Title: Konsep-konsep Di Dalam Pengelolaan Basisdata
1- Konsep-konsep Di Dalam Pengelolaan Basisdata
- Oleh
- Nanang Chosin
- Universitas Islam Attahiriyah
2Tujuan Pembelajaran
- Mempelajari tentang SIG sebagai Basisdata.
- Mempelajari Konsep-konsep dalam sistem
basisdata. - Mempelajari Sistem Manajemen Basisdata.
- Mempelajari model Basisdata Relational.
- Mempelajari model Relasional dan SIG.
38.1 Pendahuluan
- Data atau Informasi geografi, yang diturunkan
dari dari peta-peta tematik, penelitian,
pengukuran di lapangan, atau kumpulan data
statistik yang dikum- pulkan oleh
institusi-institusi pemerintah (termasuk data
sensus di dalamnya), pada umumnya menga- ndung
lebih dari satu atribut yang diasosiasikan den-
gan lokasi spasialnya. - Sebagai contoh, properti jenis tanah yang
menjadi dayatarik studi-studi sumberdaya lahan
pada umumnya adalah tipe, warna, tekstur,
kandungan organik, derajat keasaman (PH), dll.
4- Tipe-tipe spasial memiliki properties topografi
dasar yang meliputi lokasi, dimensi, dan bentuk
(shape). - Untuk mengelola data dan informasi di dalam SIG
diperlukan pemahaman yang baik mengenai
konsep-konsep sistem manageman basisdata
(database management system-DBMS)
58.2 SIG sebagai Basisdata
- SIG dikembangkan dengan menggunakan
sistem-sistem managamen basisdata (DBMS) yang
telah lahir sebelumnya. - Fakta-fakta pengembangan SIG dengan DBMS
- 1. Biaya DBMS yang telah hadir dipasaran telah
- mendominasi (sebagian besar) biaya
keseluruhan - perangkat lunak sistem-sistem (termasuk
SIG).
6- 2. DBMS telah demikian banyak memiliki dan
- menangani fungsi-fungsi (dan prosedur)
yang - sangat diperlukan oleh SIG.
- Pendekatan-pendekatan untuk menggunakan DBMS di
dalam SIG - 1. Pendekatan solusi DBMS total.
- Pendekatan ini semua data spasial dan non
- spasial diakses melalui DBMS sehingga
data- - data tersebut harus memenuhi asumsi
yang telah - ditentukan oleh perancang DBMS-nya.
-
7- 2. Pendekatan solusi Kombinasi.
- Pendekatan ini beberapa data (tidak
semua) data - (pada umumnya berupa tabel-tabel
atribut beri- - kut relasi-relasinya) diakses melalui
DBMS kar- - ena data-data tersebut telah sesuai
dengan - modelnya.
88.3 Konsep-konsep di dalam Sistem Basisdata
- 8.3.1 Basisdata
- Konsep basisdata dapat dipandang dari berbagai
sudut. - 1. Sisi Sistem
- Basisdata merupakan kumpulan tabel-tabel atau
- files yang saling berelasi.
- 2. Sisi Managemen
- Basisdata dapat dipandang sebagai kumpulan
- data yang memodelkan
aktivitas-aktivitas yang - terdapat dalam enterprise-nya.
9- 8.3.2 Keuntingan Basisdata
- Keuntungan-keuntungan Basisdata
- 1. Reduksi duplikasi data (minimum redudancy
data yang - pada gilirannya akan mecegah
inkonsintensi dan - isolasi data)
- 2. Kemudahan, kecepatan dan efisiensi (data
sharing dan - availability) akses (pemanggilan) data.
- 3. Penjagaan integritas data.
- 4. Menyebabkan data menjadi self-documented dan
self- - descriptive.
- 5. Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak.
- 6. Meningkatkan faktor keamanan data (security)
10- 8.3.3 View Basisdata (Lever Abstraksi Data)
- bagian bagian
bagian - Marketing Keuangan
Produksi -
View 1
View 2
View 3
Level Konseptual
Level Fisik
11- Level Fisik, merupakan tingkat yang terendah di
dalam abstraksi data, menunjukkan bagaimana
sesungguhnya data di simpan. - Level Konsepsual menggambarkan data apa saja
yang sebenarnya (secara fungsional) di simpan
dalam basisdata beserta hubungannya
(relasi-relasi) dalam basisdata. - Level View merupakan tingkat tertinggi. Pengguna
hanya mengenal struktur data yang sederhana dan
sangat berorientasi pada pengguna.
12- 8.3.4 Enterprise
- Enterprise adalah obyek-obyek penting,
organisasi, proses yang bekerja pada suatu
sistem, atau sistem itu sendiri. - Sebagai contoh
- obyek-obyek penting perpustakaan, sekolah.
- aktivitas organisasi/enterprise aktivitas
akademik, pengelolaan keuangan dll.
13- 8.3.5 Enterprise Rules
- Enterprise rules adalah aturan-aturan yang
digun- akan untuk mendefinisikan
hubungan-hubungan (keterkaitan atau relasi)
antara entity satu dengan entity yang lainnya
(entity relationship) beserta operations-nya
(prosedur atau fungsi yang dapat dikenakan
terhadap entities yang bersangkutan). - Contoh Enterprise rules
- Enterprise Administrasi pertahanan
- a. Satu kabupaten atau kotamadya terdiri dari
- beberapa kecamatan.
14- b. Satu kecamatan terdiri dari beberapa desa
- c. Setiap desa terdiri dari beberapa persil
tanah - milik.
- d. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu
- persil tanah milik.
- e. Setiap persil tanah hanya dapat dimiliki
oleh - seorang pemilik hak.
- 8.3.6 Skeleton Table
- Skentelon table adalah sekumpulan tabel-tabel
yang mejalankan hubungan antar entitas yang
digunakan dalam suatu enterprise.
15- Contoh Skeleton Table
- 1. Dosen (KodeDosen, NamaDosen, AlamatDosen,
- GolonganDosen, TglLahirDosen).
- 2. Mahasiswa (Nim, NamaMhs, AlamatMhs,
- TglLahirMhs).
- 3. Gedung (KodeGedung, NamaGedung,
- LuasGedung).
- 4. Ruang (KodeRuang, NamaRuang, LuasRuang,
- KodeRuang).
- 5. MataKuliah (KodeMataKuliah, NamaMataKuliah,
- BobotSKS, JamKuliah KodeRuang, KodeDosen).
- 6. NilaiPerkuliahaan (Nim, KodeMataKuliah, Nilai)
16- 8.3.7 Aplikasi
- Aplikasi (program) merupakan tugas khusus yang
akan dijalankan oleh enterprise baik secara
otomatis maupun semi-otomatis. - Contoh Aplikasi yang dimiliki Enterprise
- Perusahaan Listrik Menentukan kelayakan
pembangunan infrastruktur baru (jaringan) yang
dapat melayani kebutuhan-kebutuhan listrik suatu
kawasan Indutri
17- 8.3.8 Sistem Basisdata
- Pengertian atau definisi sistem basisdata
- 1. Menurut Pustaka Sistem Basisdata merupakan
- perangkat lunak DBMS bersama dengan
datanya - (basisdata), dan terkadang juga mencakup
men- - cakup perangkat lunak aplikasi di
dalamnya. - 2. Menurut Fathan Sistem Basisdata merupakan
- sistem yang terdiri dari kumpulan file
(tabel) yang - saling berhubungan (dalam basisdata di
sebuah - sistem komputer) dan sekumpulan program
- (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai
- dan atau program lain untuk mengakses dan
mem- - anipulasi file-file (tabel-tabel)
tersebut.
18- 8.3.9 Komponen Sistem Basisdata
- Komponen-komponen basisdata
- 1. Perangkat keras
- 2. Pengguna (user)
- 3. Sistem Operasi
- 4. Sistem pengelola Basisdata (DBMS)
- 5. Program Aplikasi Lain
- 6. Basisdata
- Pengguna Sistem Basisdata terdapat beberapa
kelompok - 1. Database Administrator Pengguna memilik
kewenan- - gan sebagai pusat pengendali seluruh
sistem baik - basisdata maupun program-program yan
- mengaksesnya.
19- 2. Application programmer pengguna ini
merupakan - para programer aplikasi yang profesional
berinteraksi - dalam sistem melalui pemanggilan DML
(data - manipulation language) yang dimasukkan
- (embedded) ke dalam program yang ditulis
dalam - bahasa pemograman dasarnya.
- 3. Sophisticated users Pengguna ini
berinteraksi - dengan sistem tanpa harus menuliskan
sendiri - programnya.
- 4. Specialized users pengguna termasu dari
- sophisticated user yang menuliskan
program aplikasi - basisdata khusus yang tidak sesuai dengan
framework - pemrosesan data tradisional.
20- 5. Naïve user pengguna ini merupakan
kebanyakan - pengguna yang berinteraksi dengan sistem
dengan - cara memanggil salah satu program aplikasi
yang - telah disediakan.
- 8.3.10 Komponen Fungsional Sistem Basisdata
- Komponen fungsional Sistem basisdata
- 1. File Manager Mengelola alokasi kebutuhan
ruang - penyimpanan basisdata beserta
struktur-struktur data - yang digunakan untuk mempresentasikan
informasi - yang disimpan dalam disk.
21- 2. Database Manager Menyediakan interface
antara data - low-level yang disimpan dalam basisdata
dengan - program-program aplikasi dan queries yang
dikirimkan - ke sistem.
- 3. Query processor Menterjemahkan pernyataan
bahasa - query ke dalam intruksi-intruksi low
level yang - dimengerti database manager.
- 4. DML precompiler Mengkonversi pernyataan DML
- yang di masukkan di dalam program aplikasi
ke dalam - pemanggilan prosedur normal di dalam
induknya. - 5. DDL compiler Mengkonversi pernyataan DDL ke
- dalam sekumpulan tabel yang mengandung
metadata - atau data mengenai data
228.4 Sistem Manajemen Basisdata
- 8.4.1 Pengertian dan Definisi
- Penertian Sistem Manajemen Basisdata
- 1. Menurut Korth
- Sistem Manajemen Basisdata adalah kumpulan dari
- data yang salimg berelasi dengan
sekumpulan - program-program yang mengakses
data-data - tersebut.
- 2. Menurut Elmasari
- Sistem Manajemen Basisdata merupakan paket
- parangkat lunak atau sistem yang
digunakan untuk - memudahkan pembuatan dan pemeliharaan
- basisdata yang terkomputerisasi
-
23- 8.4.2 Manfaat Sistem Manajemen Basisdata
- Menurut Ade alasan-alasan penggunaan DBMS
- 1. Sistem manajemen basisdata (DBMS) sangat baik
di - dalam mengorganisasikan dan mengelola data
dengan - jumlah besar
- 2. DBMS tidak selalu ditunjukkan untuk analisis
data - hal ini lebih merupakan tugas-tugas SIG,
spread sheet, - atau tools analisis lainnya.
- 3. DBMS ini seperti kantong tempat meletakkan
sesuatu - (data) di dalam satu wadah sehingga barang
yang - dimasukkan (data) akan mudah diambil
(dipanggil) - kembali. Dan lain-lain
24- 8.4.3 Komponen-komponen Sistem Manajemen
Basisdata - Menurut Hkbu20, Komponen-komponen sistem
manajemen basisdata (DBMS) - 1. Data yang tersimpan di dalam basisdata.
- 2. Operasi standart yang disediakan hampir semua
- DBMS.
- 3. DML (data manipulation language) atau bahasa
query - ini pada umumnya setara dengan bahasa
pemograman - generasi ke 4 dan didukung oleh DBMS
untuk - membebtuk perintah perintah untuk
masukan, - keluaran , editing, analisis basisdata.
-
25- 4. DDL (data definition language) yang merupakan
- bahasa yang digunakan untuk
mendeskripsikan isi (dan - struktur) basisdata.
- 5. Bahasa pemograman (programing tools).
- 6. Struktur files. Setiap DBMS memiliki struktur
internal - yang digunakan untuk mengorganisasikan
data - walaupun beberapa model data yang umum
telah yang - digunakan oleh sebagian besar DBMS.
26- 8.4.4 Operasi Dasar Sistem Manajemen Basisdata.
- Operasi-operasi dasar Sistem Manajemen Basisdata
- 1. Membuata basisdata (create database).
- 2. Menghapus basisdata (drop database).
- 3. Membuat tabel basisdata (create table).
- 4. Menghapus tabel basisdata (drop table).
- 5. Mengisi dan menyisipkan data (record) ke
dalam table - (insert)
- 6. Membaca dan mencari dat (field atau record)
dari tabel - basisdata (seek, find, search, retrieve).
- 7. Menampilkan basisdata (display, browse).
-
27- 8. Mengubah dan meng-edit data yang terdapat
dalam - tabel basisdata (update, edit).
- 9. Menghapus data dari tabel basisdata (delete,
zap, - pack).
- 10. Menbuat indeks untuk setiap tabel basisdata
(create - index).
28- 8.4.5 Model Basisdata di dalam DBMS
- Model-model Basisdata
- 1. Flat file Data terletek didalam tabel
tunggal (tidak terdapat - kaitan antara tabel suatu dengan
tabel-tabel yang lain.
Nim Nama Alamat Kulo1 Sks01 Dos01 Kul02 Sks02 Dos02
002 Jamal Cemara 45 Kartografi 2 Husni SIG 2 Toto
005 Amir Jurang 103 SIG 2 Toto HPG II 3 Ade
001 Dina Dago 154 Astro I 2 Husni Inderaja II 2 Eka
003 Insan Salam 12A IUT II 3 Asrul Survey GPS 3 Dudi
29- 2. Hierarchical Model ini serng disebut
sebagai model - pohon atau hirarki karena mirip dengan
struktur pohon - terbalik.
- Dosen
Root Parent - Mata Kuliah
Child -
Parents - Mahasiswa
Leaves
Childs
Husni M.
Astro I
Kartografi
Jamal
Dina
30- 3. Network Model ini sering disebut juga
sebagai model - database task group (DTBG) karena model
ini telah - distandarisasikan oleh DTBG pada 1971.
-
-
Dosen -
Mata kuliah -
Mahasiswa
Akbar
Nurma
DTM
SIG II
Inderaja I
SIG I
Dedi
Asep
Roni
Adi
Ida
31- 4. Relational Model ini terdiri dari
tabel-tabel - ternormalisasi dengan field-field kunci
sebagai - penghubung relational antar tabel.
Nim Nama Mahasiswa Alamat
002 Jamal Sujamil Jl. Cemara 45
005 Dina Hasanah Jl. Jurang 103
001 Amir Daryanto Jl. Dago 154
003 Insan Kamil Jl. Salam 12A
328.5 Model Basisdata Relational
- 8.5.1 Terminologi di dalam Model Basisdata
Relational - 8.5.1.1 Relasi
- Setiap baris data mempunyai beberapa Atribut.
- Setiap tipe record membentuk tabel dam relasi.
- Derajat atau tingkatan relasi suatu tabel
dinyatakan dengan jumlah atribut yang terdapat di
dalam tabel yang bersangkutan. - 8.5.1.2 Kunci
- Dapat diidentifikasi secara unik.
- Tidak ada satu atribut kunci-pun yang dapat
dihapus tanpa merusak ke-unikan atibut kunci.
33- 8.5.1.3 Queries
- DDL yang digunakan untuk menentukan data-data
mana saja yang akan disimpan didalam basisdata
dan menentukan bagaimana data-data tersebut
direlasikan. - DDL digunakan untuk menembah, memanggil kembali,
meng-update, dan menghapus data didalam DBMS. - Query sering diambil sebagai pernyataan atau
sekumpulan pernyataan baik pada DDL, DML, atau
keduanya. - Query language (QL) adalh bahasa formal yang
mengimplementasikan DDL, DML, atau keduanya.
34- 8.5.1.4 Normalisasi
- Normalisasi adalah tehnik yang digunakan
mengstrukturkan data sedemikian rupa seingga
mengurangi atau mencegah timbulnya
masalah-masalah yang berhubungan dengan
pengolahan data. - Hasil sepros normalisasi adalah data, records
atau tabel-tabel yang konsisten secara lojik,
mudah dimengerti, dan peliharaanya tidak sulit
dan murah. - Pendekatan Normalisasi
- 1. Bentuk normal pertama (1NF) jika semua
atributnya - mempunyai nilai yang atomik (atribut yang
- bersangkutan tidak dapat dibagi lagi
menjadi atribut- - atributyang lebih kecil) tetapi
mengandung redudancy - (atribut yang tampil berulang)
35- 2. Bentuk normal kedua (2NF) suatu tabel
bentuk - normal pertama yang memenuhi syarat
tambahan - bahwa semua atribut bukan kuncinya hanya
- tergantung pada kunci primer.
- 3. bentuk ketiga (3NF) suatu tabel bentuk
normal kedua - yang memenuhi syarat tambahan bahwa semua
atribut - bukan kunci tidak memiliki ketergantungan
trasitif - terhadap kunci primer.
- 4. Bentuk Normal Boyne-Codd (BCNF) suatu tabrl
- yang mempunyai semua field penentu yang
- merupakan candidate key.
- 5. Bentuk normal lainnya keempat (4NF), kelima
(5NF), - dan seterunya.
36- 8.5.2 Keunggulan Model Basisdata Relational
- Keuntungan Basisdata relational
- 1. Model relational benar-benar merupakan model
data - yang lengkap secara matematis.
- 2. Model relational mempuyai teori-teori yang
solid - untuk mendukung.
- 3. Fleksibelitas tinggi
- 4. Integritas
- 5. Multiple Views
- 6. Concurency
378.6 Model Basisdata Relational dan SIG
- 8.6.1 Model Data Hybrid
- Langkah awal pada pendekatan ini adalah
pemahaman adanya dugaan atau pendapat (premise)
bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal
untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi,
tetapi di sisi lain, tidak optimal untuk
informasi atreibut (tematik). - Perangkat lunak SIG mengelola hubungan antara
file kartografi dan DBMS selama operasi-operasi
pemrosesan peta yang berbeda berlangsung.
38- 8.6.2 Model data Terintegrasi
- Kebanyakan implementasi pada saat ini adalah
bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel
relational yang menyimpan data-data koordinat
peta (titik, nodes, segmen garis, dll.) - Aspek lain didalam penanganan basisdata spasial
yang bervolume besar adalah kebutuhan mengenai
konversi informasi koordinat dua dimensi menjadi
kunci-kunci spasial atau dimensi yang dapat
disimpan menjadi kolom-kolom tabel basisdata.