Title: KOMUNIKASI DALAM KONSELING
1KOMUNIKASI DALAM KONSELING
Muhsin Kalida
2PENGERTIAN KOMUNIKASI
- Secara terminologis
- Komunikasi berarti proses penyampaian atau
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. - Secara paradigmatic
- Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun
tidak langsung melalui media.
3Komponen Komunikasi kOnseling
- Komunikator / konselor /guru
- Pesan/materi
- Media/alat
- Komunikan/klien/siswa
- Efek/hasil
4Sifat Komunikasi konseling
- Tatap muka
- Bermedia (mediated)
- Verbal, baik lisan maupun tulisan
5PERHATIKAN EKSPRESI LAWAN BICARA!
- Bosan
- Capek
- Terkejut
- Marah
- Kecewa
- Bingung
- Ngantuk
- Gembira
6 METODE KOMUNIKASI
- Jurnalistik
- Hubungan masyarakat
- Periklanan
- Pameran
- Publisitas
- Propaganda
- Penerangan
7Teknik Komunikasi Konseling
- Komunikasi informatif
- Komunikasi persuasif
- Komunikasi instruktif
- Hubungan manusiawi
8Fungsi Komunikasi Konseling
- Menyampaikan informasi
- Mendidik
- Menghibur
- Mempengaruhi
9TUJUAN KOMUNIKASI KONSELING
- Perubahan sikap
- Perubahan pendapat
- Perubahan perilaku
- Perubahan sosial
10Hambatan Komunikasi Konseling
- Penerima tidak memperoleh informasi sesuai
dengan yang diinginkan - Mengabaikan informasi yang bertentangan dengan
apa yang telah diketahui - Mengevaluasi/menilai sumber informasi
- Pengamatan/persepsi yang berbeda
- Menggunakan kata-kata yang bermakna ganda
- Tanda-tanda nonverbal yang tidak sesuai dengan
informasi - Pengaruh pesanan
- Gaduh (noise)
- Kurang mampu berkomunikasi
11MENANGGULANGI HAMBATAN KOMUNIKASI
- Gunakan umpan balik.
- Berikan kesempatan untuk munculnya umpan balik
dari orang lain melalui pengakuan, pertanyaan,
mengulang kembali pesan-pesan yang diterima
sesuai dengan interpretasi penerima pesan. - Gunakan komunikasi tatap muka
- Peka terhadap dunia penerima yang berbeda, dalam
hal ini nilai, kebutuhan, sikap, dan
harapan-harapannya. - Sadar dan mengerti mengenai makna-makna simbolik,
akan memperkecil masalah-masalah dalam
komunikasi. - Gunakan bahasa yang sederhana, terarah pada apa
yang dimaksud. - Gunakan pengulangan-pengulangan dalan jumlah yang
tepat.
12JANGAN LAKUKAN !!!....
- Mengkritik
- Berbeda pendapat
- Menggunakan istilah khusus
- Menggurui
- Menginterogasi
- Mempertanyakan integritas interview
DONTs
13LIMA ELEMEN KOMUNIKASI
- Sender, penyampai pesan
- Pesan
- Receiver, penerima pesan
- Saluran komunikasi
- Umpan balik
14KIAT BERKOMUNIKASI
- Berhenti bicara
- Ciptakan suasana tentram bagi pembicara
- Tunjukan minat untuk mendengarkan
- Jauhkan gangguan
- Empati kepada pembicara
- Sabar
- Tahan emosi
- Terima dengan tenang argumen maupun kritik
- Ajukan pertanyaan
15BANGUN KEPERCAYAAN DIRI ANDA
- Singkirkan alasan-alasan
- Bangunkan potensi diri anda
- Jangan membayangkan kegagalan
- Kumpulkan catatan keberhasilan
16Jenis-jenis komunikasi
- Verbal (ucapan) 45
- Non Verbal (bahasa tubuh) 55
-
- Komunikasi Non Verbal
Komunikasi Verbal
17SHOW WHAT YOU MEAN (MENJELASKAN APA YANG DI
MAKSUDKAN)
- Tes suara (try your voice)
- Gunakan suaramu (Using your voice)
- Berbicara dengan baik
- - Natural
- - Variatif / tidak monoton
- - Riang akrab
18 19 PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU
20SIAPA GURU?
- Guru adalah pendidik profesional dg tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pd pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
(Psl 1 UU No 14/2005)
21Standar Isi
Standar Proses
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Nasional Pendidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Sarana dan Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Penilaian
22STANDAR PROFESIONAL GURU
- PROFESI Suatu pekerjaan yang menuntut
keakhlian, keterampilan, tanggung jawab,
komitmen, dan kesetiaan. - PROFESIONAL Suatu kinerja yang dituntut sesuai
standar yang telah ditetapkan (seperti dokter,
lawyer, notaris, guru ?) - PROFESIONALISME Derajat kinerja seseorang dalam
melakukan profesinya sesuai standar dan etika. - PROFESIONALISASI Proses memfasilitasi seseorang
menjadi profesional melalui berbagai latar
aktivitas.
23STANDAR GURU
- Guru harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
PP no. 19 th. 2005 Standar Nasional Pendidikan
bab VI,
24- Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik
yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
PP no. 19 th. 2005 Standar Nasional Pendidikan
bab VI,
25- Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini meliputi - a. Kompetensi pedagogik
- b. Kompetensi kepribadian
- c. Kompetensi profesional dan
- d. Kompetensi sosial.
PP no. 19 th. 2005 Standar Nasional Pendidikan
bab VI,
26Pedagogik
- Meliputi sub kompetensi
- 1. memahami peserta didik
- 2. merancang pembelajaran
- 3. melaksanakan pembelajaran
- 4. mengevaluasi hasil belajar
- 5. mengembangkan peserta didik
27Kepribadian
- mantap.
- stabil.
- dewasa.
- arif dan bijaksana.
- berwibawa.
- berakhlak mulia.
- menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat. - mengevaluasi kinerja sendiri, dan
- mengembangkan diri secara berkelanjutan.
28Sosial
- berkomunikasi lisan dan tulisan.
- menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
secara fungsional. - bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik. dan - bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
29Profesional
- konsep, struktur, dan metoda keilmuan/
teknologi/seni yang menaungi/ koheren dengan
materi ajar. - materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah.
- hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.
- penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari. - kompetisi secara profesional dalam konteks global
dengan tetap melestarikan nilai dan budaya
nasional.
30Konsep Kepribadian?
- Kepribadian terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan
atau tradisi-tradisi yang merupakan akumulasi
dari pengamalan atau pelaksanaan terhadap sesuatu
yg tentunya telah dipahami.
31Kepribadian Guru?
- Kepribadian guru merupakan akumulasi dr
kebiasaan-kebiasaan guru. - Kebiasaan-kebiasaan guru merupakan akumulasi dari
pengamalan atau perbuatan guru sehari-hari - Perbuatan guru didasarkan pada pemahaman terhadap
aturan-aturan guru profesional
32GURU PROFESIONAL YANG MENGHIDUPKAN?
- Guru yang dapat
- Memberikan pencerahan pd peserta didik
- Berpikir scr kritis dan kreatif
- Memiliki jiwa enterpreneur
- Memberikan alternatif solusi terhadap
problem-problem yg dihadapi peserta didik
33PENINGKATAN MUTU GURU SBG UPAYA PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN
KOMPE- TENSI BAGUS
PENDIDIKAN BERMUTU
KINERJA BAGUS
KBM BAGUS
PENGHA- SILAN BAGUS
34SERTIFIKASI SBG BAGIAN PENINGKATAN MUTU GURU DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAANNYA
GURU SBG PROFESIONAL
HARUS BER- DIDIKAN S1/D4
HARUS BER- KOMPETENSI SBG AGEN PEM- BELAJARAN
LULUS UJI KOMPETENSI (SERTIFIKASI)
MEMILIKI SERTIFIKAT PENDIDIK
MEMPEROLEH TUNJANGAN PROFESI
35APA SAJA KOMPETENSI PENDIDIK?
Pedagogis
Pemahaman peserta didik, peran- cangan,
pelaksanaa, evaluasi Pembelajaran, pengemb.PD
(1) Aspek potensi peserta didik (2) teori
belajar pembelajaran, strategi, kompetensi
isi, dan meran- cang pembelj(3) menata latar
melaksanakan (4) asesmen proses dan hasil dan
(5) pengemb akademik nonakademik
Kepribadian
(1) Norma hukum sosial, rasa bangga,Konsisten
dgn norma (2) mandiri etos kerja (3)
berpengaruh positif disegani (4) norma
religius diteladani (4) jujur
Mantap Stabil, Dewasa, Arief, Berwibawa, Akhlak
Mulia
Profesional
(1) Paham materi, struktur, konsep, metode
Keilmuan yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan
sehari-hari dan (2) metode pengembangan ilmu,
telaah kritis, kreatif dan inovatif terhadap
bidang studi
Menguasai keilmuan bidang studi dan langkah
kajian kritis pendalam- an isi bidang studi
Sosial
Menarik, empati, kolaboratif, suka menolong,
menjadi panutan, komunikatif, kooperatif
Komunikasi bergaul dgn peserta didik, kolega,
dan masyarakat
36KERANGKA PEMBELAJARAN
Tujuan, Metode dan Strategi
- Standar Kompetensi Lulusan
- Standar Kompetensi
- Kompetensi Dasar
- Kedalaman Materi
Proses Belajar Mengajar
kognitif
Spiritual
motorik
afektif
Measurement, Assessment and Evaluation
37SIKLUS PERBAIKAN MUTU PENDIDIKAN
38Model Peningkatan Mutu Pendidikan Quality
Assurance (QA), Quality Control (QC), and Quality
Improvement (QI)
MUTU HASIL BELAJAR
QA
QI
QC
39WASPADA, MUSUH GURU
40TIPE KINERJA GURU
- Stoltz dalam Sumardi (2007)
- Guru Pendaki (Climber)
- Guru Biasa (Camper)
- Guru Pecundang (Quitter)
41TIPE GURU PENDAKI
- Guru Pendaki Guru Unggul Guru Profesional
- Ciri-ciri
- Komitmen dan dedikasi tinggi
- Berani berkembang
- Kreatif, inovatif, dan produktif
- berorientasi sukses dan mutu
- cerdas memotivasi diri sukses undang sukses
baru. - Mau berkorban untuk kemajuan
42TIPE GURU BIASA
- Guru Biasa Guru pada umumnya? Guru
Profesional pas-pasan - Ciri-ciri
- Cepat puas atas prestasi yang biasa-biasa saja,
- Mudah hanyut dalam rutinitas
- Idealisme rendah (biasanya praktis)
- Tidak ada dorongan untuk berubah
- Mengajar sekedar menggugurkan kewajiban
- Kreatifitas dan inovatif rendah
43TIPE GURU PECUNDANG
- Guru PecundangGuru berkomitmen dan berdedikasi
rendah Kompetensi rendah - Ciri-ciri
- Merasa dirinya sudah hebat, sudah berhasil
- Bersikap keras dan galak untuk menututupi
kelemahannya - Bersifat sombong, dan remehkan orang lain,
termasuk siswanya - Mengobral nilai
- Tidak ada komitmen
- Tidak memiliki orientasi mutu dan kemajuan
44MANAJEMEN KELAS (CLASSROOM MANAGEMENT)
45- Pengelolaan kelas adalah kombinasi antara
strategi pengajaran dan pengorganisasian kelas - Pengelolaan kelas merupakan kunci pengajaran yang
efektif karena ia mempengaruhi semua dimensi
dalam proses belajar-mengajar. - Pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan
guru untuk mendorong siswa dalam belajar.
46- Pengelolaan kelas dipandang sebagai suatu proses
sedangkan disiplin adalah produk dari pengelolaan
kelas.(Disiplin merupakan fungsi pengelolaan
kelas). - Usaha pendisiplinan dilakukan guru apabila siswa
melakukan misbehavior seperti berbicara atau
meninggalkan kelas tanpa ijin, mengetuk-ngetukkan
pensil, tidak mencatat, menyodok atau memukul
teman sebangku, atau bahkan yang lebih serius
berkelahi, memukul guru, dan membawa senjata
tajam ke sekolah.
47- Evertson Smylie faktor paling penting untuk
mengarahkan perilaku siswa adalah dengan cara
mengoptimalkan penggunaan waktu dalam aktivitas
belajar. - Doyle Pada masa lalu pengelolaan kelas
ditujukan untuk mengatasi misbehavior siswa,
sekarang pengelolaan kelas dimaksudkan untuk
mencegah agar tidak terjadi misbehavior siswa.
48- Efektivitas penggunaan waktu di kelas merupakan
indikator manajemen kelas yang berhasil. - Guru yang menyajikan pelajaran dengan menarik,
mengorganisasi pelajarannya secara baik,
memberikan insentif bagi pelajar yang berhasil,
mengakomodasi perbedaan individual siswa dalam
pengajaran, dan merencanakan serta mengelola
waktu secara efektif, akan menghambat munculnya
misbehavior .
49- Istilah classroom management dan disiplin
seringkali dipakai bergantian, - Istilah disiplin fokus pada perilaku misbehavior
dan punishment. - Istilah disiplin memiliki dua keterbatasan
- (1) disiplin menyoroti individu daripada kelas,
(2) disiplin memiliki konotasi hanya untuk - perilaku negatif.
- Classroom management menyoroti semua perilaku
positif dan keputusan guru memfasilitasi proses
belajar siswanya.
50- Tujuan rencana managemen kelas yang efektif
adalah - 1. Membantu siswa untuk tetap dapat
- fokus pada belajar
- 2. Mengurangi faktor-faktor yang mengganggu
- belajar
- 3. Mengorganisasi dan memfasilitasi alur
- aktivitas belajar
- 4. Membantu siswa dapat mengelola
- belajarnya sendiri
51- Waktu belajar di kelas terkurangi oleh
- lambatnya guru memulai atau cepatnya guru
- mengakhiri pelajaran,
- (b) passing-out of materials,
- (c) pendisiplinan siswa,
- (d) pembicaraan tentang even-even mendatang,
- (e) pengumuman, dan
- (f) aktivitas di luar pelajaran.
52- Selain itu ketika pelajaran berlangsung siswa
tidak sepenuhnya involved, melamun, keluar kelas,
meruncing pensil, nganggur karena tugasnya sudah
selesai, dsb.
53Faktor Penyebab Misbehavior Pada Siswa
- Faktor sosiologis
- Sekarang banyak kedua orangtua bekerja di luar
rumah, sehingga anak banyak menghabiskan waktunya
untuk noton tv daripada belajar. - Siswa sekarang berada dalam lingkungan yang
lebih permisif, dan hak serta kebebasan
berekspresi yang mereka miliki lebih luas
daripada sebelumnya
54- Faktor energi dan usaha Guru
- Guru seringkali kewalahan dalam usahanya
menegakkan peraturan, sehingga mereka
menanganinya dengan teknik laisezz faire asal
siswa tidak sampai merusak maka guru akan
mengabaikan misbehavior yang dilakukan siswa. - Faktor kurangnya pengetahuan guru
- Guru kurang memiliki pengetahuan tentang
cara-cara yang lebih efektif dalam menangani
misbehavior sehingga mereka menanganinya hanya
berdasar intuisi dan pengalaman.
55Pengelolaan Kelas yang Efektif
- Menciptakan lingkungan belajar sebaik mungkin.
- Kegaduhan dalam kelas yang learning oriented
bukan merupakan pengelolaan kelas yang buruk
kalau kegaduhan tsb. merupakan bagian aktivitas
belajar.
56- Mengembangkan tanggungjawab dan regulasi diri
(self-regulation) siswa. - Sistem pengelolaan kelas dikatakan efektif
apabila mampu menumbuhkembangkan kemampuan siswa
dalam mengelola belajar dan mengontrol perilaku
belajar. - McCaslin Good Pengelolaan kelas yang baik
akan meningkatkan self understanding,
self-evaluation, dan self-control pada siswa.
Perspektif ini memandang bahwa pengelolaan kelas
merupakan alat untuk menciptakan kelas yang
tertib dan siswa yang self-regulated.
57- Dalam kelas yang berorientasi pada kepatuhan
(obedience-oriented classroom), akan menghasilkan
siswa yang orientasi berfikirnya mengikuti
peraturan secara mutlak daripada berfikir tentang
aktivitas belajar yang fungsional. Orientasi
kepatuhan menekankan pada perilaku yang
konformis dan patuh pada otoritas guru. - Dalam kelas yang berorientasi pada tanggungjawab
(responsibility orientated classroom), guru
menekankan pada self-regulation dan membantu
siswa untuk mengerti alasan diberlakukannya suatu
peraturan dan akibat kalau melanggarnya.
58Mengelola Pembelajaran yang Berorientasi Belajar
- Mengatur ruang kelas
- Menegakkan Peraturan dan Prosedur
- Menciptakan Atmosfir Positif
- Memberi pengajaran
- Membangun Attention
- Mempertahankan Attention
- Pacing.
- Summarizing
- Membuat transisi yang smooth
59 Prinsip Umum Pengelolaan Kelas
- Beberapa tahun belakangan, pengelolaan kelas
terutama menggunakan pendekatan behavioral,
khususnya untuk mengarahkan perilaku siswa di
kelas. Untuk pembelajaran yang melibatkan ranah
kognitif dan self-directed, hanya menggunakan
pendekatan behavioral tidak mencukupi.
60- Delapan prinsip pengelolaan kelas yang efektif
- Memberikan aktivitas belajar yang bermakna
(meaningful learning activities) - Menciptakan lingkungan kelas yang mendukung
- Tersedianya kesempatan untuk meraih sukses bagi
siswa - Membantu mengubah tujuan (goal) belajar dari
siswa - Memberikan feedback atas hasil yang dicapai siswa
- Menyertakan siswa dalam mengambil keputusan
- Mempersiapkan program untuk hari-hari buruk
- Memperkuat perilaku siswa yang sesuai dengan
harapan
61MENJADI PENGAJAR YANG EFEKTIF
62PENGAJAR YANG EFEKTIF
- Menjadi pengajar yang efektif adalah dambaan
setiap orang yang telah memilih profesi sebagai
guru. - Pengajar yang efektif adalah pengajar yang
bermutu. - Ciri-ciri pengajar yang efektif
- Mengajar dengan jelas dan efisien
- Dekat dengan siswa
- Disenangi oleh siswa
- Murid/siswa merasa banyak belajar darinya
- Menjadi teladan dan idola siswa
- Melayani siswa secara baik dan suka menolong
lanjutan..
63- Menguasai dengan baik ilmu yang diajarkan.
- Dapat mengajar dengan variasi metoda pembelajaran
yang tepat. - Dapat memilih dan menggunakan dengan terampil
berbagai alat bantu mengajar yang tepat. - Dapat menjelaskan yang sulit-sulit menjadi
sederhana dan mudah dimengerti .
Dengan mengetahui hal-hal di atas setiap guru
dapat mengevaluasi diri, sehingga mengetahui
dalam hal apa dirinya masih perlu ditingkatkan.
64LANGKAH-LANGKAH MENUJU PENGAJARAN YANG EFEKTIF
1. MENENTUKAN TUJUAN MATA AJARAN YANG JELAS
Kemampuan apa dan kompetensi apa
yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti
mata ajaran. Tujuan harus spesifik.
Tujuan merefleksikan perilaku
tertentu. Tujuan secara jelas
menyebutkan kawasan dan ting- katan yang ingin
dicapai kognitif, psikomotor, afektif.
65 2. MEMILIH BUKU-BUKU AJAR ( Textbooks )
Sumber materi pengajaran silabus. Guru
dan murid menggunakan acuan yang sama. Buku
ajar yang baik mengandung informasi
budaya. Buku ajar merefleksikan nilai-nilai
dari disiplin ilmu yang
bersangkutan. Buku ajar membantu
mengembangkan daya intelektual.
Buku ajar berisi materi yang terorganisasi
dan tersusun secara runtut. Buku ajar
memungkinkan siswa men dalami sendiri
ilmu yang bersangkutan.
663. MENGATASI ACARA HARI PERTAMA Hari
pertama perkuliahan sangat penting artinya.
Tujuan pengajaran mata ajaran dijelaskan.
Kontrak belajar-mengajar dibuat. Memberi
wawasan yang akan dicakup oleh mata ajaran
dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Saling mengenal pengajar dan mahasiswa.
Pengajar harus bisa menunjukkan citra yang
baik. Membangkitkan minat kuat pada mata
ajaran. Pengalaman hari pertama memungkinkan
pengajar menyusun strategi pengajaran untuk
hari-hari berikutnya.
674. MENINGKATKAN KECANGGIHAN PEMBELAJARAN
Penguasaan materi oleh pengajar secara
mencukupi. Persiapan secara sistematik.
Berikan garis besar pembelajaran (TIK).
Merencanakan dan melaksanakan belajar yang lebih
hidup dan menggairahkan -
Belajar yang partisipatif. - Tugas menulis
dan menyajikan secara lisan. - Pemecahan
masalah contoh, demonstrasi, latihan,
kasus. - Diskusi kelas / Diskusi
kelompok. - Keterampilan Analisis.
68 - Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil,
adakan diskusi / debat. - Simulasi dan
Permaninan peran. Aspek-aspek penyampaian
- Kuasai dengan baik apa yang Anda
sampaikan. - Bicaralah secara pelan, nyaring
dan jelas dengan nada dan intonasi yang enak
didengar. - Tataplah para siswa, bukan papan
tulis, lantai atau langit-langit. Anda akan
mendapatkan arti dari ekspresi wajah para
siswa sewaktu mendengarkan. - Ajukan
pertanyaan-pertanyaan dan tunggulah jawaban
dari siswa. - Gerakkan mulut dan badan Anda,
jangan seperti patung. - Buatlah ringkasan
dan kesimpulan pada akhir belajar.
695. TINGKATKAN KETERLIBATAN SISWA Melalui
kegiatan-kegiatan berikut ini diskusi
makalah laporan lisan studi kasus
simulasi permainan peran penyajian
multi-media praktikum di lab. - Diskusi
meningkatkan interaksi. - Belajar bersama
dalam kelompok. - Berfikir kritis menanggapi
- Belajar di lapangan (studi kasus)
706. MEMPERBANYAK DISKUSI DENGAN DAN ANTAR SISWA
Pengajar memberi permasalahan. Partisipasi
siswa Pengajar memberi penguatan
(reinforcement) Pengajar memberi koreksi dan
umpan balik.
717. STUDI - STUDI KASUS
a. Membahas kasus yang sama-sama diketahui. b.
Menulis kasus berdasar pengamatan. CARANYA
1. Simulasi 2. Studi lapang 3. Metoda
laboratorium.
72 8. TUGAS MENULIS MAKALAH DAN
PENYAJIAN LISAN
Latihan menggunakan bahasa secara baik dan
benar. Latihan menulis dan berbicara format.
Latihan berfikir dan menulis secara runtut.
Memperdalam penguasaan pengetahuan. Penyajian
secara lisan dengan dibantu menggunakan -
papan tulis - multi-media - video - flip
chart
739. MENGUJI DAN MENILAI SISWA
a. Test mingguan b. Test mendadak sebelum,
ditengah, diakhir kuliah. c. Test tengah
semester d. Test akhir semester e. Test sebelum
perkuliahan (pre-test)
Test diperiksa Dinilai secara adil Hasil
test dikembalikan
74MOTIVASI BELAJAR
75- Dorongan yang ada pada diri seseorang untuk
melakukan sesuatu disebut motif. - Sorenson mengatakan motif adalah fikiran
(thought) atau perasaan (feeling) yang bekerja
sebagai suatu drive yang berkekuatan mendorong
seseorang melakukan tindakan tertentu dan bukan
tindakan yang lain pada suatu saat tertentu. - Grinder mengatakan motif adalah drive atau
impuls dari dalam diri individu yang menimbulkan
perilaku, mempertahankan perilaku, dan
mengarahkan perilaku tersebut ke arah tujuan.
76- Apabila motif menjadi aktif maka muncul gerakan
melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan sesuai
dengan motifnya. Munculnya gerakan melakukan
aktivitas ini disebut sebagai motivasi. - Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang
selektif, goal-oriented, dan persisten. - Slavin mengatakan bahwa motivasi memiliki
intensitas dan arah, yang oleh Gage dan Berliner
intensitas motivasi dianalogikan sebagai mesin
mobil sedangkan arah motivasi adalah kemudinya.
77- Motif akan berubah menjadi motivasi apabila ada
stimulasi. Apabila sumber stimulasinya berasal
dari dalam diri individu maka motivasinya disebut
motivasi intrinsik, sedangkan motivasi ekstrinsik
terjadi apabila individu melakukan sesuatu karena
alasan-alasan eksternal seperti ingin
menyenangkan guru atau orangtuanya atau untuk
menghindari hukuman. - Kekuatan motivasi seseorang tidak tergantung
pada internal atau eksternal stimulasinya, tetapi
yang pasti persistensi motivasi intrinsik lebih
tinggi daripada persistensi motivasi ekstrinsik.
78- Dari kelompok-kelompok teori belajar, kelompok
Behavioristik menerangkan motivasi berdasar pada
prinsip reward atau reinforcement. Kelompok teori
kognitif menerangkan motivasi berdasar pada
prinsip keseimbangan (balance atau equilibrium).
Kelompok ini berpendapat bahwa orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai keadaan
seimbang.
79Teori Motivasi
-
- Need Hierarchy Theory (Maslow)
-
- mengemukakan bahwa motivasi seseorang untuk
melakukan sesuatu didorong oleh kebutuhan apa
yang paling dominan pada saat tertentu. - Orientasi perilaku individu terutama adalah pada
pemenuhan kebutuhan yang paling dominan tersebut.
- Maslow menggolong-golongkan kebutuhan menusia
menjadi lima kelompok yang berurutan secara
hirarkhis, mulai dari kelompok kebutuhan yang
paling rendah tingkatannya sampai dengan kelompok
kebutuhan yang paling tinggi tingkatannya. -
-
80- Slavin, McCown dkk mengelompokkan hirarkhi
kebutuhan manusia kedalam tiga kategori, yaitu - 1) Deficiency needs adalah kebutuhan dasar yang
diperlukan manusia bagi kesehatan fisik dan
psikisnya - 2) Growth needs adalah kebutuhan untuk
mengetahui, menilai dan mengerti sesuatu - 3) Self actualization needs adalah kebutuhan
untuk mengembangkan potensi secara penuh.
81- Implikasi teori Maslow bagi pendidikan adalah
pentingnya pemenuhan deficiency needs dan growth
needs siswa. Siswa yang dalam keadaan lapar atau
fisik lemah akan memiliki energi psikologis yang
kecil untuk belajar. Basic needs siswa perlu
dipenuhi agar siswa dapat belajar dengan baik.
82Kebutuhan-kebutuhan defisiensi seperti cinta dan
harga diri adalah penting bagi siswa. Jika mereka
merasa tidak dicintai dan merasa tidak capable
maka mereka tidak akan memilki motivasi kuat
untuk belajar dan mengembangkan diri. Bisa jadi
mereka akhirnya mengambil pilihan safe seperti
pergi dengan gengnya dengan mengabaikan
tugas-tugas sekolah.
83- Guru yang mampu memberikan rasa tentram pada
siswanya akan membuat siswa merasa diterima dan
dihargai sebagai individu, sehingga membangkitkan
motivasi mereka menjadi kuat untuk belajar dan
mengembangkan diri serta self-directed.
84Expectancy Theory of Motivation
- Edwards dan kemudian Atkinson mengembangkan teori
motivasi yang formulanya sebagai berikut - Motivasi Perkiraan sukses x Nilai insentif
kesuksesan - Formula di atas disebut sebagai
Expectancy-Valence Model karena motivasi
seseorang sepenuhnya tergantung pada
harapan-harapan seseorang terhadap rewards. Apa
yang dinyatakan oleh teori ini adalah bahwa
motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu
tergantung pada produk atau hasil kali antara
estimasi seseorang tentang taraf kemungkinan
sukses apabila ia mengerjakan sesuatu dengan
nilai yang akan diperoleh apabila benar-benar
sukses (nilai insentif kesuksesan).
85PENTINGNYA TEORI EKSPEKTANSI BAGI PENDIDIKAN
- Implikasi paling penting teori ekspektansi bagi
pendidikan adalah usulannya tentang pemberian
tugas bagi siswa, yaitu jangan terlalu sukar dan
jangan terlalu mudah. Eksperimen klasik yang
dilakukan Atkinson mendukung statemen di atas. -
- Penelitian dilakukan terhadap 4 kelompok
(masing-masing kelompok sebanyak 20 siswa) dengan
memberi tugas sama dan memberitahukan kepada
masing-masing kelompok secara berbeda, bahwa
86- Klp. IYang mendapat skor tertinggi akan diberi
hadiah - (probablity of success Ps 1/20)
- Klp. II Lima mahasiswa yang mendapat skor
tertinggi akan diberi hadiah (probability of
success Ps 1/4) - Klp. III Sepuluh mahasiswa yang skornya tinggi
akan diberi hadiah (probablity of success Ps
1/2) - Klp. IV 15 yang mendapat nilai tinggi akan
diberi hadiah - (probability of success Ps 3/4).
87Teori X Y
- Teori yang dikemukakan oleh Douglass McGregor ini
memandang hakekat manusia dengan dua asumsi yang
berlawanan. - Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya kebanyakan
manusia malas, tidak senang menerima
tanggungjawab, lebih suka dikontrol dan diawasi
dalam bekerja. Mereka akan termotivasi dalam
bekerja apabila digunakan prinsip rewards dan
punishments dalam organisasi kerja, dilakukan
pengawasan secara ketat dalam kerjanya, diberi
peraturan yang jelas, diberi tugas-tugas yang
jelas dan terstruktur. Individu yang sesuai
dengan asumsi teori X ini motivasinya ekstrinsik
dalam bekerja. - Teori Y berasumsi bahwa pada hakekatnya manusia
suka bekerja, mampu melakukan kontrol terhadap
dirinya, dan umumnya kreatif dan self-directed.
Individu yang karakteristiknya sesuai dengan
asumsi teori Y ini motivasi kerjanya adalah
intrinsik.
88Achievement Motivation Theory
- Menurut McClelland motivasi berprestasi
(achievement motivation) adalah suatu keinginan
atau kecenderungan mengatasi hambatan atau
perintang dan menyelesaikan tugas yang sulit
dengan kekuatan usaha. Motivasi berprestasi dapat
manifes sebagai suatu sikap competitiveness dan
willingness untuk mengambil risiko tertentu.
89- Perilaku yang berorientasi pada prestasi
(achievement oriented behavior) adalah perilaku
yang berusaha untuk mencapai standard of
excellency. Orang yang mempunyai motivasi
berprestasi tinggi akan tertarik dengan pekerjaan
yang mengandung tantangan bagi dirinya. Apabila
ia memutuskan untuk mengerjakan sesuatu maka ia
mengantisipasi hambatan-hambatan yang ada,
strategi untuk melaksanakan dan mengatasi
hambatan, serta konsekuensi dari pelaksanaan
strategi tersebut.
90- Karakteristik individu yang motivasi
berprestasinya tinggi - menyukai tugas yang menuntut usaha dan kemampuan
sendiri, bukan bantuan orang lain atau success
by chance, - selalu melakukan antisipasi terhadap aktivitas
yang akan dilakukannya, kira-kira akan berhasil
atau gagal, - ingin segera tahu hasil konkrit usahanya,
- memilih teman kerja berdasar kemampuan,
- rasa percaya dirinya besar,
- tak suka buang waktu,
- ulet, tangguh, tak mudah putus asa,
- memiliki upaya besar dalam aktivitasnya untuk
mencapai tujuan, - memiliki tingkat aspirasi sedang,
- memilih pekerjaan yang taraf kesukarannya moderat.
91Cara Memotivasi Belajar
- 1. Dengan memakai praise dan blame.
- Sudah merupakan kodrat manusia bahwa setiap
orang senang mendapat pujian atas prestasi yang
dicapainya. Pujian dapat diberikan dalam bentuk
senyuman, anggukan, acungan jempol, atau secara
verbal. Baik pujian maupun celaan mempunyai efek
yang berbeda bagi setiap siswa. Ada siswa yang
senang dengan pujian atas prestasi 7 yang
diperolehnya, tetapi siswa yang lain tidak. Hal
ini berkaitan dengan pengalaman dan tingkat
aspirasinya.
92- 2. Dengan menggunakan sistem rewards
punishments. -
- Pemberian rewards atas perilaku atau
performansi siswa yang bagus akan menimbulkan
interes bagi siswa sehingga ia akan termotivasi
belajarnya. Pemberian punishment atas perilaku
atau performansi jelek siswa dikenakan bila
dianggap perlu saja sebab hukuman dapat
menyebabkan efek negatif (malu, dendam, cemas,
dsb).
93- 3. Dengan memperhatikan tingkat aspirasi siswa
- Taraf aspirasi ialah taraf performansi yang
dicita-citakan seseorang untuk yang akan datang.
Seyogianya pendidik memberi tugas, membimbing,
mengarahkan, dan memberi perlakuan sesuai dengan
taraf aspirasi yang dimiliki siswa.
94- 4. Menciptakan suasana kompetitif.
- Pendidik perlu menciptakan sarana kompetisi yang
konstruktif dalam rangka memotivasi belajar
siswanya. Ada tiga jenis kompetisi yang dapat
diterapkan guru, yaitu (a) kompetisi siswa
dengan dirinya sendiri (self competition), (b)
kompetisi antara siswa dalam satu kelompok (intra
group competition), dan (c) kompetisi antara
kelompok (inter group competition). Jenis
kompetisi mana yang lebih efektif tergantung
homogin atau heteroginnya kemampuan siswa dalam
kelas atau kelompok.
95- 5. Menciptakan sarana umpan balik (feedback).
- Proses belajar akan lebih cepat dan efektif
apabila siswa mengetahui hasil dari aktivitas
belajar yang sudah dilakukannya. Secara
eksperimental telah dibuktikan oleh para ahli
psikologi bahwa knowledge of result akan
menimbulkan motivasi dan meningkatkan penguasaan
pelajaran yang diajarkan. Tokoh yang mempelopori
pemakaian sarana umpan balik ini adalah Skinner
melalui programmed learningnya. Seyogianya guru
menginformasikan dengan segera hasil belajar
siswanya untuk meningkatkan motivasi belajar
mereka.
96- 6. Dengan mengenalkan hal-hal baru (novelty).
-
- Setiap hal yang baru akan menimbulkan minat pada
diri individu. Oleh karena itu pendidik perlu
mengenalkan hal-hal baru dalam pengajarannya.
Travers mengatakan bahwa salah satu unsur pokok
untuk membangkitkan motivasi belajar adalah
dengan mempersiapkan bahan belajar atau metode
mengajar sedemikian rupa agar memungkinkan bagi
siswa untuk dapat melakukan eksplorasi terhadap
hal-hal baru. -
97- 7. Menghindari cara dan suasana menegangkan.
- Ketegangan dan kecemasan dalam taraf yang masih
dapat ditolerir menurut kelompok teori kognitif
akan membangkitkan motivasi. Tapi apabila
ketegangan yang diciptakan guru didalam setting
pengajaran sudah berada di luar batas kewajaran,
maka hal tersebut mengganggu fungsi kognisi siswa
sehingga tidak dapat menampilkan performansi yang
optimal. Oleh sebab itu guru jangan menciptakan
suasana menegangkan yang berlebihan. Pemberian
tugas seperti membuat makalah, memberikan PR
adalah menciptakan suasana menegangkan tapi masih
dapat ditolerir siswa apabila tugas atau PR
tersebut masih dalam jangkauan siswa kalau ia
berusaha.
98- 8. Goal setting.
- Motivasi merupakan perilaku yang berorientasi
pada tujuan (goal). - Oleh sebab itu penetapan tujuan belajar adalah
penting. Sebaiknya penetapan tujuan bersifat
realistis. Seseorang akan mempunyai motivasi yang
lebih tinggi untuk mencapai tujuan tertentu
apabila tujuan (goal) tersebut ditetapkan oleh
dirinya sendiri, bukan oleh orang lain (guru
misalnya). - Klausmeier dkk. mengembangkan program belajar
yang berdasarkan prinsip tersebut dengan nama
Individually Guided Motivation (IGM). Misalnya
siswa menetapkan sendiri berapa halaman yang akan
dia baca dalam satu minggu, atau nilai berapa
yang akan ia capai untu quiz minggu depan.
Ternyata program IGM efektif meningkatkan
prestasi siswa -
99- 9. Dengan menciptakan rasa butuh belajar.
- Para guru seyogianya dapat membuat strategi
sedemikian rupa agar setiap siswa merasa butuh
untuk belajar. Merasa butuh ini bisa kebutuhan
psikis, fisik, dan sosial. - 10. Memperlihatkan motivated behavior melalui
model. - Penerapan teori belajar sosial atau modelling
melalui vicarious learning dapat mempengaruhi
siswa sehingga ia termotivasi untuk
berbuat/belajar seperti model yang dilihatnya
100- 11. Menstimulir Minat Siswa terhadap Pengetahuan
- Sebelum memulai pelajaran guru perlu meyakinkan
pada siswa tentang pentingnya pelajaran, mungkin
bagi pelajaran-pelajaran berikutnya dan atau bagi
kegunaan praktis dalam kehidupan. - 13. Penyajian Pelajaran dengan Model yang
Menarik dan Bervariasi -
- Menggunakan film, guest speaker, demonstrasi,
komputer, dan bahan-bahan yang menarik.
101- 12. Mempertahankan Curiousity
- Guru perlu menggunakan cara-cara untuk
membangkitkan dan mempertahankan rasa ingin tahu
terhadap materi pelajaran yang diberikan. - Berlyne mengemukakan apa yang disebut sebagai
epistemic curiousity, yaitu perilaku memperoleh
pengetahuan untuk mengerti dan menguasai
lingkungan. Ia mengatakan bahwa epsitemic
curiousity adalah konflik konseptual (misal
informasi baru bertentangan dengan pengertian
sebelumnya). Cara menimbulkan epistemic
curiousity menurutnya adalah dengan cara
menyajikan hal-hal yang mengandung unsur
surprise, membingungkan, mengherankan, serta
kontradiksi-kontradiksi.
102- 14. Menggunakan Games dan Simulations
- Pemakaian metode ini tidak lebih efektif daripada
metode tradisional untuk mengajar fakta atau
konsep, tapi efektif untuk mengembangkan minat
dan motivasi. - 15. Clear Expectations
- Guru harus memberitahu pada seluruh siswanya
pelajaran yang harus dipelajari dan tugas-tugas
yang harus dikerjakan, dan bagaimana hasil
belajar dan tugas-tugas akan dinilai.
103DASAR-DASAR KOGNITIF
104SENSASI dan PERSEPSI
Kami akan memperlihatkan kepada mereka
tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas
bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.
Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi
saksi atas segala sesuatu? (QS. Al Fushshilat
53)
105- Alat indera merupakan sarana manusia untuk
memahami dan mengerti, namun masih ada
keterbatasan - Panca Indra dalam Al-Quran
- Dua indera yang berfungsi sejak awal kehidupan
pendengaran dan penglihatan - Pendengaran dalam Al Quran disebut Mufrad
- Penglihatan disebut bentuk jamak
106- Indera-indera Kulit
-
- Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka
ke dalam neraka. setiap kali kulit mereka hangus,
kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain,
supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. An Nisaa
56) -
- Ayat ini menunjukkan adanya sel-sel sensoris
yang khusus untuk merasakan kesakitan pada kulit,
seperti halnya dibuktikan oleh kajian-kajian
fisiologi modern. Apabila kulit terbakar sel-sel
akan sirna, hilang pula perasaan sakit.
107- Prinsip Dasar Sensori
- Sence Organ
- Sensory Receptor Cells
- Ambang Batas
- Adaptasi Sensori (Sensory Adaptation)
- Penglihatan
- Cahaya dalam bentuk wafelength
- Organ penglihatan
- Proses informasi visual
108- Pengecapan
- Alat indera untuk pengecapa adalah lidah
- Rangsang untuk indera ini adalah cairan kimiawi
- Jenis stimulannya adalah tekanan, suhu, rasa
sakit/nyeri dan gerakan
109- Pendengaran
- Suara dalam gelombang suara (sound waves).
Frekuensi gelombang suara diukur dalam satuan
Hertz. - Gelombang suara yang dapat diukur antara 20
20.000 Hz. (Pitch, Decibel, Timbre)
110- Penciuman
- Indera penciuman adalah hidung beserta
syaraf-syaraf reseptornya. - Enam bau utama yang dapat tercium adalah cengkeh,
harum, panili, bau eteris, damar, busuk dan bau
hangus. - Belum ada penjelasan tentang bagaimana gas
merangsang syaraf-syaraf reseptor dalam hidung
sehingga menimbulkan - bau yang bervariasi.
111BERFIKIR DAN INTELIGENSIA
112BERFIKIR
Manipulasi representasi mental dan informasi.
Representasi tersebut dapat berupa kata-kata,
kesan visual, suara / data pd suatu modalitas lain
- (QS Al Furqaan 44)
- Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka
itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak
lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak
itu).
113Berfikir dalam Islam
- Masalah adalah semua persoalan yang dihadapi
seseorang dan tidak diketahui jawabannya sebagai
problem, proses mencari pemecahan masalah melalui
proses berfikir.
114- Langkah-langkah berfikir
- Kesadaran akan adanya masalah
- Menghimpun data tentang problem yang dihadapi
- Penyusunan hepotesa
- Penilaian terhadap hepotesa
- Uji kebenaran hipotesa
115HAMBATAN BERFIKIR
- 1. Berpegang teguh pada pikiran-pikiran lama
- 2. Tidak cukup data
- 3. Sikap memihak yang emosional dan apriari
116INTELIGENSI
-
- Inteligensi adalah kemamuan untuk memahami dunia
sekitar, berfikir rasional, dan menggunakan
sumber daya secara efektif ketika menghadapi
tantangan (Wechsler, 1975)
117- TEORI-TEORI INTELIGENSI
- Binet inteligensi merupakan faktor tunggal dan
karakteristik yang terus berkembang sejalan
dengan proses kematangan - Thorndike inteligensi kemampuan abstraksi,
mekanik dan sosial - Howard Garddner mengemukakan teori inteligensi
ganda (multiple inteligence) - Sternberg mengemukakan teori inteligensi
Triarkhis bahwa ada 3 aspek utama dalam
inteligensi, yaitu componential, experiential dan
contextual
118Pengukuran Inteligensi
- Pengukuran inteligensi menghasilkan skor disebut
IQ (inteligence Quetiont). Hal ini dipelopori
oleh Binet yang menciptakan tes inteligensi
formal yang pertama. - Skor inteligensi yang diperoleh menggunakan
rumus - IQ MA / CA x 100
119Faktor-faktor Yang Mempengaruhi IQ
- Kemungkinan adanya bias budaya dalam tes bahwa
tes yang disusun lebih menguntungkan individu
yang berasal dari kelas menengah ke atas, - Perbedaan lingkungan antar status sosial ekonomi,
- Perbedaan genetik