Performance-based Budgeting - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Performance-based Budgeting

Description:

Title: Performance-based Budgeting Author: Purwanto Last modified by: Didik Susetyo Created Date: 8/1/2006 8:24:43 AM Document presentation format – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:152
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 41
Provided by: Pur104
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Performance-based Budgeting


1
Performance-based Budgeting
Direktorat Anggaran I DJAPK
2
Outline
  • Pengertian, Prinsip dan komponen
  • Best practices
  • Penerapan performance-based budgeting (PBB) di
    Indonesia
  • Beberapa Isyu

3
Pengertian
  • Marc and Jim, 2005
  • PBB adalah prosedur atau mekanisme untuk
    memperkuat keterkaitan antara dana yang diberikan
    kepada instansi/lembaga pemerintah dengan outcome
    (hasil/dampak) dan/atau output (keluaran),
    melalui pengalokasian anggaran yang didasarkan
    pada informasi formal tentang kinerja.
  • Informasi kinerja formal informasi mengenai
    ukuran kinerja (performance measure), ukuran
    biaya untuk masing-masing kelompok output dan
    outcome, dan penilaian atas efektivitas dan
    efisiensi belanja melalui berbagai alat analisis.

4
Pengertian (2)
  • Joyce and Sieg, 2000
  • a continuum that involves the availability and
    use of performance information at each of the
    various stages of the budget process budget
    preparation, budget approval, budget execution,
    and audit and evaluation

5
Tujuan PBB
  • Marc Jim, 2005
  • untuk meningkatkan efisiensi alokasi dan
    produktivitas (allocative and productive
    efficiency) dari belanja pemerintah.
  • VanLandingham, Wellman, Andrews, 2005
  • Increase agency accountability by facilitating
    mission and goal definition, performance
    evaluation, and the use of performance
    information in planning and budgeting
    decision-making
  • Increase agency budget flexibility by focusing
    the legislative appropriation process on
    outcomes, not inputs
  • Improve coordination, eliminate program
    duplication, and provide better information to
    decision-makers
  • Involve citizens more in the governance
    processwith the assumption that citizens are
    more interested in results than they are in
    process and
  • Develop incentives for agencies to be more
    efficient and effective.

6
A well-performing budget system
  • 1. Aggregate fiscal discipline,
  • 2. Resource allocation and use based on
    strategic priorities,
  • 3. Efficiency and effectiveness of programs and
    service delivery.
  • (Public Expenditure Management Handbook, World
    Bank, 1998)

7
Komponen
  • Struktur program yang jelas untuk mencapai output
    dan outcome yang terukur, serta jelas siapa
    penanggung jawabnya,
  • Indikator kinerja,
  • Pengukuran kinerja evaluasi program,
  • Sistem informasi mengenai kinerja.

8
Output Outcome
  • Keluaran (Output)
  • Barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan
    yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian
    sasaran dan tujuan program kebijakan
  • Hasil (Outcome)
  • Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
    keluaran (output) dari kegiatan-kegiatan dalam
    satu program

9
Input Program Kegiatan Output Outcome
(2)
Efektivitas
Efisiensi
10
Indikator Kinerja (1)
  • Agar pengukuran dapat dilakukan, maka kinerja
    harus dapat dinyatakan dalam angka
    (kuantifikasi).
  • Oleh karena itu diperlukan indikator-indikator
    yang dapat menunjukkan secara tepat tingkat
    prestasi kerja/kinerja.
  • Macam Indikator Kinerja
  • Indikator Kinerja Kegiatan
  • Indikator Kinerja Program
  • Indikator Efisiensi
  • Indikator Kualitas

11
Contoh Sederhana Indikator Kinerja)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun Kegiatan Peningkatan Kualitas Guru MI dan
MTs Subkegiatan Lokakarya Peningkatan Kualitas
Guru
  • Input
  • jumlah guru yang mengikuti lokakarya,
  • biaya total
  • Indikator kinerja Kegiatan
  • jumlah guru yang mengikuti lokakarya hingga
    selesai (output subkegiatan),
  • Jumlah guru dengan kualifikasi yang diharapkan
    (output kegiatan)
  • Indikator kinerja Program
  • Jumlah presentase penduduk yang menamatkan
    pendidikan sembilan tahun (Outcome)

) Nama program, kegiatan, dan subkegiatan
diambil dari Renja Depag 2006
12
Contoh Sederhana Indikator Kinerja (1)
  • Indikator efisiensi
  • Biaya lokakarya per peserta (harga per unit
    satuan dari output subkegiatan)
  • Biaya per guru untuk meningkatkan kualifikasi
    guru satu tingkat lebih tinggi (harga per unit
    satuan dari output kegiatan)
  • Biaya per murid untuk menuntaskan wajib belajar
    sembilan tahun (harga per unit satuan dari
    outcome program)

13
Contoh Sederhana Indikator Kinerja (2)
  • Indikator kualitas subkegiatan kegiatan
  • Presentase peserta yang mengikuti lokakarya
    hingga selesai, atau
  • Presentase peserta yang nilai hasil evaluasinya
    baik/tinggi (jika dalam lokakarya tersebut ada
    evaluasi)
  • Presentase guru dengan kualifikasi yang sesuai
    dengan yang diharapkan
  • Indikator kualitas program (outcome)
  • Presentase murid yang menamatkan wajib belajar 9
    tahun (lulusan MTs) dengan nilai baik/tinggi.

14
Pengukuran Kinerja
  • Pengukuran kinerja diperlukan untuk menilai
    seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja
    aktual dengan kinerja yang diharapkan.
  • Dengan diketahuinya perbedaan (gap) tersebut,
    maka maka upaya-upaya perbaikan dan peningkatan
    kinerja dapat dilakukan.

15
Pengukuran Kinerja (2)
  • Pengukuran kinerja akan membantu dalam mengukur
    perbedaan antara output-outcome aktual dengan
    output-outcome ideal yang merupakan visi
    kementerian/ lembaga serta visi nasional

16
Pengukuran Kinerja (3)
Level Kinerja
Standar Kinerja 2
Standar Kinerja 1
gap
Kinerja Aktual
Waktu
17
Sistem Pemantauan/Evaluasi Program Kinerja
  • Australia
  • Auditor - General
  • Productivity Commission
  • Florida (USA)
  • Office of Program Policy Analysis and Government
    Accountability (OPPAGA)
  • Virginia (USA)
  • Department of Planning and Budget

18
Australia Auditor-General
  • Two main types of audit
  • Financial (assurance) audit financial accounts
    and processes
  • Performance audit how well agencies perform
  • Scope
  • Exclude appropriateness of policy/outcomes ie
    not full evaluation
  • Performance audits cover
  • management of the operations
  • internal procedures for promoting and monitoring
    economy, efficiency and effectiveness
  • improvements to management practices (including
    procedures for promoting and monitoring
    performance)

19
Australia Auditor General
  • Political context
  • Around 50 Performance Audits per year
  • Politically sensitive hard to separate
    implementation from policy
  • Auditor-General must exercise judgment about when
    to challenge government
  • A-G is major accountability agent

20
Penerapan PBB di Indonesia
21
Subtopik
  • Dasar Hukum Anggaran Berbasis Kinerja
  • Maksud Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
  • Prestasi Kerja/Kinerja
  • Indikator Kinerja
  • Pengukuran Kinerja
  • Penanggung jawab Evaluasi Kinerja
  • Pemeriksaan Kinerja

22
1. Dasar Hukum
UU No.17/2003 ttg Keuangan Negara
  • Dalam rangka penyusunan RAPBN, menteri/ pimpinan
    lembaga selaku pengguna anggaran/ pengguna barang
    menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/
    Lembaga. (ps 14 ayat 1)
  • RKAKL sebagaimana dimaksud ayat 1 disusun
    berdasarkan prestasi kerja / kinerja yang akan
    dicapai. (ps 14 ayat 2)

23
Dasar Hukum (2)
  • PP No. 20 tahun 2004 Pasal 3 ayat 2
  • Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
    ayat 1, disusun dengan pendekatan berbasis
    kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah,
    dan penganggaran terpadu.
  • PP 21/2004 (Pasal 4)
  • RKA-KL disusun dengan menggunakan pendekatan
    sebagai berikut
  • a. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah
  • b. Penganggaran terpadu
  • c. Penganggaran berbasis kinerja

24
2. Maksud Penerapan Anggaran berbasis
Kinerja(Penjelasan PP 21/2004)
  • Untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari
    penggunaan sumber daya yang terbatas
  • Tujuan dan indikator kinerja yang jelas akan
  • mendukung perbaikan efisiensi dan efektivitas
    dalam pemanfaatan sumber daya, dan
  • Memperkuat proses pengambilan keputusan tentang
    kebijakan dalam jangka menengah

25
3. PRESTASI KERJA/KINERJA
  • Tingkat pencapaian sasaran (target) dari suatu
    program atau suatu kegiatan

Sasaran (target)
  • Hasil (outcome) yang diharapkan dari suatu
    program, atau
  • Keluaran (output) yang diharapkan dari suatu
    kegiatan

26
Input Program Kegiatan Output Outcome
  • PP 21/2004 Pasal 7 ayat 1
  • Penyusunan anggaran berbasis kinerja dilakukan
    dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan
    dengan keluaran dan hasil yang diharapkan
    termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan
    keluaran tersebut.

27
4. INDIKATOR KINERJA
  • PP 21/2004 Pasal 7 ayat 2
  • Dalam penyusunan anggaran berbasis kinerja
    diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan
    evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis
    kegiatan
  • Penjelasan PP 21/2004 (Poin I.4)
  • Kementerian/lembaga dituntut memperkuat diri
    dengan kapasitas dalam mengembangkan indikator
    kinerja, dan sistem pengukuran kinerja, dan dalam
    meningkatkan kualitas penyusunan kebutuhan biaya,
    sebagai persyaratan untuk mendapatkan anggaran

28
5. Pengukuran Kinerja
  • PP 21/2004 Pasal 8
  • (1) Dalam rangka penerapan anggaran berbasis
    kinerja, kementerian/lembaga melaksanakan
    pengukuran kinerja
  • (2) Kementerian/lembaga melakukan evaluasi
    kinerja kegiatan satuan kerja kementerian/lembaga
    setiap tahun berdasarkan sasaran dan/atau standar
    kinerja kegiatan yang telah ditetapkan sebagai
    umpan balik bagi penyusunan RKA-KL tahun
    berikutnya
  • (3) Kementerian/lembaga melakukan evaluasi
    kinerja program sekurang-kurangnya sekali dalam 5
    (lima) tahun berdasarkan sasaran dan/atau standar
    kinerja yang telah ditetapkan

29
6. Penanggung Jawab Evaluasi Kinerja
  • Pimpinan satker bertanggung jawab terhadap
    evaluasi kinerja kegiatan
  • (Pasal 8 ayat 2 PP 21/2004)
  • Menteri/pimpinan lembaga bertanggung jawab
    terhadap evaluasi kinerja program
  • (Pasal 8 ayat 3 PP 21/2004)

30
7. Pemeriksaan Kinerja
  • UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
    Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pasal 4 ayat 3
  • Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas
    pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas
    pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta
    pemeriksaan aspek efektivitas
  • Penjelasan UU No. 15/2004
  • Pemeriksaan Kinerja dimaksudkan agar kegiatan
    yang dibiayai dengan keuangan negara
    diselenggarakan secara ekonomis dan efisien serta
    memenuhi sasarannya secara efektif

(Sebagaimana pemeriksaan keuangan, pemeriksaan
kinerja juga dilakukan oleh BPK)
31
Langkah Persiapan...
  • Kerjasama Pemerintah World Bank Government
    Financial Management and Revenue Administration
    Project/GFMRAP (First Phase I 2004-2008)
  • Public Financial Management Budget Planning and
    Development
  • Technical Assistance, Training, Information
    System
  • World Banks Initiative for Public Expenditure
    Analysis
  • Workshops, Video Conferences (2006)
  • Canadian International Development Agency (2005)
  • Very short-term technical assistance

32
Isyu utama
  • Belum adanya strategi penerapan PBB di Indonesia?
  • Struktur program kegiatan pemerintah
  • Perlu kejelasan konsistensi peran pemerintah
    (ltgt pasar masyarakat), pemerintah pusat (ltgt
    pemerintah daerah), serta peran tiap
    kementerian/lembaga
  • Pemilihan dan penetapan output, outcome
  • Mekanisme pengukuran kinerja yang obyektif dan
    independen
  • Proses penyusunan, pembahasan (di intern
    pemerintah dan di DPR), pelaksanaan, evaluasi
    anggaran
  • Penyiapan SDM, mind-set dan teknis

33
Perlunya Strategi
1. Reform Context
2. Reform Strategy
3. Reform Results
  • Perubahan
  • Fungsi anggaran,
  • Prosedur anggaran,
  • Struktur anggaran.

Tekanan Fiskal Konteks Sosial,
Adminmistratif, Politik
  • Tujuan Reform
  • Strategi Implementasi

Intervening variables Ekspektasi
publik Ekspektasi dan perubahan perilaku
politisi dan birokrasi
34
PBB saja tidak cukup
  • PBB is a Political Rather than a Managerial
    Problem
  • Perlu reform di bidang lain, a.l
  • Civil Service,
  • Accounting system,
  • Public sector management,
  • PBB requires changes in attitudes and culture by
    central agencies as well as spending ministries.
  • (Andrews 2006, Shan 2006, Dixon 2005)

35
Depkeu saja tidak cukup
  • Depkeu umumnya lebih concern dengan
    performance-budgeting, sedangkan
  • Kementerian/lembaga lebih concern dengan getting
    money first,
  • Semestinya kementerian/lembaga tidak sekedar
    menjadi peserta, dan harus memiliki visi yang
    sama dengan Depkeu Bappenas mengenai penerapan
    PBB
  • Capacity building dalam perencanaan-penganggaran
    sangat diperlukan, di Depkeu Bappenas serta di
    kementerian/lembaga.

36
Faktor yang dapat mempengaruhi penerapan PBB
  • Organisasional
  • Teknis/proses

37
Faktor yang dapat mempengaruhi penerapan PBB (2)
  • Faktor organisasional
  • Ketiadaan kepemimpinan (leadership) yang
    konsisten,
  • Ketiadaan kesepakatan mengenai tujuan reformasi,
  • Ketiadaan sistem yang menangani pencatatan/
    perekaman,
  • Inersia

38
Faktor yang dapat mempengaruhi penerapan PBB (3)
  • Teknis/proses
  • Pendefinisian program yang tidak tepat/memadai,
  • Struktur program anggaran dalam PBB tidak
    selalu bisa langsung diterjemahkan dalam struktur
    anggaran dan perbendaharaan,
  • Indikator/ukuran kinerja yang tidak tepat dan
    berimbang,
  • Data mengenai kinerja yang tidak reliable,
  • Masalah-masalah dalam pemberian insentif
    berdasarkan kinerja,
  • Dukungan anggota parlemen.

39
Referensi
  • Miekatrien Sterck Geert Bouckaert, 2006, The
    impact of performance budgeting on the role of
    parliament a four-country study, paper for the
    Conference A Performing Public Sector, the 2nd
    Translatic Dialogue on, Leuven-Belgium 1-3 June
    2006.
  • Gary VanLandingham, Martha Wellman and Matthew
    Andrews, 2005, Useful, but not a panacea -
    performance-based program budgeting in Florida,
    International Journal of Public Administration,
    Vol. 28 No. 3 and 4.
  • Geoff Dixon, 2005, Thailands quest for results
    focused budgeting, Prem Note, World Bank
  • Herb Hill and Matthew Andrews, 2005, Reforming
    budget ritual and budget practice The case of
    performance management implementation in
    Virginia, International Journal of Public
    Administration, Vol. 28, Nos 34

40
Sekian
Terima kasih
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com