Modified Dualism - PowerPoint PPT Presentation

1 / 42
About This Presentation
Title:

Modified Dualism

Description:

Title: Slide 1 Author: zNgelow Last modified by: STT Intim M & A Hildebrandt Rambe Created Date: 7/22/2005 10:06:53 AM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:237
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 43
Provided by: zNge
Learn more at: http://oaseonline.org
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Modified Dualism


1
Modified Dualism
  • Classical Christianity, i.e, from the Apostolic
    Fathers to Augustine, has been characterized as
    "modified Dualism since the powers of good and
    evil are unequal, and the evil power is merely
    tolerated by the good power, who turns all the
    acts of the evil power into eventual good.
  • St.Augustine and St. Basil the Great both
    explicitly mention this idea. St. John of
    Damascus proposed that God deliberately leaves
    some events "in our hands". In early modern times
    (1714) a modified Dualism was advocated by St.
    John (Maximovith) of Tobolsk.

2
Marcion
Ada 2 Allah Bapa sang Pencipta yang penuh
hukuman dan murka, dan Putra Penebus yang
menyelamatkan dan melindungi. Pandangan Marcion
paralel dengan tendensi dualisme yang masuk dari
Zoroastrian Persia di mana dunia adalah medan
perang antara kebaikan dan kejahatan.
Kejahatan dalam dunia diperlukan oleh Allah yang
pengasih demi mengembangkan mahluknya yang
berkehendak bebas, dari kemurnian semula menjadi
mahluk rohani yang utuh.
3
Origenes
Adanya kejahatan dan penderitaan adalah akibat
penyalahgunaan kebebasan yang diterima dari
Allah. Kesalahan itu terjadi dalam bingkai
penentuan Ilahi yang mengarahkan nasib akhir
manusia, namun membiarkan adanya pilihan dosa.
4
Diciplinary view kejahatan perlu untuk
kesempurnaan kebaikan, karena menolong sebagai
sarana mendisiplin kehidupan moral dan spiritual.
IRENAEUS
5
  • Privatio Boni Plato (Evil as privation) Ketika
    manusia dengan kehendak bebasnya mengabaikan
    kehendak Allah maka ia menjadi jahat. Jadi
    kejahatan ada karena dosa manusia.
  • Aesthetic arguments Apa yang nampak jahat
    hanyalah dalam perspektif sempit di luar
    konteksnya yang lebih luas. Maka kejahatan
    dimengerti dalam hubungan dan pertentangan dengan
    yang baik.
  • De Civitate Dei pertarungan 2 kuasa dalam
    sejarah.

Agustinus
6
Agustinus
  • Semua kejahatan dan penderitaan adalah akibat
    penyalahgunaan kebebasan manusia.
  • Adanya kejahatan dan penderitaan adalah ciptaan
    Allah yang maha baik.
  • A modern advocate of Augustine's view can be
    found in Alvin Plantinga (God, Freedom and Evil,
    1974) who claimed that for God to have created a
    being who could only have performed good actions
    would have been logically impossible.

7
IRENEUS DAN AGUSTINUS
  • Keduanya menunjuk kejahatan terkait dengan
    kebebasan kehendak manusia. Ketika manusia salah
    menggunakan kebebasannya melanggar kehendak Allah
    maka penderitaan terjadi.
  • Ireneus tidak bertolak dari kisah Kejatuhan
    Allah tidak menciptakan dunia yang sempurna, dan
    manusia tidak diciptakan sempurna, melainkan
    diciptakan dengan kemampuan berbuat jahat.

8
Kita diciptakan sebagai hewan berakal yang
dikaruniai kapasitas moral dan spiritual yang
besar. Babak kedua sedang berlangsung, di mana
kita secara bertahap ditransformasi melalui
kebebasan kehendak dari hewan manusiawi menjadi
anak-anak Allah. Pandangan disciplinary Ireneus
dimunculkan kembali setelah Kant oleh
Schleiermacher, dan mendapat dukungan dalam
tafsir teistik evolusi abad ke-19.
Ireneus
IRENEUS
9
Plato
  • Privatio Boni Kejahatan hanyalah tiadanya
    kebaikan, dan tidak punya status ontologis.
    Bentuk-bentuk kejahatan moral adalah tiadanya
    kebaikan yang seharusnya.
  • Kejahatan dalam dunia dituntut Allah yang
    pengasih dalam mengembangkan mahluknya yang
    berkehendak bebas dari kemurnian semula menjadi
    mahluk rohani yang utuh.

10
Lactantius
Mungkin Allah mau melenyapkan kejahatan tapi tak
mampu, atau mampu tapi tak mau, atau tak mampu
dan tak mau. Jika Dia mau dan mampu, mengapa ada
kejahatan?
11
Silogisme Ateis
  • Kalau Allah maha baik akan Dia hancurkan
    kejahatan.
  • Kalau Allah maha kuasa Dia dapat menghancurkan
    kejahatan.
  • Tapi kejahatan tidak dihancurkan.
  • Kalau begitu Allah tidak ada.

12
Penderitaan adalah hakekat manusia yang terkurung
dalam fisik. Pembebasan dicapai ketika manusia
mampu menuju asal Ilahinya
Bagi kaum Stoics, seperti Epictetus and Marcus
Aurelius, penderitaan adalah bagian normal dari
kehidupan.
Stoic
Gnostik
13
TERTULLIANUS
  • Paradoks
  • Injil vs skeptisisme filsafat
  • Iman vs kemustahilan
  • Tertullian opposed the intrusion of Neoplatonic
    philosophy into Christian doctrine. His cry was
    "free Jerusalem from Athens and the church of
    Christ from the Academy of Plato."

14
Martin Luther
  • Luther dan Calvin mengikuti doktrin Augustinus
    bahwa semua kejahatan timbul dari dosa dan
    kejatuhan manusia.
  • Luther secara khusus menekankan iman tidak
    terkait dengan akal, dan menolak semua konsepsi
    teodise filsafat berdasarkan keimanan.
  • Bukan Allah yang perlu dibenarkan, melainkan
    manusia, dan pertanyaan-pertanyaan spekulatif
    teodisi hanyalah mengungkapkan seluruh kondisi
    keberdosaan manusia.

15
theologia crucis
Sengsara Kristus dan penderitaan kita adalah
aktualisasi perbuatan Allah sedemikian rupa
bahwa penderitaan menghancurkan kategori-kategori
dan keinginan-keinginan kita. Maka teologi salib
bukanlah doktrin untuk dipelajari melainkan suatu
jalan melihat dan menjalani kehidupan.
Satu-satunya jawaban yang patut adalah menantikan
anugerah Allah dalam penderitaan.
Martin Luther
16
Johanes Calvin
  • Juga mengikuti Agustinus
  • setiap orang dapat dan memang memilih kejahatan
    dalam bingkai luas predestinasi Allah.
  • penderitaan manusia ketakterfahaman Allah
    hukuman Allah program pendidikan Allah
    menyucikan manusia.

17
Thomas Aquinas
  • Thomas Aquinas memakai teori privation dan
    aesthetic argument Agustinus.
  • Evil is simply a privation of something which a
    subject is entitled by its origin to possess and
    which it ought to have, . . . privation is not an
    essence it is, rather, a negation in a
    substance. Therefore, evil is not an essence in
    things
  • God is the creator of everything. Evil is a
    thing. Thus, God created evil.
  • God is the creator of everything. Evil is not a
    thing, but a privation. Thus, God is not
    necessarily the creator of evil.

18
the goodness of the world karena seluruh
ciptaan diciptakan sebagai gambar Ilahi maka
dunia telah ada sebagai yang paling mungkin
dengan semua keterbatasan dan kekurangannya.
Abad 17 penemuan harmoni matematis dan organik
menjadi bukti empiris keadilan Allah.
Nicholas of Cusa
19
  • Penderitaan hanyalah masalah tambahan dalam dunia
    alami yang dapat dihadapi melalui cara-cara
    alami perencanaan, rekayasa, pengobatan, dan
    pendidikan.
  • Tradisi ini menginformasi aktivis sosial liberal
    selama berabad-abad yang berhasil memperbaiki
    standar hidup banyak orang.

20
  • Dalam karya pembelaan terhadap Allah dari
    serangan ateis dan kaum libertin, Pascal
    menghubungkan kejahatan dengan dosa manusia, yang
    akan ditebus dalam penyataan mistik melalui iman.

BLAISE PASCAL
21
  • Membebaskan Allah dari yang baik dan yang buruk,
    yang lebih berhubungan dengan yang berguna atau
    berbahaya bagi manusia

Spinoza
22
  • Tugas teodisi menunjukkan bahwa kenyataan
    kejahatan cocok dan timbul dari penciptaan dan
    pemeliharaan Allah, yang sifat-Nya sempurna.

Leibniz
The best possible world
CANDIDE satire Voltaire terhadap Leibniz
23
David Hume
1. Ilah yang maha kasih akan mencegah semua
kejahatan terjadi. 2. Ilah yang maha kuasa dan
maha tahu dapat mencegah kejahatan terjadi. 3.
Toh Kejahatan terjadi di dalam dunia. 4. Maka
entah Allah tidak maha kasih atau tidak maha tahu
atau tidak maha kuasa.
Reformulasi dilemma Epicurus
24
Sejarah dunia adalah proses perkembangan dan
perwujudan roh melalui berbagai drama sejarah
inilah teodisi sejati, pembenaran Allah dalam
sejarah.
Menekankan dasar batin- moral teodise
Hegel
Kant
25
Social Darwinists
  • Mendukung para pemikir teistik dan idealistik
    dalam menghidupkan teodise Irenaeian, bahwa
    kejahatan dan kebebasan adalah keadaan yang
    dipilih Allah supaya dengannya manusia dididik
    menjadi warga Kerajaan Allah.

Alam mendukung kemajuan dan perbaikan kehidupan
26
Søren Kierkegaard
  • Karena kehendak manusia dibengkokkan Dosa Asal,
    maka tidak mungkin manusia hidup tanpa dosa.
    Sebagai akibat dosa, maut masuk ke dalam dunia.
  • Manusia pada saat tertentu menghadapi suatu
    momento mori, peringatan kematian -- semua orang
    harus menghadapi fakta bahwa mereka akan mati
    (the Thanatos desire, or death wish, to
    Freudians).
  • Namun melalui pengorbanan Kristus di kayu salib,
    manusia diberi kesempatan kedua pada hidupnya.

27
Skeptisisme terhadap akal --yang menggeser
teodisi dari filsafat ke penyataan dan iman--
sudah sejak Ayub, dan muncul pula dalam
Neo-Ortodoksi (Karl Barth)
Karl Barth
  • Barth mengakui adanya kuasa misterius ketiadaan
    (das Nichtige), yang tidak diinginkan Allah dalam
    ciptaan. Kuasa itu lebih kuat dari semua ciptaan
    namun tunduk kepada Allah.
  • Sebagai partisipan rahmat Allah dalam dunia, kita
    dipanggil dan diberdayakan melawan ketiadaan itu.

Kemahakuasaan Allah tidak dapat difahami lepas
dari penyataan diri dan pemilihan manusia di
dalam dan melalui Yesus Kristus
28
Since the Second World War
Teodise Irenaeian John Hick dengan pendekatan
pertumbuhan kearah potensi manusia, kini dan masa
depan, dibentuk oleh penderitaan manusia menuju
kegenapan yang positif.
Jews Protest Theodicies (Elie Wiesel, John Roth,
Arthur Cohen, dan Richard Rubenstein) mengakui
kedaulatan kuasa Allah namun mempersoalkan
kebaikan dan keadilannya.
Liberation Theodicies (James Cone) menekankan
solidaritas dan kerjasama aktif dengan allah
melawan penderitaan manusia.
Process Theodicies (John Cobb dan Marjorie
Suchocki) penderitaan timbul dari
keterbatasan-keterbatasan kuasa Allah dalam
proses metaphysics
29
Process Theology
  • Process theology menyatakan bahwa kenyataan Allah
    belumlah utuh, dan bahwa Allah sendiri masih
    berkembang. Allah "dwikutub" - mental dan fisik.
    Yang fisik adalah dunia materil yang berfungsi
    sebagai tubuh Allah.
  • Karena hubungan itu Allah sebagian terbedakan dan
    sebagian tercampur dengan dunia sebagaimana
    manusia dengan tubuhnya. Akibatnya setiap
    penderitaan dalam ciptaan juga dialami Allah, dan
    penciptaan sendiri dilihat sebagai kerjasama
    antara Allah dengan semua mahluk lain.
  • Apakah kerjasama terjadi, terserah manusia
    Allah tidak dapat memaksa manusia melakukan
    kehendak-Nya, hanya dapat mempengaruhi mereka.

30
John Hick soul making theodicy
  • Hick's Irenaean theodicy ciptaan tidak sempurna
    melainkan berlangsung dalam proses 2 tahap
  • Pertama, manusia berkembang menjadi mahluk yang
    mampu melakukan interaksi sosial, sikap moral dan
    refleksi atas lingkungan termasuk kesadaran akan
    Yang Ilahi.
  • Kedua, perkembangan di mana manusia dengan
    kebebasan kehendaknya diciptakan ke dalam gambar
    Ilahi. Kesempurnaan ini ada di masa depan.

31
  • The soul making theodicy memberi makna pada
    penderitaan Kesulitan-kesulitan yang keras dan
    berat adalah kondisi yang disyaratkan bagi
    pengembangan karakter dan moral seseorang.
    Kepedihan juga mungkin perlu untuk kesenangan
    akhir yang dicapai.

32
Open Theism, or Free will Theism
  • Open Theism adalah suatu alternatif terhadap ide
    klasik Allah, dengan menekankan bahwa Allah tidak
    tahu segala sesuatu mengenai masa depan.
  • Ada alasan untuk percaya adanya Allah, namun
    tidak ada untuk untuk sifat-sifat kemahakuasaan,
    kemahatahuan, atau kemahakasih-Nya, dan walaupun
    benar Allah maha kuasa, maha kasih, dan maha
    tahu, Dia tidaklah tak terbatas. Karena itu
    kejahatan sungguh-sungguh ada dan nyata, dan
    bertentangan langsung dengan kehendak Allah.
  • 1994, five essays were published by evangelical
    scholars under the title of "The Openness of
    God".
  • God of the Possible A Biblical Introduction to
    the Open View of God by Gregory A. Boyd (Grand
    Rapids Baker, 2000)

33
C. S. Lewis
  • Allah berbisik kepada kita dalam kesenangan, Dia
    berbicara melalui nurani kita, namun Dia
    berteriak melalui kesakitan kita
  • penderitaan adalah megafon-Nya menyadarkan dunia
    yang tuli.

34
Theodicy
35
Two images of God Monarchial God dan Vulnerable
God
Allah para filsuf dengan sifat-sifat
sempurna Allah Yesus yang transenden tidak dapat
direduksi menjadi tokoh Ilahi yang memenuhi
harapan kita
Saliblah yang dengan jelas memberi kita imej
yang baru suatu imej Allah yang tersalib
36
Alkitab Mayoritas-Minoritas
Monarchial image of God Allah bertanggungjawab
atas setiap peristiwa alam -- kekeringan,
banjir, gempa bumi, badai dan kebakaran sebagai
hukuman Allah. Vulnerable image of God menolak
menghubungkan sebab akibat antara keadaan yang
dihadapi seseorang dengan perbuatannya.
37
Moltmann Hamba yang menderita tidak memaksakan
kebaikan dengan kuasa-Nya kepada dunia, melainkan
Dia menderita ketidakadilan dari penguasa.
SALVIFICI DOLORIS Kasih adalah sumber terlengkap
jawaban terhadap makna penderitaan. Jawaban ini
diberikan Allah kepada manusia dalam salib Yesus
Kristus.
  • Kitamori 'When the pain of man becomes the
    symbol of the pain of God, man's pain is in turn
    healed. What heals our wounds is the love rooted
    in the pain of God.

38
No God
Theodicy
Finite Godism
Maltheism
Eutheism
Greater good
Dystheism
Soul making
No evil, Limited Perspective
Messianic Eschatology
Free Will
The best possible world
Dualism
Natural Order Defence
Indian Karma
39
Barth
Kierkegaard
Luther/Calvin
Tertullianus
Alkitab
Filsafat Yunani
Agama-agama
revelation theodicy fideism
40
Open Theism
Barth
Hick
Kierkegaard
Luther/Calvin
Tertullianus
Process Theology
Irenaeus
Alkitab
Filsafat Yunani
Agama-agama
Free will Open Theodicy
41
Open Theism
Barth
Leibniz
Hick
Kierkegaard
Luther/Calvin
Medieval Thomisme
Tertullianus
Process Theol
Irenaeus
Filsafat Theisme
Agustinus
Alkitab
Filsafat Yunani
Agama-agama
Privatio Boni Theodicy
42
Open Theism
Barth
Leibniz
Hick
Kierkegaard
Luther/Calvin
Medieval Thomisme
Tertullianus
Process Phil/Theol
Atheism Agnostisme
Irenaeus
Filsafat Theisme
Agustinus
Alkitab
Filsafat Yunani
Agama-agama
No God
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com