Title: Teori Kepribadian Humanistik
1Teori Kepribadian Humanistik
2Anggota Kelompok
- Heri Nur F. 292011126
- Novita Dyah N. 292011132
- Yesa Santyawastri T. 292011135
- R. G. Ardhy N. 292011142
- Unike Baiti S. 292011148
- Fetria A. 292011149
- Wahyu Ningsih 292011152
- Nur Rohayat 292011153
3Sejarah Teori Kepribadian Humanistik
4- Istilah Psikologi humanistik diperkenalkan oleh
sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun
1960-an bekerjasama dibawah kepemimpinan Maslow
dalam mencari alternatif dari dua teori yang
sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual
dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah
psikoanalisa dan behaviorisme.
5AJARAN DAN DASAR PSIKOLOGI HUMANISTIK
6Individu sebagai satu kesatuan dan bersifat
menyeluruh
- Meyakini suatu fenomena atau gejala itu hanya
bisa dipelajari jika bersifat menyeluruh dan
bersifat integral, bukan memisahkannya menjadi
beberapa elemen. - Motivasi itu mempengaruhi individu secara
keseluruhan, bukan hanya bagian-bagian tertentu
saja.
7Ketidakrelevenan penyelidikan dengan hewan
- Ada perbedaan yang mendasar antara manusia dengan
hewan, karena manusia lebih dari sekedar hewan.
Ketidakrelevanan ini disebabkan karena dapat
mengabaikan ciri khas yang melekat pada manusia
seperti nilai-nilai, gagasan, ide yang kesemuanya
itu dapat menciptakan suatu yang baru.
8Pembawaan baik manusia
- Menyatakan bahwa manusia pada dasarnya adalah
baik. Adapun kejahatan atau keburukan yang ada
dalam diri manusia itu disebabkan karena pengaruh
lingkungan yang buruk, bukan bawaan.
9Potensi kreatif manusia
- Potensi kreatif adalah potensi umum yang pasti
dimiliki setiap individu. - Untuk menjadi kreatif, tidak perlu memiliki bakat
atau kemampuan khusus. Bagi Maslow, kreatifitas
adalah bagaimana seseorang itu mampu
mengekspresikan dirinya untuk menjadi apa yang
dia inginkan.
10Teori Kebutuhan Bertingkat
11(No Transcript)
12Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
- Adalah sekumpulan kebutuhan-kebutuhan dasar yang
paling penting untuk segera dipenuhi karena
terkait dengan kelangsungan hidup manusia,
seperti makanan, udara, air dan yang lain.
13Kebutuhan akan rasa aman
- Menurut Maslow adalah suatu kebutuhan yang
mendorong individu untuk memperoleh ketentraman,
kenyamanan dan keteraturan dari keadaan
lingkungan sekelilingnya
14Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki
- Adalah kebutuhan yang mendorong individu untuk
mengadakan interaksi dan ikatan emosional dengan
individu yang lain, baik di lingkungan keluarga
atau masyarakat
15Kebutuhan akan rasa harga diri
- Maslow membagi kebutuhan ini menjadi dua bagian.
- Bagian pertama adalah penghargaan yang berasal
dari diri individu, yang mencakup rasa percaya
diri, berkompetisi, kemandirian serta kebebasan - Bagian kedua adalah penghargaan dari orang lain
diantaranya prestasi, pujian atau hadiah. - Â
16Kebutuhan aktualisasi diri
- Kebutuhan ini muncul setelah kebutuhan-kebutuhan
dibawahnya telah terpenuhi. Tanda dari
aktualisasi diri menurut Maslow adalah hasrat
individu mengungkapkan segala potensi yang
dimilikinya untuk menjadi apa yang dia inginkan
17MOTIF KEKURANGAN DAN MOTIF PERTUMBUHAN
18Motif Kekurangan
- Motif kekurangan mencakup kebutuhan-kebutuhan
fisiologis dan rasa aman.
19Ciri-Ciri Dari Motif Kekurangan
- Ketiadaan pemuasnya membuat sakit
- Adanya pemuas itu dapat mencegah sakit
- Adanya pemuas itu menyembuhkan penyakit
- Dalam kondisi memilih, motif kekurangan akan
lebih diutamakan - Motif-motif kekurangan tidak begitu dominan pada
orang sehat
20Motif Pertumbuhan
- motif pertumbuhan adalah bersifat naluriah,
seperti halnya motif-motif kekurangan
21- Motif pertumbuhan adalah bersifat naluriah,
seperti halnya motif-motif kekurangan. Oleh
karenanya, motif-motif pertumbuhan harus
terpuaskan jika ingin kesehatan psikologis
terpelihara dan mencapai perkembangan yang
maksimal. Jika tidak terpuaskan, maka seseorang
akan sakit secara psikologis.
22AKTUALISASI DIRI SEBAGAI CORAK KEHIDUPAN IDEAL
23- Pencapaian aktualisasi diri merupakan
penggambaran yang sempurna dari corak kehidupan
yang ideal. Manusia yang telah mencapainya akan
dapat melihat serta memahami makna kehidupan yang
sebenarnya. Tentu saja untuk mencapai hal ini,
membutuhkan waktu yang tak sedikit disamping
adanya hambatan serta rintangan yang harus
dihadapi. - Selain itu, dapat dikatakan bahwa pencapaian
aktualisasi diri ini melahirkan individu yang
mampu memandang realita dengan pikiran yang luas
dan menyeluruh.