PENGENDALIAN MUTU - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

PENGENDALIAN MUTU

Description:

PENGENDALIAN MUTU TUJUAN : Perbaikan yang berkesinambungan pada produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, memberikan keberhasilan usaha dan mengembalikan investasi ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:327
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 23
Provided by: Dell410
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: PENGENDALIAN MUTU


1
PENGENDALIAN MUTU
TUJUAN Perbaikan yang berkesinambungan pada
produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,
memberikan keberhasilan usaha dan mengembalikan
investasi kepada para pemegang saham dan pemilik
perusahaan.
2
  • Mutu
  • Performane to the standard expected by the
    customer
  • Meeting the customer's needs first time and every
    time
  • Providing our customers with products and
    services that consistently meet their needs and
    expectations
  • Doing the right thing in the right the time,
    always striving for improvement, and always
    satisfying the customer
  •  A pragmatic system of continual improvement, a
    way to successfully organized man and machine
  •  The meaning of excellence
  • The unyielding and continuing effort by anyone
    in organization to understand, meet, and exceed
    the needs of its customers
  • The best product that you can produce with
    material that you have to work with
  • Continuous good product which a customer can
    trust
  • Not only satisfying customers, but delighting
    them, innovating and creating (Tjiptono dan
    Diana, 1995).

3
  • Intisari elemen-elemen mutu (Tjiptono dan Diana,
    1995) dapat dipahami sebagai berikut
  • Mutu meliputi usaha memenuhi atau melebihi
    harapan pelanggan
  • Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses, dan
    lingkungan
  • Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah
    (misalnya yang dianggap merupakan bermutu saat
    ini mungkin dianggap kurang bermutu pada masa
    mendatang).
  • ?Mutu adalah Fitness for use, memiliki dua aspek
    utama
  • 1. Ciri-ciri produk yang memenuhi permintaan
    pelanggan.  Mutu yang lebih tinggi memungkinkan
    perusahaan meningkatkan kepuasan pelanggan,
    membuat produk laku terjual, dapat bersaing
    dengan pesaing, meningkatkan pangsa pasar dan
    volume penjualan, serta dapat dijual dengan harga
    yang lebih tinggi.
  • 2. Bebas dari kekurangan.  Mutu yang tinggi
    menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat
    kesalahan, mengurangi pengerjaan kembali dan
    pemborosan, mengurangi biaya garansi, mengurangi
    ketidakpuasan pelanggan, mengurangi inspeksi dan
    pengujian, memperpendek waktu pengiriman produk
    ke pasar, meningkatkan hasil dan kapasitas, dan
    memperbaiki kinerja penyampaian produk atau jasa.

4
  • Menurut Hubeis (1999), konsep mutu yang berlaku
    umum maupun khusus pada bidang pangan erat
    kaitannya dengan era mutu
  • Inspeksi atau pengawasan pada tahun 1920-an yang
    menekankan pada pengukuran.
  • Pada tahun 1960  mengarah  ke pengendalian mutu
    dengan pendekatan teknik statistika  berupa
    grafik, histogram, tabel, diagram pencar dan
    perancangan percobaan. 
  • Tahun 1980-an berorientasi pada jaminan mutu
    (quality assurance)
  • Tahun 1990-an terfokus pada manajemen mutu total
    (Total Quality Management atau TQM ? Era ISO
  • Mutu bukan sekedar masalah pengendalian mutu atas
    barang dan jasa atau standar mutu barang (product
    quality), tetapi sudah bergerak ke penerapan dan
    penguasaan TQM menuju world class performance
    yang dimanifestasikan dalam ISO (International
    Standars Organization).

5
  • Sistem mutu menurut ISO 9000 dalam Kadarisman
    (1994) mencakup
  • Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh
    produk atau jasa, yang     menunjukan
    kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan
    yang ditentukan (tersurat) maupun yang tersirat
  • Kebijakan Mutu adalah keseluruhan maksud dan
    tujuan organisasi (perusahaan) yang berkaitan
    dengan mutu yang secara formal dinyatakan oleh
    pimpinan puncak
  • Manajemen Mutu adalah seluruh aspek fungsi
    manajemen yang menetapkan dan melaksanakan
    kebijakan mutu yang telah dinyatakan oleh
    pimpinan puncak
  • Pengendalian Mutu, teknik-teknik dan
    kegiatan-kegiatan operasional yang digunakan
    untuk memenuhi persyaratan mutu. Pengendalian
    mutu meliputi monitoring suatu proses, melakukan
    tindakan koreksi bila ada ketidaksesuaian dan
    menghilangkan penyebab timbulnya hasil yang
    kurang baik pada tahapan rangkaian mutu yang
    relevan untuk mencapai efektivitas yang
    ekonomis 
  • Jaminan Mutu, adalah seluruh perencanaan dan
    kegiatan sistematis yang diperlukan untuk
    memberikan suatu keyakinan (jaminan) yang memadai
    bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi
    persyaratan tertentu.

6
  • Fungsi yang berkaitan dengan mutu dalam suatu
    perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua
    kategori, yaitu
  • 1.   Perencanaan dan Rekayasa Mutu
  • Perencanaan dan rekayasa mutu terdiri dari
    fungsi-fungsi staf spesialis dan
    kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
    pengembangan.
  • Definisi dan perencanaan mutu pada tahap sebelum
    produksi. Secara rinci adalah sebagai berikut
  •  Saran terhadap manajemen mengenai kebijakan mutu
    perusahaan dan penyusunan tujuan-tujuan mutu yang
    realistis

7
  • Analisis persyaratan mutu pelanggan dan
    penyusunan spesifikasi rancangan
  • Tinjau ulang dan evaluasi rancangan produk untuk
    memperbaiki mutu dan mengurangi biaya mutu
  • Mendefinisikan standar mutu dan menyusun
    spesifikasi produk
  • Merencanakan pengendalian proses dan menyusun
    prosedur-prosedur untuk menjamin kesesuaian mutu
  • Mengembangkan teknik-teknik pengendalian mutu dan
    metoda inspeksi termasuk merancang peralatan uji
    khusus
  • Melaksanakan studi kemampuan proses
  • Analisis biaya mutu
  • Perencanaan pengendalian mutu untuk bahan yang
    diterima, termasuk evaluasi para pemasok
  • Audit mutu di tingkat perusahaan
  • Mengorganisasi program pelatihan dan peningkatan
    motivasi untuk perbaikan mutu

8
  • 2. Pengendalian Mutu
  • Mengacu Kadarisman (1994), sesuai dengan standar
    ISO 9000, maka kegiatan Pengendalian memiliki
    fungsi antara lain
  • Membantu dalam membangun pengendalian mutu pada
    berbagai titik dalam proses produksi.
  • Memelihara dan mengkalibrasi  peralatan
    pengendalian proses.
  • Meneliti cacat yang terjadi dan membantu
    memecahkan masalah mutu  selama produksi.
  • Melaksanakan pengendalian mutu terhadap bahan
    yang diterima.
  • Mengoperasikan laboratorium uji untuk
    melaksanakan uji dan analisa.

9
  • Mengorganisasikan inspeksi pada setiap tahap
    proses dan spot checks bilamana diperlukan.
  • Melaksanakan inspeksi akhir untuk menilai mutu
    produk akhir dan efektivitas pengukuran
    pengendalian mutu.
  • Memeriksa mutu kemasan untuk memastikan produk
    mampu menahan dampak transportasi dan
    penyimpanan.
  • Melakukan uji untuk mengukur dan menganalisa
    produk yang diterima akibat tuntutan konsumen.
  • Memberikan umpan balik data cacat dan tuntutan
    konsumen kepada bagian rekayasa mutu.

10
  • Menurut Hubeis (1999), erat kaitannya dengan
    sistem pengolahan yang melibatkan bahan baku,
    proses, pengolahan, penyimpangan yang terjadi dan
    hasil akhir.
  • Secara internal (citra mutu pangan) dapat dinilai
    atas ciri fisik (penampilan warna, ukuran,bentuk
    dan cacat kinestika tekstur, kekentalan dan
    konsistensi citarasa sensasi, kombinasi bau dan
    cicip) serta atribut tersembunyi (nilai gizi dan
    keamanan mikroba).
  • Secara eksternal (citra perusahaan) ditunjukkan
    oleh kemampuan untuk mencapai kekonsistenan mutu
    (syarat dan standar) yang ditentukan oleh
    pembeli, baik di dalam maupun di luar negeri. 
    Pengendalian mutu pangan juga bisa memberikan
    makna upaya pengembangan mutu produk pangan yang
    dihasilkan oleh perusahaan atau produsen untuk
    memenuhi kesesuaian mutu yang dibutuhkan konsumen

11
  • MANAJEMEN MUTU TOTAL
  • (TOTAL QUALITY MANAGEMENT)
  • Pada tahun 1980-an beberapa perusahaan besar
    Amerika Serikat memperkenalkan konsep perbaikan
    yang terus menerus (quality thinking)  yang
    dikenal Total Quality Management (TQM) atau
    Integrated Quality Control (IQT). 
  • TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
    usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing
    organisasi/perusahaan melalui perbaikan terus
    menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan
    lingkungannya, (Tjiptono dan Diana, 1995). 

12
  • Karakteristik TQM (Tjiptono dan Diana, 1995),
    sebagai berikut
  • Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal
    maupun eksternal.
  • Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
  • Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan
    keputusan dan pemecahan masalah
  • Memiliki komitmen jangka panjang
  • Membutuhkan kerjasama tim
  • Memperbaiki proses secara berkesinambungan
  • Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
  • Memberikan kebebasan yang terkendali
  • Memiliki kesatuan tujuan
  • Adanya keterlibatan dan pemberdayaan

13
  • proses lanjutan dari pengendalian mutu (sistem)
    yang berorientasi ke standar jaminan mutu
    (keunggulan kompetitif) untuk meningkatkan
    kualitas produksi dan efisiensi kerja di segala
    bidang (mengurangi kegagalan), terutama pada
    sektor yang menghasilkan produksi dan peningkatan
    kualitas sumber daya manusia untuk memuaskan
    konsumen secara menyeluruh.

14
  • UPAYA MEMPERTAHANKAN  MUTU PRODUK PANGAN
  • Kadarisman (1994) secara umum dapat ditempuh
    upaya-upaya sebagai berikut
  • Pengadaan bahan baku.
  • Baik bahan penolong maupun bahan tambahan
    industri harus direncanakan dan dikendalikan
    dengan baik.  Aspek-aspek penting yang perlu
    diperhatikan, yaitu 1) Persyaratan-persyaratan
    dan kontrak pembelian, 2) Pemilihan pemasok
    mampu, 3) Kesepakatan tentang jaminan mutu, 4)
    Kesepakatan tentang metoda-metoda verifikasi, 5)
    Penyelesaian perselisihan mutu, 6) Perencanaan
    dan pengendalian pemeriksaan, dan 7)
    Catatan-catatan mutu penerimaan bahan.
  • Pengendalian Produksi.  
  • Pengendalian produksi dilakukan secara terus
    menerus meliputi kegiatan antara lain 1)
    Pengendalian bahan dan kemampuan telusur, dengan
    inti kegiatan adalah inventory system, dengan
    tujuan  pengendalian kerusakan bahan, 2)
    Pengendalian dan pemeliharaan alat, 3) Proses
    khusus, yaitu proses produksi yang kegiatan
    pengendaliannya merupakan hal yang sangat penting
    terhadap mutu produk, dan 4) pengendalian dan
    perubahan proses.

15
  • Pengemasan. 
  • Pengemasan dilakukan dengan benar dan
    memenuhi persyaratan teknis untuk kepentingan
    distribusi dan promosi.  Dalam industri pangan,
    pengemasan merupakan tahap terakhir produksi
    sebelum didistribusikan. Pengemasan berfungsi
    sebagai 1)  Wadah untuk memuat produk, 2)
    Memelihara kesegaran dan kemantapan produk selama
    penyimpanan dan distribusi, 3) Melindungi pangan
    dari kontaminasi lingkungan dan manusia, 4)
    Mencegah kehilangan selama pengangkutan dan
    distribusi, dan 5) Media komunikasi atau promosi.
  • Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi.
     Penyimpanan dan penanganan produk jadi bertujuan
    untuk mencegah kerusakan akibat vibrasi, shock,
    abrasi, korosi, pengaruh suhu, Rh, sinar dan
    sebagainya selama penanganan, pengangkutan, dan
    penyimpanan.
  • Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan
    Produk Akhir. Tujuan utama adalah untuk
    mengetahui apakah item atau lot yang dihasilkan
    memenuhi persyarakatan sesuai dengan prosedur
    yang telah ditetapkan.

16
  • Keamananan dan Tanggung Jawab Produk.
    Karakteristik mutu keamanan dalam industri pangan
    semakin hari semakin penting karena banyak kasus
    yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri.
    Oleh karena itu perlu dikembangkan metode atau
    peraturan tentang praktek pengolahan pangan yang
    baik.
  • Secara teknis dalam rangka upaya mempertahankan
    kualitas produk pangan, dilakukan upaya-upaya
    sebagai berikut
  • 1.   Dokumentasi Sistem Mutu
  • Perusahaan harus membangun dan mempertahankan
    suatu sistem mutu tertulis (terdokumentasi),
    dengan pengertian hal ini akan menjamin
    produk-produknya sesuai dengan persyaratan
    tertentu. Sistem mutu tertulis ini membuat
    jaminan mutu bersifat lebih melembaga sebab
    dokumentasi ini dilakukan menyeluruh terhadap
    pedoman, prosedur dan instruksi kerja.

17
  • Pengendalian  Rancangan
  • Mutu produk sejak awal tergantung kepada
    rancangan produk tersebut. Tanpa merancang mutu
    kedalam suatu produk, akan sulit mencapai mutu
    tersebut selama produksi. Tujuan utama seorang
    perancang adalah menciptakan suatu produk yang
    dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara penuh
    yang dapat diproduksi pada tingkat harga yang
    bersaing. Dengan demikian, proses perancangan
    yang meliputi perencanaan, verifikasi, kaji
    ulang, perubahan dan dokumentasi menjadi sangat
    penting, terutama untuk produk-produk yang
    mempunyai rancangan rumit dan memerlukan
    ketelitian.
  • Pengendalian Dokumen
  •  Dalam penerapan sistem standar jaminan mutu,
    perusahaan dituntut untuk menyusun dan memelihara
    prosedur pengendalian semua dokumen dan data yang
    berkaitan dengan sistem mutu. Tujuan pengendalian
    dokumen adalah untuk memastikan bahwa para
    pelaksana tugas sadar akan adanya dokumen-dokumen
    yang mengatur tugas mereka. Perusahaan harus
    menjamin seluruh dokumen tersedia pada
    titik-titik dimana mereka dibutuhkan.

18
  • Pengendalian Pembelian
  • Pembelian bahan hampir seluruhnya berdampak
    kepada mutu produk akhir sehingga harus
    dikendalikan dengan baik. Perusahaan harus
    memastikan bahwa semua bahan dan jasa yang
    diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan
    memenuhi persyaratan yang ditentukan.
  •  
  • Pengendalian Produk yang Dipasok Pembeli
  • Adakalanya pembeli produk kita, mensyaratkan
    penggunaan produknya untuk diguna-kan dalam
    rangka memenuhi persyaratan kontrak. Perusahaan
    bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan
    pemeliharaan, penyimpangan, penanganan dan
    penggunaannya selama barang tersebut dalam
    tanggung jawabnya.
  •  

19
  • ldentifikasi Produk dan Kemampuan Telusur
  • Identifikasi suatu produk dan prosedur
    penelusuran produk merupakan persyaratan penting
    sistem mutu untuk keperluan identifikasi produk
    dan mencegah tercampur selama proses, menjamin
    hanya bahan yang memenuhi syarat yang digunakan,
    membantu analisis kegagalan dan melakukan
    tindakan koreksi, memungkinkan penarikan produk
    cacat/rusak dari pasar serta untuk memungkinkan
    penggunaan bahan yang tidak tahan lama digunakan
    dengan prinsip FIFO (First In First Out).
  • Pengendalian Proses
  • Pengendalian proses dalam sistem standar jaminan
    mutu mencakup seluruh faktor yang berdampak
    terhadap proses seperti parameter proses,
    peralatan, bahan, personil dan kondisi lingkungan
    proses.

20
  • Inspeksi dan Pengujian
  • Meskipun penekanan pengendalian mutu telah
    beralih pada kegiatan-kegiatan pencegahan dalam
    tahap sebelum produksi (perancangan, rekayasa
    proses dan pembelian) inspeksi dengan intensitas
    tertentu tidak dapat dihindari dalam sistem mutu.
  •   Inspeksi, Pengukuran dan Peralatan Uji
  • Pengukuran atau kegiatan pengujian bermanfaat
    jika hasil pengukuran dapat diandalkan. Untuk itu
    alat pengukur atau alat uji harus memenuhi
    kecermatan dan konsistensi jika dioperasikan pada
    kondisi yang biasa digunakan.
  •  
  • Inspeksi dan Status Pengujian
  • Tujuan utama sistem mutu adalah untuk memastikan
    hanya produk-produk yang memenuhi spesifikasi
    sesuai kesepakatan yang dikirim ke pelanggan.
    Sering dalam suatu pabrik yang besar, produk yang
    memenuhi spesifikasi, yang belum diperiksa dan
    yang tidak memenuhi spesifikasi berada pada
    tempat yang berdekatan sehingga mungkin
    bercampur. Dengan demikian status inspeksi suatu
    produk harus jelas yaitu
  • produk belum diperiksa
  • produk sudah diperiksa dan diterima
  • produk sudah diperiksa tetapi ditolak

21
  • Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai
  • Dalam sistem produksi harus dapat disingkirkan
    produk-produk yang tidak sesuai. Sistem standar
    jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan mempunyai
    prosedur tertulis untuk mencegah terkirimnya
    produk-produk yang tidak sesuai kepada konsumen.
    Jika produk yang tidak sesuai terdeteksi pada
    tahap produksi, prosedur yang ada harus tidak
    membiarkan produk tersebut diproses lebih
    lanjut. 
  • Tindakan Koreksi
  • Setiap kegiatan atau sistem operasi dapat saja
    menyimpang dari kondisi operasi standar
    (prosedur) karena berbagai alasan sehingga
    menghasilkan produk yang tidak sesuai. Sistem
    standar jaminan mutu mempersyaratkan perusahaan
    mempunyai sistem institusional untuk memonitor
    kegiatan produksi atau proses. Jika
    ketidaksesuaian diketahui, tindakan koreksi harus
    dilakukan segera agar sistem operasi kembali
    kepada standar.
  • Penanganan, Penyimpanan, Pengemasan dan
    Pengiriman
  • Perusahaan manufaktur terlibat dengan berbagai
    bahan dan produk, baik dalam bentuk bahan mentah,
    produk antara untuk di proses lagi maupun produk
    jadi. Adalah sangat penting menjamin bahwa mutu
    dari semua bahan dan produk tersebut tidak
    .terpengaruh oleh penyimpanan yang kondisinya
    kurang baik, penanganan yang tidak tepat,
    pengemasan yang tidak memadai dan prosedur
    pengiriman yang salah.
  •  

22
  • Catatan-Catatan Mutu
  • Perusahaan harus menyusun dan memelihara prosedur
    untuk identifikasi pengumpulan. pembuatan indeks,
    pengarsipan, penyimpanan dan disposisi catatan
    mutu. Catatan mutu memberikan bukti obyektif
    bahwa mutu produk yang disyaratkan telah dicapai
    dan berbagai unsur sistem mutu telah dilaksanakan
    dengan efektif.
  • Audit Mutu Internal
  • Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan suatu
    perusahaan untuk melembagakan suatu audit
    sistematis terhadap semua kegiatan yang berkaitan
    dengan mutu, untuk mengetahui apakah prosedur dan
    instruksi memenuhi persyaratan standar
    .Perusahaan juga harus bisa mendemonstrasikan
    bahwa semua operasi dan kegiatan dilaksanakan
    sesuai prosedur tertulis dan semua tujuan sistem
    mutu telah dicapai.
  • Pelatihan dan Motivasi
  • Sistem standar jaminan mutu mempersyaratkan
    kebutuhan pelatihan harus diidentifikasi dengan
    cermat dan menyiapkan prosedur untuk melaksanakan
    pelatihan semua personil yang kegiatannya
    berkaitan dengan mutu.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com