Title: STUDI KASUS
1STUDI KASUS
- MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
- MENCERMATI MASALAH ASESMEN PENENTUAN MASALAH
POTENSIAL STUDI KASUS - MENCERMATI MASALAH PROSEDUR PENYUSUNAN DATA STUDI
KASUS - MENCERMATI MASALAH INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
STUDI KASUS - MENCERMATI MASALAH PENULISAN LAPORAN STUDI KASUS
2BAB I MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
- ASAL USUL STUDI KASUS
- STUDI KASUS DAN CASE CONFERENCE
- STUDI KASUS DAN WUJUD KINERJA KONSELOR SEKOLAH
3A. ASAL USUL STUDI KASUS
- Salah satu perkembangan yang paling penting dari
metode studi kasus ialah dalam lapangan hukum. - Studi kasus dimulai Haerdvard Law School kira
kira tahun 1970 sbg suatu alat untuk melatih
siswa siswa untuk memikirkan tentang prinsip
prinsip yang fundamentil. - Sekarang stgudi kasus merupakan suatu metode
dasar/basic metode baik dalam psikologi maupun
dalam psikiatris. - Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan
merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan
perkembangan seorang siswa secara lengkap dan
mendalam. Dgn tujuan memahami individualitas
siswa dgn baik dan membantunya perkembangan
selanjutnya. - Studi kasus mengandung pula analisis terhadap
hubungan antara data yang terkumpul, disertai
interpretasi dan rekomindasi tentang tindak
lanjut (follow-up)
4- Studi kasus memiliki ciri ciri antara lain
mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia,
terus menerus (kontinu) secara ilmiah dan
diperoleh dari berbagai pihak - Data yang dikumpulkan dalam studi kasus ini
ialah, antara lain - Identifikasi diri, seperti nama, kelamin, tanggal
lahir, alamat, nomor pokok,dsb - Latar belakang keluarga, yang meliputi data
mengenai besarnya keluarga, status sosial
keluarga, pekerjaan orang tua, keadaan saudara
saudaranya, situasi dirumah,bantuan orang tua,
dsb - Keadaan kesehatan dan perkembanga jasmani, yg
meliputi ketr.tentang ciri ciri jasmani
penyakit yg diderita dsb. - Latar belakang pendidikan,seperti hasil belajar,
pengalaman pendidikan, kegagalan dalam
pendidikan, minat belajar, cita cita pendidikan
dsb. - Kemampuan dasar, seperti kecerdasan, bakat,
minat, sikap, dsb - Tingkah laku sosial, latar belakang pergaulan,
sikapnya terhadap orang lain, peranan dalam
kelompok dsb.
5B. Studi Kasus dan Case Conference
- Studi kasus adalah suatu laporan tentang suatu
analisa intensif dari seorang individu. - Case conference adalah suatu alat dimana data
kasus diinterpretasikan dalam arti tindakan
proyeksi. - Studi kasus dan Case Conference bersama sama
berdasarkan pada anggapan bahwa informasi yg
lengkap dan analisa sesudahnya dari informasi ini
adalah penting/diperlukan guna penafsiran yg
efektif dari keseluruhan individu itu. - Teknik tersebut membantu guru dan petugas lain
yang berminat dalam mengenal kebutuhan individu. - kebutuhan kebutuhan unduvidu perlu diobservasi
dirumah,sekolah, dan tempat bermain, atau
lingkungan sosial, agar pengamat mengerti dia
sepenuhnya.
6- Case conference tidak sama dgn studi kasus adalah
suatu alat bagi konseling sekolah untuk mengerti
individu dan kondisinya selengkap mungkin. - Sebenarnya orang / individu yang paling kenal/
familiar dgn riwayat kasus (case
history)individu itu mengumpulkan dan
menyintesakan semua informasi tentang dia dan
kemudian menyajikan informasi informasi
tersebut pada pertemuan (Conference) untuk
dievaluasi - Jadi Case Conference adalah dalam waktu yang
bersamaan sbg prosedur in- service training, - Menyusun Case Conference dengan tujuan untuk
menemukan siswa siswa yang mempunyai kesulitan
dan memeriksanya, mendiagnosa, dan memberi
petunjuk kepada mereka. - Dalam suatu sekolah panitia Case Conference dapat
meliputi petugas administrasi, konselor sekolah,
satu atau dua guru, dan satu atau dua orang
ahlimasyarakat misalnya dokter ssuai dgn
keperluan kasus. - Struktur organisasinya biasanya mempunyai seorang
kepala/ketua, dan seorang sekretaris. - Semua data kasus adalah rahasiadan harus dihargai
sesuai dengan praktek profesional yg diterima.
7- Contoh format untuk konferensi kasus
- Nama kasus ..................................
............. - Deskripsi yang dihadapi ........................
....................... - Gejala yang muncul .............................
.................. - Latar belakang ................................
............... - Perkiraan inti masalah .........................
...................... - Kemungkinan pemecahan ...........................
...................
8C. Studi Kasus Wujud Kinerja Konselor Sekolah
- Standart kompetensi konselor indonesia disusun
oleh asosiasi bimbingan dan konseling di
indonesia. - Secara sistematik kerangka struktur kompetensi
konselor dapat digambarkan kedalam bentuk bagan
dibawah ini
9- Penguasaankonsep praksis pendidikan
- Kesadaran dan komitmet etika profesional
- Penguasaan konsep perilaku dan perkembangan
individu. - Pengelolaan program BK.
KOMPETENSI INTI
- perkawinan
- Karir
- Rehabilitasi
- Kesehatan
- Mental
- Traumatik
Wilayah kekhususan konseling
Kode etik profesi
Landasan dan kompetensi kependidikan
Landasan filosofis, Religius, Kultural
10- Kompetensi ketiga adalah penguasaan konsep
perilaku dan perkembangan individu. Studi kasus
adalah wujud kinerja konselor sekolah untuk
melaksanakan kompetensi ketiga. - Studi kasus berfungsi sebagai suatu alat yang
ampuh untuk mengobservasi ciri ciri, sikap
sikap dan tindakan tindakan dari individu dalam
hubungannya dgn kesehatan fisik, bakat
akademis,dan prestasi serta penyesuaian pribadi
dan sosial.
11BAB IIMENCERMATI ASESMEN PENENTUAN MASALAH
POTENSIAL STUDI KASUS
- Pengertian Asesmen
- Prosedur Asesmen
- Masalah Potensial Studi Kasus
12Pengertian Asesmen
- Kaufftnan Thomas (1982,h 53), mengemukakan
suatu pengertian asesmen dalam hubunan kebutuhan
(need asesmen) - Need asesmen merupakan suatu proses yang
digunakan untuk membatasi dan meranking masalah
dengan yang fundamental adalah mengidentifikasi,
membuktikan kebenaran dan menimbang hasil - Asesmen diartikan sebagai suatu proses
mengumpulkan, memproses, dan menggambarkan
informasi tanpa suatu pertimbangan tertentu
berkaitan dengan informasi tersebut - Asesmen pada suatu kegiatan menemukan fakta,
menggambarkan kondisi yang terjadi / ada pada
masa sekarang tanpa berupaya membuat suatu
pertimbangan nilai,tidak menjelaskan alasan yang
mendasari, tidak ada hubungan antara variabel
yang ingin diuji, dan tidak membuat suatu
rekomendasi usulan tindakan
13Prosedur Asesmen
- Prosedur asesmen seringkali dilakukan secara
berbeda menurut kesulitan dari setiap obyek
sasaran, dan banyak prosedur asesmen yang
dilakukan secara berulang untuk obyek sasaran - Penerapan didalam bidang pengajaran sebagai mana
dikutip oleh Wallace Larsen, ada 3 level
khusus asesmen, sbb - Level awal, sering disebut dgn survey/ level
umum. Disekolah, ini adalah skrining kelas. Pada
awal level ini, performasi umum siswa didalam
kelas di ukur, dan dilakukan identifikasi
terhadap siswa siswa yg membutuhkan analisis yg
mendalam. - Level lanjutan, suatu asesmen yg melibatkan
penggunaan test diagnostik khusus untuk
mengidentifikasikan lebih lanjut dan menguji
bidang bidang kesulitan yg dicurigai. Level ini
berfokus pd suatu analisis gangguan kemampuan/
ketrampilan khusus
14- Level intensive, melibatkan kegiatan studi kasus.
Pada awal ini digunakan teknik teknik
diangnosis sangat mendetail, termasuk suatu studi
yg lengkap tentang latar belakang keluarga,
riwayat sekolah, status kesehatan, riwayat sosial
emosional. Tujuan utama level ini untuk
memperoleh suatu pemahaman yg lengkap tentang
problem belajar siswa dgn menguji dan mempelajari
semua faktor yg berkaitan dgn problem
15Kauffan Thomas (1982 , h.52), mengemukakan ada
beberapa langkah dlm suatu need asesment, sbb
- Idetifikasi apa yg ada / terjadi/ diinginkan.
Langkah ini berisikan kegiatan pengumpulan,
penyusunan, dan penyimpulan data. - Identifikasi apa yg diharapkan. Langkah ini sama
dgn langkah yg pertama dgn memasukkan pengamatan
pada kecenderungan dan kemungkinan situasi masa
depan. - Membuat suatu matrik need asesment membuat
daftar pasangan tentang pengamatan dan dan hasil
yg diinginkan - Mendamaikan perbedaan antara pasangan yg nampak
dalam matrik. Membuat daftar kebutuhan - Menempatkan kebutuhan dlm urutan priorirtas
16C. Masalah Potensial Studi Kasus
- Pada umumnya jenis masalah yg dihadapi individu
disekolah dpt digolongkan sbb - Masalah masalah pribadi (Personal Problems)
- Agresif , Iri hati, pemalu, pencuri, depresi,
kecemasan, penyimpangan seksual, kurang PD,
konsep diri rendah, dll - Masalah masalah sosial
- Terisoler, gagalnya berinteraksi dg baik
17- Masalah masalah belajar
- Kesulitan belajar
- Kurang motivasi belajar
- Penangkapan materi yg berbeda beda
- Masalah karir
- Kurang informasi karir
- Kurang mampu merencanakan karir
18BAB IIIMENCERMATI MASALAH PROSEDUR PENYUSUNAN
DATA DAN STUDI KASUS
- Mengumpulkan dan menyusun data dalam suatu studi
kasus - Garis besar untuk studi kasus
191. Mengumpulkan dan menyusun data dalam suatu
studi kasus
- Suatu studi kasus tentang seorang anak, biasanya
langkah pertama mengumpulkan data dari catatan
catatan sekolah, semua informasi yg berkaitan
dgn murid tsb - Jika tujuan dari study ialah untuk menemukan
sebab sebab dari , dan mengamati kesukaran
kesukaran, misalnya tdk mampu menghadapi situasi
situasi yg dihadapi. Brarti catatan itulah yang
dapat memberikan sumbangan pd suatu pengertian
kesukaran, dan untuk mendapat gambaran yg lengkap
dgn latar belakang pribadinya secara utuh.
20- Jika studi dibuat tidak untuk tujuan meringankan
kesulitan tertentu, tetapi tujunnya dibuat untuk
tercapainya suatu pengertian yg menyeluruh baik
tentang murid, sehingga ia dpt dibantu untukdapat
mengadakan penyesuaian apa saja yg diperlukan
tiap item informasi mungkin penting, dan
keseluruhan catatan tentang siswa hendaknya
diselidiki dgn teliti. - Disekolah pemeliharaan daftar pribadi, misalnya
- Data tentang sejarah sosial
- Bakat
- prestasi, dan
- kepribadian( kartu pribadi)
21- Peneliti kasus memandang perlu untuk mengadakan
interviu kpd mereka yg mempunyai kontak dg siswa
termasuk guru kelas / wali kelas, guru olah raga,
guru mata pelajaran bila mungkin orang tua siswa. - Bila selasai interviu dibuat catatan,Masing
masing dari mereka yg mempunyai kontak dgn siswa
diminta menuliskan pernyataan singkat tentang
kecakapan siswa, pertumbuhan dan kepribadiannya.
22- Langkah berikutnya, menginterviu siswa sendiri
dan mungkin memberinya tambahan tes. - Catatan sekolah kadang kadang memberikan data
tes yang diperlukan, tetapi jika kasus mengenai
salah satu kesulitan belajar dalam satu mata
pelajaran tertentu adalah tidak mungkin bahwa
survey skor test dalam catatan sekolah akan
melengkapi/ berfungsi sbg dasar yg cocok untuk
mendiagnosis.
23Garis Besar Untuk studi Kasus
- Garis besar studi kasus Demming
- Garis besar studi kasus dari HENRY C. MORISON
menurut A.J JONES - Garis besar menurut Mc. CALLISTER untuk case
stadies dalam remedial membaca - Garis besar studi kasus problem Behavioor menurut
Max. G. Ruindungan
24Garis Besar Studi Kasus DEMMING
- Diskripsi kasus
- Alamat
- Penampilan
- Umur
- Sekolah
- Kelas
- Nama, orang tua / wali
- Lama observasi
- Sumber sumber informasi
- Definisi dari problem
25- Latar belakang keluarga dan sejarah
- Ciri ciri dan sejarah keluarga
- Jumlah anggota keluarga
- Daftar nama keluarga dan orang/ anggota lain yg
tinggal dirumah itu - Umur dr masing masing anggota keluarga
- Kesehatan dr masing masing anggota keluarga
hambatan / kelainan fisik dr anggota keluarga
- Pendidikan
- Lama pendidikan dr orang tua dan anggota keluarga
- Pekerjaan orang tua sekarang
- Kecakapan khusus dan kelemahan khusus
26- Perkiraan sikap orang tua terhadap anak anak,
antara satu dgn yg lain, terhadap sekolah dan
terhadap penginterviu - Minat dan hoby anggota keluarga
- Cita cita anggota keluarga
- Status sosial, hubungan dan kegiatan kegiatan
- Penyesuaian emosi dari anggota keluarga
27- Lingkungan fisik, sosioekonomis dan lingkungan
kebudayaan - gambaran/deskripsi ttg masyarakat tempat tinggal
anak sekarang - Gambaran tentang masyarakat tempat tinggalnya
sebelumnya - Diskripsi tentang tetangga dan rumah rumah
dimana anak tinggal sekarang - Diskripsi tentang latar belakang sosioekonomis
dan pendidikan tetangga - Diskripsi tentang status ekonomi keluarga
28- Perkembangan fisik dan sejarah medis /
pengobatan - Perkembangan awal
- sejarah kelahiran
- Masa kanak kanak (pola pola awal
perkembangan) - Perkembangan dlm bidang pembuangan air besar /
kecil - Perkembngan daya gerak dari satu tempat ketempat
lain - Perkembangan bahasa
- Aspek aspek perkembngan awal lainnya.
29- Catatan kesehatan
- Kondisi fisik
- Penyakit yang ada sekarang
- Diet
- Tinggi dan berat
- Konsep orang tua tentang kondisi fisik anak
sekarang - Pengamatan umum tentang kondisi fisik anak
- Perkembangan intelektual
- Sejarah prasekolah (paut,TK)
- Kelas
- Bukti bukti tentang perkembangan intelektual
30- Perkembangan sosial dan status sosial sekarang
- Perkembangan sosial pada masa awal
- Hubungan sosial dgn teman sebaya ( kedudukan dlm
kelompok teman sebaya yg bermacam macam) - Hubungan sosial dgn orang dewasa
- Penerimaan kode sosial dan kode moral
- Mempelajari peranan sesuai dgn jenis kelaminnya
- Sopan santun dan skill sosial yg berhubungan
- Ciri ciri kepemimpinan
- Keturunan / nenek moyang
- Tingkah laku yg kooperatif
31- Karakteristik dan kepribadian
- Konsep diri
- Ego ideal
- Kebutuhan kebutuhan
- Tekanan tekanan
- Konflik konflik pokok
- Minat minat
- Ketidak tergantungan
- Rasa ingin tahu
- Pendirian
- Nilai nilai hidup
- perasaan
32- Penafsiran, interpretasi dan rekomendasi
- Suatu penafsiran tentang anak sbg seorang pribadi
yg utuh / seutuhnya..? - Interpretasi tentang semua bahan sejarah kasus
untuk memberikan kesimpulan sbg kekuatan penentu
yg mengarah kpd pola penyesuaian sekarang. - Rekomendasi
- pernyataan tentang hipotesa hipotesa tentang
kemungkinan langkah langkah remedial /
penyembuhan yg mungkin efektif dalam memperbaiki
penyesuaian yg lebih sehat
33Garis Besar Studi Kasus dari HENDRY . C MORISON
menurut AJ. JONES
- Informasi
- Gejala gelaja
- Langkah pertama ialah selalu mencari fakta
fakta yg menunjukkan bahwa anak adalah merupakan
kasus bukan sejarahnya tetapi gejala gejalanya
yg telah dicatat. Hal ini meliputi menemukan umur
kronologisnya, nilai / angka yg dicapai berbagai
mata pelajaran, misalnya tingkah laku yg keliru/
tdk baik, keterlambatan dan ketidak hadiran /
bolos sekolah. -
34- Semua pernyataan harus benar benar jelas / ada
bukti. Semua itu harus diambil dr catatan sekolah
jika mungkin dan hanya informasi dr tangan
pertama yg diambil / diterima. - Bila data masuk, semua hendaknya disusun dan
dibuat ringkasannya
35- Penelitian
- Dgn gejala gejala yg nampak, data / informasi
yg lebih tepat tentan kasus diperoleh dgn
bermacam macam tes dan penelitian . - Tentu saja ini semua dipilih sesuai kebutuhan
kebutuhan dari kasus tersebut, diantaranya - Psycophysical
- Penglihatan normal
- Pendengaran normal
- Koordinasi tidak ada tes yg tersedia, tetapi
observasi yg teliti akan memberikan data yg
berguna - Berbicara normal
36- Kesehatan
- Index vital (Perbandingan tinggi berat)
- Nutrisi
- Gigi
- Kondisi fisik secara umum
- Pendidikan
- Bermacam macam tes standart sesuai dgn
tingkatan murid. Ini untuk dipakai dalam
menemukan kelemahan pokok pd latihan sebelumnya
dan untuk mengecek hasil yg telah dicapai.
37- Mentalitas
- Tes inteligensi umum, sebaiknya diberikan
bermacam macam jenis untuk menghindari hasil yg
tdk tepat. - Sejarah Kesehatan dan Fisik
- informasi yg teliti hendaknya diperoleh tidak
hanya penyakit yg serius, campak, cacar dan
sebagainya, tetapi penyakit aib dan operasi.
Amandel dan kecelakaan yg mungkin mempunyai
pengaruh terhadap kesehatannya. Jika mungkin,
suatu catatan pertumbuhan yg lengkap tentang
tinggi dan berat,pertumbuhan fisik hendaknya
dicari dan dicatat.
38- Sejarah Sekolah
- Kenaikan
- Jenis pekerjaan yg dilakukan
- Perpindahan tempat , rumah dan sekolah
- Kualitas sekolah yg dimasuki
- Hubungan dengan guru - guru
39- Sejarah Keluarga
- Nenek moyang , orang tua, kakak laki laki dan
perempuan , kebangsaan, sejarah mental dan
kriminal dsb - Status Ekonomi dan Sejarah
- status ekonomi dan keuangan keluarga sebelumnya
dan saat sekarang - Sumber sumber kebudayaan Keluarga pendidikan
orang tua,buku buku, musik dan suasananya
kebudayaan keluarga. - Hubungan dgn keluarga orang tua dan kakak laki
laki dan perempuan - Sikap orang tua terhadap masyarakat
- Penyesuaian orang tua terhadap standart indonesia
-
40- Sejarah dan kontak kontak sosial
- Latar belakang sosial murid diluar sekolah dan
dirumah - Gereja, masjid dsb
- Perkumpulan perkumpulan
- Camping
- Sejarah seks yg abnormal
- Catatan pengadilan hukuman
41- Diagnosa
- Ini adalah membuat pekerjaan hipotes tentang
sebab sebab / penjelasan tentang gejala
gejala atau problem dan hasil dari analisa yg
teliti dr semua data yg telah diperoleh - Tidak perlu ditunda sampai semua bukti bukti
masuk, karena terkaan / hipotesa sebenarnya
sedang dibuat dan terus berlangsung/diikuti pada
banyak strage/fase/tingkatan, tetapi diangnosa
akhir tdk dibuat sampai bukti bukti masuk. Jadi
pernyataan yg lebih baik ialah bahwa tiap terkaan
disimpulkan /diikuti sampai petugas benar benar
yakin dr bukti bukti bahwa hal itu benar.
42- Treatment
- Dari diagnosa keluar treatment yg tertentu dan
sistematis. Sering terjadi bahwa treatment
menunjukkan bahwa diagnosa tidak betul. Dalam hal
ini, kita harus kembali mengadakan penelitian
lebih lanjut lagi. Artinya treatment dapat
dianggap sbg suatu langkah dalam membuktikan
hipotesa yg lain, treatment itu sendiri merupakan
terkaan/ suatu hipotesa sbg salah satu
kemungkinan remidi dimana hipotesa itu sendiri
memerlukan pembuktian dgn langkah terakhir
43- Follotw Up
- Adalah sangat penting untuk mengetahui hasil dari
treatment untuk mengecek ketepatan diagnosa, dan
jika diperlukan untuk mengubah treatment. Juga
dapat membantu dalam kasus kasus selanjutnya yg
mungkin mempunyai sifat yg sama.
44Garis Besar Menurut Mc. CALLISTER untuk Case
Studies Dalam Remedial Membaca
- Pernyataan pendahuluan suatu pernyataan singkat
yg memberikan setting kasus pd pembaca (Setting
babak) - Survey pendahuluan tentang pekerjaan murid
disekolah - Hasil tes
- Laporan dr guru tentang pekerjaan murid disekolah
45- Analisa tentang penyimpangan penyimpangan
membaca - Kemampuan mengerti dan menginterpretasi
- Kecepatan membaca
- Kemampuan mengamati dan mengenal
- Analisa tentang pengaruh pengaruh yg membantu
dlm menjelaskan asal dan sebab dr penyimpangan /
kekurangan - Abilitas mental
- Perbedaan bahasa
- Sejarah fisik dan status kesehatan
- Diagnosa dari kasus suatu pernyataan deskritif
tentang kekurangan / penyimpangan dgn penjelasan
sebab sebabnya.
46- Pengajaran Remedi
- Rencana pengajaran
- Tipe / corak pengajaran
- Kemajuan pengajaran suatu evaluasi tentang
keefektifan dari pengukuran remedial - Catatan latihan / praktek
- Perbaikan seperti ditunjukkan oleh catatan
tentang gerak - Perbaikan seperti ditunjukkan oleh catatan
tentang gerak mata - Evaluasi dari pengajaran remedi
- Pengamatan yang penting suatu interpretasi
tentang fakta yg lebih penting tentang kasus.
47- Garis besar dibawah ini dibuat oleh seorang
psikolog sebagai pedoman bagi guru penasehat
dalam membuat ringkasan kasus, yg dapat dianggap
sbg singkatan / kependekan dr case studies - Pernyataan pendahuluan
- Kondisi fisik
- Kemampuan mental
- Prestasi sekolah
- Kebiasaan belajar
- Sikap terhadap pekerjaan
- Minat dan kemampuan khusus
- Kepribadian
- Ringkasan
48- Seorang psikolog dan seorang psikiatris bekerja
sama dalam sederetan studi kasus.Psikolog
melakukan / mengerjakan pd langkah pertama dr
tiap tiap studi kasus dan memberikan diagnosa
sementara. Psikiatris kemudian menyelesaikan
kasus itu, berdasarkan treatmentnya pd diagnosa
yg lebih sesuai. - Garis besar yg dipakai oleh psikolog dalam
melaporkan kasus kasus kepada psikiatris dpt
digunakan untuk studi kasus oleh guru kelas.
49- Garis besar meliputi langkah langkah sbg
berikut - Pernyataan pendahuluan identifikasi, umur, kelas
dsb - Itelegensi
- Skor pada tes prestasi
- Kemajuan sekolah
- Hambatan hambatan belajar
- Sejarah sosial
- Sejarah kesehatan
- Sejarah kepribadian
- Pengamatan tentang anak
- Ringkasan
- Diagnosa sementara
50Garis Besar Studi Kasus Problem Behavior Menurut
Max. G Ruindung
- Studi kasus dilakukan melalui empat tahap
kegiatan yakni - Studi pendahuluan yg mencakup tahap identifikasi
masalah dan penentuan kasus - Studi eksplorasi, yakni tahap penelusuran
masalah, penjaringan data yg relevan dgn kasus yg
dipelajari - Studi analisis, interprestasi dan inferensi dr
kasus yg dipelajari termasuk implikasi
implikasi,dan - Tahap penulisan laporan
51Pada Gambar dibawah ini tahap identifikasi dan
penentuan kasus dilakukan kegiatan, antara lain
- Penyelnggaraan sosiometri
- Mooney Problem Checklist
- Penelahaan Buku Keterangan Pribadi Siswa (BKPS),
dan dokumen lainnya yg relevan. Kegiatan ketiga
ini dimaksudkan menjaring dan mengidentifikasikan
remaja yg mengalami problem behavior kronis - Diskusi / pembahasan kasus bersama dgn wali kelas
dan pembimbing sekolah
52Pada tahap eksplorasi masalah, kegiatan yg
dilakukan terhadap si kasus, antara lain
- Wawancara kasus
- Pengamatan perilaku si kasus selama 10 minggu
oleh wali kelas dan guru pembimbing - Pelaksanaan angket yg berkenaan dgn latar
belakang kehidupan si kasus di dalam keluarga pd
umumnya, serta sikap dan perilaku orang tua
sebagaimana yg dihayati oleh si kasus informasi
melalui angket ini dicek lagi secara mendalam
lewat wawancara kasus
53- Pengadministrasian test intelegensi umum dan
minat serta pemeriksaan psikologis dgn test 16
faktor dari Cattell dan test menggambar yg
dilakukan oleh psikolog. - Wawancara dgn sumber sumber disekolah yg relevan
54- Terhadap orang tua si kasus, kegiatan kegiatan
yg dilakukan adalah - Wawancara kasus untuk memahami dan memperoleh
gambaran kondisi perkawinan pd umumnya dari orang
tua si kasus - Suasana hubungan didalam keluarga
- perlakuan orang tua terhadap si kasus sejak
kehidupannya dimasa lalu pada usia remaja (masa
perkembangan berikutnya) hingga saat ini
55- Pelaksanaan angket yg menjaring data si kasus
sejak kecil, sikap dan perilaku yg
diperlihatkannya terhadap orang tua dan saudara
saudaranya, kebiasaan hidup sehari hari
dirumah, pergaulannya dgn teman sebaya dan cara
cara si kasus menghadapi kesukaran dan memauhi
kebutuhan sehari hari di rumah.
56Hasil Yang Diharapkan
- Untuk menerapkan secara imperik permasalahan
studi kasus bersifat Kualitatif mengenai
problem behavior yg kronis sebagai gejala
perkembangan kepribadian remaja yg kurang sehat
dilihat dari teori normalitas maupun konsep
psiko-higiene. Studi kasus ini dapat
mendeskripsikan faktor faktor kehidupan di
dalam keluarga, dalam hal ini kondisi dan suasana
hubungan didalam keluarga. - sikap dan perilaku serta faktor faktor lain yg
bermuara di dalam kehidupan keluarg yg
mengganggu bahkan mungkin meracuni pertumbuhan
kepribadian remaja mencapai kedewasaan yg
optimal, sehat, normal, produktif, matang, mantap
serta memiliki kondisi kepribadian yg
psikohigienik
57- Tahap
identifikasi masalah -
- Sosiogram Studi
Dokumentasi MPCL
-
Penelahaan BKPS - Di cek
Di cek - dibandingkan
KASUS dibandingkan -
(sementara) -
-
- Dengan Wali Diskusi
Pembahasan Dgn Pembimbig /
- Kelas
KASUS Konselor
sekolah -
PENENTUAN -
KASUS -
-
-
58-
STUDI KASUS - Tahap Eksplorasi
Analisis Masalah - Dengan Si kasus
Dengan Ortu
-
Si kasus - Pengamatan Wawancara
Wawancara - Perilaku kasus
sumber lain
Wawancara kasus Pengamatan - Kasus
yg komplementer Teori
kndisi kluarg - Angket Pengetesan
( teman sekelas,- KONSEP
lingkungan -
sebaya, guru dll)
interpretasi Angket - Data Informasi
Hubungan Antar
Data Informasi -
FAKTA -
KESIMPULAN
59HANYA SAMPAI UTS