Title: Positive feedback
1Positive feedback
Disturbance
Amplifier
Controlled system
Controlled system
Error
output
signal
2Homeostasis
- Mekanisme umpan balik positif dalam mengendalikan
fungsi fisiologis pada hewan dapat berbahaya. - Misalnya, suhu tubuh mamalia meningkat, jika
gangguan awal ini kemudian mengalami umpan balik
positif maka hasilnya adalah peningkatan suhu
tubuh lebih lanjut yang tentunya berbahaya bagi
hewan tersebut.
3Homeostasis
- Contoh umpan balik positif adalah pada fungsi
saraf. - Jika terdapat rangsang pada sel syaraf akan
menyebabkan perubahan permeabilitas selaput yang
memungkinkan adanya aliran ion sodium (Na) masuk
kedalam neuron. Aliran masuk ion Na pada fase
awal terjadinya potensial aksi menghasilkan
respon depolarisasi yang menyebabkan aliran masuk
ion Na lebih lanjut.
4Homeostasis
- Sistem umpan balik terdiri atas reseptor, pusat
integrasi dan efektor. - Reseptor mendeteksi perubahan lingkungan, baik
lingkungan eksternal dimana hewan itu hidup
(misalnya perubahan suhu lingkungan) atau
lingkungan internalnya (misalnya pH
intraseluler). - Reseptor banyak jumlahnya dan masing-masing hanya
dapat memantau aspek lingkungan tertentu. - Fungsi reseptor adalah mengkonversi perubahan
lingkungan yang terdeteksi menjadi potensial aksi
yang dikirim melalui sistem saraf ke pusat
integrasi.
5Feedback system
Rangsang
Receptor
Neuron afferent
Pusat integrasi
Neuron efferent
Effector
Response
6Homeostasis
- Pusat integrasi terletak di otak atau sumsum
tulang belakang - berperan membandingkan
informasi tentang suatu variabel yang diterima
oleh reseptor dengan tingkat variabel yang
semestinya. - Hipotalamus merupakan pusat integrasi
pengendalian temperatur tubuh mamalia.
Berdasarkan informasi yang diterima oleh reseptor
untuk perubahan suhu (termoreseptor), hipotalamus
memutuskan respon yang tepat yang harus dimulai
untuk mengembalikan suhu tubuh pada level yang
semestinya.
7Homeostasis
- Respon disebabkan oleh aksi efektor, yang
dirangsang melalui jalur saraf motor (efferent). - struktur yang menghasilkan respon biologi adalah
efektor. - Respon tersebut dapat meliputi aktivasi otot,
saraf dan endokrin.
8Feedfroward
- Selain mekanisme feedback, metode fisiologis lain
yang terpenting untuk mengendalikan kondisi
internal hewan adalah feedforward - Untuk mengurangi gangguan fisiologis, hewan
menunjukkan perilaku yang mencegah terjadinya
gangguan tersebut, jadi feedforward merupakan
aktivitas antisipatif. - Contohnya, sambil makan biasanya hewan minum
juga.
9Feedforward
- Masuknya pakan kedalam meningkatkan osmolaritas
isi saluran pencernaan yang dapat menyebabkan
hilangnya air dari cairan tubuh (melalui
osmosis), mengakibatkan dehidrasi dan
kesetimbangan osmotik terganggu. - Segera setelah makan atau sambil, umumnya hewan
minum air untuk mengurangi gangguan homeostasis
cairan tubuh. - Perilaku menghindari makanan yang menyebabkan
muntah membantu hewan untuk memelihara
homeostasis.
10Homeostasis
- Conformer dan Regulator
- Jika hewan air dipaparkan dalam lingkungan yang
mengalami perubahan (misalnya perubahan salinitas
medium, perubahan kandungan oksigen terlarut,
perubahan suhu medium, dll.), maka hewan tersebut
dapat memberikan respon konformitas atau
regulasi. - Perubahan lingkungan eksternal dapat menginduksi
perubahan internal tubuh hewan sesuai dengan
kondisi eksternal.
11Conformer
- Hewan yang memungkinkan kondisi internalnya
berubah bilamana menghadapi variasi lingkungan
eksternal disebut konformer (conformer). - Suhu tubuh ikan akan rendah ketika berada dalam
perairan yang dingin dan akan tinggi ketika
berada dalam perairan yang hangat. - Jadi, tiap sel dalam tubuh ikan tersebut harus
mengatasi pengaruh perubahan suhu eksternal.
12Osmoconformer
- Berbagai hewan air tidak dapat memelihara
konsentrasi osmotik cairan internal tubuhnya jika
salinitas mediumnya berubah-ubah. - Bintang laut, Asterias, adalah hewan
osmokonformer (osmoconformer) yang cairan
internal tubuhnya dengan cepat mencapai
kesetimbangan dengan air laut yang
mengelilinginya. - Hewan ini meningkatkan konsentrasi cairan tubuh
jika berada dalam air bersalinitas tinggi dan
menurunkan cairan tubuhnya bilamana berada dalam
air bersalinitas rendah.
13Oxyconformer
- Cacing Annelida yang bersifat oksikonformer
(oxyconformer), yakni hewan yang laju konsumsi
oksigennya menyesuaikan dengan ketersediaan O2
terlarut di lingkungan eksternalnya. - Jika Annelida berada dalam lingkungan perairan
yang kaya akan oksigen, maka konsumsi oksigennya
meningkat, - sebaliknya jika hewan tersebut berada dalam
lingkungan yang kandungan oksigen terlarutnya
rendah, konsumsi oksigennya menurun.
14Conformer
- Batas perubahan eksternal bagi hewan konformer
dipengaruhi oleh toleransi jaringan tubuhnya
terhadap perubahan internal yang disebabkan oleh
adanya perubahan lingkungan eksternal.
15(a) Conformer
(b) Regulator
Nilai variabel lingkungan internal
Nilai variable lingkungan eksternal
Hewan konformer (a) menyesuaikan kondisi internal
tubuhnya dengan kondisi lingkungan eksternal,
sedangkan hewan regulator (b) mempertahankan
stabilitas internal meskipun kondisi eksternalnya
berubah.
16Conformer
- hubungan antara nilai lingkungan eksternal
(misalnya salinitas, kandungan O2 terlarut, dll)
dengan nilai internal (garis yang tidak
putus-putus) berupa garis lurus dengan kemiringan
1. Bilamana hewan tidak dapat menghasilkan respon
fisiologi atau respon lain yang diperlukan untuk
mengatasi perubahan eksternal, maka nilai
internalnya bergantung dengan nilai eksternalnya,
menyerupai garis konformitas (garis
putus-putus).
17Regulator
grafik hubungan antara nilai variable eksternal
dengan nilai internal menunjukkan bahwa hewan
regulator dapat mempertahankan stabilitas
internal dalam kisaran lingkungan eksternal yang
luas. Garis konformitas dibuat sebagai
pembanding. Pada lingkungan yang ekstrim, hewan
regulator tidak dapat meregulasi kondisi internal
dan terpaksa menjadi konformer. Lebar zona
stabilitas dipengaruhi oleh spesies dan variabel
lingkungan yang dihadapinya
18Regulator
- Hewan air yang termasuk regulator menggunakan
mekanisme perilaku, biokimia maupun fisiologis
untuk senantiasa menjaga kondisi internal
tubuhnya ketika berada dalam kondisi lingkungan
eksternal yang berubah, sehingga senantiasa dalam
keadaan homeostasis.
19Osmoregulator
- Hewan yang bersifat osmoregulator memiliki
konsentrasi cairan internal tubuh lebih tinggi
dari konsentrasi mediumnya ketika berada dalam
perairan dengan salinitas rendah, sebaliknya
konsentrasi carian tubuhnya lebih rendah dari
konsentrasi mediumnya ketika berada dalam
salinitas tinggi.
20Oxyregulator
- Oksiregulator yang meliputi hampir semua
vertebrata senantiasa mempertahankan level
konsumsi oksigen walaupun kandungan oksigen
terlarut dalam mediumnya mengalami penurunan. - Jika kandungan oksigen terlarut di mediumnya
menurun terus sampai batas minimumnya, hewan air
dapat teraklimasi menjadi conformer. Setelah
teraklimasi, maka konsumsi oksigennya menurun
manakala kandungan oksigen terlarut di lingkungan
eksternalnya rendah.