Title: METODOLOGI PENELITIAN
1METODOLOGI PENELITIAN
- DIDIK BUDIJANTO
- PUSLITBANG SISTEM DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
- DEPKES RI
2Perkembangan Metodologi Research
- Research Usaha-2 untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, dimana usaha yang dilakukan dengan
menggunakan Metode-2 Ilmiah. - Periode Perkembangan Met.Research ( Rummel) -
Ada 4 Periode, Yaitu 1. Periode TRIAL AND
ERROR - Tdk menggunakan dalil-2 deduksi
yg logik. - Coba lagi coba lagi. -
Problemanya tak dibatasi dg jelas. - Tata
cara pemecahannya dicari sambil berjalan. 2.
Periode AUTHORITY AND TRADITION - Pendapat
pemimpin dijadikan Doktrin yg hrs diikuti. -
The Master Always Says The Truth ( mis. Dunia - Copernicus )
3Lanjutan ..
- 3. Periode SPECULATION AND ARGUMENTATION -
Doktrin penguasa mulai diragukan. - Diskusi
debat untuk mencari kebenaran. - Spekulasi Vs
Spekulasi. - Argumentasi Vs Argumentasi (
Mis. Teori Darwin ) - Akal dan Ketangkasan lidah
seolah menjadi Dewa. 4. Periode
HYPOTHESIS EXPERIMENTATION - Membuat
dugaan-2 / hipotesa-2. - Mengumpulkan
fakta-2. - Analisis dilakukan dg hati-2,
cermat tajam thd fakta. - Menggunakan alat
ukur. - Menarik kesimpulan dengan cermat
konsep-2 yang matang.
4Berpikir Ilmiah ( John Dewey )
- Ada 5 taraf, yaitu
- 1. The Felt Need - orang kesulitan untuk
menerangkan suatu kejadian / - fenomena.
- 2. The Problem - Timbul masalah-masalah
dan kemudian dirumuskan. - 3. The Hypothesis - Mengajukan
kemungkinan-kemungkinan. - 4. Collection of Data as Evidence - Bukti-2
, informasi-2 dikumpulkan dan diuji serta diolah. - 5. Concluding belief - Penyimpulan
gagasan ( diterima / ditolak ) - 6. General Value of the Conclusion ( Kelley) -
Generalisasi populasi yang lebih besar
5Alur Berpikir dalam Metodologi Research
- Masalah ? Identifikasi Mslh ? Batasan ?
Rumusan Masalah? - Tujuan Penelitian/ Manfaat ? Tinjauan Pustaka ?
Kerngka Konsep / Hipotesis ? Metode Penelitian
- Design Penelitian - Waktu /
Lokasi - Populasi / Sample - Variabel
/ DO - Instrumentasi - Uji
Coba - Pengumpulan Data - Analisis
Data. - Hasil Penelitian ? Pembahasan ? Kesimpulan /
Saran.
6A. Menentukan Ruang Lingkup Masalah
- APA ITU MASALAH ??? - Kesenjangan antara
HARAPAN ( What Should Be) dengan KENYATAAN yang
terjadi ( What Is ). - APA ITU HARAPAN ??? - Teori - Nilai
Norma Aturan - Target - Program - APA ITU KENYATAAN ??? - Data
Masyarakat - Realitas - Fenomena
7Apakah Setiap Masalah Dapat Diteliti ???
- Tidak setiap masalah perlu diteliti. -
Masalah Manageable ( mslh yang hanya perlu
dilakukan pengelolaan saja ). - Masalah
Researchable ( mslh yang perlu diteliti ). - Bagaimana Ciri masalah Researchable ??? -
Adanya kesenjangan antara yang seharusnya terjadi
dengan yang terjadi. - Adanya suatu
pertanyaan tentang mengapa kesenjangan - tersebut muncul. - SETIDAKNYA
ada 2 jawaban yang mungkin dan jelas untuk
pertanyaan tersebut. - Contoh Masalah yang tidak perlu dan perlu
diteliti ?????
8Masalah yang tidak perlu diteliti
- Sebuah survei baru-2 ini dilakukan di suatu
daerah X, yang menemukan 1000 wanita pemakai
tetap Pil KB. Tetapi statistik pelayanan bulan
lalu menunjukkan waktu itu tak seorangpun
diantara wanita-2 itu menggunakan Pil KB (
Situasi Masalah ) - Semua wanita tersebut Seharusnya menggunakan pil
KB, tetapi ternyata semua ( 1000 ) wanita
tersebut tidak menggunakan Pil KB (
Kesenjangan) - Faktor-faktor apa yang menyebabkan 1000 wanita
tadi menghentikan penggunaan Pil KB tersebut ?? (
Pertanyaan tentang Masalah ) - Sebuah Banjir besar melanda daerah X tersebut dan
menghentikan seluruh kegiatan penyediaan Pil KB
baru ke daerah tersebut, sedang persediaan telah
habis. ( Jawaban ) - Karena hanya 1 kemungkinan jawaban, maka Masalah
tersebut Tidak Perlu diteliti.
9Masalah yang perlu diteliti
- Daerah X selalu kebanjiran dalam musim hujan.
Tahu hal tersebut maka program KB membentuk
Sistem penyediaan logistik yang baru. Setiap
pemakai Pil diberi persediaan selama musim hujan
dan diberikan sebelum musim hujan. Selama musim
hujan perahu motor disediakan untuk mengangkut
persediaan baru ke pusat distribusi yang telah
dipilih. Namun statistik pelayanan menunjukkan
tidak adanya persediaan pil di daerah X. (Situasi
Masalah ) - Sistem Logistik yang baru mestinya bisa menjamin
persediaan pil secara terus menerus, tetapi tetap
tidak ada persediaan. ( Kesenjangan ) - Mengapa sistem logistik yang baru telah gagal
untuk menyampaikan pil KB kepada pemakai ? (
Pertanyaan tentang masalah ) - Ada bbrp kemungkinan jawaban 1. Pesanan
untuk persediaan pil baru mungkin tidak dilakukan
tepat - waktu. 2. Perahu-2 motor
yang akan dipakai untuk mengangkut rusak. 3.
Para pekerja lapangan tidak diberitahu sistem
yang baru. (Jawaban )
10Bagaimana menyatakan masalah Penelitian ?
- Kalimat Pernyataan BUKAN kalimat keinginan.
- Sebaiknya ada Data-data kuantitatif / obyektif
(sumber data ) - Keterangan tentang demensi tempat dimana terjadi,
waktu, subyek ( spesifik, unik ) - Sering disebut masalah empirik.
- Model berpikirnya Induktif.
- Contoh nulisnya bagaimana ??
11Bab 1. Pendahuluan
- 1.1. Latar Belakang Masalah
- Pola morbiditas dan mortalitas di negara
berkembang berbeda dengan di negara maju dan di
Indonesia khususnya angka kematian perinatas
masih tinggi. Angka kematian perinatal tersebut
masih 40 per 1000 kelahiran hidup dan
penyebabnya antara lain adalah Asfiksia
Neonatorum ( 49 60 ), Infeksi ( 24-34 ),
prematuritas atau BBLR ( 15-20 ), trauma
persalinan ( 2-7 ) dan cacat bawaan ( 1-3 )
sebagaimana disebutkan oleh Manuabe ( 1998
). Kematian perinatal disebabkan BBLR,
frekuensinya di negara berkembang berkisar 10 -43
. Menurut Maternal dan Perinatal mortality
study, indikator BBLR th 2000 adalah 7 .
Kematian perinatal pada BBLR atau prematur 8 kali
lebih besar dari pada bayi normal. Angka kematian
yg tinggi ini terutama disebabkan oleh seringnya
dijumpai kelainan komplikasi neonatal sseperti
sepsis, perdarahan intrakranial, asfiksia,
aspirasi pneumoni, hypoglikemi dan ikterus (
Mochtar R, 1998 ) Masalah dengan makna klinik
yang besar dan berhubungan dengan BBLR adalah
hyperbilirubinemia dengan manifestasi menjadi
ikterus. Menurut Nelson (1994) frekuensi bayi
yang menunjukkan ikterus ialah 50 pada bayi
cukup bulan dan 70 pada bayi prematur atau
BBLR.
12Lanjutan ..
- Di RS. Tjipto Mangunkusumo Jakarta neonatus
cukup bulan rata-rata 50 dan bayi prematur atau
BBLR rata-rata 70 menunjukkan gejala ikterus.
Ikterus hendaknya dipandang sebagai suatu tanda
bahaya bagi bayi dengan derajat bahaya bergantung
kepada faktor-faktor yang mempengaruhi produksi,
metabolisme dan ekskresi serta distribusi
bilirubin yang terjadi setelah lahir. (Nelson,
1994). Data yang diperoleh di RS Adadeh,
Surabaya angka kelahiran prematur atau BBLR dari
tahun 1996 2000 masih diatas 7 dan
gambarannya sebagai berikut - Tabel 1.1. Data kelahiran BBLR di
RS.Adadeh, Surabaya 1996-2000.
Tahun Jumlah Klh Jml. BBLR
1996 1337 95 7.10
1997 1552 100 6.44
1998 1443 99 6.86
1999 1497 113 7.50
2000 1743 130 7.45
13Lanjutan
- Data tambahan yang diperoleh bahwa angka
kejadian ikhterus menempati urutan pertama
disusul oleh asfiksia, GE, sepsis dan RDS (
Respiratory Disease Syndrom ) untuk semua
Neonatus. Sedangkan BBLR dengan ikterus
gambarannya sbb - Tabel 1.2. Gambaran BBLR dengan Ikterus, tahun
1996 2000 di - RS.Adadeh, Surabaya.
Tahun BBLR Ikterus
1996 95 7.10 72 75.78
1997 100 6.44 81 81
1998 99 6.86 76 76.76
1999 113 7.5 91 80.5
2000 130 7.45 110 84.61
14Lanjutan
- Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa angka kejadian BBLR yang menderita ikterus
dari tahun 1996 2000 menunjukkan prosentase
yang cukup tinggi dibandingkan frekuensi
berdasarkan kepustakaan atau literatur yang ada
yaitu pada BBLR rata-rata 70 . Berdasarkan
data tersebut diatas penulis tertarik untuk
mengangkat masalah Hubungan BBLR dengan
terjadinya Ikhterus Neonatorum .
15B. IDENTIFIKASI MASALAH / KAJIAN MASALAH
- Merupakan proses REVIEW, analisis terhadap
masalah yang timbul dengan menggunakan landasan
berfikir teori. - Ada 2 pendekatan 1. Determinasi 2.
Konsekuensi - Determinasi Dikaji betul determinan-2 apa
yang berkaitan dengan masalah tersebut dan bisa
diidentifikasi. - Konsekuensi Konsekuensi-konsekuensi apa
saja yang bisa timbul akibat masalah tersebut
jika tidak ditanggulangi. - Masalah teoritik
- Model berfikir Deduktif
- Setelahnya bisa diselipkan Batasan Masalah
Penelitian.
16Contoh Menuliskan dalam Proposal
- 1.2. Identifikasi Masalah Penyebab ikterus
neonatorum dapat dibagi menjadi 4 bagian. Sesuai
Pedoman Diagnosis dan therapi Lab/UPF Ilmu
Kesehatan Anak RSUD dr. Soetomo, Surabaya (1999)
, yaitu 1. Produksi Bilirubin meningkat 2.
Transportasi Bilirubin 3. Konjugasi Bilirubin dan
4. Ekskresi Bilirubin. Selanjutnya Produksi
Bilirubin meningkat dipengaruhi oleh Rh.ABO ,
hemolisis, sepsis, Defisiensi enzim G-8-PD.
Sedangkan Transportasi bilirubin dipengaruhi oleh
obat-obatan, Defisiensi albumin, atau protein.
Kemudian Konjugasi Bilirubin dipengaruhi oleh
kejadian BBLR, Hypoglikemi dan asfiksia. Ekskresi
Bilirubin dipengaruhi oleh adanya obstruksi. - 1.2.1. Rh ABO Rh ABO dapat mempengaruhi
terjadinya Ikterus neonatorum melalui peningkatan
produksi bilirubin. Menurut Askandar (2004)
menyebutkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya peningkatan produksi bilirubin yang
salah satunya adalah Rh ABO. Demikian pula
Sancaka (2001) berpendapat bahwa makin meningkat
produksi bilirubin bayi makin cenderung terjadi
ikterus neonatorum dan Rh ABO sebagai satu faktor
yang memicu peningkatan bilirubin tersebut.
17Lanjutan .
- 1.2.2. Hemolisis Hemolisis merupakan
determinan terjadinya ikterus neonatorum melalui
peningkatan produksi bilirubin. Soekirna (2001)
menyebutkan bahwa terjadinya hemolisis pada tubuh
bayi akan berefek pada meningkatnya produksi
bilirubin yang selanjutnya dapat mengakibatkan
terjadinya ikterus neonatorum. Demikian pula
Krisdayanti (2005) menjelaskan bahwa bayi bayi
yang dalam proses perkembangannya di dalam rahim
mengalami hemolisis cenderung dilahirkan ikterus
neonatorum. Hal ini disebabkan karena adanya
hemolisis akan memicu terjadinya peningkatan
produksi bilirubin yang pada gilirannya dapat
terlihat adanya ikterus. - 1.2.3. Sepsis .idem caranya !!
- 1.2.4. .dst..dst
18C. BATASAN MASALAH PENELITIAN
- Bisa dilakukan , bisa juga tidak perlu
pembatasan. - Lebih memfokuskan pada masalah yang diteliti.
- Contoh penulisannya
- 1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar
belakang dan identifikasi masalah diatas dan
untuk bisa memfokuskan masalahnya maka dibatasi
pada masalah BBLR yang berkaitan dengan ikterus
neonatorum.
19D. Rumusan Masalah
- Merupakan kalimat Interogatif ( Tanya ).
- Secara umum sebagai berikut
- Bagaimana gambaran .. ?
- Apakah ada hubungan antara .?
- Apakah ada perbedaan .?
- Apakah ada pengaruh . Terhadap .?
- Faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap
? - Contoh penulisan 1. Bagaimana gambaran
kejadian BBLR di RS. Adadeh sby? 2. Bagaimana
gambaran kejadian Ikterus neonatorum di RS.
Adadeh sby ? 3. Apakah ada hubungan antara
kejadian BBLR dan Ikterus neonatorum di RS
Adadeh Sby ?
20E. Tujuan Penelitian
- Tujuan Umum - Suatu pernyataan yang
menggambarkan apa yang akan dicapai dari suatu
penelitian - Menggunakan kata keadaan bukan
kata kerja. - Misal Diketahuinya tingkat
pengetahuan . Ditemukannya
faktor-faktor yang mempengaruhi ..
Meningkatnya pengetahuan, sikap - Tujuan Khusus - Pernyataan yang
menunjukkan apa yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan umum yang telah tersusun. -
merupakan penjabaran dari tujuan umum. -
menggunakan kata kerja, seperti
Mengidentifikasi karakteristik ..
Mengukur tingkat pengetahuan
Menganalisis hubungan antara dan .. -
Hindari kata kerja mempelajari , mengkaji ,
menghargai dll.
21Kunci Pokok Menyatakan Tujuan Penelitian
- Selalu mengarah pada Pertanyaan Penelitian (
Research Question). - Selalu mengarah pada mengapa penelitian dilakukan
? Apa yang diharapkan ?? - Pergunakan kalimat aktif agar mudah dievaluasi.
- Hindari penggunaan kata-kata menghargai,
mengkaji, mempelajari.
22Manfaat Penyusunan Tujuan Penelitian
- Mengarahkan penelitian yang akan dilakukan
- Menghindari pengumpulan data yang tidak perlu
- Membantu penentuan metode analisis data yang
diperlukan.
23Contoh penulisan
- Tujuan Umum - Diketahuinya hubungan
antara kejadian ikterus neonatorum dengan BBLR
di RS Adadeh Surabaya. - Tujuan Khusus - Mengidentifikasi kejadian
ikterus neonatorum di RS Adadeh
Surabaya. - Mengidentifikasi BBLR di RS
Adadeh Surabaya. - Menganalisis hubungan antara
kejadian ikterus neonatorum dengan BBLR di RS
Adadeh Surabaya.
24F. Manfaat Penelitian
- Kaitkan dengan kegunaan secara teoritis dan
praktis. - Kegunaan praktis adalah implikasi hasil evaluasi
terhadap kebijakan dan sumbangannya terhadap
implementasi program serta pemecahan masalahnya. - Kegunaan teoritis berkaitan dengan sumbangannya
terhadap pengembangan dan penyempurnaan ilmu
pengetahuan yang sudah ada.
25TINJAUAN PUSTAKA
- Review literatur yang berkaitan dg masalah.
- Sebaiknya dilakukan sejak awal proses penelitian.
- Isinya - Teori / konsep-2 dr masalah yg
diteliti. (akhir alinea ada
pemihakan) - Cara mengukur masalah -
Alat ukur yang digunakan - Patofisiologi
- Faktor-2 yang terkait dg masalah - 3 sumber utama text books , buku pedoman/manual
, hasil penelitian /
journal / majalah ilmiah
dll.
26Kerangka Konsep
- Kumpulan konsep-konsep yang ingin diamati /
diukur dalam penelitian. - Visualisasi dari hubungan variabel-2 yang akan
diamati/ diukur melalui penelitian yang
dilakukan. - Hasil rangkuman dari telaah pustaka
- Dituangkan dalam bentuk diagram
- Arah panah dalam diagram menunjukkan makna
mempengaruhi atau hubungan antar variabel. - Sebaiknya diberi uraian ringkas tetapi jelas.
- Sebaiknya diberi tanda variabel-2 yang diteliti
dan yang tidak diteliti. - Dibawah diagram diberikan sumbernya.
27Contoh Kerangka Konsep
- Rh ABO
- Hemolisis
Produksi - Infeksi/sepsis
Bilirubin - Defisiensi Enzim
meningkat - G-8-PD
- Obat-2an
Transportasi - Defisiensi Albumin/
Bilirubin - protein
Ikterus -
Neonatorum - BBLR
Konjugasi - Hypoglikemi
Bilirubin - Asfiksia
- Obstruksi
Ekskresi -
Bilirubin - Ket
- --- Tak diteliti Sumber
Pedoman Diagnosis dan therapi RS. Dr soetomo
28Hipotesis
- Pernyataan tentang suatu dalil atau kaidah tetapi
yang kebenarannya belum teruji secara empirik. - Jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan
yang kebenarannya akan dibuktikan dg penelitian
yang akan dilakukan - 4 Ciri Pokok Hipotesis a. Merupakan kalimat
deklaratif b. Mengekspresikan korelasi 2
variabel atau lebih. c. Mrpk jawaban tentatif
terhadap permasalahan d. Memungkinkan untuk
dibuktikan secara empirik.
29Macam Hipotesis
- Hipotesis Kerja / Alternatif / H1 -
Hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya
dengan penelitian yg akan dilakukan. -
Misal Terdapat Hubungan antara dan .
Terdapat pengaruh terhadap .
Terdapat perbedaan antara ..
Ada hubungan dg . - Hipotesis Null / Nihil - Kebalikan dari
hipotesis alternatif. - Misal Tidak ada
hubungan antara .. dan . - Hipotesis Tandingan - Hipotesis dr variabel
luar yang mrpk tandingan var. pengaruh pada
hipotesis kerja.
30Contoh Penulisan Hipotesis
- 3.1. Hipotesis Penelitian Hipotesis
adalah ... - .. ( Nazarudin,2000)
- Di dalam penelitian ini hipotesis
yang akan dibuktikan adalah Ada hubungan
antara kejadian BBLR dan Ikterus Neonatorum di
RS Adadeh.
31IV. Metode Penelitian
- Design Penelitian
- Waktu dan Lokasi penelitian
- Populasi dan sampel ( sampling)
- Variabel dan Definisi Operasional
- Instrumentasi
- Validitas dan Reliabilitas
- Pengumpulan Data
- Pengelolaan data Pengolahan data, analisis data
dan penyajian data.
32a. Design Penelitian
- Beberapa Tipe Penelitian 1.
Menurut Bidangnya Pen. Pendidikan Pen.
Sejarah dll 2. Menurut Tempatnya Pen.
Laboratorium Penelitian
perpustakaan dll. 3. Menurut
Pemakaian Pen. Dasar Pen. Terapan 4. Menurut
Tujuan Umumnya Pen. Exploratif Pen.
Developmental Pen. Verifikatif. 5. Menurut
Tarafnya Pen. Deskriptif Pen.
Inferensial. 6. Menurut Prosesnya Pen.
Experimental Pen.
Observasional.
33Berdasarkan Proses Penelitian
- Penelitian Experimental - - Penelitian yang
observasinya dilakukan terhadap efek dari
manipulasi / perlakuan peneliti terhadap satu
atau sejumlah variabel subyek penelitian - - Ada 3 macam a. Experimental
Murni b. Experimental Kuasi c. Pra
Experimental - Penelitian Observasional - Penelitian yang
observasinya dilakukan terhdp variabel subyek
menurut keadaan APA ADANYA , tanpa ada
manipulasi. - Dalam dunia epidemiologi disebut
Survey. - Terdiri dari 2 macam a.
Deskriptif b. Analitik ( cross sectional
Case Control Kohort)
34Penelitian Observasional
- Observasi dilakukan pada fenomena kesehatan (
faktor resiko dan efek ). - Belum dapat dikatakan mekanisme SEBAB AKIBAT.
- Terdiri dari 2 survei Deskriptif dan Analitik.
- Survei Deskriptif - bertujuan melakukan
exploratif terhadap fenomena kesehatan masyarakat
baik faktor resiko ataupun efek. - hanya
menggambarkan sejelas mungkin, tanpa mencoba
menganalisis bagaimana dan mengapa fenomena
tersebut terjadi. - Misal survei BBLR ,
Angka kematian ibu dll.
35Lanjutan ..
- Survei Analitik - Mencoba menggali
bagaimana dan mengapa fenomena tersebut
terjadi. - Ada 3 macam - Cross
Sectional - Case Control - Kohort. - CROSS SECTIONAL - Faktor Resiko dan Efek
diukur pada saat yang sama, sehingga tiap subyek
penelitian hanya diobservasi 1 kali saja.
36Rancangan Cross Sectional
-
Populasi - (
Sampel ) - Faktor Resiko
Faktor Resiko - Efek Efek -
Efek Efek -
37Case Control
- EFEK diukur/ ditentukan terlebih dahulu, yang
selanjutnya ditelusuri secara RETROSPEKTIF untuk
melihat / mengukur FAKTOR RESIKO. - Faktor Resiko
-
Retrospektif Efef - Faktor Resiko
Populasi -
(Sampel) - Faktor Resiko
-
Retrospektif Efek - - Faktor Resiko -
-
38KOHORT
- FAKTOR RESIKO terlebih dahulu ditentukan dan
kemudian diikuti secara PROSPEKTIF tentang EFEK
nya. -
Efek - Faktor Resiko
Prospektif - Populasi
Efek
- - (Sampel)
-
Efek - Faktor Resiko -
Prospektif -
Efek -
39Penelitian EXPERIMENTAL
- Secara garis besar terbagi menjadi 3, yaitu Pra
Experimental (Palsu) Quasy Experimental dan
Experimental Murni. - PRA EXPERIMENTAL
- - Sebaiknya dihindari oleh para peneliti
-Susunan rancangannya mirip experimental,
sehingga terkecoh - Banyak variabel luar
dan sumber invaliditas yang tidak
terkendali - Ada 3 bentuk - Perlakuan Tunggal ( One Shoot Case Study)
- ( X ) ? O
- Perlakuan Ulang ( One Group Pre dan Post Test )
- O ? ( x ) ? O
40Lanjutan ..
- 3) Perlakuan Statik
- (x) ? O
- ----------------------------------
- (-) ? O
- EXPERIMENTAL MURNI - Rancangan paling
ideal - Pengelompokan subyek dilakukan secara
Random. - Ada 3 bentuk -
- 1) Post Test Only Control Group -
Paling sederhana, tapi cukup adekuat - Subyek
dibagi 2 klp ( Studi dan Kontrol ) - Lebih
sederhana , ekonomis dan alamiah.
41Lanjutan
- (x) ? 0
- R ----------------------
- (-) ? 0
- 2) Experimental Ulang ( Pre-post test Control
Group ) - Pengembangan rancangan exp.
Sedrhana. - Semua variabel dan sumber
invaliditas hampir seluruhnya terkendli. - Subyek
dibagi 2 klp secara Random ( Studi Kontrol ) -
Masing-2 diukur 2 kali ( pre dan post ) -
Validitas tinggi ( dianjurkan pakai rancangan ini
) - 0 (x) ? 0
- R -----------------------------------------
- 0 (-) ? 0
42Lanjutan
- 3) Experimental Solomon - Pengembangan 2
rancangan sebelumnya. - Subyek dibagi 4
klp. - Klp. 1 2 diberi uji PRE , dan klp.
3 4 tidak diberi - Mengendalikan semua sumber
invalid dan var luar. - rancangan paling
unggul. - 0 ( x ) ? 0
- R --------------------------------------
- 0 ( - ) ? 0
- R --------------------------------------
- ( x ) ? 0
- R ----------------------------------------
- ( - ) ? 0
43Lanjutan
- EXPERIMENTAL KUASI - muncul krn adanya
kesulitan randomisasi subyek - biasanya
digunakan bila penelitian ke masy. / sosial. -
Ada 4 bentuk - 1) Experimental Ulang non Random ( Non Randomized
pre-post test) - seperti rancangan experimental
ulang hanya pembagian kelompok tidak random. - 0 ( x ) ? 0
- -----------------------------------------
-- - 0 ( - ) ? 0
- 2) Experimental Seri ( Time Seri ) - Observ.
Dilakukan bbrp kali sebelum dan sesudah
intervensi. - Subyek perlakuan sekaligus subyek
kontrol. - Biasanya dipakai unt. Pengujian obat
atau pengobatan ttt. - Intrepretasi efek dilihat
dari fluktuasi hasil pengukuran
44Lanjutan .
- 0 ? 0 ? 0 ? 0 ? ( x ) ? 0 ? 0 ? 0
- 3) Experimental Seri Ganda - Pengembangan
ranc. Experimental seri. - Lebih adekuat
mengendalikan sumber invalid - Intrepretasi
efek dg melihat perbedaan fluktuasi hasil obsv. 2
klp. -
- 0 ? 0 ? 0 ? ( x ) ? 0 ? 0
? 0 - ----------------------------------------------
---------------------------------- - 0 ? 0 ? 0 ? ( - ) ? 0 ? 0
? 0 - 4) Experimental Sampel Seri - Modifikasi
experimental seri dan semua sumber invalid
terkendali. - Biasanya membandingkan efektifitas
obat baru dg yang lain. - ( Xp ? 0 ) ? (Xp ? 0 ) ? ( Xp ? 0 )
45Contoh Penulisan di proposal
- 4.1. Design Penelitian Desain penelitian
adalah.. .. - .( Soekijo,2000) Di dalam
penelitian ini design yang digunakan adalah
observasional analitik jenis Cross Sectional,
karena antara variabel independen (BBLR ) dan
variabel dependen ( Ichterus ) diukur pada saat
yang sama. - Gambar skema Cross
Sectional
46b. Waktu dan Lokasi Penelitian
- Waktu Penelitian adalah - waktu pelaksanaan
dan perencanaan mulai peneliti membuat proposal
hingga menuliskan laporan penelitian / ujian
KTI. - Dibuat dalam bentuk tabel kegiatan
lebih sistematis. - Lokasi Penelitian adalah - tempat dimana
penelitian akan dilakukan - perlu dituliskan
alasan kenapa memilih tempat tersebut sebagai
lokasi penelitian. - alasan dapat berupa
kemudahan akses, administrasi dan utamanya kasus
yang diteliti menonjol di daerah tersebut.
47PENETAPAN SUBYEK PENELITIAN
- A. PENETAPAN POPULASI
- B. PENETAPAN CARA PEMILIHAN SAMPEL
- C. PENETAPAN BESAR SAMPEL
- A PENETAPAN POPULASI
- Ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan -
Pertimbangan keterkaitan subyek dalam populasi
dengan permasalahan penelitian. -
Pertimbangan menyangkut prosedur atau jenis
penelitian yang dilakukan. - Terdapat 3 hal yg perlu dimengerti dalam
menetapkan Populasi - Identifikasi Kesatuan
Analisis ( Unit analisis ) - Penetapan
batas-batas keluasan Populasi - Pemahaman
tentang kondisi subyek dalam populasi.
48Penetapan Subyek Penelitian, Lanjutan .
- Unit Analisis - Satuan subyek terkecil
yang akan diamati dalam penelitian. - Bisa
Individu, pedukuhan, puskesmas, institusi,
kelompok dll. - Batas Keluasan Populasi - Aspek geografis
(Kab., Prop., Nas ) - Aspek Subyek sendiri (
Laki, wanita, ras dll ) - Penyakit
subyek. - Sangat membantu dalam tehnik
pemilihan sampel. - Kondisi Subyek - Menyangkut ciri
populasi, terutama tentang sifat homogenitasnya.
49Contoh penulisan populasi
- 4.3. Populasi Penelitian Populasi adalah
keseluruhan - . ( Latipun, 1999) Di
dalam penelitian ini populasi yang digunakan
adalah seluruh bayi yang dilahirkan di RS adadeh
Surabaya periode januari sampai juni 2006.
50REPRESENTATIVITAS SAMPEL
- Homogenitas Populasi
- 2. Jumlah Sampel yang Dipilih
- 3. Banyaknya Karakteristik Subyek yang akan
Dipelajari - 4. Adekuatitas Tehnik Pemilihan Sampel
51Penetapan Subyek Penelitian , Lanjutan
- B. Penetapan Cara Pemilihan Sampel
- PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL
- Probability Sampling 1. Simple Random
Sampling 2. Sistematik Random Sampling 3.
Stratified Random Sampling 4. Cluster Random
Sampling 5. Multistage Random Sampling - B. Non Probability Sampling 1.Convenience
atau accidental Sampling 2.Purposive
Sampling 3.Judgment Sampling 4. Expert
Sampling 5. Quota Sampling
52Lanjutan..
- 1. Simpel Random Sampling - Populasinya
dianggap homogen - Ada daftar list unit
populasi - Bisa dengan lotre atau table
random Keuntungan -
mudah - Estimator populasi
unbias Kerugian - Dapat
menyebar jauh atau mengumpul - perlu list
seluruh populasi
53Lanjutan .
- 2. Sistematik Random Sampling - mirip dengan
Simple Random Sampling - lebih merata penyebaran
sampelnya - perlu interval sampling -
interval populasi jumlah sampel.
54Lanjutan .
- 3. Stratified Random Sampling - jika
populasinya heterogen - Variabilitas ANTAR
STRATA besar, variabilitas unit sampel DALAM
STRATA kecil. - Terbagi 3 macam a.
jika unit sampel dalam strata SAMA SIMPLE
STRATIFIED RANDOM b. jika jumlah unit
sampel dalam strata TIDAK SAMA tapi
variabilitas kecil PROPORTIONAL
STRATIFIED RANDOM c. jika jumlah unit
sampel BEDA dan variabili- tas
Besar NEYMAN STRATIFIED RANDOM
55Lanjutan .
- 4. Cluster Random Sampling - jika
variabilitas ANTAR CLUSTER kecil dan variabilitas
ANTAR INDIVIDU dalam CLUSTER besar - Biaya lebih
murah daripada SRS dan Stratified. - Randomisasi
terjadi untuk memilih cluster ( 1 thp) - seluruh
anggota cluster masuk sebagai anggota sampel
penelitian (1 tahap).
56Lanjutan ..
- Convenience atau Accidental Sampling - Sampel
yg terdiri dari unit / individu yang mudah
ditemui. - Metode ini tidak
mempermasalahkan apakah sampel yg diambil
mewakili populasi atau tidak. - Dirancang untuk
melihat fenomena di masyarakat secara mudah. - Purposive Sampling - Sampling yang
dilakukan berdasarkan keputusan peneliti, yang
menurut pendapatnya nampak mewakili
populasi.
57Lanjutan
- Judgment Sampling - Sampel ditentukan oleh
petugas pengumpul data saat pengumpulan di
lapangan. - Expert Sampling - Penentuan sampel
dilakukan oleh sejumlah pakar - karena
kepakarannya mereka dianggap dapat memilihkan
sampel. - Quota sampling - Jumlah atau besar
sampel ditentukan dahulu tanpa perhitungan
statistik. - Jatah.
58PENENTUAN BESAR SAMPEL
- Perlu adanya teori sampling
- Melibatkan rumus statistik ? tetapi tidak semua
penelitian. - Pada Penelitian Deskriptif ? bisa menggunakan Non
Probability Sampling ( Tak perlu rumus statistik
) - Penelitian Analitik / Experimental /Inferensial ?
menggunakan Probability Sampling ( Perlu rumus
Statistik)
59Ketentuan Umum yg perlu diperhatikan
- Untuk menaksir parameter atau menguji hipotesis.
- Data yang digunakan mrpk kontinyu atau
kategorikal / diskrit. - Untuk penelitian Observasional atau Experimental
- Berapa Presisi yang dikehendaki
- Adakah nilai parameter populasi yang diketahui.
60Rumus Besar Sampel ( Simpel Random Sampling /
Sistematik Random Sampling)
- Populasi Finite ( terbatas )
- N P Q. Z2½a
- a) n --------------------------
- (N-1) d2 Z2½a PQ
- Keterangan
- N Jumlah Populasi
- n Jumlah sampel
- P Proporsi kejadian yg dipelajari
- Q 1-P
- d Presisi / kesalahan yg bisa ditoleransi.
61Lanjutan .
- b) N P Q
- n -------------------
- (N-1) D PQ
- Ket.
- N Populasi
- n jumlah sampel
- D B2 / 4 ? B Presisi
- P Proporsi kejadian yg dipelajari.
- Q 1 - P
62Lanjutan ..
- 2. Populasi Infinite ( tidak terbatas )
-
- Z2½a P Q
- n ------------------ ( data Proporsi /
Kategorikal) - d²
- atau
-
- Z2½a s²
- n ------------------ ( data Kontinyu)
- d²
- Ket.
- n Jumlah sampel
- d Presisi
- Z nilai standart Normal ( 1,96)
- P Proporsi kejadian yg dipelajari
- s² Varian
63Variabel dan Definisi Operasional
- Variabel adalah - Konsep yang mempunyai
variabilitas - Segala sesuatu yang bervariasi. - Macam Variabel 1. Variabel yang
mempengaruhi 2. Variabel yang dipengaruhi. - A. Variabel Bebas Var.pengaruh
var.perlakuan - Variabel yg bila dalam suatu
saat berada bersama dengan variabel lain,
variabel lain tersebut berubah dalam variasinya.
64Lanjutan
- B. Variabel tak Bebas var. tergantung var.
efek - Variabel yang berubah karena variabel
bebas - Var. Bebas
Var. Tergantung - C. Variabel Perantara Var. Interviening
Penghubung. - Variabel yang menjebatani pengaruh
variabel bebas dengan variabel tergantung.
- Var. Bebas Var. antara
Var. tergantg
65Lanjutan .
- D. Variabel Pendahulu - Variabel bebas
yang berpengaruh pada variabel tergantung, tetapi
sekaligus berpengaruh pula pada variabel bebas
lainnya. - Var.Pendahulu
- Var. Bebas
Var. Tergantg
66Lanjutan
- E. Variabel Pra Kondisi - Variabel yang
keberadaannya merupakan pra syarat bagi
bekerjanya suatu variabel bebas terhadap variabel
tergantung. - Var. Pra
Kondisi - Var. Bebas
Var. Tergantg
67Contoh
- Tingkat Pendidikan
- Status Ekonomi
- Sanitasi Lingkungan
- Status Gizi anak
- Angka diare anak
- A D II. A
D - B E
C - C
B E - A
- B C D
E
68Hubungan Antar Variabel
- Ada 3 macam hubungan 1. Hubungan
Simetris 2. Hubungan Asimetris 3.
Hubungan Timbal Balik - Hub. Simetris - Hub. Antar 2 variabel,
tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengaruhi
/ masing-2 mandiri. - 2. Hub. Asimetris - Hub. 2 variabel
dimana variabel satu mempengaruhi variabel
lainnya. - 3. Hub. Timbal-Balik - Hub. 2 variabel
yang saling pengaruh mempengaruhi.
69Tingkat Pengukuran Variabel
- 1. Variabel Nominal ( Skala Nominal ) -
variabel yang variasinya tidak menunjukkan
perurutan atau kesinambungan ( Berdiri sendiri
) - Misal gol. Darah , jenis kelamin , suku
bangsa dll. - 2. Variabel Ordinal ( Skala Ordinal ) -
Variabel yang batas variasi nilai satu ke yang
lain tidak jelas, sehingga yg dapat dibandingkan
hanya penjenjangan ( lebih tinggi, sama, lebih
rendah ). - Misal tingkat pendidikan, tingkat
kesembuhan dll. - 3. Variabel Interval ( Skala Interval ) -
Variabel yg batas variasi nilai satu dg yang lain
JELAS, jarak SAMA dan bisa dibandingkan. -
memiliki sifat-2 nominal, ordinal tp tidak punya
nilai NOL absolut. - Misal Suhu , IQ
dll.
70Lanjutan
- 4. Variabel Rasio ( Skala Rasional) -
Disamping intervalnya jelas, dan mempunyai nilai
NOL Absolut. - Misal Usia, panjang, Berat
badan dll.
Tk. Ukuran Beda Jen-jang Jarak Nol Abslt.
Nomin-al v - - -
Ordinal v v - -
Interval v v v -
Rasio v v v v
71Lanjutan .
- Definisi Operasional ( DO ) - Setiap
variabel yang terlibat dalam penelitian HARUS di
definisi operasionalkan. - Definisi meliputi
Pengertian , Cara pengukuran, Alat ukur, Hasil
pengukuran, Skala ukur variabel. - Haruslah
dibuat sebelum formulir pengumpulan data
dikembangkan. - Gunakan cara pengukuran dan
alat ukur standar yang validitas dan
reliabilitasnya sudah terjamin. - Sedapat
mungkin gunakan variabel kontinyu.
72Contoh penulisan
- 4.4. Variabel Penelitian Variabel adalah
- .. ( Ucup, 2004)
- Di dalam penelitian ini yang bertindak sebagai
variabel dependen adalah kejadian ikterus,
sedangkan sebagai variabel independennya adalah
BBLR.
73Contoh penulisan DO
Variabel Pengertian Hasil Ukur Skala ukur
BBLR 2. Ichterus Berat Bayi Lahir yang ditimbang segera setelah dilahirkan lt 2500 gr diukur dengan menimbang secara langsung menggunakn timbangan standart (Teco). ( diukur dgn melihat kartu status bayi di rekam medik puskesmas ) Keadaan bayi yang tubuhnya mengalami kelebihan bilirubin shg berwarna kekuningan diukur dg melihat dari catatan mediknya 0. BBLR, jika lt 2500 grm. 1. Tidak BBLR, jika gt 2500 gr atau gram 0. Tidak Ichterus 1. Ichterus Nominal Rasio Nominal
74INSTRUMENTASI ( Pengembangan Formulir pengumpulan
data )
- Tujuan 1. Mendaptkan informasi yg
relevan dg tujuan survei. 2. Mendaptkan
informasi dg reliabilitas dan validitas yg
tinggi. - Isi Pertanyaan 1. tentang fakta ( umur,
pendidikan, agama dll ) 2. tentang pendapat dan
sikap 3. tentang informasi 4. tentang
persepsi diri. - Susunan formulir ( Umum ) 1. Informed
consent 2. Identitas subyek 3. Waktu ,
tempat dan suasana wawancara 4. Identitas
pengumpul data 5. Data.
75Informed Consent
- Persetujuan subyek untuk ikut serta dalam
penelitian - Dapat berupa verbal consent atau written consent
( unt. Prosedur invasif / penggunaan informasi
sensitif harus written consent ) - Harus dibahas dan disetujui oleh Komisi Etik
setempat. - Struktur - tujuan penelitian -
manfaat langsg tak langsg unt. Subyek - apa
yg diharapkn dr subyek ( lama wawancara, prosedur
yg hrs dilakukan dll ) - Jaminan
kerahasiaan data tdk adanya efek negatif jk
subyek menolak ikut dlm penelitian. - Hak
subyek unt. Menolak ikut serta dlm penelitian kpn
saja serta menolak unt. Menjawab bbrp
pertanyaan. - Nama alamat yg dpt dihubungi jk
subyek ingin informasi atau alami efek samping
akibat penelitian. - Pernyataan dan tanda
tangan subyek dan pewawancara.
76Lanjutan ..
- Identitas Subyek - Nama tidak perlu
ditulis - Tiap subyek diberi nomer identitas
secara sistematis Stand. - No. identitas subyek
dicantumkan pada tiap hal. Form. - Waktu , Tempat dan Suasana Pulta - Waktu
mulai dan berakhirnya wawancara - Tempat
wawancara ( unt. Pertanyaan sensitif, tempat
wawancara menentukan validitas jwbn mis
pert. Narkoba pd remaja di wawancara di rumah
) - Suasana wawancara ( bahasa yg digunakan ,
siapa saja yg hadir pd waktu wawancara ) - Identitas Pengumpul data - Tiap pengumpulan
data diberikan no. identitas yg unik. - No
identitas ini dituliskan pada formulir data (
memudahkan koreksi data jk perlu wawancara
ulang , menilai bias dlm wawancara)
77Pengaturan Kuesioner / Formulir
- Sebaiknya sudah dilengkapi dengan Kode dan kotak
Kode - kode hrs konsisten unt. Semua
pertanyaan / pernyataan. - sediakan kode khusus
yg seragam unt. Tiap pertanyaan unt jawaban
tidak tahu, lupa dan tidak bersedia menjawab. - Tentukan apakah pertanyaan harus dibaca seperti
yg tertulis atau boleh diinterpretasikan oleh
pewawancara - jika hrs dibacakan, gunakan
bahasa sehari-hari, jika perlu bahasa daerah
setempat yg biasa digunakan subyek. - Tampilan Fisik pertanyaan/ pernyataan - tiap
pertanyaan hrs terpisah - jawaban hrs berada
tepat dibawah/ disamping pertanyaan - tiap
kategori pertanyaan hrs jelas, terpisah dan
berbeda satu dg yl. - lompatan pertanyaan hrs
jelas - ukuran huruf hrs jelas dan mudah
terbaca - setiap pertanyaan dan halaman hrs
diberi nomer - perhatikan pertanyaan yg dapat
memiliki jawaban ganda.
78Contoh Pertanyaan dengan jawaban ganda
- Dari mana ibu pertama kali mendengar tentang
oralit ? (Beri tanda pada jawaban
yang pertama diucapkan) a. Teman atau
keluarga b. Kader c. Tenaga
Kesehatan d. Televisi - Dari mana ibu mendengar tentang oralit
? Ya Tidak a.
Teman atau keluarga .
b. Kader
. c. Tenaga kesehatan
.. d. Televisi
.
e. Radio
. .
79Jenis Pertanyaan
- 1. Pertanyaan Tertutup - kemungkinan
jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan
responden tidak diberi kesempatan memberikan
jawaban lain. - 2. Pertanyaan Terbuka - kemungkinan
jawabannya tidak ditentukan dahulu dan responden
bebas memberikan jawaban. - 3. Pertanyaan Kombinasi Terbuka dan Tertutup
- kemungkinan jawaban sudah ditentukan tetapi
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka. - 4. Pertanyaan Semi Terbuka - jawaban sudah
tersusun, tetapi masih ada kemungkinan tambahan
jawaban.
80Petunjuk Umum Pembuatan Pertanyaan
- Tiap pertanyaan harus bersifat mutually exlusive.
Contoh Apa alasan ibu tidak pergi ke
puskesmas ? a. Jauh b. mahal c. pelayanan
jelek - Kadang-2 diperlukan pertanyaan penapis. Contoh
Berapa orang anak ibu ? Siapa saja namanya? - Beritahu responden / subyek jika ganti topik.
- Mulai dengan pertanyaan yang sederhana dahulu.
- Pertanyaan sulit / sensitif ditanyakan
terakhir. Misal pertanyaan tentang keadaan
ekonomi ditanyakan terakhir. - Hindari penggunaan kata-kata yang sulit ( hrs
jelas khusus) Contoh Bagaimana status ibu ? - Hindari pertanyaan yang mendua arti. Contoh
Apakah ibu senang ke Bidan atau Puskesmas ?
81Lanjutan
- Hindari pertanyaan yang mengandung
sugesti. Contoh Apakah ibu setuju bila anak
ibu diimunisasi ? - Hindari pertanyaan presumasi. Contoh Merek
susu bubuk apa yang ibu berikan kepada - bayi ibu ?
- CONTOH KUESIONER !!!!!
82Uji Coba Kuesioner
- Tujuan Uji coba
- Mengetahui apakah pertanyaan tertentu perlu
dihilangkan - Mengetahui apakah pertanyaan tertentu perlu
ditambah - Apakah tiap pertanyaan dpt dimengerti subyek dg
baik pewawancara dpt menyampaikannya dg mudah - Apakah urutan pertanyaan perlu dirubah
- Berapa lama wawancara memerlukan waktu.
- Dilakukan pada orang yg mirip karakteristiknya dg
subyek penelitian. - Dilakukan oleh pengumpul data
- Sebaiknya dilakukan diskusi antar subyek untuk
menilai apakah subyek memiliki pengertian yg sama
dg peneliti / pewawancara ttg informasi yang
ditanyakan - Lakukan perbaikan yg diperlukan sesuai hasil uji
coba. - KHUSUS untuk instrumen yg mengukur kondisi
PSIKOLOGIS seseorang ( motivasi, sikap, prilaku,
kognisi, kepuasan dll ) maka dilakukan UJI
VALIDITAS dan RELIABILITAS.
83Pelatihan Pengumpul Data
- Harus dilakukan pelatihan pengumpul data untuk
standarisasi. TIDAK ADA KUESIONER YG MUDAH
ATAU PERTANYAAN YG MUDAH - Dalam pelatihan hrs dibahas semua pertanyaan /
informasi yg dikumpulkan secara satu per satu. - Dilakukan main peran dan jg praktek lapangan.
- Sediakan waktu dan budget yang memadai untuk
pelatihan pengumpul data ? sangat menentukan
kualitas data yg terkumpul. - Sebelum pelatihn dimulai HARUS sdh siap PEDOMAN
PENGUMPULAN DATA, yg akan dipakai sbg rujukan
interviewer jika ragu-2 atau bingung (
standarisasi)
84Uji Validitas dan Reliabilitas Pengukuran
- Validitas dlm Metodologi Penelitian 1.
Validitas Penelitian 2. Validitas Pengukuran - Bagaimana kaitan antara keduanya ?
- Apa pengertian dari masing-2 tsb ?
- Validitas pengukuran berkaitan dengan 3 unsur,
yaitu Alat ukur (instrumen) , metode ukur dan
pengukur. - Validitas penelitian terdiri dari 2 jenis, yaitu
Validitas Dalam (Internal Validity) dan Validitas
Luar ( External Validity ). - Kaitan antara ke 2 validitas tersebut ( Slide
berikut !!)
85Validitas dan Reliabilitas
-
- Adekuatitas
- Ranc.
Penelitian -
Alat Ukur - Validitas Penelitian Validitas
Metode Ukur -
Pengukuran - - Internal
- - External
-
Pengukur -
86Validitas Pengukuran
-
-
Validitas - Validitas
Muka - Isi
-
Validitas -
Logik - Validitas Validitas
- Pengukuran Konstruk
-
Validitas -
Validitas
Prediktif -
Kriteria -
Validitas -
Konkiren
87Validitas Penelitian
- Validitas INTERNAL - Sejauh mana perubahan
yang diamati dalam suatu penelitian ( T.U
Experimental ) benar-benar hanya terjadi karena
intervensi bukan faktor lain ? - ( Berkaitan dengan Design Penelitian )
- Validitas EXTERNAL - Sejauh mana hasil
suatu penelitian dapat digeneralisasikan pada
populasi induk ? - ( Berkaitan dengan Sampling )
88Validitas Pengukuran
- Validitas pengukuran ??? - Apakah pengukuran
yg dilakukan (dg metode dan alat yg dipilih )
benar-2 mengukur variabel yg dikehendaki ? Jika
YA ( ketepat ukuran ) - Apakah
pengukuran tersebut berlangsung dg cermat dan
teliti ? Jika YA (ketelitian ) - VALIDITAS ISI - validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap isi kuesioner /
instrumen dengan analisis rasional atau
profesional judgment.
89Lanjutan .
- VALIDITAS ISI - validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap isi kuesioner /
instrumen dengan analisis rasional atau
profesional judgment. - Pertanyaan
Sejauh mana isi kuesioner / instrumen
mencerminkan ciri variabel yg hendak diukur -
Penilaian secara subyektif individual, tidak
melibatkan perhitungan statistik. - Validitas Muka - tipe validitas yang
paling rendah signifikansinya krn hanya
didasarkan pada penilaian thd format penampilan
kuesioner / instrumen. - Validitas Logik - validitas yg
menunjukkan sejauh mana isi kuesioner / instrumen
merupakan representasi dan ciri variabel yg
hendak diukur.
90Lanjutan ..
- VALIDITAS KONSTRUK - tipe validitas yang
menunjukkan sejauh mana kuesioner / instrumen
mengungkap suatu konstruk teoritik yang hendak
diukur. - memerlukan tehnik statistik. - VALIDITAS KRITERIA - tipe validitas yang
menghendaki tersedianya kriteria eksternal yg
dpt dijadikan dasar pengujian skor instrumen /
kuesioner. - dilakukan penghitungan korelasi
antara skor instrumen dg skor kriteria. - Validitas Prediktif - tipe validitas yg
dipakai untuk instrumen/ kuesioner
performansi di waktu yg akan datang ( mis
seleksi mhsw baru, penempatan karyawan dll
). - perlu waktu lama, biaya besar dan skor
instrumen diperoleh saat ini tapi skor kriteria
y.a.d. - Validitas Konkuren - bila skor instrumen
dan skor kriteria dpt diperoleh dlm wkt yang
sama.
91Lanjutan .
- RELIABILITAS - Apakah pengukuran yg
dilakukan berkali-kali pada obyek yang sama
menghasilkan skor yang sama ? Jika YA
(konsistensi/ stabilitas). - Apakah skor yg
diperoleh dg pengukuran tersebut merupakan skor
yg sebenarnya ? Jika YA ( Akurasi ). -
Seberapa banyak penyimpangan skor hasil
pengukuran dari skor sesungguhnya ? Jika
sedikit sekali ( Precicion ). - TEHNIK PENGUKURAN 1. Ukur Ulang ( test and
re test pararel test ). 2. Sekali Ukur (
genap-ganjil belah-tengah kuder richardson
alpha cronbach hoyt )
92Pengumpulan Data
- Secara garis besar ada 4 macam 1.
Wawancara 2. Observasi 3.
Angket 4. Penelusuran Data sekunder. - Wawancara - salah satu metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan bertanya langsung
kepada sumber informasi (responden). - cara
yg banyak dilakukan. - Wawancara ditentukan
oleh pewawancara, responden, lingkungan, topik
wawancara.
93Lanjutan .
- Pewawancara - berpakaian sederhana, rapi,
tidak menggunakan make up dan perhiasan
berlebihan. - rendah hati dan hormat dg
responden - ramah dalam bertutur kata ( tetapi
jangan terlalu banyak berbasa-basi) -
sikap penuh pengertian dan netral terhadap
responden. - sanggup menjadi pendengar yang
baik. - Lingkungan - tempat, waktu, adanya orang
ke 3, sikap masyarakat umumnya. - pilih
waktu yg tepat unt. Wawancara dan hindari
adanya orang ke 3.
94Lanjutan ..
- Metode Wawancara ada 2 - wawancara
terstruktur dan langsung. - Wawancara mendalam
( Depth Interview) - Observasi - kegiatan unt mendapatkan
informasi dg cara mengamati obyek yang diteliti
dg menggunakan tehnik yang paling sederhana yaitu
secara visual sampai menggunakan peralatan rekam
yang canggih seperti foto, video dll. -
dibedakan menjadi 3 obsv. Sistematik, obsv.
Partisipatif, obsv. Experimental. - Observasi Sistematik pengamatan yang langsung
dilakukan terhadap obyek penelitian ( biasanya di
survey lapangan) dan mempunyai struktur atau
kerangka yang jelas.
95Lanjutan
- Dalam obsv. Sistematik yang diamati tidak semua
kegiatan tetapi sebagian saja sesuai dengan
tujuan penelitian. - Observasi Partisipatif - Observar (
pengamat) benar-benar ikut ambil bagian dalam
kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diamati.
Misal pengamatan perilaku tk.becak , pengamat ya
menjadi TUKANG BECAK. - Bentuk partisipatif
Partisipasi parsial , Partisipasi penuh,
Partisipasi Intensif, Partisipasi permukaan. - Observasi Experimental - Biasanya
dilakukan pada desain penelitian
experimental. - Pengamatan dilakukan untuk
mengetahui perubahan-2 yg terjadi akibat
intervensi yg dilakukan.
96Lanjutan
- Keunggulan Tehnik Observasi - Banyak peristw
psikis penting yang tak mungkin dapat diperoleh
dengan metode wawancara. - Subyek yg sangat
sibuk biasanya tidak keberatan jk diamati dr pada
diminta untuk diwawancarai atau mengisi
kuesioner. - Dimungkinkan diadakan
pencatatan secara serempak dg menggunakan bbrp
pengamat yg trampil. - Relatif lebih mudah
dilaksanakan. - Kelemahan Tehnik Observasi - Diperlukan
waktu yg lamaunt. Memperoleh perubahan yg
terjadi. - Dapat muncul kesan Over
Acting - Subyektivitas pengamat sering tidak
dapat dihindari.
97Lanjutan ..
- Kesalahan dlm Pengamatan - Pengamat
mengikut sertakan emosi dan prasangka-2
nya. - Obsv dilakukan dg tergesa-gesa. -
Keputusan berdasarkan standar dan pengalaman
pribadi pengamat. - Metode Angket - Biasanya dilakukan dg
mengirimkan via pos / kurir - Responden dimunta
untuk mengisi sendiri kuesionernya, ok petunjuk
pengisian harus rinci dan jelas pada setiap
pertanyaan. - Drop Out nya tinggi, jadi
haruslah sangat hati-2 jika menggunakan metode
ini. - Penelusuran Data sekunder - penelusuran
dokumen, publikasi, catatan klinik atau pribadi.
( Hati-2 dg kualitas datanya).
98Sumber kesalahan
- 1. Sampling Error 2. Non Sampling Error.
- SAMPLING ERROR - Timbul krn suatu sampel
tidak dapat memberikan informasi yang lengkap
tentang suatu populasi. - Pengendaliannya
merancang survei scr cermat. - NON SAMPLING ERROR - Timbul bukan karena
proses pengambilan sampel. - Lebih Sulit
dikendalikan - Penyebabnya Non Respone ,
In Accurate respon
dan Selection Bias.
99Lanjutan .
- Non Response - timbul jika Unit sampling
yang telah ditetapkan lewat metode sampling TIDAK
BISA diukur atau DIWAWANCARAI karena berbagai
macam alasan. - In Accurate Response - timbul jika Unit
sampling yang telah ditetapkan BERHASIL
DIWAWANCARAI , namun respon yang diberikan tidak
sesuai dengan daftar pertanyaan yang diajukan. - Selection Bias - timbul bila Unit Sampling
yang telah ditetapkan TIDAK BERHASIL DITEMUI ,
yang selanjutnya diganti dg tetangga sebelahnya.
100Cara Mengatasi Non Sampling Error
- Call Back - dapat mengurangi kesalahan
Non Response. - dilakukan pada saat yang
berbeda. - minimal hingga 3 kali. - Reward and Incentives - bisa dalam bentuk
uang kontan atau produk barang yang
dikonsumsi responden. - Pewawancara terlatih - ketrampilan
pewawancara berhubungan langsung dg kuantitas
dan kualitas data. - Editing Data
- Susunan Kuesioner / alat ukur
101PENGELOLAAN DATA
- Pengolahan Data - Editing -
Koding - Entry - Cleaning - Analisis Data - Univariat -
Bivariat - Lanjut - Penyajian Data
102Pengolahan Data
- Editing - Kegiatan yang sudah bisa dilakukan
saat pengumpulan data dilapangan.
- Pintu awal untuk menjaga kualitas data,
karena hasil analisis data sangat
tergantung dari kualitas data. - Aspek
yang dilihat Kelengkapan Jawaban, keterbacaan
tulisan, kesesuaian jawaban. - Koding - Usaha
mengklasifikasikan jawaban-jawaban/ data yang
ada umumnya dengan angka. - Perlu
adanya buku koding ( jika variabel banyak /
besar) - Entry - Pemasukan data bisa
manual (kartu tabulasi) atau komputer (
exel , epi info, SPSS dll) - Cleaning - Pembersihan data sebelum
analisis - proses terakhir menjaga
kualitas data
103Analisis Data
- Pentingnya Jenis Data - untuk pemilihan
analisis statistik, karena jenis analisis
statistik spesifik untuk jenis data tertentu. - Tahapan analisis - Analisis Univariat ( 1
variabel ) - Analisis Bivariat ( 2 Variabel
) - Analisis lanjut ( 2 variabel atau lebih ) - Analisis Univariat - Fungsi - apakah
data sdh layak dianalisis ? - Bagaimana
gambaran data yg dikump? - Apakah data
optimal untuk analisis lanjt? - Data Nominal
Ordinal Distribusi Frekue