak
cukup - An-oksemia otak ? hilang kesadaran
133 Teori
- Teori Psikologik
- Teori Ketidak - sadaran
- Teori Somatik
14Teori Psikologik
- Pada kejang listrik ? timbul perasaan ancaman
maut yg hebat ? pasien dapat dianggap dapat
memobilisasi semua naluri (instinct) vital dan
mekanisme defense yg kuat. - Tetapi pemberian anesthesi sebelum ECT ? tidak
mempengaruhi efek terapeutik (meniadakan perasaan
ancaman maut)
15Teori Ketidaksadaran
- Keadaan tidak sadar merupakan faktor terapi yg
pokok - Tetapi keadaan tidak sadar oleh karena
obat-obatan (ether, barbiturat ? tak memberi efek
terapeutik seperti ECT)
16Teori Somatik
- Carletti adanya ancaman maut menimbulkan pula
mekanisme defense biologik ? terbentuk zat
agonin ? efek terapi
17MEDIKASI PSIKOTROPIKA Terapi dengan Psikotropik
- Obat Psikotropik
- Obat-obat yg dapat mempengaruhi proses pikir,
alam perasaan/emosi, tingkah laku/behaviour dan
penghayatan pribadi manusia
18Pembagian Obat Psikotropik berdasarkan Efek
Klinisnya
- Anti Psikotik
- Anti Depresan (ggn depresi)
- Anti Anxietas
- Anti Insomnia (ggn tidur)
- Anti Maniakal (ggn hiperaktif)
- Golongan Lain-lain /Tambahan
19Anti Psikotik
- (Neroleptik major tranquilizer)
- Dapat mensupresi gejala-gejala psikotik
- Hasilnya lebih baik pada fase akut schizophrenia,
depresi psychotic dan gejala manikal akut - Pada schizophrenia kronik dapat mensupresi
eksaserbasi akut - Contoh khlorpromazin (largactil),
trifluoperazin (stelazine), thioridazin
(melleril), flufenazin (anatensol), sulfirid
(dogmatil)
20Anti Anxiety
- Golongan obat ini terutama berkhasiat untuk
mengurangi ansietas pathologi, ketegangan,
agitasi, tanpa mempengaruhi fungsi kognitif dan
proses persepsi. - Pada pemakaian dosis tinggi dan jangka panjang
dapat meningkatkan ketergantungan dan gejala
putus obat pada penghentian pemakaian. - Contoh diazepam (valium), bromozepam (lexotan),
lorazepam (ativan), klobazam (frisium), buspiron
(buspar), alprazolam (xanax)
21Anti Insomnia
- Golongan ini terutama menormalkan ggn tidur yg
patologi - Contoh Nitrazepam (mogadon), triazolam
(halcion), estazolam (esilgan), flurazepam
(dalmadorm)
22Anti Maniakal
- Golongan obat ini mempengaruhi proses
hiperaktivitas atau ggn maniakal tanpa
menyebabkan proses depresi . Pada keadaan
maniakal yg berlebihan dan akut diperlukan
antipsikotik untuk mensupresi gejala secara
cepat. Setelah fase akut diatasi baru dapat
diberi antimaniakal yg dapat bekerja profilaksis
supaya tidak timbul eksaserbasi. - Contoh lithium carbonat (teralith) ? perlu
monitoring kadarnya dalam darah ? mudah
intoksikasi, karbamazepin (tegretol)
23Anti Depresan
- Berkhasiat pada depresi patologik, baik yang
psikotik atau nerotik - Golongan trisiklik ? generasi pertama ? efek
klinik 7-21 hari pengobatan, mempengaruhi sistem
otonom dan kardiovaskuler,misal imipramin
(tofranil), amitriptilin (laroxyl), klomipramin
(anafranil) - Golongan non-trisiklik ? generasi kedua ? efek
klinik, 5-14 hari, kurang mempengaruhi sistem
otonom dan kardiovaskuler, misal maprotilin
(ludiomil), mianserin (tolvon), trazodon
(trazone), amineptin (survector)
24PSIKOTERAPI Wolberg
- Sejenis pengobatan yang digunakan oleh seseorang
yang terlatih khusus (terapis) terhadap kesulitan
(penderitaan/gangguan) yang bersifat emosional,
dengan jalan meletakan hubungan yang bersifat
profesional dengan seorang penderita, dengan
tujuan menghilangkan, mengubah atau memperlambat
gejala-gejala yang ada, ataupun menjadi perantara
dalam berbagai gangguan pola kelakuan, menunjang
pertumbuhan dan perkembangan positif pada
kepribaduan penderita.
25Dinamik perubahan terapeutik dalam Psikoterapi
- Situasi kehidupan yang mencetuskan kesulitan ?
usaha penyesuaian diri ? yang kurang wajar - Gejala keluhan ? terapis ? psikoterapi ?
memahami korelasi gejala/keluhan dengan faktor
kepribadian ? mengalihkan perhatian dari
gejala/keluhan ke gangguan faktor kepribadian ?
maturasi proses belajar ? cara-cara bereaksi yang
baru dan lebih efektif.
26Jenis-jenis Psikoterapi
- Psikoterapi yang bersifat ekspresif
- Psikoterapi reedukatif
- Psikoterapi rekonstruktuf
- Psikoterapi bersifat suportif
27Psikoterapi bersifat Ekspresif
- Tujuan
- Membuka dunia dalam penderita
- Mengaturnya kembali dan
- Memberi perspektif baru kepada isi pikiran yang
disadarinya - Menyadarkan dan menginterpretasikan isi pikiran,
motivasi dan ekspresi emosional yang kurang atau
tidak disadarinya
28Syarat
- Fungsi ego penderita cukup utuh
- Terapis cukup terlatih dalam teori dan praktek
psikoterapi serta memiliki sifat-sifat tertentu,
agar dapat diciptakan landasan kerjasama dengan
penderita, sebagai syarat mutlak untuk
melaksanakan terapi.
29Psikoterapi Reedukatif
- Tujuan
- Membangkitkan pengertian pada penderita tentang
konflik-konflik jiwa yang dikandungnya, yang
terutama terletak dalam alam sadarnya - Aliran-aliran
- Relationship therapy (John Levy, Allen, Taft) ?
relasi terapis penderita - Attitude therapy (David therapy) ? distorsi sikap
penderita - Psychobiologic therapy (Adolf Meyer) ? eksplanasi
atas dasar bio-psiko-sosiologik - Interview Psychotherapy (Finesinger, Stanley
Law) - Psychologic therapy / therapeutic counseling
(Rogers) dll.
30Psikoterapi Rekonstruktif
- Menyelami alam tak sadar melalui tekniks seperti
asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa
daripada transfersi - Tujuan
- Perombakan radikal daripada corak kepribadian
hingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri
yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu
maturasi daripada perkembangan emosional dengan
dilahirkannya potensi adaptif baru
31Aliran-aliran
- Psikoanalisa Freudian
- Psikoanalisa non Freudian (Horney, Sullivan,
Rank, Jung, Adler dan Stekel) - Psycho-analytically oriented psychotherapy
(Alexander French)
32Psikoterapi Suportif paling dangkal
- Indikasi
- Penderita dengan kekuatan ego yang terlampau
rapuh - Penderita yang tak sanggup mendapatkan tilikan
(insight) kendala latar belakang gangguan karena
mekanisme pertahanan yang terlampau kokoh. - Penderita dengan taraf kecerdasan yang terlampau
rendah - Gangguan ringan
- Kepribadian premorbid yang kuat disertai adanya
pemulihan diri yang kuat pula.
33Tujuan
- Membawa penderita kepada suatu keseimbangan
emosional secepatnya, dengan pengurangan /
peniadaan gejala-gejala sehingga penderita dapat
berfungsi pada taraf yang sedekat mungkin dengan
taraf premorbid - Diusahakan agar penderita memperkuat mekanisme
pertahanannya dan mengembangkan pula mekanisme
pengendalian yang lebih kuat - Diusahakan agar sumber stress dikurangi /
ditiadakan
34Inti prosedur suportif Alexander
- Bentuk pemuasan dependency-needs
- Bentuk abreaksi memberi kesempatan pada
penderitra melepaskan bendungan emosi dengan cara
mengeluarkan isi hatinya - Peninjauan situasi penderita secara objektif dan
pemberian bantuan dalam menilai
pandangan-pandangannya - Bentuk sokongan terhadap pertahanan neurotik
penderita - Bentuk manipulasi hidup
35Tindakan suportif meliputi
- Menghibur (consultation), menaruh simpati
- Penganjuran (encouragement), nasehat (advice)
- Memberi petunjuk untuk kegiatan sehari-hari
- Sugesti, manipulasi lingkungan, dll
36Psikoterapi Kelompok
- 5 8 penderita bertemu dengan 1 2 terapis
dalam suatu pertemuan selama 1 1,5 jam tiap
minggu. Didasarkan atas teori proses belajar
dengan membagi pengalaman dan memberi perhatian
kepada sesamanya. Penderita yang dipilih adalah
mereka yang dapat mengutarakan ide dan perasaanya
secara verbal dan dapat bertahan dalam
penampilannya selama proses terapi berjalan serta
dapat memberikan tanggapan-tanggapan. Sebaiknya
anggota kelompok mempunyai latar belakang
pendidikan dan tingkat sosial yang setaraf.
37Tidak cocok untuk psikoterapi kelompok
- Penderita dengan kepribadian paranoid atau
psikopat - Penderita dengan narcistik atau schizoid yang
kurang berminat pada orang lain - Penderita yang bersaing secara ekstrim untuk
menarik perhatian - Penderita psikotik (?)
38Terapi Kerja Occupational Therapy
- Terapi yang bertujuan membangkitkan aktivitas
positif melalui pekerjaan atau aktivitas lain
yang bersifat terapeutik. - Aktivitas yang bersifat terapeutik adalah
aktivitas yang diharapkan dapat memulihkan /
meningkatkan kembali daya konsentrasi, kemampuan
komunikasi, daya ingat, kemauan dan sebagainya
melalui berbagai kegiatan yang sesua dengan diri
pasien - Terapi harus dalam waktu relatif singkat 2-3
minggu/penderita
39Kegiatan Berupa
- 1. Pekerjaan
- Kerajinan tangan, melukis, seni, menjahit,
menyulam, mengukir, kegiatan pertukangan kayu,
besi, dll. - Non Pekerjaan
- Relaksasi, rekreasi, olahraga, kegiatan rumah
tangga, dll.
40Occupational Therapy
- Latihan kerja (Vocational Training)
- Latihan yang diberikan kepada penderita agar
memiliki keterampilan kerja untuk bekal kembali
ke masyarakat sebagai warga yang mandiri dan
berguna. - Penyelenggaraan latihan kerja harus mencerminkan
proses belajar kerja, yang memberi kesempatan
kepada para pendidik untuk memperoleh
keterampilan/kecakapan kerja, akan tetapi tidak
terlepas dari situasi resosialisasi dan terapi. - Biasanya latihan kerja dibagi dalam 3 tahap
- Tahap percobaan kurang lebih 1-2 bulan
- Tahap pengarahan kurang lebih 1-3 bulan
- Tahap peningkatan kurang lebih 3-6 bulan
41Terapi Tingkah Laku
- Terapi yg bertujuan untuk membangkitkan aktivitas
() melalui perkembangan atau aktivitas lain yg
bersifat terapeutik - Indikasi
- Orang dewasa
- Pilihan I ggn fobia, kecemasan sosial / social
phobia, obsesi-kompulsi ritual - Bermanfaat pada impotensi, frigiditas,
ekshibisionisme, gagap, judi, mencabut rambut,
obesitas, anoreksia-nervosa, rehabilitasi sosial
pada schizophrenia - Tak berguna pada schizophrenia, depresi berat,
hipomania - Anak
- Pilihan I pada enuresis nokturnus, fobia
- Berguna pada rehabilitasi edukasional pada anak
dengan mental subnormal, masalah belajar,
gangguan tingkah laku
42Tipe-tipe
- Mengurangi ansietas yang berhubungan dengan
perilaku (fobia, keadaan kompulsi) ? terapi
penyingkapan (exposure) - Desensitisasi implosin/flooding
- Mengatur diri
- Percontohan
- Mengurangi perilaku selera (ekshibisionisme,
obesitas) ? mengatur diri, pengenyangan, aversif.
Mengembangkan perilaku baru (mempelajari
keterampilan sosial) dengan latihan, program
pendidikan, percontohan, memberi bentuk, mengatur
diri, ketangkasan, cara berjalan, memberi makan,
perjanjian, kemungkinan pemberian penghargaan.
43Sosio-Terapi (Milieu Therapy)
- Terapi yang memakai Milieu atau lingkungan
sebagai model pengobatan - Ciri utama
- Pendidikan merupakan agen terapi yang aktif dan
bukan penerima yang pasif - Demokratis sama derajat, kebersamaan, serba boleh
- Semua sumber yang ada (staf pasien) ditujukan
pada hal-hal yang terapeutik - Merupakan masyarakat kecil, biasanya menginap,
komunikasi yang tetap dan adekuat meliputi
seluruh masyarakat (komuniti). Pertemuan teratur
setiap hari pada keadaan gawat serta dihadiri
semua anggota - Pengambilan keputusan dilakukan secara konsensus
44Sosio terapi
- Segala kegiatan yg bertujuan mengembalikan
fungsi-fungsi sosial penderita, agar dapat
berorientasi terhadap diri, orang lain, waktu dan
tempat secara wajar serta dapat menyesuaikan diri
kembali terhadap tuntutan/norma sosial. Kegiatan
sosio terapi dapat dilakukan bersama-sama atau
berselang seling dengan kegiatan yang lain dalam
proses rehabilitasi
45Tujuan sosio terapi dlm upaya rehabilitasi
- Mempercepat proses rehabilitasi, khususnya dalam
penyesuaian psikososial - Meyakinkan pada diri rehabilitasi maupun
lingkungan. Bahwa mereka memiliki kemampuan
(potensi) yg dpt dikembangkan. - Meningkatkan harga diri sehingga rehabilitan
memiliki motivasi yang kuat untuk memperoleh
derajat kehidupan yang layak
46Kegiatan resosialisasi dlm unit rehabilitasi
- Pameran hasil karya rehabilitan
- Pekan olahraga atau pekan kesenian antar
rehabilitan - Forum komunikasi antar rehabilitan
- Kegiatan sosial di dalam rumah sakit jiwa
- Perpustakaan pasien, dll
47(No Transcript)