Kondisi Geografis Kota Semarang - PowerPoint PPT Presentation

About This Presentation
Title:

Kondisi Geografis Kota Semarang

Description:

Pelabuhan Tanjung emas tidak hanya sebagai pusat perdagangan import-export namun juga sebagai pintu gerbang barang-barang dari Eropa, ... – PowerPoint PPT presentation

Number of Views:929
Avg rating:3.0/5.0
Slides: 22
Provided by: FerryKu
Category:

less

Transcript and Presenter's Notes

Title: Kondisi Geografis Kota Semarang


1
Kondisi Geografis Kota Semarang
  • Letak Geografis
  • 6o 50 7o 10 LS
  • 109o 50 110o 35 BT
  • Batas Wilayah
  • - Sebelah Selatan Kab. Semarang
  • - Sebelah Barat Kab. Kendal
  • - Sebelah Timur Kab. Demak
  • - Sebelah Utara Laut Jawa
  • Luas Wilayah 37.360,974 Ha
  • Geologi
  • Wilayah alluvial bentukan Alluvial Dataran
    Rendah tersusun dari Lempung (clay), Lanau
    (aslit), Pasir dengan luas 15 20 dari seluruh
    wilayah kota Semarang.
  • Topografi
  • Bag. Selatan
  • Daerah Perbukitan (Kota-kota atas), dengan Sudut
    Kemiringan 15 40 .
  • Bag. Utara
  • Dataran rendah (kota-kota bawah), Sudut
    Kemiringan 0 2
  • Ketinggian
  • Dataran Rendah 5 m
  • Dataran Tinggi 50 250 m

2
Kota Semarang dipandang dari sisi Nasional -
Regional
  • NASIONAL-REGIONAL
  • Potensi pelabuhan laut, pelabuhan udara,
    jaringan kereta api, dan jalan arteri primer
    memungkinkan Kota Semarang sebagai simpul
    perdagangan dan jasa secara nasional.
  • Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah

3
Joglo Semar
  • JOGLOSEMAR
  • Semarang sebagai pusat industri dalam golden
    triangle

4
KedungSepur
Kerja sama antara 5 (lima) pemerintah daerah
dalam pengembangan kotanya.
  • KEDUNGSEPUR
  • Semarang as central point of surrounding city
    growth.

Diharapkan Pengembangan Kota Semarang akan bisa
memberikan pengaruh yang positif untuk daerah
hinterlandnya.
5
Semarang -1695 (abad XVI)
  1. het fort
  2. de bazaar
  3. een huis
  4. de Kaligawe spruit
  5. de dalen
  6. de Chineeshe kampong
  7. de Europeshe
  8. de maleishe kampong
  9. de javaneshe megoryen
  10. de kustlyn van 1695
  11. het tolhuis
  12. de weg naar mataram
  13. de Kalkovens
  14. de Javaanshe tempel
  15. de Chineeshe tempel
  16. de galg
  17. de paseban

Reference . . . . . .
Amat Tohir, from de Locomotief Magazine about
1920
6
Semarang - 1719 (abad-XVII)
Schaal 1 20000
  1. Het fort
  2. de bazaar
  3. een huis
  4. de kaligawe spruit
  5. de dalen
  6. de chineesche kampong
  7. de Europesche
  8. de maleische kampong
  9. de Javaansche megoryen
  10. de kustlyn van 1695
  11. het tolhuis
  12. de weg naar Mataram
  1. de kalkovens
  2. de Javaansche tempel
  3. de chineesche tempel
  4. de galg
  5. de paseban

Reference . . . . . .
Amat Tohir, from de Locomotief Magazine about
1920
7
Semarang - 1811
  1. het fort
  2. de bazaar
  3. een huin
  4. de kaligawe spruit
  5. de dalen
  6. de Chineeshe kampong
  7. de Europeshe
  8. de Maleishe kampong
  9. de Javaanshe megoryen
  10. de kustlin van 1695
  11. het bolhuis
  12. de weg naar mataram
  13. de kalkovens
  14. de Javaanshe tempel
  15. de Chineeshe tempel
  16. de galg
  17. de paseban

8
Smg 1811 - 1813
Untuk penanggulangan banjir di kota semarang
belanda membangun saluran banjir kanal barat dan
kanal timur hal ini merubah struktur dan
morfologi kota yaitu terbangunnya jalan yang saat
ini dinamai Jl. P. Tendean dan Jl. Indraprasta.
The Dutch constructed East and West Flood
control. The Floodway changed city structure
morphology I.e , P.Tendean Indraprasta street
were constructed.
9
Semarang 1847
Sedimentasi di daerah benteng (Kota Lama)
menyebabkan meluasnya aktifitas ke arah pantai.
Seperti yang terjadi pada jalan
Ronggowarsito. Sedimentasi yang cepat menyebabkan
tergangunya transportasi laut yang menuju benteng
(Kota Lama), maka pemerintah memindah pelabuhan
ke utara.
10
Jumlah Penduduk Kota Semarang
1,029
1,014
1,009
1,007
1,01
1,011
11
Prosentase Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Lainnya 31,45
Buruh Industri 19,85
Buruh Bangunan 11,89
TNI PNS 11,10
Pedagang 8,25
Petani 3,75
Buruh Tani 4,05
Pensiunan 11,10
Transportasi 3,43
Pengusaha 1,68
Nelayan 0,35
12
Arah Pengembangan Wilayah
  • Daerah Bawah
  • Wadah berkembangnya pusat-pusat kegiatan dan
    permukiman.
  • Kawasan Pesisir / Pantai
  • Pengembangan potensi rekreasi, ekonomi perikanan
    dan kehidupan nelayan.
  • Sumbu pengembangan industri barat dan timur.
  • Daerah perbukitan
  • Pengembangan karakteristik perbukitan dengan
    segala potensinya (perlindungan alam, potensi
    wisata pemandangan, pusat pelayanan pendidikan,
    pengembangan pertanian, konservasi hutan kota).
  • Desa Kota
  • Daerah pinggiran kota dikembangkan simpul-simpul
    pelayanan desa kota dengan perwujudan pusat-pusat
    perdagangan perdesaan-perkoataan, maupun pusat
    agrobisnis, agrowisata dan pertanian perkotaan.

13
Skenario Pengembangan Kota
B A P P E D A
KOTA SEMARANG
14
Semarang Central Java and The World Market
1870-1900
Doctor Theo Steven
  • .. Bahwa Pelabuhan Tanjung Emas mengalami
    kejayaan pada abad ke XIV (awal tahun 1883) yang
    mempunyai fungsi strategic sebagai pusat
    perdagangan skala nasional dan internasional.
  • Kejayaan Pelabuhan didukung oleh
  • Pembangunan jalan kereta api pertama pada 16 Juli
    1864, yang menghubungkan Tambaksari (kemijen)
    menuju Station Tanggung sepanjang 14 km.
  • Pertumbuhan fasilitas-fasilitas penunjang,
    seperti perkantoran, hotel, showroom di sekitar
    Kota Lama.
  • Pelabuhan Tanjung emas tidak hanya sebagai pusat
    perdagangan import-export namun juga sebagai
    pintu gerbang barang-barang dari Eropa, yang akan
    dipasarkan di Jawa dan di lain tempat di
    Indonesia.

15
Pantai Semarang Sesudah abad ke - X
  • Pendangkalan dan pembentukan dataran rendah
    alluvial Semarang bawah bermula pada abad X
  • Pada abad XV-XVIII terbentuk dataran rendah Kota
    Semarang
  • 1500 - 1550 Semarang dibawah pemerintahan
    kesultanan Demak
  • 1568 1586 Semarang dibawah pemerintahan
    kesultanan pajang
  • 1613 - 1645 Semarang dibawah pemerintahan Sultan
    Agung Raja Mataram
  • 1680 Oleh Amengkurat II Raja Mataram, Semarang
    diserahkan kepada VOC. Dan mendirikan Benteng De
    Vijf Hoek, Semarang berkembang menjadi Kota
    Dagang.
  • Pada tahun 1708 dipindahkannya Pelabuhan Jepara
    ke Semarang karena lokasinya dianggap tidak
    strategis lagi, pada perkembangannya perdagangan
    tumbuh dengan cepat. Semarang juga sebagai pusat
    militer Belanda, Kemudian Semarang dinyatakan
    sebagai Kota terbesar kedua setelah Batavia.
  • Tahun 1795 Pemerintahan Belanda di Indonesia
    menjadi Bataafsche Republiek.
  • Tahun 1799 VOC dinyatakan bangkrut dan diambil
    oleh Pemerintahan Belanda sejak January 1st ,
    1800.

16
Kemajuan garis pantai Kota Semarang Tahun 1847 -
1991
Ahli geologi Belanda Van Bemmelen (1952) Muddy
Sedimentation Occurred at least 500 years ago.
Bila yang dikatakannya adalah benar,
maka Pantai Semarang dahulu terletak di daerah
Candi Lama.
Rentang Tahun Kemajuan Garis Pantai Rata-rata ( Tahun )
1695 1719 100 m 4,16 m
1719 1847 700 m 5,46 m
1847 1892 700 m 15,55 m
1892 1921 300 m 10,34 m
1921 1940 200 m 10,52 m
Tahun 1940 1991 terjadi penambahan garis pantai
sebesar 303 meter
17
Permasalahan Pengelolaan Kawasan Pantai
  • Masalah Umum Kota Semarang
  • Banjir Lokal ( Air Genangan )
  • Kekurangan Air Baku untuk Air Bersih
  • Reklamasi Pantai
  • Degradasi Lingkungan
  • Permasaahan Kota Semarang sebagai Kota Pantai
  • Kemdala
  • Erosi di Daerah Aliran Sungai (DAS)
  • Banjir Kiriman (Flood)
  • Sedimentasi, Pendangkalan Pantai dan Akresi
  • ROB ( air pasang naik )
  • Penurunan Tanah
  • Abrasi
  • InstrusiAir Laut
  • Potensi
  • Kota Semarang sebagai Pusat Pengembangan Wilayah
  • Kota Semarang sebagai pintu gerbang
  • Variasi fungsi yang dapat dikembangkan

18
(No Transcript)
19
(No Transcript)
20
(No Transcript)
21
(No Transcript)
Write a Comment
User Comments (0)
About PowerShow.com