Title: Bab I Pendahuluan
1Bab IPendahuluan
- Sosiologi, Ekonomi dan Politik
- FOKUS SOSIOLOGI POLITIK
2HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN
MAHLUK SOSIAL
- Manusia, mahluk dan individu secara etimologi
diartikan sebagai berikut - Manusia berarti mahluk yang berakal budi dan
mampu menguasai mahluk lain. - Makhluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan.
- Individu mengandung arti orang seorang, pribadi,
organisme yang hidupnya berdiri sendiri. Secara
fisiologis ia bersifat bebas, tidak mempunyai
hubungan organik dengan sesama.
3Etimologis
- Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta)
atau mens (Latin) yang berarti berpikir, berakal
budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia.
Istilah individu berasal dari bahasa Latin, yaitu
individum, yang artinya sesuatu yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi atau suatu kesatuan yang
terkecil dan terbatas.
4Kodrati
- Manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya
selain sebagai mahluk individu, manusia berperan
juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk
individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan
yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani
(jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa
dan raga inilah yang membentuk individu.
5BEBERAPA TEORI PENDEKATAN PEMAHAMAN TENTANG
MANUSIA
- Pendekatan Materialisme Antropologi. Menjelaskan
bahwa pada hakikatnya manusia adalah materi,
manusia adalah jasad yang tersusun dari
bahan-bahan material dari dunia organik. - Pendekatan Materialisme Biologi. Menjelaskan
bahwa manusia merupakan badan yang hidup atau
organisme yang mempersatukan segala pembawaan dan
kegiatan kehidupan badan di dalam dirinya.
Struktur kehidupan manusia yang memiliki
kewaspadaan indrawi berlaku juga bagi hewan.
Dalam kenyataan, manusia memang merupakan bagian
dari kehidupan organik yang dapat ditelusuri dari
bentuk sub human (evolusi). - Pendekatan Idealisme Antropologi. Menjelaskan
bahwa manusia adalah mahluk yang memiliki unsur
spiritual intelektual yang secara intrinsik tidak
bergantung pada materi. Manusia tidak dapat
dijelaskan dengan satu prinsip saja, sebab di
dalam diri manusia bergabung berbagai prinsip
yang menyusun suatu pemahaman tentang dirinya
secara utuh dan lengkap.
6ASPEK KEGIATAN MANUSIA
- Prof. Dr. N. Drijarkara berpendapat, bahwa pada
hakikatnya manusia sebagai individu mempunyai
empat aspek kegiatan dalam penggabungan alam
jasmani kepada manusia. Aspek tersebut adalah
sebagai berikut - Aspek Ekonomi. Manusia dengan menurunkan
tangannya ke alam jasmani dapat merubah
barang-barang sehingga berguna untuk kehidupan
umat. - Aspek Kultural. Manusia dengan manifestasinya
mendirikan monumen, kuil, candi, menciptakan
kesusasteraan, musik, kesenian, dan sebagainya.
7LANJUTAN ASPEK KEGIATAN MANUSIA
- Aspek Peradaban. Dimaksudkan sebagai keadaan dan
peradaban pada diri manusia dalam tingkah
lakunya, seperti cara bergaul, adat istiadat,
pakaian yang wajar, dan sebagainya. Bentuk
peradaban manausia di luar tingkah lakunya
tercermin pada gedung dan bangunan yang
dimasukkan unsur keindahan, peralatan yang
sempurna, barang konsumsi yang menyenangkan - Aspek Teknik. Manusia dengan kegiatannya
mengaktifasi alam jasmani menurut hukum-hukumnya
sehingga menimbulkan efisiensi. Permulaan teknik
adalah dari badan manusia, semua penggunaan badan
mengandung unsur-unsur teknik dalam kehidupan
manusia. Jadi tidak terbatas dalam lapangan
memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan atau
memperpanjang kehidupan saja, melainkan termasuk
bidang kesenian, permainan, bahasa, mengatur
negara, dan sebagainya.
8KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
- Merawat diri bersih, rapi, sehat dan kuat
- Hidup mandiri
- Berkepribadian baik dan luhur
- Mempertanggungjawabkan perbuatannya
9Sikap realisasikan dalam suatu kenyataan, maka
masing-masing individu
- Selalu bersih, rapi, sehat, dan kuat
- Berhati nurani yang bersih
- Memiliki semangat hidup yang tinggi
- Memiliki prinsip hidup yang tangguh
- Memiliki cita-cita yang tinggi
- Kreatif dan gesit dalam memanfaatkan potensi alam
- Berjiwa besar dan penuh optimis
- Mengembangkan rasa perikemanusiaan
- Selalu berniat baik dalam hati
- Menghindari sikap statis, pesimis, pasif, maupun
egois
10MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
- Plato mengatakan, mahluk hidup yang disebut
manusia merupakan mahluk sosial dan mahluk yang
senang bergaul/berkawan (animal society hewan
yang bernaluri untuk hidup bersama). - Status mahluk sosial selalu melekat pada diri
manusia. Manusia tidak bisa bertahan hidup secara
utuh hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri
saja. Sejak lahir sampai meninggal dunia, manusia
memerlukan bantuan atau kerjasama dengan orang
lain.
11MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
- Menurut Aristoteles (384 322 SM), manusia
adalah mahluk yang pada dasarnya selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia
lainnya (zoon politicon yang artinya mahluk yang
selalu hidup bermasyarakat). - Pada diri manusia sejak dilahirkan sudah memiliki
hasrat/bakat/naluri yang kuat untuk berhubungan
atau hidup di tengah-tengah manusia lainnya.
Naluri manusia untuk hidup bersama dengan manusia
lainnya disebut gregoriousness.
12ASPEK YANG MENDORONG MANUSIA KE ARAH KERJASAMA
DENGAN SESAMANYA
- Beberapa aspek yang mendorong manusia ke arah
kerjasama dengan sesama adalah sebagai berikut - Aspek Biologis. Manusia ingin tetap hidup dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya yang hanya
bisa dicapai secara kerjasama dengan sesama. - Aspek Psikologis. Kesediaan bekerjasama untuk
menghilangkan rasa kejemuan dan mempertahankan
harga diri sebagai anggota pergaulan hidup
bersama manusia. - Aspek Ekonomis. Kesediaan manusia untuk bekerja
sama supaya dapat memenuhi, mencukupi, dan
memuaskan segala macam kebutuhan. - Aspek Kultural. Manusia sadar bahwa segala
usahanya untuk menciptakan sesuatu hanya bisa
dihasilkan tidak secara sendirian.
13TINGKATAN KEBUTUHAN MANUSIA
- Prof. Dr. Soerjono Soekanto, SH. MA.,
berpendapat, bahwa kebutuhan manusia itu secara
garis besar terdiri dari kebutuhan akan - Sandang, pangan, dan papan
- Keselamatan jiwa dan harta
- Harga diri
- Mengembangkan potensi diri
- Kasih sayang
14(No Transcript)
15- Abraham Maslow berpendapat, bahwa kebutuhan hidup
manusia itu terdiri dari beberapa tingkat
kebutuhan, yaitu - Kebutuhan fisik, seperti makan, minum, istirahat,
tidur, dan lain-lain. - Kebutuhan rasa aman, seperti terhindar dari
bahaya, ketakutan, dan rasa sakit, bebas dari
teror lain-lain. - Kebutuhan diterima dan kasih sayang, yang berakar
dalam ikatan keluarga, kelompok, persahabatan,
cinta, teman sebaya, dan lain-lain. - Kebutuhan untuk dihargai, seperti karena sukses,
cakap mengerjakan sesuatu, berkemampuan Pujian,
piagam, tanda jasa, hadiah (external) / tidak
memerlukan pujian atau penghargaan dari orang
lain untuk merasakan kepuasan dalam hidupnya
(internal) - Kebutuhan untuk mengungkapkan rasa ingin tahu
atau memperluas wawasan tentang apa saja yang ada
di permukaan bumi. Kebutuhan untuk
mengungkapkan rasa seni dan keindahan (estetika). - Kebutuhan perwujudan diri (Aktualisasi Diri),
seperti meningkatkan potensi, bakat, kemampuan
bekerja, dan lain-lain - Mencapai kesempurnaan (tidak menginginkan lagi
hal yang bersifat duniawi) hedonisme,
materialisme, dan budaya yang dekaden
16Fokus / Kajian Sosiologi Politik
- Secara umum
- Manusia sebagai Makhluk individual-sosial
- Pengaruh masyarakat pada kekuasaan politik atau
pemerintah (Masy-Negara) - Secara khusus
- - Mengkaji Hub. Kondisi-kondisi sosial yg
mempengaruhi program publik oleh pemerintah
(Kenaikan BBM, Pilkada dll)
17- Fokus SosPol yg lain
- Pengaruh masyarakat terhadap norma-norma rezim
(kajian kondisi sosial demi terwujudnya demokrasi
politik yg stabil) - Yang diselidiki syarat-syarat sosial yg harus
dipenuhi agar terwujud suatu tatanan politik dan
kekuasaan yg stabil)
18Paham Manusia sbgMakhluk Sosial
- Sbg. Makhluk Sosial
- a. Individualisme
- Kebebasan individu gt kebebasan sosial
- Man. terlahir sebagai individu, hidup dan
bertanggungjawab atas kehidupannya sebagai
individu - Individu mempunyai hak mutlak yg harus dipenuhi
oleh masyarakat
19Konsekuensi Individualisme
- Selalu berupaya memprioritaskan pemenuhan
kebutuhan individu dari pada kepentingan sosial
masyarakat - Hak Individu tdk boleh dikorbankan demi
kepentingan negara
20- b. Kolektivisme
- - Manusia sbg. Makhluk sosial
- Individu sbg sarana bg masy sec keseluruhan
- Ciri kepentingan individu sbg makhuk bebas
bertanggungjawab demi kepentingan dan kemauan
kolektif masy, bangsa dan negara
21KONSEKUENSI MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL
- Melakukan pertanggungjawabannya kepada Tuhan dan
kepada dirinya masing-masing dengan memperhatikan
norma agama dan norma kesusilaan. - Maka dalam menjalani kehidupan ekstern
antarpribadi, semua manusia sebagai mahluk sosial
harus melakukan pertanggungjawaban kepada orang
lain atau warga masyarakat lainnya.
22LANJUTAN KONSEKUENSI..
- Pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat
itu harus berlandaskan pada norma-norma kesopanan
(kebiasaan) dan norma-norma hukum. Dengan
demikian mereka harus melakukan
pertanggungjawaban moral yang berlandaskan
norma-norma kesopanan (kebiasaan), dan
pertanggungjawaban hukum yang berlandaskan
norma-norma hukum.
23Apa yg kita butuhkan?
- Paham yg seimbang manusia sebagai makhluk
individual sosial - Didalam individualitasnya terdapat aspek
sosialitas (satu kesatuan) - Kebersamaan manusia sbg individu tdk mungkin ada
tanpa masyarakat.
24Hub Individu-Masyarakat
- Kebebasan individu tidak mungkin dipikirkan tanpa
ada ikatan dengan orang lain/masy. - Individu menentukan eksistensinya dimasyarakat.
- Diperlukan wahana/alat yaitu Bahasa
- Bahasa Tanda khas kesosialan manusia (merupakan
karya sosial) - Dengan bahasa individu dapat menciptakan realitas
kebudayaan dan peradaban
25Masyarakat
- Kumpulan individu yang tinggal pada suatu wilayah
- Individu mempunyai karakteristik sendiri sehingga
dapat dibedakan dengan masyarakat lain - Mis Masyarakat Pesantren (Agamis)
- Masyarakat Tengger (Hindu)
- Masyarakat Suku Dani (Papua)
26Dimensi Kesosialan Manusia
- Frans Magnis Suseno (etika Politik-1987)
- - kesosialan masy ada pada 3 dimensi
- Penghayatan spontan individual (sadar hidupnya
tergantung dgn orang lain) - Kesosialan nampak ketika berhadapan dgn lembaga
sosial (hub sosial tidak amorf /harus
terstruktur?terpola agar lestari) - Kesosialan nampak pada simbolic universe of
meaning-Peter L. Berger (manusia butuh paham,
kepercayaan untuk memahami makna realitas hidup ?
pedoman eksistensi manusia
27Lingkaran Organisasi Sosial (Hegel-Filsafat Hukum)
- Keluarga
- - Satuan sosial paling akrab /non formal
- Masyarakat Luas (Civil Society)
- Lembaga, organisasi dan bentuk komunikasi lain
- Tidak ada hub. Dgn keluarga Negara
- Negara
- - Mempunyai otoritas untuk menata kehidupan
sosial (hukum)
28Manusia sebagai makhluk Politik
- Manusia membutuhkan sistem nilai dan ideologi
untuk menjadi pedomannya sebagai warga negara di
suatu negara - Proses hidup sebagai pribadi ikut memberi bentuk
pd lembaga-lembaga sosial, nilai sosial, dan
ideologi yang bersangkutan - Man sbg makhluk politis ia menjadi pribadi yang
memasyarakat atau menegara
29- Dia pelaku kehidupan masyarakat dan negara.
- memiliki hak dan kewajiban sebagai warga
masyarakat atau warga suatu negara.
30Dimensi Politis Manusia
- 1. Segi Tahu (pengertian dan orientasi)
- Harus tau mana yg baik dan yg buruk
- 2. Segi mau (mengambil tindakan berdasarkan
orientasi) - Bertindak sesuai dgn arahan / pengertian yg
dimengerti - Mempengaruhi manusia dalam mengerti dunianya,
mempengaruhi kehidupan masy., bangsa dan negara
31Manusia sbg Makhluk Sosial Politik
- Manusia tidak dapat hidup sendirian (butuh orang
lain untuk berkembang) - Harus berinteraksi dengan kekuasaan
- Kekuasaan diperlukan untuk memadukan beberapa
potensi dan realitas sosial demi tercapai
cita-cita bersama - Manusia membutuhkan masy., negara yg ditata
berdasarkan sistem kekuasaan ttt.
32Ilmu Sosial
- Ilmu yg mencoba memahami, meneliti, menemukan
perbedaan dan persamaan interaksi individu dalam
masyarakat Interaksi Masyarakat dgn kelompok
masyarakat lain (dinamis). - Ilmu yg mencoba memahami pikiran, ide, gagasan
lembaga struktur sosial yg muncul sebagai akibat
dr. perbedaan pemilikan brng persaingan
konflik akibat usaha (realitas).
33Ciri-Ciri Khusus Sosiologi
- Bersifat Empiris Ilmu pengetahuan yg didasarkan
pd observasi terhadap kenyataan akal dan
hasilnya tidak bersifat spekulatif - Bersifat Teoritis Ilm. Pengetahuan yg selalu
berusaha menyusun abstraksi dr hasil obesrvasi
dgn sec. Logis yg bertujuan untuk menjelaskan
hub. Sebab-akibat - Bersifat Kumulatif Teori2 sosiologi dibentuk
berdasarkan teori-2 yg sudah ada dalam arti
memperluas serta memperhalus teori lama. - Bersifat Nonetis yg dipersoalkan bukanlah buruk
baiknya tetapi tujuannya adalah menjelaskan fakta
itu sec. analitis
34Apa bedanya realitas sosial dan fakta
sosial?tolong berikan contoh nya
- Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir,
dan berperasaan yang berada di luar individu dan
mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan
individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang
murid diwajidkan untuk datang tepat waktu,
menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada
guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke
dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu
jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat
adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan
yang ada di luar individu (sekolah), yang
bersifat memaksa dan mengendalikan individu
(murid).
35Deskripsi Contoh 1
- Bis di Jakarta banyak yang sudah reyot,
kebersihannya pun tidak terpelihara. Di lantai
bis banyak berserakan segala macam sampah dan
debu. Para penumpang selalu berjubel, dan mereka
biasanya meludah seenaknya di lantai bis. Ada
pula banyak tukang copet di dalam bis, dan mereka
tidak pilih bulu. Lelaki, wanita, tua, muda,
semua yang lengah pasti dicopet. Biasanya ada
pula penjaja majalah, yang menawarkan majalah
aneka warna, dengan harga murah, tetapi ternyata
majalah yang mereka jual adalah terbitan tiga
tahun yang lalu
36Deskripsi Contoh 2
- Ketika saya sedang menaiki bis kota kemarin, di
pintu saya dihadang dua orang tukang copet.
Mereka berpakaian perlente, salah-salah lihat
seperti mahasiswa, karena membawa buku
danmap-map. Ketika saya melewati mereka, mereka
mencobameraba saku saya, tapi saya cukup waspada.
Seorang wanita yg naik di belakang saya tiba-tiba
menjerit kehilangandompet. Kedua mahasiswa itu
segera turun dan menghilang diantara kerumunan
orang-orang di terminal.Di lantai bis banyak
berserakan sampah. Udara di dalam bisa sangat
panas karena penumpangnya penuh sesak. Untung
sayamendapat tempat duduk di dekat jendela, tapi
orang tua yang duduk di samping saya batuk-batuk
dan meludahkan dahak seenaknya ke lantai bis.Bis
masih belum berangkat walaupun sudah penuh
sesak.Melalui jendela bis ada orang yang
menawarkan majalah anekawarna. Murah, cuma lima
ratus rupiah. Orang tua yang batuk-batuk itu
membeli sebuah. Ketika bis mulai bergerak,
tiba-tiba orang tua itu memaki, Sialan! Terbitan
tiga tahun yang lalu!µ
37Fakta vs Realita
- Apa perbedaan antara contoh pertama dan
kedua??Deskripsi seperti contoh pertama adalah
kenyataan yang sehari-hari kita temui di bis
kota. Dengan mudah kita bisa membuktikan
kebenarannya.Bahkan tanpa perlu memberikan
pembuktian apa pun, banyak orangpercaya begitulah
keadaan bis-bis kota di Jakarta pada
umumnya.Memang bukan mustahil ada bis kota yang
bersih, lega tak berjejal penumpang, tak ada
tukang copet, pengamen, penjaja dan sebagainya.
Namun secara umum gambaran yang dilukiskan adalah
benar. Inilah realita,kebenaran yang diyakini
banyak orang tanpa perlu dibuktikan lagi
kebenarannya dengan teori, dalil atau argumen apa
pun.?Pada contoh kedua, penulis hanya
mendeskripsikan apa yang benar-benar dilihatnya,
atau diakuinya sebagai dilihatnya,pada suatu
tempatdan waktu tertentu (moment opname).Pembaca
harus percaya saja dan tidak boleh membantah
sepanjang yang dideskripsikannya termasuk
akal(logis)dan masih sesuai dengan kenyataan yang
dilihat sehari-hari. Inilah fakta, yakni persepsi
penulis tentang suatu peristiwa, keadaan,
ataubenda yang diobservasinya pada suatu waktu
dan tempat tertentu sesuai dengan apa yg
diserap(perceived) dng panca inderanya
(dilihat,didengar, diraba, dicium, dan
dirasakannya) secara langsung.?Dalam memberikan
deskripsi yang kita berikan adalah fakta, bukan
realita
38Perbedaan antara ilmu sosial
Ilmu Sosial Dimensi
Il. Ekonomi Memahami kehidupan indiv. masy. Dlam usahanya memenuhi kebutuhan (produksi, distribusi, konsumsi brng jasa)
Il. Politik Memahami ttg. Hak, wewenang, kekuasaan, proses pembuatan keputusan dlm masy, konflik yg terjadi akibat distribusi alokasi brng yg dianggap bernilai
Sosiologi Memahami struktur sosial, lembaga sosial, lapisan sosial , perubahan sosial, interaksi sosial, mobilitas sosial dan modernisasi
39Hubungan ke-tiga disiplin ilmu sosial
- Obyek yg ditelaah sama Individu Masyarakat
baik tingkah-laku, gejala sosial (akibat) serta
peran statusnya dlm masyarakat - Point of View yg berbeda menyebabkan timbulnya
gejala sosial yg saling berkaitan satu sama
lainnya (kepentingan/alasan) - Antara sosiologi dan politik menghasilkan bidang
ilmu baru-Sosiologi Politik yg membicarakan ttg
basis-basis sosial dr kekuasaan dalam masyarakat.
(Mauirice Duverger) - Antara sosiologi dan ekonomi menghasilkan ilmu
Sosiologi Ekonomi - Antara sosiologi ekonomi menghasilkan cabang
ilmu- Sosiologi Ekonomi - Antara ekonomi politik menghasilkan cabang
ilmu- Ekonomi Politik
40Skema Sosiologi Politik
SOSIOLOGI
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi Politik
P O L I T I K
E K O N O M I
I
II
IV
III
Ekonomi Politik
41Pembangunan Ekonomi
- Pelaku Ekonomi (Prof. Dr. Selo Soemardjan) dibagi
2 sektor - a. Sektor Publik
- Kegiatan ekonomi yg mencakup pembangunan ekonomi
yg bertujuan untuk kesejahteraan umum yg
dilakukan melalui Perencanaan (PELITA)-Jk.Pendek
dan (Pembangunan 25 th)-Jk Panjang - b. Sektor Swasta
- Kegiatan ekonomi yg dilakukan untuk tujuan
komersial (bisnis) dengan prinsip ekonomi.
42Pembangunan Ekonomi
- Dalam Perencanaan Pembangunan, sektor publik
memperhatikan faktor ekonomi umum dan faktor
non-ekonomi, yaitu - A. Fak. Ekonomi Umum
- Ekonomi Dominan setempat
- Sumber Daya Alam
- Kualitas Sumber Daya Manusia
- Teknologi
- B. Fak. Non-Ekonomi
- Sikap Masyarakat terhadap Pembangunan
- Keseimbangan kekuatan membangun antara pemerintah
penduduk setempat - Pola kepemimpinan
- Infrastruktur fisik dan sosial
43Kegiatan Ekonomi Sektor Swasta
- Sektor swasta sebelum melakukan keg. Ekonominya
maka terlebih dahulu melakukan feasibility study,
dgn memperhatikan beberapa faktor seperti - A. Faktor Ekonomi
- Sistem ekonomi Sosial
- Peraturan Moneter
- Kekuatan Pesaing
- Potensi Pasar
- Sistem Pajak
- B. Faktor Non-ekonomi
- Politik
- (Sis.Pol.Nas, Gol.yg berkuasa, Stabilitas
Politik, Birokrasi, Hubungan Sipil dan Militer) - Hukum
- (Peraturan Devisa, Hukum Tanah, Keseimbangan
legislatif, Perlindungan hukum, Korupsi Kolusi
44Kegiatan Ekonomi Sektor Swasta
- Sosial
- (melihat keseimbangan rural urban, etnis,
agama, pendidikan, organisasi buruh, kesetaraan
gender) - Kultur
- (Ethos kerja, keseimbangan rasionalitas non
rasionalitas, sikap kolektif individualitas,
kekuatan adat terhadap modernisasi, teknologi
baru)