Title: Sistem
1MATA KULIAH DASAR-DASAR TRANSPORTASI
02
POKOK BAHASAN JARINGAN TRANSPORTASI
Sistem kegiatan
Sistem Jaringan (jalan)
sitem pergerakan
SistemKelembagaan
2KULIAH-2
3PENGERTIAN JARINGAN TRANSPORTASI
4(No Transcript)
5(No Transcript)
6(No Transcript)
7(No Transcript)
8(No Transcript)
9(No Transcript)
10Intermediate Roads traffic Theoritical balance
between traffic and land service
Clearly serve adjacent Land
Clearly serve traffic movement
100
100
Service only a Network function
Access only for Land service
traffic Function
Land Function
Land service Function
L
T
Traffic Function
No network function
No Access
Arterials
Local Street
Kollektor
Road Type
Gambar Klasifikasi jalan sesuai fungsinya sebagai
Media arus
lalu lintas dan pelayanan daerah.
Dengan demikian setidaknya terdapat dua
pertimbangan dasar dalam menentukan fungsi
klasifikasi jalan dan jaringan jalan yaitu,
aksesibilitas dan mobilitas
11(No Transcript)
12Karakteristik Pergerakan di Setiap Kelas Jalan
13Sistem Jaringan Jalan yang Ada di IndonesiaJalan
dan Peranannya
14Sistem Jaringan Jalan
- Sistem Jaringan Jalan Primer meliputi
- Jalan Arteri Primer, yaitu ruas jalan yang
menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota
jenjang kesatu yang berdampingan atau ruas jalan
yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan
kota jenjang kedua yang berada di bawah
pengaruhnya. - Jalan Kolektor Primer, yaitu ruas jalan yang
menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota
jenjang kedua lainnya atau ruas yang
menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota
jenjang ketiga yang ada di bawah pengaruhnya. - Jalan Lokal Primer, yaitu ruas jalan yang
menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota
jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu
dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil
serta ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang
ketiga dengan kota jenjang yang ada di bawah
pengaruhnya sampai persil.
- Sistem Jaringan Jalan Sekunder meliputi
- Jalan Arteri Sekunder, yaitu ruas jalan yang
menghubungkan kawasan primer dengan kawasan
sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan
sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu
atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan
kawasan sekunder kedua. - Jalan Kolektor Sekunder, yaitu ruas jalan
menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kedua,
yang satu dengan lainnya, atau menghubungkan
kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
ketiga. - Jalan Lokal Sekunder, yaitu ruas jalan yang
menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kesatu
dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan
perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder
kedua dengan kawasan sekunder ketiga dan
seterusnya sampai ke perumahan
15Gambar Sistem Jaringan Jalan Primer
Gambar Sistem Jaringan Jalan Sekunder
16Klasifikasi Jalan Berdasarkan Status/Wewenang
Pembinaan
Jalan dapat dikelompokkan berdasarkan status
pembinaannya yaitu
- Jalan Nasional, Jalan Nasional dibawah pembinaan
Pemerintah Pusat (Menteri Pemukiman dan
Prasarana Wilayah atau Pejabat yang ditunjuk)
- Jalan Propinsi, Jalan Propinsi dibawah pembinaan
Pemda Tingkat I atau Instansi yang ditunjuk
- JalanKabupaten/Kotamadya/Kota, Jalan
Kabupaten/Kotamadya (Kota) dibawah pembinaan
Pemda Tingkat II/ Kota atau Instansi yang
ditunjuk
- Jalan Desa, Jalan Desa dibawah pembinaan
Pemerintah Desa/Kelurahan
- Jalan Khusus, Jalan Khusus dibawah pembinaan
Pejabat atau orang yang ditunjuk
17- Jalan Arteri primer
- Jalan kolektor primer yang menghubungkan
ibukota propinsi - Jalan lainnya yang mempunyai nilai strategis
terhadap kepentingan nasional
Ruas Jalan yang termasuk ke dalam klasifikasi
jalan nasional adalah
- Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota
propinsi dengan ibukota kabupaten/kotamadya
(kota). - Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota
kabupaten/kota dengan ibukota kabupaten/kota
lainnya. - Jalan lainnya yang mempunyai nilai strategis
ditinjau dari segi kepentingan propinsi. - Jalan yang ada di dalam Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, kecuali yang ditetapkan sebagai jalan
nasional.
Yang termasuk dalam klasifikasi Jalan Propinsi
18(No Transcript)
19JARINGAN TRANSPORTASI JALAN REL
Angkutan jalan rel merupakan salah satu moda
angkutan darat yang cukup efesien, karena
kapasitas angkut (per kereta) yang cukup besar
dan pergerakannya yang tidak terganggu oleh arus
lalu-lintas kendaraan di jalan raya
- Ada dua tipe dasar angkutan jalan rel, yaitu
- Sistem angkutan jalan rel perkotaan dan
- Sistem angkutan jalan rel antar kota.
TIPE PELAYANAN ANGKUTAN JALAN REL
Pelayanan angkutan jalan rel ini diberikan kepada
angkutan orang dan angkutan barang.
20- Jalan rel ini dapat dibagi menjadi jalan umum dan
jalan khusus
Yang dimaksud dengan jalan rel pribadi adalah
jalan rel yang digunakan dan dipunyai oleh badan
tertentu seperti pabrik gula, pertambangan dan
jalan rel ini khusus melayani keperluan angkutan
di pabrik gula atau dipertambangan itu sendiri.
Sedang jalan rel umum adalah jalan rel yang
digunakan kereta untuk umum.
Tipe stasiun kereta
21JARINGAN JALAN REL
22STANDAR JALAN REL
KELAS JALAN REL
- Dalam perencanaan jaringan jalan rel, penentuan
klasifikasi jalan rel sangat perlu diketahui
karena berhubungan juga dengan komponen-komponenny
a seperti balas, bantalan dan penambat rel serta
berhubungan dengan besar beban gandar, kecepatan
maksimum dan daya angkut lintas
23Ruang Bebas dan Ruang Bangun pada Jalan Rel
- Ruang bebas adalah ruang di atas sepur yang
senantiasa harus bebas dari segala rintangan dan
benda penghalang
- Ruang bebas ini disediakan untuk lalu-lintas
rangkaian kereta api/ lokomotif dan gerbong.
- Ruang bangun adalah ruang di sisi sepur yang
senantiasa harus bebas dari segala bangunan tetap
seperti tiang semboyan, tiang listrik dan pagar
- Batas ruang bangun diukur dari sumbu sepur pada
tinggi 1 meter sampai 3,55 meter
- Pada lintas bebas
- 2,35 meter sampai 2,53 meter di kiri-kanan sumbu
sepur. - Pada emplasemen
- 1,95 meter sampai 2,35 meter di kiri-kanan sumbu
sepur. - Pada jembatan
- 2,15 meter di kiri-kanan sumbu sepur
Jarak ruang bangun tersebut ditetapkan sebagai
berikut
24(No Transcript)
25Penampang Melintang Jalan Rel
- Penampang melintang jalan rel adalah potongan
pada jalan rel dengan arah tegak lurus sumbu
jalan rel, dimana terlihat pembagian dan
ukuran-ukuran jalan rel dalam arah melintang
26(No Transcript)
27JARINGAN TRANSPORTASI UDARA
- TRANSPORTASI UDARA UMUMNYA DIBAGI DALAM TIGA
GOLONGAN - a. ANGKUTAN UDARA
- b. PENERBANGAN UMUM
- c. PENERBANGAN MILITER
- PENGGOLONGAN LAIN ADALAH PENERBANGAN SWASTA,
MILITER DAN UMUM - PENERBANGAN SWASTA DAN UMUM SELAIN PENERBANGAN
TERJADWAL OLEH PERUSAHAAN (AIRLINES) JUGA
MELIPUTI PENERBANGAN PRIBADI OLEH INDUSTRI
SWASTA DAN KOMERSIAL UNTUK PENGIRIMAN BARANG
ATAUPUN ALAT-ALAT PRODUKSI - PENERBANGAN UMUM JUGA TERMASUK PENERBANGAN NON
TRANSPORT SEPERTI KEPERLUAN INSPEKSI
PERTAMBANGAN, PENELITIAN DAN PEMADAM KEBAKARAN
28POLA JARINGAN LALU-LINTAS UDARA
JARINGAN TRANSPORTASI UDARA ADALAH KUMPULAN
RUTE-RUTE PENERBANGAN UMUM YANG MERANGKUM
BEBERAPA RUTE PELAYANAN PENERBANGAN (BERJADWAL
TETAP)
DIKENAL TIGA POLA JARINGAN TRANSPORTASI UDARA
- Pola grid (kisi-kisi), yaitu pola jaringan yang
berbentuk seperti sarang laba- laba, yang mana
dalam suatu wilayah (zona) terjadi interlink
antara pusat zona dengan subzona, dan antara
subzona dengan zona atau subzona lainnya. - Pola Hub and Spoke, yaitu pola jaringan yang
berbentuk seperti cakar ayam, yaitu dalam suatu
zona terjadi interlink antara pusat zona dengan
sub-subzona yang menjadi wilayah pelayanan. - Pola line, yaitu pola jaringan yang terjadi
interlink dari suatu pusat ke zona yang lain
(subzona) yang relatif menjauhinya.
29- MEMILIH POLA JARINGAN TRANSPORTASI UDARA, PERLU
DIPERTIMBANGKAN TIGA ASPEK - ASPEK GEOGRAFIS WILAYAH YANG DILAYANI
- ASPEK PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
- ASPEK KEADAAN JARINGAN TRANSPORTASI UDARA YANG
TELAH ADA SAAT INI
30- PADA JARINGAN TRANSPORTASI UDARA, NODE (SIMPUL)
BIASA MELAMBANGKAN SUATU KOTA DI MANA BANDAR
UDARA TERSEBUT BERADA - LINK ATAU RUAS MELAMBANGKAN RUTE-RUTE
PENERBANGAN ANTAR KOTA ATAU ANTAR BANDAR UDARA - JARINGAN LALU-LINTAS UDARA DAPAT BERUPA
- a. JARINGAN LALU-LINTAS DALAM NEGERI MELIPUTI
RUTE-RUTE PENERBANGAN DOMESTIK - b. JARINGAN LALU-LINTAS PENERBANGAN
INTERNASIONAL MELIPUTI RUTE-RUTE
PENERBANGAN ANTAR NEGARA
31TIPE BANDAR UDARA
Berdasarkan karakteristik fisiknya
Berdasarkan pengelolaan dan penggunaannya
Berdasarkan aktivitas rutinnya
Berdasarkan tipe perjalanan yang dilayani
- SEAPLANE BASES
- STOL PORTS (TAKE OFF/LANDING YANG PENDEK)
- BANDARA KONVENSIONAL
- HELIPORT
- BANDAR UDARA UMUM, DIKELOLA OLEH PEMERINTAH
UNTUK PENGGUNAAN SECARA UMUM MAUPUN MILITER - BANDAR UDARA SWASTA/PRIBADI, DIGUNAKAN UNTUK
KEPENTINGAN PRIBADI/PERUSAHAAN SWASTATERTENTU
- MENURUT JENIS PESAWAT TERBANG YANG BEROPERASI
(ENPLANEMENTS) - MENURUT KARAKTERISTIK OPERASINYA (OPERATION)
- BANDAR UDARA INTERNASIONAL
- BANDAR UDARA DOMESTIC
- BANDAR UDARA GABUNGAN (DOMESTIC DAN
INTERNASIONAL)
Berdasarkan fasilitas yang tersedia, Bandar udara
dapat digolongkan menurut jumlah runway, alat
navigasi yang tersedia, kapasitas hangar dan lain
sebagainya.
32Di Indonesia klasifikasi Bandar udara sesuai
Keputusan Menteri Perhubungan No. 36 Tahun 1993
didasarkan pada beberapa criteria berikut
- Komponen jasa angkutan udara
- Komponen pelayanan keselamatan dan keamanan
penerbangan. - Komponen daya tampung Bandar udara (landasan pacu
dan tempat parkir pesawat). - Komponen fasilitas keselamatan penerbangan
(fasilitas elektronika dan listrik yang menunjang
operasi fasilitas keselamatan penerbangan). - Komponen status dan fungsi Bandar udara dalam
konteks keterkaitannya dengan lingkungan
sekitarnya.
33JARINGAN TRANSPORTASI ANGKUTAN LAUT
- TRANSPORTASI AIR/LAUT TERMASUK BENTUK
TRANSPORTASI YANG TERTUA DI DUNIA, BAIK YANG
JALURNYA DI SUNGAI, LAUT MAUPUN DI JALUR BUATAN - REPRESENTASE JARINGAN TRANSPORTASI AIR/LAUT
TERDIRI ATAS LINK (RUAS) DAN NODE (SIMPUL) - RUAS MELAMBANGKAN SUATU RUTE/TRAYEK PELAYARAN,
NODE MERUPAKAN PELABUHAN DI MANA PELAYARAN
DIMULAI DAN KEMANA PELAYARAN AKAN DITUJU ATAU
SEBALIKNYA
34(No Transcript)
35Pelabuhan merupakan simpul (node) sistem
perangkutan laut dengan darat. Karena sifatnya
sebagai tempat peralihan moda transportasi, maka
pelabuhan harus disambung dengan sistem
perangkutan darat dan dilengkapi dengan berbagai
macam kemudahan, seperti jasa terminal dan jasa
kepelabuhanan lainnya
Klasifikasi Pelabuhan Berdasarkan Fungsi
Hirarkinya
36(No Transcript)
37(No Transcript)
38Gambar 1a Pola Volume Lalu-Lintas Jam-jam-an
(NAASRA, 1988)
Gambar 1b Pola Volume Lalu-LintasHarian (NAASRA,
1988)
39(No Transcript)
40Hubungan Antara Variabel Lalu-lintas
Hubungan antara variabel lalu-lintas yaitu Volume
(V), Kecepatan (S) dan kerapatan (D) secara umum
dibentuk oleh persamaan dasar sebagai berikut
Volume (kend./jam) Kecepatan Rata-rata
(kend./jam) x kerapatan (kend./km)
Hubungan Volume lalu-lintas, Kecepatan dan
Kerapatan (US-HCM 1994)
41(No Transcript)
42Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kapasitas
Konsep Tingkat Pelayanan
- Konsep tingkat pelayanan digunakan untuk
menentukan kualitas/ kinerja pelayanan
lalu-lintas. Tingkat pelayanan menggambarkan
kondisi operasional arus lalu-lintas dan persepsi
pengendara dalam terminologi kecepatan, waktu
tempuh, kenyamanan berkendara, kebebasan
bergerak, gangguan arus lalu-lintas lainnya,
keamanan dan keselamatan serta unsur biaya
operasi kendaraan (ekonomi). Para perencana jalan
raya dan lalu-lintas biasanya mempergunakan tiga
ukuran dalam tingkat pelayanan untuk jalan, yaitu
43- Kecepatan atau waktu perjalanan, yaitu suatu
nilai rata-rata yang umumnya ditentukan dari
kecepatan rata-rata ruang (Space Mean Speed,
SMS). - Rasio antara Volume lalu-lintas maksimum yang
dapat ditampung oleh suatu jalan. Rasio volume
terhadap kapasitas ini sangat erat kaitannya
dengan karakteristik tingkat pelayanan. - Tundaan atau delay.
44Faktor-faktor yang Berpengaruh Tingkat Pelayanan
45ARUS LALU-LINTAS KERETA
Lalu-lintas kereta yang bergerak di atas jalan
rel terdiri dari lokomotif sebagai alat penarik
rangkaian dan rangkaian itu sendiri berupa
gerbong-gerbong kereta
46Tingkat Pelayanan Kereta Api
47LALU-LINTAS UDARA
Lalu-lintas udara merupakan suatu bentuk
pergerakan dari pesawat di dalam ruang udara
- Lalu-lintas udara secara umum dapat dipisahkan
menjadi dua, yaitu - Lalu-lintas di sekitar bandar udara yaitu ketika
pesawat akan tinggal landas (take off) ataupun
mendarat (landing). - Lalu-lintas udara di luar otoritas bandar udara
(air space).
Jalur Lalu-lintas Udara
- Jalur lalu-lintas udara memiliki karakteristik
tersendiri mengingat jalurnya hanya berupa ruang
udara khayal yang memiliki dimensi panjang,
lebar dan tinggi. Dalam pengaturan jalur
penerbangan ketiga dimensi ruang tersebut
digunakan sebagai acuan dalam menentukan sistem
operasi dan pengendalian lalu-lintas udara.
- Pemisahan jalur lalu-lintas udara secara
vertikal ditentukan berdasarkan ketinggian
operasi penerbangan dari permukaan laut, dimana
untuk ketinggian 1.200 feet sampai 18.000 feet
adalah merupakan jalur Viktor yang umumnya
digunakan untuk pesawat kecil tipe propeller,
sedangkan untuk ketinggian 18.000 feet sampai
45000 feet merupakan jalur yang umumnya
digunakan oleh pesawat terbang berjenis lebih
besar dan bermesin jet.
48GAMBAR KONSEP PEMISAHAN LALU-LINTAS UDARA
49Federal Aviation Administrasion (FAA)
mengembangkan suatu metode perhitungan kapasitas
landas pacu, seperti
- PHOCAP (Practical hourly capacity) yaitu
Kapasitas satu jam praktis - PANCAP (Practical Annual capacity) yaitu
kapasitas tahunan praktis
ARUS LALU-LINTAS AIR
Arus lalu-lintas angkutan air berupa pergerakan
kapal baik yang digerakkan oleh tenaga mesin
maupun oleh tenaga angin (layar)
Jalur Lalu-lintas Air
- Jalur lalu-lintas air umumnya bersifat alami
seperti laut, sungai dan danau, namun dapat pula
buatan manusia (kanal, anjir dan danau buatan) - Jalur lalu-lintas air secara umum tidak memiliki
batasan visual, kecuali pada beberapa bagian
tertentu misalnya, ketika memasuki wilayah
pelabuhan
50Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan sistem transportasi air
terutama ditopang oleh biaya perjalanan per
satuan berat yang sangat murah. Namun hal ini
berinflikasi kepada rendahnya kecepatan operasi
dan pelayanan di dalam pelabuhan, dimana proses
di dalam pelabuhan (untuk barang) bisa mencapai
hitungan harian bahkan mingguan tergantung
kapasitas dan kapabilitas fasilitas pelayanan
yang tersedia di pelabuhan.
51SEKIAN DAN TERIMA KASIH ADA PERTANYAAN??
52SEKIAN TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA PADA KULIAH-3