BUNGA - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

BUNGA

Description:

Title: Slide 1 Author: Hery Purnobasuki Last modified by: Hery Purnobasuki Created Date: 5/26/2006 12:35:05 AM Document presentation format: On-screen Show – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:3135
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 35
Provided by: HeryPurn
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: BUNGA


1
BUNGA
(FLOS)
Hery Purnobasuki
2
(No Transcript)
3
- Konsep bunga ? ? tidak ada fosil
- Homolog dengan pucuk vegetatif dan daun hijau
- Berkembang dari sistem cabang ?
- Dipandang sebagai suatu batang atau cabang
pendek yang berdaun dan telah mengalami perubahan
bentuk
STRUKTUR BUNGA
- Terdiri dari bagian steril dan fertil
(reproduktif)
- Susunan daun bunga
spiral dan karangan
berlekatan atau bebas (kohesi/adnasi)
- Karpel
Menyusun ginesium (bakal buah, bakal biji,
tangkai putik kepala putik)
4
Struktur bunga Angiospermae
5
(No Transcript)
6
(No Transcript)
7
SEM of floral organs. (A-F) Petals of 3-week-old
wild-type (A-C) and the T1 group I plants
(line-6) (D-F). (A) Wild type. (B) A close-up of
the boxed region in (A). (C) Further
magnification of the epidermal cells in (B). (D)
Line-6. (E) A close-up of the boxed region in
(D). (F) Further magnification of the epidermal
cells in (E). (G) A wild-type stamen. (H)
Filamentous epidermal cells of the wild type. (I)
A mature wild-type anther with pollen released.
(J) A line-6 stamen. (K) Filamentous epidermal
cells of line-6. (L) A line-6 anther being
indehiscent at the same stage as that in (I).
(M-R) Gynoecium phenotypes of wild type and
group-I 35MIR167b transgenic plants. (M) A
wild-type gynoecium. (N) A close-up of the boxed
replum region in (M). (O) A close-up of the style
in (M). (P) A line-6 gynoecium. (Q) A close-up of
the boxed replum region in (P). (R) A close-up of
the style in (P). Bars 1 mm in (A) and (D) 50
m in (B) and (E) 10 m in (C) and (F) 0.5 mm in
(G), (J), (M), and (P) 20 m in (H), (K), (N),
and (Q) 0.2 mm in (I) and (L) and 100 m in (O)
and (Q).
8
HISTOLOGI SEPAL DAN PETAL
Menyerupai daun dan terdiri dari epidermis
abaksial dan adaksial
3-10 lapisan sel isodiametris yang tak
terdiferiansi (mesofil)
Banyak ruang antar sel dan terdapat berkas
pengangkut
Terkadang dijumpai idioblas / hipodermis
Sepal berwarna hijau dan berfotosintesis
Petal ? warna lebih bervariasi
9
Cellular structure of petals in wild type and
wps1. (A-D, I) Crossing sections of a wild type
flower. (E-H, J) Crossing sections of a wps1
flower. (B-D, I) Close-up of different regions in
petals of wild type (from the red marks in A),
and 6 to 7 layers of cells in standard (I). (F-H,
J) Close-up of knotted regions in petals of wps1
(from the red marks in E), and the malformed and
unorganized cells in a knotted region (J). (A-H)
Bar 100 m (I, J) Bar 50 m.
10
Cellular morphology of adaxial epidermal layer in
petals of wild type and wps1. (A-C)
Representative cell types in different petals of
wild type. (D-F) Representative cell types in
different petals of wps1 mutant. (A, D) Conical
cells appear in the standards of both wild type
and wps1 mutant. (B, E) Cells with interlocking
jigsaw shape in the wings of both wild type and
wps1 mutant. (C, F) typical epidermal cells of
keels in both wild type and wps1 mutant share the
similar shape, but the width of cells in wps1 (F)
is larger than that of wild type (C). Bar 10 m.
11
(No Transcript)
12
a. Merah (ruber), kemerah-merahan (rubescens),
ros (roseus), merah jambu (rubens), merah batu
(latericius)
b. Putih (albus), keputih-putihan (albescens),
pucat (pallidus)
c. Kuning (flavus), kekuning-kunigan
(flavescens), kuning menyala (luteus), kuning
jeruk (citrinus), kunig belerang (sulfureus),
oranye (aurantiacus)
d. Coklat/sawo matang (brunneus), coklat kotor
(luridus), coklat hitam atau coklat abu (fuscus),
coklat kuning, pirang (fulvus), coklat berkarat
(ferrugineus)
e. Ungu (violaceus), merah lembayung (purpureus),
keungu-unguan (purpurascens), ungu pucat
(lilacinus)
f. Hijau (viridis), kehijau-hijauan (virescens),
hijau kebiru-biruan (glaucescens), hijau laut
(glaucus)
g. Kelabu (griseus), keabu-abuan (cinereus),
kelabu muda (caesius)
h. Hitam (niger)
i. Biru (caeruleus), biru langit (azureus),
kebiru-biruan (caerulescens)
13
Sepal tidak selalu akan gugur
Manggis (Garcinia mangostana L.)
Apel (Malus silvestris Mill.)
Kecubung (Datura metel L.)
Teh (Camellia sinensis)
Dijumpai kelopak tambahan (epicalyx)
Kapas (Gossypium acuminatum Roxb.)
Kembang sepatu (Hisbiscus rosa-sinensis L.)
Bisa berlekatan (gamosepalus) atau terpisah
(polysepalus)
14
BENANG SARI (Stamen)
a. Tangkai Sari (Filamentum)
Berbentuk silinder dan cukup panjang
Berstruktur sederhana dan terdapat berkas
pengangkut
Beberapa helai filamen dapat berlekatan dan
bergabung membentuk sebuah pembuluh tabung atau
pipa
Satu tukal (monadelphus)
Dua tukal (diadelphus)
Banyak tukal (polydelphus)
Pada Rhoeo discolor ditemukan adanya rambut
filamen
15
b. Kepala Sari (Anthera)
Pada Angiospermae umumnya tetrasporangiat
dengan dua lobus
Berdasarkan perkaitannya dengan tangkai sari ada
beberapa bentuk kepala sari
Berdiri tegak (innatus) pada ujung tangkai sari
Melekat seluruhnya (adnatus) pada seluruh tangkai
sari
Hanya bagian tengah saja yang melekat (versatilis)
Dinding anthera tersusun atas beberapa lapisan
sel (epidermis, endotesium, lapisan tengah dan
tapetum)
16
(No Transcript)
17
Endotesium membentuk penebalan yang tak rata,
terutama di dinding radial dan tangensial
Pengerutan differensial yang terjadi pada
endotesium ketika antera mengering saat matang,
memudahkan terjadinya retakan atau celah pada
antera untuk membebaskan serbuk sari keluar
Membukanya anthera ? dari celah atau stomium atau
stomata yang tak berfungsi
Sel tapetum bersifat sekretori dan penuh
sitoplasma padat
Tapetum diserap serbuk sari yang sedang berkembang
18
c. Serbuk Sari (Pollen)
Merupakan hasil mikrosporogenesis (mikrospora)
dalam anthera
Butiran bersimetri radial atau bilateral
Terdapat berbagai variasi pahatan permukaan,
ukuran dan bentuk
Terdapat apertura (tempat munculnya tabung polen)
Dinding serbuk sari ? lapisan intin dan eksin
(neksin dan seksin)
Berperan dalam taksonomi di taraf familia atau di
bawahnya
19
(No Transcript)
20
(No Transcript)
21
(No Transcript)
22
Erdtman (1952) membedakan antara tipe-tipe
apertur yang berbeda, diantaranya
1. Sulkus, kerutan memanjang yang tegak lurus
terhadap sumbu yang membujur, di kutub butir
polen (Gb. 1, 2)
2. Kolpa, kerutan memanjang dengan sudut tegak
lurus terhadap bidang equator, akhir dari kerutan
langsung menghadap kutub butir polen (Gb. 3, 4)
3. Ruga, kerutan memanjang dengan arah yang
berbeda dari kedua tipe di atas (Gb. 5)
4. Porus, apertur bundar. Bila jumlah porinya
sedikit, porus hanya terdapat di daerah equator,
tetapi jika dalam jumlah besar dapat terbentuk di
seluruh permukaan butir polen (Gb. 6, 7, 8)
7
6
4
1
5
3
2
8
23
Ginesium
Terminologi keseluruhan karpel bunga (bebas atau
bersatu)
Karpel
Pada satu bunga dapat ditemukan satu helai karpel
atau lebih
Karpel lepas atau tunggal (ginesium apokarp) dan
karpel berlekatan (ginesium sinkarp)
Inisiasi pembentukan ginesium diawali adanya
pelipatan-pelipatan karpel (involusi)
Pada ginesium biasanya dapat dibedakan bagian
bawah yang fertil (ovarium dan ovulum), bagian
tengah yang steril (stilus) dan yang paling ujung
(stigma)
24
PUTIK (Pistillum)
a. Kepala Putik (Stigma)
Terletak di ujung tangkai putik
Bentuk bermacam-macam dan mengeluarkan lendir
yang mengandung gula, protein dan zat organik
lainnya
Merupakan media polinasi tumbuhan
Mempunyai dua tipe (stigma basah dan stigma
kering)
Dalam satu bunga terdapat 1 atau lebih putik
25
b. Tangkai Putik (Stylus)
Bagian dari karpel yang berupa pipa atau tabung
panjang ke atas dan merupakan tiang penghubung
antara kepala putik dan bakal buah
Pada ginesium sinkarp, tangkai putik berasal dari
semua karpel, yang dapat bersatu atau tetap
terpisah
Dapat berongga atau padat
Beberapa tanaman membentuk putik yang tidak
bertangkai sehingga kepala putiknya duduk
(sessilis)
Di dalam tangkai putik terdapat canalis stylinus
dan jaringan transmisi
26
c. Bakal Buah (Ovarium)
Bagian putik paling bawah dan duduk di atas dasar
bunga (receptaculum)
Terdiri dari dinding bakal buah dan ruang bakal
buah yang dipisahkan oleh sekat pemisah
Pada bagian dinding dalam (adaksial) terdapat
plasenta yang menghubungkan dengan bakal biji
(ovulum) melalui funikulus
Letak bakal buah di dasar bunga beragam di antara
spesies tumbuhan
Berdasarkan letaknya plasenta dapat dibedakan
menjadi marginal, laminar, parietal, aksiler dan
sentral
27
(No Transcript)
28
Contoh posisi bakal buah pada beberapa jenis
tanaman
Nama Daerah Nama Latin Bakal Buah
Tanjung Kacang Tanah Kacang Hijau Mimusops elengi L. Arachis hypogea L. Phaseolus radiatus L. Superus Superus Superus
Bakung Sedap Malam Ketimun Crinum asiaticum L. Polianthes tuberosa L. Cucumis sativus L. Inferus Inferus Inferus
Krokot Gunda Bakau Portulaca oleracea L. Sphenoclea zeylanica Graertn. Rhizophora mucronata Lamk. Semi inferus Semi inferus Semi inferus
29
Ruang ovarium
  • Unilocularis
  • Bilocularis
  • Trilocularis
  • Tetralocularis
  • Pentalocularis
  • Polylocularis

30
? K (5), C 5, A (a), G (5)
Susunan dan diagram rumus bunga
31
c. Bakal Biji (Ovulum)
Melekat pada dinding ovarium dengan tangkai bakal
biji (funikulus) yang membentuk pusat bakal biji
(hilus)
Terdiri dari inti bakal biji (nuselus) yang
dikelilingi lapisan kulit bakal biji luar dan
dalam (integumen)
Kedua integumen mengelilingi suatu saluran yang
bermuara di pori yang disebut mikrofil
Daerah nuselus, integumen dan funikulus
berhubungan dan disebut kalaza
Tabung sari tumbuh dan masuk ke bakal biji
melalui mikrofil
Kalaza, hilus dan mikrofil adalah tiga titik
penting yang menentukan tipe bakal biji
32
(No Transcript)
33
T U G A S
Artikel ilmiah struktur anatomi bunga (review
atau hasil penelitian) dalam bentuk hard copy
disertai keterangan sumbernya yang jelas (jurnal
atau web site) Ditulis nama dan NIM di bagian
atas halaman pertama, maksimal satu artikel untuk
2 orang Masing-masing artikel tidak boleh sama
judulnya Dikumpulkan paling lambat Senin minggu
depan (11 Juni 2007)
34
T U G A S
Untuk keperluan seminar tanggal 18 juni 2007,
maka dibentuk 10 kelompok dengan anggota 5-6
orang. Judul paper yang akan diseminarkan harap
didaftarkan mulai hari ini sampai dengan tanggal
11 Juni 2007. Silakan memilih topik dari bab
awal sampai bab hari ini yang berkaitan dengan
struktur anatomi organ-organ tumbuhan. Serahkan
hard copy artikel 3 eks. Bahan presentasi dibuat
dalam format power point dengan waktu presentasi
10 menit per kelompok.
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com