Title: ZAT ADITIF/BTP/BTM
1ZAT ADITIF/BTP/BTM
- Agus Suyanto
- http//tekpan.unimus.ac.id
2definisi
- Zat yang ditambahkan, dan dicampur pada waktu
pengolahan makanan baik itu disengaja ataupun
tidak disengaja
3Mengapa BTP Sering Ditambahkan ke Dalam Pangan?
- Mengawetkan pangan
- Membentuk pangan
- Memberikan warna
- Meningkatkan kualitas pangan
- Menghemat biaya
- Memperbaiki tekstur
- Meningkatkan cita rasa
- Meningkatkan stabilitas
4- Penyimpangan/ pelangaran penggunaan BTM oleh
produsen - Menggunakan bahan tambahan yg dilarang utk
makanan - Menggunakan BTM melebihi batas yg diijinkan
- Persyaratan BTM
- Telah diuji dan dievaluasi secara toksikologi
- Tdk membahayakan kesehatan konsumen pd kadar yg
diperlukan dlm penggunaannya - Hrs dipantau terus menerus dan dievaluasi kembali
jika perlu, sesuai perkembangan teknologi dan
hasil evaluasi toksikologi - Hrs memenuhi persyaratan spesifikasi dan
kemurnian yg tlh ditetapkan - Hrs dibatasi penggunaannya
5- Penggunaan BTM hanya dibenarkan utk tujuan
- Mempertahankan nilai gizi makanan
- Konsumsi segolongan orang tertentu yg memerlukan
diit - Mempertahankan mutu/kestabilan makanan/
memperbaiki sifat organoleptiknya hingga tdk
menyimpang dari sifat alamiahnya - Keperluan pembuatan, pengolahan, penyediaan,
perlakuan, pewadahan, pembungkusan, pemindahan,
pengangkutan makanan - Tidak diperbolehkan utk
- Menyembunyikan cara pembuatan/ pengolahan yg
tidak baik - Mengelabuhi konsumen (memberi kesan baik padahal
dibuat dr bahan yg kurang baik mutunya) - Menurunkan nilai gizi makanan
6Penggunaan BTM
- Dosisnya dibawah ambang batas yang telah
ditentukan. - Jenis BTP ada 2
- 1. GRAS (Generally Recognized as Safe)
- ? aman dan tidak berefek toksin (cth
glukosa). - 2. ADI (Acceptable Daily Intake)
- ? harus ditetapkan batas penggunaan
hariannya (daily intake). - SK Menteri Kesehatan RI No.722/MenKes/Per/IX/88 ?
mengenai bahan tambahan pangan
7Golongan BTM yang diijinkan
- Golongan BTM yang diijinkan oleh Menkes RI
No.722/MenKes/Per/IX/88, antara lain - 1. Antioksidan (Antioxidant)
- 2. Antikempal (Anticaking Agent)
- 3. Pengatur Keasaman (Acidity Regulator)
- 4. Pemanis Buatan (Artificial Sweetener)
- 5. Pemutih dan pematang telur (Flour Treatment
Agent) - 6. Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental
(Emulsifier, Stabilizer, Thickener) - 7. Pengawet (Preservative)
- 8. Pengeras (Firming Agent)
- 9. Pewarna (Colour)
- 10. Penyedap Rasa dan Aroma, Penguat Rasa
(Flavour, Flavour Enhancer) - 11. Sekuestran (Sequestrant)
8Golongan BTM yang dilarang
- Bahan Tambahan yang dilarang menurut Permenkes RI
No. 722/Menkes/Per/IX/88, sebagai berikut - Natrium Tetraborat (Boraks)
- Formalin (Formaldehyd)
- Minyak nabati yang dibrominasi (Brominanted
Vegetable Oils) - Kloramfenikol (Chlorampenicol)
- Kalium Klorat (Pottasium Chlorate)
- Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
- Nitrofuranzon (Nitrofuranzone)
- P-Phenetilkarbamida
- Asam Salisilat dan garamnya
- Bahan tambahan lain yang dilarang, antara lain
rhodamin B (pewarna merah), methanyl yellow
(pewarna kuning), dulsin (pemanis sintetis), dan
kalsium bromat (pengeras)
9Penggolongkan BTP Tidak tercantum dalam Permenkes
- Enzim
- Penambah Gizi
- Humektan
10Pengelompokan Zat aditif berdasarkan asalnya
- Zat aditif alami berasal dari sumber alami
- Zat aditif sintetik berasal dari bahan-bahan
kimia (buatan pabrik)
11Pewarna
- Memberi kesan menarik bagi konsumen
- Menyeragamkan warna makanan
- Menstabilkan warna
- Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
- Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
12PEWARNA ALAMI
- Kuning ? Kunyit
- Hijau ? Daun suji
- Coklat ? Buah coklat
- Merah coklat ? daun jati
- Kuning-merah ? wortel
- Kelebihan aman dikonsumsi,
- menghasilkan aroma yang enak dan
- khas selain warnanya.
- Kekurangan pilihan warnanya terbatas
- dan warnanya tidak tajam seperti pewarna
- Sintetis, tidak praktis.
13ZAT WARNA ALAM
14- Banyak sekali faktor yang menentukan kualitas
produk akhir. - Tidak hanya rasa dan aroma atau nilai nutrisinya
akan tetapi kenampakan yang banyak dipengaruhi
oleh warna ikut berperan. - Umumnya zat warna alam terdapat dalam plastida
yang terdapat dalam plasma sel.
15- Dengan demikian kesalahan dalam penanganan dan
pengolahan yang menyebabkan kerusakan jaringan
perlu dihindarkan sedapat mungkin. - Hal ini dapat dilakukan bila diketahui ciri-ciri
masing-masing zat warna serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
16KLOROFIL
- Klorofil merupakan pigmen hijau yang terdapat
dalam kloroplas bersama-sama dengan karoten dan
xantofil. - Di dalam ini terdapat bermacam-macam klorofil
misalnya a, b, c dan d, bakteriofil a dan b dan
klorobium klorofil, akan tetapi yang paling umum
berperan dalam pangan hanya klorofil a dan b.
17- Dalam daun klorofil banyak terdapat bersama-sama
dengan protein dan lemak yang bergabung satu
dengan yang lain. - Dengan lipid, klorofil berikatan melalui gugus
fitol-nya sedangkan dengan protein melalui gugus
hidrofobik dari cincin porifin-nya. - Rumus empiris klorofil adalah C55H72O5N4Mg
(klorofil a) dan C55H70O6N4Mg (klorofil b)
18- Klorofil yang berwarna hijau tersebut tidak
stabil dan dapat mudah berubah menjadi coklat
bila berhubungan dengan asam sebab atom Mg akan
diganti dengan atom H sehingga terbentuk senyawa
yang disebut Feofitin. - Apabila klorofil kehilangan gugus fitol-nya akan
menjadi klorofilid yaitu senyawa yang berwarna
merah terang larut dalam air tetapi lebih stabil
dibandingkan klorofil.
19Flavonoid
- Flavonoid adalah zat warna alam yang mengandung
dua cincin benzena yang dihubungkan dengan 3 atom
karbon dan dirapatkan oleh sebuah atom oksigen. - Flavonoid murni artinya tidak mengandung senyawa
lain terdiri dari antosianin yaitu pigmen yang
berwarna merah, biru dan ungu, antoxantin yang
memberikan warna kuning, dan tanin yang berwarna
coklat.
20Antosianin
- Terdapat dalam jaringan tanaman dalam bentuk
glikosida baik berikatan satu monosakarida atau
dua monosakarida. - Karbohidrat yang berikatan dengan antosianin
adalah glukosa, galaktosa, ramnosa dan
kadang-kadang pentosa. - Umumnya antosianin larut dalam air dan hanya bila
dididihkan dengan asam encer akan terurai menjadi
antosianidin dan monosakarida.
21Pengaruh pengolahan dan pemasakan
- Buah-buahan dan sayuran yang mengandung
antosianin umumnya mengalami problem bila diolah.
Hal ini disebabkan pigmen tersebut mudah larut
sehingga dalam pemasakan akan terjadi kemungkinan
pelarutan pigmen tersebut. Namun bila pigmen
berada kuat dalam jaringan maka warna tidak akan
hilang.
22- Pemberian asam juga akan mempengaruhi warna.
Misalnya dalam pengolahan kubis merah perlu
digunakan air dengan basa yang tinggi misalnya
dengan pemberian NaHCO3, maka warna kubis akan
menjadi hijau. - Dalam pengalengan buah atau sayur yang banyak
mengandung antosianin maka kaleng perlu dilapisi
dengan epoxy agar tidak terjadi perubahan warna.
23Antoxantin dan Flavon
- Kedua macam pigmen tersebut memberikan warna
kuning pada produk pertanian dan terdapat dalam
jaringan sel. - Antoxantin merupakan glikosida dengan satu atau
dua monosakarida yaitu ramnosa dan glukosa. - Pemanasan dengan asam encer akan memecahkannya
menjadi flavon dan turunannya (flavon, flavonol,
dan isoflavon) dan monosakarida.
24- Kuersitin (pada kulit bawang), hespersitin (jeruk
dan lemon) merupakan contoh antoxantin dalam
produk pertanian. - Berbeda dengan karotenoid, flavon larut dalam
air.
25Tanin
- Tanin disebut juga asam asam tanat dan asam
galotanat. - Tanin dapat bereaksi dengan ion dan membentuk
warna gelap yang banyak digunakan untuk membuat
tinta. - Tanin mudah sekali dioksidasi dengan permanganat
dan dapat dititrasi.
26- Tanin yang banyak terdapat di pasaran terdiri
dari sembilan molekul asam galat dan sebuah
molekul glukosa. - Tanin terdiri dari katekin, leukoantosianin dan
asam hidroksi. - Senyawa yang banyak digunakan dalam penyamakan
kulit adalah katekin dengan berat molekul besar
sedangkan yang terdapat dalam buah dan sayuran
adalah yang berat molekulnya kecil.
27- Katekin dan leuloantosianin banyak terdapat dalam
apel, anggur, dan pir. - Teh banyak mengandung katekin dan epikatekin yang
teresterifikasi dengan asam galat.
28Karotenoid
- Karotenoid adalah zat warna kuning oranye dan
merah oranye yang larut dalam lemak tetapi tidak
larut dalam air. - Karotenoid berada dalam lemak bersam-sama dengan
klorofil. - Karotenoid merupakan senyawa polimer dari
isoprena dengan rumus C5H8.
29- Karotenoid umumnya terdiri dari 40 atom karbon
dari delapan unit isoprena. Beberapa molekul
mengandung rantai karbon tak jenuh dan berakhir
dengan ring. - Karoten banyak terdapat dalam wortel, apel, dan
paprika. Biasanya berada dalam bentuk bebas
tetapi kadang-kadang bercampur dengan alfa dan
gamma karoten. Alfa dan Beta karoten berbeda pada
ikatan rangkap ring kedua. - Karoten adalah prekusor vitamin A, karena bila
dihidrolisis akan menghasilkan vitamin A.
30PEWARNA SINTETIS
- Tartrazin (kuning),
- Amaranth ? merah
- Sunset yellow ? orange
- Briliant blue FCF ? biru
- Kelebihan Pilihan warna banyak, praktis
- Kekurangan Tidak menghasilkan aroma,
- Ada pewarna yang tidak cocok untuk
- makanan dan beresiko menimbulkan
- penyakit
31PERWARNA TEKSTIL
- Terkadang orang mempergunakan pewarna tekstik
untuk mewarnai makanan. Warnanya sangat menyolok
dan tampak bagus. Tetapi sangat berbahaya bagi
kesehatan. - Beberapa pewarna sintetis sudah dilarang
digunakan untuk makanan, misalnya - Rodhamin B,
- Karena menyebabkan iritasi pada saluran
pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada
mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya
kanker hati. - metanil yellow,
- Menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan,
iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya
kanker pada kandung dan saluran kemih
32Zat warna tertentu yg dinyatakan sebagai bahan
berbahaya
NO NAMA NO INDEKS WARNA
16 Oil orange SS(CI solvent orange2) 12100
17 Oil orange XO (CI solvent orange) 12140
18 oil yellow AB (CI solvent yellow5) 11380
19 Oil yellow OB (CI solvent yellow6) 11390
20 Orange G (CI food orange 4) 16230
21 Orange GGN (CI food orange 2) 15980
22 Orange RN (food orange 1) 15970
23 Orchil orcein -
24 Ponceau 3R (CI red 6) 16155
25 Ponceau SX (CI food red) 14700
26 Ponceau 6R (CI food red 8) 16290
27 Rhodamine B (CI food red 15) 45170
28 Sudan I (CI solvent yellow 14) 12055
29 Scarlet GN (food red 2) 14815
30 Violet 6B) 42620
NO NAMA NO INDEX WARNA
1 Auramine (C I Bacic Yellow) 41000
2 Alkanet 75520
3 Butter yellow (C I solven Yellow2 11020
4 Black 7984 (food black 2) 27755
5 Burn umber (pigment brown 7) 77491
6 Chrysoidine (CI basic orange2) 11270
7 Chrysoidine -
8 Citrus red no 2 12156
9 Chocolate brown FB (Food Brown 2) -
10 Fast red E (CI food yellow2) 16045
11 Fast yellow AB (CI food yellow2) 13015
12 Guines green B (CI acid green no 3) 42085
13 Indanthrene Blue RS (CI food blue 4) 69800
14 Megenta (CI basic violet 14) 42510
15 Metanil yellow (ext D C yellow 1) 13065