Title: ANALISIS USAHA PETERNAKAN
1- ANALISIS USAHA PETERNAKAN
- Satuan Ternak (ST)
- Ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat
badan ternak dengan jumlah pakan ternak yang
dipakan - Contoh4 sapi dewasa sama dengan 4 ST
- Pakan ternak yang tersedia 2 ST
- Rasio pakan ternak ½
- Jadi hanya tersedia pakan ½ dari
kebutuhan. - Padang Rumput
- Lahan 5 ha menghasilkan 52 ton rumput segar oleh
karena ST memerlukan 35 kg hijauan per hari maka
setahun dibutuhkan 365x 35 kg12.775 kg rumput.
Jadi daya tampng padang rumput tersebut adalah
52.00012.7754,07 ST/tahun atau 4 ekor sapi
dewasa
2- Luas Kandang
- 1 ST memerlukan luas kandang 2 x ½ 3 m2
- Contoh 5 induk sapi 5 ST
- 1 pejantan 1 ST
- 5 dara 2,5 ST
- 6 jantan muda 3 ST
- 10 anak sapi 2,5 ST
- ---------
- jumlah 14 ST 14x 3 m2
42 m2 - Contoh 1 ekor domba/kambing dewasa 0,14 ST
maka pada luasan kandang 3 m2 (1ST) daya tampung
10,147 ekor domba/kambing
3- USAHA TERNAK SAPI PERAH
- Satuan Ternak
- Sapi dewasa lt 2 tahun 1 ST
- Sapi muda 1-2 tahun ½ ST
- Anak sapi gt 1 tahun ¼ ST
- Syarat bibit
- Umur 1,5-2 tahun (2-4 gigi seri berganti)
- Faktor pengelolaan produksi
- Jumlah induk laktasi harus lt 80 dari jumlah
induk. Masa laktasi 9-10 bulan, sebaiknya 300
hari/tahun. Interval beranak 12-13 bulan.
4- Masukan Fisik
- Pakan Ternak 1 ST 35 kg rumput (10 berat
induk) atau 10,5 kg bahan kering/hari (3 berat
badan) - Konsentrat 1,4 kg/hari (90,4 berat badan) atau
1 ST1,4 kg hari - Kandang 1 ST 3m2 luas kandang
- Tenaga Kerja 1 ST 16/th
- Pengobatan 1 ST 1 unit/th
- Hasil Fisik
- Hasil produksi susu (dikurangi pemberian pada
anak sapi, dan rusak) - Anak sapi jantan 2 bulan (sapi jantan muda 1,5-2
tahun bila dibesarkan) - Induk tua/afkir
- Jantan tua/afkir (bila tidak mamakai AI)
- Pupuk Kandang 1 ST 4 ton/tahun
5- USAHA SAPI POTONG
- Bakalan
- Syarat bakalan
- Sehat
- Umur 1,5 tahun
- Berat badan awal 150/175 kg
- Pertambahan berat badan setiap hari tergantung
dari bangsa sapi - Ternak Tua
- Induk atau jantan yang tua masih dapat digemukkan
sebelum dijual - Masa penggemukkan 1-2 bulan
- Faktor Pengelolaan
- Masa penggemukan 100 hari
- Berat jual tergantung permintaan pasar
- Disamping hijauan perlu diberi pakan konsentrat
6- Masukan Fisik
- Pakan ternak rumput/hijauan 10 dari berat
hidup/hari atau bahan kering 2,5-5 berat hidup - Konsentrat 1,8 berat hidup/hari
- Kandang 1 ekor 3m2 luas kandang
- Tenaga kerja 1 ekor 6 orang/tahun
- Hasil Fisik
- Pertambahan berat badan
- Pupuk kandang 2 ton/ekor
7- ANALISA BREAK EVEN
- Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan
antara biaya tetap, biaya - variable, keuntungan dan volume kegiatan.
- Maka sering disebut C.P.V Analysis
(Cost-Profile-Vol Analysis) - Biaya variable,secara totalitas akan berubah-ubah
sesuai dengan volume - produksi.
- Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami
perubahan meskipun ada - perubahan volume produksi
- Biaya variable bahan mentah,komisi penjualoan,
upah lembur. - Gaji tetap gaji, sewa,bunga hutang
- Biaya total biaya variable biaya tetap
8- CONTRIBUTION MARGIN (CM)
- Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya
variable tersedia untuk menutup - biaya tetap.
- BREAK EVEN POINT (BEP)
- Hasil volume penjualan tetap sama dengan biaya
total atau BEP akan tercapai pada volume
penjualan dimana contribution margin (CM) sama
besarnya dengan biaya tetap. Dalam mengadakan
analisa BE digunakan asumsi dasar sebagai
berikut - Biaya didalam perusahaan terdiri dari biaya
variable dan biaya tetap - Biaya variable secara totalitas berubah-ubah
secara proporsional dengan volume produksi - Biaya tetap secara totalitas tidak berubah
meskipun ada perubahan volume penjualan. Jadi
biaya tetap perunit berubah-ubah - Harga jual perunit tidak berubah-ubah selama
periode yang dianalisa - Perusahaan hanya memproduksi 1 macam produk
9- Dalam perencanaan profit analisa break even
merupakan Profit Planning Approach yang
didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan
penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan
penjualan dikurangi biaya variable merupakan
bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya
tetap disebut Contribution Margin, jadi bila
contribution margin (CM) lebih besar dari pada
Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari
pada Total Cost, jasi perusahaan untung.
10- ANALISIS USAHA PETERNAKAN
- Aliran Kas
- Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi,
dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar.
Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang
keluar berupa pengembalian pinjaman. - Laba/rugi
- Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan
diketahui setelah penerimaan hasil penjualan
produk dikurangi dengan harg pokok, biaya
pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut
laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah
ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya
penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha
(misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25
dan 39). - Laba/rugi(jumlah produk x harga produk)-total
biaya produksi
11- Return cost ratio (R/C)
- R/C adalah perbandingan antara penerimaan
penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi hingga menghasilkan
produk. Usaha peternakan akan menguntungkan
apabila nilai R/C gt 1. Semakin besar nilai R/C
semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan
diperoleh dari usaha tersebut. - R/C Total penerimaan penjualan produk
- Total Biaya
- Benefit cost ratio
- B/C adalah perbandingan antara tingkat
keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang
dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan
memberikan manfaat apabila nilai B/Cgt0. semakin
besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang
akan diperoleh dari usaha tersebut. - B/C Tingkat Keuntungan
- Total biaya
12- Break event point
- BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP
dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga
berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan
keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. - BEP produksi Total biaya
- Harga Penjualan
- BEP harga Total Biaya
- Total produksi
- Berikut ini disajikan beberapa contoh
perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha
peternakan. Mengenai sumber data diambil dari
beberapa sentra produksi sekitar pertengahan
tahun 2001.
13- ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI
- Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis
usaha penggemukan sapi adalah sebagai berikut. - Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi
dengan pemanenan 12 ekor/minggu. - Masa penggemukan 100 hari(1 periode).
- Berat awal sapi 250 kg/ekor.
- Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1 kg/hari
atau 110 kg selama satu periode. - Harga jual sapi hasil penggemukan Rp.
12.300,00/kg atau rp. 4.478.000,00/ekor. - Umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20
tahun.
14BIAYA INVESTASI
Uraian Jumlah (Rp)
Kandang dan peralatannya Sewa lahan 4.000 m2 per tahun 150.000.000,00 1.000.000,00
Total 151.000.000,00
15BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
Uraian Jumlah
1. Biaya Tetap
Biaya penyusutan kandang dan peralatannya 2.055.000,00
Sewa Lahan 274.000,00
2. Biaya Tidak Tetap
Biaya bibit _at_ Rp.3.125.000,00 x 96 300.000.000,00
Biaya tenaga kerja _at_ Rp 2.130,00/hari x 100 x 96 ekor 20.448.000,00
Biaya pakan sapi Rp. 5.500/hari x 100 hari x 96 ekor 52.880.000,00
Biaya obat-obatan 2.880.000,00
Biaya lain-lain 1.000.000,00
Total Biaya 379.457.000,00
16- Keterangan
- Penyusutan kandang Total biaya pembangunan
kandang - Per periode Umur ekonomis kandang
- Rp. 150.000.000,00
x 100 hari - (20 tahun/365 hari)
17PENERIMAAN
Produksi (ekor) Harga (Rp/ekor) Jumlah (Rp)
96 4.478.000,00 429.888.000
ANALISIS USAHAa) Laba/Rugi Laba/Rugi Rp
429.888.000,00-Rp 379.457.000,00
Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan
sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan
sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode
produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00 per ekor
sapi.b) Return cost ratio (R/C) R/C
Rp.429.888.000,00 1,13 Rp.379.457.000,00
18- Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha
penggemukan sapi layak diusahakan dan
menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13gt1.
nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00
biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan
penerimaan sebesar Rp. 1.130,00. - c.) Benefit cost ratio(B/C)
- B/C Rp.50.431.000,00 0,13
- Rp.379.457.000,00
- Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya
bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan,
usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat
atau keuntungan sebesar Rp.130,00. - d.) Break event point
- BEP Produksi Rp.379.457.000,00
84,7(dibulatkan 85ekor) - Rp.4.478.000,00
- BEP Harga Rp.379.457.000,00 3.952.677,10
- 96 ekor
- Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian
dan tidak memberikan keuntungan jika jumlah sapi
yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi
hanya Rp. 3.952.677,10 per ekor.
19- BAB V
- ANALISIS PASAR DAN RENCANA PEMASARAN
- A. ANALISIS PASAR
- 1. Target pasar
- produk dijual ke konsumen atau pelanggan dalam
bentuk kambing domba hidup langsung ke pengelola
hasil peternakan. - 2. Karakteristik produk
- dalam program penggemukan ini akan diperoleh
hasil akhir berupa kambing domba umur 9 bulan
sampai 1 tahun dengan berat hidup 35 kg.
karakteristik produk lebih dikonsentrasikan pada
kambing domba hidup untuk qurban, aqiqah dan
regular yang sesuai dengan standar SyarI dan
kesehatan masyarakat veteriner sehingga layak dan
aman dikonsumsi. - 3. Paket produk
- - paket hewan qurban standar, jasa pengiriman,
jasa penyembelihan dan pendistribusian - - paket aqiqah kambing domba ukuran kecil,
sedang, besar dan paket pemasakan. - - paket regular kambing dan domba untuk
konsumsi
20- B. RENCANA PEMASARAN
- 1. Strategi Pasar
- dalam hal pemasaran mengadakan kerja sama
dengan perusahaan pengelola hasil peternakan dan
restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam
beberapa segmen yaitu - konsumen dalam negeri
- segmen ini merupakan segmen terbesar yang
kebutuhan dagingnya kebanyakan dipenuhi dari
pasokan dalam negeri yang masih kurang
memperhatikan kualitas sebagai persyaratan
kesehatan maupun selera. - konsumen asing
- konsumen asing mencakup keluarga-keluarga
diplomat, karyawan perusahaan asing dan sebagian
turis, hal ini porsinya relative kecil dan tidak
signifikan - konsumen industri
- konsumen industri merupakan pembeli yang
menggunakan daging untuk diolah kembali menjadi
produk lain dan kemudian dijual lagi.
21- 2. Penetapan harga
- Harga yang ditawarkan bervariasi, disesuaikan
dengan berat hidup. Harga standar untuk kambing
domba Rp. 500.000,-/ekor, apabila dijual dalam
bentuk karkas Rp. 40.000,-/kg (dengan prosentasi
karkas 45). Selain itu disediakan harga paket
untuk pembelian skala besar dan paket promosi. - 3. Promosi
- Menggunakan berbagai media berupa brosur,
spanduk, paket promosi melaui iklan, sebagai
sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan,
kedokteran hewan dan kegiatan kemanusiaan.
22- BAB VI
- ANALISIS SWOT
- KEKUATAN (STRENGTH)
- ternak kambing dan domba jumlahnya cukup banyak
dan mudah diperoleh. - tenaga kerja tersedia
- kebutuhan asisten penelitian (tenaga ahli) yang
memadai - KELEMAHAN (WEAKNESS)
- tenaga kerja tidak mempunyai keterampilan yang
memadai terutama dalam proses penggemukan - kecanggihan teknologi produksi masih kurang
- arena promosi kurang
- PELUANG (OPPORTUNITY)
- permintaan akan ternak kambing domba sebgai hewan
qurban oleh masyarakat umum. Sekolah, masjid dan
lembaga professional pengelola qurban terus
meningkat. - adanya kredit modal usaha yang disediakan oleh
pemerintah bagi usaha peternakan kecil dan
menengah.
23- ANCAMAN (THREATNESS)
- harga BBM yang meningkat mengakibatkan harga
pakan meningkat sehingga biaya penggemukan terus
meningkat. - ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah
peternakan kambing domba yang telah dikenal
konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang
sangat besar, pada umumnya peternakan ini
bermodal besar dan mempunyai system manajemen
yang baik sehingga menghasilkan daging kambing
domba yang berkualitas baik. - BAB VII
- ASPEK FINANSIAL
- ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA
- Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis
usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai
berikut - penggemukan per unit kandang berisi 100 ekor
- masa penggemukan 100 hari (1 periode)
- berat awal rata-rata 25 kg/ekor
- berat akhir pemeliharaan rata-rata 35 kg/ekor
dengan prosentase karkas 45 harga karkas Rp.
40.000,-, sedangkan harga jual hasil penggemukan
Rp. 500.000,-/ekor - harga bibit/bakalan Rp. 250.000/ekor
- umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20
periode penggemukan - harga kotoran (pupuk) bernilai Rp. 1.000.000/
periode pemeliharaan
24NO Uraian Jumlah
1 Kandang Rp. 15.000.000,-
2 Peralatan Rp. 6.000.000,-
3 Sewa Lahan Rp. 1.500.000,-
total total Rp. 22.500.000,-
25- BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
- 1. BIAYA TETAP
NO Uraian jumlah
1 Penyusutan kandang (Rp.15.000.00020) Rp. 750.000
2 Penyusutan Peralatan (Rp.6.000.00020) Rp. 300.000
total total Rp. 1.050.000
262.BIAYA TIDAK TETAP
No Uraian Jumlah
1 Biaya bibit/bakalan (100 ekorxRp.225.000) Rp.25.000.000
2 Hijauan pakan ternak (100 harix100 ekorx4kgxRp.100) Rp.4.000.000
3 Pakan konsentrat (100 harix100ekorx0,250kgxRp. 700.000) Rp.1.750.000
4 Obat-obatan (100 ekorxRp.5.000,-) Rp.500.000
5 Upah Tenaga Kerja (2 orangxRp. 1.500.000) Rp.3.000.000
6 Listrik Rp.200.000
7 Air Rp.300.000
8 Transport Rp.500.000
total total Rp.35.250.000
273.BIAYA TOTAL Rp. 36.300.000,-D. MODAL
USAHABiaya investasi biaya total Rp.
58.800.000,-E. PENERIMAAN (HASIL USAHA)
No Produksi (ekor) Harga (ekor) Jumlah
1 100 Rp. 500.000 Rp. 50.000.000
2 Kotoran (pupuk) Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
Total Total Total Rp.51.000.000
28- ANALISA LABA-RUGI
- Keuntungan hasil usaha biaya total Rp.
14.700.000 - 100 ekor kambing memberi keuntungan
Rp.14.700.000 atau Rp 147.000/ekor - KEUNTUNGAN BILA DIJUAL DALAM BENTUK KARKAS
- Tambahan biaya pemotongan (100 ekor x Rp.
25.000,-)Rp 2.500.000 - Penerimaan
- a. nilai karkas (100 ekor x 0,45 x 35kg x
Rp.40.000) Rp.63.000.000 - b. kulit dan jeroan (100 ekor x Rp. 100.000)
Rp.10.000.000 - c. nilai kotoran (pupuk)
Rp.1.000.000 - Total
Rp. 74.000.000 - Keuntungan Rp.74.000.000-Rp.2.500.000-Rp.36.300.00
0 Rp.35.200.000
29- RETURN COST RATIO (R/C)
- R/CRp.51.000.000 1,4
- Rp.36.300.000
- Berdasarkan hasil analisis R?C bahwa usaha
penggemukan kambing domba layak diusahakan dan
menguntungkan karena nilai R/C1,4 artinya bahwa
setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan akan
menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp.
1.400,- - BENEFIT COST RATIO (B/C)
- B/CRp.14.700.000 0,4
- Rp. 36.300.000
- Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,4 artinya
bahwa setiap Rp.1.000 biaya yang dikeluarkan
untuk usaha penggemukan kambing domba akan
menghasilkan keuntungan Rp. 400,-
30- ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
- ROI Rp.14.700.000 x 100 25
- Rp.58.800.000
- RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAAN
- Rp. 14.700.000 x 100 28,82
- Rp. 51.000.000
- ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP)
- BEP produksi Rp. 36.300.000 72,6
- Rp. 500.000
- BEP harga Rp. 36.300.000 Rp. 363.000
- 100
- Usaha penggemukan kambing domba tidak mengalami
kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika
kambing domba yang diproduksi 73 ekor atau harga
kambing domba hanya Rp. 363.000/ekor.
31- BAB VIII
- ASPEK FINANSIAL
- ANALISIS USAHA PETERNAKAN KAMBING PERAH PERANAKAN
ETAWA (PE) - Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis
usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai
berikut - per unit kandang berisi 20 ekor kambing PE
- umur ekonomis kandang 9 tahun (3 periode
pemeliharaan) - harga bibit/bakalan (umur 2,5 tahun)
Rp.1.000.000/ekor dengan produksi 1
liter/ekor/hari - harga jual susu Rp. 20.000/liter
- harga pupuk Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan (3
tahun) - populasi kambing 20 ekor yang laktasi 16 ekor
- umur afkir kambing 5,5 tahun
32B.BIAYA INVESTASI
No Uraian Jumlah
1 Kandang Rp. 21.000.000
2 Peralatan Rp. 1.500.000
3 Sewa Lahan Rp. 11.000.000
Total Total Rp.33.500.000
33C.BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 3 TAHUN1.
BIAYA TETAP
No Uraian Jumlah
1 Penyusutan Kandang (Rp.21.000.0003) Rp.7.000.000
2 Penyusutan Peralatan (Rp.1.500.0003) Rp.500.000
Total Total Rp.7.500.000
34 2.BIAYA TIDAK TETAP
No Uraian Jumlah
1 Biaya bibit (20 ekorxRp.1.000.000) Rp. 20.000.000
2 Hijauan Pakan Ternak (dari lahan sendiri) -
3 Pakan konsentrat (200 grx20 ekorx1095hr) x 1.100 1000gr Rp. 4.818.000
4 Obat-obatan (20 ekorxRp.500x1095 hr) Rp.10.950.000
5 Upah Tenaga Kerja (3 orangxRp.800.000x36 bulan) Rp.86.400.000
6 Listrik (Rp.200.000x36 bulan) Rp.7.200.000
7 Air (Sumur) -
8 Transport (Rp. 500.000 x 36 bulan) Rp. 18.000.000
Total Total Rp. 147.368.000
353. BIAYA TOTAL Rp. 154.868.000D. MODAL
USAHABiaya investasi biaya total
Rp.188.368.000,-E.PENERIMAAN (HASIL USAHA)
NO Produksi(ekor) Harga Jumlah
1 1 liter x 16 ekorx 1095 hr Rp. 20.000/liter Rp.350.400.000
2 Kotoran (pupuk) Rp. 1.000.000 Rp.1.000.000
Total Total Total Rp.351.400.000
36- ANALISA LABA-RUGI
- Keuntungan hasil usaha biaya total Rp.
196.532.000 - RETURN COST RATIO (R/C)
- R/C Rp. 351.400.000 1,2
- Rp.154.868.000
-
- Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha
kambing perah layak diusahakan dan menguntungkan
karena nilai R/C 2,2 artinya bahwa setiap Rp.
1.000,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan
tambahan penerimaan sebesar Rp. 2.200,- - ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
- ROI Rp. 197.032.000 1,2
- Rp. 154.868.000
- Dari analisis B/C diperoleh nilai 1,2 artinya
bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan
untuk usahja penggemukan kambing domba akan
menghasilkan keuntungan Rp. 1.200,-
37- ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
-
- ROI Rp.197.032.000 x 100104,5
- Rp. 188.368.000
- RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAAN
- Rp.197.032.000 x 100 56
- Rp. 351.400.000
- ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)
- BEP Produksi Rp.154.868.000 7.743,4 liter
- Rp. 20.000
- BEP harga Rp. 154.868.000 Rp. 8.839,-
- 17.520 liter
- dibulatkan Rp.8.850
- Usaha peternakan kambing perah tidak mengalami
kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika
produksi susu sebanyak 7.743,4 liter atau harga
susu per liter Rp. 8.850,-