Title: Hasil Tutorial Scenario C [Mr. Brown]
1Hasil Tutorial Scenario C Mr. Brown
- Disusun oleh Kelompok 4
- FAKULTAS KEDOKTERAN
- UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2008
2KELOMPOK 4
- Tutor dr. Arisman
- Anggota
- Azwar Zulmi
- Mutia Fatrina
- Mita Adriani
- Andi Hasyim
- Kenny Merryn
- Yuliarni
- Leo Fernando
- Rani Apriani
- Said Sabri
- Intan Meilita
- Septika Lena Elida
3SCENARIO
- Mr. Brown, 60 years old come to emergency room
with chief complaint can not voiding
spontaneously since 3 hours ago and suffered from
lower abdominal pain. - History of illness, he has weak of stream and
strain of urination since 6 months ago. - Discuss this case completely.
4- INFORMASI TAMBAHAN
- Obstructive symptoms occurred since 6 months ago
include hesitancy (delay to start voiding),
decreased force and caliber of stream, sensation
of incomplete bladder emptying, straining to
urinate, post void dribbling (kencing terakhir
menetes) - Iritative symptoms urgency, frequency (kencing
sedikit sedikit dan sering karena obstruksi
prostate) and nocturia (terbangun waktu kencing
selama jam tidur gt 1) - IPSS (International Prostatic Symptoms Score)
since 6 months ago 28 - (0-7 mild 8-9 moderate 20-35 severe)
- On physical examination
- - BP 150/90 mmHg
- - HR 105 x/min
- - Temperature 37 0C
- - Head and neck normal
- - Chest normal
5- - Abdominal
- Inspection distend lower abdominal
- Palpation bladder palpable 2 cm below the
umbilicus - DRE (Digital Rectal Examination) should be done
after insert the catheter into the urethra - Sphincter tone is normal, prostate enlarge,
consistency rubbery, no induration. - Laboratory finding serum creatinine 1,0 urine
sediment RBC 10 /HPF, WBC 0-2/HPF - Imaging USG bilateral mild hydronefrosis,
bladder is full, prostate enlarge 6 cm x 5 cm x 5
cm
6KLARIFIKASI ISTILAH
- Cannot voiding spontaneously Tidak bisa
berkemih secara spontan - Lower abdominal pain Nyeri perut bagian bawah
- Hesitancy menunggu lama dipermulaan berkemih
- Sensation of incomplete bladder emptying
sensasi rasa penuh di buli-buli akibat
pengosongan buli-buli yang tidak sempurna - Straining to urinate mengedan saat berkemih
- Dribbling urin yang menetes pada akhir miksi
- Urgency sensasi ingin berkemih yang tak
terkontrol / tak bisa tertahan lagi.
7KLARIFIKASI ISTILAH cont
- Frequency berkemih sering tetapi
sedikit-sedikit - Nocturia keinginan untuk berkemih pada malam
hari - IPSS/ AUA since 2 months ago 28
- Distend lower abdominal perasaan penuh pada
bagian bawah perut (vesika urinaria ) - Consistency rubbery konsistensi kenyal / elastis
( kelenjar prostat) - Induration bagian yang menonjol dan teraba
keras - Bilateral mild hydronephrosis Hidronefrosis
bilateral ringan
8IDENTIFIKASI MASALAH
- Mr. Brown 60 tahun mengeluh nyeri pada perut
bawah dan tidak bisa kencing sejak 3 jam yang
lalu. - Tekanan darahnya 150/90 mmHg, nadi 105 x/
menit.Buli-buli penuh, prostate membesar, micros
hematuria, hidroneprosis ringan bilateral. Gejala
Lower Urinary Tract Symptoms sejak 6 bulan lalu.
9ANALISIS MASALAH
- Bagaimana anatomi, fisiologi berkemih, dan
histology lower abdominal pain traktus urinarius
pada ? ? - Anamnesis
- Keluhan utama Tidak bisa berkemih secara
spontan - Penyebab
- Dampak lebih lanjut
- Mekanisme pada Mr. Brown
- Keluhan tambahan nyeri perut bagian bawah
- Penyebab
- Mekanisme pd Mr. Brown
- RPS lemahnya pancaran urin, gejala obstruksi,
dan IPSS sejak 6 bulan yang lalu, serta adanya
gejala iritatif - Penyebab
- Mekanisme
- Bagaimana RPP dari 6 bulan yang lalu sampai
sekarang ?
10ANALISIS MASALAH cont
- Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik ?
- DD
- Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang ?
- DK
- Definisi
- Etiologi
- Faktor resiko
- Manifestasi klinis
- Pathogenesis
- Penatalaksanaan
- Prognosis
- Komplikasi
11HIPOTESIS
- Mr.Brown, 60 tahun, dengan retensi urin yang
disebabkan pembesaran prostate jinak, hipertensi
serta hidronefrosis ringan.
12PEMBAHASAN
13Anatomi
14Anatomi cont
- Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus
terbalik yang dilapisi oleh kapsul
fibromuskuler,yang terletak disebelah inferior
vesika urinaria, mengelilingi bagian proksimal
uretra (uretra pars prostatika) dan berada
disebelah anterior rektum. Bentuknya sebesar buah
kenari dengan berat normal pada orang dewasa
kurang lebih 20 gram, dengan jarak basis ke apex
kurang lebih 3 cm, lebar yang paling jauh 4 cm
dengan tebal 2,5 cm.12
15Anatomi cont
- Kelenjar prostat terbagi menjadi 5 lobus
- lobus medius
- lobus lateralis (2 lobus)
- lobus anterior
- lobus posterior 8,12
16Fisiologi
- Kelenjar prostate menyekresi cairan encer,
seperti susu, yang mengandung ion sitrat,
kalsium,ion fosfat, enzim pembeku, dan
profibrinolisin. Selama pengisian, simpai
kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan
kontraksi vas deferens sehingga cairan encer
seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar
prostat menambah lebih banyak lagi jumlah semen.
Sifat yang sedikit basa dari cairan prostat
mungkin penting untuk suatu keberhasilan
fertilisasa ovum, karena cairan vas deferens
relatif asam akibat adanya asam sitrat dan hasil
akhir metabolisme sperma, dan sebagai akibat,
akan menghambat fertilisasi sperma. Juga, secret
vagina bersifat asam (pH 3,5 sampai 4,0). Sperma
tidak dapat bergerak optimal sampai pH sekitarnya
meningkat kira-kira 6 sampai 6,5. Akibatnya,
merupakan suatu kemungkinan bahwa cairan prostate
menetralkan sifat asam dari cairan lainnya
setelah ejakulasi dan juga meningkatkan motilitas
dan fertilitas sperma.
17Histologi
- Prostat mempunyai kurang lebih 20 duktus yang
bermuara dikanan dari verumontanum dibagian
posterior dari uretra pars prostatika. Disebelah
depan didapatkan ligamentum pubo prostatika,
disebelah bawah ligamentum triangulare inferior
dan disebelah belakang didapatkan fascia
denonvilliers. - Fascia denonvilliers terdiri dari 2 lembar,
lembar depan melekat erat dengan prostat dan
vesika seminalis, sedangkan lembar belakang
melekat secara longgar dengan fascia pelvis dan
memisahkan prostat dengan rektum. - Antara fascia endopelvic dan kapsul sebenarnya
dari prostat didapatkan jaringan peri prostat
yang berisi pleksus prostatovesikal
18Histologi cont
- Pada potongan melintang kelenjar prostat terdiri
dari - Kapsul anatomi
- Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan
fibrosa dan jaringan muskuler - Jaringan kelenjar yang terbagi atas 3 kelompok
bagian, - Bagian luar disebut kelenjar prostat sebenarnya.
- Bagian tengah disebut kelenjar submukosa, lapisan
ini disebut juga sebagai adenomatous zone - Disekitar uretra disebut periurethral gland.
19Histologi cont
- Pada BPH kapsul pada prostat terdiri dari 3 lapis
- kapsul anatomis
- kapsul chirurgicum, ini terjadi akibat
terjepitnya kelenjar prostat yang sebenarnya
(outer zone) sehingga terbentuk kapsul - kapsul yang terbentuk dari jaringan fibromuskuler
antara bagian dalam (inner zone) dan bagian luar
(outer zone) dari kelenjar prostat. - BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus
medialis karena mengandung banyak jaringan
kelenjar, tetapi tidak mengalami pembesaran pada
bagian posterior daripada lobus medius (lobus
posterior) yang merupakan bagian tersering
terjadinya perkembangan suatu keganasan prostat.
Sedangkan lobus anterior kurang mengalami
hiperplasi karena sedikit mengandung jaringan
kelenjar.
20Anamnesis
- Keluhan utama tidak bisa voiding secara
sempurna - Penyebab tidak bisa voiding secara sempurna dapat
dibagi menjadi 3 kelompok (Rochani,2000) - 1. Supra Vesika
- Penyebab supra vesikal adalah hal-hal yang
disebabkan karena persarafan kandung kemih
misalnya trauma medula spinalis, atau kerusakan
syaraf-syaraf sympatis dan para sympatis akibat
trauma operasi atau neuropati DM. Obat-obatan
anticholinergike, smooth muscle relaksasi.
Symphatikomimetik dapat menyebabkan retensi
urine.
21Anamnesis cont
- 2. Vesika.
- Penyebab vesikal adalah kelainan-kelainan kandung
kemih yang diakibatkan obstruksi lama atau
infeksi kronis yang menyebabkan fibrosis
buli-buli sehingga kontraksi buli-buli melemah. - 3. Infra Vesikal
- Penyebab infra vesikal adalah penyebab mekanik
seperti - Klep uretra posterior congenital
- Meatus stenosis kongenital
- Striktur uretra
- Batu uretra
- Prostat hipertropi
22Anamnesis cont
- Keluhan tambahan nyeri perut bagian bawah
- Penyebab
- Infeksi traktus urinary
- Diverticulitis
- Ectopic pregnancy
- Penyakit radang pelvis
- Lokasi
- Lower middle abdomen
- Dapat disebakan oleh penyakit radang pelvis
- Lower left abdomen
- Dapat disebabkan oleh gangguan lower
colon,lactose intolerance, infeksi traktus
urinary, penyakit radang usus besar yang dikenal
sebagai diverticulitis - Lower right abdomen
- Dapat disebabkan oleh hernia maupun ectopic
pregnancy.
23Anamnesis cont
- Riwayat penyakit sekarang lemahnya pancaran dan
aliran urin sejak 2 bulan yang lalu - Penyebab
- - Obstruksi pada traktus urinarius akibat
pembesaran kelenjar - - Kelemahan otot detrusor dalam berkontraksi
- Mekanisme
- Pada kasus benign prostat hyperplasia lemahnya
pancaran urin merupakan manifestasi dari
penyempitan uretra pars prostatika karena didesak
oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot
detrusor untuk berkontraksi cukup kuat dan atau
cukup lama saehingga kontraksi terputus-putus.
24Anamnesis cont
- Yang perlu anamnesis lainnya
- Berdasarkan Score Madsen Iversen
- Pancaran urin
- a. Normal c. Lemah
- b. Berubah-ubah d. Menetes
- Mengedan saat berkemih
- a. Tidak b. Ya
- Harus menunggu saat akan kencing
- a. Tidak b. Ya
- Buang air kecil terputus-putus
- a. Tidak b. Ya
- Kencing tidak lampias
- a.Tidak tahu
- b.Berubah-ubah
- c.Tidak lampias
25Anamnesis cont
- Retensi
- a.1 kali retensi
- b.gt 1 kali retensi
- c.Inkontinensia
- Kencing sulit ditunda
- a.Tidak tahu c. Sedang
- b.Ringan d. Berat
- Kencing saat malam hari
- a.0 1 c. 3 - 4
- b.2 d. gt 4
- Kencing siang hari
- a.gt 3 jam sekali
- b.Setiap 2 3 jam sekali
- c.Setiap 1 2 jam sekali
- d.lt 1 jam sekali
26Anamnesis cont
- Berdasarkan Skor internasional gejala-gejala
prostat WHO (International Prostate Symptom
Score, IPSS) - Keluhan pada bulan terakhir
- a.Tidak sama sekali d. 15 kali
- b.lt1 sampai 5 kali e. gt 15 kali
- c.gt5 sampai 15 kali f. Hampir selalu
- Adakah anda merasa buli-buli tidak kosong setelah
buang air kecil? - a.Ya
- b.Tidak
- Berapa kali anda hendak buang air kecil lagi
dalam waktu 2 jam setelah buang air kecil - a.0 c. 3
- b.1 d. 4
- c.2 e. 5
27Anamnesis cont
- Berapa kali terjadi air kencing berhenti sewaktu
buang air kecil? - a.0 c. 3
- b.1 d. 4
- c.2 e. 5
- Berapa kali anda tidak dapat menahan keinginan
buang air kecil? - a.0 c. 3
- b.1 d. 4
- c.2 e. 5
- Berapa kali arus air seni lemah sekali sewaktu
buang kecil? - a.0 c. 3
- b.1 d. 4
- c.2 e. 5
28Anamnesis cont
- Berapa kali terjadi anda mengalami kesulitan
memulai buang air kecil (harus mengejan)? - 0 c. 3
- 1 d. 4
- 2 e. 5
- Berapa kali anda bangun untuk buang air kacil di
waktu malam? - 0 c. 3
- 1 d. 4
- 2 e. 5
- Andaikata hal yang anda alami sekarang akan tetap
berlangsung seumur hidup, bagaimana perasaan
anda? - Sangat senang d. Agak tidak senang
- Cukup senag e. Tidak menyenangkan
- Biasa saja f. Sangat tidak menyenangkan
29Anamnesis cont
- Jumlah nilai
- 0 baik sekali
- 1 baik
- 2 kurang baik
- 3 kurang
- 4 buruk
- 5 buruk sekali
30Interpretasi Pemeriksaan Fisik
- Kencing sedikit dan frekuensi sering karena
konstriksi leher kandung kemih memerlukan tekanan
yang tinggi untuk mengeluarkan urin. Kandung
kemih diregangkan sampai mencapau tekanan
tersebut dan akan mengeluarkan isinya sampai
tekanan tersebut turun lagi. Keadaan ini
merupakan miksi karena kelebihan isi (overflow
voiding). - Urgensi idem
- Sensasi pengosongan bledder tidak lampias idem
- Masih menetes idem
- Sering terbangun dari tidur idem
- Suhu tubuh 370C sedikit demam
- Distensi abnormal
- Bladder teraba 2 cm di bawah umbilicus prostat
membesar
31Interpretasi Pemeriksaan Fisikcont
- Tekanan darah 150/90 mmHg Hipertensi stage 1
- HR 105x/menit takikardi ringan
- Colok dubur setelah dilakukan kateter di uretra
- Tonus spincter normal
- Pembesaran prostat
- Kensistensi rubri (karet)
- Tidak ada undurasi (sklerosis/pengerasan)
32Pengosongan Kandung Kemih
VU berisi 300 400 cc
Peregangan VU
Mengaktifkan reseptor regang yg membawa impuls ke
korda spinalis
Merangsang persarafan parasimpatis
VU berkontraksi secara volunter
Relaksasi otot2 perineal dan m. sfingter uretra
Perbedaan tekanan Tek. VU gt tek. uretra
Kontraksi m. detrusor
Urin dipancarkan keluar melalui uretra
33Diagnosis banding
Gejala - gejala BPH Batu di bladder Prostatitis
Tidak dapat berkemih secara sempurna - -
Nyeri perut bagian bawah
Pancaran dan aliran urin lemah -
Sakit saat kencing
Frekuensi
Sensasi pengosongan tidak lampias - -
Masih menetes
Sering terbangun malam hari untuk berkemih
34Diagnosis banding cont
Intermiten
Distensi abnormal
Tekanan darah naik
Hidronefrosis
Pembesaran prostat - ,Pembesaran bladder
Demam - -
Kreatinin serum
Ureum
RBC ? atau normal ? ?
WBC ? ? ?
Kultur - -
35Interpretasi Pemeriksaan Penunjang
Kasus Normal Interpretasi
Serum Kretinin 1 mg/dl 0,5 1,4 mg/dl Normal Tinggi azotemia pra renal, penyakit ginjal, gagal ginjal, azotemia pasca renal.
RBC 10 lpb 0 3 lpb Hematuria, adanya infeksi atau inflamasi pada traktus urinarius.
Leukosit 0 2 lpb 0 5 lpb Normal Jika meningkat menunjukkan adanya peradangan
36Interpretasi Pemeriksaan Penunjang cont
- USG
- Bilateral mild hidronefrosis meningkatnya
tekanan di pyelum dan di calyx akibat urin yang
tidak keluar. - Bladder is full penuh karena urin tidak dapat
keluar sehingga terus tertahan di bladder - Prostate enlargement 6 x 5 x 5 cm ( normal 3 x
4 x 2,5 cm) terjadi pembesaran prostat
37Diagnosis Kerja
- BPH
- Benign Prostate Hyperplasia
38Definisi
- BPH adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel
prostat yang tidak ganas. Pembesaran prostat
jinak akibat sel-sel prostat memperbanyak diri
melebihi kondisi normal, yang biasanya dialami
laki-laki berusia diatas 50 tahun.
39Epidemiologi
- 1/3 dari laki-laki berumur diatas 50 tahun
- BPH secara histologi 90 terdapat pada pria
berumur diatas 85 tahun. - 45 terjadi laki-laki berumur 46 tahun
- Meningkat 24 pada pria diatas 80 tahun
40Etiologi
- Beberapa teori berdasarkan faktor histologi,
- hormon, dan faktor pertambahan usia, yaitu
- Teori DHT (dehidrotestosteron). Testosteron
dengan bantuan enzim 5-a reduktase dikonversi
menjadi DHT yang merangsang pertumbuhan kelenjar
prostat. - Teori Reawakening. Teori ini berdasarkan
kemampuan stroma untuk merangsang pertumbuhan
epitel. - Teori stem cell hypotesis. Stem sel akan
berkembang menjadi sel aplifying. Sel aplifiying
akan berkembang menjadi sel transit yang
tergantung secara mutlak pada androgen, sehingga
dengan adanya androgen ini akan berproliferasi
dan menghasilkan pertumbuhan prostat yang
normal.
41Etiologi cont
- Teori growth factor
- Faktor pertumbuhan ini dibuat oleh sel-sel stroma
dibawah pengaruh androgen. Adanya ekspresi
berlebihan dari epidermis growth factor (EGF) dan
atau fibroblast growth factor (FGF) dan atau
adanya penurunan ekspresi transforming growth
factor ß (TGF ß), akan menyebabkan terjadinya
ketidakseimbangan pertumbuhan prostat dan akan
menghasilkan pembesaran prostat. Peranan dari
growth factor ini sebagai pemacu pertumbuhan
stroma kelenjar prostat. Terdapat empat peptic
growth factor yaitu basic transforming, dan?1,
transforming growth factor ?growth factor,
transforming growth factor epidermal growth
factor.
42Etiologi cont
- Teori Hormonal
- Teori ini dibuktikan bahwa sebelum pubertas
dilakukan kastrasi maka tidak terjadi BPH, juga
terjadinya regresi BPH bila dilakukan kastrasi.
Selain androgen (testosteron/DHT), estrogen juga
berperan untuk terjadinya BPH. - Teori peningkatan lama hidup sel-sel prostat
karena berkuramgnya sel yang mati
43Patologi
- Perubahan paling awal pada BPH adalah di kelenjar
periuretra sekitar verumontanum - Perubahan hiperplasia pada stroma berupa nodul
fibromuskuler, nodul asinar atau nodul campuran
fibroadenomatosa. - Hiperplasia glandular terjadi berupa nodul asinar
atau campuran dengan hiperplasia stroma.
Kelenjar-kelenjar biasanya besar dan terdiri atas
tall columnar cells. Inti sel-sel kelenjar tidak
menunjukkan proses keganasan.
44Patologi cont...
- BPH adalah perbesaran kronis dari prostat pada
usia lanjut yang berkorelasi dengan pertambahan
umur. Perubahan yang terjadi berjalan lambat dan
perbesaran ini bersifat lunak dan tidak
memberikan gangguan yang berarti. Tetapi, dalam
banyak hal dengan berbagai faktor pembesaran ini
menekan uretra sedemikian rupa sehingga dapat
terjadi sumbatan partial ataupun komplit. - Penurunan kadar serum testosteron, dan kadar
estrogen meningkat. Juga terdapat teori bahwa
rasio estrogen/androgen yang lebih tinggi akan
merangsang hyperplasia jaringan prostat. Proses
patologis lainnya adalah penimbunan jaringan
kolagen dan elastin di antara otot polos yang
berakibat melemahnya kontraksi otot. Hal ini
mengakibatkan terjadinya hipersensitivitas pasca
fungsional, ketidakseimbangan neurotransmiter,
dan penurunan input sensorik, sehingga otot
detrusor tidak stabil.
45Faktor Resiko
- Usia tua
- Merokok
- Aktivitas fisik yang kurang
- PSA tinggi (antigen spesifik prostat)
46Patofisiologi
47Manifestasi Klinik
- Obstruksi pada uretra dan kehilangan fungsi
vesica urinaria menyebabkan pengosongan vesica
urinaria tidak sempurna. - Hesistansi, aliran dan pancaran urin lemah
- Urgensi, urin keluar hanya menetes atau bocor
- Sering berkemih terutama saat malam (nocturia)
- Retensi urin dan incontinence karena overflow
- Intermiten
- Frekuensi
- Unge incontinence (sulit menahan kencing)
48Manifestasi Klinik cont
- Obstruksi. Manifestasi klinis berupa obstruksi
pada penderita hipeplasia prostat masih
tergantung tiga faktor yaitu volume kelenjar
periuretral, elastisitas leher vesika, otot polos
prostat dan kapsul prostat, kekuatan kontraksi
otot detrusor. - Gejala iritatif disebabkan oleh karena
pengosongan vesica urinaris yang tidak sempurna
pada saat miksi atau disebabkan oleh karena
hipersensitifitas otot detrusor karena pembesaran
prostat menyebabkan rangsangan pada vesica,
sehingga vesica sering berkontraksi meskipun
belum penuh., gejalanya ialah - Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)
- Nokturia
- Miksi sulit ditahan (Urgency)
- Disuria (Nyeri pada waktu miksi) (P/UI)
49Manifestasi Klinik cont
- Gejala-gejala tersebut diatas sering disebut
sindroma prostatismus. Secara klinis derajat
berat gejala prostatismus itu dibagi menjadi - Grade I Gejala prostatismus sisa kencing lt
50 mlGrade II Gejala prostatismus sisa
kencing gt 50 mlGrade III Retensi urin dengan
sudah ada gangguan saluran kemih bagian atas
sisa urin gt 150 ml 7
50Penatalaksanaan
- Watchful Waiting
- Watchful waiting dilakukan pada penderita dengan
keluhan ringan.Tindakan yang dilakukan adalah
observasi saja tanpa pengobatan.
51Penatalaksanaan cont
- Terapi Medikamentosa. Pilihan terapi non-bedah
adalah pengobatan dengan obat (medikamentosa). - Alpha adrenergic blocker untuk menghambat efek
sinapsis postgenglionik pada otot polos dan
kelenjar exokrin. - Phenoxybenzamine (Dibenzyline) 10 mg per oral.
- Prazosin (Minipress) 2 mg per oral
- Alfuzosin (UroXatral) 2,5 mg per oral
- Indoramin 20 mg per oral
- Terazosin (Hytrin) 1-5 mg peroral bisa dititrasi
dengan dosis maksimal 10 mg berdasarkan
tolerabilitas dan perkembangan gejala.may titrate
to maximal dose of 10 mg based on tolerability
and symptomatic improvement - Doxazosin (Cardura) 1 mg per oral
- Tamsulosin (Flomax) 0,4 ma per oral pada awalmya
kemudian ditingkatkan menjadi 0,8 mg per oral.
52Penatalaksanaan cont
- 5-alpha reduktase inhibitors untuk menghampat
konversi testosteron menjadi DHT, menyebabkan
kadar DHT menjadi turun, yang dapat mengurangi
ukuran prostat. - Finasteride (Proscar) 5 mg per oral
- Dutasteride (Avodart) 0,5 mg per oral
53Penatalaksanaan cont
- Terapi Bedah Konvensional (Open
- simple prostatectomy)
- Indikasi untuk melakukan tindakan ini adalah bila
ukuran prostat terlalu besar, di atas 100g, atau
bila disertai divertikulum atau batu buli-buli.
54Penatalaksanaan cont
- Terapi Invasif Minimal
- Transurethral resection of the prostate (TUR-P)
Menghilangkan bagian adenomatosa dari prostat
yang menimbulkan obstruksi dengan menggunakan
resektoskop dan elektrokauter. - Transurethral incision of the prostate (TUIP)
Dilakukan terhadap penderita dengan gejala sedang
sampai berat dan dengan ukuran prostat kecil. - Terapi laser
- Tekniknya antara lain Transurethral laser induced
prostatectomy (TULIP) yang dilakukan dengan
bantuan USG, Visual coagulative necrosis, Visual
laser ablation of the prostate (VILAP), dan
interstitial laser therapy.
55Penatalaksanaan cont
- Terapi alat
- Microwave hyperthermia
- Memanaskan jaringan adenoma melalui alat yang
dimasukkan melalui uretra atau rektum sampai suhu
42-45oC sehingga diharapkan terjadi koagulasi. - Trans urethral needle ablation (TUNA)
- Alat yang dimasukkan melalui uretra yang apabila
posisi sudah diatur, dapat mengeluarkan 2 jarum
yang dapat menusuk adenoma dan mengalirkan panas,
sehingga terjadi koagulasi sepanjang jarum yang
menancap di jaringan prostat. - High intensity focused ultrasound (HIFU)
- Melalui probe yang ditempatkan di rektum yang
memancarkan energi ultrasound dengan intensitas
tinggi dan terfokus. - Intraurethral stent
- Adalah alat yang secara endoskopik ditempatkan di
fosa prostatika untuk mempertahankan lumen uretra
tetap terbuka. - Transurethral baloon dilatation
- Dilakukan dengan memasukkan kateter yang dapat
mendilatasi fosa prostatika dan leher kandung
kemih.
56Pencegahan
- Kini, sudah beredar suplemen makanan yang dapat
membantu mengatasi pembesaran kelenjar prostat.
Salah satunya adalah suplemen yang kandungan
utamanya saw palmetto. Berdasarkan hasil
penelitian, saw palmetto menghasilkan sejenis
minyak, yang bersama-sama dengan hormon androgen
dapat menghambat kerja enzim 5-alpha reduktase,
yang berperan dalam proses pengubahan hormon
testosteron menjadi dehidrotestosteron (penyebab
BPH). Hasilnya, kelenjar prostat tidak bertambah
besar.
57Terapi Nutrisi
- Zat-zat gizi yang juga amat penting untuk menjaga
kesehatan prostat di antaranya adalah - Vitamin A, E, dan C, antioksidan yang berperan
penting dalam mencegah pertumbuhan sel kanker,
karena menurut penelitian, 5-10 kasus BPH dapat
berkembang menjadi kanker prostat. - Vitamin B1, B2, dan B6, yang dibutuhkan dalam
proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan
protein, sehingga kerja ginjal dan organ tubuh
lain tidak terlalu berat. - Copper (gluconate) dan Parsley Leaf, yang dapat
membantu melancarkan pengeluaran air seni dan
mendukung fungsi ginjal. - L-Glysine, senyawa asam amino yang membantu
sistem penghantaran rangsangan ke susunan syaraf
pusat. - Zinc, mineral ini bermanfaat untuk meningkatkan
produksi dan kualitas sperma.
58Prognosis
- Prognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat
diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya
cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak segera
ditindak memiliki prognosis yang buruk karena
dapat berkembang menjadi kanker prostat. Menurut
penelitian, kanker prostat merupakan kanker
pembunuh nomer 2 pada pria setelah kanker
paru-paru. BPH yang telah diterapi juga
menunjukkan berbagai efek samping yang cukup
merugikan bagi penderita.
59Komplikasi
- Hemoragi
- Pembentukan bekuan
- Obstruksi kateter
- Disfungsi seksual
- Impotensi
- Retensi urin
- Insufiensi ginjal
- Infeksi traktus urinarius berulang
- Hematuria
- Kalkuli pada vesica urinaria
- Gagal ginjal dan uremia
- Refluks vesico uretet
- Hidroureter
- Hidronefrosis
60TERIMA KASIH