Title: Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd.
1Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd.
- Bangkalan, 9 Agustus 1960
- S-1 Teknik Listrik
- S-1 Teknik Elektro
- S-2 Teknologi
- Pembelajaran
- S-3 Teknologi Pembelajaran
- DI UNIPA Surabaya masuk Tahun 1985
- HP 08123220337
- Flexy (031) 70088850
2 PENGEMBANGAN KURIKULUM
Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL, ST. MPd.
3Mac Donald (1965) Sistem Persekolahan Terbentuk
4 Subsistem
- Mengajar (Teaching)
- Kegiatan profesional guru
- Belajar (Learning)
- Kegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai
respon kegiatan mengajar guru - Pembelajaran (Intruction)
- Segala kegiatan interaksi belajar mengajar
- Kurikulum (Curriculum)
- Rencana yang memberikan pedoman dalam proses
belajar mengajar
4KONSEP KURIKULUM
- Pandangan lama kurikulum
- Robert S.Zais 1976,h7
- kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan
guru atau dipelajari oleh peserta didik yaitu - ...a racecourse of subject matters to be
masteres - Sehingga
- orang awam kalau ditanya tentang kurikulum akan
diartikan sebagai bidang studi / mata pelajaran
atau - isi pelajaran.
5- Caswel dan Campbell
- KURIKULUM
- ....to be composed of all experiance children
have under the guidance of teacher. - Ronald C.Doll
- Penekanan isi pada proses yaitu dari konsep yang
sempit kepada konsep yang lebih luas
6HILDA TABA (1962)
- Kurikulum berkenaan dengan tujuan isi dan metode
yang lebih luas/umum. - Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan pengajaran
dan guru mempunyai tugas untuk menjabarkannya.
7BEAUCHAMP
- Mengemukakan
- Kurikulum sebagai rencana pengajaran
- Kurikulum sebagai suatu sistem.
8Kurikulum Sebagai Rencana Pengajaran
- Tujuan yang ingin dicapai.
- Bahan yang akan disajikan.
- Kegiatan pengajaran.
- Alat-alat pengajaran.
- Jadwal waktu pengajaran.
9Kurikulum Sebagai SISTEM
- Penentuan segala kebijakan tentang kurikulum.
- Susunan personalia.
- Prosedur pengembangan kurikulum, penerapan,
evaluasi dan penyempurnaan.
10Fungsi Utama Kurikulum
- Penerapan.
- Evaluasi.
- Penyempurnaan tertulis maupun aplikasi.
- Menjaga kurikulum tetap dinamis
11SIMPULAN
- Kurikulum sebagai suatu SUBSTANSI
- Rencana kegiatan belajar atau perangkat tujuan
yang akan dicapai di sekolah. - Dokumen rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan
belajar-mengajar, jadwal dan evaluasi. - Dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan antara
penyusun dan pemegang kebijakan dengan
masyarakat. - Kurikulum mencakup lingkup sekolah, kabupaten,
propinsi atau seluruh negara.
12Kurikulum Sebagai Suatu SISTEM
- Sebagai sistem sekolah, pendidikan dan
masyarakat. - Sistem mencakup struktur personalia dan prosedur
kerja bagaimana cara menyusun kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakan. - Hasilnya adalah kurikulum dan
- Fungsinya adalah bagaimana memelihara kurikulum
tetap dinamis.
13Kurikulum sebagai BIDANG STUDI
- Merupakan bidang kajian ahli kurikulum ,
pendidikan dan pengajaran. - Mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem
kurikulum. - Melalui studi kepustakaan, penelitian dan
percobaan untuk memperkuat bidang studi
kurikulum.
14Ahli Kurikulum Dituntut
- Mengembangkan definisi deskriptif dan istilah
teknis. - Mengklasifikasi pengetahuan yang telah ada dalam
pengetahuan baru. - Melakukan penelitian inferensial dan prediktif.
- Mengembangkan sub-sub teori kurikulum,
mengembangkan dan melaksanakan model-model
kurikulum.
15PERTANYAAN ?
- Apakah yang ingin dicapai dan peserta didik yang
bagaimana yang diharapkan akan dibentuk ? - Apakah akan diutamakan kebutuhan peserta didik
saat sekarang atau masa mendatang ? - Apakah hakekat peserta didik harus
dipertimbangkan atau diperlakukan seperti orang
dewasa ? - Apakah kebutuhan peserta didik tersebut ?
- Apakah harus dipentingkan peserta didik sebagai
individu atau kelompok ? - Apakah yang harus dipentingkan, mengajar
kejujuran atau memberi pendidikan umum ?
16- Apakah pelajaran akan didasarkan pada disiplin
ilmu atau dipusatkan pada masalah sosial dan
pribadi ? - Apakah semua peserta didik harus mengikuti
pelajaran yang sama ataukah diijinkan memilih
pelajaran sesuai dengan minatnya ? - Apakah seluruh kurikulum sama bagi semua sekolah
secara uniform atau diberi kelonggaran untuk
menyesuaikan dengan keadaan daerahnya ? - Apakah hasil belajar anak akan diuji secara
uniform atau diserahkan pada penilaian guru yang
dapat mempelajari peserta didik delam segala
aspek selama waktu yang panjang ?
17Prinsip-prinsip / Asas-asas
- Ralph Tyler (1949)
- Asas Filosofis
- Disesuaikan dengan tujuan pendidikan
( filsafat bangsa, masyarakat,
sekolah dan guru ) - Asas Psikologis
- Memperhitungkan peserta didik ( psikologi
anak, perkembangan anak, psikologi belajar,
bagaimana proses belajar peserta didik,
perkembangan fisik, mental, psikologis,
emosional, sosial dan cara belajar peserta didik)
18- Asas Sosiologis
- Disesuaikan dengan harapan / kebutuhan orang
tua, masyarakat, pemerintah, perkembangan
perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja
manusia berupa pengetahuan, agama, ekonomi - Asas Organisatoris
- Mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan
pelajaran yang akan disajikan.
19MODEL KONSEP KURIKULUM
- A. Kurikulum Subjek Akademis.
- B. Kurikulum Humanistik.
- C. Kurikulum Rekonstruksi Sosial.
- D. Teknologi dan Kurikulum.
20Kurikulum Subjek Akademis
- Praktis, mudah dan mudah digabung dengan konsep
lain. - Berorientasi masa lalu yang mengutamakan isi
pendidikan yang sesuai dengan bidang disiplinnya
para ahli. - Pengembang cukup menyusun dan mengembangkan bahan
sendiri dengan memilih bahan materi yang
dikembangkan ahli, kemudian mengorganisasinya
secara sistematis. - Guru harus menguasai semua pengetahuan dalam
kurikulum, juga dituntut menjadi model. - Karena kurikulum ini mengutamakan pengetahuan
maka pendidikan lebih bersifat Intelektual.
21CIRI-CIRI Kurikulum Subjek Akademis
- TUJUAN
- Memberikan pengetahuan yang solid serta melatih
peserta didik menggunakan ide-ide dan proses
penelitian. - Peserta didik diharapkan
- Memiliki konsep-konsep dan cara-cara yang dapat
terus dikembangkan dalam masyarakat yang lebih
luas. - Peserta didik harus belajar menggunakan pemikiran
dan dapat mengontrol dorongan-dorongannya. - Sekolah harus memberi kesempatan pada pserta
didik untuk merealisasikan kemampuannya menguasai
warisan budaya dan jika mungkin memperkayanya.
22Metode
- Metode paling banyak digunakan
- Metode Ekspositori dan Inkuiri
- Ide-ide diberikan guru kemudian dielaborasi
(dilaksanakan) siswa sampai dikuasainya. - Konsep utama disusun secara sistematis dengan
ilustrasi yang jelas untuk selanjutnya dikaji. - Dalam materi disiplin ilmu yang diperoleh, dicari
berbagai masalah penting kemudian dirumuskan dan
dicari cara pemecahannya.
23- Dengan proses peserta didik akan menemukan
kemampuan berfikir dan mengamati - Ilmu kealaman,
- Logika digunakan dalam matematika,
- Perasaan digunakan dalam seni
- Koherensi dalam sejarah
- Mempelajari buku-buku untuk memperkaya
pengetahuan, memahami budaya masa lalu dan
mengerti keadaan masa kini.
24Organisasi
- Pola-pola Organisasi
- Corelated Curriculum
- YAITU
- Materi atau konsep yang dipelajari dalam suatu
pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran lainnya.
25Unified atau Concentrated Curriculum
- YAITU
- Bahan pelajaran tersusun dalam tema-tema
pelajaran tertentu yang mencakup materi dari
berbagai pelajaran disiplin ilmu.
26Integrated Curriculum
- YAITU
- Bahan pelajaran yang sudah tidak nampak disiplin
ilmunya, bahan ajar diintegrasikan dalam suatu
persoalan, kegiatan atau segi kehidupan tertentu.
27Problem Solving Curriculum
- YAITU
- Berisi topik pemecahan masalah sosial yang
dihadapi dalam kehidupan dengan menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari
barbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu.
28Evaluasi
- Dalam bidang studi Humaniora lebih banyak
digunakan bentuk Uraian (essay test) dari pada
tes objektif. Bidang studi ini membutuhkan
jawaban yang merefleksikan logika, koherensi, dan
integrasi secara menyeluruh. - Dalam bidang studi seni yang sifatnya ekspresi
membutuhkan penilaian subjektif yang jujur,
disamping standar keindahan dan cita rasa. - Dalam bidang matematika, nilai tertinggi
diberikan bila peserta didik menguasai landasan
aksioma serta cara perhitungan yang benar. Dalam
ilmu ini nilai tertinggi bukan hanya diberikan
pada jawaban yang benar akan tetapi juga pada
pola berfikir yang digunakan peserta didik.
29Kurikulum Humanistik John Dewey dan JJ. Rousseau
- Konsep pendidikan pribadi (personalized
education) YAITU upaya menciptakan situasi yang
permisif, rileks dan akrab - Sehingga mendorong siswa untuk memperluas
kesadaran diri sendiri - Mengurangi kerenggangan dan ketersaingan dari
lingkungan. - Pendidikan tidak hanya pada fisik dan intelektual
saja melainkan juga segi sosial dan afektif
(emosi, sikap, perasaan, nilai).
30Yang Termasuk Humanistik adalah pendidikan
- KONFLUEN
- Menekankan keutuhan pribadi, individu harus
merespon secara utuh (baik segi pikiran, perasaan
maupun tindakan) terhadap kesatuan yang
menyeluruh dari lingkungan.
31KRITIKISME RADIKAL
- Bersumber dari aliran naturalisme atau romantisme
- Pendidikan sebagai upaya untuk membantu peserta
didik menemukan dan mengembangkan sendiri segala
potensi yang dimilikinya. - Pendidikan juga menciptakan situasi yang
memungkinkan peserta didik berkembang secara
optimal
32MISTIKISME
- Aliran yang menekankan
- Latihan
- Pengembangan kepekaan perasaan
- Kehalusan budi pekerti, melalui sensitivity
training, yoga, meditasi
33Ciri-ciri Utama Kurikulum Konfluen
- Partisipasi
- Menekankan partisipasi siswa, belajar bersama
dalam kelompok. SEHINGGA, Siswa dapat mengadakan
perundingan persetujuan, pertukaran kemampuan,
bertanggung jawab bersama. - Integrasi
- Melalui partisipasi akan terjadi interaksi,
interpenetrasi, dan integrasi dari pemikiran,
perasaan dan juga tindakan.
34- Relevansi
- Isi pendidikan relevan dengan kebutuhan, minat
dan kehidupan siswa. - Pribadi Anak
- Pendidikan memberi tempat utama pada pribadi
siswa yaitu sebagai pengembangan pribadi,
peng-aktualisasikan segala potensi pribadi siswa
secara utuh. - Tujuan
- Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pribadi
yang utuh, serasi baik dalam dirinya maupun dalam
lingkungan secara menyeluruh.
35Karakteristik Kur. Humanistik
- Tujuan
- Diarahkan pada
- Perkembangan pribadi yang dinamis yang diarahkan
pada pertumbuhan, integritas dan otonomi
kepribadian, sikap yang sehat terhadap diri
sendiri, orang lain dan belajar yang merupakan
cita-cita perkembangan manusia yang
teraktualisasi (self actalizing person). - Seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan
diri adalah orang yang telah mencapai
keseimbangan perkembangan seluruh aspek
pribadinya baik kognitif, estetika maupun moral,
karakter yang baik.
36Metode
- Menuntut hubungan emosional yang baik antara guru
dan peserta didik yaitu - Mampu memberi materi yang menarik
- Mampu menciptakan situasi yang memperlancar
proses belajar. - Guru memberi dorongan pada siswa atas dasar
saling percaya. - Peran mengajar tidak hanya dilakukan oleh guru
tetapi juga peserta didik. - Guru tidak memaksakan sesuatu yang tidak
disenangi peserta didik.
37Organisasi Isi
- Menekankan integrasi yaitu kesatuan perilaku yang
bersifat intelektual, emosi dan tindakan serta
memberikan pengalaman yang menyeluruh bukan
terpenggal-penggal. - Kurikulum ini tidak menekankan Sekuens karena
dengan sekuens siswa tidak mempunyai kesempatan
untuk memperluas dan memperdalam aspek-aspek
perkembangannya.
38- Evaluasi
- Dalam kurikulum ini mengutamakan proses dari pada
hasil. - jadi
- kreteria, sasarannya adalah perkembangan siswa
supaya menjadi manusia yang terbuka, lebih
berdiri sendiri, sehingga penilaian bersifat
subjektif baik dari guru maupun siswa.
39Kurikulum Rekonstriksi Sosial
- Difokuskan pada problema-problema yang dihadapi
masyarakat. - Hakekatnya pendidikan bukan usaha sendiri akan
tetapi merupakan interaksi antara siswa-guru,
siswa-siswa, siswa-lingkungan, siswa-orang tua
nantinya diharapkan siswa dapat memecahkan
problema-problema yang dihadapi di masyarakat. - Harold Rug Selama ini terjadi kesenjangan antara
kurikulum dan masyarakat. - Harold berharap siswa dengan pengetahuan dan
konsep-konsep baru yang diperolehnya dapat
mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah
sosial yang nantinya dapat menciptakan masyarakat
baru yang lebih stabil.
40Ciri-ciri Kurikulum Rekonstruksi Sosial
- Asumsi
- Tujuan kurikulum menghadapkan siswa pada
tantangan, ancaman, hambatan atau ganguan yang
dihadapi manusia. - Tantangan tersebut merupakan bidang garapan studi
sosial seperti ekonomi, sosiologi psikologi,
estetika bahkan pengetahuan alam dan matematika.
41- Masalah-masalah Sosial Yang Mendesak.
- Dapatkan kehidupan seperti yang sekarang ini
memberi kekuatan untuk menghadapi ancaman yang
akan mengganggu integritas kemanusiaan ? - Dapatkah tata ekonomi dan politik yang ada
dibangun kembali agar setiap orang dapat
memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya
manusia seadil mungkin ?
42- Pola-pola Organisasi
- Pada tingkat sekolah menengah pola organisasi
kurikulum disusun seperti roda yang
ditengah-tengah sebagai poros dipilih tema utama
dan dibahas secara pleno. - Dari tema dijabarkan menjadi topik-topik yang
dibahas dalam diskusi kelompok, latihan-latihan
kunjungan dan lain-lain.
43Komponen Kurikulum Rekonstrusi Sosial
- Tujuan dan Isi Kurikulum
- Tujuan program pendidikan selalu berubah,
kegiatan untuk mencapai tujuan adalah - Mengadakan survey secara kritis terhadap
masyarakat. - Mengadakan studi tentang hubungan antara ekonomi
lokal dan ekonomi nasional dan dunia. - Mengadakan studi tentang latar belakang historis
dan kecenderungan perkembangan ekonomi,
hubungannya dengan ekonomi lokal. - Mengkaji praktik politik dalam hubungannya dengan
faktor ekonomi. - Memantapkan rencana perubahan praktik politik.
- Mengevaluasi semua rencana dengan kriteria,
apakah telah memenuhi kepentingan sebagian besar
orang.
44- Metode
- Kurikulum berusaha mencari keselarasan antara
tujuan nasional dengan tujuan siswa antara lain - Guru membantu siswa menemukan minat dan
kebutuhannya. - Setelah menemukan minat berusaha memecahkan
masalah sosial yang dihadapinya. - Kerja dalam kelompok akan mewarnai metode
rekonstruksi. Kerja kelompok ini juga terjadi
antara siswa dengan sumber dari masyarakat. Siswa
mengikuti survey kemasyarakatan dan
kegiatan-kegiatan sosial. - Untuk kelas tinggi selain menghadapi
masalah-masalah nyata juga diperkenalkan
situasi-situasi ideal. Dengan demikian peserta
didik diharapkan dapat menciptakan model-model
kasar tentang situasi yang akan datang.
45- Evaluasi
- Kegiatan evaluasi siswa dilibatkan dalam hal
memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan
diujikan. - Soal yang akan diujikan dinilai terlebih dahulu
tentang ketepatan, keluasan isinya, keampuhan
menilai pencapaian tujuan-tujuan masyarakat yang
sifatnya kualitatif. - Evaluasi tidak hanya mengukur apa yang telah
dikuasai siswa akan tetapi juga menilai pengaruh
kegiatan sekolah terhadap masyarakat. - Pengaruh tersebut menyangkut perkembangan
masyarakat dan peningkatan taraf kehidupan
masyarakat.
46Teknologi dan Kurikulum
- Teknologi yang diharapkan
- Penggunaan audio dan video cassette, OHP, film
slide dan motion film, mesin pengajaran komputer,
CD-rom dan Insternet. - Seiring dengan kemajuan teknologi kurukulum di
pusatkan pada penguasaan kompetensi. - Penerapan teknologi dalam pendidikan khususnya
kurikulum ada 2 bentuk - software yang dalam pendidikan dikenal sebagai
Teknologi Alat (tools technology) - hardware yang dalam pendidikan dikenal sebagai
Teknologi Sistem (System Technology).
47Teknologi Pendidikan dalam arti Teknologi Alat
menekankan pada
- Penggunaan alat teknologi untuk menunjang
efisiensi dan efektifitas pendidikan. - Kurikulum berisi perencanaan penggunaan berbagai
alat dan media. - Model-model pengajaran yang banyak melibatkan
penggunaan alat.
48Teknologi Pendidikan Dalam Arti Teknologi Sistem
Menekankan pada
- Penyusunan program pengajaran dengan menggunakan
pendekatan sistem. - Program sistem artinya pengajaran tidak
membutuhkan alat dan media tetapi bahan dan
proses pembelajaran disusun secara sistem. - Ditunjang alat dan media artinya program
pengajaran disusun secara integrasi dengan
penggunaan alat dan media yang bersifat on-off.
- Dipadukan dengan alat dan media artinya program
pengajaran telah disusun secara terpadu antara
bahan dan kegiatan pembelajaran dengan alat dan
media. Bahan ajar telah disusun dalam kaset
audio, video atau film maupun komputer.
49Ciri-ciri Kurikulum Teknologi Kurikulum
- Tujuan
- Diarahkan pada penguasaan kompetensi yang
dirumuskan dalam bentuk perilaku. - Metode
- Pengajaran bersifat individual
50- Pengetahuan Tentang Hasil
- Kemajuan segera diketahui oleh peserta didik
sendiri, sebab dalam model kurikulum ini umpan
balik selalu diberikan. - Organisasi Bahan Ajar
- Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil
dari disiplin ilmu, didisain UNTUK mendukung
penguasaan kompetensi.
51Langkah-langkah Pelaksanaan Pengajaran
- Penegasan Tujuan
- Peserta didik dijelaskan pentingnya bahan ajar
yang harus dipelajari. - Pelaksanaan Pengajaran
- Peserta didik belajar secara individual melalui
media buku atau media elektronik. - Peserta didik belajar dengan cara memberi respon
dengan cepat terhadap persoalan-persoalan yang
diberikan.
52- Evaluasi
- Evaluasi dilakukan setiap saat pada akhir
pelajaran, suatu unit atau semester. - Fungsi evaluasi sebagai umpan balik
- Penyempurnaan penguasaan satuan pelajaran
(evaluasi formatif), - Umpan balik akhir program atau semester (evaluasi
sumatif), - Umpan balik guru dan pengembang kurikulum untuk
penyempurnaan kurikulum.
53Kriteria Pengembangan Model Teknologis
- Prosedur pengembangan kurikulum dinilai dan
disempurnakan oleh pengembang kurikulum yang
lain. - Hasil pengembangan terutama yang berbentuk model
adalah yang bisa diuji coba ulang dan hendaknya
memberikan hasil yang sama.
54Inti Pengembangan Kurikulum Ditekankan Pada
- Penguasaan kompetensi.
- Pengembangan dan penggunaan alat dan media bukan
sekedar hanya alat bantu akan tetapi bersatu
dengan program pengajaran dan ditujukan pada
penguasaan kompetentsi tertentu. - Pengembangan kurikulum membutuhkan kerjasama
dengan para penyusun program dan penerbit media
elektronik dan media cetak. - Pemecahan masih dilakukan lebih menekankan pada
teknologi sistem dan kurang menekankan pada
teknologi alat, sehingga biaya akan lebih ditekan
dengan demikian akan memberi kesempatan bagi guru
untuk mengembangkan sendiri program
pengajarannya.
55- Pengembangan menekankan pada teknologi alat perlu
mempertimbangkan hal-hal - Formulasi perlu dirumuskan dahulu apakah alat dan
media tersebut betul-betul dibutuhkan ? - Diperlukan adanya spesifikasi alat dan media yang
akan dikembangkan, baik kegunaannya maupun
ketepatan penggunaannya. Spesifikasi meliputi - 1. Lingkungan tempat belajar.
- 2. Standar perilaku belajar.
- 3. Ketrampilan-ketrampilan untuk mencapai
tujuan. - c. Prototipe. Sekuens-sekuens pengajaran perlu
diuji cobakan dalam bentuk prototipe-prototipe,
juga format-format media dan organisasi. - d. Percobaan pertama. Unit pengajaran
diujicobakan pada sejumlah sampel untuk
mengetahui keberhasilan dan kelemahannya. - e. Mencoba hasil. Hasil pengembangan diterapkan.
Proses pelaksanaan, hasil dan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dicatat untuk umpan balik
penyempurnaan selanjutnya.
56Komponen-Komponen Kurikulum.
- Tujuan.
- 2. Bahan Ajar.
- 3. Strategi Mengajar.
- 4. Media Mengajar.
- Evaluasi Pengajaran.
- Penyempurnaan Pengajaran.
57TUJUAN
- Menggambarkan apa yang diharapkan dapat dilakukan
oleh peserta didik. - Menunjukkan mutu tingkah laku yang diharapkan
dilakukan oleh peserta didik dalam bentuk - Ketepatan atau ketelitian respons.
- Kecepatan, panjangnya dan frekuensi respon.
- Menggambarkan kondisi atau lingkungan yang
menunjang tingkah laku siswa, berupa - 1. Kondisi atau lingkungan fisik.
- 2. Kondisi atau lingkungan psikologis.
58BAHAN AJAR
- Cara menyusun sekuens bahan ajar
- Sekuens Kronologis
- Bahan ajar disusun berdasarkan urutan waktu
seperti peristiwa sejarah, perkembangan historis
suatu institusi, penemuan ilmiah - Sekuens Kausal
- Siswa dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau
situasi yang menjadi sebab atau pendahuluan dari
suatu peristiwa atau situasi lain. Dengan
mempelajari hal tersebut peserta didik diharapkan
akan mengetahui tentang akibat dari peristiwa
tersebut - Sekuens Struktural
- Bahan ajar disusun secara struktural dengan
urutan awal sampai akhir, seperti tidak mungkin
menerjunkan peserta didik/mahasiswa untuk praktek
mengajar sebelum diajarkan metode-metode mengajar.
59- Sekuens logis dan psikologis
- Sekuens logis disusun dari hal yang sederhana
pada hal yang kongrit - Sekuens psikologis bahan ajar disusun dari hal
yang komplek pada hal yang sederhana. - Sekuens Spiral
- Dikembangkan Bruner (1960) bahan ajar
dikembangkan dari topik atau pokok bahan tertentu
yang kemudian bahan diperluas dan diperdalam.
60- Thomas Gilbert (1962)
- Rangkaian ke Belakang (backward chaining), bahan
ajar yang disusun mulai dengan langkah terakhir
dan mundur ke belakang - Contoh proses pemecahan masalah ilmiah
- Pembatasan masalah.
- Penyusunan hipotesis.
- Pengumpulan data.
- Pengujian hipotesis.
- Interpretasi hasil tes.
- Dalam mengajar guru dimulai dari 5 kemudian guru
menyajikan data dari 1 sampai 4, pada kesempatan
lain guru menyampaikan 1 sampai 3, kemudian
peserta didik dimita untuk membuat interpretasi
dan seterusnya.
61- Sekuens berdasarkan Interaksi Belajar
- (Gagne (1965)) dengan prosedur
- Tujuan khusus utama dianalisis.
- Kemudian dicari suatu hierarki urutan bahan ajar
untuk mencapai tujuan tersebut. Hierarki
menggambarkan urutan prilaku apa yang mula-mula
harus dikuasai peserta didik. - Gagne (197063-64) mengemukakan 8 tipe belajar
yang tersusun secara hierarki yaitu mulai dari
yang paling sederhana Signal learning,
Stimulus-respon learning, Motor-chain learning,
Verbal association, Multiple descrimination,
Concept learnig, Principles learning, dan problem
solving learning.
62STRATEGI MENGAJAR
- Reception/ Exposition-Discovery Learning
- Reception dan Exposition mempunyai makna yang
sama hanya pelaku yang berbeda - Reception dilihat dari sisi siswa sedang
Exposition dilihat dari sisi guru. - Bahan ajar keduanya disusun dan diberikan dalam
bentuk jadi atau dalam bentuk akhir baik secara
lisan maupun tertulis. - Siswa tidak dituntut untuk mengolah atau
melakukan aktivitas lain kecuali menguasainya. - Discovery learning bahan ajar disusun agar siswa
dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan
menghimpun informasi, membandingkan,
mengkatagorikan, menganalisis, mengintegrasikan,
mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan.
- Melalui kegiatan tersebut siswa akan dapat
menguasai, menerapkan serta menemukan hal-hal
yang bermanfaat bagi dirinya.
63- Rote Learning Meaningful Learning
- Rote learning bahan ajar disampaikan tanpa
memperhatikan arti atau maknanya bagi siswa,
Siswa menguasai bahan ajar dengan menhafalnya. - Meaningful learning penyampaian bahan
mengutamakan makna bagi Siswa. - Ausubel dan Robinson mengemukakan bahwa
Reception-Discovery Learning dan Rote
Meaningful Learning dapat dikombinasi satu sama
lainnya sehingga membentuk 4 kombinasi, yaitu
Meaningful-receptionlearning, Rote-reception
learning, Meaninful-discovery learning dan
Rote-discovery learning.
64- Group Learning Individual Learning.
- Pelaksanaan Discovery learning menuntut aktivitas
belajar yang bersifat individual atau dalam
kelompok kecil, karena kemampuan dan kecepatan
belajar tidak sama maka kegiatan discovery hanya
dilakukan oleh peserta didik yang pandai dan
cepat, peserta didik yang kurang dan lambat akan
mengikuti saja kegiatan dan menerima
temuan-temuan peserta didik cepat. Peserta didik
lambat akan kurang motif belajar, acuh tak acuh
dan kemungkinan akan menjadi pengganggu kelas.
Dalam kelas peserta didik dapat bekerja sama
dengan baik, kerja sama akan dilakukan oleh
peserta didik yang aktif yang lain hanya menanti
atau menanti, sehinga dengan demikian akan
terjadi perbedaan yang semakin jauh antara
peserta didik yang pandai dengan yang kurang.
65MEDIA MENGAJAR
- Rowntree (1974104-113) mengelompokkan media
mengajar menjadi 5 macam yang disebut MODES - Interaksi Insani
- Komunikasi verbal atau non-verbal secara langsung
antara dua orang atau lebih. Komunikasi verbal
memegang peranan penting dalam perkembangan
kognitif - Komunikasi non-verbal untuk perkembangan afektif
seperti perilaku, penampilan fisik, roman muka,
gerak, sikap sebagai bukti nyata.
66- Realita
- Media bentuk perangsang nyata seperti orang,
binatang, benda-benda, peristiwa sebagai objek
pengamatan. - Pictorial
- Media bentuk gambar dan diagram nyata atau
simbol, bergerak atau tidak dan dibuat diatas
kertas, film, kaset, CD, komputer.
67- Simbol Tertulis
- Media berupa buku teks, buku paket, paket
program, modul, jurnal dan majalah-majalah yang
juga dapat dilengkapi dengan media Pictorial. - Rekaman Suara
- Pesan yang disampaikan dalam pita rekaman suara,
dapat tersendiri dapat juga digabung dengan
Pictorial.
68EVALUASI
- Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian
tujuan yang telah ditentukan dalam proses
pembelajaran sebagai umpan balik yang dpergunakan
untuk berbagai penyempurnaan
69Evaluasi Hasil Belajar Mengajar.
- Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur penguasaan
siswa atau tujuan khusus juga untuk evaluasi
hasil belajar mengajar (formatif dan sumatif).
70Evaluasi formatif digunakan
- Menilai penguasaan peserta didik dalam jangka
waktu pendek setelah menyelesaikan satu pokok
bahasan. - Menilai proses pengajaran/proses belajar
mengajar. - Membantu mengatasi kesulitan belajar peserta
didik.
71Evaluasi Sumatif Digunakan
- Menilai penguasaan peserta didik terhadap tujuan
yang lebih luas dalam jangka waktu yang lama
(semester,tahun atau selama jentang pendidikan). - Menilai kemajuan belajar peserta didik (kenaikan
kelas,kelulusan ujian). - Menilai efektifitas proggram secara menyeluruh.
72Evaluasi Pelaksanaan Mengajar
- Mengukur keberhasilan proses belajar mengajar
mulai dari awal sampai akhir termasuk evaluasi
itu sendiri. - Stufflebeam (1977 243) mengutip model evaluasi
EPIC bahwa komponen yang dievaluasi adalah - Kognitif, afektif dan psikomotor (komponen
tingkah laku). - Isi, metode, organisasi, fasilitas dan biaya (sub
komponen) serta siswa, guru, administrator,
spesialis pendidikan, keluarga dan masyarakat
(komponen populasi) sebagai komponen mengajar. - Evaluasi dilakukan tes dan non tes seperti
observasi, studi dokumenter, analisis hasil
pekerjaan, angket dan check list oleh guru atau
kepala sekolah atau pihak yang berwenang.
73Penyempurnaan Pengajaran
- Dalam penyempurnaan dilakukan skala prioritas
dilihat peranannya dan tingkahlaku kelemahannya - Rowntree (1974150-151)
- Penyempurnaan dapat dilakukan langsung saat
menerima umpan balik atau ditangguhkan sampai
jangka waktu tertentu oleh guru atau bantuan
orang lain.
74Disain Kurikulum
- Disain menyangkut pengorganisasian komponen
kurikulum, dilihat dari 2 demensi - Dimensi Horisontal yang berkenaan dengan
penyusunan dari lingkup isi kurikulum yang selalu
diintegrasikan dengan proses belajar dan
mengajarnya. - Dimensi Vertikal yang berkenaan dengan penyusunan
sekuens bahan berdasarkan urutan tingkat
kesukaran.
75Fokus Pengajaran ada 3 pola disain kurikulum
- Subject Centered Design
- Disain disusun berpusat pada bahan ajar yaitu isi
atau materi (subject matter) yang akan diajarkan
sehingga disebut juga subject academic curriculum
76Kelebihan Desain
- Mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi dan
disempurnakan. - Para pengajar tidak perlu dipersiapkan secara
khusus, asal menguasai ilmu atau bahan yang akan
diajarkan sering dipandang sudah dapat
menyampaikannya.
77Kelemahan Desain
- Karena pengetahuan diberikan secara terpisah, hal
ini bertentangan dengan kenyataan sebab
pengetahuan merupakan satu kesatuan. - Karena mengutamakan bahan ajar maka peran serta
peserta didik pasif. - Pengajaran lebih menekankan pada pengetahuan dan
kehidupan masa lalu dengan demikian pengajaran
lebih bersifat verbalistis dan kurang praktis.
78The Subject Design
- Merupakan desain paling murni dari Subject
Centered Design. - Peserta didik dituntut untuk menguasai semua
pengetahuan yang diberikan - Apakah menyenangi atai tidak, membutuhkan atau
tidak. - Karena pelajaran diberikan secara terpisah-pisah
maka penguasaan peserta didikpun terpisah-pisah,
tak jarang peserta didik menguasai bahan hanya
pada tahap hafalan saja - Bahan diskusi hanya secara verbalistis
79Kelemahan Desain
- Kurikulum memberikan penguasaan terpisah-pisah.
- Isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas
dari kejadian-kejadian hangat yang sedang ada. - Kurikulum tidak memperhatikan minat, kebutuhan
dan pengalaman peserta didik. - Isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika
ilmu, sring menimbulkan kesukaran dalam
mempelajari dan menggunakannya. - Kurikulum lebih mengutamakan isi dan kurang
memperhatikan cara penyampaian
80Kelebihan Desain
- Karena materi diambil dari ilmu yang sudah
tersusun secara sistimatis logis, maka
penyusunannya mudah. - Mudah dilaksanakan karena sudah dikenal oleh guru
dan orang tua. - Peseta didik lebih mudah mengikuti pendidikan di
Perguruan Tinggi karena Perguruan Tinggi
menggunakan sistem ini. - Dapat dilaksanakan secara efisien, karena metode
utamanya adalah metode ekspositori. - Bentuk ini ampuh sebagai alat untuk melestarikan
dan mewariskan budaya masa lalu.
81The Broad Fields Design
- Model ini telah menyatukan beberapa mata
pelajaran yang berdekatan atau berhubungan
menjadi satu bida - SEPERTI
- Sejarah, Geografi dan Ekonomi digabung menjadi
Ilmu Pengetahuan Sosial. Aljabar, Ilmu Ukur dan
berhitung menjadi Matematika
82Kelebihan dari kurikulum
- Karena pada dasarnya penyusunan bahan secara
terpisah walaupun telah terjadi penyatuan, masih
dimungkinkan penyusunan warisan budaya secara
sistematis dan teratur. - Karena mengintegrasikan beberapa bidang studi,
memungkinkan peserta didik melihat hubungan
antara berbagai hal.
83Kelemahan dari kurikulum
- Kemampuan guru pada tingkat sekolah dasar dan
menengah mampu menguasai bidang yang luas akan
tetapi untuk Perguruan Tinggi sulit. - Karena bidang yang dipelajari luas, maka tidak
bisa diberikan secara mendetail yang diajarkan
hanya permukaan saja. - Pengintegrasian bahan ajar terbatas sekali, tidak
menggambarkan kenyataan, tidak memberikan
pengalaman sesungguhnya bagi peserta didik
sehingga kurang mebangkitkan minar belajar. - Model ini tetap menekankan pada penguasaan bahan
dan informasi, kurang menekannya proses
pencapaian tujuan afektif daan kognitif tingkat
tinggi.
84Leaner-Centered Design
- Model ini bersumber dari pemikiran Rousseeau yang
menekankan pada peserta didik, pengorganisasian
kurikulum berdasarkan minat, kebutuhan dan tujuan
peserta didik.
852 Ciri Utama
- Pengembangan berorientasi pada peserta didik
- Bersifat not-preplaned (kurikulum tidak
diorganisasi sebelumnya, tetapi dikembangkan
bersama guru dan peserta didik dalam penyelesaian
tugas-tugas pendidikan)
86Ciri-ciri The Activity atau Experience Design
- Struktur ditentukan oleh kebutuhan dan minat
peserta didik. Dalam mengimplementasikan ciri ini
guru hendaknya - Menemukan minat dan kebutuhan peserta didik
- Membantu peserta didik mana yang lebih penting
dan urgen. - 2. Karena disusun guru dan peserta didik maka
tujuan yang dicapai, sumber belajar, kegiatan
belajar dan prosedur evaluasi juga dirumuskan
bersama peserta didIk. - 3. Kurikulum menekankan pada pemecahan masalah.
Sehingga kesulitan-kesulitan yang ditemukan
menunjukkan problema nyata yang dihadapi peserta
didik, dan dalam menyelasaikan masalah tersebut
siswa melakukan proses belajar yang nyata,
sunguh-sunguh bermakna yang relevan dengan
kehidupannya.
87Kelebihan
- Motivasi belajar bersifat instrinsik dan tidak
perlu dirangsang dari luar. - Pengajaran memperhatikan perbedaan individual.
Peserta didik juga memerlukan kerja kelompok akan
tetapi juga bekerja secara individual. - Kegiatan pemecahan masalah memberikan bekal
kecakapan dan pengetahuan untuk menghadapi
kehidupan diluar sekolah.
88Kelemahan
- Walaupun penekanannya pada minat dan kebutuhan
tetapi belum tentu dapat menghadapi kenyataan
kehidupan sekarang. Dunia modern sangatlah
kompleks, peserta didik belum tentu dapat
merasakan kebutuhan-kebutuhan yang esensial. - Sangat lemah dalam kontinuitas dan sekuens bahan.
Untuk mengatasi kelemahan ini, dapat diatasi
dengan - Usaha untuk menemukan sekuens perkembangan
kemampuan peserta didik, sperti perkembangan
kemampuan konitif dari Piaget. - Mengadakan penelitian tentang pusat-pusat minat
padaberbagai tingkat, yang kemudian dijadikan
dasar untuk penyusunan sekuens. - Kritik tidak dapat dilakukan oleh guru biasa akan
tetapi oleh guru ahli general education dan ahli
psikologi perkembangan dan human relation. - Model ini sulit menemukan buku sumber karena buku
disusun berdasarkan subject atau discipline
design. - Siswa sulit untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi
karena Perguruan Tinggi menggunakan model subject
atau discipline design.
89Problem Centered Design
- Model desain kurikulum ini mengutamakan peranan
manusia dalam kesatuan kelompok yaitu
kesejahteraan masyarakat. - ARTINYA
- isi kurikulum berupa masalah sosial yang dihadapi
siswa sekarang dan yang akan datang. - Sekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan,
kepentingan dan kemampuan siswa
90The Areas of Living Design
- ciri-ciri
- Prosedur belajar tujuan bersifat proses (process
objective) dan yang bersifat isi diintegrasikan
sedang penguasaan informasi lebih bersifat pasif
tetap dirangsang. - Menggunakan pengalaman dan situasi-situasi nyata
dari siswa sebagai pembuka jalan dalam
mempelajari bidang kehidupan. - Pengalaman siswa sangat erat hubungannya dengan
bidang kehidupan - sehingga dapat dikatakan desain kurikulum bidang
kehidupan yang dirumuskan dengan baik akan
merangkum pengalaman sosial siswa, sihingga akan
menarik minat siswa dan mendekatkannya pada
pemenuhan kebutuhan hidupnya dimasyarakat.
91Kebaikan Kurikulum
- The Areas of Living Design merupakan The subject
matter design, tetapi dalam bentuk yang
terintegrasi, pemisahan dalambentuk subject
dihilangkan oleh problema-problema kehidupan
sosial. - Karena kurikulum diorganisasi disekitar problema
siswa dalam kehidupan sosial maka desain ini
mendorong penggunaan prosedur belajar pemecahan
masalah. Prinsip-prinsip belajar aktif diterapkan
dalam hal ini. - Menyajikan bahan ajar dalam bentuk relevan untuk
memecahkan maalah kehidupan. - Menyajikan bahan ajar dalam bentuk yang
fungsional, karena dihadapkan pada pemecahan
masalah peserta didik dan secara langsung
dipraktekkan dalam kehidupan. - Motivasi belajar datang dari dalam dan tidak
perlu dirangsang dari luar.
92Kelemahan kurikulum
- Penentuan lingkup dan sekuens dari bidang
kehidupan yang esensial sangat sulit, sehingga
timbul organisasi kurikulum yang berbeda-beda. - Sebagai akibat dari kesulitan tersebut, maka
lemahnya atau kurangnya integritas dan
kontinuitas organisasi isi kurikulum. - Desain ini mengabaikan warisan budaya, padahal
yang ditemukan masa lalu penting untuk memecahkan
masalah masa kini. - Karena kurikulum dipusatkan pada pemecahan
masalah sosial sekarang maka kecenderungan untuk
mengidoktrinasi peserta didik tidak melihat
alternatif lain. Disain ini akan mempertahankan
status quo. - Guru maupun buku dan media tidak banyak yang
disiapkan, sehingga pelaksanaannya mengalami
beberapa kesulitan.
93The Core Design
- Model kurikulum ini dipusatkan pada kebutuhan
individual dan sosial. - Banyak pendapat tentang pandangan core curriculum
yaitu sebagai model program pendidikan yang
memberikan pendidikan umum, - Ada yang menyebutkan kelompok mata kuliah atau
pelajaran dasar umum yang diarahkan pada
pengembangan kemampuan pribadi dan sosial seperti
kelompok matakuliah spesialisasi, kelompok
penguasaan keahlian / kejuruan
94Variasi Desain Core Curriculum
- The Saparate subject Core
- Salah satu usaha untuk mengatasi keterpisahan
antar mata pelajaran, mata pelajaran yang
dipandang mendasari atau menjadi inti mata
pelajaran lainnya dijadikan core. - The Correlated Core
- Model ini perkembangan dari The Saparate subject
Core dengan mengintegrasikan beberapa mata
pelajaran yang erat hubungannya.
95- The Fused Core.
- Berpangkal dari saparated core, pengintegrasian
bukan hanya dua atau tiga pelajaran tetapi lebih,
misalnya sejarah, geografi, antropologi,
sosiologi, ekonomi menjadi Studi Kemasyarakatan. - The Activity/Experience Core.
- Model berkembang dari pendidikan progresif dengan
leaner centered, the activity/experient core
dipusatkan pada minat-minat dan kebutuhan peserta
didik.
96- The Areas of Living Core.
- Juga berpangkal dari pendidikan progresif, tetapi
organisasinya berstruktur dan dirancang
sebelumnya. - Berbentuk kepribadian umum yang isinya diambil
dari masalah-masalah yang muncul di masyarakat. - Bentuk ini ini yang paling cocok untuk program
pendidikan umum.
97The Social Problems Core
- Model ini merupakan produk dari pendidikan
progresif. - Dalam beberapa hal model ini sama dengan the
areas of living core yang berdasarkan kegiatan
manusia secara universal tetapi tidak berisi
hal-hal yang kontroversial - Sedang the social problems core didasarkan atas
problema yang mendasar dan bersifat
kontroversial. - Penyusunan kurikulumini mengikuti pola seperti
urutan pertanyaan berikut - Bagaimana gambaran masyarakat yang ada dewasa ini
? - Apa akibatnya bila kita terus mempertahankan
kondisi yang ada ini ? - Bagaimana gambaran keadaan masyarakat yang ideal
? - Jika gambaran pertanyaan ketiga berbeda dengan
pertanyaan kedua, usaha apa yang akan dilakukan
untuk mengatasinya, baiksecara kelompok maupun
secara individual.
98The Unencapsulation design
- Desain yang menekankan pada kemampuan untuk
mengamati dan memahami seluruh yang ada di dunia,
akan tetapi terjadi kesulitan yaitu hanya
sebagian kecil saja yang dapat dikuasai. - Model diarahkan pada pengembangan manusia yang
memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih
lengkap, tepat dan seimbang - Joseph Royce pencetus konsep ini mengatakan
Pengetahuan dan kemampuan akan tercapai melalui 4
cara yaitu - Pemikiran (Rasionalisme).
- Pengamatan (Emperisme).
- Perasaan (Intuisisme).
- Kepercayaan (Otoritarianisme).
99Beckerss Humanistik Design
- Disain pendidikan umum.
- Beckerss mengambangkan model pendidikan yang
dapat menghilangkan ketersaingan . - Disain Beckerss lebih menekankan pada isi dari
pada proses. Isi kurikulum dipusatkan pada 3
bidang - DemenSi individu yang membahas keadaan dan
keberadaan manusia. - Demensi sosial dan historis yang membahas
kehidupan kemasyarakatan dan sejarah perkembangan
manusia. - Demensi teologis yang membahas keharusan manusia
beragama dan bahaya-bahaya sekulerisme.
100PENGEMBANGAN KURIKULUM
- Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum
- Kurikulum merangkum pengalaman belajar SISWA di
sekolah. Sehingga kurikulum hendaknya - Kurikulum terintegrasi filsafat, nilai-nilai,
pengetahuan dan perbuatan pendidikan. - Kurikulum disusun oleh para ahli pendidikan/ahli
kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat
pendidikan, penguasaha serta unsur masyarakat
lainnya. - Kurikulum dirancang untuk memberikan pedoman pada
pelaksana pendidikan dalam proses pembimbingan
perkembangan siswa untuk mencapai cita-cita
siswa, keluarga dan masyarakat.
101Prinsip-prinsip Umum
- Relevansi
- Ada 2 relevansi yang harus dimiliki kurikulum
- Relevansi Keluar maksudnya tujuan, isi dan
proses belajar hendaknya relevan dengan tuntutan,
kebutuhan dan perkembangan masyarakat. - Relevansi di Dalam Kurikulum itu sendiri yaitu
ada keseuaian atau konsistensi antara komponen
kurikulum yaitu anata tujuan, isi, proses
penyampaian dan penilaian.
102Fleksibilitas
- Kurikulum hendaknya
- Bersifat lentur.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan
yang akan datang, disini dan ditempat lain, bagi
anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan
yang berbeda. - Kurikulum berisikan hal-hal yang solid akan
tetapi dalam pelaksanaannya hendaknya
memungkinkan terjadi penyesuaian dengan kondisi
daerah, waktu, kemampuan dan latar belakang anak.
103Kontinuitas
- Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum hendaknya berkesinambungan - Antara satu tingkat dengan kelas lainnya
- Antara satu jenjang pendidikan ke jenjang lainnya
juga jenjang pendidikan dengan pekerjaan. - Pengembangan kurikulum dilakukan bersama-sama dan
perlu adanya koordinasi antara pengembang
kurikulum sekolah dasar, sekolah menengah dan
perguruan tinggi.
104Praktis
- Prinsip ini berhubungan dengan efisiensi yaitu
kurikulum hendaknya mudah dilaksanakan, digunakan
alat-alat sederhana dan biaya yang murah. - Efektifitas
- Walaupun kurikulum harus efektif akan tetapi
keberhasilan harus tetap diperhatikan baik
kuantitas maupun kualitas.
105Prinsip-prinsip Khusus.
- Prinsip Berkenaan Dengan Tujuan Pendidikan
- Tujuan bersifat jangka panjang, Jangka menengah
dan Jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan
bersumber pada - Ketentuan dan kebijakan pemerintah.
- Survey mengenai persepsi orang tua / masyarakat
tentang kebutuhan yang dikirim melalui angket
atau wawancara. - Survey tentang pandangan para ahli dalam
bidang-bidang tertentu melalui angket, wawancara,
observasi dan media massa. - Survey tentang manpower.
- Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang
sama. - Penelitian.
106Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Isi
Pendidikan.
- Isi Pendidikan perlu mempertimbangkan
- Perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran
dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang khusus
dan sederhana. - Isi pelajaran harus meliputi pengetahuan, sikap
dan ketrampilan. - Unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan
yang logis dan sitematis. Ke 3 ranah belajar
yaitu pengetahuan, sikap dan ketrampilan
diberikan secara simultan dalam urutan situasi
belajar. Untuk itu perlu pedoman guru tentang
organisasi bahan dan alat pengajaran secara
mendetail.
107Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Proses Belajar
Mengajar
- Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya
memperhatika - Apakah metode/teknik belajar mengajar yang
digunakan cocok untuk mengajar bahan pengajaran ? - Apakah metode/teknik memberikan kegiatan yang
bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan
individual peserta didik ? - Apakah metode/teknik memberikan urutan kegiatan
yang bertingkat-tingkat ? - Apakah metode/teknik dapat menciptakan kegiatan
untuk mencapai tujuan kognitif, afektif dan
psikomotor ?
108- Apakah metode/teknik lebih mengaktifkan peserta
didk atau guru atau kedua-duanya ? - Apakah metode/teknik mendorong berkembangnya
kemampuan baru ? - Apakah metode/teknik menimbulkan jalinan kegiatan
belajar di sekolah dan dirumah, juga mendorong
penggunaan sumber yang ada dirumah dan mdi
masyarakat ? - Untuk belajar ketrampilan sangat dibutuhkan
kegiatan belajar yang menkankan pada learning by
doing disamping learning by seeing and
knowing.
109Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Media dan Alat
Pengajaran
- Alat/media pengajaran apa yang diperlukan ?
Apakah semuanya sudah tersedia ? Bila media
tersebut tidak ada, apa penggantinya ? - Kalau ada alat yang harus dibuat, hendaknya
memperhatikan bagaimana pembuatannya, siapa,
pembiayaan dan waktu pembuatannya. - Bagaimana pengorganisasian alat dalam bahan
pengajaran ?, apakah dalam bentuk modul, paket
belajar atau yang lainnya ? - Begaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan
kegiatan belajar ? - Hasil yang terbaik akan diperoleh dengan
menggunakan multi media ?
110Prinsip Berkenaan Dengan Pemilihan Kegiatan
Peniliaian
- Dalam penyusunan alat penilaian (tes) hendaknya
mengikuti langkah-langkah - Rumuskan tujuan pendidikan yang umum dalam ketiga
ranah. - Uraikan kedalam bentuk tingkah laku yang dapat
diamati. - Hubungkan dengan bahan pelajaran.
- Tuliskan butir-butir tes.
111- Dalam merencanakan penilaian hendaknya
diperhatikan hal-hal - Berapa lama waktu dibutuhkan untuk pelaksanaan
tes ? - Apakah tes berbentuk uraian atau objektif ?
- Berapa banyak butir tes yang disusun ?
- Apakah tes tersbur diadministrasikan oleh guru
atau murid ?
112- Dalam pengelolaan hasil niali hendaknya
memperhatikan hal-hal - Norma apa yang digunakan dalam pengelolaan tes ?
- Apakah digunakan formula quessing ?
- Bagaimana pengubahan skor kedalam skor masak ?
- Skor standar apa yang digunakan ?
- Untuk apakah hasil-hasil tes digunakan ?
113Pengembang Kurikulum
- Dalam mengembangan kurikulum banyak pihak yang
terlibat yang turut berpartisipasi antara lain
yaitu - Administrator pendidikan,
- Ahli pendidikan,
- Ahli kurikulum,
- Ahli bidang ilmu pengetahuan,
- Guru-guru
- Orang tua serta
- Tokoh masyarakat.
114Peranan Para Administrator Pendidikan
- .
- Para administrator terdiri dari
- Direktur Bidang pendidikan.
- Pusat Pengembangan Kurikulum.
- Kepala kantor Wilayah.
- Kepala Kantor Kabupaten dan Kecamatan.
- Kepala Sekolah.
115- Peranan administrator ditingkat pusat (Direktur
dan Kepala Pusat) dalam pengembangan kurikulum
menyusun - Dasar hukum,
- menyusun kerangka dasar
- program inti kurikulum.
- Administrator tingkat pusat bersama dengan ahli
pendidikan dan ahli bidang studi di Perguruan
Tinggi minta persetujuan dalam menyusun kurikulum
sekolah. - Atas dasar kerangka dasar dan program inti para
administrator daerah (Kapala kantor wilayah) dan
administrator lokal (kabupaten, kecamatan, kepala
sekolah) mengembangkan kurikulum sekolah
daerahnya sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
116- Kepala sekolah secara terus menerus terlibat
dalam pengembangan kurikulum dan implementasinya
untuk memberikan dorongan pada guru-guru - Walaupun guru dapat mengembangkan kurikulum
sendiri akan tetapi dalam pelaksanaannya perlu
didorong dan dibantu oleh administrator, Sehingga
perlu ada kerjasama yang harmonis.
117Peranan Para Ahli.
- Pengembangan kurikulum tidak saja didasarkan atas
tuntutan kehidupan di masyarakat akan tetapi juga
pengembangan konsep-konsep dalam ilmu, sehingga
pengembangan kurikulum juga membutuhkan bantuan
pemikiran dari ahli pendidikan, ahli kurikulum,
maupun ahli bidang studi. - Kurikulum bukan hanya sekedar meimilih dan
menyusun bahan pelajaran dan metode akan tetapi
juga menyangkut arah dan orientasi pendidikan,
pemilihan sistem dan model kurikulum, baik model
konsep, model desain, model pembelajaran, model
media, model pengelolaan maupun model evaluasinya
srta berbagai perangkat dan pedoman penjabarannya
dan implementasi dari model-model tersebut.
118Peranan Guru
- Peranan guru adalah dalam perencana dan pelaksana
dan pengembangan kurikulum di kelasnya, sekalipun
bukan pencetus sendiri konsep-konsep tentang
kurikulum akan tetapi guru sebagai penterjemah
kurikulum. - Guru merupakan barisan pengembang kurikulum dalam
lingkup yang lebih luas yang menilai dan
menyempurnakannya. - Hasil penilaian untuk memahami hambatan-hambatan
dalam implementasi kurikulum dan mencari cara
untuk mengoptimalkan kegiatan guru. - Guru juga tidak hanya sebagai guru kelas
melainkan juda sebagai komunikator, pendorong
kegiatan belajar, pengembang alat belajar,
penyusunan organisasi, pencoba, menejer sistem
pengajaran, pembimbing baik siekolah maupun di
masyarakat. - Sehingga guru juga perlu dipersiapkan dalam
berbagai situasi dan kegiatan pendidikan,
sehingga pula dapat meningkatkan kreativitas
peserta didik.
119Peranan Orang Tua Murid.
- Dalam penyusunan kurikulum tidak semua orang tua
yang terlibat hanya terbatas beberapa orang yang
mempunyai cukup waktu dan mempunyai latar
belakang yang memadai. - Pelaksanaan kurikulum orang tua mengamati
pelaksanaan kurikulum di rumah, dimana juga orang
tua menerima laporan tentang kemajuan belajar
anaknya. - Orang tua juga ikut berperan serta dalam
kegiatan-kegiatan seminar, diskusi, lokakarya,
pertemuan orang tua-guru, pameran sekolah dan
lain sebagaimnya.
120Proses Pengembangan Kurikulum.
- Pedoman Kurikulum
- Latar belakang, yang berisi rumusan falsafah dan
tujuan lembaga pendidikan, populasi yang menjadi
sasaran, rasional bidang studi atau matakuliah,
struktur organisasi bahan pelajaran. - Silabus, yang berisi matapelajaran secara lebih
terinci yang diberikan yaitu scope (ruang
lingkup) dan sequence (urutan penyajian) - Disain Evaluasi, termasuk strategi revisi atau
perbaikan kurikulum mengenai - a. Bahan Pelajaran (scope dan sequence)
- b. Organisasi bahan dan strategi
instruksionalnya.
121Pedoman Kurikulum disusun untuk menentukan dalam
garis besar
- Apa yang akan diajarkan (ruang lingkup, scope).
- Kepada siapa diajarkan.
- Apa sebab diajarkan.
- Dalam urutan yang bagaimana (sequence).
122Selanjutnya perlu diuraikan
- Falsafah dan misi lembaga pendidikan, sekolah,
akademi atau universitas/institut. Di Perguruan
Tinggi perlu juga dikemukakan falsafat dan misi
tiap Fakultas/ Jurusan. - Alasan atau rasional kurikulum berhubungan dengan
populasi yang dijadikan sasaran, yaitu untuk apa
peserta didik dipersiapkan. - Tujuan filosofis mengenai bahan yang akan
diajarkan, alasan memilihnya. - Organisasi bahan pelajaran secara umum.
123Langkah-langkah dalam Pengembangan Pedoman
kurikulum
- Kumpulkan keterangan mengenai faktor-faktor yang
turut menentukan kurikulum serta latar
belakangnya. - Pertanyaan yang perlu dijawab adalah
- Apakah difinisi kurikulum yang akan dikembangkan
? - Apakah faktor-faktor utama yang mempengaruhi
kurikulum tersebut ? - Apa, kepada siapa, apa sebab, bagaimana
organisasi bahan yang akan diajarkan ? - Adakah alternatif lain ?
124- Tentukan matapelajaran atau matakuliah yang akan
diajarkan. - Berhubung dengan pertimbangan di atas,
matapelajaran apakah yang dianggap paling serasi
untuk diberikan ? - Bagaimana scope dan sequencenya ?
125- Rumuskan tujuan tiap matapelajaran.
- Apakah pada umumnya diharapkan dari siswa ?
- Tentukan hasil belajar yang diharapkan dari siswa
dalam tiap matapelajaran. - Apakah standar hasil belajar peserta didik dalam
tiap matapelajaran dalam aspek kognitif, afektif
dan psokomotor ?
126- Tentukan topik tiap matapelajaran.
- Bagaimanakan menentukan topik tiap matapelajaran,
beserta luas dan urutan bahannya berhubung dengan
tujuan yang telah dirincikan ? - Bagaimanakah organisasi yang serasi bagi
topik-topik tersebut ? - Tentukan syarat yang ditentukan dari peserta
didik. - Bagaimanakah tingkat perkembangan dan pengetahuan
siswa ? - Apakah syarat agar peserta didik dapat mengikuti
pelajaran ? - Kegiatan-kegiatan apakah yang harus dapat
dilakukan peserta didik agar dapat mencapai
tujuan pelajaran ?
127- Tentukan Bahan yang harus dibaca peserta didik.
- Sumber bahan apa yang tersedia antara lain di
perpustakaan ? - Sumber bacaan apa yang dapat disediakan ?
- Bacaan apa yang esensial dan bacaan apa sebagai
pelengkap atau sebagai rujukan ?
128- Tentukan strategi mengajar yang serasi serta
sediakan berbagai sumber / alat peraga proses
belajar mengajar. - Berhubung dengan bahan pelajaran dan tarap
perkembangan dan pengetahuan peserta didik
strategi mengajar yang bagaimana akan paling
efektif ? - Alat instruksional / alat peraga apakah yang
telah ada dan alat serta sumber apakah yang dapat
disediakan ?
129- Tentukan alat evaluasi hasil belajar peserta
didik serta skala penilaiannya. - Alat apa, kegiatan apa yang akan digunakan untuk
mengukur taraf kemajuan peserta didik ? - Aspek-aspek apa yang akan dinilai ?
- Bagaimana cara memberi nilai peserta didik ?
- Apakah akan dibeeri weight yang berbeda untuk
aspek tertentu ?
130- Buat disain rencana penilaian kurikulum secara
keseluruhan dan strategi perbaikannya. - Kapan dan berapa kali harus diadakan evaluasi
kurikulum serta revisinya ? - Alat, proses atau prosedur apakah yang dapat
digunakan ? - Menyusun silabus yang berisi pokok-pokok bahasan
atau topik dan sub-topik tiap matapelajaran/mataku
liah termasuk tanggung jawab pengajar.
131Pedoman Instruksional
- Untuk tiap matapelajaran yang dikembangkan
berdasarkan silabus. - Pedoman dibuat untuk memud