Title: Cara Berfikir Etis
1Cara Berfikir Etis
2Kasus Parlin
- Parlin meminta ijin ayah dan ibunya untuk pergi
ke pesta ulang tahun seorang temannya. - Mereka mengijinkan dengan satu syarat Parlin
sudah harus kembali di rumah sebelum jam 11
malam. Parlin berjanji, lalu pergi. - Tetapi apa yang terjadi? Ia baru kembali pukul
2.00 pagi. Parlin mengatakan, ia tidak ingin
melanggar janjinya, tetapi ia tidak mempunyai
pilihan lain.
3- Di Pesta, tidak ada seorangpun temannya yang
pulang sebelum pukul 11. Ketika ia pamit, semua
teman menertawakan dan mengejek dia. Karena itu,
ia tidak jadi pulang. Ia tidak mau jadi malu. - Dan sesudah itu, walau ia tahu bahwa ia sudah
terlambat, ia masih harus mengantar dua teman
wanitanya pulang. Maklum rumah mereka jauh dan
hanya Parlin yang yang membawa mobil. - Parlin berkata Saya mengakui salah, tetapi saya
tidak bisa berbuat lain.
4- Mendengar itu, ayah Parlin berkata Parlin, aku
memahami keadaanmu. Tetapi ketahuilah, bahwa
janji adalah janji. Dan janji harus ditepati. - Apapun alasannya, engkau tetap bersalah. Dan
karena itu, engkau harus dihukum.
5- Ibu Parlin protes. Aku tahu, bahwa si Parlin
memang bersalah. Ia sudah mengakuinya. Tetapi
mengapa ia harus dihukum. - Parlin toh tidak berbuat jahat. Maksudnya baik.
Ia malah mengantar teman-teman wanitanya pulang.
Ini kan perbuatan luhur?
6Siapa Yang paling Etis?
Parlin, Ayahatau Ibunya?
7Cara Berfikir Etis
Ayah
Benar atau salah Tindakan benar jika sesuai
dengan hukum atau aturan, dan salah jika
melanggarnya
Aturan / Hukum / Norma
Kamu salah karena Tidak menepati janji
Deontologis
- Memberi pegangan yang tegas dan jelas.
8Pemikir Deontologis
- Bertindaklah atas dalil bahwa apa yang anda
lakukan itu sebagai hukum yang universal
Immanuel Kant
9Persoalan dan Ekses negatifBerfikir Deontologis
- Persoalannya Bagaimana membuat hukum bagi setiap
kemungkinan tindakan? - Hukum jangan membunuh ? Bagaimana ketika
perang? ketika membela diri? Hukuman mati? - Perjanjian Bisnis ? Bagaimana diaturnya?
- Hukum tidak melayani manusia, tetapi manusia
melayani hukum. - Kasus Nenek yang tergelincir di salju atau
- Kasus safety belt
LEGALISME
10Cara Berfikir Etis
Ibu
Baik atau Jahat Tindakan dinilai sebagai baik
jika tujuannya baik, atau jahat jika tujuannya
jahat.
Parlin memang salah, tapi tidak jahat. Tujuannya
baik.
Tujuan Akibat.
Teleologis
- Hukum bukan diabaikan, tetapi itu bukan ukuran
terakhir.
11Pemikir Teleologis
- The greatest number good for the greatest number
(Sebuah tindakan baik jika bertujuan dan
berakibat membawa kebaikan paling besar bagi
sebanyak mungkin orang)
John Stuart Mill
12Persoalan dan Ekses negatifBerfikir Teleologis
- Persoalannya Bagaimana menentukan ukuran
obyektif tentang tujuan yang baik atau jahat. - Baik untuk siapa? (Keputusan USA menyerang Irak?)
- Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
- Kasus Robin Hood.
- Kasus Kekerasan agama
HEDONISME
13Cara Berfikir Etis
Parlin
Tepat atau Tidak Tindakan disebut tepat atau
tidak tepat sesuai dengan situasi dan kondisi.
Situasi Kondisi
Saya mengakui salah, Tapi tidak bisa berbuat lain.
Kontekstual
- Meletakkan situasi dan kondisi tertentu sebagai
pertimbangan pokok.
14Pemikir Kontekstual
- Yang paling penting bukanlah apa yang secara
universal benar atau baik, tetapi apa yang
secara kontekstual paling bertanggung-jawab
Richard H. Niebhur
15Persoalan dan ekses negatifBerfikir Kontekstual
- Persoalannya Situasi dan kondisi itu bersifat
subyektif, jadi bagaimana menentukan ukuran
obyektif pada tindakan.
- Relativisme (merelatifkan semua norma) dan
subyektivisme (menempatkan pertimbangan diri
sendiri secara mutlak) - Kasus pembuatan SIM / Tilang.
- Kasus pengurusan pajak
SITUASIONAL
16Jadi Bagaimana?
- Tidak ada cara berfikir yang paling etis
- Setiap cara berfikir punya kekuatan dan
kelemahan. - Seseorang bisa saja (seharusnya!) untuk suatu
masalah menggunakan beberapa cara berfikir yang
berbeda-beda - Yang perlu diusahakan adalah tindakan apa yang
paling benar, baik dan tepat.
17Pertanyaan Pengarah
- Jelaskan Yang dimaksud dengan pengambilan
keputusan etis! - Jelaskan cara berfikir deontolgis! Apa keunggulan
cara berfikir ini, dan apa kelemahannya? - Jelaskan cara berfikir teleologis! Apa keunggulan
cara berfikir ini, dan apa kelemahannya? - Jelaskan cara berfikir kontekstual! Apa
keunggulan cara berfikir ini, dan apa
kelemahannya? - Cobalah meliha satu kasus dengan menganalisis
cara berfikirnya. Cara berfikir mana yang
digunakan seseorang untuk menilai suatu tindakan.