Data Link Layer: Framing dan Deteksi Error - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Data Link Layer: Framing dan Deteksi Error

Description:

Data Link Layer: Framing dan Deteksi Error Achmad Ubaidillah Ms. Universitas Trunojoyo Madura Data Link Layer Data Link Layer Fungsi-fungsi yang diperlukan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:396
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 28
Provided by: Hendr2
Category:
Tags: dan | data | deteksi | error | framing | layer | link

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Data Link Layer: Framing dan Deteksi Error


1
Data Link Layer Framing dan Deteksi Error
  • Achmad Ubaidillah Ms.
  • Universitas Trunojoyo Madura

2
Data Link Layer
3
Data Link Layer
  • Fungsi-fungsi yang diperlukan pada data link
    layer
  • Framing
  • Error control
  • Flow control
  • Asumsi data link ? wirelike
  • Saluran komunikasi point-to-point
  • Koneksi pd jaringan dimana message mengikuti
    lintasan yg sama
  • Utk jaringan broadcast isue utama kontrol access
    ke kanal, DLL dibagi kedalam 2 sublayer
  • Media Access Control (MAC) sub-layer
  • Logical Link Control (LLC) IEEE 802.2
  • Standar data link control ISO High-level Data
    Link Control (HDLC)

4
Sub-Layer Data Link Layer
  • Medium access control (MAC) bertanggung jawab
    thd akses kontrol ke shared medium. Bbrp protocol
    MAC yg umum CSMA/CD, Token Ring dan Token Bus
  • Logical Link Control (LLC) mediasi antara
    network layer protocol dan macam-macam MAC
    protocols

5
Data Link Layer (DLL)
  • Bertanggung jawab utk transmisi yg handal dari
    paket melalui suatu link
  • Framing Menentukan awal (start) dan akhir (end)
    dari paket-paket
  • Deteksi Error Mendeteksi jika paket mengandung
    errors
  • Error recovery Retransmisi paket-paket yang
    mengalami error
  • Mungkin dilaksanakan pd layer yg lebih tinggi
  • ARQ (Automatic Repeat Request)

6
Framing
  • Dimana Data??
  • Tiga pendekatan untuk menemukan frame dan batas
    frame
  • Character oriented framing
  • Perhitungan panjang (length counts) panjang
    tetap
  • Bit oriented protocols (flags)

7
Character Based Framing
  • Kode karakter standard seperti ASCII dan EBCDIC
    memp karakter khusus utk komunikasi yg tdk dp
    muncul di dlm data
  • Keseluruhan transmisi didasarkan pd suatu kode
    karakter

8
Isue Dg Character Based Framing
  • Tergantung pd kode karakter
  • Bagaimana utk mengirim data biner?
  • Error yg terjadi pd karakter kontrol akan sangat
    mengacaukan
  • Cat Metoda framing utama pd 1960 sd 1975

9
Pendekatan Panjang Field (DECNET)
  • Menggunakan satu length field header utk
    memberikan info panjang frame (dlm bit atau
    byte)
  • Panjang length field harus log2 (Max_Size_Packet)
    1 bit
  • Ini membatasi ukuran paket yg akan digunakan
  • Issue dg perhitungan panjang
  • Sulit recover dari error (tdk trsedia
    mekanismenya)
  • Resynchronization diperlukan setelah suatu error
    pd hitungan panjang

10
Paket dengan Panjang Tetap (mis. ATM)
  • Semua paket memp. ukuran yg sama
  • Pd jaringan ATM semua paket berukuran 53 Byte
  • Memerlukan synchronization saat inisialisasi
  • Issue
  • Panjang message bukan kelipatan ukuran paket ?
    paket terakhir dari suatu message harus berisi
    idle fill (efsiensi)
  • Isue synchronization
  • Fragmentasi dan re-assembly rumit pd laju tinggi,
    krn pjg ttp

11
Bit Oriented Framing (Flag)
  • Suatu flag adalah suatu deretan bit tetap utk
    indikasi awal dan akhir suatu paket
  • Satu flag dp digunakan utk indikasi baik awal dan
    akhir paket
  • Secara prinsip, sembarang deretan dp digunakan,
    tetapi kemunculan flag harus dicegah di dlm data
  • Protokol standard menggunakan deretan 8-bit
    01111110 sbg satu flag
  • Krnnya 0111111 yg tdk boleh muncul di didlm data
  • INVENTED 1970 oleh IBM utk SDLC (synchronous
    data link protocol)

12
Bit Stuffing (Pengirim)
  • Digunakan utk menghilangkan flag dari data
    original
  • Satu 0 disisipkan setelah 1 berturutan pd frame
    original
  • Mengapa perlu menyisipkan 0 pd 0111110?
  • Jika tidak
  • 0111110111 ? 0111110111
  • 011111111 ? 0111110111
  • Bagaimana membedakannya pd penerima?

13
Destuffing (Penerima)
  • Jika 11111 diikuti 0, buang 0

14
Framing Error
  • Semua teknik framing sensitif thd error
  • Error pd suatu length count field menyebabkan
    frame akan diterminasi pd titik yg salah (dan
    membuat sulit utk mencari awal dari frame
    berikutnya)
  • Error pd DLE, STX, atau ETX menyebabkan problem
    yg sama
  • Error pd suatu flag, atau flag terbentuk oleh
    suatu error menyebabkan satu frame hilang atau
    frame ekstra muncul
  • Pendekatan flag tdk begitu sensitif thd error krn
    suatu flag akhirnya akan muncul lagi utk indikasi
    akhir dari frame berikutnya
  • Yg terjadi hanya paket yg mengalami error
    terbentuk
  • Paket yg error ini dp dihilangkan melalui teknik
    deteksi error

15
Error
  • Bit error terjadi jika suatu sumber kirim satu
    bit, b, dan tujuan menerima bukan b
  • yaitu b ? b ? 1
  • Error dp terjadi pada link (mis. interferensi EM,
    atau signal loss), dlm suatu switch (yg rusak)
    atau router sepanjang lintasan, atau di sumber
    atau tujuan (mis. kegagalan hardware, atau bit
    errors di memories)
  • Bit error rate (BER) menunjukan probabilitas bit
    terkena error. Harga tipikal BER 10-9 utk link
    electrik, dan 10-12 untuk link optik

16
Encoding Untuk Deteksi Error
  • Kita gunakan code utk membantu deteksi error
  • Set dari kemungkinan messages dipetakan dg suatu
    fungsi kedalam set code
  • Kita ambil fungsi pemetaan shg mudah deteksi
    error diantara code yg dihasilkan
  • Contoh Perhatikan fungsi yg menduplikasi tiap
    bit dlm message. Mis. message 1011001 akan
    dipetakan ke code 11001111000011, dan
    ditransmisikan oleh pengirim. Penerima tahu bhw
    bits selalu datang berpasangan. Jika dua bit dlm
    pasangan berbeda, terdeteksi bit error
  • Tentu saja, code ini sungguh tdk efisien

17
Parity Code Deteksi Error Sederhana
  • 0 1 1 1 0 1 0 1 1

Jika parity salah ERROR Jika parity benar NO
ERROR
(atau jemlah error genap telah terjadi)
18
Parity Checking
Two Dimensional Bit Parity Deteksi dan koreksi
single bit errors
Single Bit Parity Deteksi single bit error
0
0
19
Cyclic Redundancy Check (CRC)
20
Cyclic Redundancy Check (CRC)
  • Bagaimana kita menghitung R (check bits)?
  • Pilih suatu generator string G dg panjang r1
    bits
  • Pilih R sedemikian shg T kelipatan G (T AG,
    utk sembarang A)
  • Sekarang jika T dibagi dg G tdk akan ada sisa ?
    no errors
  • Semuanya dilakukan dg mod 2 arithmetic
  • T M 2r R AG gt M 2r AG R (mod 2
    arithmetic)
  • ? R sisa dari M 2r/G dan T akan berupa
    kelipatan G
  • Pemilihan G merupakan parameter yg kritis utk
    performansi suatu CRC

21
Contoh
  • G x3 1
  • M x5 x4 x2 1

? Transmisi 110101011
22
Checking utk Error
  • Misal T adalah deretan bit yg diterima
  • Bagi T dg G
  • Jika sisa 0, asumsi tidak ada error
  • Jika sisa tidak nol terjadi error
  • Contoh
  • Kirim T 110101011
  • Terima T 110101011
  • (tdk ada error)
  • Tdk ada cara utk mengetahui berapa
  • bit yg error dan yg mana

23
Performansi CRC
  • Utk r check bit per frame dan panjang frame
    kurang dari 2r-1, berikut ini dp dideteksi
  • 1) Semua pola dari 1,2, atau 3 error (d gt 3)
  • 2) Semua bursts errors dari r bit atau lebih
    kecil
  • 3) Random dg jumlah error yg besar dg prob. 1-2-r
  • Standard DLC menggunakan CRC dg r 16 dg option
    r 32
  • CRC-16, G X16 X15 X2 1 11000000000000101

24
Koreksi Error
  • Untuk Hamming Distance d
  • dp koreksi (d-1)/2 error
  • Contoh Hamming (7,4) Code

25
Koreksi Error
Code umum digunakan Bose-Chaudhuri-Hocquenghem
(BCH)
BCH (R M, M, t)
M
R
Dp deteksi semua t bit error
mis. BCH (1023, 923, 10)
26
Deteksi atau Koreksi?
  • Keuntungan Deteksi Error
  • Memerlukan jumlah lebih kecil bits/overhead
  • Memerlukan pemrosesan lebih sederhana
  • Keuntungan Koreksi Error
  • Mengurangi Jumlah retransmisi

Kebanyakan jaringan data saat ini menggunakan
deteksi error, Bukan koreksi error
27
Deteksi atau KoreksiContoh
Asumsi 1. Panjang paket 923 bit 2. PER 10-5
Overhead Koreksi Error Asumsi kita gunakan BCH
(1023, 923, 10) Krnnya, kita kirim
923 data bit sbg 1023 bit Overhead Deteksi
Error Asumsi gunakan 32-bit CRC satu
retransmisi per error Krnnya, kita kirim 923
data bit sbg 955 bit
100 923
Transmission Overhead
10 Overhead Transmisi
3
(923 32) 10-5 32 923
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com