Title: PSIKODIAGNOSTIKA (II) (Observasi)
1PSIKODIAGNOSTIKA (II)(Observasi)
- Yuli Fajar Susetyo
- Amitya Kumara
2 1. Definisi, tujuan, Manfaat, Kelebihan dan
Kelemahan,2. Observer, proses observasi, dan
objektivitas data observasi3. Observasi
sehari-hari dan observasi ilmiah, dan observasi
sebagai alat psikodiagnotik4. observasi
sistematik-non sistematik, Partisipan-non
partisipan, Eksperimental-natural5. Pencatatan
hasil observasi dan praktek6. Strategi observasi
jenis naratif7. Strategi observasi Event
sampling dan time sampling8. Strategi observasi
Check lists dan rating scales9. Pengolahan dan
interpretasi data observasi10. Penutup
penyajian data observasi dan review
MATERI KULIAH OBSERVASI
3OBSERVASI
Penemuan
Pengamatan/ pengumpulan data
PENELITIAN
Penilaian
OBSERVASI
ASESMEN
Non perilaku
Pemberian arti
Perilaku
DIAGNOSTIK
Inferensi
Penegakan diagnosis
Sampel perilaku
Konstruk hipotetis
4OBSERVASI dalam PSIKODIAGNOSTIKA
- Berkaitan dengan proses penyelidikan untuk
mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis
untuk penegakan diagnosis psikologis - Ada proses pengukuran dan penggunaan berbagai
teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis
variabel psikologis - Psikodiagnostik bukan hanya milik psikologi
klinis, walapun istilah diagnosis didominasi di
psikologi klinis.
5Mengapa Perlu Observasi bagi PsikologGoodwin
Driscoll (dalam Bentzen, 1993)
- Memungkinkan mengukur perilaku yang tidak dapat
dengan alat ukur psikologis lain (banyak pada
anak) - Prosedur formal ditanggapi tidak serius (tidak
dapat dilakukan) - Lebih tidak mengancam (pada anak lebih akurat)
6Kegunaan observasi dalam psikodiagnostik
- Keperluan asesmen awal
- Menentukan kekuatan observee dan menggunakannya
untuk meningkatkan hal-hal yang masih lemah - Dasar merancang rencana individual
- Dasar dari titik awal kemajuan klien
- Mengetahui perkembangan anak pada area tertentu
- Untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan
anak - Bahan untuk memberi laporan kepada orang tua,
guru, dokter, dan profesi lain - Informasi status anak/remaja di sekolah untuk
keperluan BK - Informasi status klien klinis (di rumah sakit
jiwa)
7TUGAS
- Carilah objek observasi
- Fisik
- Manusia (individu)
- Kelompok
- Catatlah hasil amatan Anda
- Apa makna amatan tersebut?
- Apa kesimpulan Anda?
8PRO DAN KONTRA
- Patton (1990) persepsi selektif manusia
menyebabkan munculnya keragu-raguan terhadap
validitas dan reliabilitas observasi sebagai
suatu metode pengumpulan data ilmiah. - Dia menjelaskan pengaruh persepsi selektif yang
diwarnai bias dan minat pribadi terjadi pada
kebanyak orang awam yang tidak terlatih untuk
dapat disebut sebagai peneliti terlatih - Agar dapat menjadi metode yang akurat maka harus
dilakukan oleh peneliti yang melewati
latihan-latihan yang memadai dan telah mengadakan
persiapan yang teliti dan lengkap.
9Observasi Definisi dan deskripsi umum
- Istilah observasi diarahkan pada kegiatan
memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena
yang muncul , dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam fenomena tersebut. - Sebagai metode yang paling dasar dan paling tua,
dasar karena dalam setiap aktivitas psikologi ada
aspek observasi - Semua bentuk penelitian kualitatif dan
kuantitatif mengandung aspek obsevasi - Dapat berlangsung dalam konteks laboratorium
(eksperimental) maupun dalam konteks alamiah
(Banister, 1994)
10PENGERTIAN
- Observasi
- Metode pengumpulan data yang dilakukan secara
sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan
pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti - Pengertian sempit
- Pengamatan secara langsung terhadap gejala yang
diselidiki baik dalam situasi alamiah maupun
situasi buatan - Pengertian luas
- Termasuk pengamatan yang dilakukan secara tidak
langsung dengan menggunakan alat-alat bantu yang
sudah dipersiapkan sebelumnya maupun yang
diadakan khusus untuk keperluan tersebut.
11TUJUAN OBSERVASI mendeskripsikan seting yang
dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung,
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan
makna kejadian yang dilihat dari perspektif
mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati.
- PENTINGNYA OBSERVASI, Patton (1990)
- 1. peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik
tentang konteks - 2. Peneliti lebih bersikap terbuka, berorientsai
pada penemuan daripada pembuktian, dan mendekati
masalah secara induktif. Pengaruh konseptualisasi
(yang ada sebelumnya) ttg topik yang diamati
berkurang - 3. Peneliti dapat melihat hal-hal yang oleh
partisipan kurang disadari atau partisipan kurang
mampu merefleksikan pemikiran tentang pengalaman
itu - 4. Memperoleh data tentang hal-hal yang tidak
diungkapkan secara terbuka dengan wawancara - 5. Mengatasi persepsi selektif dan peneliti dapat
bergerak lebih jauh - 6. Memungkinkan peneliti merefleksi bersikap
introspektif terhadap penelitian yang dilakukan.
Impresi perasaan pengamat menjadi bagian untuk
memahami fenomena -
12Apa yang diobservasi
- Berdasarkan tujuan / variabel yang menjadi target
- Ekspresi verbal, non verbal, respons verbal/non
verbal/perilaku terhadap stimulus, atau
kemunculan indikator khusus - Level observasi dapat aspek khusus dari perilaku,
individu, kelompok, dan situasi/proses - Waktu (kapan, kecepatan, durasi), lokasi
(tempat), penampakan eksterior (cara jalan,
berpakaian), gaya bahasa (intonasi, pilihan kata)
13Webb dkk (1966) Denzin (1970)
- Yang diobservasi
- Exterior physical signs pakaian, gaya rambut,
sepatu, tato, rumah, perhiasan dll - Expressive movements gerakan-gerakan tubuh
seperti gerakan mata, wajah, postur, lengan,
senyum, kerutan dahi dll - Physical location perhatikan personal space dan
lingkungan fisik - Language behaviour menyilangkan kaki dll
- Time duration
- Diterapkan pada kelas sosial, status, jender, dan
sikap sosial
14Reliabilitas Validitas
- Reliabilitas Metode yang reliabel, metode yang
digunakan orang lain dalam kondisi yang sama akan
menunjukkan hasil yang sama atau serupa. Perlunya
reliabilitas antar rater - Valisitas keakuratan/keterpercayaan seberapa
tepat metode mengukur apa yang diukur. Validitas
tidak intrinsik ada pada metode karena dapat
lebih dihubungkan dengan problem yang diteliti.
Contoh Untuk meneliti tentang kelas sosial lebih
valid dengan wawancara daripada observasi mobil
yang dipakai
15ETIKA OBSERVASI
- Privacy subjek
- Keamanan subjek
- Persetujuan subjek
- Perlindungan terhadap kenyamanan dan keamanan
- Proses diseminasi informasi kepada para
profesional dan komunitas ilmuwan - Pencegahan kecuragan dan penipuan terhadap
subjek, kelompok atau masyarakat - Penggunaan oleh dirinya dan pihak lain dengan
maksud negatif - Pertimbangan diatas diterapkan pada 3 tahap
penelitian yaitu rencangan penelitian, proses di
lapangan, dan penulisan-publikasi
16JENIS OBSERVASI
17Observasi obstrusif
Observasi Partisipan
Observasi Sistematik/ terstruktur
Observasi laboratory/
eksperimental
Observasi natural
Observasi tidak sistematik
Observasi Non partisipan
Observasi unobstrusif
SILAHKAN DIKEMBANGKAN SENDIRI kombinasi jenis
observasi
18OBSERVASI SISTEMATIK
- Disbt juga observasi terstruktur ada kerangka
yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus
dari setiap faktor yang diamati - Sistematik lebihmenekankan pada segi frekuensi
dan interval waktu tertentu (misalnya setiap 10
menit) - Hal perlu diperhatikan
- Isi dan luas observasi lebih terbatas, sesuai
rumusan khusus - Memungkinkan respons dan peristiwa dicatat secara
lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan - Dapat menggunakan one way screen
19OBSERVASI EKSPERIMENTAL
- Dilakukan dengan cara mengendalikan unsur-unsur
penting ke dalam situasi sedemikian rupa sehingga
situasi tersebut dapat diatur sesuai dengan
tujuan riset dan dapat dikendalikan untuk
mengurangi atau menghindari bahaya timbulnya
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
situasi - Ciri penting
- Observee dihadapkan pada situasi perangsang yang
dibuat seragam atau berbeda - Situasi dibuat sedemikian rupa untuk memunculkan
variasi perilaku - Situasi dibuat sedemikian rupa sehingga observee
tidak mengetahui maksud observasi
20OBSERVASI PARTISIPAN
- Orang yang mengadakan observasi turut ambil
bagian dalam kehidupan orang-orang yang
diobservasi - Umumnya untuk penelitian yang bersifat
eksploratif. Menyelidiki perilaku individu dalam
situasi sosial seperti cara hidup, hubungan
sosial dalam pabrik-penjara dll - Perlu diperhatikan
- Materi observasi disesuaikan dengan tujuan
observasi - Waktu dan Bentuk pencatatan segera setelah
kejadian dg kata kunci. Kronologis sistematis - HUbungan mencegah kecurigaan, pendekatan yang
baik dan menjaga situasi tetap wajar - Kedalaman partisipasi tergantung pada tujuan dan
situasi
21TINGKAT PARTISIPASI
- Partisipasi lengkap (penuh)
- Anggota penuh
- Partisipasi fungsional
- Aktivitas tertentu bergabung
- Partisipasi sebagai pengamat
22Obtrusive dan unobtrusive
- Unobstrusive measures - unobstrusive methods
non reactive methods - Metode tidak mengganggu lingkungan sosial, tidak
terlibat dengan penduduk, tanpa berinteraksi
dengan subjek melalui pertanyaan atau perlakuan
lainnya. - Termasuk un obtrusive methods tulisan dan
rekaman audio visual, materi budaya (objek
fisik), jejak-jejak perilaku, arsip pekerjaan,
pakaian atau benda lain di musium, isi dari
buku-buku di perpustakaan, observasi sederhana,
hardware techniques kamera, video dll, rekaman
politik dan demografi - Obtrusive wawancara, kuesioner, eksperimen
manipulatif, tes - Contrived observationMenggunakan perangkat
keras seperti kamera, tape recorders, one way
mirrors dll. - Experimental manipulation dipandang sebagai non
reactive jika tidak disadari oleh subjek
(Bochner, 1979) vs sisi etika observasi
23OBSERVASI FORMAL DAN INFORMAL(Goodwin
Driscoll, 1980)
- Observasi formal mempunyai sifat tersruktur yang
tinggi, terkontrol dan biasanya untuk penelitian - Observasi formal perlu mengidentifikasi definisi
secara hati-hati, menyusun data, melatih
obsrerver dan menjaga reliabilitas antar rater,
pencatatan-analisis-interpretasi menggunakan
prosedur yang sophisticated. - Observasi in formal mempunyai sifat yang lebih
longgar dalam hal kontrol, elaborasi, sifat
terstruktur, dan biasanya untuk perencanaan
pengajaran dan pelaksanaan program harian. Lebih
mudah dan lebih berpeluang untuk digunakan pada
berbagai keadaan. - Observasi informal sering disebut juga
naturalistic observation (lho menopo
hubunganipun kalian observasi yang non
eskperimental?)
24Observasi Partisipan Observasi Unobstrusif
- Observasi partisipan peneliti berinteraksi
dengan subjek yang dipelajari dan melakukan
observasi dalam interaksi tersebut, dan biasanya
sebagai bagian dari proses wawancara dan
menggunakan informan - Observasi dengan observer yang tidak menampakan
diri (penyembunyian diri) dan memisahkan diri
dari yang diobservasi
25Keuntungan dan kelemahan
- Data nyata bukan perilaku yang dilaporkan
- Aman
- Mungkin untuk diulang
- Tanpa mengganggu
- Mudah diakses dan dilakukan
- Mudah
- Baik sebagai sumber data longitudinal
- Distorsi dari data asli, terutama sumber berupa
arsip - Decontextualising (emic-ingroup/etic-outsider)
- Peran Intervening variable
- Bias dari metode tunggal
- Keterbatasan wilayah terapan
26Observasi Dipandang Ilmiah, Jika (Jehoda)
- Mengabdi pada tujuan penelitian yang telah
ditetapkan - Direncanakan secara sistematik, bukan kebetulan
dan tidak beraturan - Dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan
proposisi yang lebih umum, tidak sekedar memenuhi
rasa ingin tahu - Dapat dicek dan dikontrol validitas dan
reliabilitasnya
27- Checklist notations
- Time sampling
- Event sampling
- Field unit analysis
- Narrative types
- Diary descriptions
- Specimen descriptions
STRATEGI OBSERVASI
Rating scales
Wright (1960)
Brandt (1972)
28Larah-larahipun mekaten den !
- Narrative types
- pengumpulan (pencatatan) data oleh observer apa
adanya sesuai (sama) dengan kejadian dan urutan
kejadiannya sebagaimana yang terjadi pada situasi
nyata. - Checklist notations
- Observer menyusun struktur observasi dengan
memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum
observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi
tinggal memberi tanda cek - Rating scales
- Observer membuat interpretasi terhadap apa yang
diamati dan informasi direkam dengan sebagai
refleksi dari penilaian observer
29Salajengipun mekaten !
- Diary descriptions
- Pengamatan (pencatatan) perubahan-perubahan
pada perkembangan perilaku secara umum atau
perilaku spesifik sesuai tujuan observasi seperti
perkembangan bahasa dll. Membutuhkan waktu yang
panjang dan frekuensi kontak yang banyak - Specimen descriptions (desriftif naratif, running
records) - Pengamatan yang detail dan lengkap, intensif
dan kontinyu dengan pencatatan naratif sekuensial
terhadap episode tunggal dari perilaku dan
keadaan lingkungannya. - Time sampling
- Pengamatan seperti specimen descriptions
terhadap perilaku tertentu (sesuai tujuan
observasi) pada interval waktu tertentu yang
telah ditentukan (biasanya frekuensi kejadian
perilaku) - Event sampling
- Pengamatan yang berfokus pada pencatatan
kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati
pada situasi tertentu - Field unit analysis
- Ada kesamaannya dengan specimen records, tapi
metode ini mengkaitkan perilaku-perilaku yang
terjadi pada pengamatan ke dalam unit-unit
perilaku yang sudah disusun dan menyediakan
fasilitas on the spot coding.
30Checklist
- Observer menyusun struktur observasi dengan
memilih dan mendefinisikan perilaku sebelum
observasi dilaksanakan sehingga ketika observasi
tinggal memberi tanda cek - Melihat kehadiran perilaku yang dianggap penting
- Tidak memberikan informasi tentang frekuensi,
durasi, dan kualitas perilaku - Digunakan pada time sampling, event sampling
31KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
- Kelemahan
- Informasi terlalu sedikit
- Informasi kurang mendalam
- Tidak ada informasi tentang bagaimana (kualitas,
durasi, frekwensi)
- Keunggulan
- Strategi yang sederhana dan relatif mudah
- Merekam dengan cepat dan efisien, kebutuhan
energi observer minimum - Ketrampilan yang dibutuhkan dari observer relatif
lebih sederhana - Seteleh dilakukan check terhadap perilaku dapat
ditambahkan catatan tertentu - Mudah diolah dalam lembar komputasi (dan proses
kuantifikasi)
32PANDUAN CHECKLIST
- Tentukan tujuan observasi
- Tentukan definisi operasional perilaku
- Tentukan content perilaku yang akan diobservasi
- Susun checklist berdasarkan content perilaku
sebelum observasi dilakukan - Identifikasi secara detail content perilaku
- Organisasi detail content perilaku harus logis
- Organisasi checklist harus dapat mencapai tujuan
identifikasi kehadiran/ketidakhadiran target
perilaku dan merekam perkembangan kronologis
(munculnya ketrampilan tertentu) - Gunakan cheklist untuk melihat kehadiran perilaku
target
33Dua tipe checklist
- Static descriptor
- Seperangkat aitem yang mendeskripsikan
karakteristik subjek atau setting yang relatif
stabil umur, jenis kelamin, ras, status
ekonomi, karakteristik lingkungan, dan waktu - Action
- Seperangkat aitem yang mendeskripsikan
perilaku/tindakan spesifik observee
34Rating scales
- Observer membuat interpretasi terhadap apa yang
diamati dan informasi direkam dalam bentuk nilai
tertentu (angka) sebagai refleksi dari penilaian
observer
35DESKRIPSI RATING SCALES
- Didesain untuk mengukur kuantifikasi impresi dari
pengamatan - Penilaian kuantitatif tentang tingkat terjadinya
perilaku atau bagaimana perilaku ditampakan - Menjadi mudah dan cepat untuk memaknakan
kesimpulan dari impresi yang didapatkan - Dapat mengukur ciri sifat dan perilaku yang tidak
dapat diungkap oleh strategi lain - Metode asesment gt metode deskriptif
- Dapat sebagai perekaman on the spot, ada yang
tidak
36TIPE RATING SCALES
- Numerical angka tertentu dikaitkan dengan nilai
tertentu dari perilaku - 1 Perilaku mengganggu, meninggalkan kelompok
- 2 Perilaku mengganggu tidak tampak
- 3 Mengikuti guru, tatapan mengarah ke guru
- 4 Mengikuti guru, ekspresi menunjukkan
ketertarikan - 5 Mengikuti guru, melaksanakan instruksi
- Graphic Kemunculan perilaku tertentu dinilai
berdasarkan rentang penilaian yang bersifat
meningkat (bentuk garis lurus) - Selalu Sering Kadang Jarang Tidak pernah
- kadang
- Semantic differential (termasuk grafik) dengan
tujuh unit penilaian pada perilaku yang bipolar - 1 2 3 4 5 6 7
- Aktif Pasif
- Bersahabat Bermusuhan
-
37- Standart
- Penilai dihadapkan pada satu set standar untuk
menilai yang lain - Cumulated points
- Penilaian didasarkan pada akumulasi terhadap
penilaian unit-unit perilaku tertentu - Forced-choice
- Rater dihadapkan pada satu set deskripsi
kualitas tertentu dan memilih satu yang sesuai
dengan hasil pengamatan
386 FAKTOR POTENSIAL RATER ERRORS
- Error of leniency
- Error of central tendency
- Hallo effect
- Error of logic
- Error of contrast
- Proximity error
39- KEUNTUNGAN
- Efisiensi waktu
- Lebih menarik bagi observer
- Lebih mudah diskor dan dikuantifikasi (statistik)
- Dapat mengukur perilaku lebih luas termasuk trait
- Dapat membandingkan antar individu dan
intraindividu - Membutuhkan minimum training
- Memfasilitasi melihat hubungan realita dan
persepsi individu (rating guru dan DO)
- KELEMAHAN
- Peluang error dan bias cukup besar
- Ambiguitas aitem
- Pengaruh penerimaan sosial
- Kurang bercerita tentang penyebab perilaku
40SIAP LETNAN?
- Pernyataan pendek, simple, dan tidak ambigu
- Berhubungan dengan trait yang akan diungkap
- Pilih kata yang berhubungan dengan skala (tidak
overlap dengan deskripsi) - Hindari penggunaan pernyataan seperti average,
excellent, dan very - Hindari pernyataan yang mengandung unsur
baik-buruk - Nilai semua individu pada satu trait sebelum ke
trait lainnya - Lebih baik jika kita tidak kenal
- Lakukan dengan hati-hati
41Time sampling
- Pengamatan terhadap perilaku tertentu (sesuai
tujuan observasi) pada interval waktu yang telah
ditentukan (biasanya kemunculan perilaku,
frekuensi, dan durasi)
42Deskripsi Time Sampling
- Subjek diobservasi pada periode waktu tertentu
yang relatif pendek, dan perilaku yang diperoleh
dipandang sebagai sampel dari perilaku yang biasa
terjadi (Goodenough). - Efektif pada perilaku yang cukup sering muncul
karena perilaku diamati selama periode waktu
tertentu yang pendek . Arrington (1943) minimal
15 menit sekali. - Time sampling sebaiknya digunakan untuk overt
behavior - Variasi penggunaan time sampling
- Mengukur frekuensi kemunculan perilaku. Mencatat
setiap perilaku yang muncul selama interval waktu
tertentu. - Mengukur kemunculan perilaku. Satu atau 5 kali
selama interval waktu 5 menit dalam pengamatan
dengan tanda cek satu. - Mengukur durasi ( berapa lama) perilaku terjadi
dalam frame waktu tertentu. - NB Yang perlu dipertimbangkan adalah panjang
interval, jarak antar interval, dan jumlah
interval waktu.
43Kelemahan Time sampling Kerlinger (1973)
- Kehilangan gambaran kontinyuitas
- Kehilangan konteks
- Kehilangan sifat-sifat natural.
44Panduan Time Sampling
- Definisi operasional overt behavior harus jelas
dan dipahami semua yang terlibat (observer) - Tetapkan tujuan observasi dengan jelas sehingga
dapat membuat struktur time sampling dengan
jelas, antara lain - Jumlah subjek yang dibutuhkan
- Fokus observasi pada hasil yang menekankan pada
perilaku individu atau kelompok - Seberapa banyak observasi akan dilakukan agar
sample representatif - Tetapkan informasi apa yang dibutuhkan untuk
direkam apakah kemunculan perilaku, frekuensi
perilaku atau durasi. - Tetapkan interval waktu yang digunakan
- Penentuan panjang interval didasarkan pada
frekuensi kehadiran perilaku, dan interval
minimum kemunuculan satu perilaku - Jeda antar interval waktu (spacing), tergantung
pada panjang interval dan detail yang direkam
(misalnya berapa katergori) atau tanpa jeda . - Jumlah total interval yang dibutuhkan pada setiap
subjek tergantung pada terpenuhinya sample
perilaku yang representative.
45Contoh Rancangan Observasinipun mekaten !
- Seorang psikolog yang tertarik dengan
permasalahan anak di sekolah, dan ingin
mendapatkan informasi spesifik, dia dapat ,
mengobservasi anak pada 5 menit pertama tiap jam,
dan focus pada perilaku ketika ada tugas dan
tanpa tugas. - Dia dapat mengobservasi dengan beberapa pilihan
- Mengobservasi 5 menit pertama setiap jam (dapat
memberi informasi selama satu hari tapi tidak
mendapatkan gambaran pada aktivitas yang berbeda) - Mengobservasi 5 menit pertama pada tiap aktivitas
terpilih (dapat dibandingkan antar aktivitas) - Memilih satu atau lebih aktivitas dan
mengobservasi selama 10-15 menit untuk
mendapatkan gambaran pada ke dua jenis situasi
46PERBANDINGAN TIME SAMPLING DAN EVENT SAMPLING
- Kesamaan dengan time sampling adalah sampel
perilaku - Time sampling focus pada waktu tertentu, event
sampling focus pada perilaku itu sendiri. - Time sampling focus pada eksistensi dari event,
sedangkan event sampling focus pada eksplorasi
dari karakteristik event. - Pada event sampling, obserber menunggu kemunculan
perilaku yang dipilih kemudian merekamnya. Tidak
ada batasan waktu, focus ada pada perilaku itu
sendiri dan waktu adalah sebagai akibat dari
durasi normal dari peristiwa. Rentang
perilaku-perilaku yang diamati dibatasi - pada event sampling, waktu yang dibutuhkan tidak
dapat ditentukan seperti pada time sampling. - Time sampling focus pada frekuensi dan durasi
guru berbicara dibandingkan siswa berbicara, maka
event sampling focus pada kepada siapa guru
berbicara, dan apa penyebab dan hasil dari
perilaku tersebut.
47Event sampling
- Pengamatan yang berfokus pada pencatatan
kejadian perilaku-perilaku penting yang diamati
pada situasi tertentu
48KEUNGGULAN EVENT SAMPLING
- Efisien untuk mengurangi waktu observasi
- Dapat dirangkum dan dianalisis statistik dengan
mudah.
49Panduan Event sampling
- 1. Identifikasi dan susun definisi operasional
perilaku yang akan diobservasi dengan jelas - 2. Ketahui secara umum dimana dan kapan perilaku
dapat terjadi - 3. Tentukan jenis informasi yang akan direkam.
(dapat menggunakan pencatatan naratif maupun
kategoris. Misalnya pada studi tentang
pertengkaran tadi adalah berapa lama terjadi, apa
yang terjadi ketika pertengkaran dimulai, jenis
perilaku dalam pertengkaran, apa yang dilakukan
dan dikatakan, apa akibatnya, dan apa yang
terjadi setelah pertengkaran. - 4. Susunlah lembar pencatatan semudah mungkin
50Contoh observasi event sampling dilakukan oleh
Helen C. dawe (1934)
- Observasi pada natural setting, observasi pada
200 pertengkaran anak TK. Penyelidikan diarahkan
pada pertengkaran spontan selama bermain bebas
pada sekolah TK dari 19 oktober 1931 sampai 17
pebruari 1932. Subjek adalah 19 perempuan dan 21
laki-laki. Berumur 25-60 bulan. - Proses observasi Observer menunggu
pertengkaran terjadi, ketika terjadi stopwatch
diaktifkan, dan mengamati apa yang terjadi,
ketika pertengkaran selesai maka stopwatch
dimatikan. Yang disiapkan adalah blangko
pengamatan yaitu nama subjek, umur dan jenis
kelamin anak yang terlibat, durasi pertengkaran,
problem yang menyebabkan pertengkaran, perilaku
yang terjadi,. Setelah kejadian observer
menuliskan secepatnya apa yang diingat. - Hasil Analisis data
- dari 58.75 jam observasi, terjadi 200
pertengkaran, dengan rata-rata 3.4 perjam - 68 pertengkaran terjjadi di luar ruangan, dan 132
di dalam ruangan - Hanya 13 yang lebih dari 1 menit
- Laki-laki lebih sering bertengkar dari perempuan.
- Penyebab pertengkaran adalah perselisihan terkait
dengan kepemilikian benda - Anak-anak yang terlibat pertengkaran cepat
berbaikan kembali seolah-olah tidak terjadi
apa-apa.
51STRATEGI CATATAN HARIAN DAN ANECDOTAL RECORDS
52CATATAN HARIAN
- Teknik pengamatan yang merekam perubahan atau
perkembangan baru atau perilaku baru pada subjek
pengamatan. - Aitemisasi perubahan perilaku.
- Pengamat mencatat secara langsung pada saat
kejadian atau sesegera mungkin setelah kejadian
setiap hari sehingga membutuhkan interaksi yang
tetap dan berlangsung lama
53KELEBIHAN DAN KETERBATASAN
- Kelebihan
- 1. Memberikan gambaran Proses
perubahan/perkembangan seiring waktu secara jelas
dan detail - 2. Merupakan gudang data
- yang kaya
- Kritik/Kelemahan metode ini adalah
- (William Stern)
- Bias seleksi kehilangan keterwakilan
sifat-sifat fakta - Bias observasi
- Reliabilitas pencatatan
- Objektivitas interpretasi
- Keterbatasan Kasus untuk generalisasi
- Waktu dan sumber daya terlalu banyak dalam
rentang tertentu dan tiap hari melakukan
pengamatan (tidak efisien)
54Penggunaan Diary Descpriptions
- Studi kasus
- Digunakan untuk menyelidikan anak-anak atau
kasus yang spesial - Studi ethologis
- Penelitian pada binatang yang tidak dapat
berbicara, yang hasilnya dapat diterapkan pada
manusia
55Langkah-langkah dalam Diary descriptions
- Tentukan target perilaku yang akan diamati (dapat
perilaku umum, atau aspek khusus, misalnya
perilaku terkait dengan merokok) - Tentukan subjek pengamatan dan panjang pengamatan
(sebagai latihan selama 1 minggu)G - Siapkan jurnal atau pencatatan harian
- Format pencatatan hasil pengamatan
- Tanggal, waktu, setting-lokasi, objek observasi,
umur - Deskripsi anak dan setting observasi dilakukan
- Temuan perilaku beserta waktu kejadian dalam
pengamatan (harian) dapat dilengakapi dengan
kolom catatan-catatan khusus - Rangkuman temuan selama satu minggu
- Pengolahan hasil pengamatan (generalisasi)
- Deskripsi ringkas aktivitas dan informasi yang
relevan untuk memahami setting - Deskripsi objek observasi dan bagaimana
perilakunya - Susun pernyataan yang tepat untuk generalisasi
pada populasi (karakteristik yang sama (umum dsb)
berdasarkan performansi objek observasi) - Pilih 2 objek lain yang mempunysai umur sama dan
catat performansi mereka dengan prosedur yang
sama (deskripsi objek 1, deskripsi objek 2) - Identifikasi perbedaan-perbedaan yang terjadi
pada objek tersebut pada aktivitas yang sama - Identifikasi pesamaan-persamaan yang muncul
- Apa generalisasi yang akan dibuat setelah
mengamati ketiga anak.
56ANECDOTAL RECORDS
- Persamaan dengan diary adalah menggunakan
pencatatan naratif. - Perbedaannya tidak focus pada hanya satu anak
atau kelompok, dan tidak terbatas pada kemunculan
perilaku baru. - Melaporkan apapun yang terjadi dan penting bagi
pengamat kapan saja perilaku terjadi, pada orang
yang berbeda dan waktu yang berbeda. - Tidak membutuhkan spesifikasi waktu tertentu
tetapi dapt dilakukan kapanpun ketika perilaku
yang penting/menarik muncul, tidak tergantung
pada setting atau lingkungan tertentu dan dapat
dilakukan dimanapun. Tidak mensyaratkan kode
khusus atau kategori atau diagram dapat ditulis
secara sederhana pada buku catatan
57- Beberapa variasi
- Bersifat tematik misalnya perilaku imitasi anak
pada orang dewasa, akan menggambarkan bagaimana
perilaku meniru terjadi - Bersifat interval (periode waktu tertentu tidak
focus pada tema tertentu tetapi akan melakukan
pencatatan terhadap perilaku yang muncul pada
periode waktu tertentu) - Pencatatan akumulasi terjadinya perilaku tertentu
untuk dianalisis - Contoh penggunaan
- Membantu guru dalam mengetahui keadaan siswa
pada tahun pertama sekolah. Jika guru mencatat
secara teratur kejadian tertentu selama satu
tahun maka ia akan dapat melakukan asesmen
kemajuan, identifikasi perubahan tingkat
pemahaman dan kesulitan yang ditemui. - Tiga kegunaan lain menguji dugaan tentang
alasan perilaku atau gaya belajar anak,
mengidentifikasi kondisi yang memperkuat
perilaku, dan mendapatkan umpan balik tentang apa
yang dipelajari anak dari unit kurikulum, - Untuk mendapatkan informasi, menguji ide/dugaan,
dan mengevaluasi kemajuan
58Panduan Anecdotal records Brandt (1972)
- 1. Tuliskan secara berurutan anekdot yang muncul
sesegera mungkin setelah terjadi - 2. Identifikasi aktivitas utama dan perkataan
dari orang kunci - 3. Sertakan pernyataan tentang setting, waktu,
dan aktivitas utama (ketika sebuah mobil sedang
melewati.......) - 4. Dekripsikan tindakan atau verbalisasi tokoh
utama, dan respon atau reaksi dari orang lain
dari situasi itu - 5. Jika munkgin catat dengan tepat kata-kata yang
muncul pada percakapan - 6. Deskripsikan sesuai seperti urutan kejadian
pada satu episode kejadian - 7. Tiga level tindakan yang harus dicatat adalah
- Molar behavior (deskripsi perilaku/aktivitas
utama) , Ellen dan Mollen bermain puzzle di
meja - Sub ordinat molar unit (deskripsi unit
perilaku/aktivitas yang lebih kecil), Ellen
bermain puzlle rumah sakit 3 kali, sedangkan
Mollen setelah selesai satu puzzle beralih ke
puzzle bentuk lain. - Molecular units (deskripsi bagaimana
perilaku/aktivitas utama dilakukan, gambaran
kualitatif dari anecdot),Ellen meletakkan dengan
hati-hati sambil bersenandung lirih. Kadang
berjalan mondar mandir - 8. Objektif, akurat dan lengkap
59Contoh anecdotal records
- 232 Charlie Umur 3 tahun. Charlie bermain di
rumah denan adik perempuannya. Dia berkata bahwa
dia adalah ayah. Dari dapur, saudara
perempuannya yang lebih tua memberinya beberapa
roti karena saudarnaza tahu ia sangat suka. Ia
mengatakan apa yang akan aku lakukan dengan roti
ini sekarang) Dia melanjutkan. lelaki tidak akan
makan kecuali ketika lapar. Setelah 10 menit
berlalu ia datang dan berkata ke sarah, Dapatkah
saya memperoleh roti sekarnang. Saya bukan
ayah, Saya charlie. - 334 Harlan ......
60CONTOH TERAPAN OBSERVASI
- Psikologi Klinis
- Identifikasi simtom dari gangguan
- Identifikasi tingkat gangguan
- Pendukung dalam proses konseling
- Evaluasi kemajuan terapi / konseling
- Pendukung dalam proses psikotes projektif
individual - Bersama-sama dengan wawancara pada in take
interv. dan konseling - dll
61BIDANG PERKEMBANGAN
- Identifikasi kemunculan gejala/simtom yang
muncul dari gangguan/permasalahan perkembangan
(khususnya anak) - Identifikasi level gangguan perkembangan
- Identifikasi tingkat perkembangan anak
- Evaluasi hasil terapi atau intervensi pada anak
62CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM PIO
- Studi ergonomika, contoh penelitian tentang
peralatan militer mungkin di simulasikan - Seleksi dan asesmen kepribadian, ada intervensi
perlakuan kemudian dilihat bagaimana perilaku
peserta - Analisis jabatan, natural tanpa intervensi
- Identifikasi kebutuhan training
- Pemantauan perilaku dalam proses training
(terutama out bound)
63CONTOH TERAPAN OBSERVASI DALAM BIDANG PENDIDIKAN
- Penelitian studi kelayakan kebijakan pendidikan
- Penelitian evaluasi kebijakan
- Penelitian tindakan kelas oleh guru
- Penilaian kemampuan mengajar
- Evaluasi hasil belajar
- Asesmen awal kemampuan siswa
- Identifikasi permasalahan siswa belajar dan
pribadi - Monggo dipun padosi piyambak nggih
64TERAPAN DI BIDANG PSIKOLOGI SOSIAL
- Studi Pemetaan masalah sosial dan kecenderungan
masyarakat - Studi kancah masalah sosial agresivitas
masyarakat, pelacuran, anak jalanan, tawuran. - Studi perilaku manusia dalam situasi sosial
perempatan, perilaku menolong (eksperimental
partisipan) - Evaluasi penderitaan korban kasus rifka anisa
dll - Identifikasi kebutuhan intervensi sosial
- dll
65PENGOLAHAN DATAuntuk menuju kesimpulan
66- Pengolahan data akan berbeda sesuai konteks
penggunaan metode penelitian vs psikodiagnostik - Pada konteks penelitian biasanya menggunakan
beberapa metode, proses pengolahan data lebih
rumit - Pengolahan data pada observasi sebagai metode
tunggal berbeda dengan penggunaan berbagai metode
pengumpulan data - Pada konteks psikodiagnostik proses secara umum
lebih sederhana dan tergantung keperluan
67BENTUK DATA HASIL OBSERVASI (monggo dipun kritisi)
- Angka (kuantifikasi hasil observasi)
- Checklist frekuensi
- Rating scales skor
- Time sampling frekuensi,durasi
- Desripsi naratif
- Catatan harian
- Anecdotal records
- Event sampling
- Dokumen tertulis dan tidak tertulis
- Un obstrusive
- Catatan harian/anecdotal records dll. orang lain
68Pemaparan Hasil Observasi(Patton, dalam
Poerwandari, 1998)
- Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang
diamati, mulai dari awal hingga akhir - Mempresentasikan insiden-insiden kritis atau
peristiwa kunci, berdasarkan urutan kepentingan
insiden tersebut - Mendeskripsikan setiap tempat, setting dan atau
lokasi yang berbeda sebelum mempresentasikan
gambaran dan pola pada umumnya - Fokuskan analisis pada individu-individu atau
kelompok-kelompok - Mengorganisasi data dengan menjelaskan
proses-proses yang terjadi (proses komunikasi
dll) - Memfokus pengamatan pada isu-isu kunci yang
diperkirakan menjawab tujuan observasi/penelitian
69Organisasi data
- Data banyak dan berasal dari berbagai cara
pengumpulan data. - Proses sederhana yang dilakukan adalah menyusun,
mengelompokan, dan menghimpun data sesuai dengan
tujuan penelitian dengan rapi, sistematis dan
selengkap mungkin. - Meliputi data mentah (catatan lapangan, kaset),
data yang sudah diproses (trasnkripsi wawancara),
dan bentuk-bentuk dari pengolahan dari data
mentah dan semua berkas yang diperoleh dari
proses penelitian (observasi)
70Koding
- Proses membubuhkan kode-kode pada materi yang
diperoleh dengan maksud untuk dapat
mengorganisasi dan mensistematisasi data secara
lengkap dan detail sehingga data dapat
memunculkan gambaran tentang topik yang
dipelajari. - Langkah koding
- peneliti menyusun catatan lapangan dengan ada
kolom kosong yang cukup besar di sebelah kiri dan
kanan catatan (untuk kode dan catatan tertentu) - Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan
penomoran pada catatan lapangan tersebut
(penomoran baru perbaris atau per paragraf) - Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas
dengan kode tertentu - Contoh. OS.L2Jun03 Hasil observasi siswa
laki-laki pada 2 Juni 2003
71Integrasi dan Analisis data
- Pengintegrasian data dari berbagai sumber,
komunikasi antar data, distrukturisasikan sesuai
kebutuhan, untuk kemudian di analisis - Analisis data membutuhkan kepekaan teoritis,
karena observer/peneliti melakukan upaya
mengembangkan teori atau berteori. - Kepekaan teoritis mengacu pada kemampuan untuk
memperoleh insight, memberi makna pada data,
memahami dan memilah mana yang esensial dan yang
tidak. - Teknik-teknik untuk meningkatkan kepekaan
teoritis adalah sebagai berikut - mengembangkan pertanyaan-pertanyaa what? Who?
When? Where? How? How Much? Dan Why? - Analisis kata, frase, kalimat (pada observasi apa
ya?) - Analisis tahap lanjut melalui perbandingan.
Melakukan perbandingan sistematis terhadap dua
atau lebih fenomena yang ditampilkan dalam data,
baik terhadap gejala-gejala yang dekat atau
memiliki kesamaan karakteristik tertentu, ataupun
terhadap gejala-gejala yang dianggap berjauhan
atau tidak memiliki kesamaan karakteristik
apapun.
72Interpretasi
- Upaya memahami data secara lebih ekstensif
sekaligus mendalam berdasarkan perspektif
peneliti/obsever terhadap apa yang diobservasi
dan menginterpretasi data melalui persepektif
tersebut, melampaui apa yang secara langsung
dikatakan atau dilihat pada responden, untuk
mengembangkan struktur-struktur dan
hubungan-hubungan bermakna yang tidak
tertampilkan dalam data mentah. - Tiga konteks interpretasi
- Interpretasi pemahaman diri peneliti/obsever
berusaha memformulasikan dalam bentuk padat apa
yang oleh subjek penelitian sendiri dipahami
sebagai makna dari pernyataan-pernyataannya atau
perilakunya. - Interpretasi pemahaman biasa yang kritis
peneliti beranjak lebih jauh dengan menggunakan
kerangka pemahaman yang lebih luas dari pemahaman
subjek penelitian dengan bersikap kritis terhadap
apa yang ditunjukkan subjek baik dengan
memfokuskan diri pada pada isi maupun subjek yang
diamati (pembuat pernyataan). Peneliti mengambil
posisi sebagai masyarakat umum di mana subjek
penelitian berada. - Interpretasi pemahaman teoritis peneliti
menggunakan kerangka teoritis tertentu untuk
memahami pernyataan-pernyataan yang ada sehingga
dapat mengatasi konteks pemahaman diri subjek dan
penalaran umum - Penelitian yang baik akan mencakup semua tahapan
interpretasi tetapi berakhir pada kesimpulan
pemahaman teoritis.
73Kesimpulan
- Peneliti/observer menyimpulkan tentang gejala
yang diamati berdasarkan analis dan interpretasi
yang dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap
permasalahan dan tujuan observasi.
74HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
- Pengetahuan, values, attitudes, dan pengalaman
berfungsi sebagai filters - Tidak semua data yang kita butuhkan tersedia
- Luput dari perhatian
- Gagal mendapatkan sense impressions of an object
or event - Penyebab hasil observasi tidak lengkap
- Level of concentration
- Fatigue/illness
- Situation
- The annount of time
- Two biases
- Personal
- Theory
75IMPLEMENTATION OF FINDINGS
- Implementasi pertanyaan penelitian
- Conditions . The physical psychological
characteristics - On going evaluation
- Jeda pengumpulan data dengan ? Data yang kurang
- Comparison between some event, object, behavior
76KASUS 1
- Klien perempuan
- Kasus bakat ingin mengulang tes, sekarang di
Tek. SIpil di PTS ingin ke UGM - Observ. Tes WAIS
- Respon lambat dalam menjawab pertanyaan
- Kurang konsentrasi terhadap pertanyaan sehingga
harus diulang - Mudah menyerah
77KASUS 2
- Klien laki-laki
- Kasus bakat (pribadi?)
- Ikut keluarga, tidak mau diajak ORTU ke Perancis
- Minder, salah satu tangan berjari 6
- Hasil observasi
- Ragu-ragu, takut, kurang percaya diri, malas
mencoba - Selama tes menutupi mulut dengan tangan