Title: MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM ISO
1MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM ISO
- OLEH
- LILIS SOLEHATI YUNIASIH, SE.M.Si
2I. RUANG LINGKUP MANAJEMEN MUTU
- DEFINISI KUALITAS
- Konvensional menggambarkan karakteristik
langsung dari suatu produk seperti performansi
(performance), keandalan (reliability), mudah
dalam penggunaan (ease of use), estetika
(esthetics), dan sebaginya. - Strategik segala sesuatu yang mampu memenuhi
keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the
needs of customers). - ISO 8405 totalitas dari karakteristik suatu
produk yang menunjang kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dispesfikasikan atau ditetapkan. - ISO 9000 2000 derajat/tingkat karateristik yang
melekat pada produk yang mencukupi
persyaratan/keinginan.
Q-MATCH
3MUTU Menurut Beberapa Pakar (Ahli)
- Philip B. Crosby mutu berarti kesesuaian
terhadap persyaratan, seperti jam tahan air,
sepatu tahan lama, dokter yang ahli, di mana
menggambarkan pentingnya setiap orang pada proses
dalam organisasitop down. - W. Edward Deming mutu berarti pemecahan masalah
untuk mencapai penyempurnaan terus-menerus,
seperti penerapan kaizen di Toyota dan gugus
kendali mutu pada Telkom bottom up. - Joseph M. Juran mutu berarati keseuaian dengan
penggunaan, seperti sepatu yang dirancang untuk
olahragaorientasi pada pemenuhan harapan
pelanggan. - K. Ishikawa mutu berarti kepuasan pelanggan, di
mana setiap bagian proses dalam organisasi
memiliki pelanggan. Kepuasan pelanggan internal
akan menyebabkan kepuasan pelanggan organisasi.
4KARAKTERISTIK PRODUK
- Karakteristik fisik (elektrikal, mekanikal,
biologikal), seperti handphone, mobil, dan rumah. - Karakteristik perilaku (kejujuran, kesopanan),
seperti rumah sakit, dan perbankan. - Karakteristik sensori (bau, rasa), seperti
minuman, dan makanan.
5PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MUTU BARANG DAN JASA
Barang Jasa
Dapat dicapai Ketersediaan Penampilan Tepat guna Kebersihan Pemakaian Ketahanan Flesibilitas Pemeliharaan Dapat diproduksi Tahan uji Aman Terjamin Dapat dicapai Keakuratan Kesopan-santunan Kenyamanan Kompetensi Kredibilitas Ketergantungan Efisiensi Efektif Jujur Ketepatan waktu Dapat dipercaya Terjamin
6Peningkatan Kinerja Dan Reliabilitas
Peningkatan Reputasi Untuk Mutu
Peningkatan Pangsa Pasar
Peningkatan Volume Dan Efisiensi Produk
Peningkatan Harga
Peningkatan Keuntungan
Gambar 01. Keuntungan Mutu ditinjau dari Pasar
7Meningkatnya Produktivitas
Biaya Manufaktur Rendah
Biaya Scrap Dan Pengerjaan
Peningkatan Kinerja
Keuntungan Yang Meningkat
Biaya Servis Yang Rendah
Turunnya Biaya Garansi
Gambar 02. Keuntungan Mutu Ditinjau dari Segi
Biaya
8DEFINISI MANAJEMEN MUTU/KUALITAS
- ISO 8402 (Quality Vocabulary) Manajemen kualitas
(mutu) sebagai semua aktivitas dan fungsi
manajemen secara keseluruhan yang menentukan
kebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan
tanggung jawab, serta mengimplementasikannya
melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas
(quality planning), pengendalian kualitas
(quality control), jaminan kualitas (quality
assurance), dan peningkatan kualitas (quality
improvement). - Perencanaan kualitas penetapan dan pengembangan
tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta
penerapan sistem kualitas, pengendalian kualitas
teknik-teknik dan aktivitas operasional yang
digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas,
jaminan kualitas semua tindakan terencana dan
sistematik yang diimplementasikan dan
didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang
cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk
kualitas tertentu, peningkatan kualitas
tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan
nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan
efektivitas dan efisiensi dari proses dan
aktivitas melalui struktur organisasi.
9- Departemen Pertahanan Amerika Serikat Manajemen
Kualitas Terpadu (Total Quality Management)
sebagai filosofi dan sekumpulan petunjuk
prinsip-prinsip yang menjadi landasan untuk
perbaikan terus menerus dari suatu organisasi.
Manajemen Kualitas Terpadu adalah penerapan
metode-metode kuantitatif dan sumber daya manusia
untuk meningkatkan kualitas material dan
pelayanan yang dipasok pada suatu organisasi,
semua proses dalam organisasi, dan memenuhi
derajat kebutuhan pelanggan baik pada saat
sekarang maupun masa yang akan datang. Manajemen
Kualitas Terpadu mengintegrasikan teknik-teknik
manajemen fundamental, usaha-usaha perbaikan yang
ada, dan alat-alat teknikal di bawah suatu
disiplin pendekatan yang berfokus pada perbaikan
terus menerus. - Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality
Management)-TQM suatu cara meningkatkan
performansi secara terus menerus (Continous
Perfomance Improvement) pada setiap level atau
proses, dalam setiap area fungsional dari suatu
organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya
manusia dan modal yang tersedia.
10DEFINISI MANAJEMEN MUTU (JURAN)
- Manajemen Kualitas sebagai suatu kumpulan
aktivitas yang berkaitan dengan kualitas tertentu
yang memiliki karakteristik - Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda
mananjemen puncak - Sasaran kualitas dimasukkan dalam rencana bisnis
- Jangkauan sasaran diturunkan dari benchmarking
fokus pada pelanggan pada kesesuaian kompetisi,
yaitu sasaran peningkatan kualitas tahunan - Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil
tindakan - Pelatihan dilaksanakan pada semua tingkat
- Pengukuran ditetapkan seluruhnya
- Manajer atas secara teratur meninjau kembali
kemajuan dibandingkan dengan sasaran - Penghargaan diberikan untuk performansi terbaik
- Sistem imbalan (reward system) diperbaiki
11TRILOGI JURAN
- PERENCANAAN KUALITAS
- Identifikasi Pelanggan
- Menentukan Kebutuhan Pelanggan
- Menciptakan Keistimewaan Produk
- Menciptakan proses yang mampu menghasilkan
Keistimewaan Produk - Mentransfer/mengalihkan proses ke operasi.
- PENGENDALIAN KUALITAS
- Mengaevaluasi performansi aktual
- Membandingkan yang aktual dengan sasaran
- Mengambil tindakan atas perbedaan antara yang
aktual dan sasaran - PERBAIKAN KUALITAS
- Menciptakan kesadaran diri
- Menugaskan peningkatan kualitas
- Menciptakan infrastruktur
- Memberikan pelatihan tentang peningkatan kualitas
- Meninjau kembali kemajuan secara teratur
- Mempopulerkan hasil-hasil perbaikan kualitas
- Memperbaiki balas jasa (reward)
12DEMING
- Untuk membangun sistem kualitas modern
diperlukan transformasi manajemen menuju kondisi
perbaikan secara terus menerus (continous
improvement) - Ciptakan tujuan yang mantap ke arah perbaikan
produk - Adopsikan cara berpikir (filosofi) yang baru
- Hentikan ketergantungan pada inspeksi massal
untuk memperoleh kualitas - Akhiri praktek bisnis dengan hanya bergantung
pada harga - Tingkatan perbaikan secara terus menerus pada
sistem produksi dan pelayanan - Lembagakan pelatihan kerja
- Lembagakan kepemimpinan
- Hilangkan ketakutan
- Hilangkan hambatan-hambatan diantara departemen
- Hilangkan slogan-slogan, desakan-desakan, dan
target-target
13CROSBYS QUALITY VACCINE
- DETERMINATION (DETERMINASI)
- EDUCATION (PENDIDIKAN)
- IMPLEMENTATION (PELAKSANAAN)
- LIMA UNSUR PERSIAPAN VAKSINASI
- INTEGRITAS pimpinan harus dapat menjamin bahwa
pelanggan menerima apa yang telah dijanjikan - SISTEM serangkaian prosedur dan kegiatan
individu di dalam tim untuk menjamin kualitas - KOMUNIKASI proses mengirim dan menerima
informasi mengenai kualitas dan mendukung
peningkatan kualitas - OPERASI kegiatan sehari-hari yang dilakukan
organisasi untuk menjaga agar tetap berfungsi - KEBIJAKAN diperlukan adanya pernyataan dan
pengarahan dari manajemen yang memperjelas di
mana mereka berdiri dan menentukan sikap tentang
kualitas.
14KARAKTERISTIK TQM
- FOKUS PELANGGAN, BAIK INTERNAL DAN EKSTERNAL
- MEMILIKI OBSESI YANG TINGGI TERHADAP KUALITAS
- MENGGUNAKAN PENDEKATAN ILMIAH DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH - MEMILIKI KOMITMEN JANGKA PANJANG
- MEMBUTUHKAN KERJA SAMA TIM (TEAMWORK)
- MEMPERBAIKI PROSES SECARA BERKESINAMBUNGAN
- MENYELENGGARAKAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
- MEMBERIKAN KEBEBASAN YANG TERKENDALI
- MEMILIKI KESATUAN TUJUAN
- ADANYA KETERLIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN
15KEPUASAN PELANGGAN
TQM (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
Manajemen Strategis
Perbaikan Berlanjut
Tim Kerja Dan Budaya
Persaingan
Kepemimpinan
Produk
Proses
Organisasi
Komitmen
ISO
Standar lain
Pelatihan
Kepedulian
N i l a I
Integritas
Kontrol
Gambar 03. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
16PROSES PENINGKATAN MUTU
- MEMPUNYAI SUATU PROSES SELEKSI
- MEMPUNYAI SUATU PROSES ORIENTASI
- MEMPUNYAI SERTIFIKASI
- MENGAJAR ATAU BELAJAR SECARA BERKESINAMBUNGAN
- MEMPUNYAI REORIENTASI
17KONDISI-KONDISI KEUNGGULAN
- ORIENTASI PELANGGAN
- KEUNGGULAN SUMBER DAYA MANUSIA
- KEPEMIMPINAN PRODUK
- KEPEMIMPINAN PROSES
- KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
- DAMPAK DARI MUTU
- MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN
- MENINGKATKAN MARKET SHARE DAN MEMPERCEPAT TINGKAT
PENGEMBALIAN INVESTASI - MEMBERI DAMPAK TERHADAP PENGHEMATAN PENGGUNAAN
LUAS LANTAI PERSEDIAAN.
18II. PERKEMBANGAN PENDEKATAN MUTU
- Tanpa Mutu dimulai sebelum abad-18, di mana
produk yang dibuat tidak diperhatikan mutunya. - Inspeksi dimulai pada awal abad-19, mutu hanya
melekat pada produk akhir, di mana berkaitan
dengan produk rusak atau cacat. Penilaian
terhadap produk akhir dilakukan dengan melakukan
inspeksi, jadi tanggung jawab terhadap kualitas
produk berada pada departemen Inspeksi. - Pengendalian Kualitas Statistikal pendekatan ini
pada departemen Inspeksi dilengkapi dengan alat
dan metode statistik yang mendeteksi penyimpangan
yang terjadi dalam atribut produk yang dihasilkan
dalam proses produksi, berkembang pada tahun
1930. Deteksi penyimpangan signifikan secara
statistik sudah mulai dilakukan departemen
produksi.
19- Quality Assurance (Jaminan Kualitas) konsep mutu
mengalami perluasan, dari konsep yang sempit
(hanya terbatas pada tahap produksi) ke tahap
desain dan koordinasi dengan departemen jasa,
juga mulai disadari keterlibatan manajemen
penting dalam penanganan mutu produk. Pada era
ini mulai diperkenalkan biaya mutu yang berkaitan
dengan pencegahan dan bergeser ke arah desain
produk, muali berkembang pada tahun 1950-an - Strategic Quality Management (TQM-TQS)
keterlibatan manajemen puncak sangat besar dan
menentukan dalam menjadikan kualitas untuk
menempatkan perusahaan dalam posisi kompetitif.
Sistem ini merupakan sistem manajemen strategic
dan integratif yang melibatkan semua manajer dan
karyawan, serta menggunakan meteodemetode
kualitatif dan kuantitatif untuk memperbaiki
secara berkesinambungan porses-proses organisasi
agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan,
keinginan, dan harapan pelanggan.
20Desain Produk
Kualitas
Pemenuhan
Servis/Jasa
Biaya Efektif
Biaya
Harga Efektif
Tepat Tempat
Kepuasan Pelanggan Total
KUALITAS KELAS DUNIA
Jaminan Kualitas
Penyerahan
Tepat Waktu
Tepat Jumlah
Digunakan
Keamanan
Diproses
Moral
Semua Peduli
Gambar 04. Quality Assurance Era
21LIMA PENDEKATAN QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS)
- TRANCENDENT QUALITY suatu kondisi ideal menuju
keunggulan, seperti yang diterapk dalam seni
musik, seni drama atau pernyataan yang berkaitan
dengan tempat belanja yang menyenangkan
(supermarket), elegan (mobil). - PRODUCT-BASED QUALITY suatu atribut produk yang
memenuhi kualitas, bahwa atribut kualitas dapat
dikuantifikasikan dan dapat diukur. - USER-BASED QUALITY keseuaian atau ketepatan
dalam penggunaan produk, bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya. - MANUFACTURING-BASED QUALITY kesesuaian terhadap
persyaratan-persyaratan standar, berkaitan dengan
praktek perekayasaan dan pemanufakturan, bahwa
kualitas sama dengan persyaratannya (standar
perusahaan). - VALUE-BASED QUALITY derajat keunggulan pada
tingkat harga yang kompetitif, bahwa kualitas
dipandang dari segi nilai dan harga, pada
pendekatan ini kualitas bersifat relatif, artinya
produk yang berkualitas paling tinggi belum tentu
produk yang paling bernilai, tetapi produk yang
paling bernilai adalah produk yang paling tepat
dibeli (best-buy)
22DIMENSI KUALITAS (GARVIN)
- Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok
dari produk - Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features),
karakteristik pelengkap. - Kehandalan (reliability),yaitu kemungkinan kecil
akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. - Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to
specification), yaitu sejauh mana karakteristik
desain dan operasi memenuhi standar-standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. - Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa
lama produk tersebut dapat terus digunakan - Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyaman, mudah direparasi, penanganan keluhan
yang memuaskan. - Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca
indera. - Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality),
citra dan reputasi produk serta tanggung jawab
perusahaan terhadapnya.
23DIMENSI KUALITAS JASA (SERVICE)
- ZEITHAML, BERRY DAN PARASURAMAN (1985), ADA LIMA
KARAKTERISTIK YANG DIGUNAKAN PELANGGAN - BUKTI LANGSUNG (TANGIBLES) meliputi fasilitas
fisik, perlengkapan, pegawai, dan sasaran
komunikasi - KEHANDALAN (RELIABILITY) kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan
memuaskan - DAYA TANGGAP (RESPONSIVENESS) keinginan para
staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan
pelayanan dengan tanggap - JAMINAN (ASSURANCE) mencakup kemampuan,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para staf, beban dari bahaya, risiko
atau keragu-raguan - EMPATI kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para
pelanggan.
24STANDAR SISTEM MANAJEMEN MUTU
- DEMING PRIZE (JEPANG)
- MALCOLM BALDRIGE
- EUROPEAN QUALITY AWARD
- THE BRITISH QUALITY AWARD
- THE IRISH QUALITY AWARD
- STANDAR NASIONAL INDONESIA
25KONSEP KUALITAS BERDASARKAN PANDANGAN TRADISIONAL
- Para pembuat produk biasanya melakukan inspeksi
terhadap produk setelah produk tersebut selesai
dibuat, dengan cara menyortir produk yang baik
dari yang jelek, kemudian mengerjakan ulang
bagian-bagian produk yang cacat tersebut. - Konsep kualitas berdasarkan pengertian
tradisional hanya terfokus pada aktivitas
inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produknya
cacat ke tangan pelanggan. - Hal ini tidak memberi kontribusi terhadap
peningkatan kualitas, menurut pengertian
persfektif modern.
26KONSEP KUALITAS BERDASARKANPANDANGAN MODERN
- BERORIENTASI PADA PELANGGAN
- ADANYA PARTISIPASI AKTIF YANG DIPIMPIN OLEH
MANAJEMEN PUNCAK (TOP MANAGEMENT) DALAM PROSES
PENINGKATAN KUALITAS SECARA TERUS MENERUS. - ADANYA PEMAHAMAN DARI SETIAP ORANG TERHADAP
TANGGUNG JAWAB SPESIFIK UNTUK KUALITAS. - ADANYA AKTIVITAS YANG BERORIENTASI PADA TINDAKAN
PENCEGAHAN KERUSAKAN. - ADANYA SUATU FILOSOFI YANG MENGANGGAP BAHWA
KUALITAS MERUPAKAN WAY OF LIFE.
27LANGKAH-LANGKAH SISTEM KUALITAS MODERN
- Mendifinisikan dan merinci sasaran dan
kebijaksanaan kualitas - Berorientasi pada kepuasan pelanggan
- Mengerahkan semua aktivitas untuk mencapai
sasaran dan kebijaksanaan kualitas yang telah
ditetapkan - Mengintergrasikan aktivitas-aktivitas dalam
organisasi - Memberikan penjelasan maupun tugas-tugas kepada
pekerja - Merinci aktivitas pengendalian kualitas pada
penjual produk - Mengidentifikasi kualitas peralatan secara
cermat - Menidentifikasikan dan mengefektifikan aliran
informasi kualitas, memprosesnya, dan
mengendalikannya - Melakukan pelatihan serta memotivasi karyawan
untuk terus bekerja dengan orientasi meningkatkan
kualitas. - Melakukan pengendalian terhadap biaya kualitas
dan pengukuran lainnya serta menetapkan standar
kualitas yang diinginkan.
28TIGA BAGIAN SISTEM KUALITAS MODERN
- KUALITAS DESAIN mengacu pada aktivitas yang
menjamin bahwa produk baru, atau produk yang
dimodifikasi, didesain sedemikian rupa untuk
memenuhi keinginan dan harapan pelanggan. - KUALITAS KONFORMANSI pembuatan produk atau
pemberian jasa pelayanan yang memnuhi spesifikasi
yang telah ditentukan sebelumnya pada tahap
desain tersebut - KUALITAS PEMASARAN DAN PELAYANAN PURNA JUAL
berkaitan dengan tingkat sejauhmana dalam
menggunakan produk tersebut memenuhi
ketentuan-ketentuan dasar tentang pemasaran,
pemeliharaan, dan pelayanan purna jual.
29III. FOKUS PELANGGAN
- Identifikasi Jenis-Jenis Pelanggan pelanggan
adalah semua orang yang menuntut perusahaan
memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan ini
berpengaruh pada performansi perusahaan. Tiga
jenis pelanggan dalam sistem Kualitas Modern,
yaitu - Pelanggan Internal (Internal Customer)
orang-orang yang berada dalam perusahaan dan
memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan
suatu perusahaan. - Pelanggan Antara (Intermediate Customer) mereka
yang bertindak atau berperan sebagai perantara,
bukan sebagai pemakai akhir produk, tetapi
seperti distributor, agen-agen atau biro jasa. - Pelanggan Eksternal (External Customer) pembeli
atau pemakai akhir produk, yang sering disebut
sebagai pelanggan nyata (real customer).
30PELANGGAN
Karyawan Garis Depan
Manajemen Madya
Manajemen Puncak
PELANGGAN
PELANGGAN
31HUBUNGAN MUTU DENGAN PELANGGAN
INTERNAL
EKSTERNAL
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL
FUNGSI INTERNAL
PELANGGAN
FUNGSI INTERNAL
Transakasi
FUNGSI INTERNAL
ORGANISASI
32- Prinsip-Prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan fokus
kualitas adalah kepuasan pelanggan (Customer
satisfaction). Kepuasan pelanggan adalah suatu
keadaan di mana kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang
dikonsumsi. Apabila kepuasan pelanggan dinyatakan
sebagai suatu perbandingan, seperti Z X/Y, di
mana Z adalah kepuasan pelanggan, X adalah
kualitas yang dirasakan oleh pelanggan, dan Y
adalah kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggan, maka - Z gt 1 apabila pelanggan merasakan bahwa
kualitas dari produk melebihi kebutuhan,
keinginan, dan harapan mereka, sehingga kepuasan
pelanggan menjadi tinggi. - Z lt 1 apabila pelanggan merasakan bahwa
kualitas dari produk lebih rendah atau lebih
kecil dari kebutuhan, keinginan, dan harapan
mereka, sehingga kepuasan pelanggan menjadi lebih
rendah. - Z 1 apabila pelanggan merasakan bahwa
kualitas dari produk sama atau sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka
33FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN
EKSPEKTASI PELANGGAN
- KEBUTUHAN DAN KEINGINAN
- PENGALAMAN MASA LALU
- PENGALAMAN DARI TEMAN-TEMAN
- KOMUNIKASI MELALUI IKLAN DAN PEMASARAN
34PROSES MENGETAHUI EKSPEKTASI PELANGGAN
- APA KARAKTERISTIK PRODUK YANG DIINGINKAN
PELANGGAN ? - BERAPA TINGKAT PERFORMANSI YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEMENUHI EKSPEKTASI PELANGGAN ? - BAGAIMANA KEPENTINGAN RELATIF (URUTAN PRIORITAS)
DARI SETIAP KARAKTERISTIK ? - BAGAIMANA KEPUASAN PELANGGAN DENGAN TINGKAT
PERFORMANSI YANG ADA SEKARANG ?
35TINGKAT EKSPEKTASI PELANGGAN
SENANG (DELIGHTED)
LEVEL 3 Nilai tambah dari karateristik dan
features Yang tidak diketahui sebelumnya oleh
pelanggan (Ekspektasi Tersembunyi)
LEVEL 2 Pilihan-pilihan dan trade-off
yang Tersedia untuk dipilih oleh
pelanggan (Ekspektasi Eksplisit)
Spesifikasi Dan Kebutuhan
LEVEL 1 Tingkat performansi minimum Yang selalu
diasumsikan ada (Ekspektasi Implisit)
EKSPEKTASI DASAR (BASE EXPECTATION)
36QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT(QFD)
- QFD merupakan suatu proses atau mekanisme
terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan
dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan ke dalam
kebutuhan teknis yang relevan, di mana
masing-masing area fungsional dan level
organisasi dapat memahami dan bertindak. - QFD dikembangkan pertama kali tahun 1972 oleh
Mitsubishis Shipyard di Kober Jepang. - Teknik QFD membantu dalam mendefinisikan unit
pengukuran dan memberikan suatu kerangka kerja
untuk mengevaluasi trade-off di antara berbagai
kombinasi dari features desain. - Inti QFD adalah suatu matriks besar yang
menghubungkan apa keinginan pelanggan (WHAT) dan
bagaimana suatu produk akan didesain dan
diproduksi agar memenuhi keinginan pelanggan
(HOW). - Pekerjaan dari tim QFD adalah suara pelanggan
37SUARA PELANGGAN
- MEMIKIRKAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN PELANGGAN
- SEBAGAI TITIK AWAL UNTUK MERANCANG PRODUK DAN
PROSES OPERASIONAL - BERFOKUS DAN MENGENDALIKAN PROSES
- HARUS DIMONITOR TERUS MENERUS
- MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB SEMUA AREA FUNGSIONAL
AGAR MEMAHAMI - MEMBERIKAN BASIS UNTUK PENGUKURAN KRITIS
38EMPAT AKTIVITAS UTAMA QFD
- PERENCANAAN PRODUK (PRODUT PLANNING)
menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan ke
dalam kebutuhan-kebutuhan teknik (technical
requirement) - DESAIN PRODUK (PRODUCT DESIGN) menerjemahkan
kebutuhan-kebutuhan teknik ke dalam karakteristik
komponen - PERENCANAAN PROSES (PROCESS PLANNIG)
mengidentifikasi langkah-langkah proses dan
parameter-parameter serta menerjemahkan ke dalam
karakteristik proses - PERENCANAAN PENGENDALIAN PROSES (PROCESS-CONTROL
PLANNING) menetapkan atau menentukan
metode-metode pengendalian untuk mengendalikan
karakteristik proses.
394) MEKANISME MEMAHAMI EKSPEKTASI PELANGGAN
Pemahaman Penuh Terhadap Ekspektasi Pelanggan
TINGGI
LEVEL 3 Wawancara Pribadi Kelompok Fokus Survai
Terstruktur Mystery Shopper Benchmarking
LEVEL 2 Hot Line Networks Service Desk Survai
tidak Terstruktur Analisis Data Penjualan Umpan
balik dari Pelanggan
TINGKAT PEMAHAMAN EKSPEKTASI PELANGGAN
LEVEL 1 Menampung Keluhan
RENDAH
REAKTIF
PROAKTIF
40EMPAT JENIS BENCHMARKING
- INTERNAL BENCHMARKING merupakan investigasi
benchmarking yang paling mudah melalui
membandingkan operasi-operasi di antara
fungsi-fungsi dalam organisasi itu sendiri, jenis
investigasi ini dapat diterapkan pada perusahaan
internasional atau multidivisi. - COMPETITIVE BENCHMARKING merupakan tingkatan
yang lebih lanjut dari internal benchmarking, di
mana berfungsi untuk memposisikan produk dari
perusahaan terhadap produk dari pesaing, yang
diterapkan untuk menciptakan atau meningkatkan
daya saing serta mampu memperbaiki posisi produk
dalam pasar yang kompetitif. - FUNCTIONAL BENCHMARKING merupakan jenis
benchmarking yang tidak harus membatasi
pembandingan terhadap pesaing langsung. Jenis ini
dapat melakukan investigasi pada
perusahaan-perusahaan yang unggul dalam industri
yang tidak sejenis. - GENERIC BENCHMARKING di mana beberapa fungsi
bisnis dan proses adalah sama tanpa mempedulikan
ketidaksrupaan atau ketidaksejenisan diantara
industri-industri, jenis benchmarking ini
membutuhkan konseptualisasi yang komprehensif,
dan jenis yang paling sulit.
41SEPULUH BENCHMARK UNTUK KUALITAS (FEIGENBAUM)
- Kualitas adalah suatu company-wide process
- Kualitas adalah apa yang dikatakan oleh pelanggan
- Kualitas dan biaya adalah suatu penjumlahan,
bukan suatu perbedaan - Kualitas membutuhkan antusiasme bersama
individu-individu dan tim kerja - Kualitas adalah suatu way of management
- Kualitas dan inovasi saling tergantung secara
timbal balik - Kualitas adalah suatu etika
- Kualitas membutuhkan perbaikan terus menerus
(continuous improvement) - Kualitas adalah paling efektif, least capital
intensive route to productivity - Kualitas diimplementasikan dengan suatu sistem
total yang dikaitkan dengan pelanggan (customers)
dan pemasok (suppliers)
42THE SPIRAL OF PROGRESS IN QUALITY(JOSEPH JURAN)
- RISET PASAR
- PENGEMBANGAN PRODUK
- DESAIN DAN SPESIFIKASI PRODUK
- PEMBELIAN DAN PEMASOK
- PERENCANAAN MANUFAKTURING
- PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PROSES
- INSPEKSI DAN PENGUJIAN
- PEMASARAN
- PELAYANAN PELANGGAN
43JENDELA PELANGGAN(ARBOR,Inc)
Pelanggan tidak puas, Karakteristik yg
diinginkan Tidak diperoleh
PELANGGAN MENGINGINKAN
Attention Bravo
Dont worry Be Happy Cut or Communicate
PELANGGAN MEMPEROLEH
PELANGGAN TIDAK MEMPEROLEH
Berhenti menawarkan atau Mendidik
pelanggan Tentang manfaat
PELANGGAN TIDAK MENGINGINKAN
44IV. MANAJEMEN PROSESDAN PENGUKURAN PERFORMANSI
MUTU
- PADA UMUMNYA SEMUA PRODUK, DIPRODUKSI DAN
DISERAHKAN PADA PELANGGAN MELALUI SUATU PROSES
KERJA ATAU PROSES BISNIS. - PROSES KERJA ATAU PROSES BISNIS PERLU
DITINGKATKAN PERFORMANSINYA SECARA TERUS MENERUS
AGAR MAMPU MEMUASKAN PELANGGAN SECARA TERUS
MENERUS. - SUATU PROSES DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI
INTEGRASI SEKUENSIAL DARI ORANG, MATERIAL,
METODE, DAN MESIN ATAU PERALATAN, DALAM SUATU
LINGKUNGAN GUNA MENGHASILKAN NILAI TAMBAH OUTPUT
UNTUK PELANGGAN.
45EMPAT KELOMPOK YANG TERLIBAT DALAM OPERASI DAN
PERBAIKAN PROSES
- PELANGGAN (CUSTOMERS) orang yang akan
menggunakan output secara langsung atau orang
yang akan menggunakan output itu sebagai input
dalam proses kerja mereka. - KELOMPOK KERJA (WORK GROUP) orang-orang yang
bekerja dalam proses untuk menghasilkan dan
menyerahkan output yang diinginkan. - PEMASOK (SUPPLIERS) orang yang memberikan input
ke proses kerja - PEMILIK (OWNER) orang yang bertanggung jawab
untuk operasi dari proses dan untuk perbaikan
proses tersebut.
46KOMPONEN MANAJEMEN PROSES (GABRIEL)
- KEPEMILIKAN (OWNERSHIP) menugaskan tanggung
jawab untuk desain, operasi, dan perbaikan proses - PERENCANAAN (PLANNING) menetapkan suatu
pendekatan terstruktur dan terdisiplin untuk
mengerti, mendefinisikan, dan mendokumentasikan
semua komponen utama dalam proses dan hubungan
antar-komponen utama tersebut. - PENGENDALIAN (CONTROL) menjamin efketivitas, di
mana semua output dapat diperkirakan dan
konsisten dengan ekspektasi pelanggan - PENGUKURAN (MEASUREMENT) menetapkan performansi
atribut terhadap kebutuhan pelanggan dan
menetapkan kriteria untuk akurasi, presisi, dan
frekuensi perolehan data. - PERBAIKAN ATAU PENINGKATAN (IMPROVEMENT)
meningkatkan efektivitas dari proses melalui
perbaikan-perbaikan yang diidentifikasi secara
tetap - OPTIMISASI (OPTIMIZATION) meningkatkan efisiensi
dan produktivitas melalui perbaikan-perbaikan
yang diidentifikasi secara tetap.
47ENAM PERTANYAAN IDENTIFIKASI PROSES BERDAMPAK
PADA PELANGGAN
- PRODUK APA YANG TERPENTING BAGI PELANGGAN?
- PROSES APA YANG MENGHASILKAN PRODUK LAIN?
- KOMPONEN ATAU FAKTOR KUNCI APA YANG MERANGSANG
TINDAKAN DALAM ORGANISASI, DAN PROSES APA YANG
MENGKONVERSI ATAU MENGUBAH RANGSANGAN TERSEBUT
MENJADI OUTPUT? - PROSES MANA YANG MEMILIKI VISIBILITY TERTINGGI
DENGAN PELANGGAN? - PROSES MANA YANG MEMILIKI DAMPAK TERBESAR
TERHADAP STANDAR PERFORMANSI YANG DIKENDALIKAN
OLEH PELANGGAN (CUSTOMER-DRIVEN PERFORMANCE
STANDARDS) - BERDASARKAN DATA PERFORMANSI, PROSES MANA YANG
MEMILIKI POTENSI TERBESAR UNTUK PERBAIKAN ?
48LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN PROSES
LANGKAH 1 DEFINISI MASALAH
LANGKAH 2 IDENTIFIKASI DAN DOKUMENTASI PROSES
LANGKAH 3 MENGUKUR PERFORMANSI
UMPAN BALIK
LANGKAH 4 MEMAHAMI MENGAPA
LANGKAH 5 MENGEMBANGKAN DAN MENGUJI IDE-IDE
LANGKAH 6 IMPLEMENTASI SOLUSI DAN EVALUASI
49PROSES SOLUSI MASALAH MODEL XEROX
1 Identifikasi Dan seleksi masalah
6 Evaluasi Solusi
5 Implementasi Solusi
2 Analisis Masalah
4 Seleksi dan Perencanaan Solusi
3 Membangkitkan Solusi Potnsial
50MODEL PERBAIKAN KUALITAS PROSES BISNIS
INPUT
AKTIVITAS (PROSES)
OUTPUT
PEMASOK
PELANGGAN
PENGUKURAN
PENGUJIAN DAN EVALUASI
IDENTIFIKASI KECACATAN
MENGHILANGKAN PENYEBAB KECACATAN
CACAT
AKAR PENYEBAB
ANALISIS PENYEBAB KECACATAN
MENGEMBANGKAN TINDAKAN KOREKTIF
51MODEL MANAJEMEN PROSES TERSTRUKTUR
IDENTIFIKASI PROSES
PEMILIHAN TEAM
PENETAPAN RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
IDENTIFIKASI KELEMAHAN PROSES
PENGEMBANGAN DAN REKOMENDASI
PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN RENCANA KUALITAS
PRESENTASI RENCANA KUALITAS
IMPLEMENTASI DAN PEMANTAUAN KEMAJUAN
UMPAN BALIK
52REKASAYA ULANG PROSES BISNIS (BPR)
DOKUMENTASI PROSES SEKARANG
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN
ANALISIS PROSES
PENGEMBANGAN TINDAKAN KOREKTIF
PENGEMBANGAN RENCANA TINDAKAN
VALIDASI PROSES BARU
53DIAGRAM SEBAB AKIBAT(DIAGRAM TULANG IKAN-K.
ISHIKAWA)
MANUSIA
PENGUKURAN
METODE
PERTANYAAN MASALAH ?
MATERIAL
MESIN
LINGKUNGAN
54PERSYARATAN KONDISIONAL DALAM PENGUKURAN KUALITAS
- PENGUKURAN HARUS DIMULAI PADA PERMULAAN PROGRAM
- PENGUKURAN KUALITAS DILAKUKAN PADA SISTEM ITU
- PENGUKURAN KUALITAS HARUS MELIBATKAN SEMUA
INDIVIDU - PENGUKURAN HARUS MEMUNCULKAN DATA
- PENGUKURAN KUALITAS MENGHASILKAN
INFORMASI-INFOMRASI UTAMA YANG TERCATAT - ADANYA KOMITMEN SECARA MENYELURUH
- PROGRAM-PROGRAM PENGUKURAN DAN PERBAIKAN KUALITAS
DAPAT DIPECAH-PECAH
55PRINSIP DASAR RISET KEPUASAN PELANGGAN
- RISET HARUS BERSIFAT PADA HARAPAN PELANGGAN
- RISET HARUS BERFOKUS PADA KUALITAS PRODUK
- SELURUH KARYAWAN HARUS DILIBATKAN
- DATA KUALITATIF DAN KUANTITATIF HARUS DIKUMPULKAN
- PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM SURVAI ATAU WAWANCARA
HARUS SPESIFIK - INSTRUMEN RISET HARUS DIRANCANG
- PENGHARGAAN ATAU SISTEM INSENTIF HARUS KONKRIT
56ATRIBUT YG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENGUKURAN
KUALITAS
- KUALITAS PRODUK
- DUKUNGAN PURNA JUAL
- INTERAKSI ANTARA KARYAWAN (PEKERJA) DAN PELANGGAN