Title: AUDIT SAMPLING Appendix
1AUDIT SAMPLINGAppendix
2MEAN PER UNIT (MPU)
- Menentukan Ukuran Sampel
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
- Ukuran populasi (jumlah unit), semakin besar
populasi semakin besar sampel. - Prakiraan standar deviasi populasi
- Di dalam MPU estimation, jumlah sampel
dipengaruhi oleh variabilitas populasi. Ukuran
variabilitas populasi disebut dengan standar
deviasi.
3Standar Deviasi Populasi
n ? Jumlah nilai sampel J1 berarti
penjumlahan j 1 dimulai dari item pertama,
dan n berarti penjumlahan sampai dengan item
terakhir dari sampel Xj Audit value dari sampel
item individual. _ X Mean dari audit value
sampel item n Jumlah item yang
diaudit. Perhatian utama dalam MPU sampling
adalah tentang perlu tidaknya populasi
distratifikasi (stratified sampling).
4Risk of Incorrect Rejection
- Auditor harus mengkuantifikasi the risk of
incorrect rejection dan the risk of incorrect
acceptance. - The risk of incorrect rejection berhubungan
terbalik dengan jumlah sampel. - Pengalaman dan pemahaman terhadap klien harus
digunakan untuk menentukan tingkat risk of
incorrect rejection secara tepat. - Standard normal deviate atau UR factor untuk
risk of incorrect rejection tertentu didapatkan
dari tabel atau program komputer, digunakan untuk
menghitung ukuran sampel.
5Tabel Ur Factor
6Risk of Incorrect Acceptance
- Tingkat risiko berkisar antara 5 s/d 30,
tergantung hasil evaluasi risiko pengendalian dan
pengujian substantif yang lain. - Tingkat risiko berhubungan terbalik dengan jumlah
sampel
7Planned Allowance for Sampling Risk
- Juga disebut dengan istilah desired precision,
atau tingkat ketepatan yang diharapkan, dihitung
dengan rumus sbb - A R x TM
- A Desired atau planned allowance for
sampling risk. - R Rasio dari desired allowance for sampling
risk dengan tolerable misstatement. - TM Tolerable misstatement.
8DESIRED ALLOWANCE FOR SAMPLING RISKTO TOLERABLE
MISSTATEMENT RATIO
Pada saat risk of incorrect acceptance 0.01 dan
risk of incorrect rejection 0.10, maka R 0.413
9Menentukan Ukuran Sampel
N Populasi UR The standard normal deviate
untuk desired risk of incorrect
rejection. Sxj Estimated population standard
deviation. A Desired or planned allowance
for sampling risk.
10Contoh Perhitungan Jumlah Sampel
- Populasi (N) 3000 piutang
- Risk of incorrect rejection 5,
(UR1.96, lihat tabel) - Risk of incorrect acceptance 20
- (R0.700, lihat tabel)
- Tolerable misstatement Rp60.000,00
- A 0.700 x Rp60.000,00 Rp42.000,00)
- Sxj Rp100,00 (berdasarkan perhitungan dengan
rumus Sxj)
11Perhitungan Kebutuhan Sampel
- Rumus di atas dengan asumsi sampling with
replacement. - Untuk sampling without replacement, dianjurkan
untuk menggukanan finite correction factor, pada
saat hubungan antara n (jumlah sampel) dan N
(jumlah populasi) lebih besar dari 0.05. - Adjusted sample size (n).
- Untuk kasus di atas, karena n/N lebih besar dari
0.05 (196/3000 0.065), maka adjusted sample size
12Adjusted Sample Size
Pemilihan sampel bisa menggunakan angka random
atau menggunakan sistematic selection.
13Pelaksanaan Pengambilan Sampel
- Melakukan prosedur audit untuk menentukan audit
value untuk setiap elemen sampel. - Melakukan perhitungan statistik atas sampel
- Mengitung rata-rata sampel audit value (x).
- Mengitung standar deviasi sampel audit value
(Sxj) -
- Contoh
- Misalnya jumlah audit value Rp81.328,00, dan
rata-rata audit value Rp442 (Rp81.328184).
Standar deviasi audit value misalnya Rp90,00.
14Evaluasi hasil sampling
- Pertimbangan kuantitatif
- Estimated total population (T)
- T N x Rata-rata Audit Value
- T 3.000 x Rp442 Rp1.326.000,00
- Achieved allowance for sampling risk (A) adalah
15Evaluasi hasil sampling
- Catatan dalam hal ini Sxj adalah standar deviasi
untuk audit value, bukannya standar deviasi
populasi yang digunakan untuk menentukan ukuran
sampel. Pada saat telah digunakan finite
correction factor (untuk sampling without
replacement), rumus di atas harus dimodifikasi
16Evaluasi hasil sampling
Range for the estimated total population value
T? A Rp1.326.000,00 ? Rp37.798,00
17Evaluasi hasil sampling
- Jika nilai buku berada dalam range di atas, hasil
pengambilan sampel mendukung kesimpulan tidak ada
salah saji material. - Pertimbangan kualitatif
- Sebelum membuat kesimpulan final, perlu
dipertimbangan kesimpulan kualitatif seperti
dalam PPS. - Kesimpulan final
18DIFFERENCE ESTIMATION SAMPLING
- Di dalam Difference Estimation Sampling,
perbedaan (difference) antara nilai audit dengan
nilai buku dihitung untuk setiap sampel. - Rata-rata perbedaan (difference) kemudian
digunakan untuk memprakirakan total nilai
populasi, dan variabilitas perbedaan digunakan
untuk menentukan achieved allowance for sampling
risk.
19Contoh
- Populasi 3,000 piutang.
- Nilai buku populasi Rp1.340.000,00.
- Sampling unit piutang individual
- Di dalam penentuan ukuran sampel, MPU sampling
dan difference estimation menggunakan faktor
penentu yang sama, dengan satu pengecualian,
yaitu difference estimation menggunakan standar
deviasi dari perbedaan antara nilai buku dengan
nilai audit, bukannya perkiraan standar deviasi
dari nilai audit saja.
20Penentuan Ukuran Sampel
- Rumus standar deviasi dalam MPU perlu disesuaikan
sebagai berikut - Sdj (prakiraan standar deviasi untuk perbedaan
pupulasi), menggantikan Sxj. - dj (perbedaan antara nilai audit dan nilai buku
atas elemen sampel individual), menggantikan Xj - d (rata-rata perbedaan antara nilai audit dengan
nilai buku untuk elemen sampel), menggantikan x.
21Penentuan Ukuran Sampel
- Misalnya auditor memprakirakan Sdj Rp70 (setelah
memasukkan berbagai elemen ke dalam rumus).
Elemen yang lain mengambil contoh dalam MPU,
yaitu N 3.000, TM Rp60.000,00, risk of
incorrect rejection 0.05 (UR 1.96 ?lihat
tabel), risk of incorrect acceptance 0.20, dan
A Rp42.000,00. Maka ukuran sampel dihitung
sebagai berikut
22Penentuan Ukuran Sampel
- Ukuran sampel dalam perhitungan diatas (untuk
difference estimation) jauh lebih kecil
dibandingkan ukuran sampel untuk MPU yang
berjumlah 196 unit. - Ini disebabkan oleh perkiraan standar deviasi
untuk perbedaan nilai buku dengan nilai audit
yang hanya Rp70,00, lebih kecil dari prakiraan
standar deviasi nilai audit pada MPU, yang
berjumlah Rp100,00. - Dalam contoh ini, penyesuaian ukuran sampel oleh
finite correction factor tidak diperlukan karena
n/N kurang dari 0.05 (96/3000 0.032).
23Evaluasi Hasil Sampling
- Sebagaimana dalam MPU sampling, kesimpulan hasil
sampling harus mempertimbangkan baik faktor
kuantitatif maupun faktor kualitatif. - Pertimbangan faktor kuantitatif pertama dilakukan
dengan menentukan Estimated Total Projected
Difference (D) atau jumlah perbedaan yang
diproyeksikan, yang dihitung dengan formula
sebagai berikut - D N x d
- D Estimated total projected difference.
- N Jumlah populasi
- d Rata-rata perbedaan antara nilai audit dan
nilai buku atas sampel, yang dihitung dengan
membagi jumlah rupiah perbedaan dengan jumlah
unit sampel.
24Evaluasi Hasil Sampling
- Contoh
- Misalnya d (rata-rata perbedaan) adalah
Rp5,00, sedangkan N (populasi) adalah 3.000 unit,
maka -
- D 3.000 x Rp5 - Rp15.000,00.
-
- Tanda negatif (-) mengandung arti bahwa
kesalahan yang diproyeksikan (projected error)
adalah suatu overstatement (nilai audit lebih
rendah dari nilai buku) - Estimated total population value (prakiraan
jumlah nilai populasi) kemudian ditentukan dengan
rumusan sebagai berikut - X BV D
- Jika BV (book value) adalah Rp1.340.000,00,
maka - X Rp1.340.000,00 (-Rp15.000,00)
Rp1.325.000,00
25Terima kasih