Title: TEORI PERTUMBUHAN
1TEORI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
2TAHAPAN PERKEMBANGAN EKONOMI
MASA PERBURUAN
4.
MASA BETERNAK
1.
ADAM SMITH
MASA BERCOCOK TANAM
MASA PERDAGANGAN
TAHAP PERINDUSTRIAN
- WORLD BANK
- (tahapan kemajuan suatu negara)
- UNDERDEVELOPMENT COUNTRIES
- DEVELOPING COUNTRIES
- DEVELOPED COUNTRIES
2.
FEODALISME
TAHAPAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KARL MARX
KAPITALISME
SOSIALISME
PEREKONOMIAN TRADISIONAL
PRAKONDISI TINGGAL LANDAS
3.
ROSTOW
KONDISI TINGGAL LANDAS
TAHAP MENUJU KEDEWASAAN
TAHAP KONSUMSI MASSA TINGGI
3UNDERDEVELOPMENT A MULTIDIMENSIONAL
SCHEMATIC FRAMEWORK
EXTERNALLY INTRODUCED MORTALITY CONTROL
DEPENDENCE ON FOREIGN LABOR SAVING TECHNOLOGY
HIGH POPULATION GROWTH RATES
HIGH EMPLOYMENT AND UNDEREMPLOYMENT
LOW INVESTMENT PER CAPITA
high labor supply
low labor demand
POOR HEALTH AND NUTRITION
LIMITED EDUCATIONAL OPPORTUNITIES
LOW LABOR - FORCE PRODUCTIVITY
poor attitudes to work
inadequate managerial skill
LOW INCOME
HIGH FERTILITY
LOW SAVINGS
4UNDERDEVELOPMENT
BACKWASH EFFECT OF INTERNATIONAL POWER RELATIONS
HIPS
- TINGKAT HIDUP RENDAH
- Absolute poverty-
- insuffucient the sustaining goods.
- Inadequate health.
- Poor education and other social
- services.
POOR ATTITUDE AND LOW MOTIVATION
INTERNATIONAL ECONOMIC TECHNOLOGICAL AND
CULTURAL VULNERABILITY
INTERNATIONAL TRANSFER OF MATERIAL VALUES
Mudah terpengaruh
2. HARGA DIRI RENDAH (identity, dignity,
respect, honor, recognition)
- 3. KEBEBASAN YANG TERBATAS
- From external (b) Of choice
- influance and
- dominance
- Trade 1. Material
- Aid, public and gain
- private 2.
Leisure - Technology 3. Contemplation
- Education 4. Beauty
- Values, life style 5. Life style
NONCONTROL OF OWN DESTINY
takdir
martabat
WILLINGNESS TO BE DOMINATED AND DEPENDENT
harga diri
kehormatan
Sumber Todaro, Michael P, 1985 pp 89.
5GROWTH AND DEVELOPMENT
DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
- KALAU TERJADI GROWTH, BELUM TENTU TERJADI
DEVELOPMENT. - KALAU TERJADI DEVELOPMENT DAPAT DIPASTIKAN
TERJADI GROWTH. - TERJADINYA GROWTH DITANDAI DENGAN LAJU
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG POSITIP. - TERJADINYA DEVELOPMENT DITANDAI DENGAN LAJU
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LEBIH BESAR DARI LAJU
PERTUMBUHAN PENDUDUK, SEHINGGA TERJADI
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN.
TERDAPAT PERBEDAAN PRINSIP ANTARA GROWTH
DEVELOPMENT
6PENGERTIAN DAN TOLOK UKUR PEMBANGUNAN EKONOMI
- PEMBANGUNAN EKONOMI
- Suatu proses di mana pendapatan per kapita suatu
negara/wil/kota meningkat selama kurun waktu
yangka panjang, dengan catatan bahwa jumlah
penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan
absulut semakin mengecil dan distribusi
pendapatan tidak semakin timpang (Baldwin and
Meier, 1995 7) - Suatu proses multidimensi yang mencakup perubahan
struktur ekonomi, - sikap hidup dan kelembagaan, yang mencakup
peningkatan pertumbuhan - ekonomi, pengurangan ketidak-merataan
distribusi pendapatan dan - pemberantasan kemiskinan (Todaro, Mochael
P 1981 96 97) - TOLOK UKUR HASIL PEMB. EKONOMI
PENDAPATAN PER KAPITA
7SPATIAL DISPARITY
- PENGERTIAN
- SALAH SATU UKURAN HASIL PEMBANGUNAN ?
meningkatnya hasil pembangunan (walfare) yang
didekati dari besaran income percapita. - ADANYA KETIMPANGAN INCOME PERKAPITA ANTARA
WILAYAH YANG SATU DENGAN WILAYAH LAINNYA - ALAT UKUR
- a. Kurva Lorenz.
- b. Gini Coefisient.
- c. Index Williamson.
81. KURVA LORENZ
100
90
P EN D A P A T A N
E0 20 PENDAPATAN TERDISTRIBUSI
PADA 50 PENDU DUKNYA. E1 20
PENDAPATAN TERDISTRIBUSI PADA 70
PENDU DUKNYA.
80
NO SPATIAL DISPARITY
PENDAPATAN
70
60
50
40
30
E0
E1
20
SPATIAL DISPARITY
SEMAKIN MENJAUHI GARIS MERAH, DISPARITAS SPATIAL
SEMAKIN SEMAKIN BESAR, DEMIKIAN PULA SEBALIKNYA.
10
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
PENDUDUK
92. KOEFISIEN GINI
- UPAYA PENG-ANGKAAN DARI KURVA LORENZ.
- BERGERAK DARI 0,00 s/d 1,00.
- SEMAKIN MENDEKATI 0,00 ? DISPARITAS SPATIAL
SEMAKIN KECIL, DAN SEMAKIN MEN- DEKATI 1,00 ?
DISPARITY SEMAKIN BESAR.
Contoh perhitungan
Luasan segitiga ini sebesar 50 dari segi
empatnya.
luasan bidang ini 32 dari luasan segi empatnya.
KG 32/50 0,64
103. INDEK WILLIAMSON
- SUATU BESARAN ANGKA YANG MENUNJUKKAN DISPARITAS
SPATIAL PADA SUATU RUANG. - BESARAN IW. BERGERAK DARI 0,00 s/d TAK TERHINGGA.
- BESARAN INDEK WILLIAMSON
- IW 0,00 ? No Spatial Disparity.
- IW kecil ? Spatial Disparity kecil.
- IW besar ? Spatial Disparity besar.
Perhitungannya sama dengan STANDARD DEVIATION Dala
m ilmu Statistik
11LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KEBUTUHAN INVESTASI
PNB (Nas) PDRB (Reg)
KEBUTUHAN INVESTASI
LPE
ICOR
X
Laju Pertumbuhan Ekonomi yang diharapkan/direncana
kan
Incremental Capital Output Ratio Perbandingan
antara tambahan Modal yang dibutuhkan untuk
menambah satu-kesatuan produksi wilayah/nasional
Produk Nasional Bruto untuk tingkat Nasional dan
Produk Domestik Regional Bruto untuk tingkat
Daerah/Kota.
12CONTOH PERHITUNGAN
- DATA KOTA BATAM
- TAHUN 2010
- LAJU PERTUMBUHAN
- EKONOMI YANG DIHARAP
- KAN 9,63
- ICOR 4,70
- PRODUK DOMESTIK RE
- GIONAL BRUTO
- Rp. 4,469 TRILYUN
- LAJU PERTUMBUHAN
- PENDUDUK 12,87
- KEBUTUHAN INVESTASI
- PEMKO BATAM 2010
- (LPE x ICOR) PDRB
- (9,63 x 4,70) Rp. 4,469 Trilyun
- Rp. 2,023 Trilyun ? hanya terjadi Growth
- tidak terjadi Development.
- Misalnya Pemkot memiliki dana investasi sebesar
- Rp. 350 Milyar dari APBD dan APBN,
- PMA 3,690 trilyun serta PMDN sebesar
- Rp. 334 milyar, total sebesar
- Rp. 4,374 trilyun, maka
- LPE MENINGKAT MENJADI ? 20,82,
- LPE (20,82) yang lebih besar dari laju
- pertumbuhan penduduk (12,87)
- ? ada DEVELOPMENT ? kesejahteraan
DI KOTA BATAM TERJADI GROWTH AND DEVELOPMENT
134
PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI
SUMBERDAYA MANUSIA (Labor supply, education,
dicipline, motivation)
SUMBERDAYA ALAM (Land, mineral, minyak, kualitas
lingkungan)
PENENTU PERTUMBUHAN EKONOMI
FORMASI KAPITAL (Modal, Machines, factories,
roads)
TEKNOLOGI (Science, engineering, management,
entre- preneurship)
Aggregate Production Function Q AF(K,L,R)
tingkat teknologi yang digunakan dalam
memproduksikan output.
Di mana Q Output A Tingkat
teknologi K Produktivitas kapital F
Fungsi Produksi L Input tenaga kerja R
Input sumberdaya alam
14- HUMAN RESOURCES
- Size of labor force
- Labor supply
- Quality of workers
- (education, skills, discipline,
- motivation)
- NATURAL RESOURCES
- Land
- Oil and gas
- Soils and climate
- Environmental quality
THESE FOUR WHEELS OR FACTORS OF GROWTH
- TECHNOLOGY AND
- ENTREPRENEURSHIP
- Quality of scientific and engi
- neering knowledge
- Managerial knowhow
- Rewards for innovation
-
- CAPITAL FORMATION
- Equipment and factories
- Social overhead capital
- Financial capital
- Roads
151. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
1.
KLASIK MODEL DINAMIK (Smith dan
Malthus) Lahan, jumlah penduduk akumulasi
kapital
Samuelson
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
2.
NEO KLASIK MODEL PERTUMBUHAN (Robert
Solow) Pertumbuhan ekonomi dengan akumulasi
kapital, Analisa geometris dan Perubahan
teknologi
16MODEL DINAMIK KLASIK
- PEMRAKARSA 1. Adam Smith
- 2. T. Robert Malthus
- VARIABEL PENENTU PERTUMBUHAN a. Lahan
- b. Akumulasi kapital
Dengan lahan un-limited dan penduduk naik 2 kali
lipat, maka labor sebagai cerminan
akumulasi modal dapat dieksploitasi
untuk menghasilkan sandang
dan pangan sebanyak 2
kali pula.
Dengan lahan limited dan penduduk naik 2 kali
lipat, maka labor sebagai cerminan
akumulasi modal akibat diminishing returns dapat
dieksploi- tasi menjadi 2 kali tetapi produksi
pangan hanya naik 25 dan sandang 50
400
300
Clothing production
L 4
Clothing production
L 4
200
200
L 2
L 2
100
125
100
200
Food production
Food production
Smiths Golden Age
Malthuss Dismal Science
L Faktor Produksi Labor ? dicerminkan dari
jumlah penduduk.
17FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN EKONOMI
Dengan input tertentu yang diproses produksi
secara efisien akan dihasilkan output yang
optimize ? kunci perkembangan ekonomi suatu
wilayah.
KUANTITAS FAKTOR INPUT YANG DIPEKERJAKAN
INPUT
FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN EKONOMI WILAYAH/ KOTA
OUTPUT DAN AKTIVITAS EKONOMI
BAHAN BAKU
BAHAN PEMBANTU
TINGKAT KESEJAHTERAAN WILAYAH/KOTA (HASIL
PEMBANGUNAN)
PEMBAYARAN YANG DITERIMA OLEH FAKTOR
PRODUKSI YANG DIGUNAKAN
PROSES
OUTPUT
C A P I T A L
MAN POWER
TECHNOLOGY
182. TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
? PARTAMA
- CLASSIC
- Tokoh Adam Smith.
- Semboyan laissez Faire, laissez passez, et le
- monde va de luime
me - Biarkanlah masyarakat mengatur urusan
perekonomiannya sendiri - secara alamiah dan Pemerintah tidak
perlu campur tangan di dalamnya.
Dibimbing oleh tangan-tangan yang tidak terlihat
(invisible
hand)
ECONOMIC DEVELOPMENT THEORY
- KEYNESIAN
- Tokoh Keynes.
- Semboyan Pemerintah harus turun tangan
- Untuk mengatasi depresi dan
pengangguran diperlukan modal dari - para pengusaha, dan untuk akumulasinya
diperlukan campur tangan - Pemerintah.
- NEO-CLASSIC
- Tokoh Weber
- Semboyan Untuk mencapai pertumbuhan ekono
- mi diperlukan teknologi
- Teknologi sebagai faktor eksogen dapat
dimanfaatkan oleh setiap - wilayah, maka pertumbuhan ekonomi
semua wilayah akan konvergen, - sehingga kesenjangan (disparitas) akan
berkurang
DIPERBAHARUI
CLASSIC
KEYNESIAN
NEO-CLASSIC
DITENTANG
19CLASSIC THEORY
Biarkanlah masyarakat mengatur urusan
perekonomiannya sendiri secara alamiah
berdasar mekanisme pasar dan Pemerintah
tidak perlu campur tangan
CLASSIC THEORY
PEREKONOMIAN DALAM MASYARAKAT AKAN BERKEMBANG
DENGAN SENDIRINYA KARENA DIBIMBING OLEH
TANGAN-TANGAN YANG TIDAK TERLIHAT (INVISIBLE
HANDS)
AWAL MUNCULNYA KAPITALISME
20KEYNESIAN THEORY
1.
AKUMULASI MODAL (PHISICAL CAPITAL FORMATION)
MENEKANKAN 2 HAL PENTING, MELALUI CAMPUR TANGAN
PEMERINTAH
PENINGKATAN KUALITAS DAN INVESTASI SDM (HUMAN
CAPITAL)
2.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI MODERN
KEYNESIAN THEORY
1.
TOKOH KEYNES
- Harrod (1948) Domar (1946)
- INVESTASI (TABUNGAN)
- I C O R
PERTUMBUHAN EKONOMI JANGKA PANJANG
2.
Arthur Lewis (1954) SURPLUS OF LABOR Dalam proses
produksi mempekerjakan tenaga kerja yang banyak,
tanpa harus meningkatkan upah.
21NEO CLASSIC THEORY
1.
TEKNOLOGI (Solow, 1957)
Teknologi sebagai faktor eksogen dapat
dimanfaatkan oleh setiap negara, dan
pertumbuhan ekonomi semua negara di dunia akan
konvergen, sehingga kesenjangan akan
berkurang
TEORI NEO KLASIK
2.
PERTAMBAHAN PENAWARAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DAN
TINGKAT KEMAJUAN TEKNOLOGI
PERTUMBUHAN EKONOMI
Perekonomian berada dalam kondisi full employment
dan kapasitas alat-alat modal sepenuhnya digunakan
3.
FAKTOR PRODUKSI (modal, tenaga kerja dan
teknologi) DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Nurkse,
1953)
Memunculkan Merkantilisme
222. TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
? KEDUA
TEORI PERTUMBUHAN ADAM SMITH
1.
TEORI PERTUMBUHAN LINIER
TEORI PEMBANGUNAN KARL MARX
TEORI PERTUMBUHAN ROSTOW
TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI (Pengelompok- kan
model Todaro)
2.
TEORI PEMBANGUNAN ARTHUR LEWIS
TEORI PERUBAHAN STRUKTURAL
TEORI POLA PEMBANGUNAN CHENERY
3.
TEORI DEPENDENSIA
4.
TEORI NEO KLASIK PENENTANG REVOLUSI
233 APPROACH OF ECONOMIC DEVELOPMENT
THE LEADING THEORIES FROM MICHAEL P. TODARO
ROSTOWS STAGES OF GROWTH
THE LINIER STAGES THEORY
THE HARROD DOMAR GROWTH MODEL
THE LEWIS THEORY OF DEVELOPMENT
LEADING THEORIES OF ECONOMIC DEVELOPMENT (3
APPROACH FROM MICHAEL P. TODARO)
NEOCLASSIC STRUCTURE CHANGE MODEL
THE CHENERY OF PATTERNS DEVELOPMENT
THE NEOCOLONIAL DEPENDENCE MODEL
THE INTERNATIONAL DEPENDENCE MODELS
THE FALSE PARADIGM MODEL
24WHY DO THE URBAN AND REGIONAL EXIST?
- URBAN AND REGIONAL EXIST BECAUSE IT IS EFFICIENT
TO PRODUCE SOME GOODS ON A LARGE SCALE. AN
ACTIFITY IS SUBYECT TO ECONOMIES OF SCALE IF THE
AVERAGE COST OF PRODUCTION DECREASES WHEN WE
SCALE UP THE OPERATION AND PRODUCE MORE OUTPUT.
THE WAY TO EXPLOIT ECONOMIES OF SCALE IS TO
CONCENTRATE PRODUCTION AT A SMALL NUMBER OF
SITES. BECAUSE WORKERS CAN ECONOMIES ON TRAVEL
TIME, CITIES DEVELOP AROUND THESE PRODUCTION
SITES. - ONE OF THE FOLK THEORIES OF URBAN AND REGIONAL
ECONOMIES IS THAT IF THERE WERE NO ECONOMIES OF
SCALE. IN THIS CASE, EVERY HOUSEHOLD WOULD BE
SELF SUFFICIENT, PRODUCING ITS OWN GOODS AND
SERVICES IN ITS OWN HOME. THERE WOULD BE NO
REASON FOR SPACE BECAUSE THE COST OF URBAN AND
REGIONAL LIVING WOULD NOT BE OFFSET BY ANY
BENEFITS.
OSullivan, Arthur Urban Economics, McGraw Hill,
Fifth edition, 2003 19.
25AGLOMERATION
INTERNAL ECONOMIES
LOCATION ECO- NOMIES
DEFINITION SPATIAL CON CENTRATION FOR
ECONOMIC ACTIVITY IN URBAN AND REGIONAL AREA
EKSTERNAL ECONOMIES
URBANI ZATION ECO- NOMIES
AGLO MERATION
URBAN FUNCTION
CUMULATIVE CAUSITION BACKWASH AND FORWARD EFFECT
SCALE ECO- NOMIES
INCREASING RETURN
URBAN/ REGIONAL GROWTH
26SPATIAL AGLOMERATION
Zona/kawasan industri
INDUSTRI POLIETHYLINE B
INDUSTRI POLIPROPYLINE C
Zona industri
Jalan Arteri Primer
INDUSTRI PIONER A (Misal Industri pengilangan
minyak)
PERLUASAN INDUSTRI PENGILANGAN MINYAK D
INDUSTRI TEKSTIL (Labor intensive) D
Jalan Arteri Primer
PUSAT PEMUKIMAN
P A S A R
1. Awalnya hanya ada industri A 2. Munculnya
industri B dan C mendekati Industri A ?
Location Economies 3. Perluasan industri
Pengilangan Minyak yang belum full capacity
D ? Scale Economies 4. Masuknya industri
tekstil ke kawasan tersebut karena mendekati
sumber tenaga kerja dan pasar produk D ?
Urbanization Economies
Jalan Arteri Sekunder
27AGLOMERATION
DYNAMIC EXTERNA LITY
PERAN TRANSFER PENGETAHUAN (KNOWLEDGE
SPILLOVERS) ANTAR PERUSAHAAN DALAM SUATU INDUSTRI
YANG DIPEROLEH LEWAT KOMUNIKASI YANG TERUS
MENERUS ANTAR PERUSAHA AN LOKAL DALAM INDUSTRI
YANG SAMA (Henderson, 1995)
URBAN GROWTH SCHOOL
AKTIFITAS EKONOMI HASIL TARIK MENARIK ANTARA
KEKU- ATAN SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL (Fujita
Thisse, 1996) Aglomerasi ekonomis menarik
aktifitas ekonomi ke daerah perkotaan
(sentri petal) dan sebaliknya dispersi ke
pinggiran kota (sentrifugal)
TRANSACTI ON COST ANALYSIS
BIAYA TRANSAKSI AKAN MEMPENGARUHI BARANG DAN
JASA YANG DIPRODUKSI, DAN BIAYA INI MAMPU
MENDORONG MUNCULNYA PERUSAHAAN (Coase, 1995)