STUDI KASUS - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

STUDI KASUS

Description:

studi kasus mencermati masalah arti studi kasus mencermati masalah asesmen penentuan masalah potensial studi kasus mencermati masalah prosedur penyusunan data studi kasus – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:11884
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 60
Provided by: aro77
Category:
Tags: kasus | studi | hidup | motivasi

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: STUDI KASUS


1
STUDI KASUS
  1. MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
  2. MENCERMATI MASALAH ASESMEN PENENTUAN MASALAH
    POTENSIAL STUDI KASUS
  3. MENCERMATI MASALAH PROSEDUR PENYUSUNAN DATA STUDI
    KASUS
  4. MENCERMATI MASALAH INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
    STUDI KASUS
  5. MENCERMATI MASALAH PENULISAN LAPORAN STUDI KASUS

2
BAB I MENCERMATI MASALAH ARTI STUDI KASUS
  1. ASAL USUL STUDI KASUS
  2. STUDI KASUS DAN CASE CONFERENCE
  3. STUDI KASUS DAN WUJUD KINERJA KONSELOR SEKOLAH

3
A. ASAL USUL STUDI KASUS
  • Salah satu perkembangan yang paling penting dari
    metode studi kasus ialah dalam lapangan hukum.
  • Studi kasus dimulai Haerdvard Law School kira
    kira tahun 1970 sbg suatu alat untuk melatih
    siswa siswa untuk memikirkan tentang prinsip
    prinsip yang fundamentil.
  • Sekarang stgudi kasus merupakan suatu metode
    dasar/basic metode baik dalam psikologi maupun
    dalam psikiatris.
  • Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan
    merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan
    perkembangan seorang siswa secara lengkap dan
    mendalam. Dgn tujuan memahami individualitas
    siswa dgn baik dan membantunya perkembangan
    selanjutnya.
  • Studi kasus mengandung pula analisis terhadap
    hubungan antara data yang terkumpul, disertai
    interpretasi dan rekomindasi tentang tindak
    lanjut (follow-up)

4
  • Studi kasus memiliki ciri ciri antara lain
    mengumpulkan data yang lengkap, bersifat rahasia,
    terus menerus (kontinu) secara ilmiah dan
    diperoleh dari berbagai pihak
  • Data yang dikumpulkan dalam studi kasus ini
    ialah, antara lain
  • Identifikasi diri, seperti nama, kelamin, tanggal
    lahir, alamat, nomor pokok,dsb
  • Latar belakang keluarga, yang meliputi data
    mengenai besarnya keluarga, status sosial
    keluarga, pekerjaan orang tua, keadaan saudara
    saudaranya, situasi dirumah,bantuan orang tua,
    dsb
  • Keadaan kesehatan dan perkembanga jasmani, yg
    meliputi ketr.tentang ciri ciri jasmani
    penyakit yg diderita dsb.
  • Latar belakang pendidikan,seperti hasil belajar,
    pengalaman pendidikan, kegagalan dalam
    pendidikan, minat belajar, cita cita pendidikan
    dsb.
  • Kemampuan dasar, seperti kecerdasan, bakat,
    minat, sikap, dsb
  • Tingkah laku sosial, latar belakang pergaulan,
    sikapnya terhadap orang lain, peranan dalam
    kelompok dsb.

5
B. Studi Kasus dan Case Conference
  • Studi kasus adalah suatu laporan tentang suatu
    analisa intensif dari seorang individu.
  • Case conference adalah suatu alat dimana data
    kasus diinterpretasikan dalam arti tindakan
    proyeksi.
  • Studi kasus dan Case Conference bersama sama
    berdasarkan pada anggapan bahwa informasi yg
    lengkap dan analisa sesudahnya dari informasi ini
    adalah penting/diperlukan guna penafsiran yg
    efektif dari keseluruhan individu itu.
  • Teknik tersebut membantu guru dan petugas lain
    yang berminat dalam mengenal kebutuhan individu.
  • kebutuhan kebutuhan unduvidu perlu diobservasi
    dirumah,sekolah, dan tempat bermain, atau
    lingkungan sosial, agar pengamat mengerti dia
    sepenuhnya.

6
  • Case conference tidak sama dgn studi kasus adalah
    suatu alat bagi konseling sekolah untuk mengerti
    individu dan kondisinya selengkap mungkin.
  • Sebenarnya orang / individu yang paling kenal/
    familiar dgn riwayat kasus (case
    history)individu itu mengumpulkan dan
    menyintesakan semua informasi tentang dia dan
    kemudian menyajikan informasi informasi
    tersebut pada pertemuan (Conference) untuk
    dievaluasi
  • Jadi Case Conference adalah dalam waktu yang
    bersamaan sbg prosedur in- service training,
  • Menyusun Case Conference dengan tujuan untuk
    menemukan siswa siswa yang mempunyai kesulitan
    dan memeriksanya, mendiagnosa, dan memberi
    petunjuk kepada mereka.
  • Dalam suatu sekolah panitia Case Conference dapat
    meliputi petugas administrasi, konselor sekolah,
    satu atau dua guru, dan satu atau dua orang
    ahlimasyarakat misalnya dokter ssuai dgn
    keperluan kasus.
  • Struktur organisasinya biasanya mempunyai seorang
    kepala/ketua, dan seorang sekretaris.
  • Semua data kasus adalah rahasiadan harus dihargai
    sesuai dengan praktek profesional yg diterima.

7
  • Contoh format untuk konferensi kasus
  • Nama kasus ..................................
    .............
  • Deskripsi yang dihadapi ........................
    .......................
  • Gejala yang muncul .............................
    ..................
  • Latar belakang ................................
    ...............
  • Perkiraan inti masalah .........................
    ......................
  • Kemungkinan pemecahan ...........................
    ...................

8
C. Studi Kasus Wujud Kinerja Konselor Sekolah
  • Standart kompetensi konselor indonesia disusun
    oleh asosiasi bimbingan dan konseling di
    indonesia.
  • Secara sistematik kerangka struktur kompetensi
    konselor dapat digambarkan kedalam bentuk bagan
    dibawah ini

9
  1. Penguasaankonsep praksis pendidikan
  2. Kesadaran dan komitmet etika profesional
  3. Penguasaan konsep perilaku dan perkembangan
    individu.
  4. Pengelolaan program BK.

KOMPETENSI INTI
  • perkawinan
  • Karir
  • Rehabilitasi
  • Kesehatan
  • Mental
  • Traumatik

Wilayah kekhususan konseling
Kode etik profesi
Landasan dan kompetensi kependidikan
Landasan filosofis, Religius, Kultural
10
  • Kompetensi ketiga adalah penguasaan konsep
    perilaku dan perkembangan individu. Studi kasus
    adalah wujud kinerja konselor sekolah untuk
    melaksanakan kompetensi ketiga.
  • Studi kasus berfungsi sebagai suatu alat yang
    ampuh untuk mengobservasi ciri ciri, sikap
    sikap dan tindakan tindakan dari individu dalam
    hubungannya dgn kesehatan fisik, bakat
    akademis,dan prestasi serta penyesuaian pribadi
    dan sosial.

11
BAB IIMENCERMATI ASESMEN PENENTUAN MASALAH
POTENSIAL STUDI KASUS
  1. Pengertian Asesmen
  2. Prosedur Asesmen
  3. Masalah Potensial Studi Kasus

12
Pengertian Asesmen
  • Kaufftnan Thomas (1982,h 53), mengemukakan
    suatu pengertian asesmen dalam hubunan kebutuhan
    (need asesmen)
  • Need asesmen merupakan suatu proses yang
    digunakan untuk membatasi dan meranking masalah
    dengan yang fundamental adalah mengidentifikasi,
    membuktikan kebenaran dan menimbang hasil
  • Asesmen diartikan sebagai suatu proses
    mengumpulkan, memproses, dan menggambarkan
    informasi tanpa suatu pertimbangan tertentu
    berkaitan dengan informasi tersebut
  • Asesmen pada suatu kegiatan menemukan fakta,
    menggambarkan kondisi yang terjadi / ada pada
    masa sekarang tanpa berupaya membuat suatu
    pertimbangan nilai,tidak menjelaskan alasan yang
    mendasari, tidak ada hubungan antara variabel
    yang ingin diuji, dan tidak membuat suatu
    rekomendasi usulan tindakan

13
Prosedur Asesmen
  • Prosedur asesmen seringkali dilakukan secara
    berbeda menurut kesulitan dari setiap obyek
    sasaran, dan banyak prosedur asesmen yang
    dilakukan secara berulang untuk obyek sasaran
  • Penerapan didalam bidang pengajaran sebagai mana
    dikutip oleh Wallace Larsen, ada 3 level
    khusus asesmen, sbb
  • Level awal, sering disebut dgn survey/ level
    umum. Disekolah, ini adalah skrining kelas. Pada
    awal level ini, performasi umum siswa didalam
    kelas di ukur, dan dilakukan identifikasi
    terhadap siswa siswa yg membutuhkan analisis yg
    mendalam.
  • Level lanjutan, suatu asesmen yg melibatkan
    penggunaan test diagnostik khusus untuk
    mengidentifikasikan lebih lanjut dan menguji
    bidang bidang kesulitan yg dicurigai. Level ini
    berfokus pd suatu analisis gangguan kemampuan/
    ketrampilan khusus

14
  1. Level intensive, melibatkan kegiatan studi kasus.
    Pada awal ini digunakan teknik teknik
    diangnosis sangat mendetail, termasuk suatu studi
    yg lengkap tentang latar belakang keluarga,
    riwayat sekolah, status kesehatan, riwayat sosial
    emosional. Tujuan utama level ini untuk
    memperoleh suatu pemahaman yg lengkap tentang
    problem belajar siswa dgn menguji dan mempelajari
    semua faktor yg berkaitan dgn problem

15
Kauffan Thomas (1982 , h.52), mengemukakan ada
beberapa langkah dlm suatu need asesment, sbb
  • Idetifikasi apa yg ada / terjadi/ diinginkan.
    Langkah ini berisikan kegiatan pengumpulan,
    penyusunan, dan penyimpulan data.
  • Identifikasi apa yg diharapkan. Langkah ini sama
    dgn langkah yg pertama dgn memasukkan pengamatan
    pada kecenderungan dan kemungkinan situasi masa
    depan.
  • Membuat suatu matrik need asesment membuat
    daftar pasangan tentang pengamatan dan dan hasil
    yg diinginkan
  • Mendamaikan perbedaan antara pasangan yg nampak
    dalam matrik. Membuat daftar kebutuhan
  • Menempatkan kebutuhan dlm urutan priorirtas

16
C. Masalah Potensial Studi Kasus
  • Pada umumnya jenis masalah yg dihadapi individu
    disekolah dpt digolongkan sbb
  • Masalah masalah pribadi (Personal Problems)
  • Agresif , Iri hati, pemalu, pencuri, depresi,
    kecemasan, penyimpangan seksual, kurang PD,
    konsep diri rendah, dll
  • Masalah masalah sosial
  • Terisoler, gagalnya berinteraksi dg baik

17
  • Masalah masalah belajar
  • Kesulitan belajar
  • Kurang motivasi belajar
  • Penangkapan materi yg berbeda beda
  • Masalah karir
  • Kurang informasi karir
  • Kurang mampu merencanakan karir

18
BAB IIIMENCERMATI MASALAH PROSEDUR PENYUSUNAN
DATA DAN STUDI KASUS
  1. Mengumpulkan dan menyusun data dalam suatu studi
    kasus
  2. Garis besar untuk studi kasus

19
1. Mengumpulkan dan menyusun data dalam suatu
studi kasus
  • Suatu studi kasus tentang seorang anak, biasanya
    langkah pertama mengumpulkan data dari catatan
    catatan sekolah, semua informasi yg berkaitan
    dgn murid tsb
  • Jika tujuan dari study ialah untuk menemukan
    sebab sebab dari , dan mengamati kesukaran
    kesukaran, misalnya tdk mampu menghadapi situasi
    situasi yg dihadapi. Brarti catatan itulah yang
    dapat memberikan sumbangan pd suatu pengertian
    kesukaran, dan untuk mendapat gambaran yg lengkap
    dgn latar belakang pribadinya secara utuh.

20
  • Jika studi dibuat tidak untuk tujuan meringankan
    kesulitan tertentu, tetapi tujunnya dibuat untuk
    tercapainya suatu pengertian yg menyeluruh baik
    tentang murid, sehingga ia dpt dibantu untukdapat
    mengadakan penyesuaian apa saja yg diperlukan
    tiap item informasi mungkin penting, dan
    keseluruhan catatan tentang siswa hendaknya
    diselidiki dgn teliti.
  • Disekolah pemeliharaan daftar pribadi, misalnya
  • Data tentang sejarah sosial
  • Bakat
  • prestasi, dan
  • kepribadian( kartu pribadi)

21
  • Peneliti kasus memandang perlu untuk mengadakan
    interviu kpd mereka yg mempunyai kontak dg siswa
    termasuk guru kelas / wali kelas, guru olah raga,
    guru mata pelajaran bila mungkin orang tua siswa.
  • Bila selasai interviu dibuat catatan,Masing
    masing dari mereka yg mempunyai kontak dgn siswa
    diminta menuliskan pernyataan singkat tentang
    kecakapan siswa, pertumbuhan dan kepribadiannya.

22
  • Langkah berikutnya, menginterviu siswa sendiri
    dan mungkin memberinya tambahan tes.
  • Catatan sekolah kadang kadang memberikan data
    tes yang diperlukan, tetapi jika kasus mengenai
    salah satu kesulitan belajar dalam satu mata
    pelajaran tertentu adalah tidak mungkin bahwa
    survey skor test dalam catatan sekolah akan
    melengkapi/ berfungsi sbg dasar yg cocok untuk
    mendiagnosis.

23
Garis Besar Untuk studi Kasus
  1. Garis besar studi kasus Demming
  2. Garis besar studi kasus dari HENRY C. MORISON
    menurut A.J JONES
  3. Garis besar menurut Mc. CALLISTER untuk case
    stadies dalam remedial membaca
  4. Garis besar studi kasus problem Behavioor menurut
    Max. G. Ruindungan

24
Garis Besar Studi Kasus DEMMING
  • Diskripsi kasus
  • Alamat
  • Penampilan
  • Umur
  • Sekolah
  • Kelas
  • Nama, orang tua / wali
  • Lama observasi
  • Sumber sumber informasi
  • Definisi dari problem

25
  • Latar belakang keluarga dan sejarah
  • Ciri ciri dan sejarah keluarga
  • Jumlah anggota keluarga
  • Daftar nama keluarga dan orang/ anggota lain yg
    tinggal dirumah itu
  • Umur dr masing masing anggota keluarga
  • Kesehatan dr masing masing anggota keluarga
    hambatan / kelainan fisik dr anggota keluarga
  • Pendidikan
  • Lama pendidikan dr orang tua dan anggota keluarga
  • Pekerjaan orang tua sekarang
  • Kecakapan khusus dan kelemahan khusus

26
  • Perkiraan sikap orang tua terhadap anak anak,
    antara satu dgn yg lain, terhadap sekolah dan
    terhadap penginterviu
  • Minat dan hoby anggota keluarga
  • Cita cita anggota keluarga
  • Status sosial, hubungan dan kegiatan kegiatan
  • Penyesuaian emosi dari anggota keluarga

27
  • Lingkungan fisik, sosioekonomis dan lingkungan
    kebudayaan
  • gambaran/deskripsi ttg masyarakat tempat tinggal
    anak sekarang
  • Gambaran tentang masyarakat tempat tinggalnya
    sebelumnya
  • Diskripsi tentang tetangga dan rumah rumah
    dimana anak tinggal sekarang
  • Diskripsi tentang latar belakang sosioekonomis
    dan pendidikan tetangga
  • Diskripsi tentang status ekonomi keluarga

28
  • Perkembangan fisik dan sejarah medis /
    pengobatan
  • Perkembangan awal
  • sejarah kelahiran
  • Masa kanak kanak (pola pola awal
    perkembangan)
  • Perkembangan dlm bidang pembuangan air besar /
    kecil
  • Perkembngan daya gerak dari satu tempat ketempat
    lain
  • Perkembangan bahasa
  • Aspek aspek perkembngan awal lainnya.

29
  • Catatan kesehatan
  • Kondisi fisik
  • Penyakit yang ada sekarang
  • Diet
  • Tinggi dan berat
  • Konsep orang tua tentang kondisi fisik anak
    sekarang
  • Pengamatan umum tentang kondisi fisik anak
  • Perkembangan intelektual
  • Sejarah prasekolah (paut,TK)
  • Kelas
  • Bukti bukti tentang perkembangan intelektual

30
  • Perkembangan sosial dan status sosial sekarang
  • Perkembangan sosial pada masa awal
  • Hubungan sosial dgn teman sebaya ( kedudukan dlm
    kelompok teman sebaya yg bermacam macam)
  • Hubungan sosial dgn orang dewasa
  • Penerimaan kode sosial dan kode moral
  • Mempelajari peranan sesuai dgn jenis kelaminnya
  • Sopan santun dan skill sosial yg berhubungan
  • Ciri ciri kepemimpinan
  • Keturunan / nenek moyang
  • Tingkah laku yg kooperatif

31
  • Karakteristik dan kepribadian
  • Konsep diri
  • Ego ideal
  • Kebutuhan kebutuhan
  • Tekanan tekanan
  • Konflik konflik pokok
  • Minat minat
  • Ketidak tergantungan
  • Rasa ingin tahu
  • Pendirian
  • Nilai nilai hidup
  • perasaan

32
  • Penafsiran, interpretasi dan rekomendasi
  • Suatu penafsiran tentang anak sbg seorang pribadi
    yg utuh / seutuhnya..?
  • Interpretasi tentang semua bahan sejarah kasus
    untuk memberikan kesimpulan sbg kekuatan penentu
    yg mengarah kpd pola penyesuaian sekarang.
  • Rekomendasi
  • pernyataan tentang hipotesa hipotesa tentang
    kemungkinan langkah langkah remedial /
    penyembuhan yg mungkin efektif dalam memperbaiki
    penyesuaian yg lebih sehat

33
Garis Besar Studi Kasus dari HENDRY . C MORISON
menurut AJ. JONES
  • Informasi
  • Gejala gelaja
  • Langkah pertama ialah selalu mencari fakta
    fakta yg menunjukkan bahwa anak adalah merupakan
    kasus bukan sejarahnya tetapi gejala gejalanya
    yg telah dicatat. Hal ini meliputi menemukan umur
    kronologisnya, nilai / angka yg dicapai berbagai
    mata pelajaran, misalnya tingkah laku yg keliru/
    tdk baik, keterlambatan dan ketidak hadiran /
    bolos sekolah.

34
  • Semua pernyataan harus benar benar jelas / ada
    bukti. Semua itu harus diambil dr catatan sekolah
    jika mungkin dan hanya informasi dr tangan
    pertama yg diambil / diterima.
  • Bila data masuk, semua hendaknya disusun dan
    dibuat ringkasannya

35
  • Penelitian
  • Dgn gejala gejala yg nampak, data / informasi
    yg lebih tepat tentan kasus diperoleh dgn
    bermacam macam tes dan penelitian .
  • Tentu saja ini semua dipilih sesuai kebutuhan
    kebutuhan dari kasus tersebut, diantaranya
  • Psycophysical
  • Penglihatan normal
  • Pendengaran normal
  • Koordinasi tidak ada tes yg tersedia, tetapi
    observasi yg teliti akan memberikan data yg
    berguna
  • Berbicara normal

36
  • Kesehatan
  • Index vital (Perbandingan tinggi berat)
  • Nutrisi
  • Gigi
  • Kondisi fisik secara umum
  • Pendidikan
  • Bermacam macam tes standart sesuai dgn
    tingkatan murid. Ini untuk dipakai dalam
    menemukan kelemahan pokok pd latihan sebelumnya
    dan untuk mengecek hasil yg telah dicapai.

37
  • Mentalitas
  • Tes inteligensi umum, sebaiknya diberikan
    bermacam macam jenis untuk menghindari hasil yg
    tdk tepat.
  • Sejarah Kesehatan dan Fisik
  • informasi yg teliti hendaknya diperoleh tidak
    hanya penyakit yg serius, campak, cacar dan
    sebagainya, tetapi penyakit aib dan operasi.
    Amandel dan kecelakaan yg mungkin mempunyai
    pengaruh terhadap kesehatannya. Jika mungkin,
    suatu catatan pertumbuhan yg lengkap tentang
    tinggi dan berat,pertumbuhan fisik hendaknya
    dicari dan dicatat.

38
  • Sejarah Sekolah
  • Kenaikan
  • Jenis pekerjaan yg dilakukan
  • Perpindahan tempat , rumah dan sekolah
  • Kualitas sekolah yg dimasuki
  • Hubungan dengan guru - guru

39
  • Sejarah Keluarga
  • Nenek moyang , orang tua, kakak laki laki dan
    perempuan , kebangsaan, sejarah mental dan
    kriminal dsb
  • Status Ekonomi dan Sejarah
  • status ekonomi dan keuangan keluarga sebelumnya
    dan saat sekarang
  • Sumber sumber kebudayaan Keluarga pendidikan
    orang tua,buku buku, musik dan suasananya
    kebudayaan keluarga.
  • Hubungan dgn keluarga orang tua dan kakak laki
    laki dan perempuan
  • Sikap orang tua terhadap masyarakat
  • Penyesuaian orang tua terhadap standart indonesia

40
  • Sejarah dan kontak kontak sosial
  • Latar belakang sosial murid diluar sekolah dan
    dirumah
  • Gereja, masjid dsb
  • Perkumpulan perkumpulan
  • Camping
  • Sejarah seks yg abnormal
  • Catatan pengadilan hukuman

41
  • Diagnosa
  • Ini adalah membuat pekerjaan hipotes tentang
    sebab sebab / penjelasan tentang gejala
    gejala atau problem dan hasil dari analisa yg
    teliti dr semua data yg telah diperoleh
  • Tidak perlu ditunda sampai semua bukti bukti
    masuk, karena terkaan / hipotesa sebenarnya
    sedang dibuat dan terus berlangsung/diikuti pada
    banyak strage/fase/tingkatan, tetapi diangnosa
    akhir tdk dibuat sampai bukti bukti masuk. Jadi
    pernyataan yg lebih baik ialah bahwa tiap terkaan
    disimpulkan /diikuti sampai petugas benar benar
    yakin dr bukti bukti bahwa hal itu benar.

42
  • Treatment
  • Dari diagnosa keluar treatment yg tertentu dan
    sistematis. Sering terjadi bahwa treatment
    menunjukkan bahwa diagnosa tidak betul. Dalam hal
    ini, kita harus kembali mengadakan penelitian
    lebih lanjut lagi. Artinya treatment dapat
    dianggap sbg suatu langkah dalam membuktikan
    hipotesa yg lain, treatment itu sendiri merupakan
    terkaan/ suatu hipotesa sbg salah satu
    kemungkinan remidi dimana hipotesa itu sendiri
    memerlukan pembuktian dgn langkah terakhir

43
  • Follotw Up
  • Adalah sangat penting untuk mengetahui hasil dari
    treatment untuk mengecek ketepatan diagnosa, dan
    jika diperlukan untuk mengubah treatment. Juga
    dapat membantu dalam kasus kasus selanjutnya yg
    mungkin mempunyai sifat yg sama.

44
Garis Besar Menurut Mc. CALLISTER untuk Case
Studies Dalam Remedial Membaca
  • Pernyataan pendahuluan suatu pernyataan singkat
    yg memberikan setting kasus pd pembaca (Setting
    babak)
  • Survey pendahuluan tentang pekerjaan murid
    disekolah
  • Hasil tes
  • Laporan dr guru tentang pekerjaan murid disekolah

45
  • Analisa tentang penyimpangan penyimpangan
    membaca
  • Kemampuan mengerti dan menginterpretasi
  • Kecepatan membaca
  • Kemampuan mengamati dan mengenal
  • Analisa tentang pengaruh pengaruh yg membantu
    dlm menjelaskan asal dan sebab dr penyimpangan /
    kekurangan
  • Abilitas mental
  • Perbedaan bahasa
  • Sejarah fisik dan status kesehatan
  • Diagnosa dari kasus suatu pernyataan deskritif
    tentang kekurangan / penyimpangan dgn penjelasan
    sebab sebabnya.

46
  • Pengajaran Remedi
  • Rencana pengajaran
  • Tipe / corak pengajaran
  • Kemajuan pengajaran suatu evaluasi tentang
    keefektifan dari pengukuran remedial
  • Catatan latihan / praktek
  • Perbaikan seperti ditunjukkan oleh catatan
    tentang gerak
  • Perbaikan seperti ditunjukkan oleh catatan
    tentang gerak mata
  • Evaluasi dari pengajaran remedi
  • Pengamatan yang penting suatu interpretasi
    tentang fakta yg lebih penting tentang kasus.

47
  • Garis besar dibawah ini dibuat oleh seorang
    psikolog sebagai pedoman bagi guru penasehat
    dalam membuat ringkasan kasus, yg dapat dianggap
    sbg singkatan / kependekan dr case studies
  • Pernyataan pendahuluan
  • Kondisi fisik
  • Kemampuan mental
  • Prestasi sekolah
  • Kebiasaan belajar
  • Sikap terhadap pekerjaan
  • Minat dan kemampuan khusus
  • Kepribadian
  • Ringkasan

48
  • Seorang psikolog dan seorang psikiatris bekerja
    sama dalam sederetan studi kasus.Psikolog
    melakukan / mengerjakan pd langkah pertama dr
    tiap tiap studi kasus dan memberikan diagnosa
    sementara. Psikiatris kemudian menyelesaikan
    kasus itu, berdasarkan treatmentnya pd diagnosa
    yg lebih sesuai.
  • Garis besar yg dipakai oleh psikolog dalam
    melaporkan kasus kasus kepada psikiatris dpt
    digunakan untuk studi kasus oleh guru kelas.

49
  • Garis besar meliputi langkah langkah sbg
    berikut
  • Pernyataan pendahuluan identifikasi, umur, kelas
    dsb
  • Itelegensi
  • Skor pada tes prestasi
  • Kemajuan sekolah
  • Hambatan hambatan belajar
  • Sejarah sosial
  • Sejarah kesehatan
  • Sejarah kepribadian
  • Pengamatan tentang anak
  • Ringkasan
  • Diagnosa sementara

50
Garis Besar Studi Kasus Problem Behavior Menurut
Max. G Ruindung
  • Studi kasus dilakukan melalui empat tahap
    kegiatan yakni
  • Studi pendahuluan yg mencakup tahap identifikasi
    masalah dan penentuan kasus
  • Studi eksplorasi, yakni tahap penelusuran
    masalah, penjaringan data yg relevan dgn kasus yg
    dipelajari
  • Studi analisis, interprestasi dan inferensi dr
    kasus yg dipelajari termasuk implikasi
    implikasi,dan
  • Tahap penulisan laporan

51
Pada Gambar dibawah ini tahap identifikasi dan
penentuan kasus dilakukan kegiatan, antara lain
  1. Penyelnggaraan sosiometri
  2. Mooney Problem Checklist
  3. Penelahaan Buku Keterangan Pribadi Siswa (BKPS),
    dan dokumen lainnya yg relevan. Kegiatan ketiga
    ini dimaksudkan menjaring dan mengidentifikasikan
    remaja yg mengalami problem behavior kronis
  4. Diskusi / pembahasan kasus bersama dgn wali kelas
    dan pembimbing sekolah

52
Pada tahap eksplorasi masalah, kegiatan yg
dilakukan terhadap si kasus, antara lain
  1. Wawancara kasus
  2. Pengamatan perilaku si kasus selama 10 minggu
    oleh wali kelas dan guru pembimbing
  3. Pelaksanaan angket yg berkenaan dgn latar
    belakang kehidupan si kasus di dalam keluarga pd
    umumnya, serta sikap dan perilaku orang tua
    sebagaimana yg dihayati oleh si kasus informasi
    melalui angket ini dicek lagi secara mendalam
    lewat wawancara kasus

53
  1. Pengadministrasian test intelegensi umum dan
    minat serta pemeriksaan psikologis dgn test 16
    faktor dari Cattell dan test menggambar yg
    dilakukan oleh psikolog.
  2. Wawancara dgn sumber sumber disekolah yg relevan

54
  • Terhadap orang tua si kasus, kegiatan kegiatan
    yg dilakukan adalah
  • Wawancara kasus untuk memahami dan memperoleh
    gambaran kondisi perkawinan pd umumnya dari orang
    tua si kasus
  • Suasana hubungan didalam keluarga
  • perlakuan orang tua terhadap si kasus sejak
    kehidupannya dimasa lalu pada usia remaja (masa
    perkembangan berikutnya) hingga saat ini

55
  1. Pelaksanaan angket yg menjaring data si kasus
    sejak kecil, sikap dan perilaku yg
    diperlihatkannya terhadap orang tua dan saudara
    saudaranya, kebiasaan hidup sehari hari
    dirumah, pergaulannya dgn teman sebaya dan cara
    cara si kasus menghadapi kesukaran dan memauhi
    kebutuhan sehari hari di rumah.

56
Hasil Yang Diharapkan
  • Untuk menerapkan secara imperik permasalahan
    studi kasus bersifat Kualitatif mengenai
    problem behavior yg kronis sebagai gejala
    perkembangan kepribadian remaja yg kurang sehat
    dilihat dari teori normalitas maupun konsep
    psiko-higiene. Studi kasus ini dapat
    mendeskripsikan faktor faktor kehidupan di
    dalam keluarga, dalam hal ini kondisi dan suasana
    hubungan didalam keluarga.
  • sikap dan perilaku serta faktor faktor lain yg
    bermuara di dalam kehidupan keluarg yg
    mengganggu bahkan mungkin meracuni pertumbuhan
    kepribadian remaja mencapai kedewasaan yg
    optimal, sehat, normal, produktif, matang, mantap
    serta memiliki kondisi kepribadian yg
    psikohigienik

57
  • Tahap
    identifikasi masalah
  • Sosiogram Studi
    Dokumentasi MPCL

  • Penelahaan BKPS
  • Di cek
    Di cek
  • dibandingkan
    KASUS dibandingkan

  • (sementara)

  • Dengan Wali Diskusi
    Pembahasan Dgn Pembimbig /
  • Kelas
    KASUS Konselor
    sekolah

  • PENENTUAN

  • KASUS

58

  • STUDI KASUS
  • Tahap Eksplorasi
    Analisis Masalah
  • Dengan Si kasus
    Dengan Ortu


  • Si kasus
  • Pengamatan Wawancara
    Wawancara
  • Perilaku kasus
    sumber lain
    Wawancara kasus Pengamatan
  • Kasus
    yg komplementer Teori
    kndisi kluarg
  • Angket Pengetesan
    ( teman sekelas,- KONSEP
    lingkungan

  • sebaya, guru dll)
    interpretasi Angket
  • Data Informasi
    Hubungan Antar
    Data Informasi

  • FAKTA

  • KESIMPULAN

59
HANYA SAMPAI UTS
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com