Title: Bab 12. HUMAN EXCRETA DISPOSAL
1Bab 12.HUMAN EXCRETA DISPOSAL
- Prof. dr. Soedjajadi Keman, MS., Ph.D.
- Dept. Ilmu Kesehatan Lingkungan
- Faklutas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga
2Pendahuluan
- Pembuangan tinja merupakan bagian yang sangat
penting dari kesehatan lingkungan - Pembuangan tinja yang layak dan adekuat serta
saniter mencegah - Kontaminasi air tanah dan sumber air bersih
- Berbiaknya vektor penyakit ttt, seperti
arthropoda (lalat) - Haematobia exigua, Haematobia microstoma,
Trypanosoma - evansa, dll.
- Sehingga menurunkan angka kejadian penyakit yang
ditularkan melalui tinja
3Transmisi Penyakit yang Ditularkan Melalui Tinja
- Manusia adalah resevoir atau carrier dari
sebagian besar penyakit yang ditularkan melalui
tinja - Penyakit-penyakit tersebut merupakan salah satu
penyebab kematian dan kecacatan pada manusia - Dapat dikendaliakan melalui sanitasi lingkungan
yang baik, terutama pembuangan tinja yang saniter
dan memenuhi syarat kesehatan
4Skema Transmisi Penyakit dari Anal ke Oral
Bagaimanakah cara efektif memutuskan mata
rantai transmisi penyakit untuk usaha-usaha
pencegahan ?
Air
Tangan
Makanan Minuman
Pejamu Baru
Tinja Sb. Infeksi
Arthropoda
Tanah
5Kharakteristik Tinja
- Produksi tinja seseorang tergantung pada
- Keadaan setempat (budaya dan kepercayaan)
- Jenis makanan yang dimakan
- Faktor fisiologis saluran pencernakan
- Suhu dan kelembaban udara
- Produksi tinja orang Asia sekitar 200-400
g/org/hr sedangkan orang Eropa dan Amerika
100-200 g/org/hr - Komposisi tinja berupa bh padat organik (20) dan
bahan anorganik spt nitrogen, sulfur, fosfat,
dsb sedang sisanya adalah air (80 )
6Pola Pencemaran Tanah Bakteri dan Bahan Kimia
- Pola pencemaran bakteri dan bahan kimia dari
tinja penting untuk disain fasilitas sarana
pembuangan tinja dan menentukan lokasi dan jarak
terhadap sumber air minum, disamping faktor
porositas tanah - Pada tanah yang kering, migrasi bakteri dan bahan
kimia relatif kecil, dimana pergerakan horizontal
cuma 1 meter dan penetrasi vertikal 3 meter
Very Good !!
7Bakteria
5 m
6 m
25 meter
70 meter
Bahan kimia
- Skema Pola Pencemaran Tanah oleh Bakteri dan
Bahan Kimia - Pola pencemaran searah dengan arah aliran tanah
- Bakteri melebar s/d 5 meter kemudian menyempit
sampai 6 meter - Bahan kimia melebar 25 meter kemudian menyempit
70 meter
8Faktor yang Mempengaruhi Jarak WC terhadap Sumber
Air Minum
- Hidrologi
- - Kedalaman air tahan
- - Arah dan kecepatan aliran air tanah
- - Porositas dan permeabilitas tanah
- Topografi tanah
- Meteorologi (Curah hujan)
- Jenis mikroorganisme
- Budaya setempat
- - Kebiasaan mengambil air minum
- - Kebiasaan membuang kotoran (bab)
- Frekuensi pengambilan air minum
9Penentuan Lokasi WC
- Faktor penting adalah daerah tsb lebih rendah
dari pada lokasi sumber air minum - Jarak aman adalah 15 meter untuk mencegah
pencemaran oleh bakteri - Pada tanah berpasir, jarak harus lebih jauh
- Pada tanah liat, jarak dapat lebih mendekat
10Persyaratan Pembuangan Tinja Saniter dan
Memenuhi Syarat Kesehatan
- Tidak mengotori air permukaan dan air tanah
- Tidak boleh mengotori tanah
- Bebas dari lalat dan serangga lainnya
- Bebas dari bau dekomposisi tinja
- Harus dalam ruangan tertutup
- - punya lantai kedap air
- - ada tempat berpijak
- - bersih dan tidak licin
- - tersedia pembersih (air dan tissue)
11Macam2 WC (Kakus)
- WC / Kakus Tanpa Air
- - Trench latrine (cut and fill)
- - Bucket latrine (night soil)
- - Simple latrine (pit privy)
- WC / kakus Dengan Air
- - Septic tank
- - Aqua privy
- - Water seal latrine
- - Overhung latrine
- Chemical Toilet
12Trench Latrine
- Cara ini sangat primitif sekali
- Sudah jarang dipakai, kecuali terpaksa
- perang, pengungsi, bencana, perkebunan, dll.
- Tidak memenuhi syarat kesehatan
- Cara pembuatan
- - buat lubang 30 x 30 x 30 Cm3
- - tanah galian ditaruh di ke 2 sisi
- - ke 2 sisi lainnya kasih tempat berpijak
13Kerugian Trench Latrine
- Mencemari tanah dan sumber air
- Tempat berbiaknya lalat, serangga lain
- Sarang penularan penakit cacing tambang
- - Necator americanus 90 per cutan
- - Ankylostoma duodenale
14Bucket Latrine (Night Soil )
- Sudah jarang dipakai
- Lebih baik drpd Trench latrine
- Cara membuatnya
- - Mula2 buat rumah pelindung
- - Buat tempat penampungan faeces
- - Kasih kassa supaya lalat tak masuk
- - Dibuang pada malam hari
Ember atau Wadah Kalau penuh akan dibuang pada
malam hari
15Pit Privy atau Simple LatrineKakus Cubluk,
Jumbleng, Cemplung
- Ideal untuk daerah pedesaan dgn problem air
- Cara menggunakannya sederhana
- Cukup saniter
- Tidak butuh air dan tidak mahal
16Pit Privy atau Simple LatrineCara Membuatnya
- Dibuat sumuran dgn kedalaman 2,5 m diameter 1 m
- Atas disemen dgn lubang tengah 20x 20 Cm
- Untuk menghindari bau diberi tutup
- Dibuatkan rumah supaya terlindung
- Jarak dengan sumber air gt 12 m
- Bisa tahan sampai 5 tahun
17Water Seal Latrine (Leher Angsa)
- Memerlukan banyak sekali air
- Sulit untuk penduduk dgn tk pendidikan rendah
Septic Tank
18Septic Tank
- Unit penampungan limbah cair dan kotoran manusia
dalam tanah, permanent dan kedap air - Dekomposisi terjadi secara anaerobik
- Terbentuk amoniak, asam amino, amida, indol,
skatol, H2S, merkaptan dan lain-lain yang berbau
busuk
60 Cm
25 Cm
125 Cm
25 Cm
25 Cm
200 Cm
19Aqua Privy
- Prinsipnya sama dengan septic tank,
- Cuma kakus atau WC-nya langsung diatasnya
Aduh kebelet Be-oL
60 Cm
25 Cm
125 Cm
25 Cm
25 Cm
200 Cm
20Truck tanki penyedot tinja yang sedang menurunkan
muatannya di IPAL Tinja di Keputih,Sukolilo,
Surabaya
21SekianTerima Kasihatas perhatian anda