AKUISISI DATA PENGANTAR - PowerPoint PPT Presentation

1 / 32
About This Presentation
Title:

AKUISISI DATA PENGANTAR

Description:

Derau ini secara statistis juga bersifat tak gayut satu sama lain, ... F. 2006. Filter Kalman. http://soft-computing.org Brown, R. G. and P. Y. C. Hwang. 1992. – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:162
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 33
Provided by: Rudi152
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: AKUISISI DATA PENGANTAR


1
AKUISISI DATA PENGANTAR
  • Rudiyanto dan Budi Indra Setiawan
  • Departemen Teknik Pertanian
  • Institut Pertanian Bogor

Bogor, 3 Mei 2007
2
Interface (ADC)
Pressure transducer
  • Akuisisi data digital

Komputer
3
(No Transcript)
4
(No Transcript)
5
(No Transcript)
6
(No Transcript)
7
(No Transcript)
8
Mengukur
  • Pengukuran adalah kegiatan memberikan nilai
    numeris atas sebuah besaran dengan bantuan
    alat-ukur yang sudah disepakati.
  • Besaran yang diukur dapat bersifat tunggal
    (skalar), dapat juga bersifat jamak (vektor).
  • Dalam mengukur besaran keadaan mempunyai unsur
    ketidak-pastian.

9
  • Ketidak-pastian tidak dapat diperhitungkan dengan
    baik namun berpengaruh dalam hasilnya
  • Nilai yang dihasilkan oleh proses pengukuran
    hanyalah nilai terukur, yaitu yang dilaporkan
    oleh alat ukur, dan bukan nilai yang sebesarnya
  • Nilai sebenarnya tetap tak terjangkau dan
    tersembunyi
  • Usaha untuk membuat taksiran yang tepat atas
    nilai sebenarnya dilakukan dengan membuat
    pengukuran berkali-kali, agar tingkat
    ketidak-pastian informasi dapat ditekan
    sekecil-kecilnya

10
Mengukur dipandang dari segi teori probabilitas
  • Dalam teori probabilitas (statistik) sebuah nilai
    yang tampil sebagai hasil sebuah pengukuran
    hanyalah sebuah pemunculan dari sejumlah besar
    nilai yang dapat muncul dalam pengukuran sebuah
    besaran.
  • Menurut teori probabilitas populasi nilai itu
    (dengan beberapa perkecualian) senantiasa
    mengikuti pola yang tetap dan pasti yaitu
    distribusi normal (distribusi Gauss)

11
Distribusi Normal (distribusi Gauss)
  • Pola distribusi normal itu memiliki dua besaran
    penting, yaitu
  • nilai rata-rata atau nilai memusat , dan
  • nilai varians atau penyebaran nilai-nilai itu
    dari nilai rata-ratanya
  • Nilai rata-rata sering juga disebut nilai
    harapan, sebab nilai itu mengungkapkan harapan
    akan nilai yang sebenarnya akan kesempatan muncul
    dari persembunyiannya

12
FILTER KALMAN
  • Rudiyanto dan Budi Indra Setiawan
  • Departemen Teknik Pertanian
  • Institut Pertanian Bogor

Bogor, 3 Mei 2007
13
Observasi (pengukuran)
  • Observasi y(t) adalah jumlah dari sinyal
    x1(t) dengan noise x2(t)
  • Observasi y(t0),..y(t)
  • Jika t1ltt ? Interpolation (smoothing)
  • Jika t1t ? Filtering ? mengurangi noise
  • Jika t1gtt ? Prediction

14
Kalman Filter
  • Kalman filter awalnya digunakan untuk estimasi
    state x pada time discrete controlled process
    yang diatur oleh persamaan diffrensial linear
  • xk1 Ak xk B uk vk
  • Dimana A dan B adalah matrix, u input yang
    berfungsi sebagai kendali, dan v derau proses.
    Derau ini secara statistis juga bersifat tak
    gayut satu sama lain, terdistribusi normal,
    dengan nilai rata-rata nol dan kovarians
    Qcov(uk). Dengan perkataan lain, v N(0,Qk).
  • Jika Pk cov(xk), maka operasi kovarians
    persamaan diatas hasilnya adalah
  • Pk Ak Pk-1 AkT Qk

15
  • Nilai z yang ditampilkan oleh sebuah alat ukur
    yang mempunyai dua komponen, yaitu x yang memang
    harus diukur dan nilai lain w yang datang ke
    dalam alat ukur itu sebagai gangguan/derau
    pengukuran. Secara matematis z merupakan
    kombinasi linear dari x dan w
  • zk Hk xk wk
  • Derau atau gangguan wk pada umumnya disepakati
    memiliki sifat statistis tak gayut satu sama
    lain, terdistribusi normal dengan nilai rata-rata
    nol dan memiliki matrix kovarians Rk cov(wk),.
    Secara singkat biasanya ditulis wk N(0,Rk).
    Operasi kovarians atas persamaan ini menghasilkan
  • Sk Pk Hk PkT Rk
  • Dimana Pk cov(xk) kovarians vector keadaan,
    dan Sk cov(zk) kovarians (data) pengukuran

16
Perhitungan rata-rata µ mendasari filter Kalman
  • Cara pertama sifatnya konvensional dan
    nonrekursif
  • Cara kedua, yang rekursif, memanfaatkan hasil
    dari n buah data yang pertama

.
Dimana K 1/(n1)
17
  • Disini K berfungsi sebagai faktor pembobot, sebab
    nilai rata-rata yang baru µn1 sekarang diperoleh
    sebagai hasil operasi kombinasi linear dari nilai
    yang lama µn dan suatu pengkoreksi (xn1
    µn). Hasil lama diberi bobot 1 dan koreksi
    diberi bobot K.
  • Konkretnya K merupakan bobot seberapa jauh
    koreksi harus dilakukan atas hasil lama, untuk
    memperoleh hasil yang baru.
  • Dalam teknik filter Kalman cara rekursif
    dikawinkan dengan operasi kombinasi linear atas
    hasil komputasi lama dan inovasi yang muncul
    oleh kehadiran data baru.

18
Varians s2
  • Marilah kita periksa gagasan ini lebih jauh
    dengan membayangkan tersedianya dua buah alat
    ukur untuk mendapatkan nilai dari sebuah besaran.
    Misalkan alat ukur pertama melaporkan nilai x1,
    dan alat ukur kedua memberi x2.
  • Misalnya diketahui bahwa alat ukur pertama
    memiliki kecermatan pengukuran dengan varians s12
    dan alat ukur yang lain kecermatan pengukurannya
    bervarians s22. Anggap pola distribusi
    kesalahannya sama dan Gaussian.

19
  • Jika kedua instrumen itu sama cermatnya, dari
    kedua nilai itu cukup diambil nilai rata-ratanya.
    Akan tetapi jika instrumen pertama diketahui
    lebih akurat dari instrumen kedua, artinya s12 ltlt
    s22, sangat bijaksana jika kita memilih x1
    sebagai taksiran atas nilai sebenarnya. Demikian
    juga sebaliknya.
  • Dalam situasi umum pantaslah jika dibuat taksiran
    yang merupakan kombinasi linear dari kedua data
    pengukuran tersebut. Selanjutnya ada nasehat dari
    orang bijak, agar data pengukuran diberi bobot
    kebalikan dari varians instrumennya. Dengan cara
    itu kita memberi bobot yang lebih besar kepada
    data yang dihasilkan oleh instrumen yang memiliki
    kecermatan tinggi.

20
  • Taksiran x dihitung dengan rumus
  • Dapat diartikan bahwa hasil akhir sesudah
    taksiran adalah data lama dikoreksi oleh
    inovasi dengan data pengukuran baru.

21
Varian Gabungan
  • Rapat probabilitas gabungan memusat di
  • Dengan varians gabungan di bawah ini

22
  • Kita juga dapat membacanya sebagai hasil akhir
    dalam varians sesudah varians berdasarkan
    pengukuran lama dikoreksi oleh masuknya varians
    data yang baru. Mengingat 0 lt K lt 1, dapatlah
    difahami jika disimpulkan sgab2 lt s12 . Artinya
    telah terjadi peningkatan dalam kualitas
    taksiran!

23
Pelajaran yang diambil
  • Kita juga dapat membacanya dalam kerangka
    pemikiran yang lebih luas. Data x1 tidak harus
    berupa hasil pengukuran dari sebuah instrumen.
    Data itu dapat saja difahami sebagai taksiran
    terakhir atas nilai sebenarnya, berdasarkan
    pengolahan atas himpunan data hasil pengukuran
    sebelumnya.
  • Dalam konteks itu x2 hanyalah data yang baru saja
    datang untuk diproses lebih lanjut. Dalam konteks
    teknik filter Kalman, x1, s12 dibaca dibaca
    sebagai estimasi dan varians x sebelum datangnya
    data terkini x2, dan x, sgab2 merupakan
    estimasi dan varians x sesudah x2 itu
    diperhitungkan.

24
Algoritma Filter Kalman
  • Disini dipilih notasi umum di bawah ini
  • xk-1k-1, Pk-1k-1 estimasi besaran keadaan
    dan kovariansnya pada saat t tk-1
  • xkk, Pkk estimasi besaran keadaan dan
    kovariansnya pada saat t tk
  • zk data pengukuran pada saat t tk.
  • Algoritma Kalman memberi resep bagaimana xkk,
    Pkk dihitung dari xk-1k-1, Pk-1k-1 dengan
    munculnya data baru zk tersebut. Selain itu ada
  • xkk-1 prediksi akan besarnya xk pada saat t
    tk-1
  • Pkk-1 prediksi akan besarnya kovarians pada
    saat t tk-1.
  • Prediksi dibuat atas dasar asumsi bahwa besaran
    keadaan mengikuti proses Markov. Selanjutnya, ada
    notasi untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan
    inovasi
  • yk, Sk vektor inovasi dan kovariansnya
  • Kk perolehan Kalman.

25
Algoritma Filter Kalman
  • Pada awal proses, buatlah taksiran yang jitu atas
    nilai vektor keadaan x00 dan matrix kovarians
    P00. Nyatakan k 1. Selanjutnya untuk tiap saat
    k, kerjakan hitungan di bawah ini sampai semua
    data telah terproses
  • Prediksi
  • 1. Hitung xkk-1 Ak xk-1k-1 Bk uk
  • 2. Hitung Pkk-1 Ak Pk-1k-1 AkT Qk
  • Inovasi
  • 3. Hitung yk zk Hk xkk-1
  • 4. Hitung Sk Hk Pkk-1 HkT Rk
  • 5. Hitung Kk Pkk-1 HkT Sk-1
  • Estimasi
  • 6. Hitung xkk xkk-1 Kk yk
  • 7. Hitung Pkk (I Kk Hk) Pkk-1

26
(No Transcript)
27
Implementasi
  • A1
  • H1

28
Pustaka
  • Soesianto, F. 2006. Filter Kalman.
    http//soft-computing.org
  • Brown, R. G. and P. Y. C. Hwang. 1992.
    Introduction to Random Signals and Applied Kalman
    Filtering, Second Edition. John Wiley Sons,
    Inc.
  • Gelb, A. 1974. Applied Optimal Estimation, MIT
    Press, Cambridge, MA.
  • Grewal, M. S., and A. P. Andrews. 1993. Kalman
    Filtering Theory and Practice. Upper Saddle
    River, NJ USA, Prentice Hall.
  • Jacobs, O. L. R. 1993. Introduction to Control
    Theory, 2nd Edition. Oxford University Press.
  • Kalman, R. E. 1960. A New Approach to Linear
    Filtering and Prediction Problems. Transaction of
    the ASMEJournal of Basic Engineering, pp. 35-45
    (March 1960).
  • Lewis, R. 1986. Optimal Estimation with an
    Introduction to Stochastic Control Theory. John
    Wiley Sons, Inc.
  • Maybeck, P. S. 1979. Stochastic Models,
    Estimation, and Control, Volume 1. Academic
    Press, Inc.
  • Rudiyanto, B. I. Setiawan, and S. K. Saptomo.
    2006. Algoritma Filter Kalman untuk Penghalusan
    Data. Jurnal Keteknikan Pertanian. Vol. 20, No.
    3, December 2006. Page 287292.
  • Sorenson, H. W. 1970. Least-Squares Estimation
    from Gauss to Kalman. IEEE Spectrum, vol. 7, pp.
    63-68, July 1970.
  • Welch G. and G. Bishop. 2004. An Introduction to
    the Kalman Filter. Department of Computer
    Science, University of North Carolina at Chapel
    Hill. Chapel Hill, NC 27599-3175.

29
Optimisasi Parameter R pada Data Steady
  • Fungsi tujuan adalah minimisasi mean square error
    (MSE)
  • Fungsi kendala R 0
  • Berdasarkan teori optimisasi MSE akan minimum
    jika

30
  • Penyelesaian dapat dilakukan dengan Newton
    Raphson sebagaimana berikut
  • Optimisasi parameter R dilakukan dengan menu
    Solver pada fasilitas Add-Ins pada MS Excel

dimana H adalah Hessian matrix.
31
Pustaka
  • Rudiyanto. 2006. Pemodelan Hidrolika Sistem
    Resirkulasi Akuakultur Terkendali. Thesis.
    Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

32
  • Next Extended Kalman Filter????
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com