ANALISIS USAHA PETERNAKAN - PowerPoint PPT Presentation

1 / 37
About This Presentation
Title:

ANALISIS USAHA PETERNAKAN

Description:

ANALISIS USAHA PETERNAKAN Satuan Ternak (ST) Ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat badan ternak dengan jumlah pakan ternak yang dipakan – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:800
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 38
Provided by: winx1164
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: ANALISIS USAHA PETERNAKAN


1
  • ANALISIS USAHA PETERNAKAN
  • Satuan Ternak (ST)
  • Ukuran yang digunakan untuk menghubungkan berat
    badan ternak dengan jumlah pakan ternak yang
    dipakan
  • Contoh4 sapi dewasa sama dengan 4 ST
  • Pakan ternak yang tersedia 2 ST
  • Rasio pakan ternak ½
  • Jadi hanya tersedia pakan ½ dari
    kebutuhan.
  • Padang Rumput
  • Lahan 5 ha menghasilkan 52 ton rumput segar oleh
    karena ST memerlukan 35 kg hijauan per hari maka
    setahun dibutuhkan 365x 35 kg12.775 kg rumput.
    Jadi daya tampng padang rumput tersebut adalah
    52.00012.7754,07 ST/tahun atau 4 ekor sapi
    dewasa

2
  • Luas Kandang
  • 1 ST memerlukan luas kandang 2 x ½ 3 m2
  • Contoh 5 induk sapi 5 ST
  • 1 pejantan 1 ST
  • 5 dara 2,5 ST
  • 6 jantan muda 3 ST
  • 10 anak sapi 2,5 ST
  • ---------
  • jumlah 14 ST 14x 3 m2
    42 m2
  • Contoh 1 ekor domba/kambing dewasa 0,14 ST
    maka pada luasan kandang 3 m2 (1ST) daya tampung
    10,147 ekor domba/kambing

3
  • USAHA TERNAK SAPI PERAH
  • Satuan Ternak
  • Sapi dewasa lt 2 tahun 1 ST
  • Sapi muda 1-2 tahun ½ ST
  • Anak sapi gt 1 tahun ¼ ST
  • Syarat bibit
  • Umur 1,5-2 tahun (2-4 gigi seri berganti)
  • Faktor pengelolaan produksi
  • Jumlah induk laktasi harus lt 80 dari jumlah
    induk. Masa laktasi 9-10 bulan, sebaiknya 300
    hari/tahun. Interval beranak 12-13 bulan.

4
  • Masukan Fisik
  • Pakan Ternak 1 ST 35 kg rumput (10 berat
    induk) atau 10,5 kg bahan kering/hari (3 berat
    badan)
  • Konsentrat 1,4 kg/hari (90,4 berat badan) atau
    1 ST1,4 kg hari
  • Kandang 1 ST 3m2 luas kandang
  • Tenaga Kerja 1 ST 16/th
  • Pengobatan 1 ST 1 unit/th
  • Hasil Fisik
  • Hasil produksi susu (dikurangi pemberian pada
    anak sapi, dan rusak)
  • Anak sapi jantan 2 bulan (sapi jantan muda 1,5-2
    tahun bila dibesarkan)
  • Induk tua/afkir
  • Jantan tua/afkir (bila tidak mamakai AI)
  • Pupuk Kandang 1 ST 4 ton/tahun

5
  • USAHA SAPI POTONG
  • Bakalan
  • Syarat bakalan
  • Sehat
  • Umur 1,5 tahun
  • Berat badan awal 150/175 kg
  • Pertambahan berat badan setiap hari tergantung
    dari bangsa sapi
  • Ternak Tua
  • Induk atau jantan yang tua masih dapat digemukkan
    sebelum dijual
  • Masa penggemukkan 1-2 bulan
  • Faktor Pengelolaan
  • Masa penggemukan 100 hari
  • Berat jual tergantung permintaan pasar
  • Disamping hijauan perlu diberi pakan konsentrat

6
  • Masukan Fisik
  • Pakan ternak rumput/hijauan 10 dari berat
    hidup/hari atau bahan kering 2,5-5 berat hidup
  • Konsentrat 1,8 berat hidup/hari
  • Kandang 1 ekor 3m2 luas kandang
  • Tenaga kerja 1 ekor 6 orang/tahun
  • Hasil Fisik
  • Pertambahan berat badan
  • Pupuk kandang 2 ton/ekor

7
  • ANALISA BREAK EVEN
  • Adalah tehnik analisa untuk mempelajari hubungan
    antara biaya tetap, biaya
  • variable, keuntungan dan volume kegiatan.
  • Maka sering disebut C.P.V Analysis
    (Cost-Profile-Vol Analysis)
  • Biaya variable,secara totalitas akan berubah-ubah
    sesuai dengan volume
  • produksi.
  • Biaya tetap, secara totalitas tidak mengalami
    perubahan meskipun ada
  • perubahan volume produksi
  • Biaya variable bahan mentah,komisi penjualoan,
    upah lembur.
  • Gaji tetap gaji, sewa,bunga hutang
  • Biaya total biaya variable biaya tetap

8
  • CONTRIBUTION MARGIN (CM)
  • Penghasilan penjualan setelah dikurangi biaya
    variable tersedia untuk menutup
  • biaya tetap.
  • BREAK EVEN POINT (BEP)
  • Hasil volume penjualan tetap sama dengan biaya
    total atau BEP akan tercapai pada volume
    penjualan dimana contribution margin (CM) sama
    besarnya dengan biaya tetap. Dalam mengadakan
    analisa BE digunakan asumsi dasar sebagai
    berikut
  • Biaya didalam perusahaan terdiri dari biaya
    variable dan biaya tetap
  • Biaya variable secara totalitas berubah-ubah
    secara proporsional dengan volume produksi
  • Biaya tetap secara totalitas tidak berubah
    meskipun ada perubahan volume penjualan. Jadi
    biaya tetap perunit berubah-ubah
  • Harga jual perunit tidak berubah-ubah selama
    periode yang dianalisa
  • Perusahaan hanya memproduksi 1 macam produk

9
  • Dalam perencanaan profit analisa break even
    merupakan Profit Planning Approach yang
    didasarkan pada hubungan biaya (Cost) dan
    penghasilan penjualan (Revenue). Penghasilan
    penjualan dikurangi biaya variable merupakan
    bagian penghasilan penjualan yang menutup biaya
    tetap disebut Contribution Margin, jadi bila
    contribution margin (CM) lebih besar dari pada
    Fixed Cost (FC), berarti Revenue lebih besar dari
    pada Total Cost, jasi perusahaan untung.

10
  • ANALISIS USAHA PETERNAKAN
  • Aliran Kas
  • Anggaran aliran kas adalah rencana, realisasi,
    dan evaluasi terhadap uang masuk dan uang keluar.
    Baik uang masuk berupa pinjaman maupun uang
    keluar berupa pengembalian pinjaman.
  • Laba/rugi
  • Keuntungan (laba) atau rugi suatu usaha akan
    diketahui setelah penerimaan hasil penjualan
    produk dikurangi dengan harg pokok, biaya
    pemasaran, dan biaya umum. Laba ini masih disebut
    laba kotor. Laba bersih baru didapat setelah
    ditambah pendapatan di luar usaha (misalnya
    penjualan limbah) dikurangi biaya di luar usaha
    (misalnya sumbangan ke Pemda) dan pajak (PPh 25
    dan 39).
  • Laba/rugi(jumlah produk x harga produk)-total
    biaya produksi

11
  • Return cost ratio (R/C)
  • R/C adalah perbandingan antara penerimaan
    penjualan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan
    selama proses produksi hingga menghasilkan
    produk. Usaha peternakan akan menguntungkan
    apabila nilai R/C gt 1. Semakin besar nilai R/C
    semakin besar pula tingkat keuntungan yang akan
    diperoleh dari usaha tersebut.
  • R/C Total penerimaan penjualan produk
  • Total Biaya
  • Benefit cost ratio
  • B/C adalah perbandingan antara tingkat
    keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang
    dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan
    memberikan manfaat apabila nilai B/Cgt0. semakin
    besar nilai B/C semakin besar pula manfaat yang
    akan diperoleh dari usaha tersebut.
  • B/C Tingkat Keuntungan
  • Total biaya

12
  • Break event point
  • BEP merupakan titik impas usaha. Dari nilai BEP
    dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga
    berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan
    keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian.
  • BEP produksi Total biaya
  • Harga Penjualan
  • BEP harga Total Biaya
  • Total produksi
  • Berikut ini disajikan beberapa contoh
    perhitungan biaya, pendapatan, dan analisis usaha
    peternakan. Mengenai sumber data diambil dari
    beberapa sentra produksi sekitar pertengahan
    tahun 2001.

13
  • ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI
  • Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis
    usaha penggemukan sapi adalah sebagai berikut.
  • Penggemukan per unit kandang berisi 96 ekor sapi
    dengan pemanenan 12 ekor/minggu.
  • Masa penggemukan 100 hari(1 periode).
  • Berat awal sapi 250 kg/ekor.
  • Berat badan satu ekor sapi akan naik 1,1 kg/hari
    atau 110 kg selama satu periode.
  • Harga jual sapi hasil penggemukan Rp.
    12.300,00/kg atau rp. 4.478.000,00/ekor.
  • Umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20
    tahun.

14
BIAYA INVESTASI
Uraian Jumlah (Rp)
Kandang dan peralatannya Sewa lahan 4.000 m2 per tahun 150.000.000,00 1.000.000,00
Total 151.000.000,00
15
BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
Uraian Jumlah
1. Biaya Tetap
Biaya penyusutan kandang dan peralatannya 2.055.000,00
Sewa Lahan 274.000,00
2. Biaya Tidak Tetap
Biaya bibit _at_ Rp.3.125.000,00 x 96 300.000.000,00
Biaya tenaga kerja _at_ Rp 2.130,00/hari x 100 x 96 ekor 20.448.000,00
Biaya pakan sapi Rp. 5.500/hari x 100 hari x 96 ekor 52.880.000,00
Biaya obat-obatan 2.880.000,00
Biaya lain-lain 1.000.000,00
Total Biaya 379.457.000,00
16
  • Keterangan
  • Penyusutan kandang Total biaya pembangunan
    kandang
  • Per periode Umur ekonomis kandang
  • Rp. 150.000.000,00

    x 100 hari
  • (20 tahun/365 hari)

17
PENERIMAAN
Produksi (ekor) Harga (Rp/ekor) Jumlah (Rp)
96 4.478.000,00 429.888.000
ANALISIS USAHAa) Laba/Rugi Laba/Rugi Rp
429.888.000,00-Rp 379.457.000,00
Rp 50.431.000,00 Usaha penggemukan
sapi untuk 96 ekor sapi menghasilkan keuntungan
sebesar Rp. 50.431.000,00 per periode
produksi (100 hari) atau Rp.552.300,00 per ekor
sapi.b) Return cost ratio (R/C) R/C
Rp.429.888.000,00 1,13 Rp.379.457.000,00
18
  • Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha
    penggemukan sapi layak diusahakan dan
    menguntungkan karena nilai R/C sebesar 1,13gt1.
    nilai R/C 1,13 artinya bahwa setiap Rp. 1.000,00
    biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan
    penerimaan sebesar Rp. 1.130,00.
  • c.) Benefit cost ratio(B/C)
  • B/C Rp.50.431.000,00 0,13
  • Rp.379.457.000,00
  • Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,13, artinya
    bahwa setiap Rp.1.000,00 biaya yang dikeluarkan,
    usaha penggemukan sapi akan menghasilkan manfaat
    atau keuntungan sebesar Rp.130,00.
  • d.) Break event point
  • BEP Produksi Rp.379.457.000,00
    84,7(dibulatkan 85ekor)
  • Rp.4.478.000,00
  • BEP Harga Rp.379.457.000,00 3.952.677,10
  • 96 ekor
  • Usaha penggemukan sapi tidak mengalami kerugian
    dan tidak memberikan keuntungan jika jumlah sapi
    yang diusahakan sebanyak 85 ekor atau harga sapi
    hanya Rp. 3.952.677,10 per ekor.

19
  • BAB V
  • ANALISIS PASAR DAN RENCANA PEMASARAN
  • A. ANALISIS PASAR
  • 1. Target pasar
  • produk dijual ke konsumen atau pelanggan dalam
    bentuk kambing domba hidup langsung ke pengelola
    hasil peternakan.
  • 2. Karakteristik produk
  • dalam program penggemukan ini akan diperoleh
    hasil akhir berupa kambing domba umur 9 bulan
    sampai 1 tahun dengan berat hidup 35 kg.
    karakteristik produk lebih dikonsentrasikan pada
    kambing domba hidup untuk qurban, aqiqah dan
    regular yang sesuai dengan standar SyarI dan
    kesehatan masyarakat veteriner sehingga layak dan
    aman dikonsumsi.
  • 3. Paket produk
  • - paket hewan qurban standar, jasa pengiriman,
    jasa penyembelihan dan pendistribusian
  • - paket aqiqah kambing domba ukuran kecil,
    sedang, besar dan paket pemasakan.
  • - paket regular kambing dan domba untuk
    konsumsi

20
  • B. RENCANA PEMASARAN
  • 1. Strategi Pasar
  • dalam hal pemasaran mengadakan kerja sama
    dengan perusahaan pengelola hasil peternakan dan
    restoran. Dimana konsumen dapat digolongkan dalam
    beberapa segmen yaitu
  • konsumen dalam negeri
  • segmen ini merupakan segmen terbesar yang
    kebutuhan dagingnya kebanyakan dipenuhi dari
    pasokan dalam negeri yang masih kurang
    memperhatikan kualitas sebagai persyaratan
    kesehatan maupun selera.
  • konsumen asing
  • konsumen asing mencakup keluarga-keluarga
    diplomat, karyawan perusahaan asing dan sebagian
    turis, hal ini porsinya relative kecil dan tidak
    signifikan
  • konsumen industri
  • konsumen industri merupakan pembeli yang
    menggunakan daging untuk diolah kembali menjadi
    produk lain dan kemudian dijual lagi.

21
  • 2. Penetapan harga
  • Harga yang ditawarkan bervariasi, disesuaikan
    dengan berat hidup. Harga standar untuk kambing
    domba Rp. 500.000,-/ekor, apabila dijual dalam
    bentuk karkas Rp. 40.000,-/kg (dengan prosentasi
    karkas 45). Selain itu disediakan harga paket
    untuk pembelian skala besar dan paket promosi.
  • 3. Promosi
  • Menggunakan berbagai media berupa brosur,
    spanduk, paket promosi melaui iklan, sebagai
    sponsor pada kegiatan entrepreuner, peternakan,
    kedokteran hewan dan kegiatan kemanusiaan.

22
  • BAB VI
  • ANALISIS SWOT
  • KEKUATAN (STRENGTH)
  • ternak kambing dan domba jumlahnya cukup banyak
    dan mudah diperoleh.
  • tenaga kerja tersedia
  • kebutuhan asisten penelitian (tenaga ahli) yang
    memadai
  • KELEMAHAN (WEAKNESS)
  • tenaga kerja tidak mempunyai keterampilan yang
    memadai terutama dalam proses penggemukan
  • kecanggihan teknologi produksi masih kurang
  • arena promosi kurang
  • PELUANG (OPPORTUNITY)
  • permintaan akan ternak kambing domba sebgai hewan
    qurban oleh masyarakat umum. Sekolah, masjid dan
    lembaga professional pengelola qurban terus
    meningkat.
  • adanya kredit modal usaha yang disediakan oleh
    pemerintah bagi usaha peternakan kecil dan
    menengah.

23
  • ANCAMAN (THREATNESS)
  • harga BBM yang meningkat mengakibatkan harga
    pakan meningkat sehingga biaya penggemukan terus
    meningkat.
  • ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah
    peternakan kambing domba yang telah dikenal
    konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang
    sangat besar, pada umumnya peternakan ini
    bermodal besar dan mempunyai system manajemen
    yang baik sehingga menghasilkan daging kambing
    domba yang berkualitas baik.
  • BAB VII
  • ASPEK FINANSIAL
  • ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN KAMBING DOMBA
  • Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis
    usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai
    berikut
  • penggemukan per unit kandang berisi 100 ekor
  • masa penggemukan 100 hari (1 periode)
  • berat awal rata-rata 25 kg/ekor
  • berat akhir pemeliharaan rata-rata 35 kg/ekor
    dengan prosentase karkas 45 harga karkas Rp.
    40.000,-, sedangkan harga jual hasil penggemukan
    Rp. 500.000,-/ekor
  • harga bibit/bakalan Rp. 250.000/ekor
  • umur ekonomis kandang dan peralatan selama 20
    periode penggemukan
  • harga kotoran (pupuk) bernilai Rp. 1.000.000/
    periode pemeliharaan

24
  • BIAYA INVESTASI

NO Uraian Jumlah
1 Kandang Rp. 15.000.000,-
2 Peralatan Rp. 6.000.000,-
3 Sewa Lahan Rp. 1.500.000,-
total total Rp. 22.500.000,-
25
  • BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 100 HARI
  • 1. BIAYA TETAP

NO Uraian jumlah
1 Penyusutan kandang (Rp.15.000.00020) Rp. 750.000
2 Penyusutan Peralatan (Rp.6.000.00020) Rp. 300.000
total total Rp. 1.050.000
26
2.BIAYA TIDAK TETAP
No Uraian Jumlah
1 Biaya bibit/bakalan (100 ekorxRp.225.000) Rp.25.000.000
2 Hijauan pakan ternak (100 harix100 ekorx4kgxRp.100) Rp.4.000.000
3 Pakan konsentrat (100 harix100ekorx0,250kgxRp. 700.000) Rp.1.750.000
4 Obat-obatan (100 ekorxRp.5.000,-) Rp.500.000
5 Upah Tenaga Kerja (2 orangxRp. 1.500.000) Rp.3.000.000
6 Listrik Rp.200.000
7 Air Rp.300.000
8 Transport Rp.500.000
total total Rp.35.250.000
27
3.BIAYA TOTAL Rp. 36.300.000,-D. MODAL
USAHABiaya investasi biaya total Rp.
58.800.000,-E. PENERIMAAN (HASIL USAHA)
No Produksi (ekor) Harga (ekor) Jumlah
1 100 Rp. 500.000 Rp. 50.000.000
2 Kotoran (pupuk) Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
Total Total Total Rp.51.000.000
28
  • ANALISA LABA-RUGI
  • Keuntungan hasil usaha biaya total Rp.
    14.700.000
  • 100 ekor kambing memberi keuntungan
    Rp.14.700.000 atau Rp 147.000/ekor
  • KEUNTUNGAN BILA DIJUAL DALAM BENTUK KARKAS
  • Tambahan biaya pemotongan (100 ekor x Rp.
    25.000,-)Rp 2.500.000
  • Penerimaan
  • a. nilai karkas (100 ekor x 0,45 x 35kg x
    Rp.40.000) Rp.63.000.000
  • b. kulit dan jeroan (100 ekor x Rp. 100.000)
    Rp.10.000.000
  • c. nilai kotoran (pupuk)
    Rp.1.000.000
  • Total
    Rp. 74.000.000
  • Keuntungan Rp.74.000.000-Rp.2.500.000-Rp.36.300.00
    0 Rp.35.200.000

29
  • RETURN COST RATIO (R/C)
  • R/CRp.51.000.000 1,4
  • Rp.36.300.000
  • Berdasarkan hasil analisis R?C bahwa usaha
    penggemukan kambing domba layak diusahakan dan
    menguntungkan karena nilai R/C1,4 artinya bahwa
    setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan akan
    menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp.
    1.400,-
  • BENEFIT COST RATIO (B/C)
  • B/CRp.14.700.000 0,4
  • Rp. 36.300.000
  • Dari analisis B/C diperoleh nilai 0,4 artinya
    bahwa setiap Rp.1.000 biaya yang dikeluarkan
    untuk usaha penggemukan kambing domba akan
    menghasilkan keuntungan Rp. 400,-

30
  • ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
  • ROI Rp.14.700.000 x 100 25
  • Rp.58.800.000
  • RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAAN
  • Rp. 14.700.000 x 100 28,82
  • Rp. 51.000.000
  • ANALISA BREAK EVENT POINT (BEP)
  • BEP produksi Rp. 36.300.000 72,6
  • Rp. 500.000
  • BEP harga Rp. 36.300.000 Rp. 363.000
  • 100
  • Usaha penggemukan kambing domba tidak mengalami
    kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika
    kambing domba yang diproduksi 73 ekor atau harga
    kambing domba hanya Rp. 363.000/ekor.

31
  • BAB VIII
  • ASPEK FINANSIAL
  • ANALISIS USAHA PETERNAKAN KAMBING PERAH PERANAKAN
    ETAWA (PE)
  • Beberapa asumsi yang digunakan dalam analisis
    usaha penggemukan kambing domba adalah sebagai
    berikut
  • per unit kandang berisi 20 ekor kambing PE
  • umur ekonomis kandang 9 tahun (3 periode
    pemeliharaan)
  • harga bibit/bakalan (umur 2,5 tahun)
    Rp.1.000.000/ekor dengan produksi 1
    liter/ekor/hari
  • harga jual susu Rp. 20.000/liter
  • harga pupuk Rp. 1.000.000/periode pemeliharaan (3
    tahun)
  • populasi kambing 20 ekor yang laktasi 16 ekor
  • umur afkir kambing 5,5 tahun

32
B.BIAYA INVESTASI
No Uraian Jumlah
1 Kandang Rp. 21.000.000
2 Peralatan Rp. 1.500.000
3 Sewa Lahan Rp. 11.000.000
Total Total Rp.33.500.000
33
C.BIAYA OPERASIONAL PRODUKSI SELAMA 3 TAHUN1.
BIAYA TETAP
No Uraian Jumlah
1 Penyusutan Kandang (Rp.21.000.0003) Rp.7.000.000
2 Penyusutan Peralatan (Rp.1.500.0003) Rp.500.000
Total Total Rp.7.500.000
34
2.BIAYA TIDAK TETAP
No Uraian Jumlah
1 Biaya bibit (20 ekorxRp.1.000.000) Rp. 20.000.000
2 Hijauan Pakan Ternak (dari lahan sendiri) -
3 Pakan konsentrat (200 grx20 ekorx1095hr) x 1.100 1000gr Rp. 4.818.000
4 Obat-obatan (20 ekorxRp.500x1095 hr) Rp.10.950.000
5 Upah Tenaga Kerja (3 orangxRp.800.000x36 bulan) Rp.86.400.000
6 Listrik (Rp.200.000x36 bulan) Rp.7.200.000
7 Air (Sumur) -
8 Transport (Rp. 500.000 x 36 bulan) Rp. 18.000.000
Total Total Rp. 147.368.000
35
3. BIAYA TOTAL Rp. 154.868.000D. MODAL
USAHABiaya investasi biaya total
Rp.188.368.000,-E.PENERIMAAN (HASIL USAHA)
NO Produksi(ekor) Harga Jumlah
1 1 liter x 16 ekorx 1095 hr Rp. 20.000/liter Rp.350.400.000
2 Kotoran (pupuk) Rp. 1.000.000 Rp.1.000.000
Total Total Total Rp.351.400.000
36
  • ANALISA LABA-RUGI
  • Keuntungan hasil usaha biaya total Rp.
    196.532.000
  • RETURN COST RATIO (R/C)
  • R/C Rp. 351.400.000 1,2
  • Rp.154.868.000
  • Berdasarkan hasil analisis R/C bahwa usaha
    kambing perah layak diusahakan dan menguntungkan
    karena nilai R/C 2,2 artinya bahwa setiap Rp.
    1.000,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan
    tambahan penerimaan sebesar Rp. 2.200,-
  • ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
  • ROI Rp. 197.032.000 1,2
  • Rp. 154.868.000
  • Dari analisis B/C diperoleh nilai 1,2 artinya
    bahwa setiap Rp. 1.000 biaya yang dikeluarkan
    untuk usahja penggemukan kambing domba akan
    menghasilkan keuntungan Rp. 1.200,-

37
  • ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL
  • ROI Rp.197.032.000 x 100104,5
  • Rp. 188.368.000
  • RATIO KEUNTUNGAN TERHADAP PENERIMAAN
  • Rp.197.032.000 x 100 56
  • Rp. 351.400.000
  • ANALISIS BREAK EVENT POINT (BEP)
  • BEP Produksi Rp.154.868.000 7.743,4 liter
  • Rp. 20.000
  • BEP harga Rp. 154.868.000 Rp. 8.839,-
  • 17.520 liter
  • dibulatkan Rp.8.850
  • Usaha peternakan kambing perah tidak mengalami
    kerugian dan tidak memberikan keuntungan jika
    produksi susu sebanyak 7.743,4 liter atau harga
    susu per liter Rp. 8.850,-
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com