METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT

Description:

kuliah iii & iv metode pengolahan butiran/ konsentrat pendahuluan bahan pakan/pakan: konsentrat hijauan definisi konsentrat dari segi ilmu nutrisi: pakan ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:1174
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 17
Provided by: abun
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT


1
KULIAH III IV
METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT
PENDAHULUAN
  • BAHAN PAKAN/PAKAN
  • KONSENTRAT
  • HIJAUAN

DEFINISI KONSENTRAT DARI SEGI ILMU NUTRISI
  • PAKAN/BAHAN PAKAN YANG MENGANDUNG
  • SERAT KASAR lt 18
  • PROTEIN KASAR gt 20
  • ENERGI TINGGI

HIJAUAN/FORAGE/ROUGHAGE BAHAN PAKAN/PAKAN YANG
MENGANDUNG SERAT KASAR gt 18
2
LATAR BELAKANG PENGOLAHAN BAHAN PAKAN/PAKAN
  • POPULASI TERNAK MENINGKAT JML PAKAN HARUS
    TERSEDIA
  • PRODUKTIVITAS TERNAK TINGGI KUALITAS GENETIK HRS
    BAIK
  • KUALITAS PAKAN HARUS BAIK (CUKUP SESUAI
    KEBUTUHAN)
  1. JUMLAH LAHAN UNTUK TANAMAN PAKAN SEMAKIN MENURUN
    SEIRING DENGAN BERTAMBAHNYA JUMLAH MANUSIA
  2. MUSIM MUSIM HUJAN PAKAN BERLIMPAH, MUSIM KEMARAU
    PRODUKSI PAKAN BERKURANG.
  3. PEMANFAATAN BAHAN/MATERIAL DARI IKUTAN PRODUK
    PERTANIAN/ AGROINDUSTRI KUALITAS RENDAH

    PENGOLAHAN
  • PENGOLAHAN
  • SECARA FISIK/MEKANIS
  • KIMIAWI
  • MIKROBIOLOGIS

3
TUJUAN PENGOLAHAN
NO CARA I II III IV V VI VII
1 PEMASAKAN
2 EKSTRAKSI
3 ASAM/BASA
4 FERMENTASI
5 PENGERINGAN
6 PENGGILINGAN
  1. ISOLASI
  2. PENINGKATAN NILAI NUTRISI
  3. PENGAWETAN
  4. PERUBAHAN BENTUK
  1. PENINGKATAN PALATABILITAS
  2. PENINGKATAN DAYA CERNA
  3. MENGURANGI RACUN

4
PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP NILAI NUTRISI
I. PEMANASAN
1. PROTEIN DAN KARBOHIDRAT
PEMANASAN YANG BERLEBIHAN MENYEBABKAN TERJADINYA
KERUSAKAN PROTEIN/ LYSIN, KARENA
REAKSI BROWNINGREACTION / MAILLARD REACTION,
YAITU REAKSI ANTARA LYSIN DENGAN GULA. AKIBATNYA
LYSIN TIDAK DAPAT DICERNA OLEH TERNAK (TERUTAMA
PADA BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN ASAL HEWANI)
SEHINGGA TIDAK DAPAT MENUNJANG TERHADAP
PERTUMBUHAN
PEMANASAN DAPAT MENGUNTUNGKAN PADA BIJI LEGUM DAN
KACANG KEDELE, DAPAT MENURUNKAN RACUN
5
2. PEMANASAN BERLEBIH
  • MENURUNKAN VITAMIN TERUTAMA VITAMIN YANG LARUT
    DALAM LEMAK
  • MENINGKATKAN MINERAL PEMUTUSAN IKATAN CHELATE,
    SEHINGGA MINERAL LEBIH TERSEDIA
  • PEMANASAN BERLEBIH MENYEBABKAN LEMAK MENJADI
    PRODUK AEREOLIN YANG BERSIFAT RACUN
    MENINGKATKAN KETENGIKAN

II. PENGGILINGAN DAN PEMBUATAN PELLET
  • TUJUAN PENGGILINGAN
  • MENGURANGI/MEMPERKECIL UKURAN PARTIKEL
  • MEMPERLUAS PERMUKAAN

UNTUK DAPAT BEREAKSI DENGAN SALURAN PENCERNAAN
(ENZIM)
6
PEMBUATAN PELLET MENGUNTUNGKAN BAGI TERNAK
UNGGAS DAN MONOGASTRIK
UNGGAS DAN MONOGASTRIK LEBIH PALATABEL MEMAKAN
RANSUM BERBENTUK TEPUNG YANG BERASAL DARI PELLET,
DARIPADA RANSUM BENTUK TEPUNG ASLINYA
  • MEMPERBAIKI PERFORMA DENGAN MENINGKATKAN
    KEPADATAN ZAT MAKANAN DAN MENINGKATKAN
    PALATABILITAS
  • MENGINAKTIFAN TOXIN DALAM BAHAN PAKAN

7
METODE PENGOLAHAN
KERING (DRY PROCESSED) KERING (DRY PROCESSED) BASAH (WET PROCESSED)
DINGIN (COLD PROCESSED) TANPA PENGOLAHAN (UTUH) HAMMER MILLING (PENGGILINGAN) ROLLING SOAKING RECONSTITUTION (PENYUSUNAN KEMBALI) ALKALI TREATMENT ACID TREATMENT
PANAS (HOT PROCESSED) POPPING MICRONIZING ROASTING EXTRUDE PELLETING STEAM ROLLING STEAM FLAKING PRESSURE COOKING EXPLOADING
8
2. PENGGILINGAN
TUJUAN MERUBAH UKURAN/BENTUK BAHAN
  • MANFAAT
  • 1. EKSTRAKSI ZAT YG DIINGINKAN
  • 2. MENGANALISA KOMPOSISI ZAT YANG TERKANDUNG
  • 3. MEMPERLUAS PERMUKAAN SHG MEMPERCEPAT
    PENGERINGAN
  • MENINGKATKAN AKTIFITAS KERJA ENZIM
  • MENINGKATKAN DAYA CERNA ZAT MAKANAN HEWAN
    OMNIVORA
  • PADA RUMINANSIA JIKA TERLALU HALUS MERUGIKAN
  • MEMUDAHKAN PENCAMPURAN SECARA HOMOGEN, SEPERTI
    DALAM MEMBUAT RANSUM.

9
  • JENIS-JENIS MESIN PENGGILING
  • KEKUATAN MEMECAH CRUSHING MILLS UNTUK
    BUTIRAN KERAS.
  • KEKUATAN MEMUKUL HAMMER MILLS UNTUK
    PENEPUNGAN
  • KEKUATAN MENGGESEK DISC ATTRACTION MILLS
    PEMOTONG (UTK BM BERSERAT )

- BAHAN GRIT DIUBAH MENJADI PECAHAN BUTIRAN -
BAHAN MASH DIUBAH MENJADI HALUS - BAHAN CAMPURAN
DIUBAH MENJADI MASH DAN BUTIRAN/PELLET MESIN
GESEK BISA UNTUK BAHAN YANG BERBEDA-BEDA. JIKA
GESEKAN TERLALU TINGGI, MESIN HARUS TAHAN PANAS
HARUS DILENGKAPI PENDINGIN.
10
PERTIMBANGAN DLM. PENGGUNAAN ALAT
  • SIFAT BAHAN KEKERASAN
  • PRINSIP MESIN/BAHAN MESIN
  • HASIL YG DIINGINKAN
  • STRUKTUR BAHAN BHN KRISTAL SULIT DIPECAH
    KECUALI DGN GESEKAN
  • KADAR AIR BAHAN KA gt 18 LEBIH BAIK ALAT
    PEMUKUL/HAMMER MILL
  • SENSITIVITAS MESIN BAHAN THD. PANAS

UNTUK PENGOLAHAN KERING SERING DIGUNAKAN HAMMER
MILL, DILENGKAPI DG ALAT PENYARING UKURAN 3-6 mm
11
  • FAKTOR YG MEMPENGARUHI KEHALUSAN PROSES
    PENGGILINGAN
  • TIPE/MACAM BUTIRAN
  • KADAR AIR KA LEBIH BANYAK, BUTIRAN CEPAT KELUAR
  • UKURAN SARINGAN LEBIH HALUS , BAHAN KELUAR
    LEBIH LAMBAT
  • KECEPATAN HASIL KELUAR DARI MESIN BUTIRAN LEBIH
    BESAR , CEPAT KELUAR

3. ROLLING MEMAKAI GILINGAN
  • MACAM-MACAM MESIN ROLLING TERGANTUNG DARI
  • BESAR GILINGAN
  • GIGI GILINGAN
  • MESIN ROLLING KERING DAPAT MEMPRODUKSI HASIL YANG
    BERVARIASI, TERGANTUNG DARI
  • KEHALUSAN HASIL
  • TATA LETAK YG DAPAT DITOLERANSI UNTUK DIPROSES.
  • TIPE GILINGAN
  • FAKTOR-FAKTOR YG BERHUBUNGAN DGN PROSES HAMMER
    MILL.

12
PENGOLAHAN KERING PANAS
1. POPPING (LETUPAN)
  • PEMECAHAN GRANULA PATI YANG TERDAPAT PADA BUTIRAN
    (JAGUNG, SORGUM, GANDUM) DENGAN PANAS
  • TEMPERATUR 150 0C. BERGANTUNG PADA TEKANAN,
    KADAR AIR BAHAN, TYPE BUTIRAN

2. MICRONIZING (PENGHALUSAN)
  • PEMANASAN DENGAN INFRA RED, DENGAN PANJANG
    GELOMBANG 3x108 3x1011 Hz
  • LAMA PEMBAKARAN SORGUM 20 DETIK JAGUNG 70
    DETIK
  • TEMPERATUR 140 180 0C

3. ROASTING (PEMANGGANGAN)
  • PROSES PEMANASAN KERING TERHADAP BUTIRAN DENGAN
    CARA PEMANGGANGAN
  • TEMPERATUR POPPING DAN MICRONIZING

13
4. EXTRUDING
  • PEMANPATAN DENGAN TEKANAN TINGGI BUTIRAN
    DIPAKSA DENGAN KEKUATAN TERTENTU AGAR MELALUI
    SILINDER PENGHALUS SILINDER RUNCING DAN
    BERGELOMBANG
  • TEMPERATUR 95 0C

PENGOLAHAN BASAH- DINGIN
1. SOAKING (PERENDAMAN)
  • PERENDAMAN PENDEK (12 24 JAM)

2. RECONSTITUTION (PENYUSUNAN KEMBALI)
  • PERENDAMAN SECARA AN-AEROBIK (20 HARI)
  • PENINGKATAN KADAR AIR BAHAN (25 30 )
  • BERGANTUNG PADA
  • TYPE BUTIRAN
  • KADAR AIR BAHAN
  • TEMPERATUR LINGKUNGAN
  • LAMA PERENDAMAN

14
3. ALKALI
  • PENYEMPROTAN DENGAN NaOH, KONSENTRASI 2 4
  • ALKALI LAIN AMONIAK

4. ACID TREATMENT (PERLAKUAN ASAM)
  • PENAMBAHAN ASAM ORGANIK (FORMIAT PROPIONAT
    ASETAT)
  • UNTUK PENGAWETAN BUTIRAN DENGAN KADAR AIR YANG
    TINGGI

15
PENGOLAHAN BASAH-PANAS
1. STEAM ROLLING
  • DIMASAK DALAM UAP PANAS DENGAN TEKANAN TINGGI
    SELAMA 3 5 DETIK BARU DIGILING

2. STEAM PLAKING
  • PEMANASAN DENGAN UAP PANAS PADA WAKTU LEBIH LAMA
    DARI STEAM ROLLING 12 MENIT.
  • TEMPERATUR 100 0C
  • DIAMETER HASIL GILINGAN 0,05 MM

3. PRESSURE COOKING (PEMANASAN DENGAN TEKANAN)
  • PEMANASAN DENGAN UAP PANAS PADA TEKANAN TINGGI
  • TEKANAN 3 KG/CM2
  • TEMPERATUR 143 0C
  • KADAR AIR BERKURANG SD 20

16
4. EXPLOADING
  • PENGOLAHAN DENGAN UAP PANAS DAN TEKANAN TERTENTU
    DILANJUTKAN DENGAN PENGGILINGAN
  • TEKANAN 15 KG/CM2
  • TEMPERATUR 200 0C
  • LAMA 18 20 DETIK

5. PELLETING
  • PENGOLAHAN PANAS-BASAH DENGAN PEMANPATAN DAN
    TERJADI PROSES HIDROTERMAL.
  • PENINGKATAN KADAR AIR SD. 17
  • TEMPERATUR 60 90 0C
  • GELATINISASI 16 20
  • DIAMETER ALAT/DIES 2 4 MM
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com