Applied Database II - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Applied Database II

Description:

Title: PowerPoint Presentation Last modified by: User Created Date: 1/1/1601 12:00:00 AM Document presentation format: On-screen Show Other titles – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:53
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 29
Provided by: word174
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Applied Database II


1
Basis Data Praktis
  • Applied Database II

2
Overview
  • Pengertian dan studi mengenai key
  • Tabel dan relasinya
  • Normalisasi basisdata
  • Personal yang terlibat dalam pemanfaatan sistem
    basisdata dan tugasnya

3
KEY
  • Menunjukkan identitas sebuah data dalam tabel,
    sebuah "row" unik
  • Jenis key dalam suatu rekaman
  • Primary key
  • Secondary key
  • Foreign key
  • Key dapat dibentuk oleh sebuah data element
    tunggal, atau merupakan komposisi dari beberapa
    data element (composite key)

4
Primary Key
  • Kunci, identifikasi unik sebuah rekaman yang
    berciri sama (misalnya sebuah row dalam tabel
    basis data relasional). Biasanya primary key
    mewakili sebuah entitas. sebuah entitas yang
    dalam dunia nyata sama, sebaiknya mempunyai
    identifikasi yang sama. Contoh NIM (mahasiswa),
    NIP (pegawai).
  • Diperlukan untuk proses add, update, delete sebab
    menunjukkan ciri unik yang diubah
  • Bagaimana dengan tabel yang tidak mempunyai
    primary key? Maka Semua kolom menjadi key atau
    akan duplikasi data.
  • Perancangan primary key sangat penting
  • Primary key (ciri unik dalam tabel) mungkin
    terdiri dari beberapa field

5
Secondary and Foreign Key
  • Secondary key
  • Ciri lain untuk mengidentifikasi rekaman, tidak
    harus unik. Misalnya untuk mengidentifikasi
    sekelompok orang dalam department yang sama.
  • Foreign key adalah sebuah data element pada
    sebuah rekaman, yang merupakan primary key di
    tempat lain. Gunanya untuk integritas/koherensi
    data.

6
Pengkodean Key (1/2)
  • Key biasanya dikode, untuk menjaga konsistensi
    dan keunikannya
  • Kode harus menjamin kelanggengan
  • Informasi yang sering berubah sebaiknya bukan
    dikode, melainkan disimpan sebagai atribut
  • Contoh
  • Kode Pegawai (NIP atau id_pegawai) sebaiknya
    hanya mengandung hal yang tetap. Jika mengandung
    kode Department tempat kerja, dan pegawai
    dimungkinkan untuk pindah department, maka akan
    menyulitkan. Sebaiknya department dijadikan
    atribut tabel kode, dan bukan bagian dari
    id_pegawai

7
Pengkodean Key (2/2)
  • Kode yang merepresentasi identitas mahasiswa
    (id_mahasiswa) dan dipakai sebagai primary key
    dengan sistem pengkodean sebagai berikut, dan
    semua elemen numerik XXYYSNNN
  • XX Kode Jurusan studi (01 s/d 27)
  • YY dua digit terakhir tahun masuk (00, 01, dst)
  • S Strata (1/2/3)
  • NNN nomor urut (satu jurusan studi maksimal
    mempunyai 999 mahasiswa)
  • Kode tersebut akan menyulitkan jika seorang
    mahasiswa
  • boleh pindah jurusan, maka harus diberi
    id_mahasiswa baru.
  • melanjutkan ke S2, maka harus mempunyai
    id_mahasiswa baru (padahal orangnya sama)

8
Relasi antar Tabel
  • Key dipakai untuk menentukan relasi antar tabel
    basis data

Master_2
Relasi
Master_1
Master_x
Referensi
Master
Detail
History
Transaksi periodik
Transaksi per kejadian
Detail dari Detail
9
Jenis Table
  • Referensi
  • Biasanya berisi kode-kode dan deskripsinya. Jika
    referensi "kecil-kecil", biasanya disatukan
    menjadi sebuah tabel referensi.
  • Dari segi isinya, tabel referensi "mirip" master,
    khusus untuk kode-kode
  • Primary Key ? id_ref

10
Jenis Table (2)
  • Master
  • Berisi data induk dari entitas penting
  • Primary Key ? id_master
  • Relasi
  • Relasi antar master
  • PK ? Id semua master yang berelasi ?
  • id_master id_master1 id_master_2

11
Jenis Table (3)
  • Detail
  • Jika sebuah master mempunyai banyak "rows" yang
    berelasi dengan master tsb, biasanya disimpan
    dalam tabel detail. Con
  • Seorang pegawai mempunyai 1-N anak
  • Seorang pegawai mengikuti 1-N kursus
  • Sebuah barang mempunyai 1-N supplier
  • Sebuah negara mempunyai banyak propinsi
  • PK ? id_masterid_detail

12
Jenis Table (4)
  • Detail dari detail
  • Jika detail mempunyai lebih dari satu informasi
    dengan key tertentu, misalnya
  • detail kursus pegawai sebuah kursus yang
    diikuti masih mempunyai beberapa modul
  • sebuah propinsi masih mempunuai beberapa
    kabupaten
  • PK ? id_masterid_detailidDetaildetail

13
Jenis Table (5)
  • Transaksi periodik
  • data yang secara periodik berelasi dengan master.
    Contoh
  • Tabel absensi yang merupakan kehadiran pegawai
    per hari (untuk setiap tanggal, ada status
    kehadiran)
  • Tabel log book pencatatan produksi setiap shift
    (tgl, shift_ke) dicatat banyaknya barang yang
    diproduksi
  • PK ? id_masterid_waktu

14
Jenis Table (6)
  • Transaksi per kejadian
  • Data yang berelasi dengan master, tetapi tidak
    secara periodik (artinya hanya per kejadian),
    misalnya
  • data kecurian barang
  • data kerusakan
  • PK ? id_masterid_kejadian

15
Jenis Table (7)
  • History
  • Data yang sudah tidak dikehendaki disimpan dalam
    database yang aktif.
  • Ada dua type tabel history
  • Strukturnya sama dengan data asli (dapat berupa
    master, detail, atau yang lain). Jika "strict"
    key yang muncul di tabel aktif tidak boleh muncul
    di tabel history.
  • Tabel history yang menyimpan semua sejarah
    perubahan ingin disimpan, maka disebut history,
    misalnya history golongan pegawai. Dalam hal ini,
    sebenarnya dikategorikan sebagai "transaksi".
  • PK ?
  • Type 1 sama dengan tabel asal
  • Type 2 id_asalid_history

16
Notes
  • Definisi di atas adalah definisi yang diberikan
    dalam kuliah ini.
  • Panah (garis berarah) dalam skema artinya "Refer
    to"
  • Sebuah master mungkin akan berelasi dengan master
    lain, yaitu 1-N sehingga sebuah master menjadi
    detail dari master yang lain, atau terjadi tabel
    relasi antar master
  • Sebenarnya, detail dengan transaksi dari sudut
    pandang key sama saja, mewakili relasi 1-N. Tapi
    dibedakan karena biasanya transaksi mengandung
    info mengenai waktu (keynya tanggal)

17
Normalisasi data
  • Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan
    dalam perancangan basisdata dalah basisdata yang
    normal
  • Bagaimanakah bentuk basis data yg normal?
  • 1NF
  • 2NF
  • 3NF
  • BCNF

18
Pertimbangan Praktis dalam Perancangan Tabel (1)
  • Untuk mendapatkan basisdata yang benar-benar
    normal, harus dilakukan translasi secara
    sistematis dari E-R diagram setiap entity
    menjadi sebuah tabel, dan setiap relasi juga
    menjadi sebuah tabel dengan key yang sudah
    dirancang.

19
Pertimbangan Praktis dalam Perancangan Tabel (2)
  • Seringkali basisdata yang 100 normal justru
    tidak dikehendaki karena beberapa alasan
  • Jika semua tabel ditranslasi otomatis dari E-R
    dengan aturan di atas, maka jumlah tabel akan
    "meledak". Maka, beberapa relasi/tabel mungkin
    saja "dilebur" menjadi sebuah tabel. Biasanya,
    relasi yang atributnya hanya key, akan
    dilebur/ditipkan ke salah satu tabel. Contoh
  • kode_agama yang dititpkan sebagai field dalam
    tabel pegawai, karena relasi Pegawai dengan Agama
    tidak membutuhkan atribut lain
  • tanggal yang sebenarnya merupakan entity,
    dijadikan atribut langsung. Sebenarnya, tanggal
    lahir seseorang merupakan relasi antara kalender
    dengan orang
  • Seringkali basisdata sangat normal mempenalti
    performansi

20
Pertimbangan Praktis dalam Perancangan Tabel (3)
  • Tabel yang normal, karena beberapa alasan,
    dipecah menjadi lebih dari satu tabel, misalnya
    karena DBMS yang menangani tidak optimal untuk
    tabel yang kolomnya terlalu banyak
  • Nama entitas yang disimpan sebaiknya mengikuti
    pedoman yang ditentukan. Misalnya nama tabel
    diawali t_ nama View diawali dengan v_ .
  • Nama field sebaiknya dirancang dengan
    konvensi/peraturan yang baku, dan tidak
    diubah-ubah. Field yang merujuk ke entitas yang
    sama, sebaiknya nama field-nya sama. Biasakan
    memakai prefiks untuk mengenali type field, atau
    mengenali semantik (artinya), mengenalinya
    sebagai key. Jika perusahaan mempunyai standard,
    semua perancang harus mengikuti standard tersebut

21
Pertimbangan Praktis dalam Perancangan Tabel (4)
  • Primary key untuk entitas penting sebaiknya tidak
    pernah dipakai ulang untuk entitas lain.
  • Contoh NIP pegawai atau NIM mahasiswa, karena
    mewakili seorang pegawai atau seorang mahasiswa,
    maka sebaiknya NIM yang sama di dunia nyatanya
    adalah mahasiswa/orang yang sama. Banyak
    persoalan timbul karena sistem tidak dirancang
    dengan identitas unik ini, misalnya sistem KTP di
    Indonesia. Lihat bahasan mengenai kode
  • Untuk primary key yang menyatakan identitas
    seperti pada butir di atas), operasi delete
    secara fisik dan online secara langsung harus
    dihindari. Harus dirancang sebuah atribut status
    record, dan penghapusan dari basis data jika
    memang diperlukan karena alasan space digantikan
    dengan pemindahan, dilakukan secara "batch" oleh
    petugas khusus

22
Pertimbangan Praktis dalam Perancangan Tabel (5)
  • Jika dimungkinkan pendefinisian domain (nama
    type), sebaiknya dipakai sebab menghindari
    inkonsistensi.
  • Contoh jika sudah sepakat bahwa semua field yang
    isinya uang batasannya tertentu, maka sebaiknya
    didefinisikan domain bernama "Uang" untuk menjaga
    konsistensi lebar field dan banyaknya digit.
    Fasilitas ini tersedia di beberapa DBMS besar
    seperti Oracle Designer.
  • Struktur tabel biasanya dirancang dan sebaiknya
    tidak diubah. Jika diinginkan tambahan informasi,
    lebih sering dilakukan penambahan tabel baru dan
    direlasikan ke tabel yang ada karena dengan cara
    ini, kita tidak perlu mengubah struktur dan
    relasi yang sudah ada (dan seringkali program
    aplikasi yang sudah ada). Solusi ini seringkali
    lebih dilakukan daripada mengubah struktur tabel

23
Pertimbangan Praktis dalam Perancangan Tabel (6)
  • Selain adanya key, seringkali identitas asal
    record penting untuk didefinisikan dan dicatat,
    terutama untuk data yang penting. Setiap row
    tabel mengandung id_user (yang melakukan
    penambahan/perubahan) dan d_update (tanggal
    update)
  • Pengisian tabel Beberapa tabel isinya tidak
    perlu dientry, melainkan bisa dibangkitkan. Dalam
    hal ini, sebaiknya user tidak "disiksa" untuk
    mengetik, misalnya tabel absensi karena
    bersifat harian, dapat dirancang sehingga petugas
    hanya cukup mengetik status kehadiran dan
    keterangan yang perlu. Field identitas pegawai,
    tanggal kerja dapat dibangkitkan

24
Pemeliharaan Data (1)
  • Selama aplikasi dioperasikan, mungkin saja
    terjadi kesalahan aplikasi, atau kerusakan sistem
    sehingga data yang disimpan rusak. Memperbaiki
    data yang rusak merupakan bagian pekerjaan yang
    harus dilakukan oleh pengelola data.
  • Bagaimana memperbaiki data yang rusak?

25
Pemeliharaan Data (2)
  • Dengan membuat program kecil di luar program
    aplikasi.
  • Untuk data yang sedikit, dan diagnosa
    kerusakannya jelas, maka data dikoreksi (melalu
    program) satu persatu.
  • Jika kerusakan banyak, maka perbaikan lebih mudah
    dilakukan dengan menimpa kembali dengan data
    yang pernah diback-up. Dalam pengelolaan
    basisdata, dikenal istilah backup dan recovery
  • Backup data biasanya disediakan program yang
    secara periodik akan membuat salinan data, untuk
    mengembalikan data ke sebuah status jika terjadi
    kerusakan

26
Pemeliharaan Basisdata (3)
  • Journal file untuk memelihara catatan dari
    semua transaksi yang terjadi, yang digunakan
    untuk melakukan roll back jika sebuah transaksi
    ingin dibatalkan
  • transaction log berisi catatan data yang
    penting pada setiap transaksi kode dan waktu
    transaksi, user id, nilai data pada saat
    transaksi, record yang diakses dan dimodifikasi

27
Pemeliharaan Basisdata (4)
  • database change log berisi keadaan data sebelum
    dan sesudah perubahan (before image, after image)
  • Checkpoint titik dimana DBMS melakukan
    sinkronisasi semua keadaan dan file
  • Recovery modul DBMS yang mengembalikan data ke
    kondisi benar dan memulai proses
  • forward
  • rollback

28
Recovery
  • Recovery sangat praktis untuk data yang bukan
    merupakan sejarah perubahan. Recovery menjadi
    rumit dan seperti membangun dengan menelusuri
    kembali untuk data transaksi.
  • Jika pengelola data lalai melakukan backup, dan
    bon kertas tidak terarsip dengan rapi atau bahkan
    tidak ada, maka akan terjadi suatu disaster.
  • Contoh data transaksi pengambilan dan
    penambahan barang pada suatu sistem inventory
    yang mengalami kegagalan sistem dan crash. Maka
    transaksi harian yang banyak harus direstore dari
    back up, atau jika lalai melakukan back up maka
    harus dientry ulang. Bayangkan jika tidak ada bon
    kertasnya (misalnya data dientry melalui
    internet).
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com