Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni - PowerPoint PPT Presentation

1 / 14
About This Presentation
Title:

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni

Description:

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni ... sains melibatkan penggunaan kebenara-kebenaran umum atau bekerjanya hukum-hukum yang mendasar untuk memahami corak fenomena . – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:552
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 15
Provided by: mdpAcIdm
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni


1
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
  • Pertemuan ke 9 dan 10

2
Pengertian
  • Ilmu Pengetahuan (sains) adalah suatu sistem
    pengetahuan yang berhubungan dengan dunia fisik
    beserta fenomena-fenomenanya yang memerlukan
    suatu pengamatan yang tidak didasari prasangka
    apapun melainkan berdasarkan eksperimen yang
    sistematik. Secara umum, sains melibatkan
    penggunaan kebenara-kebenaran umum atau
    bekerjanya hukum-hukum yang mendasar untuk
    memahami corak fenomena. (Encyclopedia
    Britannica)
  • Teknologi adalah cara dan keterampilan untuk
    embuat sesuatu. Yang dimaksudkan adalan sains
    terapan.
  • Sains membutuhkan pengamatan atau observasi.

3
Buddha bersabda
  • ... Oleh karena itu, warga suku kalama,
    janganlah percaya begitu saja berita yang
    disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu
    yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang
    di desas desuskan. Janganlah percaya begitu saja
    apa yang ditulis di dalam kitab-kitab suci, juga
    apa yang dikatakan sesuai logika atau kesimpulan
    belaka, juga apa yang dikatakannya telah
    direnungkan dengan seksama, juga apa yang cocok
    dengan pandanganmu atau karena ingin menghormat
    seorang pertapa yang menjadi gurumu ... Tetapi
    terimalah kalau engkau sudah membuktikannya
    sendiri (Kalama sutta)
  • Ehipassiko datang - lihat - buktikan come and
    see

4
Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu
  • Memiliki pengetahuan luas dan keterampuilan
    adalah berkah utama (Mangala Sutta)
  • Dalam Natha Sutta, Dasakanipata, Anguttara
    Nikaya Buddha menyatakan bahwa dengan memiliki
    pengetahuan luas, seseorang berarti telah membuat
    pelindung bagi dirinya sehingga dapat terhindar
    dari kehidupan yang penuh penderitaan.

5
Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu
Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua
seperti sapi, dagingnya bertambah tetapi
kebijaksanaannya tidak berkembang. (Dhammapada
152) Seseorang semakin beranjak tua sepantasnya
bertambah dalam kebijaksanaannya. Tetapi
sebagaimana usia kronologis tidak selalu persis
sama dengan usia biologis atau waktu fisiologis
dengan waktu psikplogis, demikian pula halnya
dengan ketuaan atau usia lanjut bukan jaminan
terdapatnya kebijaksanaan atau kesucian.
6
Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu
Seseorang tidak disebut thera (orang lebih tua)
hanya karena rambutnya telah memutih. Biarpun
usianya sudah lanjut, dapat saja ia disebut orang
tua yang tidak berguna. (Dhammapada 260) Orang
yang memiliki kebenaran dan kebijakan, tidak
kejam, terkendali dan terlatih dari noda-noda,
sesungguhnya ia patut disebut thera (orang yang
lebih tua). (Dhammapada 261)
7
Medan-Medan Konflik antara Agama dan Sains
  • Menyangkut eksistensi pencipta, proses
    penciptaan, dan kewibawaan kitab suci.
  • Kasus Galileo ? bahwa bumi bulat
  • Kasus Giordano Bruno (1547 - 1600) ? penjara 7
    tahun dan dibakar hidup-hidup ? mengungkapkan
    bahwa dalam semesta mungkin terdapat banayak
    dunia.

8
Hubungan Buddhisme dengan Sains
  • Albert Einstein (1879 - 1955) -? agama masa depan
    adalah agama yang dapat mengatasi kebutuhan
    ilmiah modern, agama itu adalah buddhisme.
  • Ajaran Buddha tidak dibangun berdasarkan
    keyakinan pada suatu kekuatan adikodrati yang
    mencipta dan mengatur nasib manusia tetapi
    berdasarkan hukum kausalitas.
  • Menghargai kebebasan berpikir dan verifikasi
    melalui pengalaman. Karena itu keyakinan dalam
    agama Buddha bersifat rasional, tumbuh
    berdasatkan kebijaksanaan yang bersih dari
    takhayul.

9
Pengaruh Buddhisme terhadap Sains
  • Konsep atom menyerupai cara Buddha menjelaskan
    mengenai Tilakkhana (anicca-dukkha-anatta).
  • Robert Oppenheimer (1904 - 1967) menerangkan
    posisi elektron dg mengutip cara Buddha menjawan
    pertanyaan tentang kondisi arahat setelah
    meninggal dunia.
  • Umat Buddha mengenal teknologi konstruksi dan
    arsitektur bangunan yang menakjubkan (ex.
    Borobudur)
  • dll

10
Pengaruh Sains terhadap Buddhisme
  • Semakin tinggi tingkat intelektual seseorang,
    semakinmemudahkan seseorang memahami
    Buddha-Dharma.
  • Misal dulu orang menganggap ruangan kosong hanya
    mengandung udara ? sekarang orang dpt mengandung
    oksigen dan gas-gas lainnya.
  • Buddha menjelaskan bahwa seringkali panca indera
    kita memberikan pengetahuan yg tidak tepat dan
    menyesatkan.
  • Apakah pengetahuan semacam ini perlu? Tentu kalau
    kita tidak mau menjadi orang buta yang meraba
    gajah lalu mendebatkannya (Udana, 68-69)
  • Sains dan Tekhnologi memberi pengaruh banyak
    terhadap pernyiaran Buddha Dharma seperti
    penemuan kertas, teknologi cetak, digital,
    arsitektur, media audio, media elektrik, internet
    dll.

11
Perbedaan Posisi Sains dan Buddhisme
  • Motif dan metode
  • IPTEK berkembang lewat suatu proses dan
    terdorong oleh kebutuhan atau kepentingan
    mengembangkan pengetahuan demi pengetahuan,
    sedangkan Buddhisme mengembangkan pengetahuan
    demi penyelamatan.
  • Buddhisme untuk meningkatkan usia dan harapan
    hidup manusia, harus menghindari pembunuhan, taat
    pada aturan moral, dan melaksankan kebajikan (D.
    III, 73-74), Sedangkan IPTEK menawarkan bank
    organ hidup untu mengganti organ yang rusak,
    membuat suatu temuan untuk memperlambat
    pertumbuhan.
  • IPTEK mengubah dunia luar untuk membuat hidup
    lebih nyaman, sedangkan Buddhisme merubah dunia
    dalam diri manusia agar lebih baik.
  • IPTEK mampu menjawab persopalan umum yang
    dihadapai manusia seperti kelaparan, tetapi tidak
    dapat menjawan apa itu tujuan hidup manusia, dan
    Buddhisme memberikan jawaban ini dengan tepat.
  • Kebenaran ilmiah bersifat sementara dan relatif,
    sedangkan Dharma tidak lapuk oleh waktu, menuntun
    kekebebasab (A. III, 285)

12
Perbedaan Posisi Sains dan Buddhisme
  • Ukuran Peradapan
  • Teknologi seringkali dipandang sebagai ukuran
    peradapan manusia, sedangkan bagi Buddhisme
    adalah kesucian.
  • Seringkali teknologi membuat kebanyakan orang
    mengejar kepuasan indra dan kenikmatan duniawi,
    sedangkan Buddhisme justru membatasi pemuasan
    nafsu indra.
  • Apakah orang yang masih mengejar pemuasan nafsu
    inderawi dapat menikmati kepuasan surgawi?
  • Buddha membandingakan pemuasan nafsu inderawi
    dengan penderita kusat.
  • orang yang sakit kusta yg merasa lega dan puas
    setelah menggaruk atau bahkan membakar lukanya.
    Apabila ia telah sembuh, maka tiadak mau lagi
    melakukan perbuatan yang sama. Terdapat
    kesenangan lain daripada kepuasan indra, yg
    memberi alasan kenapa seseorang melepaskan diri
    dari kemelekatan nafsu indrawi. (M.I, 502-508)

13
Kaitan Sains dengan Moral
  • IPTEK dipandang tidak mampu membuat manusia
    menjadi lebih baik atau bermoral.
  • Egoisme dan keserakahan manusia, berpotensi
    merendahkan martabat bahkan menghancurkan.
  • Menurut Buddha, pengetahuan bagi si dungu membawa
    kesengsaraan, menghancurkan kebaikannya, dan
    membelah kepalanya sendiri. (Dhp. 72)
  • Agenda perkembangan IPTEK telah menjadi agenda
    agama pula, khususnya menyangkut etika dan moral.

14
Be Happy
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com