Pendauluan - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Pendauluan

Description:

Pengantar interaksi obat – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:109
Slides: 32
Provided by: endrasance
Category:
Tags:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Pendauluan


1
  • PENDAHULUAN DAN PENGANTAR INTERAKSI OBAT

Khoerul Anwar, S.F., M.Sc., Apt
2
POINT PENTING IO
  • Interaksi obat secara klinis ? ada yang merugikan
    dan menguntungkan.
  • Interaksi obat yang terjadi dapat berupa
    pengurangan aktivitas obat dengan berkurangnya
    kemanjuran obat tsb atau peningkatan efek obat
    yang berlebihan dengan indeks terapi sempit
    seperti teofilin, lithium, dan digoksin.

3
PENDAHULUAN
  • 100 tahun lalu, penelitian ekstrak adrenal
    diberikan kepada anjing yang dianestesi bersama
    kloroform ? menyebabkan aritmia
  • Penarikan mibefradil penghambat kanal kalsium
    dari seluruh dunia setelah beberapa bulan
    peluncurannya ? diikuti laporan mengenai
    interaksi obat yang serius (Li Wan Po dan Zhang,
    1998)
  • Adanya resiko IO dari bupropion (amfebutamon)
    sebagai terapi penghentian merokok (Cox, dkk.,
    2001)
  • Bukti herbal St Johns wort ? penyebab
    interaksi serius, karena bersifat menginduksi
    enzim.

4
lanjutan
  • Banyaknya potensi terjadinya interaksi ? masalah
    serius ? penting adanya peningkatan kesadaran
    Farmasis
  • Farmasis ? mengantisipasi kemungkinan IO secara
    klinis pd pasien, dan dalam situasi tersebut
    sanggup menganjurkan bgmn mengurangi resiko
    berbahaya.
  • So Farmasis NEED pengetahuan praktis mengenai
    mekanisme farmakologi dari IO, resiko masing2
    obat dan mengetahui pasien yang paling mudah
    diserang

5
DEFINISI
  • Definisi Interaksi Obat
  • Martin (1971), interaksi obat merupakan reaksi
    obat antara obat dengan senyawa endogen atau
    eksogen, reaksi tersebut dapat terjadi di dalam
    tubuh atau di luar tubuh selama proses
    pencampuran, penyimpanan, pengujian ataupun
    proses lain dalam pengobatan

6
lanjutan
  • Hussar (1995), interaksi obat adalah peristiwa
    manakala efek suatu obat diubah oleh obat lain,
    baik sebelum atau bersama-sama pemberiannya.
  • Atkinson (2001), interaksi obat merupakan
    perubahan respon klinik obat akibat pemberian
    kombinasi terapi.

7
lanjutan
  • Interaksi terjadi bila efek suatu obat berubah
    dengan kehadiran obat lain, makanan, minuman atau
    agen kimia dari lingkungan (Stockley, 1999).
  • Kombinasi terapetik ? dapat mengarah pada
    perubahan yang tak terduga atau komplikasi pada
    kondisi pasien ? ? ? IO bermakna secara klinik.

8
EPIDEMIOLOGI
  • Kejadian berkisar 36
  • Sering dialami pada pasien lansia, terutama yang
    mendapatkan perawatan rumah (rawat jalan)
  • Pasien dengan disfungsi organ yang kompleks
  • Polifarmasi
  • Berbahaya pada penggunaan obat dengan jendela
    terapi sempit
  • Penilaian interaksi obat sekarang menjadi bagian
    proses terapi di rumah sakit

9
  • Insidens IO yang penting dalam klinik sukar
    diperkirakan karena
  • Dokumentasinya masih sangat kurang
  • Kejadian seringkali lolos dari pengamatan karena
    kurangnya pengetahuan Dokter dan Apoteker
    mengenai mekanisme dan kemungkinan terjadinya IO
  • Banyaknya obat yang saling berinteraksi
  • Kejadian atau keparahan IO dipengaruhi oleh
    variasi individual.

10
FAKTOR PENYEBAB
  • Interaksi obat dapat terjadi karena kesengajaan
    ataupun ketidaksengajaan
  • Berdasarkan tinjauan penggunaan obat, terdapat
    beberapa faktor penyebab interaksi obat antara
    lain
  • Efek farmakologi obat yang bermacam-macam
  • Peresepan yang bermacam-macam
  • Penggunaan obat yang tidak diresepkan
  • Ketaatan pasien
  • Penyalahgunaan obat

11
KLASIFIKASI
  • Berdasarkan tingkat perubahan efek
  • Minor drug interaction ? koncekuensi klinik
    rendah ? tidak perlu adanya perubahan terapi.
    Contoh parasetamol menurunkan efek furosemida
  • Moderate drug interaction ? konsekuensi klinik
    sedang ? perlu sedikit perubahan terapi Contoh
    interaksi rifampisin dan INH ? hepatitis
  • Severe drug interaction ? melibatkan toksisitas
    serius ? butuh perubahan dosis dan jadwal
    pemberian.
  • Contoh Terfenamide mengubah AUC ketokonazole

12
lanjutan
  • Berdasarkan sifat efek pasangan obat
  • Homoergi ? sepasang obat menimbulkan efek yang
    benar-benar sama
  • Heteroergi ? sepasang obat hanya salah satu
    menimbulkan efek tertentu
  • Homodinamika ? sepasang obat homoergi dengan
    mekanisme kerja yang sama
  • Heterodinamika ? sepasang obat homoeri dengan
    mekanisme kerja yang berbeda.
  • Berdasarkan mekanisme kerjanya
  • Interaksi farmasetika
  • Interaksi farmakokinetika
  • Interaksi farmakodinamika

13
lanjutan
  • Berdasarkan mekanisme kerjanya
  • Interaksi farmasetika ? interaksi yg tjd krn
    adanya perubahan/reaksi fisika dan kimia antara 2
    obat atau lebih yg dpt dikenal/dilihat.
  • Interaksi Farmakokinetika ? interaksi yang
    terjadi manakala interaktan mempengaruhi ADME
    obat.
  • Interaksi Farmakodinamika ? interaksi yang
    melibatkan kerja atau efek beberapa obat, yang
    timbul bila interaktan atau obat bekerja pada
    tempat kerja atau reseptor yang sama.

14
lanjutan
  • 4. Berdasarkan interaktan
  • Drug-drug
  • Drug-nutrient
  • Drug-herbal
  • Drug-lab.test
  • Drug-patofisiologi
  • Drug-environment

15
Wujud Interaksi
  • Derajat Efek Farmakologi atau Toksikologi Obat
  • Kemanjuran atau Keamanan pengobatan berubah

16
FAKTOR-FAKTOR PENDERITA YANG BERPENGARUH THDP IO
  • Umur Penderita
  • Faktor-faktor farmakogenetik penderita
  • Penyakit yang sedang diderita penderita
  • Fungsi hati penderita
  • Fungsi ginjal penderita
  • Kadar protein dalam darah/serum penderita
  • pH urine penderita
  • Diet penderita (interaksi dengan makanan/minuman)

17
UMUR PENDERITA
  • Bayi dan balita ? proses metabolik belum sempurna
  • Orang lanjut usia ? laporan-laporan interaksi
    obat sering didapat dari pasien geriatrik karena
  • Lebih sering berobat
  • Lebih sering menderita penyakit kronis
  • Fungsi ginjal cenderung menurun ? ekskresi obat
    terganggu (kemungkinan fungsi hepar juga dapat
    terganggu)
  • Tatalaksana diet kurang memadai

18
  • FARKTOR FARMAKOGENETIK
  • Perbedaan suku bangsa dapat memberikan perbedaan
    metabolisme obat
  • Fast acetylators (orang timur) dan Slow
    acetylators (orang barat)
  • Ada perbedaan respon obat dari bangsa yang
    berbeda thd beberapa obat, a.l. prokainamid,
    phenylbutazon, dan nortriptiline.
  • PENYAKIT YG SEDANG DIDERITA
  • Pemberian obat yang merupakan kontra-indikasi
    untuk penyakit tertentu.
  • Misal obat flu yang mengandung coffein ? untuk
    penderita jantung

19
  • DISFUNGSI HATI
  • Fungsi hati yang terganggu ? metabolisme obat
    terganggu karena biotransformasi obat sebagian
    besar terjadi di hati.
  • DISFUNGSI GINJAL
  • Fungsi ginjal terganggu ? ekskresi obat terganggu
    ? mempengaruhi kadar obat dalam darah, juga
    memperpanjang waktu paruh biologik (t ½) obat.

20
  • KADAR PROTEIN DALAM DARAH
  • Kadar protein dalam darah penderita di bawah
    normal ? berbahaya thd pemberian obat yang ikatan
    protein-nya tinggi.
  • Misal Phenytoin ? kadar obat bebas (free drugs)
    akan lebih tinggi sehingga efek obat juga akan
    lebih instens.
  • PH URINE
  • pH urine dapat mempengaruhi ekskresi obat dari
    tubuh, a.l. preparat sulfa

21
DiEt PeNDeRiTa
  • Diet dapat mempengaruhi absorpsi obat dan efek
    obat antara lain
  • Tetrasiklin diminum dg susu ? terbentuk khelat
    (unsur kalsium susu)
  • Valium/diazepam, luminal, obat2 depresi SSP
    diminum dg alkohol ? terjadi potensiasi efek
    depresi hingga koma
  • Penicillin dan eritromisin diminum dengan air
    jeruk/fruit-juice ? dekomposisi obat tersebut
  • MAO-inhibitors diberikan bersamaan dengan minuman
    alkohol, makanan coklat, keju, hati ragi, yogurt
    ? krisis hipertensi

22
FAKTOR-FAKTOR OBAT YANG BERPENGARUH PADA IO
  • Dosis obat/interaktan
  • Pemberian obat berganda
  • Bentuk sediaan obat
  • Jangka waktu pemberian obat
  • Cara meminum obat
  • Urutan pemberian obat

23
Patokan penting yang harus diperhatikan
  • Buatlah sejarah/anamnesis penderita dengan
    seksama ? akan didapat informasi mengenai
    penyakit-penyakit serta obat-obat yang pernah
    didapat oleh penderita.
  • Hindarkan memberikan banyak jenis obat secara
    bersamaan.
  • Apabila terapi dengan beberapa obat memang
    diperlukan, periksalah dahulu jangan sampai
    obat-obat tersebut saling berinteraksi satu sama
    lain. Perlu juga diperhatikan efek potensiasi
    atau sinergisme.
  • Kurangi perubahan-perubahan dalam terapi dengan
    obat untuk penderita yang sama, kecuali kalau
    obat terdahulu sudah mengalami wash-out period.
    (7 10 x t ½)

24
lanjutan
  • Perhatian khusus perlu diberikan pada
    kelompok-kelompok obat yang sering berinteraksi
    dengan obat-obat lain. Penderita sebaiknya
    dipantau secara khusus dalam terapi dengan
    obat-obat MAO inhibitor, Antikoagulan oral,
    Hipoglikemik oral (Sulphonylurea),
    Digitalis/digoxin, Sitotoksik (obat kanker),
    Antikonvulsan, Antihipertensi, dan SSP depresan.
  • Penderita diberikan pendidikan atau pengarahan
    mengenai obat yang dikonsumsinya
  • Mengapa suatu obat (misalnya antibiotika) harus
    diminum selama sekian hari terus-menerus, apa
    bahayanya kalau obat dihentikan di tengah jalan.
  • Jangan meminum obat lain, selain yang diberikan
    dokter (misalnya obat dibeli sendiri atau meminum
    obat lama), karena tidak dapat diprediksi
    terjadinya interaksi.
  • Apabila terdapat kelainan setelah penderita minum
    obat, segera konsultasikan ke dokter atau
    apoteker

25
SIFAT INTERAKSI
  • MERUGIKAN
  • Kerja obat diperkuat atau dihambat oleh
    interaktan ? diperoleh tanggapan yang tidak
    menguntungkan bagi proses terapi
  • WUJUD
  • Berkurangnya kemanjuran
  • Kenaikan efek toksis
  • Kedua-duanya

26
Objek (obat) Interaktan Akibat
Analgesik aspirin, salisilat Antasida Kortikosteroid Kdr terapi salisilat aspirin serum tdk terpelihara Kadar salisilat dlm darah berkurang
Antiansietas barbiturat, benzodiazepin Antidepresan, alkohol Penguatan efek obat
Antiaritmik kuinidin Fenobarbital, Fenitoin Kadar kuinidin serum berkurang
Antibiotika kloramfenikol Fenobarbital Kadar kloram berkurang hingga sub-terapi
Antikoagulan warfarin Dekstropropoksifena, parasetamol Fenilbutazon Barbiturat, Rifampisin Penguatan efek obat ?darah sulit membeku Penguatan efek obat Penguatan efek obat
27
Objek (obat) Interaktan Akibat
Antiepilepsi fenitoin Kloramfenikol Kadar fenitoin serum naik
Antihipertensi betanidin debrisokuin guanetidin Amfetamin, efedrin, fenilafrin, fenilpropanolamin Efek antihipertensi terantagonis ? kendali tekanan darah hilang
Glikosida jantung Diuretika Resiko ketoksikan digitalis meningkat akibat hipokalemia
Bronkodilator teofilin Eritromisin Meningkatkan kadar teofilin serum (toksisitas obat meningkat)
Anti-parkinson levodopa Antidepressan penghambat MAO Krisis adrenergik akut
28
INTERAKSI OBAT YANG MERUGIKAN AKAN TERASA PENTING
APABILA
  1. Obat mempunyai indeks terapi sempit. Misal
    warfarin, teofilin, tolbutamid
  2. Obat memperlihatkan kurva hubungan dosis vs
    respon yang terjadi. Misal verapamil,
    klorpropamid, levodopa
  3. Sistem metabolisme obat tergantung dosis. Misal
    fenitoin, etanol, teofilin
  4. Interaksi diperantarai oleh gangguan mekanisme
    keseimbangan fisiologi. Misal penyakit jantung,
    tekanan darah (hipertensi)
  5. Efek interaktan dengan obat adalah sama

29
SIFAT INTERAKSI.
  • 2. MENGUNTUNGKAN
  • Kerja obat diperkuat atau dihambat oleh
    interaktan ? diperoleh tanggapan yang
    menguntungkan atau memperbaiki proses terapi
  • WUJUD
  • Peningkatan kemanjuran
  • Penurunan efek toksik
  • Kedua-duanya (batas aman lebih besar)
  • Onset atau durasi lebit tepat
  • Potensi besar dengan ESO rendah

30
Objek (obat) Interaktan Akibat
Sulfametoksazol Trimetropim Peningkatan atau sinergisma efek antibiotika
Penisilin Streptomisin Efek bakterisida
Amoksisilin Asam klavulanat Penghambatan resistensi bakteri thd amoksisilin
Penisilin Probenesid Peningkatan perpanjangan kadar penisilin plasma
Mg(OH)2 Mg(OH)3 Peniadaan efek samping pada saluran pencernaan
HCT Spironolakton, amirolida Mencegah hipokalemia peningkatan efek diuresis
31
  • Selamat belajar...
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com