Title: KULTUR JARINGAN
1KULTUR JARINGAN
2PENGERTIAN
- Kultur Jaringan Tanaman merupakan Penanaman
jaringan tanaman secara aseptis pada media buatan
yang aseptis dan lingkungan yang terkontrol
3Teknik Sterilisasi
1. STERILISASI RUANGAN
2. STERILISASI ALAT
3. STERILISASI BAHAN TANAM
4. STERILISASI MEDIA
41. STERILISASI RUANGAN
- Ruangan disterilisasi dengan menggunakan larutan
Formalin - Sterilisasi dilakukan dengan cara penyemprotan ke
seluruh bagian/sudut ruangan dan diamkan selama
beberapa hari - Uji kesterilan rungan dengan melakukan uji
aseptisitas
52. STERILISASI ALAT dan MEDIA
- Peralatan dan Media Tanam disteril dengan
menggunakan Autoclave, dengan tekanan 15 PSI dan
Suhu 121C.
63. STERILISASI BAHAN TANAM
Bahan Tanam Anggrek
- Sebatas sterilisasi permukaan atau desinfestasi
(menghilangkan infestasi kontaminan). Bukan
disinfeksi (menghilangkan infeksi kontaminan
dalam eksplan). - Membersihkan debu, cendawan dan bakteri atau
kontaminan dari bagian permukaan eksplan.
7PROSEDUR STERILISASI BAHAN TANAM
- Eksplan dicuci dibawah air kran yang mengalir
dengan diberi sedikit deterjen. - Eksplan dipotong-potong menjadi bagian yang
kecil, sekitar 0,5-2cm. - Cuci potongan eksplan dengan air kran, untuk
mencegah pencoklatan dipermukaan, eksplan dapat
direndam dalam larutan asam sitrat 50ml/l dan
asam askorbat sebagai inti oksidan 150mg - Khusus untuk tanaman berkayu, eksplan biasanya
dicelupkan kedalam alkohol 70 selama beberapa
detik. Tujuannya untuk menghilangkan gelembung
udara disamping untuk mematikan sebagian
kontaminan dipermukaan.
8MENYIAPKAN BAHAN TANAM
- Bahan yang akan digunakan sebagai eksplan
sebaiknya berasal dari bagian tanaman yang masih
muda dan sehat.
9MELAKUKANINOKULASI
Pemilihan Tanaman Induk unggul untuk dijadikan
sumber bahan tanam, pembentukan tunas in-vitro
Perbanyakan tunas (10 -20 tunas/3 bulan)
Aklimatisasi di rumah kaca/persemAIAN
Penanaman di lapangan dalam skala luas
Pembentukan Planlet
10Teknik Inokulasi Tanaman Pisang Secara Kultur
Jaringan
11MELAKUKAN AKLIMATISASI
- Merupakan masa adaptasi tanaman hasil pembiakan
secara kultur jaringan yang semula kondisinya
terkendali (in vitro), kemudian berubah pada
lingkungan lapangan yang kondisinya tidak
terkendali lagi (ex vitro). Disamping itu tanaman
juga harus mengubah pola hidupnya dari tanaman
heterotrof ke autotrof.
Planlet Pisang Siap di Aklimatisasi
12ZAT PENGATUR TUMBUH TANAMAN
- Dalam kultur jaringan, dua golongan zat pengatur
tumbuh yang sangat penting adalah sitokinin dan
auksin. - Zat pengatur tumbuh mempengaruhi pertumbuhan dan
morfogenesis dalam kultur sel, jaringan dan
organ. - Penambahan auksin atau sitokinin eksogen,
mengubah level zat pengatur tumbuh endogen sel.
13THANKS FOR YOUR ATTENTION