Title: Konsep Dasar
1Konsep Dasar
2Tujuan mempelajari konsep dasar
- Melandasi penalaran pada tingkat perekayasaan
akuntansi. - Bermanfaat untuk penyusun standar dalam
berargumen untuk menentukan konsep, prinsip,
metoda atau teknik yang akan dijadikan standar. - Praktik yang sehat harus dilandasi teori yang
sehat (hal 246)
3Sumber Konsep Dasar
- Merupakan abstraksi atau konseptualisasi
karakteristik lingkungan tempat atau wilayah
diterapkannya pelaporan keuangan. - Implikasi konsep dasar berbeda2
4Konsep Dasar
- Konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam
penalaran dan perekayasaan. - Disebut dasar karena kalau dianut akan mempunyai
implikasi tertentu. - Standar pada umumnya dilandasi konsep dasar
tertentu. - Disebut dengan berbagai nama
5Berbagai Nama
- Postulat (postulates)
- Asumsi dasar (basic assumptions)
- Sifat dasar (basic features)
- Prinsip mendasar/umum (pervasive/broad
principles) - Aksioma (axioms)
- Doktrin (doctrines)
- Konvensi (conventions)
- Fundamental (fundamentals)
- Premis dasar (basic premises)
- Kendala (constraints)
6Sumber Konsep Dasar
- IAI/IASC
- Paul Grady
- Accounting Principles Board (APB)
- Wolk, Tearney, dan Dodd
- Anthony, Hawkins, dan Merchant
- Paton dan Littleton
- Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan pada
umumnya termasuk buku-buku teori akuntansi)
7IAI
- Mengadopsi IASC
- Underlying assumptions
- Accrual Basis
- Going Concern
8Paul Grady
- Konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan
keterandalan informasi akuntansi atau
keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan
9APB
- Ciri-ciri dasar (basic feature), karakteristik
lingkungan diterapkannya akuntansi
10Wolk tearney dan dodd
- Postulat dan beberapa konsep lain sebagai prinsip
berorientasi masukan dan prinsip berorientasi
keluaran
11Anthony, Hawkins dan Merchant
- Basis dalam membahas isi, bentuk, susunan, dan
arti penting statemen keuangan. - Pelandas neraca dan pelandas laba-rugi
12PL
- Entitas bisnis atau kesatuan usaha
- Kontinuitas kegiatan/usaha
- Penghargaan sepakatan
- Kos melekat
- Upaya capaian/hasil
- Bukti terverifikasi dan objektif
- Asumsi
13Sumber2 lain
- (buku-buku akuntansi keuangan pada umumnya
termasuk buku-buku teori akuntansi)
14Mengapa isi berbeda antarsumber?
- Tujuan penulisan yang berbeda.
- Persepsi tentang lingkungan akuntansi yang
berbeda. - Suatu konsep dasar merupakan turunan dari konsep
dasar yang lain (perbedaan level konsep). - Pencampuran antara konsep dasar dan karakteristik
kualitatif informasi. - Perbedaan pengertian yang mencakupi konsep dasar.
15Pembahasan menggunakan PL
- Cukup mendasar
- Koheren (saling berkaitan secara logis)
- Menjelaskan konsep dasar lain yang merupakan
turunannya
16Kesatuan Usaha
- Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dipandang
sebagai badan atau orang yang - berdiri sendiri,
- bertindak atas namanya sendiri, dan
- terpisah dari pemilik.
- Secara Administratif dan Yuridis
- Secara Ekonomik
- Implikasi?
17Implikasi Batas Kesatuan
- Batas kesatuan ekonomik adalah kendali oleh satu
manajemen. - Laporan Konsolidasi
18Implikasi Pengertian Ekuitas
- Ekuitas adalah utang (kewajiban) perusahaan
kepada pemilik - Vs hak residual pemilik terhadap aset bersih
(definisi elemen dalam conceptual framework FASB)
19Implikasi Pendapatan
- Kenaikan atau aliran masuk aset
- Pendapatan menambah ekuitas
- Pendapatan adalah penurunan kewajiban
- Unearned revenues
20Implikasi Pengertian Biaya
- Berkurangnya aset/aliran keluar aset
- Biaya mengurangi ekuitas
- Timbulnya kewajiban
- Lihat gambar 5.3 halaman 219
21Implikasi Sistem Berpasangan
- Double Entry merupakan konsekuensi logis konsep
kesatuan usaha - Manajemen harus mempertanggungjawabkan aset yang
dikelola dan sumber aset tersebut. Jadi, pengaruh
transaksi terhadap hubungan bisnis dan posisi
keuangan harus ditunjukkan
22Implikasi Persamaan Akuntansi
- Aset harus ditunjukkan sumber atau asalnya
(pertanggungjelasan). - Hubungan ini dapat ditunjukkan secara fungsional
dengan persamaan akuntansi. - A KEP-BI-D
23Implikasi Artikulasi
- Gambar 5.4 halaman 221
- Pendefinisian pendapatan dan biaya dengan
pendekatan aset-kewajiban (cf FASB) - Pendekatan pendapatan-biaya.
- Menekankan pada pendefinisian, pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan biaya, aset dan
kewajiban produk samping pengukuran pendapatan
dan biaya.
24- Neraca akan dipenuhi pos2 beban tangguhan
(deferred charges) dan kredit tangguhan (deferred
credits) yang tidak memenuhi definisi aset atau
kewajiban. - Pendekatan artikulasian.
- Perubahan aset bersih akibat transaksi dengan
nonpemilik dilaporkan lewat laba-rugi - Pendekatan nonartikulasian
- Neraca berbasis aset-kewajiban (con market
value) - Laba-rugi berbasis pendapatan biaya (con
replacement cost) - Diartikulasi dengan statemen perubahan ekuitas
25Kontinuitas Usaha
- Kesatuan usaha akan berlangsung terus sampai
waktu tak terbatas (berdasar normal expectation) - Dasar validitas konsep
- Masa datang tidak pasti
- Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
26Implikasi
- Laba periodik menjadi informasi penting dalam
menilai daya melaba (earning power) - Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan
aliran laba jangka panjang sehingga bersifat
tentatif - Statemen laba-rugi periodik harus disajikan
secara komparatif atau serial - Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga
untung/rugi luar biasa harus masuk dalam statemen
laba-rugi (mendasari all-inclusive) - Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa
potensi jasa bukan nilai perusahaan
27- Gambar 5.6 halaman 226
- Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan sumber
ekonomik kesatuan usaha akan semakin besar. - Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga
makin besar. - Karena neraca menunjukkan sisa potensi jasa pada
suatu saat, pengukuran pos-pos nya berbasis kos
historis.
28Penghargaan Sepakatan
- Jumlah rupiah atau penghargaan sepakatan yang
terlibat dalam tiap transaksi atau pertukaran
merupakan pengukur dan bahan olah akuntansi yang
paling objektif. - Dasar validitas konsep
- Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan
pertukaran - Kesepakatan dua pihak independen menjamin
objektivitas dan keterandalan pengukuran.
29Kos sebagai Data Dasar/Bahan Olah
- Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau
diukur oleh dua pihak yang independen. - Penghargaan sepakatan disebut juga dengan
agregat-harga (price-aggregate). - Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral
terhadap pihak yang bertransaksi. - Istilah cost dapat mengganti measured
consideration atau price-aggregate asalkan
dimaknai secara luas (in a broad sense). - Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos
dan menjadi data dasar akuntansi dalam penyediaan
informasi semantik (lihat kembali Gambar 3.3). - Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
30Asumsi/Implikasi Penghargaan Sepakatan
- Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak
yang independen dan setara dalam hal kemampuan
dan kehendak (arms length bargaining). - Satuan mata uang stabil.
- Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen
keuangan. - Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
- Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka
kos. - Kos merupakan pengukur semua elemen statemen
keuangan yang berbasis kos historis (Gambar 5.7).
31Konsep Kos Sebagai Data Dasar
Transaksi/kejadian
Penghargaan sepakatan
kos
Kesatuan usaha
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Biaya
Untung
Rugi
Investasi dari pemilik
Investasi ke pemilik
Laba komprehensif
32Kos Melekat
- Kos melekat pada objek yang direpresentasinya.
Gabungan berbagai objek untuk membentuk objek
baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat
pada tiap objek pembentuk. - Dasar validitas konsep
- Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya
- Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan
mempunyai daya saling mengikat - Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
33Kos Terkandung versus Kos Penggantian
Rp3.000
Kos terkandung (embodied)
Rp1.500
Berapa kos objek yang nyatanya sekarang ini ada
di tangan?
Rp500
Seandainya objek ini tidak dimiliki sekarang,
berapa jumlah rupiah untuk memperolehnya?
Rp1.000
?
Kos penggantian (displacement)
34Implikasi Kos Melekat
- Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran
kos. - Kos mengalami tiga tahap perlakuan pemerolehan,
penelusuran, dan pembebanan. - Penggabungan kos tidak memperhitungkan/ mengakui
tambahan utilitas objek yang diikuti. - Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak
independen terhadapnya (Gambar 5.8). - Produk menjadi wadah penggabungan kos yang mudah
dikaitkan dengan produk. - Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang tidak
mudah dikaitkan dengan produk.
35Upaya dan Hasil
- Biaya merupakan upaya dalam rangka mencapai hasil
atau capaian berupa pendapatan. Jadi, biaya
(penyerahan barang dan jasa) menimbulkan
pendapatan bukan sebaliknya, pendapatan
menanggung biaya. - Dasar validitas konsep
- Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
- Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya
membuahkan hasil. - Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan
beban, siksaan, atau cobaan. - Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
36Implikasi Upaya dan Hasil
- Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang
bermakna. - Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi
pendapatan dan biaya yang ideal. - Laba akuntansi merupakan residual hasil
penandingan (vs laba ekonomik). - Hanya kos aktual yang ditandingkan.
- Dianutnya asas akrual.
- Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
- Penandingan upaya dan hasil dari perspektif
jangka panjang.
37Bukti Terverifikasi dan Objektif
- Kebermanfaatan informasi akan tinggi kalau
informasi didukung dengan bukti yang objektif dan
dapat diuji kebenarannya. - Terverifikasi memungkinkan orang untuk
meyakinkan kebenaran akan sesuatu. - Objektif penentuan kebenaran didasarkan atas
fakta bukan subjektivitas. - Akuntansi mendasarkan diri pada objektivitas
relatif sesuai dengan keadaan yang melingkupi.
38Implikasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
- Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
- Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam
perspektif jangka panjang. - Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan
bukti yuridis. - Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam
akuntansi bersifat relatif atau bertingkat
(terbaik diperoleh) bukannya mutlak.
39Asumsi
- Konsep dasar merupakan asumsi atau paling tidak
dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu.
40- Harapan atau pengalaman umum menjadi landasan
konsep kontinuitas usaha. - Perioda satu tahun diasumsi tidak terlalu pendek
atau panjang. - Kos sebagai pengukur dilandasi asumsi bahwa orang
bertindak rasional. - Unit moneter digunakan sebagai pengukur
didasarkan pada asumsi bahwa mata uang stabil. - Penekanan pada penentuan laba didasarkan pada
asumsi bahwa tujuan umum perusahaan adalah
mencari laba.
41Konsep Dasar Penting Lain
- Pengakuan hak milik pribadi
- Keanekaragaman antarentitas
- Konservatisma
- Pengendalian internal menjamin keterandalan data
42Konservatisma
- Sikap dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara
mengambil keputusan atas dasar munculan yang
terjelek. - Implikasi akuntansi
- Dalam kondisi ketidakpastian, akuntansi akan
memilih perlakuan atau menentukan standar atas
dasar munculan yang kurang menguntungkan. - Akibatnya, biaya/rugi segera diakui walaupun
belum pasti terjadi sementara pendapatan/untung
tidak diantisipasi atau diakui walaupun cukup
pasti terjadi.
43Manfaat Konsep Dasar
- Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis
pada tingkat perekayasaan, penetapan standar,
atau penerapan standar. - Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for
conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai
hasil perekayasaan. - Terrefleksi di latar belakang penyimpulan
(background information) dalam pernyataan
standar akuntansi. - Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting
policy) perusahaan dalam buku pedoman akuntansi.
44Dosen bukan dewa pengetahuan yang merampas proses
belajar dan berpikir mahasiswa. Dosen adalah
fasilitator, motivator, dan inspirator.