O P I O I D Analgesik narkotik - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

O P I O I D Analgesik narkotik

Description:

Title: Konsep Author: Dr. Ramadhani Last modified by: ramadhani Created Date: 1/13/1997 9:34:02 PM Document presentation format: On-screen Show (4:3) – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:91
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 26
Provided by: Dr231361
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: O P I O I D Analgesik narkotik


1
O P I O I DAnalgesik narkotik
  • Ramadhani RB ,dr., MKes

2
MORFIN , HEROIN
  • Kegunaan Klinik (sedikit) abuse (banyak)
  • Analgesia untuk nyeri berat
  • Supplement intra /ekstra anestesi (morfin,
    mepheridin, fentanil, sufentanil)
  • Anti tussif
  • Anti diare
  • Post-op untuk mengontrol nyeri
  • (severe cardiac pain, renalbiliary colic)

3
  • Analgesik
  • Resp. depression µ1 H
  • GIT motility aktifasi µ rec.
  • Euphoria µ2 L
  • Dosis analgesik , belum terjadi resp.depression.

4
Mekanisme kerja Opioid( Analgesia)
  • Lokasi reseptor pada neuron aferen primer (
    primary afferent), neuron transmisi nyeri spinal
    cord (ascending pathway) dan pd midbrain dan
    medulla

5
(No Transcript)
6
Euphoria
  • M.o.a Euphoria, Tranquility dan perubahan2
  • mood belum jelas.
  • Dari percobaan injeksi µ opioid ke tegmentum
    ventralis ? mengaktifkan dopaminergic neuron
    (berproyeksi).
  • Pathway ini yang diduga menginduksi euphoria.

7
Acute OpioidToxicity
  • Clinical overdosage
  • Accidental overdosage pd addict
  • Usaha bunuh diri.
  • Dosis tepat keracunan
  • tolerant/ non-tolerant individu. (s/d 4,9 gr)
  • per-oral / par-enteral
  • morfin utk analgesik P.O gt 120mg i.v 30mg

8
Gejala toksik akut
  • Stupor, coma
  • RR 2-4x/menit
  • Cyanosis
  • Pin-point pupil
  • Urine formation menurun.
  • Temp.tubuh menurun
  • Konvulsi (anak2)

9
TRIAD(Coma, Pin-point, Depressed Resp.)
  • MIOSIS
  • Exitatory action on the autonomic segment of
    the nucleus of Oculomotoric nerve.
  • (sphincter pupillae, ciliary m. ? PANS
    m.dilator pupillae ? SANS)
  • COMA
  • Penekanan RAS ( siklus bangun dan kesadaran ) ?
    penurunan kesadaran.

10
  • Depressed Respiration.
  • (penyebab kematian pd umumnya)
  • Terkait dengan rec.yang ada di brainstem
    resp.centre (µ d)
  • Resp.centre depression (ventral dorsal ncl.di
    brainstem)
  • Resp.Rate

11
  • Table 40.1 Functional effecs associated with the
    main types of opioid receptor
  • µ d ?
  • Analgesia
  • Supraspinal - -
  • Spinal
  • Peripheral -
  • Respiratory depression -
  • Pupil constriction -
  • Reduced GI motility
  • Euphoria - -
  • Dysphoria - -
  • Sedation -
  • Physical dependence -

12
  • Gastro Intestinal Tract Konstipasi.
  • Efeknya pada reseptor opioid di sist. syaraf
    enteric ? peristaltik menurun. Efek kuat dan
    sebagai alasan utk pengobatan diare.

13
  • Over dosis,TRIAD
  • - Miosis
  • - Koma dan
  • - Depresi nafas
  • Konfirmasi dg inj.Naloxone ? recovery
  • segera
  • Tx Antagonist dan ventilasi jln nafas.

14
Penggunaan klinik
  • 1. Analgesik Indikasi untuk nyeri berat. mis
    Kanker pada stadium lanjut.
  • Dlm keadaan akut ,agonis kuat diberikan
    parenteral. Untuk memper panjang analgesia dan
    mengurangi E.S morfin diberikan epidural.
  • 2. Menekan reflek batuk Kodein,
    dextromethorphan diberikan per-oral.
  • 3. Diarrhea
  • 4. Odem pulmonal akut (?)

15
5. Anestesia preoperatif dan intraoperatif.
Morfin dosis tinggi i.v sering dlm komposisi
utama anestesi pd op.jantung.
  • 6. Ketergantungan opioid (Rehabilitasi)
  • Methadone, long acting , untuk
  • mengatasi withdrawal syndrome, dan
  • dalam program mengatasi adiksi
  • dosis untuk maintenance.

16
Morfin
  • Absorbsi inhalasi,p.o par-enteral
  • Efek drowsiness,mengantuk, euphoria,depresi
    pernafasan, depresi pusat batuk
  • Toleransi ()
  • Miosis ()

17
Samb.Morfin
  • Pada G.I.T
  • Gastric emptying time me
  • Gerakan usus
  • Tonus usus
  • Sal.empedu konstriksi. Morfin kurang tepat utk
    terapi nyeri spasme sal.empedu!
  • Tensi menurun bronkokonstriksi (Asma!!)
  • Ureter konstriksi(th/ nyeri kolik ureter(?!)

18
  • Tanda2 keracunan akut Morfin
  • Koma Sianosis
  • Pernafasan dangkal Pin point pupil
  • Terapi N A L O X O N

19
Heroin (Diacetyl Morphine)
  • Analgesic Euphorant kuat
  • Menyebabkan adiksi paling kuat
  • Mekanisme kerjanya, sama dengan Morfin
  • Diamorfin diubah menjadi Morfin di otak
  • Gejala muntah lt Morfin
  • Ketergantungan, Toleransi gt Morfin
  • Sediaan Freeze-dried Jml banyak dapat
    dilarutkan/ suntikkan dg sedikit air.

20
Difenoksilat Loperamid
  • Difenoksilat
  • Digunakan untuk anti-diare, tdk untuk
    analgesiknya (kombinasi dg Atropin Lomotil
  • P.o gt par-enteral
  • Loperamid (Immodium)
  • untuk mengontrol diare
  • Penyalahgunaan sdkt, sulit mencapai otak.
  • Dosis dimulai 4mg ?2 mg tiap pengeluaran tinja
    diare.

21
ANTAGONIS Nalokson
  • Turunan Morfin
  • P.o Absorbsi jelek
  • Afinitas tinggi terhdp reseptor µ (mu)
  • Efek antagonis (onset of action/o.o.a) 1-2 menit.
  • Pada terapi over dosis (OD) menyebabkan
    kesadaran depresi nafas (-) pupil kembali N
    (normal)

22
  • Tidak menyebabkan adiksi
  • Tidak ada gejala putus obat bila dihentikan
    penggunaannya.
  • Penggunaan klinik Nalokson
  • Waspadai kerjanya singkat ? setelah sembuh dari
    depresi parah ,1-2 jam kembali koma
  • Dosis 0,1-0,4 mg i.v diulang sesuai keperluan.

23
Kodein (Methyl morphine)
  • Analgesik lt morfin
  • Antitusif ()
  • Toleransi lambat, adiksi jarang
  • Efek GIT Tr.urinarius konstipasi Nausea ltlt
    dari morfin
  • Dosis 60 mg per-oral/inj

24
  • Terimakasih

25
Struktur dasar Agonis kuat Agonis Ringan Mix Ag- Antagnis Antagonis
Fenantren Morfin Hidromorfon Oksimorfon Kodein Hidrokodon Oksikodon Nalbufin Buprenorfin Nalorfin Nalokson Naltrekson
Fenil h.amin Metadon Propoksifen
Fenil piperidin Meperidin (petidin) Fentanil Difenoksilat
Morfinan Levorvanol Butorfanol Levalorfan
Benzomorfan Pentazosin
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com