Title: MEDIA PEMBELAJARAN
1MEDIA PEMBELAJARAN
- Proses Belajar Mengajar dan Media Pembelajaran
2Kedudukan PBM
3Prinsip Tujuan Pendidikan (baik formal, non
formal maupun informal) adalah adanya Perubahan
Perilaku
- Perubahan Perilaku melingkupi aspek
- Kognitif/Intelektual
- Afektif/Moral
- Psikomotorik/sosial/ketrampilan
4Contoh
- Ali mjd tau ttg Rukun Islam dan Iman. Kemudian
dia mulai bisa melafadzkan syahadat dengan fasih,
bisa sholat dengan khusu, lalu disiplin waktu
dan rajin berjamaah. - Rahman mjd tau ttg sosok K.Ahmad Dahlan stlh
membaca buku sejarah dan mendengar materi AIK.
Dia memberikan penghargaan setinggi-tingginya
pada sosoknya, dan berkomitmen untuk melanjutkan
perjuangannya. - Ahmad mulai bisa membaca dan menulis arab dengan
lancar
5Bagaimana dengan perubahan perilaku berikut,
apakah termasuk dalam proses belajar?
- A sblmnya adalah sosok pendiam, tdk banyak
bicara.Stlh beberapa jam kumpul dengan
teman-temannya dia menjadi banyak bicara dan
tertawa terbahak-bahak,ternyata dia habis
berpesta Miras. - B sbnrnya anak ceria dan periang. Beberapa hari
ini dia menjadi pendiam, sensitif dan mudah
uring-uringan, ternyata dia sngt pusing karena
sakit giginya mengganggu, seminggu tdk
sembuh-sembuh
6- Setahun kemarin, si C tampak sbg ank yg cuek,mdh
bergaul dg siapa saja baik laki maupun perempuan,
suaranya lantang shg banyak bicara. Sekarang dia
menjadi pemalu, apalagi dengan lawan jenis, tdk
banyak bicara, membatasi bergaul, krn suaranya
jadi berat, banyak perubahan dlm tubuhnya,
penampilannya jadi dewasa.
7Prinsip perubahan perilaku sebagai proses belajar
- Sbg akibat interaksinya dengan lingkungan baik
bersifat positif maupun negatif. - Bukan karena proses pertumbuhan organ fisik,
kelelahan, atau sakit. - Bukan karena pengaruh zat-zat kimia atau adiktif
lain. - Perubahan tersebut bersifat relatif lama dan
permanen/menetap, tdk sesaat saja.
8Apakah proses belajar selalu membutuhkan tenaga
pengajar?
- Proses belajar dlm lembaga pendidikan formal dan
non formal hal ini bisa dibenarkan karena ada
tujuan pembelajaran dan atau kurikulum. - Alat untuk mencapai tujuan pengajaran dan
melaksanakan kurikulum dinamakan komponen
pembelajaran.Inilah yg mjd wlyh kerja pengajar. - Komponen Pembelajaran standart kompetensi, bahan
ajar, metodologi pengajaran dan evaluasi.
9Dapat disimpulkan kedudukan media pembelajaran
dalam komponen pembelajaran adlh
- Media Pembelajaran merupakan sumber belajar
eksternal yang menjadi bagian dari Metodologi
Pembelajaran yang diatur oleh pengajar.
10Jenis sumber belajar
- Sumber belajar external adlh jenis sumber
belajar yang kedudukannya diluar diri kita dan
berinteraksi baik langsung maupun tidak langsung
dengan kita orang lain, buku, informasi atau
pesan-pesan lain, setting tempat/lingkungan
maupun makhluk lain, software maupun hardware. - Sumber belajar internal adlh jenis sumber
belajar yang ada dalam diri kita pengalaman
pribadi, perubahan dan perkembangan dalam diri.
11Sumber belajar external
- Jenis orang guru, orang tua, keluarga,
instruktur, pelatih, informan, teman, orang dekat
dan orang asing, sekumpulan orang, masyarakat
secara luas. - Jenis materi dan perangkat lunak (software)
buku, selebaran, modul, tansparansi OH, soft
film, gambar/foto, audio. - Jenis Alat (hardware)poyektor film,proyektor
overhead,VCD,TV, video tape, casette recorder,
tape, radio, kamera fotoshooting, dan papan
tulis. - Setting/lingkunganmakhluk hidup lain, gedung
sekolah, perpustakaan, taman, pusat keramaian, RS
12Definisi media pembelajaran
- Media jamak dari medium (latinperantara/penganta
r) - AECT Amerika segala bentuk saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi. - Gagne (1970) berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa
untuk beljar. - Birggs(1970) alat fisik yang dapat menyajikan
pesan dan meangsang siswa untuk belajar. - NEA bentuk komunikasi baik cetak maupun
audiovisual serta peralatannya.
13Kesimpulan konsep Media Pembelajaran
- Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima
pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian
rupa yang menghasilkan proses belajar (perubahan
perilaku).
14Perkembangan proses belajar mengajar dan Media
Pembelajaran
- Dahulu ada anggapan bahwa Fasilitator/Pengajar
adalah orang yang paling tahu,shg menjadi sumber
utama dan mutlak dlm proses belajar. - Paradigma itu berkembang menjadi
Fasilitator/Pengajar lebih dahulu tahu. - Sekarang bukan saja pengetahuan
Fasilitator/Pengajar bisa sama dengan murid,
bahkan murid bisa lebih dulu tahu dari
Fasilitator/Pengajarnya.
15- Saat ini Fasilitator/Pengajar bukan lagi
satu-satunya sumber belajar. - Itu semua dapat terjadi akibat perkembangan media
informasi di sekitar kita - Siswa dapat lebih dahulu mengakses informasi dari
media masa seperti surat kabar, televisi, bahkan
internet. Bagaimana Fasilitator/Pengajar
menyikapi perkembangan ini?
16- Ada tiga kelompok Fasilitator/Pengajar dalam
menyikapi hal ini, yaitu tidak peduli, menunggu
petunjuk, atau cepat menyesuaikan diri.
17Kelompok pertama yaitu mereka yang tidak peduli
- Seorang Pengajar yang mempunyai rasa percaya diri
berlebihan (over confidence) barangkali akan
berpegang kepada anggapan bahwa sampai kapanpun
posisi Pengajar tidak akan tergantikan. - Dalam setiap proses pembelajaran tetap diperlukan
sentuhan manusiawi. Teknologi tidak bisa
menggantikan manusia. Bagaimanapun teknologi
berkembang, Pengajar tetap berperan menyampaikan
pesan, harus digugu dan ditiru.
18- Media memang tidak dapat menggantikan Pengajar,
namun sikap tidak peduli terhadap perkembangan,
bukanlah sikap yang tepat karena keduanya saling
menunjang dan melengkapi. - Lingkungan kita terus berkembang, tuntutan
masyarakat terhadap kualitas Pengajar semakin
meningkat, persaingan kompetensi pengajar semakin
ketat.
19Kelompok kedua adalah yang menunggu petunjuk
- Kelompok inilah yang paling banyak ditemukan.
Salah satu akibat kebijakan selama ini, di mana
Pengajar dalam system pendidikan nasional hanya
dianggap sebagai tukang melaksanakan kurikulum
yang demikian rinci dan kaku. Kurikulum yang
sangat lengkap dengan berbagai petunjuk
pelaksanaannya, sehingga Pengajar tinggal
melaksanakan, tanpa boleh menyimpang dari pedoman
baku.
20- Sejalan dengan perubahan kurikulum dan otonomi
pendidikan, bukan lagi masanya bagi Pengajar
untuk selalu menunggu petunjuk, tetapi memberikan
inovasi model pembelajaran selama materi dan
pokok bahasan adalah ilmiah dan tidak menyimpang
dari tujuan pembelajaran. - Pengajar adalah tenaga profesional, bukan
tukang pelaksana kurikulum. Dia adalah peran
yang dinilai mempunyai kompetensi untuk
mengembangkan proses belajar mengajar, bukan
robot dan mesin fotocopy.
21- Oleh karena itu, sikap yang tepat untuk kita
sebagai calon pengajar adalah - cepat menyesuaikan diri.
22- Ada enam alasan mengapa sampai saat ini masih
ada Fasilitator/Pengajar yang enggan
menggunakan/mengembangkan media dalam
pembelajaran (baik software/hardware maupun jenis
media lain)
23Pertama, menggunakan media itu repot.
- Mengajar dengan menggunakan media perlu
persiapan. Apalagi kalau media itu semacam OHP
atau video. Perlu listrik lagi. - Pengajar sudah repot dengan menulis persiapan
mengajar. Jadwal padat, urusan di rumah dan
lain-lain. Boro-boro sempat memikirkan media.
24- Harus bisa melihat aspek lain, bahwa dengan media
pembelajaran akan lebih efektif, dan hasil
optimal, maka alasan repot itu akan hilang. - Media juga relatif awet, sekali menyiapkan dapat
dipakai beberapa kali sajian. Selanjutnya tidak
repot lagi.
25kedua, media itu canggih dan mahal
- Tidak selalu media itu harus canggih dan mahal.
- Nilai penting dari sebuah media bukan terletak
pada kecanggihannya (apalagi harganya mahal)
tetapi pada efektivitas dan efisiensinya dalam
membantu proses pembelajaran.
26- Banyak media sederhana yang dapat dikembangkan
sendiri oleh Pengajar dengan harga murah. - Kalaupun dibutuhkan media canggih semacam audio
visual atau multimedia, itu cost-nya akan menjadi
murah apabila dapat digunakan oleh lebih banyak
siswa
27ketiga, tidak bisa menggunakan
- Demam teknologi ternyata menyerang sebagian dari
Pengajar kita. - Ada beberapa Pengajar yang takut dengan
peralatan elektronik, takut kesetrum, takut salah
pijit, sehingga berpikir lebih baik tidak
menggunakan.
28- Alasan ini menjadi lebih parah kalau ditambah
dengan takut rusak, eman, sehingga media audio
visual sejak beli baru tetap tersimpan rapih di
ruang kepala sekolah. - Dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk
latihan dan mengembangkan kualitas pembelajaran
dapat mengubah mindset, sikap ketrampilan bahwa
menggunakan media itu mudah, menyenangkan dan
efektif.
29keempat, media itu hiburan sedangkan belajar itu
serius
- Alasan ini jarang ditemui, namun ada. Menurut
pendapat orang-orang terdahulu belajar itu
sesuatu yang serius. Belajar harus mengerutkan
dahi. - Media itu identik dengan hiburan. Hiburan adalah
hal yang berbeda dengan belajar. Tidak mungkin
belajar sambil santai. - Paradigma belajar kini sudah berubah. Kalau bisa
dilakukan dengan menyenangkan, mengapa harus
dengan menderita. Kalau bisa dilakukan dengan
mudah, mengapa harus menyusahkan diri?
30kelima, tidak tersedia media di sekolah
- Tidak tersedia media di sekolah, mungkin ini
adalah alasan yang masuk akal. Tapi seorang
Pengajar tidak boleh berhenti sampai disitu. - Pengajar adalah seorang profesional yang harus
penuh inisiatif. Seperti telah disebutkan di
atas, media tidak harus selalu canggih, namun
dapat juga dikembangkan sendiri oleh Pengajar. - Namun demikian, dalam hal ini pimpinan sekolah
juga hendaklah cepat tanggap. Jangan biarkan
suasana kelas itu gersang, hanya ada papan tulis
dan kapur.
31keenam, kebiasaan menikmati bicara
- Berbicara itu memang nikmat. Ini kebiasaan yang
sulit diubah. - Seorang Pengajar cenderung mengikuti cara
Pengajarnya yang difigurkan terdahulu. - Mengajar dengan mengandalkan verbal lebih mudah,
tidak memerlukan persiapan yang banyak, jadi
lebih enak untuk Pengajar.
32- Hal penting yang harus dipertimbangkan adalah
kepentingan murid yang belajar, bukan kepuasan
Pengajar semata.
33- Untuk mengatasi keenam alasan tersebut hanya
sedikit yang diperlukan, yaitu perubahan maindset
dan sikap pengajar terhadap keberadaan media
pembelajaran.
34- Pengajar perlu segera mereposisi perannya.
- Pada saat ini Pengajar tidak lagi harus menjadi
orang yang paling tahu di kelas. - Namun ia harus mampu menjadi fasilitator belajar.
- Pengajar yang baik akan merasa senang kalau
muridnya lebih pandai dari dirinya.
35- Ada banyak sumber belajar yang tersedia di
lingkungan kita, apakah sumber belajar yang
dirancang untuk belajar ataukah yang tidak
dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar.