Title: BAMBANG DS
1METODE PENULISAN ILMIAH
- BAMBANG DS
- BAMBANGDS_at_PIKSIINPUTSERANG.AC.ID
/senadwi_bam_at_yahoo.co.id - Bambangds.wordpress.com
2Metode Ilmiah
- MI dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran
yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. - Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka
metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban
tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan
kesangsian sistematis.
3- Karena itu, penelitian dan metode ilmiah
mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak
dikatakan sama. - Dengan adanya metode ilmiah, pertanyaan-pertanyaan
dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab,
seperti menjawab seberapa jauh, mengapa begitu,
apakah benar, dan sebagainya.
4- Klasifikasi ilmu pengetahuan.
- Contoh klasifikasi Ilmu Pengetahuan yang
sederhana yaitu - 1. Ilmu dasar (basic Science) misalnya biologi
yang bertujuan mendalami teori dan isi alam
yang hidup. - 2. Ilmu terapan (Applied Sciences) yang
bertujuan untuk memanfaatkan ilmu guna
memecahkan masalah praktis misalnya mekanisme
dan teknologi pertanian. - Contoh Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
5 ASPEK ANTOLOGI ( BEING, WHAT, WHO)
- 1. DEFENISI I.P
- a. Sekumpulan proposisi sistematis yang
terkandung dalam pernyataan-pernyataan yang
benar dengan ciri pokok yang bersifat general,
rational, objektif, mampu diuji kebenarannya
(verifikasi objektif), dan mampu menjadi milik
umum (Communality, The Liang Gie, 1991). - b. Pengetahuan yang diatur secara sistematis
dan langkah- langkah pencapaiannya
dipertanggung-jawabkan secara teoritis (C,
Verhaak). - c. Masih banyak definisi lain (lihat di halaman
selanjutnya). - d. Kumpulan pengetahuan yang benar
- - Mempunyai obyek dan tujuan
- - Disusun secara sistematik,
- - Berkembang dengan metode ilmiah,
- - Berlaku universal dan dapat diuji
kebenarannya (diverifikasi).
6- 2. Obyek Materi obyek yang dipelajari
misalnya - - Manusia
- - Kehidupan
- - Benda mati
- - Alam semesta
- Formal obyek yang menjadi pusat perhatian
pusat perhatian (focus of interest) atau bidang
studi. Misalnya - Kesehatan, kedokteran,
pertanian, ekonomi, sastra - 3. Struktur, klasifikasi, sifat, dan lain-lain
harap dipelajari dari ilmu yang ditekuni.
7MANUSIA INSTING, AKAL, SEHINGGA INGIN TAHU
PENJELASAN
APA, MENGAPA, BAGAIMANA
PENJELASAN TANPA ATAU BELUM MENGGUNAKAN PENALARAN
YANG BAIK MITOS
PERKEMBANGAN Menggunakan penalaran yang
sistematis, disebut METODE ILMIAH
8PENGETAHUAN
Segala sesuatu yang diketahui, dengan membaca,
mendengar, melihat,melakukan sehingga
menghasilkan pengalaman
Empirik, empiris
Pengetahuan tanpa belajar insting (hewan,
naluri untuk makan)
Pengetahuan disusun secara sistematis (logika dan
pengalaman)
ILMU dinamis (perlu pemikiran yang kritis)
9Metode keilmuan digunakan untuk mengatasi masalah
MASALAH ?
Pemecahan masalah
Langkah-langkah untuk memecahkan masalah MEMBUAT
HIPOTESIS (DALIL YANG HARUS DIUJI), baik Ilmu
sosial maupun ilmu alam
Cara pengujian DENGAN PENELITIAN memakai METODE
Survey dan atau eksperimen
10Fakta khusus menuju kesimpulan umum
INDUKTIF
LOGIKA
Sesuatu bersifat umum menuju khusus
DEDUKTIF
Memperoleh fakta
Bila menggunakan logika (khususnya deduktif)
SILOGISME
Premis Mayor
Premis Minor
Organisme bernafas, tumbuhan adl organisme, Jadi
tumbuhan bernafas
11(No Transcript)
12Kriteria ilmiah
- 1. Berdasarkan fakta2. Bebas dari prasangka3.
Menggunakan prinsip-prinsip analisa4.
Menggunakan hipolesa5. Menggunakan ukuran
objektif6. Menggunakan teknik kuantifikasi
13Langkah-langkah Penulisan Ilmiah
- 1. Memilih dan mendefinisikan masalah.2. Survei
terhadap data yang tersedia.3. Memformulasikan
hipotesa.4. Membangun kerangka analisa serta
alat-alat dalam menguji hipotesa.5. Mengumpulkan
data primair.6. Mengolah, menganalisa serla
membuat interpretasi.7. Membual generalisasi dan
kesimpulan.8. Membuat Laporan
14- METODE ILMIAH DAN IMPLEMENTASINYA
- Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada
metode ilmiah. Sebagai langkah pemecahan atau
prosedur ilmiah dapat sebagai berikut - 1.Penginderaan, merupakan suatu aktivitas
melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap
suatu objek tertentu.2.Masalah dan problema,
menemukan masalah dengan kata lain adalah dengan
mengemukakan pertanyaan apa dan
bagaimana.3.Hipotesis, jawaban sementara
terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
15- 3.Hipotesis, jawaban sementara terhadap
pertanyaan yang kita ajukan.4.Eksperimen, dari
sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat
dipisahkan. Contoh dalam gejala alam tentang
serangga dengan lampu (sinar biru)
16- 5.Teori, bukti eksperimen merupakan langkah
ilmiah berikutnya yaitu teori. Dengan hasil
eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti
yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan
valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Maka
disusun teori. Dengan teori-teori yang
dikemukakan maka dapat diaplikasikan terhadap
kebutuhan manusia seperti pengusiran serangga
atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori
pencahayaan.
17Survey, eksperimen
- Diperoleh
- Data
- Analisis (statistik) dengan tingkat kepercayaan
yang tinggi (tergantung ulangan dan pembanding) - Pembahasan
- Kesimpulan menghasilkan dalil atau teknologi
Membuat laporan penelitian mudah dipahami
18Rasionalisme Eksistensialisme dan Empirisisme -
Idealisme
- Empirisisme Observasi dan proposisi berdasar
pada pengalaman dengan menggunakan metoda
inductive logic, termasuk matematik dan
statistik. Empirisis berusaha mendiskripsi,
menjelaskan, dan memprediksi informasi faktual
yang diperoleh melalui observasi - Rasionalisme Sumber utama pengetahuan adalah
penalaran (reasoning dan judgment). Pengetahuan
dideduksi dari kebenaran dan hukum alam. Karena
hukum alam mengatur semesta secara logik.
19Beberapa Contoh Gaya Berpikir atau Methods of
Knowing
- 1. Untested Opinion, Intuition/A Priori Method
- Angka 13 adalah angka sial
- Laut Selatan dikuasai Ratu Selatan
- 2. Self-Evident Truth atau Method of Tenacity
- Semua mahluk hidup akan mati
- Semua benda di Bumi akan jatuh ke bawah
- 3. Method of Authority
- Rahasia Perusahaan Sukses di Amerika (Peters and
- Waterman, 1982)
20Beberapa Contoh Gaya Berpikir atau Methods of
Knowing (lanjutan)
- 4. Literary Style
- Studi kasus pada sebuah perusahaan
- Teori Motivasi Abraham Maslow
- 5. Postulational Style
- Simulasi difusi inovasi
- Maksimisasi profit MR MC
- 6. Scientific Method
21BAGIAN II Science
Science
Norma Komunitas Ilmiah Seperangkat norma dan
nilai profesional yang diinternalisasi oleh
peneliti.
Metoda Ilmiah Prosedur yang ketat untuk
menghasilkan penelitian yang berkualitas
22Science
- Pengetahuan (body of knowledge) yang
terklasifikasi dan tersistematisasi - Terorganisasi berdasar satu atau lebih teori
sentral dan sejumlah prinsip umum - Biasanya diekspresi secara kuantitatif
- Pengetahuan yang memungkinkan untuk memprediksi
dan, dalam beberapa situasi, untuk mengendalikan
kejadian di masa datang
23Metoda Ilmiah
- Penilaian terhadap pengetahuan yang relevan
- Pembentukan konsep dan spesifikasi hipotesis
- Pengumpulan data
- Pengorganisasian dan analisis data dengan cara
yang relevan - Evaluasi dan pembelajaran dari temuan/hasil riset
- Penyebaran informasi riset
- Memberikan penjelasan
- Membuat prediksi
- Melakukan aktifitas pengendalian yang diperlukan
24Norma Komunitas Ilmiah
- Universalism Penelitian dinilai semata-mata atas
dasar sumbangannya terhadap ilmu pengetahuan
tanpa melihat pihak yang melakukan penelitian dan
tempat penelitian dilakukan - Organized Skepticism Ilmuwan harus selalu
bersikap kritis dan berhati-hati dalam menerima
ide baru - Disinterestedness Ilmuwan harus netral dan
terbuka terhadap hal-hal baru.
25Norma Komunitas Ilmiah (lanjutan)
- Communalism Pengetahuan ilmiah harus
disebarluaskan dan dimiliki bersama. Temuan
ilmiah merupakan milik publik yang dapat
digunakan oleh semua orang. Proses riset harus
dipaparkan secara rinci - Honesty Merupakan norma budaya yang utama bagi
seorang peneliti dan ilmuwan. Ketidak jujuran
merupakan tabu besar.
26Norma Komunitas Ilmiah (lanjutan)
- Communalism Pengetahuan ilmiah harus
disebarluaskan dan dimiliki bersama. Temuan
ilmiah merupakan milik publik yang dapat
digunakan oleh semua orang. Proses riset harus
dipaparkan secara rinci - Honesty Merupakan norma budaya yang utama bagi
seorang peneliti dan ilmuwan. Ketidak jujuran
merupakan tabu besar.
27ASPEK AKSIOLOGI / ETIS (OBJECTIVE, FOR WHAT,
VALUE)
- 1. Tujuan umum mis. Ilmu kesehatan mempelajari
semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan
untuk tetap sehat dan lebih sehat. - Tujuan khusus untuk mencari/mendapatkan
- Kebenaran (Truth)
- Pengetahuan (Knowledge)
- Pemahaman (Understanding)
- Penjelasan (Explanation)
- Klasifikasi (Classification)
- Peramalan (Prediction)
- Pengendalian (Control)
- Penerapan (Application)
- Penemuan (Indention)
- Produksi (Production)
- 2. Nilai etis kebenaran, mis. Kesehatan yang
lebih baik, bernilai etis dan estetis.
28ASPEK EPISTEMOLOGI (WHY, HOW)
- 1. Why misalnya ilmu kesehatan, masih banyak
yang tidak sehat hingga ada keinginan mencari
kebenaran ilmiah apa penyebabnya. - 2. How misalnya pemikiran dan pengkajian
ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun secara
sistematik, dengan metode ilmiah untuk
mendapatkan kebenaran tentang kesehatan. - Sistematik Disusun teratur berdasarkan sistim
- Sistim Bagian-bagian yang berfungsi untuk I.P
- Metode Cara untuk menemukan/membuktikan dan
mengembangkan I.P. - Berkembang Berdasarkan hasil Metode Ilmiah dan
bersifat terbuka - Universal Berlaku sama di mana saja
- Terbuka Selalu dapat diuji kebenarannya secara
ilmiah (diversifikasi) dengan penalaran maupun
diuji ulang. - Mengenai sistim dan metode ini, pendapat Prof.
Kuncaraningrat adalah sebagai berikut Sistem
adalah susunan yang berfungsi dan bergerak suatu
cabang ilmu niscaya mempunyai objeknya, dan objek
yang menjadi sasaran itu umumnya dibatasi.
Sehubungan dengan itu, maka setiap ilmu lazimnya
mulai dengan merumuskan suatu batasan (definisi)
perihal apa yang hendak dijadikan objek studinya.
29BAB I HAKEKAT IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
- Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya,
termasuk gejala-gejala alam Yang ada
fisika
kimia
Gejala-gejala alam
biologi
Rasa ingin tahu manusia merupakan awal sikap
ilmiah, karena ingin tahu lebih lanjut, apa,
bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu. Ada
4 tahap perkembangan alam pikiran manusia sampai
lahirnya IPA mitos, penalaran, eksperimentasi
dan metode keilmuan.
301.1. M I T O S
Tahap ini terjadi karena keterbatasan manusia
dalam pengamatan, peralatan, dan cara berpikir
pada saat itu
Contoh
- Peristiwa pelangi adalah selendang bidadari
yang sedang turun ke bumi - Peristiwa gunung meletus adalah yang berkuasa
dari gunung itu marah.
1.2. PENALARAN DEDUKTIF TAHAP RASIONALISME
Rasionalisme Aliran pemahaman untuk pemecahan
masalah menggunakan rasio atau daya nalar dalam
upaya memperoleh pengetahuan yang benar Penalaran
Deduktif suatu cara berpikir yang didasarkan
atas pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus, menggunakan pola
berpikir silogisme. Contoh Silogisme Semua orang
suatu saat mati (Premis mayor) Si A adalah
orang (Premis minor) Maka si A akan
mati (Kesimpulan)
311.3. PENALARAN INDUKTIF TAHAP EMPIRISME
Penalaran induktif Suatu cara berpikir untuk
menarik kesimpulan umum berdasarkan
pengamatan-pengamatan atas gejala-gejala yang
bersifat khusus Contoh Logam tembaga, logam
besi, logam aluminium jika dipanaskan bertambah
panjang Kesimpulan Semua logam jika dipanaskan
akan bertambah panjang Empirisme
Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang
diperoleh langsung dari pengalaman konkrit.
321.4. METODE KEILMUAN / ILMIAH
Merupakan perpaduan antara penalaran deduktif dan
penalaran induktif Pembentukan sikap ilmiah
- Memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi
dan kemampuan belajar yang besar - Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
- Jujur
- Terbuka
- Toleran
- Skeptis
- Optimis
- Pemberani
- Kreatif
1.4.1. Langkah-langkah Metode Ilmiah
- Perumusan masalah
- Penyusunan hipotesis
- Pengujian hipotesis dengan eksperimentasi
- Penarikan kesimpulan
33Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan
sebagai berikut
341.4.2. Beberapa catatan tentang metode ilmiah
- Langkah-langkah dalam metode ilmiah saling
berkaitan - Dasarnya sama bagi disiplin keilmuan
- Khusus untuk kelompok ilmu
- Tujuan hanya kebenaran yang obyektif dan sementara
1.4.3. Keunggulan dan keterbatasan metode ilmiah
- Keunggulan
- Melatih kebiasaan berpikir yang sistematis, logis
dan analitis - Memupuk sifat jujur, obyektif, terbuka, disiplin
dan toleran - Menolak takhayul dan menolak pendapat tanpa bukti
nyata. - Keterbatasan
- Kebenaran ilmiah bersifat tentatif (sementara)
- Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar
berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.
35- Beberapa definisi ilmu pengetahuan (science)
dapat bermacam-macam yaitu - J. Haberer 1972 Suatu hasil aktivitas
manusia yang merupakan kumpulan teori, metode
dan praktek dan menjadi pranata dalam
masyarakat. - J.D. Bernal 1977 Suatu pranata atau metode
yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta
dan manusia. - E. Cantote 1977 Suatu hasil aktivitas manusia
yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992 - E.F. Schumacher The perfections of science
are purely practical-the objective practical
the objective, i.e. independent of character
and interests of the operator, measurable,
recordable and repeatable. - Prof. Burr Like the fields of physics,
sciences are part of the organization of the
universe and are influenced by the fast forces
of space . - Cambridge-Dictionary 1995 Ilmu Pengetahuan
adalah kumpulan pengetahuan yang benar,
mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan
sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku
universal yang dapat diuji kebenarannya.
361.5. PERANAN ILMU
- Mendeskripsikan (menyandra)
- Menjelaskan (eksplorasi)
- Memprediksi (meramal)
- Mengendalikan (mengontrol)
1.6. SARANA BERFIKIR ILMIAH
Meliputi Bahasa Logika Matematika Statistika
1.7. PENGERTIAN IPA
Meliputi 3 hal Produk, Proses dan Nilai/Sikap
Ilmiah
1.7.1. Produk IPA Data yang diperoleh melalui
observasi (1) Fakta (2) Konsep (3) Prinsip
(4) Hukum (5) Teori) 1.7.2. Proses
ilmiah Merumuskan masalah, hipotesis, uji
hipotesis, kesimpulan 1.7.3. Nilai dan sikap
ilmiah jujur, tekun, teliti, obyektif, terbuka,
dan sebagainya.
37- 1.Tujuan Ilmu - mencari kebenaran ilmu tertentu
secara ilmiah - 2. Sistem Ilmu
- Sistem Bagian-bagian atau elemen-elemen
yang berfungsi saling berkaitan/interrelated
untuk mewujudkan fungsi organ/ institusi/ilmu
secara menyeluruh - Contoh
- Sistem syarat
- Fungsi kehidupan manusia
- Sistem pencernaan Fungsi Kehidupan manusia
- Sistem panca indera
- Sistem vaskuler
-
- Sistem penalaran / logika
- Fungsi pengembangan ilmu
- Sistem klasifikasi Fungsi pengembangan ilmu
Sistem penulisan ilmiah - Sistem pembuktian
- Statistika
38- Faktor sistim
- a. Ada seperangkat elemen tertentu (Assemblage of
elements), - b. Elemen-elemen itu saling berkaitan secara
teratur (Interrelated), - c. Ada mekanisme keterkaitan antar elemen itu dan
merupakan suatu kesatuan organisasi. - d. Kesatuan organisasi itu berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan. - e. Menghasilkan sesuatu yang dapat diamati dan
disaksikan (Genera-ting an observable product). - Sistematik berarti bahwa ilmu pengetahuan itu
secara teratur dan tersusun hingga memberikan
pengertian tentang hakikat, kebenaran dan
pembuktian kebenaran. - Kebenaran/kesalahan dan atau kepastian itu dapat
dipertanggungjawabkan berdasar pembuktian dengan,
metode ilmiah. - Sistematika ilmu pengaturan sistematik ilmu
hingga mudah di pelajari. - Sistematika ilmu dapat dibagi tiga
- 1. Apa ilmu/ilmu baru itu dan sistematikanya ?
(aspek ontologi) - 2. Untuk apa ilmu tersebut? (Sistematika tujuan
aspek aksiologi / etika) - 3. Bagaimana metode mencapai tujuan
tersebut/bagaimana dan mengapa menyusun
Sistematika ilmu secara benar dan mudah
dipelajari (aspek epistemologi).
39- 3. Metode
- Yang dimaksudkan dengan metode yaitu metode
ilmiah. Metode ilmiah ialah cara untuk
mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang benar
dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan
asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan
ilmiah misalnya penalaran, studi kasus dan
penelitian. - Metode ilmiah dapat dengan penalaran dan
pembuktian kebenaran ilmiah. - 3.1 Metode Ilmiah dengan penalaran dan
kesimpulan atau pembuktian kebenaran - - Penalaran merupakan suatu proses penemuan
kebenaran di mana tiap-tiap jenis penalaran
mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing
(Suriasumantri, 1987). - - Penalaran adalah suatu proses berpikir dalam
menarik suatu kesimpulan yang benar dan bukan
hasil perasaan. - Penalaran merupakan kegiatan yang mempunyai ciri
tertentu dalam penemuan kebenaran. - Dua ciri penalaran - Logis
- - Analitis
- a. Berpikir logis adalah kegiatan berpikir
menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame
of logic) yaitu, menurut logika
deduksi-induksi rasionalism-empirism
abstrak-kongkrit apriori-aposteriori. - b. Berpikir analitis adalah konsekuensi dari
adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis
berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode
ilmiah/ penelitian). - Contoh dari yang sederhana misal benda tersebut
benar pensil, air laut itu asin, buah yang
diperam akan lebih cepat masak air mendidih
temperaturnya 100C penyakit tuberkulosis itu
disebabkan oleh basil. Contoh-contoh tersebut
dapat dibuktikan kebenarannya mulai dari
pengalaman dan penalaran sampai dengan
penelitian/pembuktian kebenaran ilmiah.
40- 3.2 Pembuktian Kebenaran Ilmiah
- Secara ontologis keraguan timbul karena
keterbatasan manusia. Filsafat ilmu pengetahuan
berusaha mengubah "yang ada" dari "common sense"
atau anggapan umum menjadi "yang ada" secara
logis" atau "rasional". - Dulu mitos adalah anggapan umum yang dianggap
benar berdasar kepercayaan tanpa pembuktian - Mitos
- Misal Lepra kutukan
Tuhan - Skeptik absolut
- Kepastian ini dapat dilihat dengan mikroskop
atau dengan metode lain dan berlaku universal. - Ratio
- Misal Lepra Penyakit dengan
causa - Ilmu pengetahuan M. Leprae (kepastian)
- Jadi penyakit lepra yang dulu dianggap kutukan
Tuhan, kini dapat dijelaskan sebagai berikut
Aspek ontologi lepra adalah penyakit yang
disebabkan oleh M. Leprae - Objek materi manusia
- Objek formal penyakit lepra
- Aspek epistemologi lepra adalah penyakit dengan
causa M. Lepra (Why) dan menular dalam jangka
lama (How) Aspek aksiologi, lepra adalah penyakit
yang perlu diobati dan untuk menjaga martabatnya
ditempatkan di leproseri (etis).
41(No Transcript)
42(No Transcript)
43(No Transcript)
44(No Transcript)
45(No Transcript)
46(No Transcript)
47Research Paradigm
Radical Change
Radical Structuralist
Radical Humanist
Subjective
Objective
Interpretivist
Functionalist
Regulation
48(No Transcript)
49(No Transcript)
50BAGIAN I Style of Thinking
Postulate
Authority and Tradition
Self-Evident Truth
Sumber Pengetahuan
Common Sense
Science
Personal Experience
Case Studies
Myth and Superstition
51Style of Thinking
Rasionalisme
Idealisme
Empirisisme
Eksistensialisme
52KARYA TULIS ILMIAH
- Istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah
tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji
dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti
bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian
ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa
petunjuk teknik atau bahkan cerita pengalaman
nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil
penelitian ilmiah tetapi disajikan dalam bentuk
yang mendalam sebagai hasil ilmiah. Itulah
sebabnya tulisan tentang bagaimana bercocok tanam
jagung, pemeliharaan ikan bandeng, proses
pembuatan es, dapat disajikan secara ilmiah.
53Ciri Tulisan Ilmiah
- Ciri khas sebuah karya tulis yang disusun
berdasarkan metode ilmiah ialah keobyektifan
pandangan yang dikemukakan, dan kedalaman makna
yang disajikan. Keobyektifan dan kedalaman, dua
hal yang senantiasa diusahakan agar tulisan dapat
dirasakan ilmiah. Sedangkan pengarang semata-mata
mengungkapkan pernyataan dan pendapat berdasar
ide yang mencuat dari dalam dirinya, tanpa
didukung oleh data dan informasi yang jelas.
54Kebaharuan Tulisan Ilmiah
- Sebuah tulisan akan dirasakan ilmiah apabila
tulisan itu mengandung kebenaran secara obyektif,
karena didukung oleh informasi yang sudah teruji
kebenarannya (dengan data pengamatan yang tidak
subyektif) dan disajikan secara mendalam, berkat
penalaran dan analisa yang mampu menukik ke dasar
masalah. Tulisan ilmiah akan kehilangan
keilmiahannya apabila yang dikemukakan ilmu
(teori dan fakta) pengetahuan saja yang sudah
diketahui oleh umum dan berulang kali
dikemukakan.
55Prasyarat Penulis Karya Ilmiah
- Penulisan ilmiah menuntut adanya keterampilan
khusus dari penulisannya, karena di samping harus
mengumpulkan data, menganalisa data, dengan
menggunakan metode ilmiah juga menyajikan dalam
bentuk tulisan. Bahasa dalam karya ilmiah
dituntut lugas/harfiah makna kata-katanya. Atau
boleh dikatakan pembaca tidak menafsirkan arti
kata-katanya satu persatu. Itulah sebabnya
tulisan ilmiah mengandung makna denotataif.
56Karya Tulis
- Hasil dari suatu penelitian dapat ditulis dalam
berbagai bentuk tulisan ilmiah seperti karya
tulis, paper, report, skripsi atau tesis,
desertasi, dan sebagainya. - Karyatulis ialah karya ilmiah yang disusun siswa
Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) untuk
melengkapi syarat-syarat mengikuti Evaluasi
Belajar Tahap akhir (EBTA). Karyatulis harus
bersifat pemecahan persoalan dari suatu tema.
57Paper
- Paper ialah hasil penelitian ilmiah yang ditulis
oleh seseorang sebagai bahan pertanggungjawaban
yang dibebankan kepadanya. Kadang-kadang seorang
mahasiswa menyusun paper untuk dipertanggungjawabk
an kepada dosennya kalau ia ingin lulus dari
sesuatu mata kuliah tertentu. Begitu pula
kadang-kadang seorang pejabat atau seorang ahli
diminta membuat paper untuk bahan seminar atau
simposium, kalau ia ditunjuk sebagai pemrasaran
atau pembahas utama.
58Report/Laporan
- Report atau laporan, juga merupakan karya tulis
dari hasil suatu tugas atau penelitian, yang
harus diserahkan pada suatu instansi. Berbeda
dengan paper biasanya report kalau sudah
diserahkan tidak lagi dipertanggungjawabkan.
Khusus bagi lingkungan perguruan tinggi report
ini biasanya diminta dari hasil kerja mahasiswa
sesuai dengan profesi atau spesialisasinya
masing-masing.
59Skripsi
- Skripsi dan tesis sebenarnya sama, hanya
istilahnya saja yang berbeda. Tetapi ada beberapa
pihak yang sengaja membedakan antara skripsi
dengan tesis, dengan alasan isi dan mutu tesis
harus lebih baik daripada skripsi. Oleh sebab itu
skripsi dianggap sebagai tulisan ilmiah yang
merupakan bagian dari syarat-syarat untuk meraih
gelar sarjana muda, dari suatu perguruan tinggi.
60Thesis
- tesis dianggap sebagai tulisan ilmiah yang
merupakan bagian dari syarat-syarat ujian untuk
mencapai gelar sarjana lengkap, dari suatu
perguruan tinggi buah skripsi hendaknya mahasiswa
bahwa melaksanakan penelitian empiris, dan untuk
menyusun tesis hendaknya mahasiswa mengadakan
penelitian yang bersifat studi eksperimental.
Analisa statistik akhir-akhir ini juga sering
digunakan baik pada skripsi maupun pada tesis.
61Disertasi
- Disertasi yaitu suatu tulisan ilmiah yang biasaya
dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh
gelar doktor dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
Desertasi ini biasanya dipertahankan oleh
penyusun promovendus di depan para guru besar
dari suatu lingkungan perguruan tinggi. Dalam
hubungan ini biasanya promenvendus biasanya
didampingi oleh suatu konsultan yang biasanya
disebut promotor dan seorang pembantu konsultan
yang disebut co-promotor.
62KESALAHAN DALAM MENULIS ILMIAH
63LANJUT
64KESALAHAN STRUKTUR
65(No Transcript)
66(No Transcript)
67Kesalahan Bahasa! Perhatikan Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1988)
68(No Transcript)
69ABSTRAK
70SIMPULAN
71LANJUT
72Presentasi
73Kemampuan Presentasi
74Hal2 yang perlu diperhatikan
75Manajemen Waktu