Title: INTERAKSI OBAT-OBAT KARDIOVASKULAR
1INTERAKSI OBAT-OBAT KARDIOVASKULAR
2PENGHAMBAT RESEPTOR ADRENERGIK
3. Penghambat reseptor adrenergik ß (beta bloker)
- Antagonis ß-adrenergik mempu berikatan dengan
reseptor adrenergik-ß, sehingga dapat menggeser
ikatan reseptor ini dengan senyawa-senyawa
endogen seperti epinefrin dan norepinefrin. Beta
bloker secara luas digunakan untuk terapi
bermacam penyakit kardiovaskular seperti angina
pektoris, hipertensi, infark miokardial akut,
gagal jantung karena disfungsi sistol atau
diastol dan terapi aritmia. Contoh dari beta
bloker antara lain propanolol, metoprolol,
atenolol, pindololm dll.
4Interaksi beta bloker
- Penurunan absorpsi
- Absorpsi propanolol diturunkan oleh antasida dan
kolestiramin (juga kolestipol)? minum propanolol
1 jam sebelum obat-obat tersebut. - Perubahan metabolisme
- Simetidin menghambat enzim sitokrom ?
menurunkan metabolisme propanolol ? peningkatan
kadar plasma . - Obat-obat lain yang poten menghambat enzim ini
sehingga menghambat metabolisme propanolo adalah
kuinidin, propafenon, klorpromazin, flekainid,
fluoksetin dan antidepresan trisiklik. Sebaliknya
propanolol juga menghambat metabolisme hepatik
dan meningkatkan kadar plasma obat-obat lain
(flekainid, lidokain, nifedipin) melalui
penurunan aliran darah ke hati.
5Obat Efek yang dihasilkan Pengatasan
Absorpsi Absorpsi Absorpsi
Aluminium Penurunan adsorpsi ß-bloker dan penurunan efek terapetik Menghindari kombinasi Al dan ß-bloker
Kolestiramin, kolestipol Penurunan adsorpsi ß-bloker dan penurunan efek terapetik Menghindari kombinasi kolestiramin dan ß-bloker
Metabolisme Metabolisme Metabolisme
Simetidin Memperpanjang waktu paro propanolol (jarang terjadi) Kombinasi harus dengan pengawasan
Aminofilin Inhibisi metabolisme propanolol Observasi respon pasien
Lidokain Pretreatment dengan propanolol meningkatkan kadar lidokain dan toksisitas potensialnya Kombinasi harus dengan perngawasan, gunakan dosis lidokain lebih rendah
Rifampisin Peningkatan metabolisme ß-bloker Observasi respon pasien
6Interaksi farmakodinamik Interaksi farmakodinamik Interaksi farmakodinamik
Ca channel inhibitor (verapamil, diltiazem) Potensiasi bradikardi, miodepresi dan hipotensi Hindari kombinasi ini (Pemakaian kombinasi ini sering, tapi harus dimonitor potensi depresi kardiovaskular)
Amiodaron Dapat menginduksi cardiac arrest Kombinasi harus dengan pengawasan
Glikosida digitalis Potensiasi bradikardi Observasi respon pasien
Fenitoin Adisi efek depresan jantung Fenitoin diberikan iv dengan pengawasan
Kuinidin Adisi efek depresan jantung Observasi respon pasien
Antidepresan trisiklik Menghambat efek inotropik negatif dan kronotropik dari ß-bloker Observasi respon pasien
7Klonidin Hipertensi pada penghentian klonidin Monitor respon hipertensi, hentikan ß-bloker sebelum klonidin
Levodopa Antagonis efek hipotensi levodopa dan inotropik positif Monitor perubahan respon
Metildopa Hipertensi Monitor terhadap hipertensi
Fenilpropanolamin Hipertensi Monitor terhadap hipertensi
Indometasin Penghambtan respon antihipertensi Observasi respon pasien
Fenotiazin Efek hipotensi aditif Monitor perubahan respon, terutama pada fenotiazin dosis tinggi
Antidiabet oral Peningkatan hipogliemi, hipertensi Monitor perubahan respon diabetik
8VASODILATOR
- Penghambat kanal kalsium
- Penghambat kanal Ca sudah digunakan secara luas
untuk terapi hipertensi, angina, aritmia dan
gangguan jantung lain. Penghambat kanal Ca
digolongkan menjadi 2 yaitu dihidropiridin
(israpidin, felodipin, nifedipin, dll) dan
verapamil dan diltiazem.
9Interaksi Nifedipin - Eritromisin
- Eritromisin meningkatkan bioavaolabilitas
nifedipin ? meningkatkan toksisitas nifedipin - Kasus klinis Seorang wanita hipertensi (120/90)
minum nifedipin 10mg/hari, mengalami takikardi
dan udem tungkai setelah minum eritromisin 250 mg
2.d.d. Tekanan darah turun menjadi 110/70.
Kondisi kembali normal setelah eritromisin
dihentikan - Mekanisme eritromisin adalah inhibitor enzim ?
meningkatkan kadar nifedipin - Pengatasan turunkan dosis nifedipin
10Interaksi Verapamil-Rifampisin
- Kasus klinis Pasien hipertensi yang mendapat
verapamil 40 mg/hari tidak menunjukkan efek
penurunan tekanan darah saat juga minum
rifampisin. Hanya sedikit kadar verapamil ada
dalam darah, sementara pasien yang minum
verapamil dosis sama tanpa rifampisin kadar
plasma mencapai 35 ng/ml - Mekanisme rifampisin suatu induktor enzim ?
metabolisme verapamil meningkat - Pengatasan ganti rifampisin dengan etambutol
11Penghambat ACE (ACE inhibitor)
- Penghambat ACE mengambat secara spesifik enzim
konversi yang memutuskan ikatan peptidildipeptida
pada angiotensin I sehingga tidak terbentuk
angiotensin II. Karena angiotensin II tidak
terbentuk sedangkan angiotensin I tidak aktif
maka terjadi kelumpuhan/kegagalan sistem
renin-angiotensin sehingga hilanglah efek endogen
dari angiotensin II yaitu vasokonstriksi dan
stimulan sintesis aldosteron. Contoh obat-obat
penghambat ACE adalah kaptopril, enalapril,
lisinopril, dll.
12Interaksi
- Kaptopril dapat meningkatkan efek obat-obat
antihipertensi dan diuretik bila diberikan
bersama. - Penghambat ACE bila digunakan bersama ?-bloker
menyebabkan efek hipotensi aditif pada dosis
awal? hipotensi akut (pusing, pingsan) - Pengatasan ?-bloker diberikan malam hari
sebelum tidur
13Interaksi
- Kadar serum digoxin meningkat 15-30 pada pasien
gagal jantung yang menerima kaptopril dan digoxin
bersama-sama. Tetapi hiperkalemia yang diinduksi
kaptopril dapat menghentikan peningkatan kadar
digoxin sehingga secara klinis pemakaian bersama
kedua obat ini tidak menunjukkan efek samping
berarti.
14DIGITALIS
- Mekanisme kerja
- Sifat farmakodinamik utama inotropik positif,
yaitu meningkatkan kontraksi miokardium. - Pada penderita yang mengalami gangguan fungsi
sistolik, efek ini akan menyebabkan peningkatan
curah jantung sehingga tekanan darah vena
berkurang, ukuran jantung mengecil, dan refleks
takikardi yang merupakan kompensasi jantung
diperlambat.
15DIGITALIS
- Mekanisme kerja
- Efek inotropik positif digitalis didasarkan atas
2 mekanisme, yaitu a. penghambatan enzim
NaKadenosin trifosfatase (NaK-ATPase) yang
terikat di membran sel miokard dan berperan dalam
mekanisme pompa Na, dan - b. peningkatan arus masuk lambat (slow inward
current) Ca ke intrasel pada potensial aksi.
16Interaksi farmakokinetik
- kolestiramin, kolestipol, kaolin-pektin
menurunkan absorpsi digoksin. Pisahkan pemakaian
digoxin 1,5-2 jam sebelum obat lain. - Metoklopramid mengurangi absorpsi tablet digoksin
? kadar plasma bisa turun hingga 1/3 nya.
Mekanisme metoklopramid mempercepat motilitas
saluran cerna ? disolusi dan absorpsi digoxin
belum sempurna (hanya terjadi pada sediaan yang
lambat terlarut)
17Interaksi farmakokinetik
- Amiodaron mengurangi klirens digoksin dan dapat
menyebabkan efek aditif terhadap denyut jantung.
Sebaiknya dosis digoksin dikurangi 50 bila
diberikan bersama amiodaron - Indometasin meningkatkan kadar plasma dan
toksisitas digoksin hingga 2x lipat ? karena
mengurangi klirensi digoxin vie ginjal ? turunkan
dosis digoxin hingga 1/2nya.
18Interaksi farmakokinetik
- Rifampisin dan senyawa-senyawa antikonvulsan
(fenitoin, fenobarbital, karbamazepin) mengurangi
absorpsi digoksin. Mekanisme rifampisin dan
antikonvulsan adalah induktor enzim yang poten ?
perlu peningkatan kadar digoxin sambil dilakukan
monitor kadar dalam plasma. - Spironolakton dapat meningkatkan kadar plasma
digoksin (dengan menurunkan klirens), tapi dapat
juga menurunkan efek inotropik digoksin. Perlu
dilakukan monitor ketat pada kombinasi kedua obat
ini.
19Interaksi farmakodinamik
- Senyawa beta bloker (mis. Propanolol) memberikan
efek aditif pada denyut jantung. Kombinasi
keduanya sering, tapi bisa terjadi bradikardi
yang fatal bila beta-bloker digunakan untuk
mengontrol aritmia yang diinduksi digoxin ?
gunaka dosis awal/percobaan propanolol di bawah
5 mg dulu sebelum ditingkatkan ke dosis normal. - Verapamil dan diltiazem meningkatkan kadar serum
digoksin ? toksisitas digoxin, hingga kematian.
Perlu penurunan dosis digoxin hingga 33-50.
20Interaksi farmakodinamik
- Obat-obat yang menyebabkan hipokalemia (diuretik
loop dan tiazid, amfoterisin B) dapat
mempotensiasi toksisitas digoksin. - Digoxin meneghambat NaK-ATPase yang diperlukan
untuk transport Na dan K melewati membran sel
miokardial ? meningkatkan kadar Ca ? kontraksi
sel. - Hilangnya K oleh obat2 tsb memperparah kurangnya
K dari sel miokardial digoxin ? meningkatkan
aktivitas dan toksisitas digoxin.
21Diuretik
- Diuretik bekerja dengan mengurangi reabsorpsi
NaCl di tempat-tempat yang berbeda di nefron,
sehingga meningkatkan ekskresi natrium, klorida
dan air. Diuretik dikelompokkan menjadi 3
golongan berdasarkan tempat kerjanya - Diuretik tiazida
- Diuretik kuat
- Diuretik hemat kalium
22Diuretik tiazida
- Tempat kerja utama di hulu tubuli distal.
- Mekanisme kerjanya penghambatan reabsorpsi
NaCl. - Contoh hidroklorotiazida, bendroflumetiazid,
klortalidon, indapamid.
23INTERAKSI TIAZID
- HCT memberikan efek aditif bila diberikan bersama
obat antihipertensi atau diuretik lain, sehingga
perlu penyesuaian dosis. - HCT menginduksi gangguan elektrolit (hipokalemia,
hipomagnesia, hiperkalsemia), dimana pada pasien
yang diterapi digoksin dapat menyebabkan terjadi
toksisitas digoksin (aritmia fatal). - HCT bila diberikan bersama senyawa lain penyebab
hipokalemia dapat memperparah kondisi hipokalemia.
24Interaksi Tiazida
- Diuretik tiazida menurunkan klirens litium
sehingga dapat meningkatkan kadar plasmanya. - HCT menurunkan efek hipoglikemik obat antidiabet
oral. - HCT menurunkan klirens amantadin sehingga
meningkatkan kadar plasma dan resiko
toksisitasnya.
25Interaksi Tiazida
- AINS menurunkan aktivitas diuretik dan
antihipertensi melalui penghambatan biosintesis
prostaglandin renal. - Kolestiramin dan kolestipol dapat berikatan
dengan obat-obat yang bersifat asam termasuk
diuretik tiazid di saluran cerna sehingga
menurunkan absorpsi diuretik tiazid.
26Diuretik kuat
- Tempat kerja utama loop of Henle
- Mekanisme kerjanya melalui penghambatan
terhadap transport elektrolit Na, K danCl. - Merupakan antihipertensi yang lebih efektif
dibanding tiazid untuk hipertensi dengan gangguan
fungsi ginjal atau gagal jantung. - Efek samping hampir sama dengan tiazid kecuali
tidak menyebabkan hiperkalsemia. - Contoh furosemid
27Interaksi
- Interaksi dengan vasodilator terutama penghambat
ACE (enalapril, kaptopril). Furosemid menurunkan
volume darah sirkulasi, sehingga keseimbangan air
dan elektroalit dalam darah harus distabilkan
dulu sebelum ditambah vasodilator. - Bronkodilator teofilin dapat mencapai kadar yang
tinggi dalam darah bila dikombinasi dengan
furosemid sehingga dosis teofilin harus
dikurangi. - Diuretik loop dapat menginduksi toksisitas
jantung karena digitalis.
28INTERAKSI
- Furosemid dapat menggeser ikatan protein plasma
warfarin dan klofibrat sehingga meningkatkan
kadar plasma obat-obat ini. - Diuretik loop mengurangi klirens renal litium dan
meningkatkan kadar plasma. - Diuretik loop meningkatkan toksisitas renal
golongan sefalosporin - Furosemid meningkatkan toksisitas telinga dan
jantung antibiotik aminoglikosida (amikasin,
gentamisin, dsb),
29Diuretik hemat kalium
- Tempat kerja utama di hilir tubuli distal dan
duktus koligentes daerah korteks - Mekanisme kerjanya penghambatan reabsorpsi Na
dan sekresi K dengan jalan antagonisme kompetitif
(spironolakton) atau secara langsung (triamteren
dan amilorid).
30Diuretik hemat kalium
- Merupakan diuretik lemah? kombinasi dengan
diuretik lain untuk mencegah atau mengurangi efek
samping hipokalemia. - Menyebabkan hiperkalemia, terutama pada penderita
dengan gangguan fungsi ginjal, atau bila
dikombinasi dengan penghambat ACE, suplemen
kalium atau AINS.
31ANTILIPID/HIPOLIPIDEMIK
- Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk
menurunkan kadar lipid plasma. - Lipid plasma yang utama yaitu kolesterol,
trigliserida, fosfolipid dan asam bebas tidak
larut dalam cairan plasma. - Agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi,
maka susunan molekul lipid tersebut perlu
dimodifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang
bersifat larut dalam air.
32Obat-obat yang dapat menurunkan kadar lipoprotein
plasma
- Asam fibrat (ex. Klofibrat, gemfibrozil)
- Resin (kolestiramin , kolestipol)
- Penghambat HMGCoA Reduktase
- (mevastatin, pravastatin, levastatin dan
simvastatin)
33Klofibrat
- Klofibrat menurunkan kadar VLDL, selain itu kadar
kolesterol dan LDL juga turun. Mekanisme kerjanya
dengan meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase
sehingga katabolisme lipoprotein
kaya-trigliserida seperti VLDL dan LDL meningkat. - Klofibrat diabsorpsi melalui usus secara lengkap.
Ekskresi melalui urin sebagai glukuronid.
34Klofibrat
- Interaksi obat
- Pemberian klofibrat bersama kolestiramin sedikit
menunda tercapainya kadar puncak plasma. - Klofibrat menggeser antikoagulan oral dari
ikatannya dengan albumin dan memperkuat efek
obat-obat ini.
35Gemfibrozil
- Gemfibrozil sangat efektif menurunkan trigliserid
plasma, sehingga produksi VLDL dalam hati
menurun. Gemfibrozil meningkatkan aktivitas
lipoprotein lipase sehingga klirens partikel kaya
trigliserid meningkat. Kadar kolesterol HDL juga
dapat meningkat pada pemberian obat ini.
36Gemfibrozil
- Interaksi
- Seperti klofibrat, gemfibrozil juga meningkatkan
efek antikoagulan warfarin. - Kombinasi dengan resin menembah efek obat.
- Pemberian bersama penghambat HMG CoA reduktase
juga meningkatkan efek obat.
37Resin
- Contoh obat-obat golongan ini adalah kolestiramin
dan kolestipol. - Keduanya menurunkan kadar kolesterol plasma
dengan cara mengikat asam empedu dalam saluran
cerna, mengganggu sirkulasi enterohepatik
sehingga ekskresi steroid yang bersifat asam
dalam tinja meningkat. - Penurunan asam empedu oleh pemberian resin ini
menyebabkan meningkatnya produksi asam empedu
yang berasal dari kolesterol.
38Resin
- Interaksi
- Kolestiramin dan kolestipol mengganggu absorpsi
vitamin A, D dan K karena gangguan absorpsi
lemak. - Obat ini mengganggu absorpsi klorotiazid,
tiroksin, digitalis, besi, fenilbutason dan
warfarin, sehingga obat-obat ini harus diberikan
1 jam sebelum atau 4 jam sesudah kolestiramin.
39Penghambat HMGCoA Reduktase
- Golongan obat ini bersifat kompetitor kuat
terhadap HMG CoA-reduktase (hidroksi metil
glutamil koenzim-A reduktase), suatu enzim yang
mengontrol biosintesis kolesterol. - Obat-obat ini efektif menurunkan kadar LDL
kolesterol plasma.
40Penghambat HMGCoA Reduktase
- Penghambat HMG CoA-reduktase bekerja dengan
menghambat sintesis kolesterol di hati sehingga
menurunkan kadar LDL plasma. - Obat yang penting adalah mevastatin, pravastatin,
levastatin dan simvastatin.
41Interaksi
- Derivat asam fibrat dan asam nikotinat.
- Kombinasi pravastatin dan gemfibrozil tidak
dianjurkan karena terjadi penurunan ekskresi urin
dan ikatan protein pravastatin. - Antikoagulan
- Tidak ada efek klinis yang signifikan bila
dipakai bersama antikoagulan, tapi perlu monitor
perdarahan dan naiknya waktu pembekuan darah bila
dilakukan peningkatan dosis pravastatin. -
42Interaksi
- Digoxin
- Pemakaian bersama digoxin dan atorvastatin
meningkatkan kadar tunak plasma digoxin hingga
20. - Antasid
- Pemakaian suspensi antasid berisi Al dan Mg
menurunkan kadar plasma atorvastatin hingga 35 - Simetidin
- Atorvastatin simetidin menurunkan efektivitas
penurunan trigliserida hingga 26-34 - Eritromisin
- Atorvastatin eritromisin (suatu inhibitor
sitokrom) meningkatkan kadar plasma atorvastatin
hingga 40