IDEALISME / UTOPIANISME

1
IDEALISME / UTOPIANISME
2
Prinsip Dasar

• Peace (perdamaian)
• Harmony of Interest (keselarasan kepentingan)
• World Government (pemerintah dunia)
• Collective Security (keamanan bersama)
• Free Trade (perdagangan bebas)
• International Law (hukum internasional)
• Norm and Etics (norma dan etika)

3

• Pasca Perang Dunia I kelompok utopian atau
  internasionalis liberal berusaha mencari jalan
  untuk menghapuskan perang sebagai alat negara.
• Diplomasi internasional bisa direstrukturisasi
  untuk membuat dunia lebih damai. Hak menentukan
  hidup sendiri bisa didapatkan oleh semua bangsa.
  Diplomasi rahasia akan dihapuskan dan digantikan
  oleh diplomasi publik untuk menjalankan kebijakan
  luar negeri. Prinsip balance of power akan
  beralih pada collective security, dimana tindakan
  agresi individu akan berhadapan dengan kekuatan
  kolektif opini dan kekuatan militer dunia.
• Akhirnya lembaga internasional seperti Liga
  Bangsa-bangsa akan dibentuk sebagai resolusi
  perdamaian konflik.

4
Kritik

• E. Carr dalam The Twenty Years Crisis
• Kelompok utopian berpegang pada karakter normatif
  dan mendasarkan politik internasional pada apa
  yang seharusnya bukan apa yang sebenarnya.
• Utopian mengabaikan elemen sentral dalam politik
  internasional yaitu pertimbangan kekuasaan
  padahal ketimpangan distribusi kekuasaan dalam
  sistem internasional merupakan akar penyebab
  konflik dan perang.

5
Kritik

• Perdamaian internasional merupakan topeng tirani
  opresif bagi negara yang ingin merevisi batas
  territorial dan kekuatan strategi dan ekonominya
  sehingga perdamaian internasional merupakan
  kepentingan tetap dari kelompok-kelompok yang
  unggul.
• Harmony of interest merupakan asumsi alami
  kelompok yang makmur dan terkemuka yang
  anggota-anggotanya memiliki suara dominant dalam
  komunitas dan mudah mengidentifikasikan
  kepentingannya dengan kepentingan kelompoknya.
  Kepentingan kelompok ini bisa bertentangan dengan
  dengan kepentingan umum. Doktrin ini digunakan
  oleh kelompok yang bersangkutan untuk membenarkan
  dan mempertahankan posisi mereka.

6

• Collective security merupakan sebuah metode yang
  menempatkan kekuatan unggul pada negara-negara
  yang memiliki kejayaan yang melembagakan status
  quo. LBB tidak mampu meningkatkan kepentingan
  nasional negara anggotanya dan gagal
  memperhitungkan pergesaran kekuasaaan antara
  negara yang mempertahankan status quo dengan
  negara yang menginginkan perubahan.
• Bagi kelompok realis, benturan kepentingan adalah
  hal yang tidak terhindarkan mengejar kepentingan
  nasional adalah hal alami yang dilakukan negara
  melalui politik luar negerinya dalam sistem
  internasional dan untuk menghindari peperangan
  diperlukan perimbangan kekuasaan.
• Laissez faire adalah ideologi elit penguasa
  dimana didalamnya negara yang ekonominya dominan
  mengklaim bahwa yang baik untuk mereka adalah
  baik untuk semua dan kondisi ini menjadi surga
  bagi negara yang ekonominya kuat.