Title: Bata merah-red clay brick
1BATA MERAH /RED CLAY BRICK
- Tungku pembakaran tradisional
Oleh
2DEFINISI
BATA MERAH MERUPAKAN BATA YANG DIBUAT DARI TANAH
YANG DICETAK KEMUDIAN DIBAKAR DENGAN SUHU TINGGI
SEHINGGA MENJADI BENAR-BENAR KERING, MENGERAS
BERWARNA KEMERAH-MERAHAN
SEMENTARA PENJELASAN TEKNIS MENURUT SNI, BATA
MERAH PEJAL MERUPAKAN BAHAN BANGUNAN YANG
BERBENTUK PRISMA SEGIEMPAT PANJANG, PEJAL ATAU
BERLUBANG DENGAN VOLUME LUBANG MAKSIMUM 15
DIGUNAKAN UNTUK KONSTRUKSI DINDING BANGUNAN, YANG
DIBUAT DARI TANAH LIAT DENGAN ATAU TANPA DICAMPUR
BAHAN ADITIF DAN DIBAKAR PADA SUHU TERTENTU.
3PERATURAN STANDAR MUTU
SNI 15-2094-2000 Bata merah pejal untuk pasangan
dinding DIN 105-4. Clay bricks part 4 Ceramic
bricks ASTM C62-17 Standard Specification for
Building Brick (Solid Masonry Units Made From
Clay or Shale)
ENAM (6) SYARAT MUTU BATA MERAH SNI
1. SYARAT TAMPAK
BATU BATA MERAH DARI JENIS TANAH LIAT UNTUK
PASANGAN DINDING HARUS BERBENTUK PRISMA SEGI
EMPAT PANJANG, MEMILIKI RUSUK-RUSUK SIKU YANG
TAJAM, BIDANG-BIDANG DATAR YANG RATA, TIDAK
MENUNJUKAN RETAK-RETAK, PERUBAHAN BENTUK YANG
BERLEBIHAN, TIDAK MUDAH HANCUR ATAU PATAH
2. UKURAN TOLERANSI (satuan dalam milimeter)
MODUL TINGGI LEBAR PANJANG
M-5a M-5b M-6a M-6b M-6c M-6d 65 2 65 2 52 3 55 3 70 3 80 3 92 2 100 2 110 2 110 2 110 2 110 2 190 4 190 4 230 5 230 5 230 5 230 5
Sumber SNI 15-2094-2000 pasal 5.2 tabel.1
4ENAM (6) SYARAT MUTU BATA MERAH SNI (LANJUTAN)
3. KUAT TEKAN
KELAS KUAT TEKAN RATA-RATA MINIMUM sampel 30 bh bata merah KOEFISIEN VARIASI DARI KUAT TEKAN RATA-RATA
50 100 150 50 kg/cm² (5 MPa) 100 kg/cm² (10 MPa) 150 kg/cm² (15 MPa) 22 15 15
4. GARAM YANG MEMBAHAYAKAN
- MENURUT YAYASAN DANA NORMALISASI INDONESIA
NI-10-1978, TERDAPAT TIGA KRITERIA KADAR GARAM
YANG MEMBAHAYAKAN, YAITU - TIDAK MEMBAHAYAKAN, JIKA KURANG DARI 50
PERMUKAAN BATA TERTUTUP OLEH LAPISAN TIPIS
BERWARNA PUTIH AKIBAT PENGKRISTALAN GARAM-GARAM - ADA KEMUNGKINAN MEMBAHAYAKAN, JIKA 50 ATAU LEBIH
PERMUKAAN BATA TERTUTUP OLEH LAPISAN PUTIH YANG
AGAK TEBAL AKIBAT PENGKRISTALAN GARAM-GARAM,
TETAPI PERMUKAAN BATA TIDAK MENJADI BUBUK ATAU
TERLEPAS. - MEMBAHAYAKAN, JIKA LEBIH DARI 50 PERMUKAAN BATU
BATA TERTUTUP OLEH LAPISAN PUTIH TANG TEBAL
AKIBAT PENGKRISTALAN GARAM-GARAM BAGIAN BATU
BATA MENJADI BUBUK LEPAS. - SNI 15-2094-2000 PASAL 5.4 GARAM YANG MUDAH
LARUT DAN MEMBAHAYAKAN SERTA YANG DAPAT
MENYEBABKAN TERJADINYA KERUSAKAN STRUKTURAL
EFFLORESCENCE PADA PERMUKAAN BATA ADALAH
MAGNESIUM SULFAT (Mg ???? 4 ), NATRIUM SULFAT (
???? 2 ???? 4 ), KALIUM SULFAT ( ?? 2 ???? 4 ),
DENGAN TOTAL KADAR GARAM MAKSIMUM 1
5ENAM (6) SYARAT MUTU BATA MERAH SNI (LANJUTAN)
5. KERAPATAN SEMU (APPARENT DENSITY)
PENGGARAMAN PADA PERMUKAAN BATA MERAH
KERAPATAN SEMU MINIMUM BATU BATA MERAH PEJAL
UNTUK PASANGAN DINDING ADALAH 1.2 gram/cm²
6. DAYA SERAP AIR BATA MERAH
DAYA SERAP BATU BATA DIKONTROL UNTUK MENCEGAH
KEHILANGAN AIR PADA MORTAR YANG SEDANG DIGUNAKAN
PENYERAPAN AIR MAKSIMUM YANG DIPERSYARATKAN
ADALAH 20 DARI BERAT KERING BATA MERAH
JIKA TERLALU BANYAK AIR ADUKAN MORTAR TERSERAP
OLEH BATU BATA, MAKA AIR YANG DIGUNAKAN UNTUK
PROSES PENGERASAN (HIDRASI SEMEN) AKAN BERKURANG,
DAYA IKAT MORTAR KEKUATAN MORTAR AKAN MENURUN.
SECARA KESELURUHAN DAPAT MENIMBULKAN KERETAKAN
PADA PASANGAN DINDING / PLESTERAN
6KOMPOSISI/BAHAN PENYUSUN
Bahan baku dalam pembuatan batu bata merah adalah
tanah yang mempunyai sifat lempung (tanah liat).
Tanah lempung mempunyai sifat plastis apabila
dicampur dengan air jumlah tertentu. Hal ini
dimaksudkan agar dapat dengan mudah dibentuk atau
dicetak, serta mempunyai kekuatan tarik yang
cukup untuk mempertahankan bentuknya sebelum
diproses akhir (pengeringan). Tanah lempung
adalah bahan kompleks. Secara umum lempung
dibagi dalam dua kelas, yaitu lempung yang
mengandung kapur, lempung jenis ini mengandung
kalsium karbonat kurang lebih 15, dan jika
dibakar berwarna kekuning-kuningan dan b) lempung
yang tak mengandung kapur, lempung jenis ini
mengandung kalsium, alumina, dan oksida besi
sekitar (2 10 ). Lempung jenis ini jika dibakar
akan berwarna kuning tua atau merah. Warna ini
timbul disebabkan oleh adanya kandungan oksida
besi
APABILA TERLALU BANYAK KANDUNGAN LEMPUNGNYA BATA
AKAN MUDAH PECAH PADA WAKTU PROSES PENGERINGAN,
BILA TERLALU BANYAK PASIR BATA AKAN MUDAH PECAH
KARENA GETAS.
METODE PRODUKSI BATA MERAH
1. PENGOLAHAN MATERIAL CAMPURANNYA
2. MOULDING
3. DRYING
4. BURNING
The tallest load-bearing brick building is the
Monadnock Building
7METODE PRODUKSI
PENGOLAHAN MATERIAL TANAH/TANAH LIAT
(PENGGEMBURAN) DAN CAMPURANNYA AGAR
TERCAMPUR MERATA DAN TIDAK MENGGUMPAL KETIKA
DICETAK
1.
8METODE PRODUKSI
MOULDING / PENCETAKAN (TRADISIONAL MESIN PRESS)
2.
9METODE PRODUKSI
DRYING / PENGERINGAN (TRADISIONAL OVEN)
3.
10METODE PRODUKSI
PEMBAKARAN (TUNGKU TRADISIONAL OVEN)
4.
11SEJARAH
Diketahui bahan bangunan ini berasal dari tahun
7.000 SM ditemukan di Turki Selatan di lokasi
permukiman kuno sekitar Kota Yerikho,
menjadikannya salah satu bahan bangunan tertua
yang diketahui.
City Walls of Buhen (Photo by Paul
Almasy/Corbis/VCG via Getty Images)
12SEJARAH
Pakistan Sindh Mohenjo Daro Harappa Culture
batu bata pada zaman Mesir kuno sudah terbuat
dari tanah liat yang dicampur dengan jerami. Hal
ini dibuktikan dari reruntuhan Harappa Buhen dan
Mohenjo-daro serta dinding pada makam Thebes yang
menggambarkan budak-budak Mesir sedang mencampur,
melunakkan dan membawa tanah liat untuk batu
bata, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
13The word brick goes back to the ancient Egyptian
word Dbt
14DAFTAR PUSTAKA
Munandar, Aris. (2010). Kerusakan Pelapukan
Material Bata. Balai Konservasi Peninggalan
Borobudur.
Link https//repositori.kemdikbud.go.id/320/1/Ju
rnal20201020920Kerusakan20Dan20Pelapukan20Ma
terial20Bata.pdf
The History of Bricks and Brickmaking
https//brickarchitecture.com/about-brick/why-bric
k/the-history-of-bricks-brickmaking
Brick Masonry History, written by batchelder and
collins, Desember 2022
https//757brick.com/history-of-brick-masonry/