Title: TEORI-TEORI DASAR KOMUNIKASI POLITIK
1TEORI-TEORI DASAR KOMUNIKASI POLITIK
2Teori dan Model Dasar
- Teori Jarum Hipodermik
- Teori Khalayak Kepala Batu
- Teori Empati dan Teori Homofili
- Teori Informasi dan Non-Verbal
- Teori Media Kritis dan Teori Media lainnya.
3TEORI JARUM HIPODERMIK (hypodermic needle theory)
- Asumsi dasarnya
- Khalayak tak berdaya dan media perkasa.
- Dikenal juga dg nama teori sabuk transmisi
(transmission belt theory) atau teori peluru (the
bullet theory of communication) - Tokoh-2nya Wilbur Schramm, Everett M. Rogers dan
Shoemaker. - Komunikator politik (politisi, aktifis, dan
profesional) selalu memandang bahwa pesan politik
apapun yg disampaikan kepada khalayak, apalagi
melalui media massa, pasti menimbulkan efek
positif berupa citra yang baik, penerimaan atau
dukungan. - Jadi peran media sangat dipentingkan.
4TEORI KHALAYAK KEPALA BATU (the obstinate
audience theory)
- Adalah kritik thd teori peluru dan tdk percaya
bahwa khalayak pasif dan dungu tak mampu melawan
keperkasaan media. - Asumsi dasarnya
- Bahwa khalayak justru sangat berdaya dan sama
sekali tidak pasif dalam proses komunikasi
politik. Khalayak memiliki daya tangkal dan daya
serap thd semua terpaan pesan kepada mereka. - Tokoh-2nya L.A. Richard (1936), Raymond Bauer
(1964), Schramm Robert (1977). - Komunikasi merupakan transaksi, pesan yang masuk
akan disaring, diseleksi, kemudian diterima atau
ditolak melalui filter konseptual. - Fokus pengamatannya terutama kepada komunikan
(khalayak), melalui pendekatan psikologi dan
sosiologi apa faktor-2 yg membuat individu mau
menerima pesan-2 komunikasi? - Teori ini didukung oleh model uses and
gratification (guna dan kepuasan) oleh Elihu
Katz, Jay G. Blumler Michael Gurevitch (1974)
yang beranggapan bahwa manusia merupakan makhluk
yg rasional, aktif, dinamis dan selektif terhadap
semua pengaruh dari luar dirinya. Aspek kegunaan
dan kepuasaan bagi diri pribadi menjadi
pertimbangan dalam pilihan khalayak.
5TEORI EMPATI TEORI HOMOFILI
- Komunikasi politik akan sukses bila sukses
memproyeksi diri ke dlm sudut pandang org lain.
Ini erat kaitannya dg citra diri sang komunikator
politik untuk menyesuaikan suasana pikirannya dg
alam pikiran khalayak. - Komunikasi didasarkan oleh kesamaan (homofili)
akan lebih efektif dan lancar ketimbang oleh
ketidaksamaan (derajat, usia, ras, agama,
ideologi, visi dan misi, simbol politik, doktrin
politik, dsb). - Tokoh-2nya Berlo (1960), Daniel Lerner (1978),
Everet M. Rogers F Shoemaker (1971). - Aplikasinya dalam bentuk komunikasi
interpersonal, lobby, hubungan kemanusiaan,
persuasi atau bujukan, dsb.
6TEORI INFORMASI DAN NON-VERBAL
- Sesuai dg paradigma pragmatik bahwa bertindak
sama dengan berkomunikasi. - Informasi diartikan sebagai pengelompokan
peristiwa-2 dg fungsi utk menghilangkan
ketidakpastian. - Bertindak juga merupakan sebuah informasi yg
mudah diprediksi berdasarkan pola-pola peristiwa
dari waktu ke waktu. - Menurut teori informasi, komunikasi politik
adalah semua hal harus dianalisis sebagai
tindakan politik (bukan pesan) yg mengandung
berbagai alternatif. - Dkl, tindakan politik adalah komunikasi politik
non-verbal. Tanpa menggunakan kata dan bicara,
tetapi tindakan dan peristiwa. - Berbagai tindakan dan peristiwa politik itulah
disebut informasi politik. - Tokohnya B. Aubrey Fisher (1990)
7TEORI MEDIA KRITIS atau teori komunikasi kritis.
- Asumsinya Media massa merupakan produk yg
dipengaruhi oleh politik, ekonomi, kebudayaan,
dan sejarah. Jadi fokus kajiannya adalah fungsi-2
apa yg harus dilakukan oleh media massa di dalam
masyarakat. - Tekanannya bukan kepada efek komunikasi kepada
khalayak, tetapi lebih memusatkan perhatian
kepada Siapa yg mengontrol atau mengendalikan
komunikasi massa atau media massa. - Alvin Toffler, mengatakan siapa yang menguasai
dan mengendalikan informasi dan komunikasi akan
dapat mengendalikan dan menguasai dunia. Inilah
yang disebut dg abad informasi. - Tokohnya Adorno Horkheimer.
8Bentuk-2 Komunikasi Politik
- Retorika Politik
- Agitasi Politik
- Propaganda Politik
- Public Relation Politik
- Kampanye Politik
- Lobi Politik
- Pola Tindakan Politik
9KOMUNIKASI POLITIK DAN SISTEM POLITIK
10Komunikasi politik merupakan salah satu dari
fungsi input sistem politik (Almond 2000 29)
- Komunikasi politik memungkinkan bekerjanya semua
fungsi dalam sistem politik seperti halnya darah
di dalam tubuh manusia yang menyalurkan
pesan-pesan ke seluruh tubuh sistem politik. - Komunikasi politik, sebagai layaknya darah,
mengalirkan pesan-pesan politik berupa tuntutan,
protes, dan dukungan (aspirasi dan kepentingan)
ke jantung (pusat) pemprosesan sistem politik
dan hasil pemprosesan itu, yang tersimpul dalam
fungsi-fungsi output, dialirkan kembali oleh
komunikasi politik yang selanjutnya menjadi
feedback sistem politik. - Begitulah komunikasi menjadikan suatu sistem
politik menjadi lebih dinamis.
Dkl, sistem politik yang menyumbat komunikasi
politik akan stagnan dan tak berfungsi dengan
baik.
11J.D. Halloran Mengidentifikasi Komunikator
Politik
- Komunikasi itu terjadi di dalam suatu matriks
sosial - Situasi tempat dimana komunikasi bermula,
berkembang, dan berlangsung terus menerus dalam
situasi sosial. Artinya hubungan antara
komunikator dan khalayak/publik merupakan bagian
integral dari sistem sosial. - Komunikator massa sebagai org yg menduduki posisi
penting yg peka di dalam jaringan sosial,
menanggapi berbagai tekanan dg menolak dan
memilih informasi yg semuanya terjadi di dalam
sistem sosial ybs.
12- Karena itu komunikator politik itu memainkan
peranan sosial yg utama, terutama dalam proses
opini publik. - Karl Popper memperkenalkan teori pelopor (pioneer
theory) mengenai opini publik bahwa para
pemimpin menciptakan opini publik karena mereka
berhasil membuat beberapa gagasan mula-mula
ditolak, kemudian dipertimbangkan, dan akhirnya
diterima. - Karena itu opini publik dipahami sebagai sejenis
tanggapan publik terhadap pemikiran dan usaha
para aristokrat pikiran utk mencipta pemikiran2
baru, gagasan2 baru, argumen2 baru. - Penelitian diarahkan tentang pemimpin politik,
kaum elit, jurnalis, pemimpin opini, dan
persuader profesional.
13- Komunikator dpt dianalisis sbg dirinya sendiri.
Artinya melalui sikapnya thd khalayak/publik
potensial, martabat yg diberikannya kpd mereka
sbg manusia. - Ia memiliki kemampuan-2 tertentu yg dpt
dikonseptualkan sesuai dg kemampuan akalnya,
pengalamannya sbg komunikator dg publik yg serupa
atau yg tak serupa, dan peran yg dimainkan di dlm
kepribadiannya oleh motif utk berkomunikasi. - Leonard W. Doob mengatakan bhw komunikator harus
diidentifikasi dan kedudukan mereka dlm masy. hrs
ditetapkan. - Maka ada tiga kategori yg diidentifikasi, yaitu
politikus (yg bertindak sbg komunikator politik),
komunikator profesional dlm politik, dan aktivis
(komunikator paruh waktu).
14Opini Publik
- Kumpulan pendapat orang mengenai hal ihwal yg
mempengaruhi atau menarik minat komunitas (Brice,
1924153) - Cara singkat utk melukiskan kepercayaan atau
keyakinan yg berlaku di masyarakat tertentu bhw
hukum2 tertentu bermanfaat (Dicey 1914) - Suatu gejala dari proses kelompok (Bentley 1967
185) - Opini pribadi orang-2 yg oleh pemerintah dianggap
bijaksana utk diindahkan (Key, 1961)
15Proses opini, adalah kaitan antara
- Kepercayaan, nilai, dan usul yg dikemukakan oleh
perseorangan di depan umum, dengan - Kebijakan yang dibuat oleh pejabat terpilih dalam
mengatur perbuatan sosial dalam situasi konflik,
yakni dlm politik.
163 tahap proses Opini
- Konstruksi personal,
- Konstruksi Sosial
- Konstruksi Politik
17Konstruksi Personal
- yaitu tahap di mana individu mengamati segala
sesuatu, menginterpretasikannya, dan menyusun
makna objek-objek politik secara sendiri-sendiri
dan subyektif.
18Konstruksi Sosial
- Opini pribadi yang diungkapkan di depan umum.
- 3 bentuk pernyataan, yaitu
- Opini kelompok
- Opini Rakyat
- Opini Massa
19Konstruksi Politik
- Tahap yg menghubungkan opini publik, opini
rakyat, dan opini massa dengan kegiatan para
pejabat publik (eksekutif, legislator, hakim)
yang sama-2 bertanggung jawab atas prakarsa,
perumusan, penerimaan, penerapan, interpretasi,
dan penilaian kebijakan-2.