Hasil Tutorial Scenario C [Mr. Brown] - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Hasil Tutorial Scenario C [Mr. Brown]

Description:

Intermiten + + + Distensi abnormal Tekanan darah naik + + Hidronefrosis + + + Pembesaran prostat + - [+,Pembesaran bladder] + Demam - - + Kreatinin serum Ureum RBC ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:301
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 61
Provided by: miTaadRia
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Hasil Tutorial Scenario C [Mr. Brown]


1
Hasil Tutorial Scenario C Mr. Brown
  • Disusun oleh Kelompok 4
  • FAKULTAS KEDOKTERAN
  • UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2008

2
KELOMPOK 4
  • Tutor dr. Arisman
  • Anggota
  • Azwar Zulmi
  • Mutia Fatrina
  • Mita Adriani
  • Andi Hasyim
  • Kenny Merryn
  • Yuliarni
  • Leo Fernando
  • Rani Apriani
  • Said Sabri
  • Intan Meilita
  • Septika Lena Elida

3
SCENARIO
  • Mr. Brown, 60 years old come to emergency room
    with chief complaint can not voiding
    spontaneously since 3 hours ago and suffered from
    lower abdominal pain.
  • History of illness, he has weak of stream and
    strain of urination since 6 months ago.
  • Discuss this case completely.

4
  • INFORMASI TAMBAHAN
  • Obstructive symptoms occurred since 6 months ago
    include hesitancy (delay to start voiding),
    decreased force and caliber of stream, sensation
    of incomplete bladder emptying, straining to
    urinate, post void dribbling (kencing terakhir
    menetes)
  • Iritative symptoms urgency, frequency (kencing
    sedikit sedikit dan sering karena obstruksi
    prostate) and nocturia (terbangun waktu kencing
    selama jam tidur gt 1)
  • IPSS (International Prostatic Symptoms Score)
    since 6 months ago 28
  • (0-7 mild 8-9 moderate 20-35 severe)
  • On physical examination
  • - BP 150/90 mmHg
  • - HR 105 x/min
  • - Temperature 37 0C
  • - Head and neck normal
  • - Chest normal

5
  • - Abdominal
  • Inspection distend lower abdominal
  • Palpation bladder palpable 2 cm below the
    umbilicus
  • DRE (Digital Rectal Examination) should be done
    after insert the catheter into the urethra
  • Sphincter tone is normal, prostate enlarge,
    consistency rubbery, no induration.
  • Laboratory finding serum creatinine 1,0 urine
    sediment RBC 10 /HPF, WBC 0-2/HPF
  • Imaging USG bilateral mild hydronefrosis,
    bladder is full, prostate enlarge 6 cm x 5 cm x 5
    cm

6
KLARIFIKASI ISTILAH
  • Cannot voiding spontaneously Tidak bisa
    berkemih secara spontan
  • Lower abdominal pain Nyeri perut bagian bawah
  • Hesitancy menunggu lama dipermulaan berkemih
  • Sensation of incomplete bladder emptying
    sensasi rasa penuh di buli-buli akibat
    pengosongan buli-buli yang tidak sempurna
  • Straining to urinate mengedan saat berkemih
  • Dribbling urin yang menetes pada akhir miksi
  • Urgency sensasi ingin berkemih yang tak
    terkontrol / tak bisa tertahan lagi.

7
KLARIFIKASI ISTILAH cont
  • Frequency berkemih sering tetapi
    sedikit-sedikit
  • Nocturia keinginan untuk berkemih pada malam
    hari
  • IPSS/ AUA since 2 months ago 28
  • Distend lower abdominal perasaan penuh pada
    bagian bawah perut (vesika urinaria )
  • Consistency rubbery konsistensi kenyal / elastis
    ( kelenjar prostat)
  • Induration bagian yang menonjol dan teraba
    keras
  • Bilateral mild hydronephrosis Hidronefrosis
    bilateral ringan

8
IDENTIFIKASI MASALAH
  • Mr. Brown 60 tahun mengeluh nyeri pada perut
    bawah dan tidak bisa kencing sejak 3 jam yang
    lalu.
  • Tekanan darahnya 150/90 mmHg, nadi 105 x/
    menit.Buli-buli penuh, prostate membesar, micros
    hematuria, hidroneprosis ringan bilateral. Gejala
    Lower Urinary Tract Symptoms sejak 6 bulan lalu.

9
ANALISIS MASALAH
  • Bagaimana anatomi, fisiologi berkemih, dan
    histology lower abdominal pain traktus urinarius
    pada ? ?
  • Anamnesis
  • Keluhan utama Tidak bisa berkemih secara
    spontan
  • Penyebab
  • Dampak lebih lanjut
  • Mekanisme pada Mr. Brown
  • Keluhan tambahan nyeri perut bagian bawah
  • Penyebab
  • Mekanisme pd Mr. Brown
  • RPS lemahnya pancaran urin, gejala obstruksi,
    dan IPSS sejak 6 bulan yang lalu, serta adanya
    gejala iritatif
  • Penyebab
  • Mekanisme
  • Bagaimana RPP dari 6 bulan yang lalu sampai
    sekarang ?

10
ANALISIS MASALAH cont
  • Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik ?
  • DD
  • Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang ?
  • DK
  • Definisi
  • Etiologi
  • Faktor resiko
  • Manifestasi klinis
  • Pathogenesis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Komplikasi

11
HIPOTESIS
  • Mr.Brown, 60 tahun, dengan retensi urin yang
    disebabkan pembesaran prostate jinak, hipertensi
    serta hidronefrosis ringan.

12
PEMBAHASAN
13
Anatomi
14
Anatomi cont
  • Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus
    terbalik yang dilapisi oleh kapsul
    fibromuskuler,yang terletak disebelah inferior
    vesika urinaria, mengelilingi bagian proksimal
    uretra (uretra pars prostatika) dan berada
    disebelah anterior rektum. Bentuknya sebesar buah
    kenari dengan berat normal pada orang dewasa
    kurang lebih 20 gram, dengan jarak basis ke apex
    kurang lebih 3 cm, lebar yang paling jauh 4 cm
    dengan tebal 2,5 cm.12

15
Anatomi cont
  • Kelenjar prostat terbagi menjadi 5 lobus
  • lobus medius
  • lobus lateralis (2 lobus)
  • lobus anterior
  • lobus posterior 8,12

16
Fisiologi
  • Kelenjar prostate menyekresi cairan encer,
    seperti susu, yang mengandung ion sitrat,
    kalsium,ion fosfat, enzim pembeku, dan
    profibrinolisin. Selama pengisian, simpai
    kelenjar prostat berkontraksi sejalan dengan
    kontraksi vas deferens sehingga cairan encer
    seperti susu yang dikeluarkan oleh kelenjar
    prostat menambah lebih banyak lagi jumlah semen.
    Sifat yang sedikit basa dari cairan prostat
    mungkin penting untuk suatu keberhasilan
    fertilisasa ovum, karena cairan vas deferens
    relatif asam akibat adanya asam sitrat dan hasil
    akhir metabolisme sperma, dan sebagai akibat,
    akan menghambat fertilisasi sperma. Juga, secret
    vagina bersifat asam (pH 3,5 sampai 4,0). Sperma
    tidak dapat bergerak optimal sampai pH sekitarnya
    meningkat kira-kira 6 sampai 6,5. Akibatnya,
    merupakan suatu kemungkinan bahwa cairan prostate
    menetralkan sifat asam dari cairan lainnya
    setelah ejakulasi dan juga meningkatkan motilitas
    dan fertilitas sperma.    

17
Histologi
  • Prostat mempunyai kurang lebih 20 duktus yang
    bermuara dikanan dari verumontanum dibagian
    posterior dari uretra pars prostatika. Disebelah
    depan didapatkan ligamentum pubo prostatika,
    disebelah bawah ligamentum triangulare inferior
    dan disebelah belakang didapatkan fascia
    denonvilliers.
  • Fascia denonvilliers terdiri dari 2 lembar,
    lembar depan melekat erat dengan prostat dan
    vesika seminalis, sedangkan lembar belakang
    melekat secara longgar dengan fascia pelvis dan
    memisahkan prostat dengan rektum.
  • Antara fascia endopelvic dan kapsul sebenarnya
    dari prostat didapatkan jaringan peri prostat
    yang berisi pleksus prostatovesikal

18
Histologi cont
  • Pada potongan melintang kelenjar prostat terdiri
    dari
  • Kapsul anatomi
  • Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan
    fibrosa dan jaringan muskuler
  • Jaringan kelenjar yang terbagi atas 3 kelompok
    bagian,
  • Bagian luar disebut kelenjar prostat sebenarnya.
  • Bagian tengah disebut kelenjar submukosa, lapisan
    ini disebut juga sebagai adenomatous zone
  • Disekitar uretra disebut periurethral gland.

19
Histologi cont
  • Pada BPH kapsul pada prostat terdiri dari 3 lapis
  • kapsul anatomis
  • kapsul chirurgicum, ini terjadi akibat
    terjepitnya kelenjar prostat yang sebenarnya
    (outer zone) sehingga terbentuk kapsul
  • kapsul yang terbentuk dari jaringan fibromuskuler
    antara bagian dalam (inner zone) dan bagian luar
    (outer zone) dari kelenjar prostat.
  • BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus
    medialis karena mengandung banyak jaringan
    kelenjar, tetapi tidak mengalami pembesaran pada
    bagian posterior daripada lobus medius (lobus
    posterior) yang merupakan bagian tersering
    terjadinya perkembangan suatu keganasan prostat.
    Sedangkan lobus anterior kurang mengalami
    hiperplasi karena sedikit mengandung jaringan
    kelenjar.

20
Anamnesis
  • Keluhan utama tidak bisa voiding secara
    sempurna
  • Penyebab tidak bisa voiding secara sempurna dapat
    dibagi menjadi 3 kelompok (Rochani,2000)
  • 1. Supra Vesika
  • Penyebab supra vesikal adalah hal-hal yang
    disebabkan karena persarafan kandung kemih
    misalnya trauma medula spinalis, atau kerusakan
    syaraf-syaraf sympatis dan para sympatis akibat
    trauma operasi atau neuropati DM. Obat-obatan
    anticholinergike, smooth muscle relaksasi.
    Symphatikomimetik dapat menyebabkan retensi
    urine.

21
Anamnesis cont
  • 2. Vesika.
  • Penyebab vesikal adalah kelainan-kelainan kandung
    kemih yang diakibatkan obstruksi lama atau
    infeksi kronis yang menyebabkan fibrosis
    buli-buli sehingga kontraksi buli-buli melemah.
  • 3. Infra Vesikal
  • Penyebab infra vesikal adalah penyebab mekanik
    seperti
  • Klep uretra posterior congenital
  • Meatus stenosis kongenital
  • Striktur uretra
  • Batu uretra
  • Prostat hipertropi

22
Anamnesis cont
  • Keluhan tambahan nyeri perut bagian bawah
  • Penyebab
  • Infeksi traktus urinary
  • Diverticulitis
  • Ectopic pregnancy
  • Penyakit radang pelvis
  • Lokasi
  • Lower middle abdomen
  • Dapat disebakan oleh penyakit radang pelvis
  • Lower left abdomen
  • Dapat disebabkan oleh gangguan lower
    colon,lactose intolerance, infeksi traktus
    urinary, penyakit radang usus besar yang dikenal
    sebagai diverticulitis
  • Lower right abdomen
  • Dapat disebabkan oleh hernia maupun ectopic
    pregnancy.

23
Anamnesis cont
  • Riwayat penyakit sekarang lemahnya pancaran dan
    aliran urin sejak 2 bulan yang lalu
  • Penyebab
  • - Obstruksi pada traktus urinarius akibat
    pembesaran kelenjar
  • - Kelemahan otot detrusor dalam berkontraksi
  • Mekanisme
  • Pada kasus benign prostat hyperplasia lemahnya
    pancaran urin merupakan manifestasi dari
    penyempitan uretra pars prostatika karena didesak
    oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot
    detrusor untuk berkontraksi cukup kuat dan atau
    cukup lama saehingga kontraksi terputus-putus.

24
Anamnesis cont
  • Yang perlu anamnesis lainnya
  • Berdasarkan Score Madsen Iversen
  • Pancaran urin
  • a. Normal c. Lemah
  • b. Berubah-ubah d. Menetes
  • Mengedan saat berkemih
  • a. Tidak b. Ya
  • Harus menunggu saat akan kencing
  • a. Tidak b. Ya
  • Buang air kecil terputus-putus
  • a. Tidak b. Ya
  • Kencing tidak lampias
  • a.Tidak tahu
  • b.Berubah-ubah
  • c.Tidak lampias

25
Anamnesis cont
  • Retensi
  • a.1 kali retensi
  • b.gt 1 kali retensi
  • c.Inkontinensia
  • Kencing sulit ditunda
  • a.Tidak tahu c. Sedang
  • b.Ringan d. Berat
  • Kencing saat malam hari
  • a.0 1 c. 3 - 4
  • b.2 d. gt 4
  • Kencing siang hari
  • a.gt 3 jam sekali
  • b.Setiap 2 3 jam sekali
  • c.Setiap 1 2 jam sekali
  • d.lt 1 jam sekali

26
Anamnesis cont
  • Berdasarkan Skor internasional gejala-gejala
    prostat WHO (International Prostate Symptom
    Score, IPSS)
  • Keluhan pada bulan terakhir
  • a.Tidak sama sekali d. 15 kali
  • b.lt1 sampai 5 kali e. gt 15 kali
  • c.gt5 sampai 15 kali f. Hampir selalu
  • Adakah anda merasa buli-buli tidak kosong setelah
    buang air kecil?
  • a.Ya
  • b.Tidak
  • Berapa kali anda hendak buang air kecil lagi
    dalam waktu 2 jam setelah buang air kecil
  • a.0 c. 3
  • b.1 d. 4
  • c.2 e. 5

27
Anamnesis cont
  • Berapa kali terjadi air kencing berhenti sewaktu
    buang air kecil?
  • a.0 c. 3
  • b.1 d. 4
  • c.2 e. 5
  • Berapa kali anda tidak dapat menahan keinginan
    buang air kecil?
  • a.0 c. 3
  • b.1 d. 4
  • c.2 e. 5
  • Berapa kali arus air seni lemah sekali sewaktu
    buang kecil?
  • a.0 c. 3
  • b.1 d. 4
  • c.2 e. 5

28
Anamnesis cont
  • Berapa kali terjadi anda mengalami kesulitan
    memulai buang air kecil (harus mengejan)?
  • 0 c. 3
  • 1 d. 4
  • 2 e. 5
  • Berapa kali anda bangun untuk buang air kacil di
    waktu malam?
  • 0 c. 3
  • 1 d. 4
  • 2 e. 5
  • Andaikata hal yang anda alami sekarang akan tetap
    berlangsung seumur hidup, bagaimana perasaan
    anda?
  • Sangat senang d. Agak tidak senang
  • Cukup senag e. Tidak menyenangkan
  • Biasa saja f. Sangat tidak menyenangkan

29
Anamnesis cont
  • Jumlah nilai
  • 0 baik sekali
  • 1 baik
  • 2 kurang baik
  • 3 kurang
  • 4 buruk
  • 5 buruk sekali

30
Interpretasi Pemeriksaan Fisik
  • Kencing sedikit dan frekuensi sering karena
    konstriksi leher kandung kemih memerlukan tekanan
    yang tinggi untuk mengeluarkan urin. Kandung
    kemih diregangkan sampai mencapau tekanan
    tersebut dan akan mengeluarkan isinya sampai
    tekanan tersebut turun lagi. Keadaan ini
    merupakan miksi karena kelebihan isi (overflow
    voiding).
  • Urgensi idem
  • Sensasi pengosongan bledder tidak lampias idem
  • Masih menetes idem
  • Sering terbangun dari tidur idem
  • Suhu tubuh 370C sedikit demam
  • Distensi abnormal
  • Bladder teraba 2 cm di bawah umbilicus prostat
    membesar

31
Interpretasi Pemeriksaan Fisikcont
  • Tekanan darah 150/90 mmHg Hipertensi stage 1
  • HR 105x/menit takikardi ringan
  • Colok dubur setelah dilakukan kateter di uretra
  • Tonus spincter normal
  • Pembesaran prostat
  • Kensistensi rubri (karet)
  • Tidak ada undurasi (sklerosis/pengerasan)

32
Pengosongan Kandung Kemih
VU berisi 300 400 cc
Peregangan VU
Mengaktifkan reseptor regang yg membawa impuls ke
korda spinalis
Merangsang persarafan parasimpatis
VU berkontraksi secara volunter
Relaksasi otot2 perineal dan m. sfingter uretra
Perbedaan tekanan Tek. VU gt tek. uretra
Kontraksi m. detrusor
Urin dipancarkan keluar melalui uretra
33
Diagnosis banding
Gejala - gejala BPH Batu di bladder Prostatitis
Tidak dapat berkemih secara sempurna - -
Nyeri perut bagian bawah
Pancaran dan aliran urin lemah -
Sakit saat kencing
Frekuensi
Sensasi pengosongan tidak lampias - -
Masih menetes
Sering terbangun malam hari untuk berkemih
34
Diagnosis banding cont
Intermiten
Distensi abnormal
Tekanan darah naik
Hidronefrosis
Pembesaran prostat - ,Pembesaran bladder
Demam - -
Kreatinin serum
Ureum
RBC ? atau normal ? ?
WBC ? ? ?
Kultur - -
35
Interpretasi Pemeriksaan Penunjang
  • Laboratorium

Kasus Normal Interpretasi
Serum Kretinin 1 mg/dl 0,5 1,4 mg/dl Normal Tinggi azotemia pra renal, penyakit ginjal, gagal ginjal, azotemia pasca renal.
RBC 10 lpb 0 3 lpb Hematuria, adanya infeksi atau inflamasi pada traktus urinarius.
Leukosit 0 2 lpb 0 5 lpb Normal Jika meningkat menunjukkan adanya peradangan
36
Interpretasi Pemeriksaan Penunjang cont
  • USG
  • Bilateral mild hidronefrosis meningkatnya
    tekanan di pyelum dan di calyx akibat urin yang
    tidak keluar.
  • Bladder is full penuh karena urin tidak dapat
    keluar sehingga terus tertahan di bladder
  • Prostate enlargement 6 x 5 x 5 cm ( normal 3 x
    4 x 2,5 cm) terjadi pembesaran prostat

37
Diagnosis Kerja
  • BPH
  • Benign Prostate Hyperplasia

38
Definisi
  • BPH adalah pertumbuhan berlebihan dari sel-sel
    prostat yang tidak ganas. Pembesaran prostat
    jinak akibat sel-sel prostat memperbanyak diri
    melebihi kondisi normal, yang biasanya dialami
    laki-laki berusia diatas 50 tahun.

39
Epidemiologi
  • 1/3 dari laki-laki berumur diatas 50 tahun
  • BPH secara histologi 90 terdapat pada pria
    berumur diatas 85 tahun.
  • 45 terjadi laki-laki berumur 46 tahun
  • Meningkat 24 pada pria diatas 80 tahun

40
Etiologi
  • Beberapa teori berdasarkan faktor histologi,
  • hormon, dan faktor pertambahan usia, yaitu
  • Teori DHT (dehidrotestosteron). Testosteron
    dengan bantuan enzim 5-a reduktase dikonversi
    menjadi DHT yang merangsang pertumbuhan kelenjar
    prostat.
  • Teori Reawakening. Teori ini berdasarkan
    kemampuan stroma untuk merangsang pertumbuhan
    epitel.
  • Teori stem cell hypotesis. Stem sel akan
    berkembang menjadi sel aplifying. Sel aplifiying
    akan berkembang menjadi sel transit yang
    tergantung secara mutlak pada androgen, sehingga
    dengan adanya androgen ini akan berproliferasi
    dan menghasilkan pertumbuhan prostat yang
    normal.

41
Etiologi cont
  • Teori growth factor
  • Faktor pertumbuhan ini dibuat oleh sel-sel stroma
    dibawah pengaruh androgen. Adanya ekspresi
    berlebihan dari epidermis growth factor (EGF) dan
    atau fibroblast growth factor (FGF) dan atau
    adanya penurunan ekspresi transforming growth
    factor ß (TGF ß), akan menyebabkan terjadinya
    ketidakseimbangan pertumbuhan prostat dan akan
    menghasilkan pembesaran prostat. Peranan dari
    growth factor ini sebagai pemacu pertumbuhan
    stroma kelenjar prostat. Terdapat empat peptic
    growth factor yaitu basic transforming, dan?1,
    transforming growth factor ?growth factor,
    transforming growth factor epidermal growth
    factor.

42
Etiologi cont
  • Teori Hormonal
  • Teori ini dibuktikan bahwa sebelum pubertas
    dilakukan kastrasi maka tidak terjadi BPH, juga
    terjadinya regresi BPH bila dilakukan kastrasi.
    Selain androgen (testosteron/DHT), estrogen juga
    berperan untuk terjadinya BPH.
  • Teori peningkatan lama hidup sel-sel prostat
    karena berkuramgnya sel yang mati

43
Patologi
  • Perubahan paling awal pada BPH adalah di kelenjar
    periuretra sekitar verumontanum
  • Perubahan hiperplasia pada stroma berupa nodul
    fibromuskuler, nodul asinar atau nodul campuran
    fibroadenomatosa.
  • Hiperplasia glandular terjadi berupa nodul asinar
    atau campuran dengan hiperplasia stroma.
    Kelenjar-kelenjar biasanya besar dan terdiri atas
    tall columnar cells. Inti sel-sel kelenjar tidak
    menunjukkan proses keganasan.

44
Patologi cont...
  • BPH adalah perbesaran kronis dari prostat pada
    usia lanjut yang berkorelasi dengan pertambahan
    umur. Perubahan yang terjadi berjalan lambat dan
    perbesaran ini bersifat lunak dan tidak
    memberikan gangguan yang berarti. Tetapi, dalam
    banyak hal dengan berbagai faktor pembesaran ini
    menekan uretra sedemikian rupa sehingga dapat
    terjadi sumbatan partial ataupun komplit.  
  • Penurunan kadar serum testosteron, dan kadar
    estrogen meningkat. Juga terdapat teori bahwa
    rasio estrogen/androgen yang lebih tinggi akan
    merangsang hyperplasia jaringan prostat. Proses
    patologis lainnya adalah penimbunan jaringan
    kolagen dan elastin di antara otot polos yang
    berakibat melemahnya kontraksi otot. Hal ini
    mengakibatkan terjadinya hipersensitivitas pasca
    fungsional, ketidakseimbangan neurotransmiter,
    dan penurunan input sensorik, sehingga otot
    detrusor tidak stabil.  

45
Faktor Resiko
  • Usia tua
  • Merokok
  • Aktivitas fisik yang kurang
  • PSA tinggi (antigen spesifik prostat)

46
Patofisiologi
47
Manifestasi Klinik
  • Obstruksi pada uretra dan kehilangan fungsi
    vesica urinaria menyebabkan pengosongan vesica
    urinaria tidak sempurna.
  • Hesistansi, aliran dan pancaran urin lemah
  • Urgensi, urin keluar hanya menetes atau bocor
  • Sering berkemih terutama saat malam (nocturia)
  • Retensi urin dan incontinence karena overflow
  • Intermiten
  • Frekuensi
  • Unge incontinence (sulit menahan kencing)

48
Manifestasi Klinik cont
  • Obstruksi. Manifestasi klinis berupa obstruksi
    pada penderita hipeplasia prostat masih
    tergantung tiga faktor yaitu volume kelenjar
    periuretral, elastisitas leher vesika, otot polos
    prostat dan kapsul prostat, kekuatan kontraksi
    otot detrusor.
  • Gejala iritatif disebabkan oleh karena
    pengosongan vesica urinaris yang tidak sempurna
    pada saat miksi atau disebabkan oleh karena
    hipersensitifitas otot detrusor karena pembesaran
    prostat menyebabkan rangsangan pada vesica,
    sehingga vesica sering berkontraksi meskipun
    belum penuh., gejalanya ialah
  • Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)
  • Nokturia
  • Miksi sulit ditahan (Urgency)
  • Disuria (Nyeri pada waktu miksi) (P/UI)

49
Manifestasi Klinik cont
  • Gejala-gejala tersebut diatas sering disebut
    sindroma prostatismus. Secara klinis derajat
    berat gejala prostatismus itu dibagi menjadi
  • Grade I Gejala prostatismus sisa kencing lt
    50 mlGrade II Gejala prostatismus sisa
    kencing gt 50 mlGrade III Retensi urin dengan
    sudah ada gangguan saluran kemih bagian atas
    sisa urin gt 150 ml 7

50
Penatalaksanaan
  • Watchful Waiting
  • Watchful waiting dilakukan pada penderita dengan
    keluhan ringan.Tindakan yang dilakukan adalah
    observasi saja tanpa pengobatan.

51
Penatalaksanaan cont
  • Terapi Medikamentosa. Pilihan terapi non-bedah
    adalah pengobatan dengan obat (medikamentosa).
  • Alpha adrenergic blocker untuk menghambat efek
    sinapsis postgenglionik pada otot polos dan
    kelenjar exokrin.
  • Phenoxybenzamine (Dibenzyline) 10 mg per oral.
  • Prazosin (Minipress) 2 mg per oral
  • Alfuzosin (UroXatral) 2,5 mg per oral
  • Indoramin 20 mg per oral
  • Terazosin (Hytrin) 1-5 mg peroral bisa dititrasi
    dengan dosis maksimal 10 mg berdasarkan
    tolerabilitas dan perkembangan gejala.may titrate
    to maximal dose of 10 mg based on tolerability
    and symptomatic improvement
  • Doxazosin (Cardura) 1 mg per oral
  • Tamsulosin (Flomax) 0,4 ma per oral pada awalmya
    kemudian ditingkatkan menjadi 0,8 mg per oral.

52
Penatalaksanaan cont
  • 5-alpha reduktase inhibitors untuk menghampat
    konversi testosteron menjadi DHT, menyebabkan
    kadar DHT menjadi turun, yang dapat mengurangi
    ukuran prostat.
  • Finasteride (Proscar) 5 mg per oral
  • Dutasteride (Avodart) 0,5 mg per oral

53
Penatalaksanaan cont
  • Terapi Bedah Konvensional (Open
  • simple prostatectomy)
  • Indikasi untuk melakukan tindakan ini adalah bila
    ukuran prostat terlalu besar, di atas 100g, atau
    bila disertai divertikulum atau batu buli-buli.

54
Penatalaksanaan cont
  • Terapi Invasif Minimal
  • Transurethral resection of the prostate (TUR-P)
    Menghilangkan bagian adenomatosa dari prostat
    yang menimbulkan obstruksi dengan menggunakan
    resektoskop dan elektrokauter.
  • Transurethral incision of the prostate (TUIP)
    Dilakukan terhadap penderita dengan gejala sedang
    sampai berat dan dengan ukuran prostat kecil.
  • Terapi laser
  • Tekniknya antara lain Transurethral laser induced
    prostatectomy (TULIP) yang dilakukan dengan
    bantuan USG, Visual coagulative necrosis, Visual
    laser ablation of the prostate (VILAP), dan
    interstitial laser therapy.

55
Penatalaksanaan cont
  • Terapi alat
  • Microwave hyperthermia
  • Memanaskan jaringan adenoma melalui alat yang
    dimasukkan melalui uretra atau rektum sampai suhu
    42-45oC sehingga diharapkan terjadi koagulasi.
  • Trans urethral needle ablation (TUNA)
  • Alat yang dimasukkan melalui uretra yang apabila
    posisi sudah diatur, dapat mengeluarkan 2 jarum
    yang dapat menusuk adenoma dan mengalirkan panas,
    sehingga terjadi koagulasi sepanjang jarum yang
    menancap di jaringan prostat.
  • High intensity focused ultrasound (HIFU)
  • Melalui probe yang ditempatkan di rektum yang
    memancarkan energi ultrasound dengan intensitas
    tinggi dan terfokus.
  • Intraurethral stent
  • Adalah alat yang secara endoskopik ditempatkan di
    fosa prostatika untuk mempertahankan lumen uretra
    tetap terbuka.
  • Transurethral baloon dilatation
  • Dilakukan dengan memasukkan kateter yang dapat
    mendilatasi fosa prostatika dan leher kandung
    kemih.

56
Pencegahan
  • Kini, sudah beredar suplemen makanan yang dapat
    membantu mengatasi pembesaran kelenjar prostat.
    Salah satunya adalah suplemen yang kandungan
    utamanya saw palmetto. Berdasarkan hasil
    penelitian, saw palmetto menghasilkan sejenis
    minyak, yang bersama-sama dengan hormon androgen
    dapat menghambat kerja enzim 5-alpha reduktase,
    yang berperan dalam proses pengubahan hormon
    testosteron menjadi dehidrotestosteron (penyebab
    BPH). Hasilnya, kelenjar prostat tidak bertambah
    besar. 

57
Terapi Nutrisi
  • Zat-zat gizi yang juga amat penting untuk menjaga
    kesehatan prostat di antaranya adalah
  • Vitamin A, E, dan C, antioksidan yang berperan
    penting dalam mencegah pertumbuhan sel kanker,
    karena menurut penelitian, 5-10 kasus BPH dapat
    berkembang menjadi kanker prostat.
  • Vitamin B1, B2, dan B6, yang dibutuhkan dalam
    proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan
    protein, sehingga kerja ginjal dan organ tubuh
    lain tidak terlalu berat.
  • Copper (gluconate) dan Parsley Leaf, yang dapat
    membantu melancarkan pengeluaran air seni dan
    mendukung fungsi ginjal.
  • L-Glysine, senyawa asam amino yang membantu
    sistem penghantaran rangsangan ke susunan syaraf
    pusat.
  • Zinc, mineral ini bermanfaat untuk meningkatkan
    produksi dan kualitas sperma.

58
Prognosis
  • Prognosis untuk BPH berubah-ubah dan tidak dapat
    diprediksi pada tiap individu walaupun gejalanya
    cenderung meningkat. Namun BPH yang tidak segera
    ditindak memiliki prognosis yang buruk karena
    dapat berkembang menjadi kanker prostat. Menurut
    penelitian, kanker prostat merupakan kanker
    pembunuh nomer 2 pada pria setelah kanker
    paru-paru. BPH yang telah diterapi juga
    menunjukkan berbagai efek samping yang cukup
    merugikan bagi penderita. 

59
Komplikasi
  • Hemoragi
  • Pembentukan bekuan
  • Obstruksi kateter
  • Disfungsi seksual
  • Impotensi
  • Retensi urin
  • Insufiensi ginjal
  • Infeksi traktus urinarius berulang
  • Hematuria
  • Kalkuli pada vesica urinaria
  • Gagal ginjal dan uremia
  • Refluks vesico uretet
  • Hidroureter
  • Hidronefrosis

60
TERIMA KASIH
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com